Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PERINGATI HALUN KE-17 LANSIA KOTA GELAR FASHION SHOW DAN SENAM
Usia mereka tidak lagi muda. Ada yang mendekati kepala tujuh namun semangat mereka masih cukup muda untuk melangkah diatas catwalk. Dengan langkah bak peragawan dan peragawati sepuluh kakek dan nenek perwakilan Lansia tingkat kecamatan se-kota Yogyakarta melintas di hadapan para juri dan penonton. Gelar fashion Show para Lansia ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan peringatan Hari Lanjut Usia Nasional ( Halun ) 29 Mei 2013 yang tingkat Kota Yogyakarta digelar di Halaman Balaikota Yogyakarta, Rabu, (29/05) dihadiri oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono DP, Ibu Wakil Ketua TP. PKK Kota Yogyakarta, Suryani Imam Priyono, Sekda Kota Yogyakarta, RR. Titik Sulastri , Kepala Dinsosnakertrans, Hadi Mochtar, Kepala SKPD terkait dan sekitar 675 lansia perwakilan dari 45 kelurahan sekota Yogyakarta. Kepala Dinsosnakertrans, Hadi Mochtar, selaku penyelenggara acara tersebut mengungkapkan tujuan kegiatan ini untuk melembaganya nilai-nilai sosial masyarakat yang selalu dihargai khususnya kepada para lanjut usia. Kesadaran para lansia, keluarga dan masyarakat tentang arti pentingnya makna kehidupan berbangsa dan bernegara dalam rangka meningkatkan kualitas kesejahteraan para lansia, memberikan dukungan kepada para lansia untuk berkreativitas dan hidup bahagia dan sejahtera dalam usianya yang lanjut. Hadi Mochtar menambahkan peringatan Hari Lansia ke " 17 tahun 2013 ini diisi dengan kegiatan Senam Sehat Lansia bersama dan kegiatan Fashion Show. Hadi Mochtar mengatakan setiap kelurahan yang ada di Kota Yogyakarta masing masing memiliki sekitar 75 hingga 100 orang lansia. "Dari jumlah tersebut sekitar 70 persen lansia yang masih produktif dan aktif berkumpul serta melakukan aktivitas seperti senam dan lainnya. Namun ada juga yang tetap tinggal dan dirawat di rumah," ujar Hadi Mochtar. Untuk memberikan dukungan kepada para lansia Dinas Sosial selalu memberikan dukungan dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi para lansia serta bekerja sama dengan SKPD terkait untuk rutin melakukan pengecekan kesehatan seperti cek gula darah, tekanan darah , kolesterol dan pemberian makanan tambahan bagi para lansia. Sementara itu, Wakil Walikota Yogyakarta Imam Priyono DP mengatakan Pemerintah Kota Yogyakarta memperlakukan para lansia sesuai dengan regulasi yang ada. Undang-Undang nomor 08 / 1998 dan Peraturan Pemerintah nomor 43 mengatakan Pemerintah Indonesia dimanapun berada harus memberdayakan para lansia. "Tujuan utamanya adalah mereka bisa berdaya , bisa menghasilkan sesuatu, dapat memberikan semangat kepada anak cucunya. Dan tidak membebankan anak cucu," ujar Wakil Walikota. Namun ada hal yang lebih tinggi nilainya menurut Imam, karena doa-doa para lansia. Karena alasan itulah Imam menegaskan Pemerintah berkewajiban untuk memberdayakan para lansia. Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional yang bertemakan Lanjut Usia Aktif Sehat dan Sejahtera dimeriahkan dengan pementasan seni Kothekan " Kendali Roso" dari kecamatan Ngampilan dan pembagian dooprize. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WALIKOTA JOGJA RAIH PENGHARGAAN JOGJA MARKETEERS CHAMPION 2013
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti meraih penghargaan Jogja Marketeers Champion 2013 pada kategori Goverment dan Public Services dalam Indonesia Marketeers Festival 2013 dari Majalah Marketeers dan MarkPlus. Penghargaan diserahkan oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang diterima oleh Asisten Perekonomian dan Pembanguan Ir Aman Yuriadijaya di Ballroom Hotel Ambarukmo, Selasa (28/5) Penghargaan ini diberikan kepada individu yang mempunyai repustasi, memiliki gebrakan pemasaran yang luar biasa dan tokoh pretasi local yang terus melambung di kancah dunia pemasaran di Yogyakarta. Selain Walikota Yogyakarta diberikan pula penghargaan ini kepada Direktur BPD DIY Bambang Setyo Pranoto dan Direktur BPR Bhakti Daya Ekonomi pada kategori Financial Services Industri, Indra Dwi Haryadi dari Telkomsel pada kategori Communication, Hi-Tech and Media, Darmawan Tjondrodiharjo dari Astra International Jogja, Fajrianto dari Nasmoco pada kategori Automotive, Transportation and Logistic. Sementara itu pada kategori Healthcare, Pharmaceutical and Consumer diberikan kepada Anoor Arief dari Dagadu, Gideon Hartono dari K-24 dan Hamzah Hendro Sutikno dari Mirota Batik sedangkan untuk kategori Resources and Utilitis diberikan kepada Rahmad Edy Cahyono dari Madu Baru. Selain Jogja Marketeers Champion 2013, Majalah Marketeers juga mengumumkan pemenang Ikon Wirausaha Muda Pemula 2013 di Yogyakarta yang diadakan dalam rangka Kontes Nasional Marketeers Youth Startup Icon dengan pemenang Rizal Kasim dari ceraproduction.com Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya mengatakan bahwa untuk sukses marketing selain harga dan kualitas produk harus dibangun juga hubungan emosional yang tinggi dengan konsumen sehingga bisa mengikat konsumen yang permanen, dalam pemasaran hal ini disebut dengan the marketing of love. Sementara itu CEO MarkPlus Hermawan Kertajaya mengatakan pada masa sekarang ini pemasaran yang jujur akan bertahan dan berkembang, marketing yang baik tidak membohongi konsumen dimana pemasaran dengan landasan human spiri dilakukan sebagai amanah dan pelayanan. (hg)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WAWALI CANANGKAN BBGRAM 2013
Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono DP., SE, M.Si membuka secara resmi Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-X Tahun 2013 Tingkat Kota Yogyakarta. Ceremonial acara bertempat di Pendopo Kelurahan Giwangan pada hari Senin (27/5) yang ditandai dengan pemukulan kentongan. Dalam laporan penyelenggaraan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Drs.Gonggong Haryono,MM mengungkapkan bahwa BBGRM tahun 2013 ini mengambil tema Bangkitkan Semangat Gotong Royong Melalui Gerakan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Menuju Masyarakat Mandiri dan Sejahtera. dalam hal ini masyarakat Kota Yogyakarta diharapkan aktif bergotong royong dalam kegiatan pemberdayaan dibidang Ekonomi, Lingkungan, Sosial dan Agama. Dalam acara ini Wakil Walikota yabng saat itu didampingi Wakil Ketua Penggerak PKK, Ibu Suryani juga serahkan hadiah untuk warga berprestasi, diantaranya Piagam Penghargaan untuk Lomba Administrasi PKK Tahun 2013 dengan Juara 1 Kelurahan Pringgokusuman, Juara 2 Kelurahan Kotabaru, Juara 3 Kelurahan Ngupasan dan Juara 4 Kelurahan Pandeyan; secara simbolis Kegiatan TMMD Sengkuyung kepada Kodim0734/Yka; Juara Lomba Gebyar Lansia Kelurahan Giwangan yang mendapatkan Trophy Mina Negara; Juara Kampung Ramah Anak tingkat Kecamatan yang diraih RW 13 Kelurahan Giwangan dan Bantuan Rintisan Usaha Kelompok yang diberikan kepada wakil dari Rintisan Batik Jumput Kelurahan Tahunan. Dalam sambutannya Imam Priyono mengungkapkan bahwa gerakan Segoro Amarto telah secara umum dicanangkan dan gotong royong adalah warisan budaya nenek moyang telah ada sejak dahulu kala. Saling menolong untuk kebaikan bersama merupakan tindakan mulia maka budaya gotong royong harus selalu dilestarikan untuk membentuk masyarakat yang lebih sejahtera. Meskipun masyarakat yang hidup berdampingan berbeda-beda tetapi jika disemangati dengan jiwa gotongroyong maka akan lebih indah. Paling tidak gotong royong dapat diwujudkan setiap warga dengan saling mensosialisasikan program-program pemerintah. Hendaknya warga bisa saling berbagi informasi terutama kepada yang belum mengetahui agar pembangunan yang dilaksanakan Pemkot dapat dengan mudah terlaksana dan bisa sinkron dengan masyarakat, ungkap Imam Priyono yang kemudian secara simbolis mencanangkan gerakan BBGRM 2013 dengan pemukulan kentongan. Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan Bazaar produk-produk UMKM lokal dan berbagai kesenian yang merupakan sajian warga Giwangan seperti Tari Gambyong, Tari Bambangan Cakil oleh Sanggar Setyorini dan Jathilan Madya Laras Kampung Sanggrahan. (byu)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PEMKOT RAIH WTP EMPAT KALI BERTURUT-TURUT
Setelah meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada tahun 2011, Pemerintah Kota Yogyakarta untuk Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) APBD tahun 2012 oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwaklan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, kembali menyandang WTP. Ini menjadikan Pemkot Yogyakarta berhasil mendapatkan predikat WTP empat kali berturut-turut. LHP diserahkan oleh Kepala BPK RI Perwakilan Propinsi DIY, Sunarto, SE kepada Sekda Pemkot Yogyakarta, Dra, Titik Sulastri pada hari Jumat (24/5) bertempat di Gedung BPK RI Perwakilan Propinsi DIY Jl HOS Cokroaminoto. Setelah acara penerimaan, terpisah Titik Sulastri mengungkapkan, Pemkot akan menggunakan Laporan ini sebagai bahan evaluasi dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Langkah-langkah nyata secara sistematis akan dilaksanakan untuk terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas capaian serapan anggaran. Berbagai rangkaian pemeriksaan yang dilakukan BPK terhadap pengelolaan dan serapan anggaran 2012 sudah disikapi dengan bijak dan cermat oleh Pemkot terlebih lagi di tingkat satuan kerja perangkat daerah SKPD. Pemkot Yogyakarta bersama Pemkab Bantul dan Sleman pada tahun ini terima opini WTP dengan Paragraph Penjelasan sedang Pemkab Gunungkidul dan Kulonprogo mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Dalam sambutannya Sunarto mengungkapkan bahwa Laporan yang diserahkan yaitu Laporan Keuangan Pemkot Yogyakarta Tahun 2012 dan 2011 yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan. Pemeriksaan ditujukan untuk memberikan opini atas kewajaran Laporan Keuangan dengan memperhatikan kesesuaian laporan keuangan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, efektivitas sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. Atas semua hasil pemeriksaan BPK RI ini, Sunarto mengharapkan pemerintah kota dan kabupaten segera menyusun rencana aksi berupa langkah-langkah perbaikan yang konkrit dan terarah untuk memperbaiki administrasi Pengelolaan Keuangan dan Asset Daserah dengan baik dan sesuai dengan standar akutansi Pemerintahan. Ini semua merupakan upaya mewujudkan good governance Pemkab/Pemkot untuk melakukan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan yang benar-benar bersih, transparan dan akuntabel. (byu)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
IDA WIDANINGSIH MAJU KE TINGKAT DIY PENILAIAN NUTIRIONIS TELADAN 2013
Ida Widaningsih, S. SIT, petugas gizi ( nutrisionis) pada Puskesmas Jetis Yogyakarta maju ke penilaian lomba Nutrisionis Teladan tingkat (propinsi) Daerah Istimewa Yogyakarta. Penilaian terhadap Ida dilakukan oleh Tim Lomba Nutrisionis Teladan tingkat DIY yang diketuai Drs. Elfi, Apt, M.Kes di Aula Puskesmas Jetis Yogyakarta, Jumat, (24/05) dan dilanjut dengan peninjauan ke Unit Kesehatan Sekolah (UKS) SMA Negeri 11 yang menjadi binaan Puskesmas Jetis Yogyakarta. Ida Widaningsih akan bertarung dengan nutrisionis lain dari empat kabupaten di DIY untuk melaju ke tingkat Nasional. Ida mengusung program upaya pencegahan anemia pada remaja putri sebagai program unggulannya, dan sasarannya adalah remaja putri yang berada di SMA Negeri 11 Yogyakarta. Dihadapan para juri Ida memaparkan bahwa masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia. Hasil penelitian Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dan Fakultas UGM menunjukkan 34 persen dari 280 remaja mengalami anemia. World Health Organization (WHO) menyebutkan apabila prevalensi