Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PEMKOT JOGJA MELAUNCHING 46 KAMPUNG RAMAH ANAK
Sebanyak 46 Kampung Ramah Anak dari 45 Kelurahan se Kota Yogyakarta dilanching secara bersamaan oleh Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Dra Titik Sulastri . Ke 46 kampung ramah anak tersebut dilaunching dalam sebuah upacara yang diikuti oleh ribuan anak-anak se Kota Yogyakarta di Halaman Balaikota Yogyakarta, Sabtu (6/7) Sebelumnya diadakan karnaval dari seluruh kontingen Kampung Ramah Anak tersebut yang dimulai dari Gedung Olahraga Amongrogo menuju Balaikota Yogyakarta, dalam karnaval ini anak-anak menampilkan segala macam kreatifitasnya mulai dari kostum, tema, musik dan penampilannya. Karnaval dilepas oleh Ketua TP PKK Kota Yogyakarta, Hj Tri Kirna Muslidatun, S.Psi bersama dengan Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan Kota Yogyakarta, Lucy Irawati. Walikota Yogyakarta dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Dra Titik Sulastri mengatakan, pembentukan kampung ramah anak merupakan langkah maju berikutnya dalam mewujudkan Kota Yogyakarta sebagai Kota Layak Anak secara tuntas setelah sebelumnya mendapatkan penghargaan sebagai Kota Layak Anak Kategori Madya. "Kami berharap kedepan Kota Yogyakarta benar-benar menjadi Kota Layak Anak yang unggul karena mampu mewujudkan perlindungan, pemenuhan dan penghormatan terhadap anak-anak" kata Haryadi Suyuti. Dalam kesemapatan ini Walikota juga mengajak semua pihak untuk memberikan perhatian dan pengayoman terhadap setiap anak dengan bijak mendidik dan memperlakukan anak sebagai titik awal dalam pembangunan peradaban bangsa Indonesia melalui pembentukan pribadi-pribadi penerus bangsa yang berbudaya, berkualitas dan berkarakter. Ketua Panitia, Lucy Irawati dalam laporannya mengatakan, selain karnaval yang diikuti oleh 1500 peserta, rangkaian acara akan diwarnai oleh acara Bocah Obah, berupa lomba permainan tradisional untuk anak, beberapa yang dimainkan diantaranya bakiak, egrang, balap karung, ular naga, hingga gobak sodor serta olah rasa berupa pentas berbagai anak berbakat dari berbagai daerah di Kota Yogya. Kegiatan lainnya berupa kegiatan olah jiwa melalui Potret Kampungku yakni pendidikan hak anak secara berkelompok yang dikemas dalam 4 zona yakni jurnalisme (kampanye hak anak secara tulisan), kampanye hak anak secara verbal, teka teki silang hak anak dan simulasi kampung ramah anak, serta sosialiasi tertib berlalu lintas yang bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta dengan maksud pendidikan berlalulintas sejak dini pada anak-anak. (Hg)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Panitia Jalan Sehat audiensi dengan Wali Kota Yogyakarta
Wali kota Yogyakarta Haryadi Suyuti menerima kunjungan dari panitia jalan sehat. Adapun tujuan dari panitia yang diketuai oleh widyo Suprayogi ini adalah untuk melaporkan kegiatan jalan sehat sekaligus mengundang bapak wali kota untuk menghadiri kegiatan tersebut. Jalan sehat ini disponsori sepenuhnya oleh White Coffee Kopi Luwak dan bekerjasama dengan Harian Kedaulatan Rakyat. Jalan sehat akan dilaksanakan pada Hari Minggu, 07 Juli 2013 pukul 06.00 WIB- 10.00 WIB di Alun-alun Utara. Acara akan di mulai di Alun-alun Utara lalu mubeng Beteng dan kembali lagi ke Alun-alun Utara. Jarak yang ditempuh sekitar lima kilometer. Target peserta yang ingin dicapai adalah 15.000 orang. Door prize yang diberikan adalah satu buah mobil dan 5 unit motor. Selain itu, selama menunggu semua peserta sampai kembali di Alun-alun utara akan diadakan senam bersama dan hiburan musik dangdut. Di puncak acara, pada saat pembagian hadiah utama, masyarakat akan dihibur oleh penampilan artis ibu kota yang berasal dari Yogyakarta Shaggy Dog. Wali kota menyambut baik kegiatan ini. Selama acara berlangsung, diharapkan kebersihan tetap dijaga. Bila perlu bekerjasama dengan KR untuk menyediakan tempat sampah. " Saya harap kegiatan ini tidak berlangsung sampai siang agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat," tambahnya. (NADE)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
GEREBEG PASAR : PROMOSI PROGRAM KB DI PASAR TRADISIONAL
