Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kamis Pon, Hari Bersih-Bersih Pasar Tradisional di Kota Jogja
Sebanyak 58 paguyuban pedagang pasar di 30 pasar di kota Yogyakarta bersepakat menjadikan hari Kamis Pon sebagai hari untuk kerja bhakti membersihkan pasar tempat mereka berjualan. Kesepakatan yang sukarela tanpa paksaan itu dituangkan dalam sebuah deklarasi yang diberi nama Gerakan Reresik Pasar dan ditandatangani oleh perwakilan dari komunitas pedagang, pengayuh becak, dan buruh gendong. Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta, H. Hayadi Suyuti dan Heroe Poerwadi dan juga kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Maryustion Tonang juga membubuhkan tanda tangan mereka. "Kami pedagang pasar Tradisional sekota Yogyakarta dengan ini menyatakan siap melaksanakan dan menyukseskan gerakan Reresik Pasar yang dilakukan setiap hari Kamis Pon di pasar tradisional kota Yogyakarta". Demikian bunyi sepenggal kalimat kesepakatan bersama yang dibacakan 58 perwakilan paguyuban pasar tradisional di Kota Yogyakarta itu. Kesepakatan yang dibuat sukarela tanpa paksaan dari pihak manapun itu merupakan sebuah bentuk komitmen para pedagang pasar untuk menjadikan pasar tradisional bersih dan nyaman untuk siapa saja yang berada di dalam pasar. Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti, Kamis, (18/01/2018) mengajak seluruh khalayak masyarakat yang mendengarkan komitmen di pagi hari itu untuk datang ke pasar pasar tradisional di Yogyakarta pada hari Kamis Pon. "Buktikan bahwa (paguyuban) pasar tardisional di kota Yogyakarta akan terus berkomitmen pada setiap hari Kamis Pon, melaksanakan kegiatan resik pasar. Catat bahwa setiap Kamis Pon, silakan datang di pasar tradisional di wilayah Kota Yogyakarta" ujar Walikota saat ikut menandatangani surat kesepakan bersama. Walikota , Haryadi Suyuti menegaskan bahwa kegiatan Reresik Pasar merupakan murni dari inisiatip dan ide para pedagang dan paguyuban."Ora ono sing mekso.(Tidak ada yang memaksa) Ora ono sing mengancam, atau mentelengi. Ora ono sing meden medeni (tidak ada yang menaku-nakuti). Ini murni gerakan kita bersama," ujar Walikota. Walikota menambahkan akan mengerahkan semua OPD terkait untuk membantu kegiatan reresik pasar ini. "Kami akan mengerahkan SKPD (OPD) untuk membantu kegiatan teman teman sekalian. Ada dari Sat Pol PP, dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, dari Dinas Damkar untuk meyemprot lantai," tegas Walikota. Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi berharap agar semua pedagang terus memegang teguh komitmen mereka untuk melakukan kegiatan kebersihan pasar di setiap Kamis Pon tanpa ada tekanan atau paksaan. "Jadi, tidak ada yang dipaksa, ora usah dikomandoni setiap Kamis Pon, kudu kerja bhakti, kabeh pasar," ajak Wakil Walikota. Ir. Budi Ketua Paguyuban Pasar Kota Yogyakarta mengatakan pada tahap awal ini kegiatan reresik dititikberatkan pada pembersihan lantai pasar dan pembersihkan sawang di langit langit gedung pasar. Mereka belum merambah ke dinding pasar. Nanti pada Kamis Pon kedua barulah direncanakan untuk membersihkan dan mengecat dinding tembok. Budi mengatakan semua pasar di kota Yogyakarta mengambil bagian untuk melakukan pembersihan di hari pertama kegiatan Reresik Pasar ini. Namun waktu pengerjaannya berbeda satu dengan yang lainnya. "Ada pasar mulai pukul 06.00 seperti pasar Beringharjo Barat, tengah dan Timur. Ada yang mulai jam 10.00 ada juga jam12.00. Pasar Klitikan dan pasar Giwangan karena ramainya di sore hari maka mereka kerja bhaktinya sore. Tapi, banyak pasar sing resik resik jam 10.00," terang Budi. Budi menambahkan kegiatan bersih-bersih pasar atau mereka sebut Reresik Pasar ini merupakan inisiatip murni dari anggota paguyuban di 30 pasar. Mereka ingin menjadikan pasar tradisional bersih sehingga dapat memberi kenyamanan kepada siapa saja yang datang ke sana. Satu hal yang membanggakan adalah semua yang berkaitan dengan reresik pasar ini merupakan swadaya dari warga pedagang. "Dari acara, konsumsi, kaos (baju) semuanya ditanggung pedagang. Semua