anemia pada suatu populasi lebih dari 15 persen sudah merupakan masalah nasional. Dikatakan tingginya kejadian anemia pada remaja putri akan memicu tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi. "Pola konsumsi dan kebiasaan sarapan pada remaja putri belum sesuai sehingga menyebabkan Anemia defisiensi Besi," papar Ida. Ida mengatakan untuk mengantisipasi kejadian anemia pada remaja putri, telah dilakukan penyuluhan kesehatan kepada anak remaja putri, dan petugas kantin sekolah ( SMA Negeri 11) dan bagaimana pola makan anak siswa, pengetahuan tentang gizi dan usaha menyadarkan anak siswa akan pentingnya sarapan pagi. Dikatakan, setelah dilakukan penyuluhan dan sosialisasi, terjadi perubahan perilaku yang baik dari para siswa. Ditambahkan, para siswa SMA N. 11 Yogyakarta (07/05) telah melakukan sebuah deklarasi Remaja Cantik dan Cerdas Tanpa Anemia. Sementara itu, Dini, salah seorang juri usai peninjauan ke SMAN. 11 mengatakan inovasi yang dilakukan Nutrisionis Ida merupakan hal yang bagus, karena objeknya adalah para remaja. "Ya, kalau inikan inovasinya bagus bagus. Karena remaja itu memang perlu digarap. Kita kadang lupa bahwa para remaja itukan penerus bangsa," ujar Dini. Dini menyarankan program ini perlu ditingkatkan lagi dengan melakukan kerjasama dengan sektor lain dan tidak hanya mengandalkan pihak pemerintah. Camat Jetis Drs. Supardi juga menyatakan dukungannya kepada Ida Widaningsih yang maju tingkat propinsi dengan mengusung program unggulannya penangulangan anemia pada remaja. Supardi berharap program ini nantinya kan tersebar ke seluruh sekolah yang ada dikota Yogyakarta, agar remaja putri di Kota Yogyakarta terhindar dari masalah anemia. Dukungan juga diberikan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK. Kota Yogyakarta Suryani Imam Priyono yang hadir mendampingi para juri. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PRINGGOKUSUMAN DINILAI TIM EVALUASI PEMBANGUNAN DIY
Pembangunan di Kelurahan Pringgokusuman, Gedongtengen Kota Yogyakarta dinilai Tim Evaluasi Pembangunan Kelurahan Tingkat DIY, Tim Penilai yang dipimpin oleh Ka Biro Tata Pemerintahan Setda DIY Muji Raharjo SH, diterima oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono di Kantor Kelurahan Pringgokusuman, Kamis( 23/5) Wakil Walikota Imam Priyono optimistis kelurahan ini bisa menjadi yang terbaik mengalahkan yang lain. Banyak potensi warga yang bisa diandalkan terlebih dalam pembangunan human resourcesnya, kegotongroyongan warga dan kegiatan-kegiatannya. Saya ini warga Pringgokusuman dari orang tua yang tidak mampu. Namun, Saya bisa menjadi wakil walikota. Ini adalah bukti bahwa di Pringgokusuman orang tuanya mampu membangun human resources yang handal, tandasnya, Kamis (23/05/2013). Imam Priyono juga menjelaskan Pringgokusuman menjadi kelurahan yang sangat layak untuk gender termasuk anak-anak. Berbagai program pembangunan menurutnya juga telah terlaksana dengan baik di kelurahan ini. "Pembangunan yang mengutamakan gender sangat terlihat di Kelurahan Pringgokusuman ini, bagaimana pembangunan jalan sudah sangat aman untuk ibu-ibu hamil dan anak-anak, Sifat gotong royong masyarakat disini juga luar biasa. Saya sudah membuktikan, imbuhnya. Wakil Walikota menambahkan berbagai keunggulan yang dimiliki Pringgokusuman ini adalah hal biasa dan justru diperlukan evaluasi agar kekurangan yang ada bisa diperbaiki. "Evaluasi itu untuk mencari kekurangan yang dapat diberikan kepada ibu lurah dan bapak camat untuk membangun kawasan ini menjadi semakin baik, tandasnya. Sementara itu, Kabiro Tata Pemerintahan Setda DIY, Muji Raharjo SH dalam sambutannya menggatakan, kegiatan ini diharapkan mampu menguatkan kelembagaan sehingga dinamika pembangunan social ekonomi politik, kekuatan swadaya masyarakat dan gotongroyong semakin kokoh sehingga secara bertahap mampu memberikan kontribusi dalam perubahan positif di Kelurahan. "model pembangunan parsitipatif dan keterlibatan masyarakat merupakan model yang harus diterapkan dan model yang paling relevan saat ini, kekuatan swadaya dan gotongroyong yang kokoh adalah modal penting dalam pembangunan di Kelurahan" kata Muji Raharjo, SH Lurah Pringgokusuman, Enik Hambari dalam paparannya menjelaskan, banyak sekali program unggulan di masyarakat yang telah dikembangkan sehingga diharapkan bisa menambah nilai positif dalam evaluasi pembangunan oleh Tim DIY ini antar lain Kesiapsiagaan Bencana berbasis partisipasi masyarakat, Kelompok Sadar Gender, dan Kampung Hijau melalui Gerakan Sudi Lingkungan (GEMA SULING)(HG)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Sekretaris Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (SEKWANPRES) Ke Pemkot
Sekretaris Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (SEKWANPRES) mengadakan kunjungan kerja ke Pemerintah Kota Yogyakarta. Rombongan berjumlah 5 orang dipimpin oleh Sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden Thomas Legowo. Pada kesempatan itu diterima oleh Sekretaris Daerah Kota Yogya, Dra. RR. Titik Sulastri. bertempat di Ruang Rapat Wakil Walikota, Rabu siang (22/5). Ikut mendampingi Sekretaris Daerah dalam pertemuan tersebut adalah Kabag Hukum, Kepala Dinas Perizinan, Kabag Organisasi, Kepala Bappeda dan Kepala Inspekotrat. Thomas Legowo mengatakan maksud dan tujuan datang ke Pemkot Jogjakarta untuk melakukan dialog dan mencari informasi tentang pelaksanaan hukum HAM, Anti Korupsi, Politik, dan Otonomi Daerah. Dalam dialog tersebut terungkap bahwa Pemkot Yogyakarta dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi adalah mengupayakan adanya suatu Forum Pemantau Independen (FORPI). Dimana forum ini anggotanya terdiri dari para akademisi dan tokoh masyarakat yang mempunyai komitmen melakukan pengawasan dan memberikan masukan pada pemkot Jogjakarta. Disamping itu Pemkot Jogja juga mengupayakan suatu mekanisme untuk menampung aspirasi masyarakat yaitu melalui Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan (UPIK) yang berbasis SMS. Pemkot juga melakukan dialog dengan warga masyarakat melalui acara Walikota Menyapa yang disiarkan melalui media radio.@Nang