Dalam rangka mensosialisasikan program KB, BKKBN DIY mengadakan acara Garebeg Pasar atau gerakan pemberdayaan keluarga pas sasaran, Garebeg pasar kali ini dilaksanakan di Pasar Beringhargjo Yogyakarta, Kamis (4/7) diikuti oleh ratusan hadirin termasuk para pedagang pasar dan buruh gendong serta pasangan usia subur di Pasar Beringharjo dan pasar lain di DIY. Menurut Perwakilan BKKBN DIY, Dra Sriana Sujimulyani, Garebeg Pasar dilaksanakan sebagai upaya untuk lebih menginternsifkan komunikasi informasi dan edukasi kependudukan dan Keluarga Berencana (KIE KKB) bagi komunitas pasar tradisional dengan harapan pada pedagang, buruh gendong dapat mengetahui dan berpartisipasi dalam melaksanakan pemenuhan kebutuhan dasar dalam ber KB sehingga dapat merencanakan keluarganya hanya dengan 2 anak saja, dengan keluarga kecil harapannya keluarga lebih bahagia dan sejahtera. "Kegiatan ini sangat strategis dalam upaya mengajak para pedagang-pembeli dan buruh gendong yang kesehariannya bergelut dengan hiruk pikuk pasar untuk mengetahui informasi tentang KB dan berpartisipasi dalam kegiatan KB" Kata Sriana Sujimulyani. Pemilihan lokasi di Pasar beringharjo dikarenakan telah mempunyai fasilitas pelayanan kesehatan atau klinik sehingga harapannya dapat dioptimalkan sekaligus sebagai pelayanan alat kontrasepsi bagi pasangan usia subur di lingkungan pasar. Dalam kesempatan ini juga diberikan bantuan sembako kepada 265 buruh gendong yang diserahkan oleh Ketua TP PKK Kota Yogyakarta, Tri Kirana Muslidatun, S.Psi dan dan pelepas petugas KB Blusukan Pasar untuk menyampaikan informasi KB kepada seluruh pedagang pasar Beringharjo oleh Walikota Yogyakarta, H Haryadi Suyuti. Walikota Yogyakarta dalam sambutannya berpesan, keluarga bahagia tidak hanya pada aspek jumlah dua anak saja namun mensyaratkan juga putra-putri yang sehat dan kuat serta dan dalam tumbuh dan berkembangnya perlu dukungan kebahagiaan dan kerukunan orang tua. "Kalau orang tua tidak bahagia dan tidak rukun, mana mungkin anak bisa tumbuh dengan baik, anak-anak memerlukan inftratruktur keluarga yang rukun dan bahagia sehingga terbentuklan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera" kata Haryadi Suyuti. Sementara itu Kepala Dinas Pasar, Ir Suyono mengatakan, pihaknya punya harapan kegiatan blusukan pasar ini bisa dilakukan di seluruh pasar di Kota Yogyakarta selain Pasar Beringharjo, dimana ada 32 pasar di seluruh kota. Blusukan pasar untuk sosialisasi KB ini sangat tepat mengingat para pedagang bahkan pegawai pasar "yang ada di pasar ini tidak hanya pedagang, juga karyawan yang masih muda merupakan pasangan usia subur, jadi sangat tepat melakukan sosialisai KB di pasar, pedagang dan karyawan berada di pasar 8 jam kalau sudah pulang dan diundang sosialisai pasti tidak datang karena sudah lelah, jadi dengan mendekatkan diri ke sasaran seperti ini sangat efektif." Kata Ir Suyono. (hg)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
54 PESERTA DIDIK TPA SIAP MASUK TK
Sebanyak 54 peserta didik penitipan di tiga lokasi dikembalikan kepada orang tua, DAN SIAP MASUK (TK) Taman Kanak-kanak. Penyerahan kembali peserta didik, kepada orang tua ini ditandai dengan pengalungan samir. Bagi peserta didik diberikan tropi penghargaan dan bingisan. Pelepasan peserta didik akhir tahun ini dipimpin langsung Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Yogyakarta, Suryani Imam Priyono, Kamis (04/07), di Mayang Tirto Kebun raya Gembira loka. Menurut Suryani, acara ini selain untuk melepas serta menyerahkan kembali peserta didik yang ada di Tempat Penitipan Anak Beringharjo, TPA Praba Dharma, dan Kelompok Bermain Kirana, sekaligus mengenalkan lingkungan secara langsung kepada anak-anak, sebab selama ini mereka hanya bermain didalam area penitipan saja. Ditambahkan suryani, acara yang rutin digelar setiap tahun ini memenag tempat pelepasannya selau berbeda-beda, selain pengenalan lingkungan, anak yang saat ini belum dikembalikan orang tuanya, dapat mengenal tempat wisata secara bergantian. " Pelepasan tahun ini sengaja kami mengambil lokasi di Gembira loka, selain tempatnya yang asri, sekalian kami mengenalkan berbagai macam satwa, binatang yang ada di Gembiraloka ini secara langsung kepada anak-anak, sebab selama ini hanya lewat media gambar saja", katanya. Dari 54 peserta didik tersebut 42 siswa dari TPA Bringharjo dan Kelompok Bermain Kirana, selebihya dari Praba Dharma Komplek Balaikota Timoho Yogyakarta. "Kami memang menyediakan layanan penitipwn ini di Komplek Balaikota Timoho, agar para orang tua konsentrasi terhadap pekerjaannya, serta dapat memantau putra putrinya secara dekat dan langsung", kata Suryani.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PEMERINTAH JOHOR BAHRU KUNJUNGI KOTA YOGYAKARTA
