Senin 00/00/0000 00:00 WIB |
oleh
Warta
KOTABARU MERUPAKAN BAGIAN PILAR PENYANGGA KEISTIMEWAAN
Kelurahah Kotabaru merupakan pilar penyangga keistimewaan Yogyakarta, artinya Kota baru tidak bisa terlepas dari bangunan-bangunan yang bercocarak Indiche, hal ini merupakan cagarbudaya yang memberikan khas bagi Kota yogyakarta itu sendiri. Sedangakan wilayah lain yang juga sebagai penyangga keistimewaan adalah, Malioboro, Kraton sampai dengan panggung Krapyak, Pura Pakualaman, dan Kotagede. Lima derah tersebut selain penyangga keistimewaan DIY juga banyak dikunjungi oleh parawisatawan baok domestik maupun Mancanegara, hal ini dikatakan Wakil Walikota yogyakarta Heroe Poerwadi, pada saat membuka Musrenbangkel Kelurahan Kotabaru di Stikes Bethesda, Minggu (21/01).
Dikatakan Heroe, wilayah Kotabaru yang merupakan cagar budaya tersebut nantinya akan dikembalikan sebagai wilayah resapan air, mengingat masih banyak pohon-pohon yang bisa menampung air, sebab memang pada jaman penjajahan dulu Kotabaru merupakan daerah resapan air.
Ditahun ini menurut Heroe, jalan Suroto Kotabaru juga akan dijadikan daerah semi pendestrian, oleh karenanya Program gandeng gendong, yang menghubungkan perusahan-perusaahaan diwilayah dengan kampung, dengan komunitas akan dibantu kompus dan Pemerintah Kota untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat, semisal ada hotel untuk mempromosikan produk Potensi kampung, dengan membuka displai di hotel tersebut, intinya bisa memamanfaatkan dan membntu promosi, potensi yang ada dikampung, mestinya Pemerintah konsentrasi dengan program ini untuk segera terwujud
Selain itu Pemerintah Kota Yogyakarta akan mengadakan Program magang, dengan memberika pelatihan-pelatihan, kepada warga masyarakat Kota,untuk siap bersaing dibidang industri kreatif. Dengan program gandeng gendong ini diharapkan mampu mendongkrak perekonomian lebih bergeliat, lebih lanjut Heroe mencontohkan, apabila ada rapat dan kegiatan di OPD, maka OPD tersebut wajib membeli makanan suguhan diwilayah OPD itu berada.
Ditambahakan Heroe, dengan program gandeng gendong, mestinya bisa semakin memperkuat niai keistimewaan, dengan memberdayakan masyarakat lebih giat lagi. Jika Perlu Pasar bisa buka sampai dengan pukul sepuluh malam, mengingat para wisatawan yang berkunjung di Daerah Istimewa Yogyakarta dan daerah sekitar pada pagi dan siang hari, maka pada malam harinya bisa berkunjung dipasar untuk membelanjakan uangnya.
" Apabila perlu perlu Pasar Beringharjo bosa buka sampai malam, ini adalah upaya kita secara maksimal agar geliat ekonomi masyrakat Kota Yogyakarta bisa maksimal, juga warga masyarakat harus peka dengan geliat perekonomian ini, banyak wisatawan lokal maupun luar, pada siang hari berrekreasi ditempat lain, namun malamnya bisa belanja di Pasar beringharjo, masyarakat harus peka dan menangkap limpahan pembeli yang banyak ini untuk membeli produksi indutri kreatif kita, jadi pariwisata tidak bisa berkembang, kalau tidak ada makanan yang menjadi kesukaan para wisatawan" tandas Heroe.
Sementara itu Lurah Kotabaru, Riyan Wulandari menjelaskan, musrenbang bertujuan untuk menggali,merumuskan permasalahan,potensi dan kebutuhan masyarakat dengan melibatkan pemerintah,stakeholder dan masyarakat,disusun menjadi skala prioritas dengan struktur pembiayaan pagu indikatif kelurahan, branding Kecamatan, anggaran OPD Kota Yogyakarta, danais dan CSR, yang disusun degan pembiayaan pagu indikatif Kelurahan dan branding Kecamatan akan menjadi kegiatan di Kelurahan dan Kecamatan di Tahun 2019
Ditambahakan, dengan musrenbang yang melibatkan stakeholder dan masyarakat secara langsung ,kegiatan yg dilaksanakan oleh kelurahan tidak akan salah sasaran. Masyarakat dan stakeholder juga akan mempunyai tanggung jawab terhadap pembangunan di wilayah, karena terlibat langsung mulai dari proses perencanaan,pelaksanaan juga termasuk memonitoring