guyub rukun bersama dengan mengumpulkan makanan, ada yang bawa jagung, kipo, kacang, telo dan macam macam itu. Itu semua tergantung dari karakter masing masing pasar," terang Budi. Budi menjelaskan kerja bakti yang dilaksanakan di setiap Kamis Pon tidak mengganggu aktivitas jual beli di pasar. Semuanya tetap berjalan seperti biasa. Para pedagangnya tidak diliburkan seperti halnya kegiatan reresik Malioboro yang pedagangnya total diliburkan. " Kerja bhakti jalan, kegiatan jual beli jalan terus," imbuhnya. Deklarasi diakhiri dengan penyerahan secara simbolis peralatan kebersihan dari Walikota dan Wakil walikota kepada para pedagang.(@mix/thoz)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Lantik Tenaga Ahli dan Forpi
Dalam rangka mempelancar pelaksanaan tugas Walikota, Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengangkat empat Tenaga Ahli, pelantikan dan pengambilan sumpah Tenaga Ahli ini dilaksanakan di Ruang Yudistira, Komplek Balaikota Yogyakarta. Rabu(17/18) Keempat tenaga ahli Walikota yang diangkat ini meliputi Ashad Kusuma Djaya sebagai tenaga ahli bidang kemasyarakatan dan keseharan, Trisno Raharjo selaku Tenaga Ahli bidang Hukum dan pengawasan internal, Onny Febriananto Tenaga ahli bidang kerjasama dan kota cerdas, dan Djoko Tjatur Sugihartomo tenaga ahli bidang perekonomian daerah dan industry. Bersamaan dengan ini pula Walikota Yogyakarta juga melantik Koordinator dan anggota Forum Pemantau Independen (FORPI) di Lingkungan Pemkot Yogyakarta. Sementara itu Koordinator dan anggota FORPI di Lingkungan Pemkot Yogyakarta yang diangkat selaku coordinator adalah Harry Cahya Supriyanto, dan tiga anggotany adalah Baharuddin, Rita Lismiati, Wahyu Wijayanta Pada kesempatan tersebut Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menjelaskan FORPI mempunyai tugas menyusun kode etik yang menjadi dasar tugas pengawasan terhadap pelaksanaan pakta integritas, menyusun dan melaksanakan program pengawasan pelaksanaan Pakta Integritas, membantu program pencegahan korupsi di Lingkungan Pemkot Yogyakarta dan menyampaikan laporan hasil tugas kepada Walikota Yogyakarta. Lebih dari itu, lanjutnya, keberadaan FORPI mampu menjembatani antara harapan masyarakat akan sebuah pelayanan publik dengan kemampuan pemerintah dalam menjawab ekspektasi masyarakat. "Perbedaan sudut pandang suatu masalah antara Pemerintah dan masyarakat tentu saja merupakan sebuah hal yang wajar dalam era sekarang ini. Untuk itu, kami menghimbau kepada anggota FORPI untuk bebas dari Intervensi pihak manapun sehingga Integritas dapat ditegakkan" katanya Sementara untuk keempat tenaga ahli, Walikota berharap dapat membantu kelancaran tugas Walikota diluar tugas dan fungsi OPD, dan membantu perumusan kebijakan Walikota dalam bidang-bidang tertentu sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, sehingga menghasilkan kebijakan yang populis dan humanis. Sebab, lanjutnya, dinamika masyarakat saat ini menginginkan perubahan yang begitu cepat, disisi lain terdapat proses dalam birokrasi yang terkadang kurang dipahami oleh masyarakat. "Maka dari itu kepada Tenaga Ahli kami mohon masukan, saran, dan pertimbangan sehingga setiap permasalahan dapat diterjemahkan dengan bahasa yang mampu dipahami masyarakat dengan kacamata sederhana sehingga setiap gejolak dimasyarakat dapat mencapai titik terang di kemudian hari" katanya (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Kembali Lepas PNS Purnabakti
Sebanyak 25 Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memasuki purnabakti di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menerima SK (Surat Keputusan) Pensiun terhitung 1 februari 2018. Penyerarahan SK dilakukan Wakil Walikota Heroe Poerwadi pada Apel Karyawan Pemkot di halaman Balaikota, rabu (17/1). "Atas nama Pemerintah Kota Yogyakarta, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas pengabdian dan dedikasi Bapak dan Ibu selama ini dan merupakan kebahagiaan bahwa Bapak dan Ibu dapat tuntas mengakhiri tugas dengan baik," sambutnya. Wawali berpesan, pensiun bukan berarti dharma bhakti