Hubungan Indonesia dan Malaysia semakin erat, hal ini dapat dilihat dari beberapa kunjungan Pemerintah Malaysia ke Indonesia Khususnya ke Yogyakarta. Kunjungan Kali ini dilakukan oleh Pegawai Daerah Johor Baru, Negeri Johor Darul Taksim, yang dipimpin Kepala Pegawai (setingkat Kabupaten/Kota) Amran Bin bin Abdul Rahman. Acara Kunjungan kerja tersebut diterima langsung Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti di Ruang Utama Bawah Balaikota Yogyakarta Rabu (03/07). Dalam Sambutannya Amran Bin bin Abdul Rahman mengatakannya, kunjungan kerjanya kali ini selain di Derah istimewa Yogyakarta, sebelumnya telah mengunjungi semarang. Kunjungan di Kota Yogyakarta kali ini khusus untuk melihat Budaya yang ada di Kota Yogyakarta, dimana Kota Yogyakarta sangat termasyur di Kota Johor. "Saya mendengar Kota Yogyakarta dengan malioboronya sangat termasyur di negeri kami, oleh karenanya selain kami membuktikan kemsyuran malioboro kami juga menjalin tali silahturahmi dengan Pemerintah Kota Yogyakarta, sebab kami masih serumpun dengan Malaysia, olehnya sepantasnya kita wajib bersilahturahmi", tandas Amaran Aman Juga mengucapkan banyak terimaksih atas diterimanya kunjungannya di Kota Yogyakarta dan telah diatar ke malioboro serta diperkenalkan berbagai macam kerajinan kesenian maupun wisata Kulinernya. " Kami sangat menantikan kunjungan balik dari Kota Yogyakarta agar mengetahui wilayah kami yang masih berdampingan dengan Indonesia", katamya. Menanggapi Maksud dan tujuan Kunjungan kerja dari Johar tersebut Walikota Yogyakarta, Hayadi Suyuti menjelaskan, kesamaan satu rumpun Indonesia Malaysia, Yogyakarta juga memiliki kesamaan denga Malaysia, dimana sama-sama mempunyai raja, hanya saja Raja Yogyakarta sekaligus Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang termuat dalam undang-undang nomer 13 tahun 2012 Pemerintah Republik Indonesia, bahwa Gubernur DIY adalah Sultan Yogyakarta atau Raja Kraton Yogyakarta, dan Kraton Yogyakarta merupakan Pusat Budaya di Pulau Jawa. " Ada kalanya orang berbicara budaya Indonesia dan Malaysia ada sedikit masalah, namun saya yakin ini bentuk kemesraan kedua Negara, wujud hubungan baik, saya juga berharap hal ini merupakan bagian yang harus kita wujudkan", kata Haryadi. Haryadi Berharap dengan universalnya budaya hubungan kedua Negara yang bersebelahan ini semakin erat, dan segala riak-riak kecil permasalahan pasti dapat diselesaikan dengan duduk bersama untuk membicarakan hal-hal yang menuju kebaikan. Kunjungan kerja yang diakhiri dengan memberikan cindera mata tersebut, juga dari kedua tokoh ini saling berbalas pantun.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WALIKOTA MELANTIK PEJABAT ESELON III, IV DAN V
Walikota Yogyakarta, H Haryadi Suyuti melantik dan mengambil sumpah 65 pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta, pelantikan dan pengambilan sumpah berlangsung di Pendopo Balaikota, Selasa (2/7) Pejabat yang dilantik diantaranya adalah Wirawan Hario Yudo, SH menjadi Kepala Pelaksanana Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Jalaludin, S.Sos menjadi Camat Gondokusuman, dan Drs Rumpis Tri Mintarta sebagai Camat Wirobrajan. Walikota dalam sambutannya mengatakan, Walikota dalam sambutannya mengatakan pelantikan ini sebagai upaya pengembangan manajemen pemerintahan yang berkelanjutan dalam rangka mewujudkan good and clean government. "Dilantiknya pejabat structural di lingkungan Pemkot Yogyakarta merupakan bagian dari upaya penataan personil dalam rangka peningkatan kualitas kinerja untuk menjawab tantangan actual serta mampu mengatasi dengan tepat masalah-masalah yang akan muncul" Kata Haryadi Suyuti. Ditambahkan oleh Walikota, sebagaimana sumpah dan janji yang telah diucapkan, pejabat yang dilantik hendaknya bisa lebih bekerja dengan tekun, tertib dan semangat terlebih dalam pelayanan kepada masyarakat.(HG)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
