Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Penyuluhan Pemerhati Sungai di Kecamatan Tegalrejo Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta mengikuti Penyuluhan Pemerhati Sungai di Kecamatan Tegalrejo Yogyakarta melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat terutama sungai yang ada di Wilayah Kecamatan Tegakrejo, Rabu (11/7). Program ini dilakukan untuk pemberdayaan Kecamatan Tegalrejo menjadi konservasi air mengingat sumur di Tegalrejo semakin dalam. Diharapkan dapat mengentaskan kawasan kumuh hingga nol persen pada tahun 2019 mendatang. Pasalnya, pemerintah setempat mencanangkan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku). Dengan demikian Kecamatan Tegalrejo mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat di bulan Oktober akan mempersiapkan dan mengikuti Lomba Tingkat Nasional. Selain itu Kecamatan Tegalrejo juga merencanakan para pemerhati lingkungan di tegalrejo ini agar lebih terarah dalam memperhatikan sungai di wilayah Tegalrejo. Pada kesempatan ini Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, setiap program kerja harus berdasarkan anggaran yang ada. Maka dari Kecamatan Tegalrejo diharapkan menyiapkan anggaran akan kegiatan segera terlaksana. "program kerjanya di tata anggarannya supaya anggarannya betul-betul dilaksanakan sesuai dengan kegiatan yang sudah di buat" ungkapnya. Heroe Poerwadi juga mengatakan, senang dengan semangat masyarakatnya yang ingin menjadikan kampung yang layak dan nyaman huni. "luarbiasa semangat dan keinginannya untuk menjadikan kampung yang nyaman, semoga bisa menjadi contoh untuk warga indonesia lainnya" ungkapnya. Kegiatan ini diharapkan dapat memberi pemahaman pentingnya sungai kepada semua elemen, terutama pemerintah. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kelurahan Terban dan Kelurahan Kotabaru Jadi Sasaran TMMD Tahap II 2018
Kelurahan Terban dan Kelurahan Kotabaru menjadi sasaran pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Tahap II Tahun 2018. Kali ini program fisik TMMD tahap II 2018 diprioritaskan pada Pembuatan talud sungai Code RT 01 RW 04 Kelurahan Kotabaru, Rehab Balai RW 04 Kelurahan Terban, Rehab rumah sebanyak 5 (lima) unit, serta rehab MCK RT 18 RW 04 Kelurahan Terban. Sedangkan sasaran non fisik antara lain Penyuluhan Bela Negara dari Kodim 0734 Yka, Sosialisasi Menanggulangi Pekat (Penyakit Masyarakat) dari Polresta Yogyakarta, Sosialisasi Menangkal Fanatisme dan Radikalisme dalam Beragama dari Kemenag Kota Yogyakarta, serta Sosialisasi Mencegah Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Yogyakarta. Menurut Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, program TMMD merupakan program lintas sektoral yang melibatkan TNI, Polri, Kementerian, lembaga pemerintah non kementerian dan Pemerintah Daerah, serta segenap lapisan masyarakat untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memantapkan wawasan kebangsaan serta membangun persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Program TMMD selama ini telah banyak membantu tugas pemerintah di daerah dalam meningkatkan akselerasi pembangunan dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memantapkan wawasan kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara" katanya saat upacara pembukaan TMMD di lapangan SMAN 3 Yogyakarta, Selasa (10/7). Tak hanya itu, lanjutnya, program TMMD dapat dimaknai sebagai bukti sinergitas seluruh komponen masyarakat Kota Yogyakarta dalam melaksanakan agenda pembangunan. "Semangat Gandeng-Gendong, memberdayakan masyarakat dalam kebersamaan dan kepedulian, melibatkan seluruh elemen masyarakat, stakeholder, TNI dan Pemerintah sesuai dengan kapasitasnya masing-masing" ujarnya Pada pelaksanaan TMMD kali ini, dana yang digunakan sejumlah Rp. 318.400.000,- dengan rincian Rp. 75.000.000,- berasal dari APBD Propinsi DIY serta Rp. 243.400.000,- dari APDB Kota Yogyakarta. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wawali Dorong Dana Kelurahan Untuk Kota
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mendorong adanya dana kelurahan untuk Kota. Ia pun meminta pemerintah pusat mempertimbangkan usulan adanya anggaran dana kelurahan untuk kota layaknya dana desa. "Kota sangat membutuhkan dana tersebut guna meningkatkan pembangunan dan pelayanan," ujar Heroe Poerwadi saat menghadiri Syawalan Ketua LPMK se-Yogyakarta di Kotagede, jum"at (6/7) Ia pun akan terus melakukan upaya untuk mendorong agar anggaran dana kelurahan bisa terealisasi. Dengan dana tersebut, Heroe optimis bisa memecahkan beragam persoalan yang membelit Kota Yogyakarta. "Dana tersebut bisa kita gunakan untuk pengentasan kemiskinan dan beragam masalah lain," imbuhnya. Heroe menegaskan, Kota membutuhkan dana seperti dana desa karena permasalahan bukan hanya ada di kabupaten saja tetapi juga ada di kota. "Semoga bisa segera direalisasikan Rp100 miliar per kota sehingga dana bisa digunakan untuk