pegawai sudah tidak dibutuhkan lagi, tetapi justru masyarakat luas sangat mengharapkan bimbingan dan tauladan mereka yang telah berpengalaman dalam mengarungi bahtera kehidupan. Ia juga mengajak para calon purna tugas untuk mengisi waktunya dengan kegiatan-kegiatan yang produktif. Antara lain dengan melakukan kegiatan ekonomi dengan berbisnis, kegiatan produksi dengan menciptkan lapangan kerja maupun dengan kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya. Wawali kembali menuturkan, purna tugas bukanlah alasan untuk berhenti melakukan aktivitas yang produktif, Purna tugas adalah kesempatan yang luas bagi para pensiunan untuk semakin mengasah potensi yang dimiliki ditengah keluarga dan masyarakat. Pembekalan seperti ini, sambungnya, layak dilakukan agar para calon pensiunan akan semakin mudah dalam melakukan penataan kehidupan setelah tidak bekerja nanti. Apel Awal Tahun Seluruh pegawai di lingkungan Pemkot Yogyakarta pagi ini mengikuti apel bulanan sekaligus menjadi apel pertama di tahun baru 2018. Bertindak selaku inspektur upacara, Wakil Walikota Heroe Poerwadi memberikan arahan kerja. Ia menghimbau untuk menyambut tahun anggaran di awal 2018 ini dengan penuh semangat baru, energi baru, serta mengedepankan Esprit de Corps atau rasa memiliki dari setiap insan aparatur Pemerintah Kota Yogyakarta. "Saat ini Dunia sedang menghadapi fenomena disruption (disrupsi), situasi di mana pergerakan dunia industri atau persaingan kerja, termasuk dalam pelayanan publik tidak lagi linear," imbuhnya. Untuk itu salah satunya Pemerintah Kota Yogyakarta mengantisipasi fenomena tersebut dengan penerapan e-office yang telah diberlakukan secara menyeluruh, serta konsep Jogja Smart City. Selain itu, Walikota meminta seluruh OPD, khusunya yang bersentuhan langsung dengan penanggulangan kebencanaan, beserta para relawan agar memberikan himbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan potensi bencana, seperti longsor maupun banjir, akibat cuaca ekstrem menjelang puncak musim hujan. "Sebagaimana prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, bahwa diperkirakan pada Januari 2018 merupakan puncak musim hujan," tandasnya. (Wis/Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Tri Joko Susanto Nahkodai Koni Kota Yogya
Tongkat estafet kepemimpinan Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Yogya akhirnya beralih dari R Santoso ke Tri Joko Susanto. Tri Joko terpilih dalam Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) KONI Kota Yogya, Tri Joko memastikan secepatnya menyusun kepengurusan. Tri Joko tak sendirian. Ia dibantu Tri Kirana Muslidatun yang merupakan perwakilan dari Perwosi dan Syalthut dari PGI. Tri Kirana dan dan Syalthut menjadi anggota tim formatur yang akan membantu Ketum dalam menyusun kepengurusan secara lengkap. "Amanat dari AD/ART menyebutkan kami dibantu tim formatur harus menyusun kepengurusan paling lambat satu bulan setelah musorkot. Tapi kami secepatnya akan merampungkan kepengurusan tersebut," jelas Tri Joko di Hotel Tentrem, Minggu (14/1) Acara tersebut di buka oleh Walikota Yogakarta, Haryadi Suyuti, pada kesempatan tersebut Ia menyambut baik diselenggarakannya Musorkot, karena menurutnya dengan adanya Musorkot roda kegiatan organisasi KONI Kota Yogyakarta dan pembinaan olahraga di Kota Yogyakarta dapat terus berjalan dan bergerak secara berkelanjutan. Walikota menegaskan komitmen Pemkot Yogyakarta yang siap menjadi pilot project pembinaan olahraga menuju prestasi. "Kami Kota Yogyakarta siap menjadi pilot projec tpembinaan organisasi dan sistem tata kelola organisasi olahraga menuju prestasi," tegasnya. Ia pun tidak memungkiri jika ke depan tantangan yang menghadang akan semakin berat. Untuk itu, lanjutnya, kepengurusan yang handal, solid, tanggap dan kreatif akan menjadi kunci keberhasilan. "Siapapun nanti yang terpilih menjadi Ketua Umum, tentunya merupakan sosok pilihan yang diharapkan mampu merangkul, bekerja sama dan bersinergi dengan berbagai pihak, serta mampu membawa KONI Kota Yogyakarta menjadi lebih berjaya dan berprestasi di tahun-tahun