Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Lions Club dan Pemkot Yogyakarta Beri Alat Bantu Dengar kepada Buruh Gendong dan Warga Kota Yogyakarta
Pemerintah Kota Yogyakarta bekerja sama dengan Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram memberikan alat bantu dengar kepada warga Kota Yogyakarta dan buruh gendong. Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Ketua Penggerak PKK Kota Yogyakarta Tri Kirana Haryadi Suyuti dan Sekretaris Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram Susi Fitri di Rumah Dinas Wali Kota Yogyakarta. Alat bantu yang diberikan sebanyak 8 buah berasal dari Belanda merupakan bantuan Van Boxtel, PDG Charles Lightvoet, Hate dan Danti Koopmans. Harga alat bantu dengar tersebut terbilang mahal dengan kisaran harga sebesar Rp. 7.500.000. Salah satu penyebabnya adalah karena alat tersebut didatangkan langsung dari Belanda. Adapun yang diberikan bantuan adalah masyarakat yang masih berada pada usia produktif dan masih sekolah yang butuh pendukung untuk bisa mendengar. Tri Kirana menambahkan, "bantuan diberikan bukan hanya kepada warga Kota Yogyakarta saja tetapi kepada semua komponen masyarakat yang bekerja di Kota Yogyakarta seperti buruh gendong". Bantuan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat. Selain diberikan kepada buruh gendong, bantuan alat dengar juga diberikan anak-anak. Dengan alat bantu dengar ini, diharapkan anak tersebut dapat mendengar dan dapat belajar seperti anak-anak lain. " Bisa membantu membangun masa depan anak lebih sejahtera" kata Titik Priyono Project Officer Lions Club. Pada kesempatan ini, penerima bantuan tidak hanya menerima alat bantu dengar saja, mereka langsung diperiksa oleh dokter yang memang didatangkan khusus untuk memeriksa dan memasang alat bantu dengar kepada para penerima bantuan. Hal tersebut disebabkan kondisi kesehatan masing-masing penerima berbeda, sehingga agar dapat berfungsi maksimal alat tersebut harus disesuaikan dengan kondisi penyakit penerima. Kerjasama Pemkot Yogyakarta dengan Lions Club yang berpusat di Amerika ini sebenarnya bukan yang pertama kali. Sebelumnya sudah ada kerjasama dalam pemberian kaca mata gratis kepada warga Kota Yogyakarta. Kerjasama ini merupakan salah satu wujud dari Kota Yogyakarta sebagai kota inklusif. (NADE)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
KOTA YOGYAKARTA RAIH PENGHARGAAN IDSA 2013
Kembali kota Yogyakarta menorehkan prestasi nasional. Kali ini kota Yogyakarta kembali sabet penghargaan dibidang pemanfaatan teknologi, yaitu Indonesia Digital Society Award (IDSA) 2013 yang memberikan apresiasi untuk kota yang paling digital seluruh Indonesia. Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informasi, Tifatul Sembiring diterima langsung oleh Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti dalam acara Penganugerahan IDSA Award 2013 yang merupakan rangkaian Jakarta Marketing Week 2013 yang bertempat di Fashion Atrium Mall Kota Kasablanka,Jaksel pada hari Senin (29/4). Dalam laporan kegiatan Direktur Markplus Inc. Hermawan Kartajaya, mengungkapkan bahwa untuk memonitor perkembangan digitalisasi kota dan kabupaten di Indonesia Markplus Insight melakukan survey teranyar IDSA. Survey tahunan yang diendorse oleh Kementrian Kominfo ini diadakan dalam rangka upaya digitalisasi dan peningkatan daya saing Kota dan Kabupaten sebagai Daerah Tingkat II Otonom di Indonesia di era globalisasi, komunikasi dan informasi. Kriteria penilaian IDSA didasarkan pada empat aspek yaitu inisiatif , leadership, usership, dan benefit. Penghargaan ini diberikan dalam tiga ketegori yaitu Overal society, Community dan Government. Penghargaan kategori government dinilai berdasarkan pengisian angket potret digitalisasi oleh pihak pemerintah Dati II seluruh Indonesia. Survey juga didasari oleh self assesment lewat angket yang diisi sendiri. Perbedaan dengan survey penghargaan yang lain, pada IDSA terdapat pengukuran overal society yang mengukur community impact atau dampak yang dirasakan oleh masyarakat setempat atas inisiatif digitalisasi kota/kab. Sedangkan kategori community dinilai berdasarkan kota/kab yang memiliki masyarakat dengan indeks digital paling tinggi. Dalam sambutannya sebelum membagikan penghargaan, Tifatul Sembiring mengungkapkan saat pemanfaatan teknologi Indonesia tahun 2011 pernah mencapai 16 besar dgn PDB 1 trilyun usd. Sekarang ini, pemerintah mentargetkan pada tahun 2045 berada di peringkat 8 dunia sebagai Indonesia maju dan modern dan ini juga diikuti dengan PDB 16,8 trilyun usd. Tentu saja hasil dari cita-cita ini akan dinikmati anak cucui, maka harus dimiliki suatu pemikiran kedepan sebagai arah yang dituju bersama. Untuk mencapai ini ada syarat-syarat yang harus dipenuhi yakni diwujudkannya koridor ekonomi satiap daerah, memiliki produksi unggulan masing-masing. kemudian fokus membangun daerah masing. Yang kedua daerah memiliki suatu goresan yang kemudian berkembang menjadi