mengatasi berbagai permasalahan dan meningkatkan pelayaan ke masyarakat," ucap Heroe. Ia menyebut Program ini dinilai sangat penting untuk membantu menyelesaikan persoalan yang kompleks di perkotaan. Oleh karena itu, dengan adanya bantuan dana tersebut setiap kelurahan yang ada di Kota Yogyakarta dapat eksis dalam meningkatkan pendapatan ekonominya, melalui upaya-upaya yang dikembangkan oleh kota itu sendiri. "Tugas desa dan kelurahan sebetulnya hampir sama, Kelurahan juga membutuhkan dana perimbangan untuk membantu percepatan pembangunan fasilitas dan daerah yang masih kumuh," terangnya. Heroe membeberkan, Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) telah mengusulkan dana untuk setiap Kota yakni Rp 100 miliar, sedangkan untuk rinciannya disesuaikan oleh Apeksi diserahkan kepada kebijakan Pemerintah Pusat. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wakil Walikota Syawalan Bersama Warga Pringgokusuman
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi Jumat malam (6/7) menghadiri syawalan bersama LPMK dan warga Pringgokusuman yang di gelar di Hotel Royal Darmo. Syawalan warga Pringgokusuman tersebut rutin diadakan tiap tahun sebagai wahana silaturahmi bagi warga, serta untuk saling memaafkan setelah melaksanakan ibadah puasa Ramadan. Wawali berharap dalam moment syawalan tersebut dapat lebih menggalang semangat kebersamaan dan gotong royong, semangat Gandeng Gendong segenap warga Kelurahan Pringgokusuman untuk memajukan Kota Yogyakarta. "Saat ini, warga masyarakat harus tampil di garda depan dalam upaya mengatasi masalah-masalah dalam masyarakat diantaranya dalam hal pemberdayaan masyarakat, pengentasan kemiskinan dan pengangguran, pemberantasan penyakit masyarakat, keamanan dan ketertiban wilayah, pelestarian lingkungan dan lain sebagainya" ungkapnya. Menurutnya LPMK dan Lembaga Sosial Kemasyarakatan Kelurahan Pringgokusuman harus dapat menjalankan fungsinya yakni menjadi wadah aspirasi masyarakat untuk kemudian disampaikan kepada pihak terkait dalam upaya meningkatkan program-program pembangunan dan hasil-hasilnya agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. "Juga untuk menjadi ajang bagi pengembangan potensi wilayah dan masyarakatnya dalam bidang ekonomi, sosial dan politik" katanya. Ia berharap semoga momen syawalan ini akan menghantarkan pada sempurnanya ibadah puasa bulan Ramadhan, karena merupakan kesempatan untuk saling meluruskan benang kusut, menghangatkan hubungan yang tadinya membeku sehingga cair kembali, melepaskan ikatan yang membelenggu, serta menyelesaikan kesulitan dan problem yang menghadang terjalinnya keharmonisan hubungan. "Marilah kita saling berlapang dada, mengulurkan tangan dan saling mengucapkan minal "aidzin wal faidzin dengan tulus ikhlas agar kita kembali fitri. Kiranya tak ada manusia yang sempurna. Tentu ada khilaf dan kesalahan yang tentu saja tidak ada maksud kesengajaan" ujarnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kampung Panca Tertib Diharapkan Bisa Dinamis
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan terus menambah kampung panca tertib. Namun selain gencar melakukan deklarasi kampung panca tertib, Pemkot juga berharap kampung panca tertib yang ada bisa berjalan dinamis. "Sebagai organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang sosial yang sangat dekat dengan denyut kehidupan masyarakat, gerak langkah kampung Panca Tertib dituntut untuk senantiasa dinamis," kata Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat Syawalan Kampung Panca Tertib di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta, jum"at (6/7) malam. Heroe pun meminta dalam mengatasi perkembangan jaman, organisasi perlu untuk menyegarkan semangat pengabdian sehingga mampu menjawab kebutuhan masyarakat saat ini. Ia pun mengaku bangga dengan partisipasi masyarakat Yogyakarta dalam turut serta mendorong kampung panca tertib. "Mayarakat Kota Yogyakarta memiliki dan motivasi yang tinggi dalam mewujudkan kampung yang maju, tertib, sejahtera dan mandiri," imbuhnya. Ia menilai hal tersebut terlihat dari antusiasme serta peran aktif dalam mendukung program-program dari pemerintah. "Pembentukan kampung panca tertib tersebut salah satu upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan ketertiban dan kenyamanan Yogyakarta," jelasnya. Heroe berharap seluruh elemen warga dan tokoh masyarakat mendukung terciptanya kampung panca tertib ini. Dalam kesempatan yang sama Komandan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta Nurwidi Hartana mengatakan, Program kampung panca tertib di Kota Yogyakarta dilakukan sejak 2015 dan hingga kini sudah ada 52 dari 225 kampung yang mendeklarasikan diri sebagai kampung panca tertib. "Kami tidak hanya menargetkan pembentukan kampung panca tertib dari aspek jumlahnya saja, tetapi juga kualitasnya. Artinya, bagaimana kesiapan dan komitmen dari masyarakat menjaga ketertiban," jelasnya. (Tam).