mendatang" katanya. Senada dengan Walikota, Ketua Umum KONI DIY, Hadianto Ismangoen mengatakan, Kota Yogyakarta akan berperan sebagai tuan rumah penyelenggaraan Porda XV tahun 2019 mendatang. Ia berharap event tersebut dapat sukses secara prestasi dan juga sukses dalam hal penyelenggaraan. Karena itu, ia meminta setelah Musorkot selesai digelar agar pengurus baru segera mempersiapkan penyelenggaraan Porda 2019. Pengurus harus jeli melihat kekurangan-kekuaran terutama sarana prasarana yang akan digunakan, juga harus jeli mencari solusi untuk menyelesaikannya. "Kepada pengurus cabang olahraga juga akan segera dipersiapkan sehingga bisa meraih hasil yang baik. Anggaran yang dialokasikan segera saja diproses tapi jangan lupa, jangan bikin sulit dalam proses laporan pertanggungjawabannya," pungkasnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Lepas 500 Peserta Fun Run
Halaman Balaikota Yogyakarta pagi ini. minggu (14/1) nampak dibanjiri warga peserta Fun Run 5K yang diselenggarakan oleh Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram. Kegiatan bertajuk Rainbow Fun Walk tersebut digelar dalam rangka memperingati HUT 25 Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram. Fun run tersebut dilepas langsung oleh Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti. Acara ini adalah yang pertama kalinya diadakan dengan mengambil Start dan Finish di Balai Kota Yogyakarta yang diikuti kurang lebih 500 peserta baik dari masyarakat umum, pelajar, dan mahasiswa baik dari dalam maupun luar negeri. Wali Kota merespon baik kegiatan tersebut, menurutnya kegiatan ini sebagai bentuk silaturahim Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram dengan warga Yogyakarta. Ia menilai bahwa masyarakat merupakan faktor penting yang mendukung visi dan misi Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram. "Dari sisi sosial, melalui kegiatan ini kita juga dapat mempertebal nilai-nilai kebersamaan, persaudaraan, dan menumbuhkan sikap saling mengerti dan menghargai," ucap Walikota sesaat sebelum melepas fun run. President Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram Lion Indah Rahayu menuturkan kegiatan ini untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram telah berkiprah selama 25 tahun dalam pelayanan sosial kepada masyarat yang kurang beruntung. Kami tidak hanya merayakan hari jadi saja tapi juga berbagi dengan 15 anak asuh binaan Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram dan harapan saya semoga Lions Clubs Yogyakarta Puspita Mataram lebih maju, lebih bnyak pengabdiannya imbuhnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Jama’ah Haji Kota Yogyakarta Ikuti Pembinaan
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Yogyakarta bersama Pemerintah Kota Yogyakarta menyelenggarakan ta"aruf dan pembinaan bagi Jama"ah haji asal Kota Yogyakarta yang akan berangkat pada tahun 1439 H atau tahun 2018 M. Dituturkan oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Yogyakarta, Sigit Warsita, kegiatan yang dilaksanakan pada hari Rabu (10/1) pagi bertempat di Masjid Pangeran Diponegoro ini dimaksudkan sebagai pembekalan bagi Jama"ah Haji, baik secara fisik maupun mental selama masa menunggu keberangkatan. "Tujuannya agar seluruh jamaah haji bisa terbina, terlayani, dan terlindungi dengan baik. Secara regulasi kan ibadah haji hanya bisa dilakukan sekali seumur hidup sehingga jangan sampai yang sekali ini gagal. Perlu persiapan yang serius dan matang sehingga jama"ah bisa beribadah dengan nyaman, tenang, makbul dan mabrur" Ungkap Sigit. Lebih lanjut Sigit menuturkan, pembinaan, pelayanan, dan perlindungan terhadap Jama"ah Haji sangat penting karena banyaknya problematika yang akan ditemui oleh Jama"ah haji selama menjalankan rukun Islam kelima tersebut di tanah suci nanti. "Problematika pelayanan antara lain profil jamaah haji dengan jumlah besar yang sangat beragam, selain itu ibadah haji melibatkan banyak pihak, baik dari instansi pemerintahan di Indonesia maupun mitra kerja di Arab Saudi dan seringkali terjadi perbedaan kebijakan antara pemerintah