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Dendang Orkestra Ala Balaikota
KORPS MUSIK PEMKOT YOGYAKARTA Dendang Orkestra Ala Balaikota Dengan berdiri tegap, menggunakan uniform biru langit lengkap dengan atributnya, bertopi pet donker , masing-masing bersiaga dengan alat musiknya siap menunggu aba-aba dari Mbah Wasna sang Conductor. Dengan sedikit ayunan tongkat sang Conductor, mengalunlah lagu Maju Tak Gentar sebagai tanda Upacara Bendera di Lapangan Balaikota Yogyakarta segera dimulai. Pemandangan ini akan mudah dijumpai ketika kita menghadiri upacara bendera di Halaman Balaikota Yogyakarta setiap pertengahan bulan atau di even-even khusus. Korps Musik (Korsik) Pemerintah Kota Yogyakarta telah eksis sejak tahun 1987. Embrio Korsik berasal dari Markas Wilayah Pertahanan Sipil (Mawil Hansip) Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta. Dalam perjalanannya, reformasi birokrasi mengharuskan Mawil Hansip dibubarkan dan Pemerintah Kota Yogyakarta membentuk Kantor Kesatuan Bangsa Dan Perlindungan Masyarakat (Kantor Kesbang Linmas). Dengan demikian, pembinaan korsik pun kemudian melimpah ke Kantor Kesbang Linmas. Perubahan kelembagaan ini mendatangkan momentum bagi korsik untuk berkembang karena setelahnya personil korsik merupakan gabungan dari eks Hansip dan bertambah anggota Linmas. Dan selanjutnya, direkrut juga anggota-anggota baru dari PNS dan pegawai Non PNS di Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta yang didominasi dari Kantor Kebakaran dan Pol PP. Tahun 2004 korsik bergabung di Sub Bagian Protokol Bagian Umum Setda Kota Yogyakarta, untuk selanjutnya mulai Tahun 2006 melebur di Bagian Protokol sampai dengan saat ini. Sejak awal berdiri, Korsik Pemerintah Kota Yogyakarta sudah mendapat perhatian dari Departemen Pertahanan RI untuk pembinaannya dengan menugaskan beberapa personil dari TNI AD dan AU untuk berpartisipasi sekaligus mengupayakan agar Korsik Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki performance setara dengan korsik yang ada di TNI. Dan saat ini, Korsik Pemerintah Kota Yogyakarta merupakan satu-satunya di Pemerintah DIY karena Kabupaten lain belum memiliki Korps Musik. Perjalanan Panjang Derap Langkah Korsik Dirintis di era kepemimpinan Walikota Jatmikanto medio Tahun 1987. Pak Sobari (alm), Pak Welas (alm) dan Pak Wawu (alm) adalah trio perintis Korsik yang dulunya bernama Korps Sangkakala. Saat itu dengan keterbatasan yang ada, hanya mengandalkan suara dari 3 terompet, 1 tenor dan 1 genderang tidak lantas menyurutkan niat dan keinginan kuat beliau bertiga untuk menjadi bagian dari membangun kekhidmatan dan kemegahan sebuah prosesi upacara melalui iringan lantunan lagu-lagu perjuangan. Dalam suatu upacara baik militer maupun sipil, korsik dimainkan untuk menandai dimulainya upacara, pada saat inspektur upacara memasuki lapangan upacara, penghormatan pada inspektur upacara, laporan komandan upacara pada inspektur upacara, pada saat pengibaran bendera, mengheningkan cipta, dan penutup upacara. Dan pada upacara-upacara khusus, iringan musik menjadi bagian dari penghormatan kepada lambang-lambang kesatuan atau kenegaraan. Saat ini, Korsik Pemerintah Kota Yogyakarta beranggotakan 43 orang dengan kekuatan 6 terompet, 3 klarinet, 3 trombon, 4 saxophone, 9 senar drum, 9 tenor, 2 balera, 1 bass drum dan 1 simbal dan digawangi oleh 5 orang pelatih, berbagai lagu-lagu perjuangan semisal Indonesia Raya, Maju Tak Gentar, Halo-Halo Bandung, Himne Mengheningkan Cipta dan beberapa lagu daerah mampu dilantunkan dengan baik. Upacara-upacara yang senantiasa membutuhkan kehadiran korsik adalah HUT Proklamasi RI tanggal 17 Agustus, Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Hari Pahlawan 10 Nopember, Hari Korpri 29 Nopember, Hari Otonomi Daerah 25 April, HUT Pemerintah Kota Yogyakarta 7 Juni, HUT Kota Yogyakarta 7 Oktober, Upacara Bendera Karyawan dan upacara seremonial lainnya. Kesolidan Korsik Pemerintah Kota Yogyakarta dalam setiap aksinya tidak dapat dilepaskan dari peranan Mbah Wasna sebagai punggawanya., Mbah Wasna telah bergabung dari awal berdirinya korsik dan tetap konsisten mengembangkan korsik walaupun saat ini kesibukannya sebagai PNS di Bagian Protokol Setda Kota Yogyakarta cukup menyita waktu beliau. Bakat musik Mbah Wasna didapatkan secara otodidak tanpa melalui pendidikan khusus, hanya niat dan kemauan untuk berlatih yang keraslah yang menjadikan Mbah Wasna menjadi seniman musik khusus korsik seperti saat ini. Karir Mbah Wasna dimulai sebagai pemegang perkusi kemudian memegang alat tiup dan saat ini mengemban amanah sebagai conductor dan pelatih. Dalam rangka meregenerasi anggota, Korsik Pemerintah Kota Yogyakarta terus merekrut personil yang terbuka bagi karyawan dan masyarakat umum dengan mengacu pada ketentuan yang ada. Upaya peningkatan kualitas dilaksanakan dengan terus melatih anggota setiap sebulan sekali. Saat ini anggota korsik berasal dari berbagai instansi diantaranya Dintib, Kec UH, Kec GK, Dinhub, Kantor Arpusda, Bag Umum, pensiunan dan masyarakat umum. Tanggal 14 Maret 2013 korsik berkesempatan berlatih di Satuan Musik Militer Type B Kodam IV/Diponegoro, Watu Gong, Kabupaten Semarang. Materi yang dipelajari adalah membaca not balok dan melatih tangga nada (scale), penguasaan alat musik, perawatan alat musik, pemakaian yang tepat, serta cara memperlakukan alat musik agar senantiasa awet dan terjaga kualitas suaranya. Hal yang sungguh membanggakan dari Korsik Pemkot Yogyakarta adalah motivasi, profesionalisme dan kekompakan anggotanya yang merupakan bauran antara golongan sepuh dan golongan muda. Perbedaan usia dan pengalaman ternyata tidak lantas menimbulkan kegamangan, tetapi justru menciptakan kesadaran bahwa sesepuh membimbing yang muda, dan yang muda mengunduh pengalaman dari seniornya. Kedepan Korsik, senantiasa berlatih, berlatih dan berlatih untuk lebih meningkatkan kemampuan dalam bermusik. Dan, Korsik mengajak siapa saja karyawan Pemkot atau masyarakat umum untuk bergabung menjadi pemain musik profesional atau untuk menyalurkan hobi bermusik. (Hyanwisnhu Jati Yudo.P, SH,MH/Dian Astuti, S.IP.,M.Si _ Protokol )