SEKDA CANANGKAN DBKS TERAKHIR DI KOTA
Sekda Kota Yogyakarta Dra. RR. Titik Sulastri launching DBKS (Desa Binaan Keluarga Sakinah) bertempat di Balai Warga Miliran Jl.Hibrida Yogyakarta pada hari Selasa pagi (1/7). Menurut Drs. Zainal Abidin, M.Pd.I. Kabid Urusan Agama Islam Kementrian Agama Propinsi DIY, menjelaskan, pencanangan DBKS diharapkan melalui penerapan ajaran Agama secara sungguh-sungguh dalam kehidupan berkeluarga, dapat mengantisipasi dan menghindarkan munculnya permasalahan-permasalahan dalam keluarga yang potensial menyebabkan terjadinya perselisihan. Pencanangan dan Sosialisasi DBKS ini merupakan kegiatan terakhir setelah dilaksanakan di 45 Kelurahan se Kota yogyakarta, sehingga program DBKS telah mencakup 308 kelurahan di wilayah Propinsi DIY. Dalam sambutannya Titik Sulastri mengungkapkan bahwa keluarga sakinah tidak dapat dicapai seperti membalikkan telapak tangan tetapi perlu usaha. Program DBKS ini sebagai salah satu sarana mewujudkan keluarga yang harmonis dengan mengamalkan ajaran agama dan menekankan program ini yang tidak diharapkan hanya menjadi kegiatan seremonial semata. Keluarga sakinah diharapkan pula dapat dicapai secara mandiri untuk kebahagiaan dunia akherat yang nantinya mampu melahirkan generasi yang berguna untuk Negara dan Agama. Demikian ungkap Titik Sulastri yang kemudian meresmikan secara simbolis dengan penyerahan papan nama dan Al"quran dari Sekda kepada perwakilan tiga kelurahan yakni Kelurahan Muja-muju, Kadipaten dan Bener didampingi Camat Umbulharjo, Kamenag Kota Yogyakarta dan Kamenag Propinsi DIY. (Ta/byu)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Canangkan Gemar Mengaji di Kotagede
Walikota Yogya, H Haryadi Suyuti melaunching Gerakan Masyarakat Magrib (Gemar) Mengaji Kecamatan Kotagede, Sabtu (29/6) malam di Masjid Perak Kotagede. Pencanangan dilakukan oleh Walikota dengan membubuhkan tanda tangan di karton prasasti lengkap dengan kalimat pesan motivasi. Menurut Walikota Yogya, H Haryadi Suyuti kegiatan Gemar Mengaji bertujuan untuk membudayakan kembali kebiasaan mengaji di waktu maghrib yang dahulu sudah dicontohkan oleh para leluhur. Apabila dilaksanakan dengan konsisten dan kontinyu maka gerakan ini mampu mengurangi serta menahan dampak negatif laju arus informasi yang tak terbendung lagi. Program Gemar Mengaji perlu mendapat dukungan dari semua pihak baik orangtua, keluarga, tokoh agama, tokoh masyarakat, masjid/mushola, TPA dan para ustad-ustadzah beserta seluruh warga masyarakat. "Orangtua harus mengingatkan anak-anaknya dan sebaliknya. Mengaji harus menjadi bagian dari gaya hidup kita sehari-hari," kata Walikota. Haryadi Suyuti juga berpesan kepada warga masyarakat Kecamatan Kotagede untuk mematikan segala macam jenis hiburan, baik televisi, music player, radio maupun lainnya selepas Magrib hingga Isya untuk digunakan waktunya dengan kegiatan mengaji baik di rumah, masjid maupun mushola. Sehingga di seluruh penjuru Kecamatan Kotagede akan terdengar lantunan ayat suci Alquran di rentang waktu Magrib sampai Isya. Melalui kegiatan Gemar Mengaji masyarakat bukan hanya dikondisikan senang mengaji tetapi juga harus berusaha mengetahui dan memahami ayat-ayat yang terkandung dalam Alquran sekaligus mengamalkannya. "Insya Alloh bila Gemar Mengaji benar-benar memasyarakat maka situasi dan kondisi negara dan bangsa kita yang aman, damai dalam lindungan dan ampunan Alloh SWT akan terwujud," jelasnya. Sementara itu, Ketua Panitia Gemar Mengaji Kotagede, H Siswanto menambahkan dampak globalisasi komunikasi dan kehidupan modern saat ini telah membawa kekhawatiran. Jika tidak ditangkal sejak dini bisa berakibat terjadinya kemerosotan moral, gaya hidup, sopan santun dan perilaku yang tidak sesuai dengan norma keagamaan, sosial dan kemasyarakatan. Untuk itu melalui kegiatan Gemar Mengaji yang telah dicanangkan ini diharapkan bisa mengurangi dampak negatif globalisasi komunikasi. (Ita)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