kita dengan Arab Saudi." Imbuh Sigit. Sementara itu, dr Okto Heru Santosa selaku Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mengatakan, pelaksanaan ibadah haji memerlukan persiapan fisik dan mental yang matang agar jama"ah dapat beribadah secara sehat, sehingga daftar tunggu yang panjang ini perlu dimanfaatkan oleh jama"ah untuk mempersiapkan diri, terutama dari segi kesehatan agar memenuhi kriteria istithaah kesehatan. "Pembinaan kesehatan dilakukan antara lain melalui penyuluhan kesehatan, pengukuran kebugaran, dan melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posbindu) Haji, dan perlindungan kesehatan dilakukan antara lain melalui vaksinasi, baik vaksinasi meningitis maupun vaksinasi lainnya yang dianjurkan agar jama"ah terhindar dari penyakit menular yang mungkin terbawa dari tanah suci" Tandasnya. Jama"ah haji Kota Yogyakarta sendiri pada tahun ini berjumlah 489 orang. Dijadwalkan jama"ah akan bertolak menuju tanah suci pada bulan Juli dan Agustus mendatang dan kembali pada bulan September dan Oktober dengan masa tinggal di Arab Saudi selama 41 hari. Selama masa tunggu, Kemenag dan Pemerintah Kota Yogyakarta akan terus secara rutin menyelenggarakan kegiatan pembinaan "Rencananya pembinaan akan dilaksanakan sebanyak lima kali, selain pembinaan yang bersifat teknis dan kesehatan fisik, nanti juga akan diberikan pembinaan terkait kesehatan psikologis" Terang Sigit (ams)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Sambangi Yogyakarta, Kaesang Pangarep Ajak Ibu-ibu Rumah Tangga Bisnis Kuliner
Kaesang Pangarep, siapa yang tak kenal dengan putra bungsu Presiden RI Joko Widodo ini. Mewarisi bakat ayahnya, naluri berbisnis kaesang kian hari ternyata semakin terasah. Bertolak ke Yogyakarta, Ia pun mengajak para ibu rumah tangga untuk menjajal bisnis kuliner secara online melalui aplikasi andorid bernama "madhang.id". "Madhang.Id bertujuan memasarkan masakan ibu-ibu rumah tangga untuk dijual," kata Kaesang saat menyampaikan materinya didepan ratusan ibu-ibu di ruang Bima, Balaikota Yogyakarta, Rabu (10/1). Kaesang Pangarep menjadi pembicara di acara diskusi kewirausahaan di Balaikota pagi ini. Ia menjelaskan ide bisnisnya kepada ibu-ibu sekaligus mengajak membuka warung secara gratis. Melalui starup rintisannya ini, Kaesang ingin memajukan UMKM dan ibu-ibu rumah tangga dan makanan-makanan rumahan. Karena menurutnya, makanan rumahan lebih digemari dan memiliki daya tarik tersendiri. "Kita sebenarnya masih mencari ibu-ibu yang pengen bergabung dengan aplikasi ini. Sebenarnya user sudah ada banyak, transaksi juga sudah ada tapi kami masih pengen fokus untuk mencari mitra dulu," jelasnya. Ia menjelaskan, aplikasi madhang tersebut sudah bisa digunakan dibeberapa kota besar seperti Semarang, Yogyakarta, Surakarta, Surabaya dan Bali. "Kedatangan kami ini untuk mengajak ibu-ibu di Yogyakarta bergabung," imbuhnya. "Dengan hanya bermodal kemampuan menggunakan smartphone dan mengolah masakan yang biasa dimakan sehari-hari, ibu rumah tangga dapat menjual masakannya melalui Madhang.id," jelasnya. Syaratnya pun sangat mudah, sambungnya, yakni ibu-ibu cukup menyiapkan Kartu Tanda Penduduk, Dapur dan smartphone. "Aplikasi ini dapat diunduh melalui Google Play Store," ucapnya. Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti menyambut baik ide Kaesang untuk membantu memajukan UMKM dan Ibu-ibu rumah tangga melalui aplikasi madhang ini. "Sebenarnya melalui aplikasi madhang ini, Kaesang memberikan peluang usaha kepada para ibu rumah tangga pada khususnya," kata Haryadi. Menurutnya yang paling penting yakni, dengan aplikasi ini berarti ibu rumah tangga diajak untuk semakin produktif. "Sehingga ada aktifitas produktif yang dilakukan di rumah masing-masing," imbuhnya. Menurutnya di era digital saat ini jualan tidak harus punya toko, bahkan bisa dilakukan langsung dari rumah masing-masing. "Aplikasi madhang ini membuka mindset kita bahwa dagang tidak harus punya toko," imbuh Haryadi. Namun, meski begitu, Haryadi ingin semua produk kuliner yang dihasilkan ibu-ibu rumah tangga memiliki sertifikat PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga). "Silahkan jualan semenarik mungkin tapi sebelumnya sudah mengantongi izin PIRT dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta," tandasnya. Haryadi berharap melalui diskusi ini, khususnya para ibu-ibu rumah tangga bisa memanfaatkan tekhnologi untuk kegiatan yang lebih produktif. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kota Yogya Miliki Toilet Bawah Tanah Bertaraf Internasional