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Radio Amatir Mitra Strategis Pemerintah Berantas Hoaks
Keberadaan radio komunitas di Kota Yogyakarta mendapat apresiasi positif dari Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi. Pasalnya, radio-radio amatir ini mampu menjadi mitra Pemerintah untuk menangkal berita bohong alias hoaks. "Untuk itu pemerintah daerah menaruh harapan besar kepada Radio Amatir agar mampu menjadi filter, pemantau dan memilih informasi-informasi yang dapat menyesatkan dan merugikan masyarakat," ujar Heroe Poerwadi saat musyawarah kota Radio Antar Penduduk Indonesia (Rapo) di Ruang Bima Balaikota, minggu (8/7) pagi. Pemerintah, kata Heroe, tidak bisa bekerja sendiri dan diperlukan peran serta masyarakat dalam mengatasi penyebaran hoaks yang meresahkan. Heroe menuturkan, keberadaan RAPI sebagai wadah para amatir radio saat ini bukan sekedar organisasi yang berangkat dari hobi, akan tetapi dalam perkembangannya memiliki peran yang strategis dalam membantu dukungan komunikasi dalam kegiatan maupun kejadian insidentil, seperti terjadinya bencana alam dan kegiatan-kegiatan penting lainnya. "Hal tersebut semakin terasa di masa sekarang, dimana informasi dan komunikasi sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat," jelasnya. Dari kondisi itu, Pemerintah Kota Yogyakarta berharap para pemilik ijin amatir radio baik secara individual maupun organisatoris senantiasa meningkatkan profesionalisme dalam melaksanakan kegiatannya, serta memegang kode etik yang dilandasi sikap tanggung jawab. "Lebih dari itu RAPI Yogyakarta dapat menjadi mitra pemerintah dalam memantau situasi wilayah dan membantu komunikasi sebagai wujud bhakti dan kepedulian terhadap masyarakat, lingkungan, maupun daerah," kata Heroe. Sementara itu Ketua Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Kota Yogyakarta Wisnu Windarto menuturkan, RAPI adalah organisasi yang bergerak dalam bidang komunikasi radio antar penduduk yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan. "Itulah sebabnya jika terjadi musibah seperti halnya kebakaran, kecelakaan lalu lintas, Kamtibmas dan bencana alam anggota RAPI selalu tampil terdepan," urainya. Ia berharap RAPI bisa menjadi mitra Pemerintah dalam memberikan pelayanan dan pembangunan di masyarakat. (Tam).
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
30 UKM dari Kota Yogyakarta Pamerkan Produk Unggulan Makassar
Sebanyak 30 UKM dari Kota Yogyakarta hadir di Makassar untuk memaerkan produk-produk andalan mereka dalam perhelatan Jogja Mandiri Expo 2018 yang berlangsung sejak hari Sabtu (7/7) kemarin hingga Rabu (11/7) mendatang di Panakkukang Square, Makassar. Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menuturkan, pameran tersebut diselenggarakan sebagai bagian dari upaya Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi bersama Dekranas Kota Yogyakarta untuk mempromosikan produk UKM Yogyakarta ke luar daerah "Pameran ini bisa menjadi upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri sahabat-sahabat saya para pengusaha UKM, sudah saatnya kita jual ke luar Jogja," Tutur Walikota ketika ditemui dalam puncak acara Jogja Mandiri Expo 2018. Senin (9/7) siang. Lebih lanjut, Walikota mengungkapkan, selain sebagai ajang promosi, kehadiran Jogja Mandiri Expo di Makassar juga diharapkan mampu memperkuat kerjasama antara Yogyakarta dan Makassar. "Kita bicara tentang konsep two cities one destination. Kami sowan ke Makassar untuk memperkuat sinergitas antar kota, kita tunggu juga Makassar untuk membuat Makassar Expo di Jogja. Kita meningkatkan daya saing bukan untuk saling bersaing namun untuk bersama-sama bersaing ke luar," Ungkap Walikota Senada dengan hal tersebut, Wakil Walikota Makssar, Syamsu Rizal mengatakan, saat ini antara Yogyakarta dan Makassar sudah membuat Mou di berbagai bidang seperti perdagangan dan smart city, selanjutnya ia berharap berbagai MoU tersebut bisa diturunkan ke hal-hal yang lebih praksis "Kami akan menginstruksikan jajaran Pemerintah Kota Makassar, baik melalui Dekranas, Dinas Koperasi dan UKM serta Dinas Perdagangan Kota Makassar untuk terus support kegiatan semacam ini dengan lebih baik lagi supaya ada multiplier effect," Tegas pria yang akrab dipanggil Deng Ical tersebut. Sementara Kepala Dinas Koperasi, UKM, Nakertrans Kota Yogyakarta, Lucy Irawati menuturkan, selama dua hari pelaksanaan Jogja Mandiri Expo 2018, sambutan dari masyarakat Makassar sangat baik. Terbukti dari habisnya stok barang yang dibawa oleh peserta pameran sehingga harus