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
KE TAMAN PINTAR JANGAN LUPA COBA HEVINA SI MOBIL LISTRIK
Berwisata ke Taman Pintar Jogjakarta akan lebih menyenangkan lagi lantaran telah disediakan sebuah mikro bis bertenaga listrik yang bisa dicoba dan ditumpangi para pengunjung. Mobil listrik yang diberinama Hevina singkatan dari Hybrid Electric Vehicle Indonesia ini diluncurkan Menteri Riset dan Teknologi RI, Gusti Muhammad Hatta, didampingi Gubernur DIY, Sri Sultan HB, X dan Walikota Yogyakarta , H. Haryadi Suyuti, Senin, (20/05/2013) di Komplkes Taman Pintar. Mobil listrik Hevina ini merupakan buatan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Mobil Mikrobus listrik Hevina berplat merah dengan nomor polisi D 7091 C dan berwarna merah yang dipadu dengan kaca hitam gelap ini dapat menampung 15 penumpang. Abdul Hapid, Peneliti Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI menjelaskan Hevina memiliki banyak keunggulan yakni menggunakan motor listrik sebagai penggerak kendaraan sehingga memiliki efiensi yang lebih tinggi dibanding motor bensin. Hal ini pula akan berdampak pada biaya operasional yang lebih rendah dibanding kendaraan yang mengunakan Bahan Bakan Minyak (BBM) atau gas (BBG). Mobil listrik ini juga memiliki keunggulan lain yakni bebas polusi udara sehingga termasuk kendaraan yang ramah lingkungan dan sangat mendukung kualitas kesehatan manusia dan lingkungan. Abdul Hapid, menambahkan prototip Mikrobus Listrik Hevina memiliki spesifikasi tipe motor Brushless DC, tegangan nominal 320 VDC , daya maksimum 147 HP, Torsi maksimum 300 Nm, putaran maksimum 5000 rpm, arus maksimum 600 A, tipe baterai Lithium 320 VDC/160 Ah dan charger 6kW input 220 VAC. Hevina dapat mencapai kecepatan maksimum 100 km/jam dengan jarak tempuh 150 km/charge. Hevina juga dilengkapi dengan smart grid sehingga sumber listrik dapat diambil dari mana saja baik di rumah, kantor, dan swalayan. Menurutnya, LIPI membutuhkan waktu sekitar 6 bulan untuk melakukan riset dan memproduksi Hevina. Biaya yang dikeluarkan sekitar Rp. 1,8 miliar. Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta mengatakan biaya riset dan produksi Mobil Listrik Hevina ini masih cukup mahal. Tetapi akan lebih murah apabila sudah diproduksi secara masal. " Tapi Inikan masih biya riset. Biaya risetnya itu yang mahal. Nanti kalau sudah diproduksi masal oleh industri biayanya pasti akan jauh lebih murah," ujar Menristek. Menristek menambahkan sudah memiliki rencana untuk mengembangkan mobil listrik dalam rangka mendorong keberadaan mobil nasional. Rencanannya pada tahun 2015 akan diproduksi sekitar puluhan mobil listrik yang lebih bagus lagi. Sementara itu, Gubernur DIY, Sri Sultan HB. X mendukung pengembangan mobil listrik yang ramah lingkungan. Mengingat DIY sendiri saat ini polusi yang dikeluarkan dari kendaraan bermotor sudah sangat memperihatikan. Gubernur menambahkan pertambahan kendaraan mobil dan motor di DIY cukup tinggi. " Sekitar 200 sampai 300 mobil dan 6000 motor bertambah setiap bulannya di DIY. Hal ini memicu tingkat polusi di DIY," ujar Gubernur. Gubernur berharap mobil listrik ini bisa diproduksi masal untuk mengatasi pencemaran udara di masa mendatang. Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti sangat menyambut baik adanya mobil listrik dari LIPI yang ditempatkan di Taman Pintar. "Kami sangat senang. Kehadiran mobil listrik ini tentu saja menambah wahana di Taman pintar juga menambah pengetahuan dan wawasan tentang mobil listrik bagi pengunjung yang datang ke Taman Pintar," imbuhnya. Acara peluncuran mobil listrik ini diisi dengan penandatangan kerjasama antara Mensristek dengan Pemerintah Kota Yogyakarta disaksikan oleh Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta dan Gubernur DIY , Sri Sultan HB. X dan tamu undangan. ( @mix/And )
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Komitmen Masyarakat Lestarikan Budaya Kotagede
Kotagede menyimpan sebuah kenangan sejarah masa lalu yakni Kerajaan Mataram. Hingga kini sisa peninggalan kejayaan tersebut masih nampak dalam berbagai hal, seperti makam raja, masjid besar serta arsitektur kultural yang menggambarkan kebesaran Kerajaan Mataram. Untuk itu, dibutuhkan sebuah strategi yang dapat membangun Kotagede sebagai kawasan seni, budaya dan pariwisata melalui harmonisasi serta penyelarasan antara seni, budaya dan religi. Demikian salah satu hal yang mengemuka dalam Sarasehan Budaya bertajuk Kotagede Tempoe Doeloe, Sekarang dan Akan Datang Mau Dibawa Kemana...? yang diadakan Jumat malam (17/5) di Kecamatan Kotagede. Sarasehan ini menghadirkan pembicara Camat Kotagede, Drs Nur Hidayat, Kepala Dinas Kebudayaan DIY, GBPH Yudhaningrat serta Prof Dr Inayati Adrisiyanti. Kegiatan ini diikuti sejumlah tokoh masyarakat, pemerhati budaya, pemuka agama dan masyarakat. Camat Kotagede, Nur Hidayat mengemukakan kegiatan ini terlaksana berdasarkan aspirasi dari masyarakat. Bertujuan untuk membangun Kotagede ke depan sehingga tidak lepas dari sejarah. Kawasan Kotagede merupakan wilayah luar biasa karena secara historis merupakan bekas Kerajaan Mataram yang sampai kini masih menyimpan potensi budaya dan cagar budaya. Untuk itu, pihaknya mengajak masyarakat melalui sebuah media sarasehan agar menyumbangkan ide dan gagasan untuk membangun Kotagede berdasarkan aspek budaya."Budaya itu memberi