Yogyakarta seolah tak pernah berhenti berkreasi. Malioboro pun terus dipoles. Kini sepanjang jalan Malioboro yang menjadi pusat belanja khas Yogyakarta ini sudah memiliki trotoar yang memanjakan pejalan kaki. Selain itu, ada toilet khusus yang berada di dekat Malioboro. Yang istimewa, toilet ini berada di bawah permukaan alias underground. Hari ini, Selasa siang (9/1) Toilet bawah tanah yang berada di Titik Nol Kilometer Yogya telah bisa di gunakan oleh warga Yogya dan Wisatawan, pasalnya Gubernur DIY, Sri Sultan HB X dan Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti telah meresmikan toilet tersebut. Pada toilet ini terdapat 20 toilet yang terdiri atas 12 unit untuk laki-laki dan 8 untuk perempuan. Toilet ini pun bisa diakses oleh semua orang, karena di toilet ini telah disediakan toilet model jongkok, duduk, dan tempat khusus buang air kecil serta dilengkapi juga untuk penyandang disabilitas. Tak hanya untuk buang hajat saja, toilet ini dilengkapi fasilitas khusus ibu menyusui dan kamera pengawas. Toilet yang menghabiskan anggaran Rp 5 miliar ini juga menggunakan teknologi ramah lingkungan dalam pengelolaan limbah. Proses pengolahan limbah toilet tidak sekadar dibuang ke dalam tanah seperti layaknya septiktank pada umumnya. Akantetapi, di bawah tanah limbah akan diolah melalui instalasi pembuangan air limbah (IPAL). Didalam toilet tersebut juga disuguhkan arsitektur ornament yang inspiratif tentang Yogyakarta. Konsep ini sekaligus untuk menyampaikan pesan dan cerita bagi setiap orang yang sedang menggunakan fasilitas toilet. Dengan begitu toilet tersebut tak sekadar menjadi sarana buang hajat saja. Tapi tersirat makna dan informasi seputar kearifan lokal Kota Yogya bagi pengunjungnya. Usai meresmikan toilet tersebut, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menuturkan jika Toilet underground penting dibangun di lokasi tersebut. Karena di sekitar lokasi itu banyak orang yang membutuhkanya. Jika tidak ada toilet maka kondisi bau yang bisa membuat tidak nyaman. Di sini ada anak-anak yang akan ke Taman Pintar, ada penitipan sepeda, mobil. Berarti di situ kan banyak orang yang memerlukan toilet, kalau nggak ada toilet bisa pesing, katanya. Pada kesempatan tersebut Haryadi juga menjajal fasilitas bagi difable yaitu lift wheelchair dengan meluncur dari atas ke bawah. Fasilitas ini diperuntukkan khusus bagi para penyandang difable yang akan masuk ke toilet bawah tersebut. Untuk saat ini toilet masih digratiskan sampai sudah ada regulasi terkait dengan penentuan tarif. Karena penentuan tarif perlu ada SK Gubernur untuk memberlakukan tarif. Untuk tahun pertama masik dikelola Pemda DIY dan nanti bisa bekerjasama dengan pihak ke 3 untuk pengelolaannya. Walikota optimistis, keberadaan toilet bertaraf internasional di objek wisata bakal memberikan nilai tambah bagi destinasi itu sendiri. Demikian pula objek-objek wisata lain di Kota Yogya. Sebelum meresmikan toilet underground, Gubernur dan Walikota Yogya juga meresmikan revitalisasi pedestrian Malioboro tahap II yang dimulai dari depan Pasar Beringharjo hingga Kawasan Titik Nol dan depan Gedung Agung. Pada pedestrian tersebut wisatawan akan dimanjakan karena sudah dilengkapi dengan 40 tempat duduk dan fasilitas lain seperti tempat sampah dan asbak pun sudah terpasang. Tak hanya itu penunjuk jalan juga sudah terpasang. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wakil Walikota Resmikan Gedung Baru SD Muhammadiyah Pakel