DUTA BESAR PERANCIS BERKUNJUNG KE BALAIKOTA JOGJA
Di sela lawatan ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Duta Besar (Dubes) Perancis untuk Indonesia Mrs. Corinne Breuz menyempatakan diri untuk berkunjung ke Kantor Walikota Yogyakarta. Dubes Perancis yang didampingi dua orang stafnya dan Direktur LIP Yogyakarta Xavier Richard diterima Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti di ruang kerjanya, kompleks Balaikota Yogyakarta, Selasa (02/07/13) pagi. Ikut mendampingi Walikota Asisten Sekda bidang Administrasi Dra. Pontjosiwi MK, Kepala P3ADK Danang Subagyono dan Kabag. Humas dan Informasi Ign. Tri Hastono. Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti mengatakan kedatangan Dubes Perancis ke Balaikota Yogyakarta merupakan salah satu rangkaian kegiatan Dubes Perancis ke DIY. Dalam kunjungan ke Balikota ada beberapa tawaran kerjasama di bidang pendidikan dan pariwisata dari Dubes Perancis, diantaranya pelatihan bahasa Perancis bagi para pemandu wisata (guide) dan karyawan PNS di lingkungan Pemkot Yogyakarta. "Dalam perbincangan singkat kami, Dubes Perancis tawarkan untuk kerjasama di bidang pendidikan dan pariwisata. Di bidang pendidikan beliau tawarkan untuk pelatihan bahasa Perancis bagi para guide dan karyawan PNS Pemkot Yogyakarta," ujar Walikota. Dikatakan, pelatihan bahasa Perancis bagi para pemandu wisata ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada para wisatawan asing khususnya dari Perancis. Walikota menambahkan PT. Sarihusada sebuah perusahan di bawa DANONE Perancis saat ini membantu Taman Pintar Yogyakarta, dan membantu penanganan Kampung Ramah Anak di wilayah Badran Yogyakarta. Walikota berharap ke depan kerjasama ini terus dikembangkan lagi dalam bidang yang lain. Untuk kerja sama di bidang seni dan budaya, Walikota berharap Lembaga Indonesia Perancis (LIP) yang ada Yogyakarta dapat ikut mengakomodasi. " Saya harap seni dan budayanya dapat diakomodasi oleh LIP. Agar orang Jogja bisa mengenal budaya dan seni Perancis. Sebaliknya orang Perancis bisa mengenal budaya Indonesia khususnya budaya Yogyakarta. Kita bisa saling bertukar pengetahuan tentang seni dan budaya masing-masing daerah," harap Haryadi. Sementara itu, Dubes Perancis untuk Indonesia Mrs. Corinne Breuz mengatakan kunjungannya ke Kota Yogyakarta merupakan salah satu dari agenda lawatannya ke DIY. Dikatakan, bahwa kunjungannya merupakan kunjungan kehormatan, karena dirinya baru pertama kali bertandang ke Kota Yogyakarta dalam sebuah kunjungan resmi. Corinne Breuz sangat tertarik dengan dunia pariwisata dan pendidikan yang berkembang di Kota Yogyakarta dan berharap bisa melakukan kerja sama antara Perancis dan Kota Yogyakarta yang lebih intensif lagi. Dubes Perancis berada di Yoggyakarta selama dua hari yakni tanggal 1 dan 2 Juli 2013.(@MIX)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Peresmian Posdaya Se-Kota Yogyakarta
Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) merupakan forum silaturahmi, advokasi, komunikasi, informasi, edukasi yang sekaligus bisa dikembangkan menjadi wadah koordinasi kegiatan penguatan fungsi keluarga secara terpadu. Dalam hal tertentu juga bisa menjadi wadah pelayanan keluarga terpadu, yaitu pelayanan pengembangan keluarga secara berkelanjutan dalam berbagai bidang terutama dalam bidang agama, pendidikan, kesehatan, wirausaha, dan lingkungan hidup. Seperti yang dilakukan oleh Camat Mergangsan, Mardjuki yang meluncurkan 60 Posdaya yang tersebar diseluruh RW di Kecamatan Mergangsan. Namun tak hanya Kecamatan Mergangsan saja yang memiliki Posdaya. Kini dari total 14 kecamatan yang ada di Kota Yogyakarta, seluruhnya sudah memiliki Posdaya. Peresmian Posdaya Kecamatan Se-Kota Yogyakarta tersebut di gelar pada jumat pagi (28/6) bertempat di Kecamatan Mergangsan. Acara tersebut di hadiri oleh Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti, Ketua Penggerak PKK Tri Kirana Muslidatun, Ketua Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) Haryono Suyono, Ketua Yayasan Supersemar Titiek Hadiati Soeharto serta para Camat dan Lurah Se-Kota Yogyakarta. Titiek