minta dikirim lagi dari Jogja, baik untuk produk kuliner, batik, maupun craft "Harapannya hal semacam ini bisa menjadi edukasi bagi pengrajin untuk melihat pasar di luar seperti apa permintaanya sehingga bisa menyesuaikan pasar-pasar di Luar Jogja, Bapak Walikota sendiri menghendaki kegaiatan seperti ini terus diadakan di kota-kota lain. Konsepnya bukan jualan, namun memperkenalkan potensi Jogja, baik wisata, kesenian, kebudayaan, dan pariwisata," Katanya Salah satu peserta pameran, Gepeng mengapresiasi penyelenggaraan pameran tersebut. Ia mengaku, dalam waktu dua hari pihaknya berhasil menjual 100 lembar kaos. "Alhamdulillah, hingga hari ini sudah laku 100 kaos, kami sampai kewalahan melayani pembeli. Kebanyakan peminatnya adalah anak muda" Ungkap owner dari brand Njawani tersebut Pameran ini sendiri, selain menghadirkan 30 produk unggulan UKM Kota Yogyakarta, juga menghadirkan booth dari Dinas Pariwisata dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Perlindungan Anak Kota Yogyakarta, selain itu dalam puncak acara diadakan pula sajian tari-tarian serta Fashion Show kolaborasi antara desainer Yogyakarta dan Makassar sebagai bentuk sinergitas antara kedua kota tersebut. (ams)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Area Titik Nol Depan Kantor Pos Dipercantik Jadi Area Publik, Juru Parkir Rela Direlokasi
Untuk mempercantik wajah Kota Yogyakarta khususnya di kawasan Titik Nol dan sekitarnya Pemerintah Kota Yogyakarta melakukan penataan parkir. Area Nol Kilometer terutama di depan kantor Pos dan Bank Indonesia akan ditata menjadi area ruang publik. Wakil Walikota Yogyakarta mengatakan sudah memlakukan koordinasi dengan semua pihak termasuk para tukang parkir roda dua yang selama ini melakukan aktivitasnya di lokasi yang menjadi sasaran penataan. " Kami sudah berkoordinasi dengan semua pihak. Semuanya sepakat untuk membuat wajah kota Yogyakarta lebih cantik lagi. Apalagi Titik Nol Kota Yogyakarta Yogyakarta merupakan etalasi yang menjadi tujuan para wisatawan untuk menikmati Kota Yogyakarta," ujar Wakil Walikota Yogyakarta Drs. Heroe Poerwadi, MA. Untuk memindahkan parkir di depan Kantor Pos Besar Yogyakarta dan Bank Indonesia (gedung lama) telah disediakan tempat yakni di halaman dalam Kantor Pos dan di Jalan Secodiningratan. Wakil Walikota Jumat, (06/07/2018) pagi secara simbolis memasang tanda larang parkir. Terlihat pula sebuah kendaraan berat yang telah disiapkan di lokasi langsung membongkar conblok di depan kantor Pos dan BI untuk kegiatan penataan. Heroe menambahkan rencananya area depan Kantor Pos dan Bi itu akan ditata menjadi area publik dan kawasan pedestrian seperti halnya Malioboro. Heroe secara khusus juga mengapresiasi para juru parkir yang dengan sadar mau dan rela memberikan lahan yang selama ini dikelela menjadi area parkir, untuk hal yang lebih besar yakni mempercantik wajah Kota Yogyakarta. Hereo mengatakan Pemerintah Kota masih memiliki pekerjaan rumah yang cukup banyak termasuk menyediakan kantong parkir yang layak bagi pengunjung yang terus membanjiri kota Yogyakarta. Dirinya berharap ada regulasi berupa Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) terkait perparkiran yang diharapkan menjadi solusi bagi pengembangan parkir di kota Yogyakarta. Sementara itu Agus Suprawoto salah seorang juru parkir di area Nol Kilometer mengatakan dirinya dan para juru parkir lainnya dengan sadar merelakan lahan depan kantor Pos Besar dan BI untuk ditata menjadi area publik. Pemindahan lahan parkir yang disediakan oleh Pemkot dikatakan sudah memanusiakan mereka. Dirinya menerima dengan lapang dada kerana Pemkot bukan saja memindahkan mereka tetapi memberikan solusi dengan menyediakan lahan parkir bagi mereka, meskipun lahannya tidak seluas sebelumnya. "Ya, kami anggap sudah manusiawi. Pemkot telah memberi kami lahan pengganti. Meskipun lahannya lebih sempit. Relokasi itu itu sudah cukup memanusiakan. Setidaknya Pemkot sudah memberikan solusi buat kami, " ujar Agus Suprawoto saat mendampingi Wakil Walikota memasang tanda larangan parkir di depan Kantor Pos Besar.(@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
SDN Timuran Maju Tingkat Nasional