Sekolah SD Muhammadiyah Pakel yang berada di Jalan Pakel Kelurahan Sorosutan, Kecamatan Umbulharjo Kota Yogya kini telah memiliki gedung baru. Gedung yang terdiri dari tiga bangunan ini diresmikan oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Minggu (7/1) Dalam peresmian tersebut Wawali berharap dengan adanya gedung baru ini dapat memotivasi semangat siswa untuk lebih giat belajar dan menuntut ilmu. Serta juga memberikan kenyamanan kepada guru yang mengajar. Menurutnya keberadaan gedung yang bagus dan kurikulum yang bagus seserta di tunjang dengan guru yang berkualitas dapat menciptakan calon pemimpin masa depan bangsa yang bersih dan berintegritas. "Dengan adanya gedung baru SD Muhammadiyah Pakel Program Plus harus lebih baik lagi. Guru-gurunya harus konsentrasi pada peningkatan kualitas," katanya. Gedung unit 3 SD MP3 dibangun di atas lahan 300 meter persegi. Pembangunan dilakukan selama lebih kurang 2,5 tahun. Total anggaran dalam pembangunan ini Rp3 miliar dengan dana sebagian besar mengandalkan sumbangan masyarakat dan warga Muhammadiyah, serta bantuan rehab dan renovasi sekolah dari Pemerintah Pusat. Gedung unit 3 ini rencananya lantai satu dan dua akan digunakan untuk kelas. Sementara, lantai tiga untuk ruang pertemuan. Penambahan gedung ini sebagai tuntitan karena dua gedung yang sudah ada tidak mampu menampung sebanyak 506 siswa. Sementara itu Kepala SD Muhammadiyah Pakel Program Unggulan Menik Kamriana mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk lebih mendekatkan sekolah dengan masyarakat sekaligus menunjukkan keberadaan SD ini juga bermanfaat untuk masyarakat luas. Selain itu, acara tersebut juga wujud syukur lantaran pada 2017 mendapat banyak hadiah, yaitu sekolah terakreditasi A dengan nilai 96 berpredikat unggul dan siswa yang mendaftar di sekolah sudah hampir memenuhi kuota. "Dengan adanya kegiatan tahunan seperti ini, harapan kami SD Muhammadiyah Pakel ke depan semakin mendapat dukungan dari masyarakat sehingga sekolah ini mampu menjadi pilihan utama bagi orang tuanya untuk menyekolahkan putra-putrinya" kata Menik. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Yogyakarta, Surganya Sketcher
Keunikan Yogyakarta sebagai Kota Budaya menjadi daya pikat tersendiri bagi penggiat lukisan sketsa alias sketcher Indonesia. Tidak tanggung-tanggung 400 sketcher dari seluruh nusantara pun menyerbu Kota Gudeg, minggu (7/1). Acara bertajuk 101 Travel Sketch" tersebut mengajak sketcer untuk mengabadikan warisan budaya Yogyakarta dalam bentuk lukisan sketsa. Namun ada yang berbeda dengan acara bertemakan "Yogyakarta the City of Heritage" ini, pasalnya para sketcher berkesempatan langsung melukis orang nomor satu di Yogyakarta, Haryadi Suyuti. "Luar biasa, hanya sepuluh menit saja sudah jadi," ucap Haryadi Suyuti usai dilukis di kawasan titik nol Km Yogyakarta minggu pagi, (7/1). Haryadi kembali menuturkan, Yogyakarta selalu menarik untuk kegiatan seperti 101 Travel Sketch ini dimana para sketcher bisa menggambar Yogyakarta. Menurutnya acara ini penting untuk Kota Yogyakarta. Ia beralasan,sketsa adalah dasar utama seni rupa dan budaya, tidak berlebihan jika sudah saatnya Yogyakarta menjadi tuan rumah sekaligus ibukota seni rupa Indonesia dengan dukungna komunitas pecinta sketch. Haryadi pun mengaku senang sekaligus mengapresiasi kegiatan yang diadakan hotel 101 tersebut. Menurutnya kegiata tersebut memiliki makna yang cukup besar. Terlebih pada awal tahun ini foto suasana tahun baru di tugu pal dan margo utomo terpilih sebagai foto terbaik dunia peringkat lima. Ia pun berharap karya-karya sketch yang dihasilkan sketcher- sketcher handal juga menjadi karya unggul di tingkat internasional. "Saya yakin acara ini mampu mengangkat seni dan budaya yang menjadi bagian derap dinamika masyarakat. Membawa Yogyakarta ke level dunia dan ajaklah masyarakat ke dunia Yogyakarta," tandasnya. Selain disambut hangat Walikota Yogyakarta, acara ini juga diapresiasi Staf Ahli Menteri Pariwisata RI, Hari Huntoro. Ia menuturkan, travel sketch ini bisa dimanfaatkan sebagai upaya branding daerah. Karena menurutnya, peserta travel sketch akan keliling ke berbagai daerah di Indonesia untuk mengeksplorasi adat, tradisi, heritage, seni