ide, tekad, perencanaan dan inovasi. Dan nantinya setelah tercipta inovasi ini pemerintah harus bisa menciptakan pula suatu peluang dan ekosistem yang baik Ini sejalan pula dengan pembangunan sdm dan infrastruktur teknologi yang dilakukan pemerintah sangat menunjang kreativitas anak bangsa yang sangat diperlukan untuk kemajuan Indonesia. Demikian ungkap Tifatul Sembiring yang kemudian menyerahkan penghargaan kepada para pemenang. Pada setiap kategori dipilih enam besar yang kemudian melakukan presentasi kepada dewan juri, memperebutkan predikat the best of Silver Champion untuk kategori Overal Society. Kota Yogyakarta menampilkan program unggulannya seperti Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan, Aplikasi di Dinas Perizinan, Pendaftaran Siswa secara Online, Sistem Database Puskesmas yang telah Terintegrasi, Konsultasi Belajar Siswa Online, Kelurahan Cyber dan Penyediaan titik-titik hotspot di Malioboro. Tampil sebagai juara I Kota Yogyakarta, Runer Up kota Banda Aceh dan Kota Bangka, Runer Up II diraih Kota Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Kota Bogor. Adapun Kota Yogyakarta juga meraih predikat Silver Champion untuk kategori Community bersama kota Tangerang. Ditemui setelah Penerimaan Penghargaan, Haryadi Suyuti mengungkapkan bahwa penghargaan ini bisa digunakan sebagai tanda bahwa pembangunan yang dilakukan oleh Pemkot telah sesuai jalur yang tepat. Pemkot terbukti telah bisa menjadi fasilitator yang baik dalam pengadaan infrstruktur teknologi informasi dan masyarakt juga menyambut dengan baik dan mendukung kebijakan pemerintah. Diharapkan teknolologi informasi yang telah diterapkan bisa memberikan manafaat yang baik kepada masyarakat seperti mempermudah pelayanan hingga meningkatkan taraf hidup masyarakat. (byu)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
73 APARAT KECAMATAN DAN KELURAHAN MENERIMA PEMBEKALAN PELAKSANAAN PERWAL PELIMPAHAN KEWENANGAN
Sebanyak 73 aparatur di wilayah kecamatan dan kelurahan menerima pembekalan pelaksanaan Peraturan Walikota (Perwal) dan Petunjuk Teknis (Juknis) pelimpahan sebagian kewenangan Walikota kepada Camat dan Lurah. Kegiatan yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Dra. RR. Titik Sulastri ini dilaksanakan di Hotel Gowongan Inn, Selasa, (30/04/2013) dan diikuti Sekretaris Camat sebanyak 14 orang, Kasubag Keuangan Kecamatan (14) dan Lurah (45). Para aparatur wialyah ini akan diberi bekal oleh nara sumber dari Bappeda, Bagian Penegdalian Pembangunann , DPDPK dan Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta. Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti dalam sambutan yang dibacakan oleh Sekda Kota Yogyakarta Dra.Titik Sulastri mengatakan sejalan dengan telah ditetapkannya Peraturan Walikota Nomor 52 tahun 2012 tentang Pelimpahan sebagaian Kewenangan Walikota kepada Camat dan Peraturan Walikota nomor 53 tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan kepada Lurah serta peraturan Walikota nomor 7 tahun 2013 tentang petunjuk Teknis Perwal maka dipandang perlu untuk dilakukan sosialisasi dan pembekalan bagi aparatur di tingkat kelurahan dan kecamatan berkaitan dengan kedua Perwal tersebut. Pemahaman yang mendalam tentang sebuah kebijakan baru sangat penting dan dibutuhkan terutama oleh organisasi pemerintah daerah yang senantiasa ditutut terus meningkatkan kapasitas kelembagaan profesionalitas personil, terlebih bagi aparat di tingkat kecamatan dan kelurahan sebagai garda terdepan yang langsung behubungan dengan masyarakat khususnya dalam pelayanan publik. Walikota berharap setelah mendapatkan pembekalan ini para Camat dan lurah serta aparat yang ada di wilayah dapatr melaksanakan tugasnya dengan profesional, dilandasi keikhlasan dan kejujuran. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PEMKOT YOGYAKARTA TERIMA PENGHARGAAN KINERJA PEMERINTAHAN TERBAIK
Pemerintah Kota Yogyakarta menerima Penghargaan dari Menteri Dalam Negeri atas kinerja terbaik penyelenggaraan pemerintahan kota secara nasional. Dalam penghargaan ini Pemkot Yogyakarta menduduki peringkat ke 3 dari 93 kota yang dinilai kinerjanya berdasarkan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Th 2011. Penghargaan diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi di Hotel Bidakara Jakarta diterima oleh Asisten Administrasi MK Pontjosiwi mewakili Walikota. Penyerahan penghargaan ini merupakan rangkaian dari Hari Otonomi Daerah XVII Tahun 2013 yang bertema Dengan Otonomi Daerah Kita Tingkatkan Kapasistas Pemerintah Daerah Untuk Percepatan Kesejahteraan Masyarakat. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dalam sambutannya mengatakan penghargaan ini adalah ungkapan rasa bangga dan apresiasi tinggi dari Kementrian Dalam Negeri atas kinerja pemerintah daerah berdasarkan LPPD 2011 "Tidak mudah menjadi yang terbaik, harus kerja keras, harus ada kesungguhan dan niat yang tulus dari pimpinan daerah dalam menjalankan pemerintahan, Untuk mendapatkan penghargaan ini, diantara 3 gubernur harus terbaik dari 33 gubernur, untuk menjadi 10 walikota terbaik harus terbaik dari 93 walikota, 10 bupati terbaik harus terbaik dari 390 bupati lainnya, karena itu prestasi ini pantas mendapat apresiasi yang luar biasa" kata Gamawan Fauzi Ditambahkan daerah yang mendapatkan penghargaan ini nantinya akan menjadi bench mark, menjadi contoh dan teladan bagi dearah lain, dan Kemendagri meminta prestasi ini selalu dipelihara dan ditingkatkan terus menerus agar bisa disebarluaskan di seluruh Indonesia. Sementara itu, Asisten Administrasi Setda Kota Yogyakarta MK Pontjosiwi seusai menerima penghargaan ini mengatakan, Pemkot bersyukur atas prestasi ini dan akan terus ditingkatkan karena daerah yang lain juga berjuang untuk menjadi terbaik, Pemkot Yogyakarta harus siap menerima tamu dari daerah lain karena kita dianggap sebagai best practice. Dalam kesempatan ini juga diberikan penghargaan Satya Lencana Karya Bakti Praja Nugraha dari Presiden RI kepada kepala daerah yang dalam penilaian LPPD tahun 2009 dan 2010 dinilai menjadi daerah terbaik diantaranya Mantan Walikota Yogyakarta, H Herry Zudianto dan Bupati Kulon Progo Toyo S. Dipo. (HG)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PEMKOT JOGJA PERINGATI HARI OTONOMI DAERAH DAN HARI MALARIA SEDUNIA
Hari Otonomi Daerah yang jatuh pada tanggal 25 April setiap tahun dan tahun ini memasuki usia ke-17 tahun diperingati karyawan Pemerintah Kota Yogyakarta (Pemkot) dengan upacara bendera . Upacara bendera dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Dra. RR. Titik Sulastri dan digelar di Halaman Balaikota Yogyakarta, Jl. Kenari 56, diikuti semua karyawan Pemkot dari berbagai SKPD, Kecamatan , Kelurahan, dan BUMD milik Pemkot, Kamis,(25/2013). Upacara ini juga sekaligus memperingati Hari Malaria se-dunia yang juga jatuh pada tanggal 25 April ini. Walikota Yogyakarta dalam sambutannya yang dibacakan Sekda mengatakan momentum peringatan ini merupakan media bagi jajaran pemerintah daerah untuk merefleksikan serta memperkokoh tanggung jawab dan kesadaran bersama akan amanah serta tugas untuk memberdayakan prinsip-prinsip otonomi daerah dalam mewujudkan daerah menjadi lebih mandiri, maju dan sejahtera dalam kerangka NKRI. "Otonomi daerah sebagaiaman dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 dilakukan untuk memperkuat format NKRI bukan dalam format rintisan Negara federal, " ujar Walikota Haryadi Suyuti. Ditambahkan, desentralisasi dan otonomi daerah diaplikasikan agar penyelenggaraan urusan-urusan pemerintah baik yang wajib maupun pilihan dapat dikelolah secara efektif dan dapat didayagunakan secara maksimal untuk mengakselerasi laju pembangun di daerah. Berkaitan dengan penyelenggaraan otonomi daerah, Pemkot Yogyakarta bertepatan dengan hari peringatan OTDA ini kembali menerima penghargaan sebagai 10 besar penyelegara pemerintah daerah yang berprestasi terbaik. Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Dalam Negeri RI sebagai hasil dari Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) terhadap Laporan Penyelenggraan Pemerintah Daerah (LPPD) tahun 2011 oleh menteri Dalam Negeri RI. Tema Hari Otonomi Daerah tahun 2013 ini adalah "Dengan Otonomi Daerah Kita Tingkatkan Kapasitas Pemerintah Daerah untuk Percepatan Kesejahteraan Masyarakat," Walikota berharap agar semua elemen yang ada Pemkot Yogyakarta dapat memaknai Hari Otonomi Daerah ini menjadikan spirit untuk melakukan pelayanan terbaik kepada masyarakat Yogyakarta. Sementara itu, berkaitan dengan peringatan hari Malaria seDunia yang bertemakan Invest In The Future (red. Menanggulangi Malaria merupakan investasi masa depan) Walikota menghimbau seluruh jajaran Pemerintah Kota Yogyakarta untuk mendukung eliminasi malaria menuju bebas malaria tahun 2030. Sebab, menurut Walikota pengendalian malaria harus melibatkan seluruh komponen masyarakat dan dilakukan secara terus menerus dan diarahkan pada sasaran yang tepat agar memberi hasil yang optimal. Bertindak sebagai petugas upacara bendera pada peringatan Hari OTDA dan Malaria sedunia adalah para Camat dan Lurah se-Kota Yogyakarta. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
O2SN TINGKAT SD KOTA YOGYAKARTA
Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, kembali menggelar Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Tingkat Sekolah Dasar tahun 2013. Kegiatan ini bakal dilaksanakan selama 3 hari yakni dari tanggal 23 hingga 25 April 2013. Ceremonial pembukaan dilakukan dengan menggelar upacara bertempat di Lapangan Mancasan Wirobrajan pada hari Selasa (23/4) dengan Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti sebagai inspektur sekaligus membuka kegiatan ini. Lomba mempertandingkan 12 cabang olahraga dan diikuti 176 atlet. Juri yang bertugas sebanyak 90 orang yang berasal dari guru dibantu dari unit cabor. Peserta dibagi menjadi 4 group menurut wilayah asal sekolahnya, tampil sebagai juara tahun 2012 adalah Wilayah Jogja Utara yang