Sekolah Dasar Negeri Timuran Yogyakarta maju lomba Gugus Depan (Gudep ) Unggul Tingkat Nasional. Gudep SDN Timuran menjadi wakil Provinsi DIY, setelah terpilih menjadi yang terbaik tingkat provinsi DIY. Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan (Kamabigus) SDN Timuran Esti Kartini mengatakan, keunggulan sekolahnya pada Lomba Gudep Unggul Tingkat Nasional 2018 karena memiliki keunggulan di bidang sumber daya manusia, manajemen administrasi, dana, sarana dan prasaran, kegiatan, proses, prestasi dan kemitraan. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Ia menyatakan jika pihaknya sangat mendukung lomba tersebut.Menurutnya lomba Gudep tersebut merupakan salah satu wujud pendidikan karakter generasi muda. Melalui perlombaan itu, ia berharap dapat muncul bibit-bibit pemimpin Indonesia di masa yang akan datang. "Artinya, dengan pendidikan karakter kita tanamkan sejak usia dini untuk menjadi pemimipin. Selain itu lomba ini juga bermanfaat bagi sekolah secara kelembangaan. Dengan memperkuat Gudep maka tanggung jawab untuk menguatkan sikap dan keterampilan dapat terintegrasi" katanya dilokasi, Kamis (5/7) Wawalipun mengingatkan kepada generasi saat ini untuk bijak dalam menyikapi informasi. Menurutnya, pramuka memiliki tanggung jawab untuk menjaga karakter dan moral bangsa. Sehingga, tidak seharusnya ikut-ikutan menyebarkan konten yang belum dimengerti duduk perkaranya. Sementara itu Ketua Tim Penilai, Ahmad Istajib mengatakan jika sejauh ini pihaknya telah melakukan peninjauan terhadap sekolah yang dipilih mewakili propinsi untuk mengikuti kegiatan di tingkat nasional, sementara dalam penilaiannya tersebut dilihat dari pelatihan para anak didik sampai pada kelengkapan administrasi dan sarana prasarana lainnya. Ia berpesan kepada para peserta lomba agar senantiasa menjaga kebersamaan dan tidak saling bermusuhan. Sebab, sesuai dengan nama lombanya, semua peserta harus ceria dan harus mencurahkan kegembiraan, kekreatifan, dan hal-hal positif lainnya. "Jangan ada yang saling bermusuhan, jangan ada yang saling mencibir. Di kesempatan ini anak-anak harus mencurahkan kegembiraannya, kreatif, dan seterusnya," jelasnya Menurutnya sasaran Lomba Gudep Unggul ini untuk memacu Gudep yang berpangkalan di SD untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam tata kelola pembinaan peserta didik. "Dengan begitu tujuan pendidikan nasional bisa didorong dengan lebih cepat. Pasalnya, jika Gudep di Sekolah Dasar dikelola dengan baik, maka otomatis penguatan karakter bagi peserta didik dapat berjalan seiring. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Rakernas SIWO PWI Resmi di Buka
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) 2018 resmi di buka, Kamis (5/7). Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X didampingi Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyerahkan, piala bergilir kepada SIWO DIY dalam pembukaan Pekan Olahraga Wartawan Daerah (Porwada) di GOR Amongrogo. Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Menpora, Gatot S Dewo Broto dan jajaran pengurus PWI Pusat tersebut sekaligus membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) yang akan digelar di Hotel Rich, Sleman. Sebanyak 34 Provinsi hadir dalam acara Rakernas SIWO PWI 2018, antara lain akan membahas persiapan Powarnas 2019 yang di jadwalkan akan berlangsung di Papua dan Program kegiatan SIWO di tahun mendatang. Sementara pelaksanaan Porwarda DIY III diikuti kontingen dari 5 Kabupaten se DIY, Kab Sleman, Kab Gunung Kidul, Kab.Kulon Progo, Kab.Bantul dan Juara bertahan Kota Yogyakarta. Porwada DIJ 2018 akan mulai bergulir 11 hingga 21 Juli mendatang dengan mempertandingkan sepak bola, futsal, biliar, tenis meja, tenis lapangan, atletik, bridge, dan bulutangkis. Lokasi pertandingan dan perlombaan adalah Lapangan UNY, Planet Futsal, Joglo KR, Hanggar Biliar. Tahun ini, Kabupaten Sleman ditunjuk sebagai tuan rumah. Di hadapan para peserta Rakernas SIWO dan Porwada DIY, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, bahwa agenda Porwada merupakan saat-saat yang menarik bagi para wartawan. Sultan berharap para wartawan yang ikut ajang SIWO bisa merasakan sehat jasmani sekaligus bersilaturahmi dengan rekan sesama profesi. "Saya berharap di event ini jangan hanya bersaing untuk prestasi saja tapi juga menjalin silaturahmi antar teman seprofesi. Saya juga berharap agenda ini jadi ajang refreshing bagi wartawan di DIY karena selama ini sibuk dengan rutinitas bekerja," ungkap Sultan. Acara Rakernas SIWO PWI 2018 ini juga di sambut oleh Ketua Kontingen Porwada Kota Jogja Mussahada Sayyid yang menyampaikan untuk mempertahankan target juara umum, kontingen Jogja telah melakukan sejumlah persiapan. Selain itu sejumlah cabang olahraga bergengsi seperti sepakbola, futsal, billiar, dan atletik ditargetkan mendulang pundi-pundi emas. "Sepak bola sebelumnya meraih emas. Tahun ini kita berambisi meraih emas kembali," jelasnya.(Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Dinkes Kota Yogya Berikan Penyuluhan Keamanan Pangan PIRT