kontribusi pada pembangunan. Kotagede berkembang seperti sekarang ini tidak lepas dari peran sejarah. Untuk itu, mari bersama-sama menjaga, merawat dan melestarikan potensi yang kita miliki dan belum tentu dimiliki wilayah lain," jelasnya. Sebagai salah satu bukti kuatnya dukungan untuk pengembangan Kotagede pihaknya telah menetapkan slogan Kotagede Bumi Mataram yang berarti budaya migunani masyarakat tata titi tentrem raharjo memayu hayuning bawono.Dimana terkandung makna bahwa melestarikan suatu budaya merupakan ujung tombak yang bermanfaat bagi ketentraman hidup masyarakat."Hasil dari sarasehan ini akan kita dokumentasikan dan kita kirimkan ke semua lembaga dan instansi yang berkompeten agar pembangunan yang ada di Kotagede tetap memperhatikan aspek budayanya. Kegiatan ini juga akan kita tindak lanjuti ke tingkat wilayah," kata Nur Hidayat. Sementara itu, GBPH Yudhaningrat menambahkan Pemda DIY telah menetapkan enam kawasan cagar budaya, yakni Kotabaru, Malioboro, Kraton, Pakualaman, Kotagede dan Imogiri. Terhadap kawasan budaya tersebut, upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan. Sudah banyak sekali yang dilakukan Dinas Kebudayaan untuk memfasilitasi masyarakat dalam pelestarian budaya."Kami siap menjadi tangan-tangan masyarakat untuk upaya pelestarian budaya," katanya. (Ita)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WALIKOTA TANJUNG PINANG KUNJUNGI JOGJA
Walikota Tanjungpinang H. Lis Darmansyah, SH besarta pimpinan institusi pendidikan di Tanjung Pinang Riau mengadakan kunjungan kerja ke Pemerintah Kota Yogyakarta. Kunjungan diterima oleh Walikota Yogyakarta, H Haryadi Suyuti bersama Asisten Pemerintahan Drs Ahmad Fadli dan Kadinas Pendidikan Edi Hery Suasana di ruang kerja Walikota, Jumat (17/5) H. Lis Darmansyah dalam sambutannya mengatakan kunjungan ini untuk membangun kerjasama sektor pendidikan terutama dalam bidang pertukaran pelajar dan pertukaran guru serta mengetahui system penerimaan siswa baru di Kota Yogyakarta. Walikota Yogyakarta, H Haryadi Suyuti menyambut baik rencana kerjasama pertukaran pelajar dan guru dari Tanjung Pinang Riau ke Jogjakarta dan sebaliknya ini karena merupakan upaya yang baik untuk mengembangkan pendidikan di seluruh Indonesia. "Terimakasih, kami menyambut baik rencana pertukaran pelajar Tanjung Pinang ke Jogja ini, sudah menjadi kewajiban kami untuk menerima anak-anak dari Sabang sampai Merauke untuk belajar di Jogja, sekaligus ini akan memperkaya khasanah kebangsaan di Kota Yogyakarta" kata H. Haryadi Suyuti. Sementara itu, Kadinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edi Hery Suasana menjelaskan bahwa Kota Yogyakarta membuka kesempatan kepada seluruh daerah di Indonesia untuk mengadakan program pertukaran pelajar, setiap tahun 40 pelajar mengikuti pertukaran pelajar ke daerah lain. "Tahun 2008 kita mengirimkan 40 pelajar ke Kota Pangkalpinang dan Bengkulu, tahun 2009 bergantian mereka belajar di Kota Yogyakarta, untuk tahun ini kita mengirim ke Pontianak dan Singkawang" kata Edi Hery Suasana. Sementara itu dalam penerimaan siswa baru, Edy Heri Suasana menjelaskan Pemkot Yogyakarta telah melaksanakan system PPDB online sejak 9 tahun yang lalu dan 2 tahun terakhir sudah melaksanakna system self entri yakni calon siswa baru mengisi sendiri blanko secara online. Kelebihan system ini adalah tidak bisa diintervensi oleh siapapun karena penyeleksian dilakukan oleh system. (hg)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
BANK JOGJA ULTAH KE-52 MEGANTORO DAPAT UNDIAN MOBIL
Megantoro warga Perum Trimulyo Blok I No.72 RT 14 Trimulyo Jetis Bantul mendapat hadiah sebuah mobil Daihatsu All New Senia dari undian tabungan istimewa Bank Jogja yang digelar Jumat, (18/05) malam di XT Square Umbulharjo Yogyakarta. Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti didaulat untuk memutar tabung undian berisi nomor pin dan dengan sekali memutar angka yang keluar memberikan keuntungan bagi Megantoro. Sedangkan hadiah undian ke-2 berupa dua buah sepeda motor Honda diraih Efri Warman warga Jl. Candra Kirana Gondokusuman dan Kristiani Trisnaningsih warga Jl. Samirono Baru Caturtunggal Depok Sleman. Hadiah ke-3 berupa LCD TV didapat oleh Sri Puryati warga Gedongkiwo Mantrijeron, Maya Rachmatia Iriani warga Jl. Kresna Ketanggungan Wirobrajan, dan Lea Wati Veronika warga Pathuk Ngampilan. Bank Jogja jugameberikan hadiah berupa Kulkas dua pintu sebanyak 4 buah, Mesin cuci ( 5 ), Sepeda gunung MTB (6) serta hadiah hiburan lain. Direktur Utama Bank Jogja, Kosim Junaedi mengatakan Undian Tabungan Istimewa ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam hari jadi Bank Jogja ke " 52 yang jatuh pada Minggu, 12Mei 2013 dan dikemas dalam Semarak HUT ke-52 Bank Jogja. Dijelaskan semarak hari ulang tahun ke-52 Bank Jogja digelar sejak awal Mei 2013 dan diisi dengan berbagai kegiatan seperti malam tasyakuran bersama warga di sekitar Kantor Pusat Bank Jogja di Patangpuluhan (08/05), donor darah (10/05), dan sebagai puncak acara digelar di XT Square Jumat, (17/05) malam. Selain itu, Bank Jogja menggelar sunatan masal dengan target peserta 82 siswa SD Negeri di kota Yogyakarta dan warga sekitar kantor pusat Bank Jogja dan pasar murah dengan target 500 orang warga Wirobrajan (19/05). Sebagai terima kasih dan menjalin tali silaturahmi karyawan Bank Jogja juga melakukan anjang sana ke mantan direksi dan karyawan serta memberikan tali asih ke Panti Anak Wilosoprojo, Panti Wreda Budi Dharma, Panti Asuhan Putri Aisyah dan Panti Asuhan Putra Muhammadyah. Kosim Junaedi mengatakan tali asih ini bertujuan untuk mewujudkan kepedulian dan tanggung jawab sosial bank Jogja terhadap nasabah dan masyarakat kota Yogyakarta. Kosim Junaedi menjelaskan sekarang ini kinerja keuangan Bank Jogja dalam kondisi baik dan sehat. " Hal ini tercermin pada penghargaan yang telah diperoleh Bank