kemudian menyerahkan Piala Bergilir Walikota Yogyakarta kepada ketua panitia untuk diperebutkan kembali. Cabor yang dipertandingkan yakni atletik, bulutangkis, renang, senam, tenais meja, tenism lapangan, volley ball putri, karate, pencak silat, sepak takraw dan sepak bola. Juara pertama masing-masing cabor nanti akan bertanding lagi pada O2SN Tingkat Propinsi DIY. Dalam amanat inspektur upacara, Walikota berharap agar semangat dan sportivitas para atlet bisa pula menyemangati kejuaraan O2SN di Tingkat Propinsi hingga tingkat Nasional nantinya. Selain itu kegiatan O2SN bisa menjadi even penting untuk memupuk bibit unggul atlet yang kelak diharapkan bisa membawa nama harum Kota Yogyakarta. Demikian ungkap Haryadi Suyuti yang kemudian secara simbolis membuka O2SN 2013 dengan menendang bola sepak ke arah para atlet. (byu)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WALIKOTA NARASUMBER SARESEHAN FESTIVAL GAJAH WONG
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti sebagai salah satu nara sumber Saresehan Festival Gajah Wong yang dilaksanakan FORSIDAS (Forum Komunikasi Daerah Aliran Sungai) Gajah Wong. Kegiatan saresehan yang merupakan salah satu rangkaian Puncak kegiatan dilaksanakan Minggu (21/4) bertempat di wilayah RT 22 RW 8 Mrican Umbulharjo. Ungkap Ketua Panitia Pelaksana, Perbudi Wahyuni kegiatan Festival Gajah Wong untuk mensosialisasikan kepada masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai Gajah Wong untuk hidup bersih "Green and Clean" serta tanggap bahayanya, melalui kerjasama dengan wilayah setempat di 9 kelurahan. Kegiatan dilaksanakan 14-21 April 2013 yang dimeriahkan berbagai acara yaitu bersih-bersih sungai Gajah Wong, pemutaran film tentang sungai dan pada hari itu diadakan pentas seni (menghadirkan gejog lesung, rebana, patok umbul), menanam bibit pohon, menebar benih ikan, pelepasan burung, diadakan beberapa jenis lomba (membatik, tumpeng, dan gethek), dan mengadakan saresehan yang bertemakan "Diversity of Culture to be Hamemayu Hayuning Bawana". Sebagai Narasumber adalah Ir. Rani Sjamsibarsi, MT Kepala PUP ESDM Propinsi DIY tentang Peran Pemerintah dalam Pembangunan Sungai Gajah Wong. Walikota Yogyakarta, Drs. H. Haryadi Suyudi tentang Peran Pemkot dalam Pembagnuna Sungai Gajah Wong dan Drs. Hari Palguna, MP Konsultan dan Ahli Budaya Gembira Loka yang menjabarkan tentang Potensi Gajah Wong Sebagai Kawasan Wisata. Dalam paparannya Haryadi Suyuti mengungkapkan bahwa permasalahan yang timbul dikarenakan keadaan tentang bagaimana warga hidup berdampingan dengan sungai. Pinggiran sungai yang ada di Yogyakarta telah digunakan sebagai tempat tinggal, bahkan pinggiran sungai masih menjadi daya tarik. Maka pembangunan yang akan dilakukan tidak akan terlaksana tanpa adanya kepedulian dan peran masyarakat. Beberapa hambatan yang akan dirasakan saat melaksanakan pembangunan wilayah pinggiran sungai Gajah Wong adalah belum semua pinggir sungai ditalud sehingga masih rawan saat terjadi bencana banjir. Untuk melaksanakan ini perlu juga dilaksanakan koordinasi lintas sektoral, maka perlu kerja sama dengan Pemerintah Propinsi DIY. Masalah yang lain dikarenakan penduduk yang di pinggiran sungai semakin padat pula, ini mengakibatkan sungai cenderung menyempit. Masyarakat pinggiran sungai adalah yang paling bisa mendapatkan manfaat dari pembangunan ini maka harus ikut menjaga kebersihan sungai. Jika sungai telah dijaga dengan baik diharapkan bisa ikut mengangkat potensi ekonomi wilaya, ungkap Haryadi. Untuk mempermudah pembanguan akan dilakukan secara bertahap. Sungai Gajah Wong dibagi menjadi tiga zona yaitu zona utara, zona tengah dan zona selatan. Semua ini akan dimulai dengan membangun kesadaran masyarakat, tambahnya. (byu)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WALIKOTA MELANTIK 43 PEJABAT PEMKOT
Walikota Yogyakarta, H Haryadi Suyuti mengambil sumpah dan melantik 43 Pejabat di lingkungan Pemkot Yogyakarta, dalam pelantikan ini pimpinan tiga SKPD yang sebelumnya kosong sudah terisi pejabat baru yakni Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Badang Lingkungan Hidup dan Dinas Ketertiban, pelantikan berlangsung di Pendopo Balaikota, Senin (22/4) Ketiga pejabat baru yang mengisi jabatan kosong sebelumnya yakni H Sisruwadi SH menjadi Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Irfan Susilo SH menjadi Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Drs Nurwidihartana dipercaya memimpin Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta. Dalam pelantikan ini juga terjadi pergeseran pejabat yakni Kepala Bagian Protokol Setda Kota Yogyakarta, Bagian Tata Pemerintahan, Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah, Sekretaris Bappeda, Sekretaris Dinas Ketertiban, Wakil Direktur Pelayanan RSUD, Inspektur Pembangunan Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya Inspektorat Kota, dan Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Kota Yogyakarta. Walikota dalam sambutannya