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogya memberikan penyuluhan tentang keamanan pangan kepada puluhan pelaku usaha baru atau Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) di Aula Kantor Kecamatan Tegalrejo, Selasa (3/7). Penyuluhan keamanan pangan ini dalam rangka sertifikasi produk pangan idustri rumah tangga. Kepala Dinkes Kota Yogya, Fita Yulia Kisworini mengatakan jika penyuluh tentang keamanan pangan produk olahan pangan merupakan program rutin yang dilakukan oleh Dinkes Kota Yogya. Setiap kali penyuluhan diikuti oleh 60 sampai 70 perserta yang terdiri dari IRTP baru yang mulai atau merintis usahanya. "Kegiatan penyuluhan ini bukti hadirnya pemerintah dalam menjamin keamanan pangan di masyarakat," katanya. Penyuluhan tersebut merupakan tahapan dari pengajuan sertifikasi produk pangan industri rumah tangga (PIRT) yang harus dimiliki oleh setiap industri kecil rumah tangga. Setelah mengikuti penyuluhan, maka peserta akan mendapatkan kode dan sertifikat PIRT yang berlaku selama lima tahun. "Ada dua aspek penting PIRT yakni untuk legalitas dan pemasaran," katanya. Ia mengatakan dengan memiliki PIRT, pelaku usaha memiliki legalitas bahwa produknya telah terjamin kualitas keamanan pangannya, sehingga aman dan sehat bagi masyarakat. "Dengan PIRT pelaku usaha dapat memperluas jangkauan pemasarannya, tidak lagi skala rumahan tapi juga bisa merambah super market bahkan eksport," katanya. Adapun materi penyuluhan yang diberikan kepada peserta yakni tentang kebijakan PIRT di Kota Yogya, peraturan perundang-undangan tentang pangan, cara memproduksi pangan yang baik untuk IRTP, standar operasi prosedur sanitasi, tata cara pemeriksaan sarana. "Selain itu juga disampaikan materi mengenai pelabelan dan iklan pangan, penggunaan bahan tambahan pangan, mutu dan keamanan pangan, penjelasan mengenai sertifikasi halal, serta etika bisnis dan pembinaan jaringan bisnis IRTP" katanya. Sementara Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, menyatakan terima kasih kepada para pelaku UMKM/Industri Rumah yang telah mempunyai kesadaran dengan mengikuti pelatihan tersebut. Ia berharap fasilitas PIRT bisa mensupport usaha masyarakat dan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. "Sebab bisnis sektor makanan akan mendapatkan profit yang maksimal jika kita pintar dalam mengelola serta tidak berhenti berinovasi" ujarnya. Menurutnya dengan standarisasi pangan sesuai kaidah yang berlaku tidak saja memberikan manfaat kesehatan bagi konsumen. "Marilah kita bersama-sama memberikan kontribusi dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui makanan yang sehat, higienis, aman dan menyehatkan, yang merupakan bagian integral dari upaya pembangunan kesehatan di Indonesia" ucapnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Jelang Pemilu 2019, Heroe Poerwadi Berharap Politik Menjadi Pemersatu
Jelang kontestasi politik 2019 mendatang Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi berharap politik menjadi alat pemersatu bangsa. Hal tersebut Ia sampaikan saat membuka pendidikan politik untuk warga Yogyakarta di ruang Bima Kompleks Balaikota, senin (3/7). "Dengan begitu politik tidak hanya berbicara tentang kursi dan kekuasaan saja," paparnya. Menurutnya pendidikan politik memiliki arti penting bagi kemajuan bangsa dan negara, karena warga negara yang cerdas secara politik diharapkan akan mampu memilih para pemimpin yang berkualitas. "Hal tersebut penting juga dalam rangka kami, Pemerintah Kota Yogyakarta, selalu meningkatkan kinerja pemerintahan dan pembangunan, menuju tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih," ucap Heroe. Melalui kegiatan Pendidikan Politik ini, kiranya segenap lapisan masyarakat, khususnya para kader partai politik yang akan menjadi kontestan dalam Pemilu Legislatif serta Pemilihan Presiden tahun 2019 mendatang dapat memperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai hak dan kewajiban, serta tanggungjawabnya. "Serta di kemudian hari dapat mentransformasikan informasi tersebut kepada massa partainya masing-masing; Dengan demikian maksud dan tujuan dari kegiatan pendidikan politik ini akan dapat tercapai dan tersebar merata ke masyarakat luas dengan baik," imbuhnya. Heroe pun mengajak menjaga semangat persatuan dan kesatuan di antara berbagai elemen masyarakat, agar tercipta masyarakat Kota Yogyakarta yang