Hadiati Soeharto mengatakan tujuan dibentuknya Posdaya yaitu untuk menguatkan fungsi-fungsi keluarga dan untuk mendorong keluarga agar mampu membangun dirinya sehingga meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengatasi permasalahan yang dihadapinya. Sementara itu Haryono Suyono mengungkapkan pembentukan Posdaya sangat penting untuk meningkatkan pemberdayaan keluarga. Dalam kegiatan Posdaya semua kalangan dapat terlibat mulai dari balita, remaja, ibu - ibu sampai lansia. Dengan adanya Posdaya diharapkan dapat tercipta masyarakat mandiri dan dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya masyarakat di setiap RW mereka. Acara peresmian tersebut di meriahkan oleh pameran produk " produk hasil pemberdayaan warga di 60 RW tersebut. Tedapat 20 stan yang memamerkan produk " produk mereka. Walikota Yogyakarta hadir sejak awal acara dan langsung meninjau produk " produk hasil pemberdayaan masyarakat seperti produk kerajinan, tas, batik, sepatu dan makanan. Walikota Yogyakarta dalam sambutannya mengatakan bahwa Posdaya sebenarnya bisa di kembangkang di setiap RW hal tersebut sudah di buktikan di Kecamatan Mergangsan. Beliau berharap Posdaya juga bisa dikembangkan di 617 RW di seluruh Kota Yogyakarta. "Di Kecamatan Mergangsan sudah bisa sehingga tidak menutup kemungkinan hal yang sama juga di lakukan di RW lain" katanya. Beliau juga mengatakan bahwa Posdaya juga dapat membuat sinergi yang baik antara masyarakat dan perguruan tinggi. Posdaya dirasa sangat bermanfaat bagi masyarakat, hal ini tidak lepas dari peran aktif perguruan tinggi dalam membina melalui program KKN di masyarakat. Adanya hubungan yang baik antara keduanya tak ayal membuat Posdaya binaan bisa berprestasi.(Nang)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Janjikan Satu Juta Untuk Peraih Emas O2SN
Sebanyak 11 atlet dari berbagai SMP di Kota Yogya yang tergabung dalam kontingen Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) berpamitan dan minta doa restu kepada Walikota Yogya, H Haryadi Suyuti, Kamis sore (27/6) di Ruang Utama Bawah Balaikota. Mereka akan bergabung mewakili DIY untuk 6 (enam) cabang olahraga dari 7 (tujuh) cabang olahraga yang dipertandingkan dalam O2SN Tingkat Nasional yang akan digelar di Balikpapan dan Samarinda Kalimantan Timur pada tanggal 30 Juni-6 Juli 2013. Dalam kesempatan itu Walikota Yogya, H Haryadi Suyuti didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogya, Edy Heri Suasana dan Kepala Kantor Kesbang Kota Yogya, Sukamto dan para pelatih. Dari 7 cabang olahraga Kota Yogya meraih 6 cabang untuk maju ke tingkat nasional yakni, renang, catur, atletik, bola voli, karate dan pencak silat. Para atlet dari Kota Yogya ini adalah peraih juara umum dari masing-masing cabang olahraga. Walikota Yogya, H Haryadi Suyuti mengatakan bekal yang paling baik untuk para atlet adalah latihan dan kesiapan bertanding. Karena para siswa ini akan mewakili DIY dan membawa nama besar Kota Yogya. "Kalau anak-anak punya prestasi bisa berkesempatan melihat Indonesia. Kalau prestasinya lebih tinggi lagi bahkan bisa melihat dunia mengelilingi benua Asia sampai Afrika. Oleh karena itu, anak-anak harus terus berusaha dan semangat meraih prestasi," katanya. Walikota juga berpesan agar anak-anak mempersiapkan dengan baik, antara lain latihan yang cukup dan istirahat cukup agar saat bertanding bisa maksimal. Dalam suatu pertandingan tentunya semua berharap untuk menang namun semua itu harus tetap mengedepankan fair play. Walikota juga berjanji kepada para atlet ini untuk memberi reward berupa uang Rp 1 juta rupiah untuk peraih medali emas. Sementara itu, Koordinator Kontingen O2SN SMP Kota Yogya, Sudjijanto SPd menambahkan tujuan audiensi para atlet kepada Walikota Yogya dan jajarannya untuk pamitan dan meminta doa restu sebelum bertanding di O2SN Tingkat Nasional. Para atlet ini akan didampingi oleh 5 orang pembimbing dan 2 orang dari dinas. Untuk kesiapan pertandingan telah dilakukan upaya maksimal serta latihan rutin dan menjaga kondisi tubuh. Kontingen Kota Yogya menargetkan meraih 3 (tiga) medali emas dari 6 cabang olahraga yang diikuti. Namun tidak menutup kemungkinan anak-anak bisa meraih lebih dari 3 (tiga) medali emas karena persiapan yang dilakukan telah optimal. (Ita)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PENGUMUMAN SELEKSI IPDN 2013