jogja selama ini yakni menjadi BPR dengan predikat sangat bagus dari majalah InfoBank selama tiga tahaun berturut-turut yaitu tahun 2010,2011, dan 2012," ujar Kosim. Ditambahkan hasil audit oleh KAP pada posisi akhir desember 2012 Bank jogja membukukan laba kotor sebesar Rp. 8,6 milliar dengan rasio kredit bermasalah 0,46 persen. Sedangkan total aset sebesar Rp.292 miliar yang kemudian tumbuh sehingga sampai dengan bulan April 2013 asset Bank Jogja telah menembus Rp.304 milliar. Melihat capaian kinerja ini Kosim bertekat akan terus meningkatkan pelayanan dengan melakukan peningkatan kualitas SDM, penggantian sistem aplikasi perbankan, perluasan jaringan pelayanan dan penyempurnaan kualitas produk baik tabungan , deposito, kredit maupun layanan perbankan lainnya. Sementara itu Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti semakin pesatnya pertumbuhan ekonomi masyarakat maka fungsi perbankan dalam menghimpun dan menyalurkan dana ke masyarakat semakin dibutuhkan. Pesatnya pertumbuhan ekonomi masyarakat tidak lepas dari implementasi otonomi daerah yang memberikan ruang kepada daerah untuk membangun daerahnya sendiri. Dikatakan dalam kondisi seperti itu, peranan institusi perbankan menjadi semakin strategis. Bank Jogja yang selama ini menunjukkan kinerjanya dalam membangun daerah bersama dengan Badan Usaha Milik Negara yang ada di kota Yogyakarta. Walikota menambahkan di era globalisasi sekarang ini yang ditandai dengan iklim persaingan yang tajam peran lembaga keuangan khususnya perbankan semakin penting dan strategis, tidak hanya menghimpun dan menyalurkan dana namun dalam pemberdayaan masyarakat terutama dalam menggerakkan perekonomian. Tema Melangkah pasti menjadi Bank UMKM Yogyakarta, menurut Walikota merupakan bagian yang tak terpisahkan dari fungsi dan peranan perbankan untuk memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Pertumbuhan Bank terjadi sebagai akibat dari kepercayaan masyarakat yang semakin meningkat. Walikota berharap kepercayaan ini tumbuh seiring dengan penerapan pendekatan pelayanan yang memuaskan pada semua lini baik di lingkungan internal maupun eksternal. Tidak lupa Walikota mengucapkan selamat kepada Bank Jogja dan berharap Bank Jogja tumbuh semakin besar dan terus mendapat kepercayaan dari masyarakat nasabahnya. Semarak HUT ke " 52 Bank Jogja dihadiri Ketua Dekranas kota Yogyakarta, Hj. Tri Kirana Muslidatun, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DI. Yogyakarta Arif Budi Santosa, Ketua Dewan Pengawas Prof. Edy Suandi Hamid dan Anggotanya, Forkompinda Kota Yogyakarta, Direksi dan Pimpinan Perbankan, mitra kerja Bank Jogja, dan Nasabah. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
GALA DINNER LOTA KUMPULKAN 465 JUTA RUPIAH
Pemkot Yogyakarta yang dimotori oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi menggelar acara gala dinner bersama seluruh pengusaha se DIY. Selain makan malam, acara tersebut juga dimaksudkan untuk penggalangan dana program Lembaga Orang Tua Asuh (LOTA) Kota Yogyakarta. Acara tersebut dilakukan di Pendopo Balaikota, Kamis (16/5) dengan tajuk Gala Dinner Walikota Yogyakarta bersama para Pengusaha. Saat itu Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti hadir didampingi istrinya, Trikirana Muslidatun yang juga menjabat sebagai Ketua LOTA Kota Yogyakarta. Dalam sambutannya Walikoa mengungkapkan bahwa Kemiskinan tidak dipahami hanya sebatas ketidak mampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan memenuhi hak dasar dan perbedaan perlakuan dalam menjalani kehidupan. Hak-hak dasar yang dimaksud meliputi terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan dan pendidikan. Misalnya prioritas ekonomi keluarga pada jaman sekarang untuk pendidikan anak-anak yang cukup memprihatinkan. Ada orang tua siswa yang menyatakan sebagai keluarga yang tidak mampu menyediakan biaya pendidikan anak-anaknya tetapi memiliki kebiasaan yang layaknya orang berada, seperti kebiasaan merokok, memiliki handphone dan kredit motor baru, ungkap Haryadi Maka bantuan ini nantinya akan disalurkan kepada siswa yang benar-benar membutuhkan, tentunya setelah dilakukan seleksi yang ketat oleh instansi terkait. Trikirana menambahkan dalam paparannya bahwa jumlah anak tidak mampu di Kota Yogyakarta usia SD 8 ribu anak, usia SMP sebanyak 4.042 anak dan usia SMA/SMK sejumlah 3.8.17 anak. Secara faktual tingkat kemiskinan suatu keluarga umumnya terkait dengan kesehatan dan pendidikan. Rendahnya penghasilan menyebabkan suatu keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan tersebut meskipun dalam taraf minimal. Penggalangan dana ini diperlukan karena bantuan yang diberikan kepada siswa anak asuh masih sangat minim dan terbatas berasal dari LOTA DIY yang berasal dari PT Sari Husada Yogyakarta. Prioritas penggalangan dana diperuntukkan untuk anak SD sejumlah 8000 anak dengan besaran 120 ribu rupiah per tahun, maka malam itu ditargetkan bisa mendapatkan 900 juta rupiah. Setelah dihitung pada akhir acara, dana yang terkumpul sejumlah 465.200.000 rupiah dan jumlah ini masih akan bertambah terus karena dalam formulir yang dibagikan belum semuanya dikembalikan dan Dinsosnakertrans masih akan menjaring para donatur dengan kegiatan yang lain. Kepada para donatur diserahkan cinderamata oleh Walikota dan berfoto bersama. (byu)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
KAMPANYE SELAMATKAN INDONESIA WALIKOTA DAN KARYAWAN IKUTI SENAM FLASH MOB