rukun, damai, demokratis, berkeadilan, sejahtera, maju, memiliki moral serta etika yang baik dalam berpolitik. "Dan berperan penting menjadi saluran aspirasi rakyat yang efektif dalam ikut menentukan arah pembangunan bangsa dan masyarakat," jelasnya. Heroe berharap segenap kader partai peserta Pemilu 2019 senantiasa dapat menjaga situasi keamanan dan ketertiban Kota Yogyakarta agar tetap aman, damai dan kondusif, mulai dari saat ini sampai dengan berbagai tahapan pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden mendatang. "Kembangkan budaya politik yang santun, ber-etika, saling menghormati, menghargai, dan tidak menyebarkan informasi yang salah atau hoax," tandsanya. Sementara itu Komisioner KPU Kota Yogyakarta R Moeh Aris Munandar menjelaskan bahwa Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (pantarlih) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) bertugas tambahan untuk melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih berbasis keluarga. "Dalam sebuah keluarga diperkirakan ada 4 orang pemilih, suami dan istri serta dua anak. Dengan demikian, dalam satu hari pantarlih melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih kepada 24 orang," jelasnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Porwada 2018, Tim Kota Yogyakarta Ingin Pertahankan Gelar
Kontingen atlet wartawan Kota Yogyakarta menghadiri audiensi bersama Walikota Yogyakarta Rabu (4/7) siang di ruang Yudistira Balaikota. Tujuan dari kedatangan mereka untuk meminta doa restu dan dukungan dari Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti, sekaligus meresmikan serta melepas dalam Pekan Olahraga Wartawan Daerah (Porwada) DIY 2018 yang akan digelar pada 11-21 Juli. "Saya berharap kontingen kota yogyakarta mampu memertahankan gelar juara umum yang diraih 3 lalu lalu," kata Haryadi Suyuti saat pelepasan kontingen Siwo PWI Kota ke Porwada D.I.Yogyakarta 2018 di Balaikota. Kedatangan kontingen Kota Yogyakarta pun disambut dengan senang hati oleh Walikota Yogyakarta. Ia siap mendukung kontingen atlet wartawan Kota Yogyakarta dan menyukseskan Porwada DIY 2018. "Saya senang sekali dan akan terus dukung kalian semua. Saya berharap kepada teman-teman media untuk sungguh-sungguh dan semangat. Semoga Allah meridhoi. Jalankan dengan sebaik-baiknya.", ujarnya di depan rekan wartawan sekota Yogyakarta. Walikota Yogyakarta berpesan untuk kontingen atlet wartawan Kota Yogyakarta agar mempertahankan piala bergilir juara umum. "Sukses selalu, salam olahraga, jaya!" ungkap Walikota Yogyakarta dengan penuh semangat. Musahada selaku ketua kontingen atlet wartawan Kota Yogyakarta menjelaskan bahwa keseluruhan atlet yang tergabung dalam kontingen Kota Yogyakarta berjumlah 50 orang, namun yang hadir dalam audiensi ini hanya 60% dari keseluruhan. Hal tersebut disebabkan padatnya tugas keseharian sebagai wartawan. Piala bergilir Gubernur DIY pernah diraih tiga tahun yang lalu pada Porwada ke-2 sebagai juara umum. "Kedatangan kami ke sini ingin melaporkan kesiapan dalam mempertahankan piala bergilir. Bahkan kami sudah menargetkan untuk meraih beberapa medali emas pada berbagai cabang olahraga," jelas Musahada. (Indri Sulistiani/ Viola Diane de Johnnie Putri)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Kota Yogyakarta 2018
Dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda ke 90 tahun 2018 akan diselenggarakan pemilihan pemuda pelopor tingkat kota Yogyakarta, pemilihan pemuda pelopor adalah kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun untuk memberikan penghargaan kepada pemuda atas prestasi dan kontribusi kepeloporan yang luar biasa dalam kemajuan masyarakat di lingkungan nya. Semangat kepeloporan yang terinspirasi dari semangat Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda. Untuk itu Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta akan melaksanakan Seleksi Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Kota Yogyakarta Tahun 2018. Adapun bidang kepeloporan yang dilombakan meliputi: Bidang Pangan :Kepeloporan bidang pangan adalah suatu karya nyata yang diinisiasi, di prakarsai oleh pemuda dalam setiap gagasan pemikiran, tindakan, perilaku kepeloporan, terkait bidang pangan Bidang Pendidikan :Kepeloporan bidang pendidikan adalah suatu karya nyata yang diinisiasi, di prakarsai oleh pemuda dalam setiap gagasan pemikiran, tindakan, perilaku kepeloporan, terkait bidang pendidikan. Bidang Sosial Budaya, Pariwisata dan Bela Negara : Kepeloporan bidang Sosial Budaya, Pariwisata dan Bela Negara adalah suatu karya nyata yang