mengatakan pelantikan ini sebagai upaya pengembangan manajemen pemerintahan yang berkelanjutan dalam rangka mewujudkan good and clean government. "Dilantiknya pejabat structural di lingkungan Pemkot Yogyakarta merupakan bagian dari upaya penataan personil dalam rangka peningkatan kualitas kinerja untuk menjawab tantangan actual serta mampu mengatasi dengan tepat masalah-masalah yang akan muncul" Kata Haryadi Suyuti. Dalam kesempatan ini Walikota juga berharap pejabat yang baru dilantik diharapkan menjadi pemimpin yang mampu membawa perbaikan organisasi dalam rangka mewujudkan birokrasi Pemkot Yogyakarta yang baik, efektif, responsive dan akuntabel. "Seorang pemimpin yang baik adalah yang mampu menyususn strategi efektif guna tercapainya target kinerja antara lain dengan mengawal pelaksanaan daeri kebijakan yang telah ditetapkan" tambahnya.(HG)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PEREMPUAN JOGJA PERINGATI HARI KARTINI
Kepeloporan RA Kartini tidak habisnya untuk dibicarakan. Pahlawan pembela dan pejuang Emansipasi wanita ini merupakan sosok yang bisa menjiwai kaumnya untuk perperan dalam pembangunan, peran wanita yang sekarang semakin diperhitungkan ini tidak lepas dari Wanita Yang Berasal dari rembang itu sendiri. Hal ini dikatakan Wakil Walikota Yogakarta, Imam Priyono di Ruang Utama Atas Balaikota Timoho Yogyakarta dalam acara Peringatan Hari Kartini, Kamis, (18/04) Dikatakan Imam, peran perempuan didalam pembangunan di era yang modern ini dapat dikatan sudah setara dengan dengan laki-laki, bahkan ada bidang tertentu wanita lebih menguasai dari pada pria. Selain Pejuang pembangunan, wanita juga merupakan pahlawan keluarga yang berhati lembut. " Bagi saya perenpuan itu luarbiasa, sebab carut-marutnya keluarga bahkan Negara ini ditentukan oleh wanita, sebab generasi yang sekarang ini atas didikan perempuan atau kaum ibu, karena mereka mendidik dengan lemah lembut, kasih sayang, saya tidak bisa bayangkan apabila anak sedari lahir didik tanpa kasih sayang, mau jadi apa generasi sekarang", katanya semangat. Dicontohkan Imam, pembentukan karakter anak dimulai oleh ibu itu sendiri, pada saat memberikan asi, ibu sambil mengelus anaknya serta melafalkan do"a yang nantinya akan menjadi anak yang sesuai dengan keinginannya. " Ada kalanya ibu bersitegang dengan pasangannya hanya gara-gae ibu membela anaknya, hal ini yang bisa melakukan hanya kaum ibu, jadi peran ibu dalam porsi keluarga lebih banyak daripada laki-laki ", katanya. Sementara itu Ketua Panitia Suryani Imam Priyono menjelaskan bahwa Peringatan Hari Kartini dimaksudkan agar semua warga Negara RI baik laki-laki maupun perempuan terutama generasi muda senantiasa mengenang dan menyegarkan kembali ingatannya akan pentingnya pemahaman dan penghayatan serta arti perjuangan Kartini sebagai kebangkitan kaum perempuan serta kebangkitan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya. Serta mewariskan nilai luhur dan semangat perjuangan Kartini guna mempertebal tekad dan keyakinan dalam melanjutkan perjuangan mengisi kemerdekaan . Ditambahkan tema peringatan Hari Kartini tahun 2013 adalah Dengan Semangat Kartini Kita mendorong dan meningkatkan kemampuan perempuan di bidang politik yang lebih berkarakter. Berbagai kegiatan yang dilakukan yakni Seminar Optimalisasi Peran Perempuan di Ruang Publik dalam rangka mewujudkan keadilan Gender dengan nara sumber Dr Faraz Umaya, Upacara Peringatan Hari Kartini danberbagai kegiatan pendukung oleh organisasi wanita sesuai kreatifitas masing-masing.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PEMKAB KULON PROGO STUDI PATEN KE JOGJA
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo mengadakan kunjungan kerja ke Pemerintah Kota dalam rangka mendalami persiapan pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu di Kecamatan (PATEN) yang akan dilaksanakan di Kabupaten Kulon Progo, kunjungan kerja dipusatkan di Kantor Kecamatan Mergangsan yang merupakan pilot projek pelaksanaan PATEN di Kota Yogyakarta. Kunjungan Kerja 12 Camat dan Tim Teknis PATEN Kulon Progo dipimpin oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kulon Progo Drs. Riyadi Sunarto diterima oleh Asisten Pemerintahan Setda Kota Yogyakarta, Drs Ahmad Fadli Camat Mergansan, Drs Marjuki di Aula Kecamatan Mergangsan, Kamis (18/4). Asisten Pemerintahan dan Kesra Kulon Progo Drs Riyadi Sunarto dalam sambutannya mengatakan kunjungan ini dimaksudkan untuk persiapan penerapan PATEN dan untuk mengetahui kebutuhan minimal yang diperlukan dalam penyelenggaran PATEN di Kabupaten Kulon Progo. "Kami ingin mempelajari kebijakan umum Pemerintah Kota Yogyakarta dalam Penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat melalui PATEN dan juga pelaksanaannya" Kata Drs Riyadi Sunarto. Asisten Pemerintahan Setda Kota Yogyakarta, Drs Ahmad Fadli dalam sambutanya menjelaskan Pelaksanaan PATEN di Kota Yogyakarta ditargetkan akan selesai diterapkan di seluruh Kecamatan pada 7 Juni 2013 