Walikota mengajak semua elemen masyarakat khususnya generasi muda memerangi dan meninggalkan perilaku negatif seperti penyalagunaan Narkoba dan perilaku seks bebas yang mengakibatkan tertularnya penyakit HIV/AIDS dengan melakukan kegiatan yang positif. Salah satunya dengan mengikuti kegiatan senam Flash Mob. "Saya mengajak segenap anak muda, ayo tinggalkan kegiatan negatip yang tidak baik, lakukan kegiatan olahraga, lakukan kegiatan sliturahmi yang positif dan berkumpul bersama dengan orang yang baik. Tinggalkan kebiasaan lama yang merusak masa depan. Jauhi seks bebas, jauhi Narkoba dengan cara hidup sehat bergaul dengan orang yang sehat. Pererat tali silaturahmi ,". Demikian Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti, pada acara senam bersama karyawan PNS Kota Yogyakarta, Komunitas "Save Indonesia dan Komisi Pemberantasan AIDS (KPA) Kota Yogyakarta, Jumat, (17 / 05) di halaman Balikota Yogyakarta. Menurut Walikota semua kegiatan yang bersifat negatip harus dilawan dengan kegiatan positip dan kreatif. Kalau generasi muda selalu mengikuti kegiatan yang positif insya"allah akan terbebas dari hal-hal yang sifatnya negatif dalam bentuk apapun. Karena pada intinya yang namanya narkoba dan Aids kalau dilawan dengan olahraga dan terus bergerak insya"allah kita tidak mudah terkena yang namanya AIDS dan Narkoba. "Kalau badan kita sehat insya"allah kita akan jauh dari kegiatan yang mengarah ke narkoba , " ujar Walikota. Walikota mengatakan dirinya sangat mendukung kegiatan senam falash mob ini dan diharapkan menjadi kegiatan yang rutin . Walikota yang juga ketua Umum KPA Kota Yogyakarta ini mengatakan KPA Kota Yogyakarta selama ini telah banyak melakukan kegiatan sosialisasi dan kampanye hidup bersih sehat dan perilaku hidup sehat. KPA Kota Yogyakarta juga melakukan antisipasi dengan cara pengecekan secara rutin terhadap masyarakat yang rentan terhadap penyakit menular agar tidak terjangkit kepada yang lain. Selain itu KPA juga melakukan kegiatan sosialisasi di masyarakat. Sementara itu, Sekretaris KPA Kota Yogyakarta, F. Kaswanto mengatakan dari keprihatinan yang besar akan meningkatnya kasus HIV / AIDS di Kota Yogyakarta Komisi Pemberantasan Aids (KPA) Kota Yogyakarta bekerjasama dengan komunitas "Save Indonesia" mengadakan senam Flash Mob atau Flash Dance yang diikuti Ketua umum Komisi Pemberantasan AIDS Kota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti Walikota Yogyakarta. Melalui senam flash mob ini diharapkan pesan untuk memerangi dan menjauhi perilaku negatif seperti penyalagunaan Narkoba, perilaku seks bebas yang mengakibatkan tertularnya HIV/AIDS, dan kekerasan dapat tersampaikan kepada generasi muda. Kaswanto mengatakan kasus HIV/AIDS umumnya didominasi oleh kaum muda. Menurutnya, dari tahun ke tahun kasus HIV AIDS di Kota Yogyakarta selalu mengalami peningkatan, khususnya ibu rumah tangga dan generasi muda. Menurut data dari Dinas Kesehatan DI. Yogyakarta, sekitar 41 persen dari total penderita yang tertular HIV/ AIDS adalah generasi muda dengan usia antara 20-21 tahun. Sedangkan Ibu rumah tangga sekitar 14 persen. Oleh karena itu, Kaswanto mengajak generasi muda dan segenap masyarakat ikut peduli dengan kegiatan penanggulangan HIV/AIDS salah satunya melalui senam Flash Mob. Dipilihnya Senam Flash Mob, menurut Kaswanto, karena senam ini sifatnya ceria berisi tarian menggembirakan. Untuk anak muda cocok. Melalui senam ini juga disisipkan kampanye untuk menyelamatkan generasi muda dari bahaya Narkoba dan HIV / AIDS . Sementara itu, Richard Sianturi koordinator senam Flash Mob dari Komunitas Save Indonesia menjelaskan pihaknya melalui senam flash dance / flash mob ini ingin mengajak seluruh elemen bangsa untuk ikut senam bersama karena gerakan dan lagu yang disuarakan dalam flash mob ini menyuarakan ajakan untuk Indonesia bangkit, Indonesia makmur, Indonesia bebas Narkoba dan Indonesia bebas dari kekerasan. " Dengan tarian ini (flash mob) kita mau menyuarakan bahwa dari Jogja Indonesia bangkit," tambah Richard. Tarian flash mob ini akan digelar hari Minggu, 19 Mei 2013 di Titi Nol Kilometer dan sekitar Malioboro Yogyakarta dan akan dihadiri peserta dari instansi pemerintahan, swasta, sekolah dan warga masyarakat. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PEKAN PANUTAN PEMBAYARAN PBB KOTA YOGYAKARTA 2013
Dalam rangka memberikan panutan, keteladanan dalam kesadaran membayar pajak dan mengintensifkan penerimaan Pajak PBB, Pemkot Yogyakarta mengadakan Pekan Panutan Pembayaran PBB Tahun 2013 di Pendopo Balaikota, Selasa (16/5), Pembayaran pertama dilakukan oleh Wakil Walikota Yogyakarta Imam Priyono yang membayarkan PBB untuk Rumah Dinas Wakil Walikota sebesar Rp 2.736.672,-. Wakil Walikota Yogyakata, Imam Priyono dalam sambutannya mengatakan Pemkot sangat berterimakasih atas kesadaran para wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya membayar pajak, peran aktif masyarakat dalam membayar pajak adalah bagian tak terpisahkan dalam proses pembangunan Kota Yogyakarta menjadi lebih baik. "Pemerintah Kota Yogyakarta sangat berterimakasih kepada seluruh wajib pajak yang hari ini mengikuti Pekan Pembayaran Pajak PBB ini dan diharapkan selanjutnya membantu Pemkot untuk menjelaskan kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesadaran warga masyarakat lainnya untuk membayar pajak PBB. " kata Imam Priyono Kepala Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan (DPDPK) Kota Yogyakarta, Kadri Renggono dalam laporan menjelaskan peserta pembayaran PBB dalam Pekan Panutan Pembayaran PBB 2013 ini berjumlah 480 wajib pajak dengan ketetapan sebesar Rp 4.225.469.044,- Ditambahkan oleh Kadri Renggono, pihaknya selaku pengelola pembayaran PBB akan selalu berupaya optimal untuk memberikan pelayanan terbaik kepada wajib pajak, dalam rangka mengoptimalkan upaya ini Pemkot Yogyakarta membutuhkan dukungan dari wajib pajak untuk menyampaikan laporan kepada Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan apabila terjadi perubahan baik pada subyek, wajib maupun obyek PBB. "Kita akan terus tingkatkan pelayanan pajak kepada masyarakat salah satunya pembayaran dilakukan dengan cara online dengan maksud meningkatkan pelayanan terutama kecepatan, mengurangi kesalahan dan memudahkan kontroling,"kata Kadri Renggono. (hg)