diinisiasi, di prakarsai oleh pemuda dalam setiap gagasan pemikiran, tindakan, perilaku kepeloporan, terkait dengan kegiatan sosial budaya, pariwisata dan bela negara. Bidang Komunikasi, Informasi dan Teknologi Tepat Guna : Kepeloporan Bidang Komunikasi, informasi dan Teknologi tepat guna adalah suatu karya nyata yang diinisiasi, di prakarsai oleh pemuda dalam setiap gagasan pemikiran, tindakan, perilaku kepeloporan, terkait dengan kegiatan Komunikasi, informasi dan Teknologi Tepat Guna Persyaratan: Warga negara Indonesia (yang berdomisili dan memiliki KTP Kota Yogyakarta) Berusia 16 " 30 Tahun (Sesuai UU No 40 Th. 2012) melampirkan Fc akte kelahiran Bukan Pegaiwai Negeri Sipil (PNS), Pegawai BUMD/BUMN dan tidak sedang mendapatkan beasiswa atau penugasan penelitian dari instansi/lembaga Kepeloporan yang di capai telah di implementasikan paling sedikit 1 tahun Belum pernah melakukan perbuatan tercela atau merugikan masyarakat dan atau lingkungan (melampiri SKCK (*Lolos Nasional) Surat Keterangan Sehat dari Dokter (*Lolos Nasional) Belum pernah mendapatkan penghargaan terbaik I, II, III dalam pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Nasional dan penghargaan lainnya dari Kemenpora Tidak sedang mengikuti seleksi pemilihan lainnya yang dilaksanakan Kementrian Pemuda dan Olahraga Tahun 2018. Pendaftaran dan pengumpulan berkas dibuka tanggal ada tanggal 27 Juni - 11 Juli 2018 di Kantor DISPORA Kota Yogyakarta Bid. Pemuda, Alamat Jl. Kenari No. 56 Yogyakarta, Kode pos: 55165 telp. 0274 515865, 5622682 Pendaftaran GRATIS Cp: Husni 08122730361 Indra 081227633322
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Syawalan Bersama Satpol PP, Wawali Ajak Jaga Kenyamanan Yogyakarta
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menghadiri Syawalan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Yogyakarta di Mayangsari Gembira Loka, selasa (3/6). Dalam acara tersebut Wawali mengajak agar Satpol PP menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan dan kenyamanan Kota Yogyakarta. "Yogyakarta menjadi salah satu Kota tujuan wisata di Indonesia, untuk itulah satpol PP memiliki peranan untuk terus meningkatkan keamanan dan kenyamanan," ujar Heroe Poerwadi. Menurutnya hal tersebut layak dilakukan agar para wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta merasa nyaman. Dengan begitu menurut Heroe perkembangan wisata Yogyakarta pun akan terus terdorong. Selain itu, Heroe juga meminta untuk meningkatkan sikap responsif terhadap segala keluhan dari masyarakat khususnya terkait penciptaan ketertiban Kota Yogyakarta yang menjadi hal yang prioritas pada saat ini. "Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja serta mitra kerja didalamnya merupakan garda terdepan atau lapis pertama pelayanan ketertiban masyarakat, sehingga dibutuhkan Polisi-Polisi Kemanusiaan yang siap memberikan rasa aman, rasa nyaman bagi setiap setiap keluh kesah masyarakat," kata Heroe. Heroe pun mengaku bahwa kenyamanan dan keamanan Kota Yogyakarta merupakan simbol keamanan DIY, tertibnya Yogyakarta adalah tertibnya DIY, amannya Yogyakarta juga amannya DIY. "Untuk itu, marilah terus kita menjaga dan merawat Yogyakarta, kita ayomi masyarakat jangan sampai ada perilaku yang dapat merusak citra Kota Yogyakarta yang ramah, santun dan bersahaja," imbuhnya. Heroe juga menyinggung tentang aplikasi JSS (Jogja Smart Service) yang diluncurukan baru-baru ini. "Melalui aplikasi Jogja Smart Service atau Jogja Siap Solusi yang diluncurkan beberapa waktu yang lalu, kami harapkan dapat menjadi jembatan penghubung antara keluhan di masyarakat dan kesiapan SatPol PP dalam merespon setiap permasalahan," tuturnya. Pastikan semua anggota Sat Pol PP sudah memiliki aplikasi JSS guna memudahkan, memetakan, maupun mengkoordinasikan dengan instansi terkait segala keluhan, dan menindaklanjuti informasi yang berkembang saat ini. "Melalui aplikasi JSS kami harapkan SatPol PP dapat selangkah lebih maju, mengatasi permasalahan sosial maupun kriminalitas melebihi harapan masyarakat," sambungnya. Dalam kesempatan yang sama Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta Nurwidi Hartana menuturukan, kegiatan syawalan tersebut sekaligus menjadi perekat hubungan antar anggota dengan keluarga. "Karna yang kita undang bukan hanya para personel saja tapi istri dan anak-anaknya juga," imbuhnya. Nurwidi pun berharap dengan syawalan ini Satpol PP kota Yogyakarta kedepan semakin maju dan mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga masyarakat Kota Yogyakarta. (Tam).