Menunjuk Surat Menteri Dalam Negeri Nomor : 892.1/3212/SJ tanggal 20 Juni 2013 perihal Penerimaan CPNS Calon Praja IPDN Tahun Ajaran 2013/2014, Pemerintah Kota Yogyakarta akan menyelenggarakan seleksi Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan mengikuti Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (Diploma IV), pada Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Selengkapnya
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PEMKOT GELAR LARWASDA 2013
Gelar Pengawasan Daerah (Larwasda) 2013 dibuka oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono, DP, SE, M.Si. Kegiatan rutin tahunan dalam rangka memasyarakatkan kegiatan dan hasil pengawasan di lingkungan Pemkot tersebut dilaksanakan di Ruang Utama Atas Balaikota pada Selasa (25/6). Larwasda memaparkan hasil pemeriksaan reguler dan khusus, monitoring dan hasil evaluasi aparat pengawas fungsional beserta tindak lanjutnya dihadapan seluruh pimpinan SKPD dan mitra kerja Pemkot Yogyakarta. Dalam acara ini disampaikan pula Paparan Hasil pemeriksaan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan DIY, Paparan Hasil Pemeriksaan Inspektorat Propinsi DIY dan Paparan Hasil Pengawasan Inspektorat Kota Yogyakarta. Inspektur Kota Yogyakarta, Drs. Wahyu Widayat, M.Sc, M.M dalam paparannya mengungkapkan bahwa pada Pemeriksaan Reguler, Jumlah obyek pemeriksaan sebanyak 72 sama dengan tahun sebelumnya. Jumlah temuan tahun 2012 sebanyak 15 temuan turun 42,31 % dibanding dengan temuan hasil 2011 sebanyak 26 temuan. Jumlah rekomendasi sebanyak 25 turun 41,86 % dibanding dengan tahun 2011 sebanyak 43 rekomendasi. Dari 15 temuan kategori terbanyak adalah aspek pengelolaan keuangan sebanyak 13 temuan yang terdiri dari Kerugian keuangan negara/daerah sebanyak 6 temuan, Pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku sebanyak 5 temuan, Pelanggaran terhadap pelaksanaan anggaran sebanyak 2 temuan. Penyebab terjadinya temuan yang menonjol adalah kelemahan dalam pembinaan personil. Imam Priyono dalam sambutannya menyatakan akan memantau betul-betul kinerja karyawan di Pemerintah Kota Yogyakarta setelah melihat penyebab terjadinya temuan tahun 2012 adalah kelemahan dalam pembinaan personil yang mencapai 40%, sebanyak dua kali jumlah keleman prosedur. Ini menjadi suatu hal penting karena untuk membuat sistem organisasi yang baik diperlukan karyawan yang profesional pula. Cita-cita untuk menyelenggarakan pemerintahan yang bebas dari praktek KKN menempatkan pengawasan merupakan jaminan untuk melaksanakan kebijakan dan rencana. Bahkan diharapkan nantinya Pemkot Yogyakarta bisa menjadi contoh untuk daerah lain dalam penerapan Clen aand Good Governance yang usaha ini semua dilakukan untuk mempermudah Pelayanan kepada masyarakat. Demikian ungkap Imam Priyono sekaligus membuka acara Larwasda 2013. (byu)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
KOTA JOGJA TERIMA PENGHARGAAN INDONESIA GREEN AWARDS 2013
Keberhasilan dan upaya serius pengolahan sampah di Kota Yogyakarta mendapat apresiasi yang tinggi dari La Tofi Schoof of CSR, Kementrian Kehutanan dan Kementrian Perindustrian, dengan mendapatkan penghargaan Indonesia Green Awards (IGA) 2013 dalam kategori Pelopor Pengolahan Sampah. Penghargaan diserahkan oleh Menteri Perindustrian RI Mohammad S Hidayat bersama CEO La Tofi School of CSR, La Tofi di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (25/6) diterima oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Irfan Susilo SH. Selain Pemerintah Kota Yogyakarta, lembaga lain yang juga menerima penghargaan IGA 2013 kategori pelopor pengolahan sampah adalah Kopassus, Kota Probolinggo, PT Indah Kiat Pulp Paper, PT Ekamas Fortuna, PT PLN, PT Pupuk Sriwijaya, PT Indocement dan Pabrik Kertas Ciwi Kimia. Dalam kesempatan ini diberikan juga penghargaan dalam berbagai kategori lainnya yakni Pelestari Sumber Daya Air, Pelestari Energi Terbarukan, Pelestari Hutan, Pelestari Keanekaragaman Hayati, Pelopor Pencegahan Polusi, Pelopor Pengembangan Pangan, Pelopor