bersamaan dengan Peringatan HUT Pemkot Yogyakarta. Launching pertama dilaksanakan di Kecamatan Mergangsan pada tanggal 12 Desember 2012 dan selanjutnya diikuti oleh Kecamatan lainnya. Ditambahkan, bahwa ada tiga syarat penting dalam pelaksanaan PATEN di Kota Yogyakarta yakni syarat substantive, syarat administrative dan syarat teknis. "Untuk syarat subtantif yakni adanya pelimpahan kewenangan dari Walikota ke Kecamatan, syarat administrative berupa uraian tugas, prosedur tetap atau SOP yang ditetapkan oleh Camat. aspek teknis berupa ruangan yang ber AC, ada bacaan, TV dan perlengkapannya dengan desain yang mendekatkan dengan masyarakat." Kata Drs. Ahmad Fadli. (hg)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PEMKOT DAN PMI TANDATANGANI KERJASAMA PENYELENGGARAAN YES 118
Pemerintah Kota Yogyakarta diwakili oleh Dinas Kesehatan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Palang Merah Indonesia Cabang Yogyakarta tentang Penyelenggaraan Yogyakarta Emergency Service (YES) 118. Perjanjian kerjasama ini ditandatangani oleh Kadinas Kesehatan Drg Tuty Setyowati dan Ketua PMI Kota Yogyakarta, Dr, dr Adi Heru Husodo berlangsung di Dinas Perizinan Kota Yogyakarta, Rabu (17/4) Dalam perjanjian ini Dinas Kesehatan selaku pihak pertama sepakat untuk memberikan bantuan biaya pemeliharaan sarana dan prasarana kantor untuk penyelenggaraan program YES 118, Bantuan bahan bakar untuk Ambulan YES 118 dari lokasi kejadian ke Rumah Sakit, bantuan jasa petugas (medis, paramedic, sopir,) dan bahan medis habis pakai selama di lokasi kejadian menuju rumah sakit, biaya jasa petugas operator, petugas paramedic dan pengemudi, biaya komunikasi, dan biaya operasional YES 118. Sementara itu PMI Kota Yogyakarta selaku pihak kedua mempunyai kewajiban untuk melaksanakan program YES 118 dan melaporkan hasilnya kepada Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dengan waktu setiap hari termasuk hari libur selama 24 jam di seluruh wilayah Kota Yogyakarta. Kadinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Drg Tuty Setyowati mengatakan dengan kerjasama ini diharapkan bisa meningkatkan pelayanan masyarakat terutama dalam hal kegawatdaruratan baik di jalan raya maupun di rumah dan termasuk pula peningkatan mutu layanan kesehatan yang diberikan. Sementara itu Dr Adi Heru Husodo mengatakan PMI berterimakasih sekali atas terjalinnya kerjasama dengan Pemkot melalui Dinas Kesehatan karena dengan perhatian dari Pemkot ini masyarakat akan mendapatkan pelayanan yang yang semakin baik dan bisa terus dilaksanakan dengan harapan kedepan semoga kepedulian masyarakat kepada yang memerlukan yakni korban kecelakaan, masyarakat tidak mampu dan orang sakit dapat ditingkatkan.(hg)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WARGA TERBAN SONGSONG HARI KARTINI DENGAN JALAN SEHAT
Dalam rangka menyongsong dan memperingati Hari Kartini, Kelurahan Terban bersama Komisi Lansia Kelurahan Terban mengadakan kegiatan Jalan Sehat dan Senam bagi seluruh warga dan Lansia di kelurahan Terban. Peserta jalan sehat diikuti 12 RW se Kelurahan Terban. Sekitar 850 orang peserta yang terdiri dari anak-anak, kaum muda hingga lansia, dimana kaum lansia sebagai peserta terbesar. Jumlah tersebut melampaui target panitia yakni sekitar 500 peserta, namun dari kupon doorprice yang disediakan sebanyak 800 lembar habis terbagi. Kegiatan yang menempati Halaman Kelurahan Terban tersebut, dilepas oleh Penasehat Tim Penggerak PKK Kota Yogyakarta yang juga Ketua Komda Lansia Kota Yogyakarta, Anna Haryadi, berlangsung Minggu (14/04) Dalam sambutan Anna Haryadi mengatakan, agar seluruh warga Kelurahan Terban senantiasa mencintai olah raga serta membiasakan hidup sehat, menghindarkan sifat amarah yang hanya akan menimbulkan energi negatif serta harus senantiasa tersenyum. Bahkan pada saat jalan sehat ini pun seluruh peserta harus terus tersenyum, dan menatap hidup dengan penuh Optimis, katanya. Selain semua warga Kelurahan terban yang melaukan kegiatan jalan sehat, tampak hadir camat Gondokusuman, Lurah Terban, Ketua TP PKK Kecamatan, TP PKK Kelurahan Terban serta Ketua LPMK Terban terpilih yang baru saja dikukuhkan. Pelaksanaan jalan sehat dengan route dimulai dari Halaman Kelurahan Terban-jalan Cik Di Tiro-Bunderan UGM-Mirota Campus-Jalan C Simanjuntak-Jalan jenderal Sudirman-Jalan Cik DiTiro kembali ke Kelurahan Terban. Jarak tempuh jalan sehat ini sekitar 2 km, mengingat sebagian besar peserta jalan sehat adalah lansia. Jalan santai ini dimeriahkan dengan kesenian Jatilan Turonggo Bekso Code laras RW 04 yang berada pada barisan terdepan sebagai pembuka jalan. Sementara itu menurut Koordinator Acara yang juga Sekretaris Kelurahan Terban Riyan Wulandari SSTP. mengatakan, seusainya acara jalan sehat di lanjutkan dengan senam bersama di halaman Gedung LPMK serta lomba yel-yel juga kesenian dari masing masing RW. Lomba Yel-yel dan Kesenian ini mendapatkan apresiasi positif oleh warga masyarakat, terbukti banyaknya