Pengembangan Nilai Luhur Komunitas, Pemimpin Pelestari Bumi, dan Pelestari Bumi Terbaik. Serta pemberian Penghargaan Life Time Achievement IGA kepada Prof Emil Salim atas jasanya menyuarakan pembangunan berkelanjutan demi penyelamatan lingkungan hidup. CEO La Tofi School of CSR, La Tofi menjelaskan penghargaan IGA 2013 diberikan kepada lembaga-lembaga yang mempunyai kesadaran dan concern yang tinggi menjaga kondisi lingkungan hidup dengan caranya masing-masing di tengah persoalan lingkungan yang sedang mengemuka yakni ledakan jumlah penduduk, masalah air, polusi udara, energy yang menipis, sampah, serta kondisi hutan yang mengkhawatirkan. " Tentu saja kami mengapresiasi kerja mereka para penerima Award ini, ditengah banyaknya persoalan lingkungan, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kondisi lingkungan di Indonesia mulai tumbuh, penghargaan ini diberikan kepada para pihak yang mengupayakan pelestarian lingkungan termasuk perusahaan yang melaksanakan tanggung jawab social dengan menerapkan ekonomi hijau" kata La Tofi Sementara itu Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Irfan Susilo, SH mengatakan, dengan mendapatkan penghargaan ini membuktikan bahwa pengelolaan sampah secara mandiri berbasis masyarakat di Kota Yogyakarta betul-betul berjalan dengan baik, diharapkan kedepan juga akan menjadi point penting dalam penilaian Adipura Kencana. Dengan adanya pengelolaan sampah mandiri berbasis masyarakat bisa memberikan jumlah sampah yang dikelola oleh masyarakat tiap wilayah meningkat sehingga bisa untuk menghitung volume sampah yang bisa dikelola dan yang akan dibuang di TPA Piyungan, "Harapan saya masyarakat bisa bekerja sama dengan pemerintah untuk menangani sampah ini dengan benar sehingga bisa mendapatkan manfaat dari sampah yang terkelola, berapa nanti volume yang akan menjadi bahan kerajinan, berapa yang akan dijadikan kompos dan berapa yang akan dibuang di TPA" Kata Irfan Susilo. (HG)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
AKTA KELAHIRAN HAK BAGI ANAK, KUWAJIBAN BAGI PEMERINTAH
Anak untuk mendapatkan akta kelahiran merupakan hak dari anak itu sendiri, namun bagi Pemerintah Kota Yogyakarta merupakan Kuwajiban untuk melayani warganya guna mendapatkan Akta tersebut, bahkan Pemerintah Kota Yogyakarta memberikan layanan Geratis bagi mereka yang mengurus akta untuk anggota keluarganya yang baru lahir kurang dari 2 Bulan, hal ini dikatakan Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti di sela- sela Kunjungan Kampung layak anak di RW 16 Karanganyak Brontokusuman Mergangsan, Selasa (25/06). Ditambahkan Haryadi, pihaknya terus meningkatkan layanan kepada warganya untuk mendapatkan akta tersebut, gengan selalu menggelar sosialisasi hingga ketingkat Rw bahkan RW. " Kami tidak henti-hentinya meminta warga masyarakat melalui RT untuk mendata sejak dini dari masa kehamilan agar tidak ada warga yang terlewatkan untuk mendapatkan Akta kelahiran, ini termasuk bagian dari komitmen kami dalam memenuhi kesehatan dan perlindungan anak", tandas Haryadi. Sementara itu menurut Asisten Deputi Pemenuhan hak Sipil Anak Kementrian Negara Pemberdayaan Perempauan dan Pelindungan anak, Rudy Purboyo menjelaskan, pihaknya akan bekerjasama dengan delapan kementrian untuk melaksanakan program percepatan kepemilikan akta kelahiran, mengingat dari jumlah 83 juta anak, 36 persen belum mempunyai akta kelahiran, padahal akta kelahiran merupakan hak sipil anak yang wajibdipenuhi. Rudy Berharap, dengan digratiskan pembuatan akta kelahiran, terlebih saat ini telah diputuskan oleh Mahkamah Agung bahwa warga yang terlambat membuat akta kelahiran terlambat lebih dari satu tahun tidak perlu datang ke Pengadilan negeri, namun cukup datang di Catatan sipil setempat dengan membawa sarat dan bukti yang dibutuhkan. " Saya rasa kebijakan pemerintah ini cukup bijaksana, sekiranya kebijan pemerintah ini membuat warga masyarakat untuk berbondong-bondang mencari akata kelahiran, sebab akta kelahiran ini Hak dari anak tesebut", katanya. Sealain dari Deputi Kementrian Pemberdayaan Perempauan dan Pelindungan anak, hadir pula para pemerhati Kampung layak anak dari 33 Propinsi di Indonesia.