peserta yang sudah lansia namun semangatnya tidak kalah dengan generasi muda. "Dengan Pakaian yang beraneka ragam, serta perlengkapan yang telah disiapkan sebelumnya, menambah meriahnya cara yang memang diperuntukkan untuk lansia ini. Lomba yel yel dan kesenian dimenangi RW 11 yang pesertanya Lansia. Selain memberikan Hadiah kepada para Pemenang Lomba, kami juga menyediakan berbagai macam doorprice menarik diantaranya sepeda lipat, enam buah Televisi berwarna , kompor gas, kipas angin, dispenser, setrika listrik serta sembako", ungkap Riyan. Ditemui disela-sela kegiatan tersebut Lurah Terban Subarjilan, SIP menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan pangejawantahan dari Segoro Amarto (Semangat Gotong Royong Agawe Majuning Ngayogyakarta). Hal yang terpenting dalam kegiatan ini adalah timbulnya semangat kebersamaan, kesetiakawanan sosial serta kepedulian lingkungan dimana semboyan Kelurahan Terban : Bersama Kita Membangun dan Berkarya benar benar terinternalisasi dalam jiwa setiap warga Terban.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WALIKOTA PANTAU UAN DI SMAN 8 DAN SMKN5 JOGJA _ Pelaksanaan Unas Di Kota Yogyakarta Hingga Hari Ke-3 Lancar dan Aman
Pelaksanaan Ujian Akhir Nasional ( UAN ) untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) di wilayah hukum Kota Yogyakarta, sampai dengan hari ketiga ( Rabu, 17 April 2013) berjalan aman dan lancar. Isu beredarnya soal dan kunci jawaban juga tidak ditemukan. Demikian ungkap Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti di sela acara pemantauan pelaksanaan UAN di SMA Negeri 8 Yogyakarta dan SMK Negeri 5 Yogyakarta, Rabu, (17/04) pagi. Walikota mengatakan proses pelaksanaan ujian yang dimulai dengan pengiriman soal, pendistribusian dan pelaksanaan aman dan lancar. " Dari proses pengiriman soal, pendistribusian soal hingga pelaksanaan, hinggai hari ketiga ini, semuannya berjalan lancar dan aman. Isu yang mengatakan adanya soal dan kunci jawaban yang beredarpun tidak ada," ujar Walikota. Walikota berharap para siswa untuk tetap percaya diri, dan tetap tenang mengerjakan soal ujian dengan baik serta menjunjung tinggi kejujuran. Para orangtua juga diharapkan untuk tetap tenang dan tidak cemas dengan proses pelaksanaan UAN di Kota Yogyakarta. Walikota berharap dengan terciptanya kemanan dan kelancaran dalam pelaksanaan ini hasil ujiannya juga akan naik. " Artinya, bahwa anak-anak didik kita dapat meneruskan ke tingkat selanjutnya atau memilih jalur yang lain seperti bekerja dan lain sebagainya," tambahnya. Sementera itu pelaksanaan ujian nasional yang berkaitan dengan pendidikan inklusi, Walikota mengatakan bahwa sebagai tanggung jawab Pemerintah Kota Yogyakarta yang telah mendapat penghargaan di bidang inklusi , pelaksanaan pendidikan inklusi tidak mendapat perlakukan istimewa. Karena, menurut Walikota , sebagai bentuk apresiasi Pemkot kepada peserta didik yang masuk dalam kategori inklusi . " Adik-adik kita yang inklusi diperlakukan sama dengan rekan-rekannya yang non inklusi. Karena hakekatnya, pendidikan itu untuk semua atau adalah Education for all ," tambah Walikota. Selain pendidikan inklusi, peserta yang mengikuti program Paket C juga menempuh UAS. Menurut walikota peserta program Paket C juga mendapat perlakukan yang sama dan tidak dibedakan. Peserta paket C juga mengikuti UAN namun jam pelaksanaan berbeda denga lainnya. Walikota berpesan kepada masyarakat bahwa pendidikan kategori Paket C memiliki nilai setara dengan pendidikan regular atau pendidikan formal yang ada. "ini pesan saya kepada masyarakat bahwa pendidikan kategori Paket C juga setara dengan pendidikan regular yang ada atau pendidikan formal yang ada. Mudah-mudahan masyarakat kita menerima hasil dari pendidikian paket C yang ada di kota Yogyakarta,". Pesan Walikota. Ditanya soal target Walikota mengatakan bahwa penyelenggaraan ujian akhir nasional, hasil itu merupakan sebuah proses. Dikatakan, kalau pelaksanaannya baik maka pendidikan kita akan baik. Sebagai kota yang berpredikat kota pendidikan dirinya berharap secara kuatitatif tingkat kelulusannya seratus persen. Namun dengan suatu syarat bahwa harus didapatkan dengan cara yang jujur sesuai dengan norma-norma yang berlaku. " Insya"allah, kalau ukuran kuantitatif, kalau bicara kelulusan harapan kita ya, seratus persen. Tapi dilakukan dengan cara yang sesuai dengan norma-norma yang ada, dengan mengedepankan kejujuran," ujar Walikota. Walikota juga berpesan kepada anak didik sekota Yogyakarta yang telah menyelesaikan UAN, untuk tidak melakukan kegiatan hura-hura yang berlebihan dan tetap menjaga ketertiban dan keamanan di kota Yogyakarta. Dalam kunjungannya ke SMAN. 8 dan SMKN. 5 Yogyakarta Walikota didampingi kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana dan staf, Kepala Humas dan Informasi, Ig. Tri Hastono. Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana Walikota mengatakan pelaksanaan UAN di kota Yogyakarta berjalan dengan baik. Setiap Rayon ditempatkan personil dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Menurut Edy, apabila ada permasalahan berkaitan dengan UAN langsung ditangani dan dicarikan solusi. Sehingga tidak menggangu proses pelaksanaan UAN. Selain petugas dari Dinas Pendidikan , ada juga tim pengawas dari akademisi, dan independen. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
BKM KOTA KUNKER KE PEMKOT BOGOR
Ketua Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) se Kota Yogyakarta melaksanakan study banding ke kota Bogor Propinsi Jawa Barat pada 10 - 12 April 2013. Para ketua BKM ini didampingi ketua Forum Komunikasi BKM Kota Yogyakarta Drs. Harsoyo, Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (KPMP) Kota Yogyakarta, Dra. Ch.Lucy lrawati dan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Drs.Gonggong Haryono,MM. Ch.Lucy Irawati, saat ditemui dikantomya menyampaikan bahwa KPMP telah mengalokasikan anggaran untuk memfasilitasi Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Kota Yogyakarta melaksanakan kunjungan kerja/study banding ke Kota Bogor Propinsi Jawa Barat. Dikatakan, kunjungan kerja para ketua BKM bertujuan memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan baru sehingga dapat meningkatkan kinerja para BKM untuk menangani penanggulangan kemiskinan di masa yang akan datang. Ya, kami memfasilitasi BKM ini untuk berkunjung dan belajar ke Kota Bogor dalam mengelola Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) dengan sebuah tujuan untuk peningkatan kinerja dimasa yang akan datang ujar Lucy lrawati. Lucy lrawati menjelaskan lebih lanjut, bahwa dalam studi banding tersebut para ketua BKM sangat berantusias dan merespon baik, karena ini bisa menjadi motivasi untuk menambah wawasan tentang fungsi BKM dalam menangani program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. Rombongan BKM peserta diterima langsung oleh Staf Ahli Bidang Pemberdayaan dan SDM Kota Bogor yang didampingi oleh Kepala Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman serta Kepala Satuan Kerja (Satker) PNPM-MP Kota Bogor. Dalam diskusi ini dijelaskan bahwa Kota Bogor mempunyai BKM unggulan yakni BKM Kelurahan Semplak yang telah dua tahun berturut-turut sebagai BKM terbaik di Jawa Barat, Tentu saja penilaian didasarkan pada beberapa indikator dalam pengelolaan PNPM-MP khususnya dalam penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. BKM akn terus komit untuk mengawal Program Nasional dan kebijakan-kebijakan daerah dalam pelaksanaan penanggulangan kemiskinan.(kpmp/byu)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PASKAHAN PEMKOT : SEMANGAT PASKAH JANGAN SAMPAI HILANG
Walaupun perayaan Paskah dalam bentuk peribadatan sudah lewat namun semangat Paskah jangan sampai hilang dalam panggilan, tanggung jawab dan perutusan hidup kita sehari-hari sebagai murid-murid Yesus. Demikian hal ini disampaikan oleh Romo Yustinus Agus Purwadi dalam renungan Paskah pada Perayaan Paskah Bersama Karyawan Kristiani Pemkot Yogyakarta di Grand Pacific, Jumat (12/4) "Sikap hidup yang tidak sejalan dengan semangat Paskah harus kita hindari seperti menjual iman karena uang atau jabatan, menginggalkan masalah ketika ada masalah dan persoalan, tidak plin-plan, mau menanggung resiko sebagai murid Yesus demi tegaknya kebenaran, kejujuran, keadilan serta solidaritas kesetiakawanan dalam membangun hidup dan menjadi realitas ditengah-tengah hidup bersama" Kata Romo Yustinus. Hadir dalam perayaan Paskah Bersama ini, Walikota Yogyakarta, H Haryadi Suyuti beserta Ibu Hj Tri Kirana Muslidatun, Ketua DPRD Kota Yogyakarta, Hendri Kuncoro Yekti, Forkompinda Kota Yogyakarta, Pendeta Yudo Aster Daniel dan seluruh karyawan karyawati Kristiani Pemkot Yogyakarta serta para pelajar di Kota Yogyakarta. Walikota Yogyakarta, H Haryadi Suyuti dalam sambutannya mengatakan, Perayaan Paskah Bersama ini diharapkan mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan sekaligus menjadi sarana mewujudkan kerukunan intern antar jemaat dari berbagai latar belakang di Yogyakarta sebagai perwujudan keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. "Semangat Paskah hendaknya dapat memberi motivasi bagi umat kristiani untuk malakuka pembaharuan dan pencerahan dalam kehidupan berjemaat dan bermasyarakat " Kata Haryadi Suyuti. Ditambahkan, sesuai tema yang diangkat yakni Berlaku Adil Menyemai Kedamaian diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi baru untuk melakukan gerakan bersama dalam rangka mewujudkan kehidupan yang aman, nyaman, tentram dan sejahtera. Selain doa dan ibadat, dalam perayaan Paskah Bersama ini juga ditampilkan berbagai kesenian antara lain karawitan dari SMA Bopkri 2, Tari Karya Terbesar oleh siwa SD Kalam Kudus, Orkestra dari SMA Stella Duce 2, persembahan lagu dari OCha dan Ochi siswa SMA Santa Maria, Paduan Suara Pemkot Yogyakarta, Pentas Tari dari Paguyuban Guru Tari Kota Yogyakarta (Paguseta), dan Paduan Suara Tri Ubaya Sakti.(hg)