dan lainnya. "Secara tidak langsung, kegiatan promosi sedang berjalan.terlebih, Yogyakarta sedang menuju World Heritage City" yang tentu butuh dukungan semua pihak. Kegiatan ini menjadi salah satu promosi efektif menuju pencapaian tersebut," imbuhnya. Direktur Pemasaran dan Komunikasi PHM Hospitality, Arie Ardianti menambahkan, Kegiatan 101 travel sketch edi Yogyakarta untuk melestarikan peninggalan bersejarah dan budaya Yogyakarta dalam bentuk sketsa. "Selain yang paling penting adalah untuk mendorong Kota Yogyakarta diakui oleh UNESCO sebagai city of heritage. Yogyakarta sekaligus menjadi surga bagi para sketcher," imbuhnya. Ia berharap kegiatan semacam ini dapat terus berlangsung dan menjadi agenda tahunan Kota Yogyakarta. "Acara ini berlangsung selama dua hari pada 6-7 Januari 2018. Lokasi yang dituju untuk acara Travel Sketch ini adalah Pasar Kranggan, Klenteng Poncowinatan, Monumen Tugu Yogyakarta, Benteng Vredeburg, Titik Nol Yogyakarta, Pasar Beringharjo, dan Jalan Malioboro. Acara juga dimeriahkan dengan obrolan santai dan wedangan bertajuk Mlaku, Ndelok, Nggambar di Hotel THE 1O1 Yogyakarta Tugu, Sabtu (6/1/2018) malam. Dengan menghadirkan Butet Kertaredjasa, Widiyatno, Irwan Sukendar, Motulz Anto, dan Vira Tanka. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Jadi Khatib Sholat Jum’at, Walikota Ajak Umat Islam Muhasabah
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti menjadi khatib shalat jum"at di Masjid Diponegoro Balaikota. Dalam Khutbahnya, Ia mengajak jama"ah untuk muhasabah (refleksi dan intropeksi diri) di tahun baru masehi ini. "Sesungguhnya dengan muhasabah atau evaluasi itulah menjadi kunci utama dalam kehidupan kita untuk menyongsong tahun baru ini dengan lebih baik,"seru Haryadi. Dengan muhasabah, kita dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan sekaligus perbaikan dan persiapan untuk waktu yang akan datang. Hal itu untuk mengetahui kualitas kadar iman kita. Kita dapat mengetahui hakekat dan persoalan, amal apa yang telah kita lakukan seiring berkurangnya umur yang kita alami. Ia menegaskan bahwa keimanan dan ketakwaan adalah modal utama seorang hamba Allah. Ia pun menegaskan hal tersebut dengan menyitir surat Al- Ashr ayat 59 yang artinya "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." Walikota kembali mengajak agar para jama"ah benar-benar memperhatikan keimanan dan ketakwaan dengan jalan muhasabah diri. "Hitung-hitunglah diri kalian sebelum dihitung oleh Allah," seru Haryadi mengutip perkataan Umar Bin Khatab. "Yang pertama dan utama harus kita koreksi adalah tentang amal kita, sejauhmana kita memahami dan mengamalkan ajaran agama kita ini," imbuhnya. Terkait dengan hal tersebut, Haryadi mengajak jama"ah untuk meningkatkan semangat menuntut ilmu agama untuk meningkatkan kemampuan sekaligus pemahaman terhadap agama Allah ini. "Sejatinya Dinul Islam itu adalah ilmu, sedangkan ilmu tidak akan bisa didapat dengan belajar dan memahami, karena itu amal terbaik adalah mempelajari Al Qur"an dan mengajarkannya," tandasnya. Mengingat hal tersebut, Haryadi juga menghimbau agar umat islam kembali kepada Al Qur"an dan As Sunnah sebagai dasar beragama. Di akhir khutbahnya Haryadi mengingatkan agar umat islam tidak menjadi hubbud dunya (hamba dunia). Bagaimana kita menyikapi kehidupan dunia ini, jangan sekali-kali menjadikan kehidupan dunia sebagai tujuan. "Jadikanlah semua fasilitas dunia ini seperti harta, jabatan dan pangkat kedudukan, rumah, letakkanlah sebagai sarana amal sholeh kita dan kita tidak mencintainya meleibihi cinta kita terhadap Allah dan Rosulnya," tegasnya. Muhasbahlah, darimana harta kita dan kita gunakan untuk apa. Muslim yang baik tentu memperhatikan dariman ia mendapatkan harta dan untuk apa ia mengeluarkannya. "Marilah di awal tahun ini kita melakukan muhasabah terhadap diri kita masing-masing, dan terulah dan sering-seringlah melakukan muhasabah agar kita menjadi hamba Allah yang bertakwa dan selamat dari fitnah dunia," pungkas Haryadi mengakhiri Khutbahnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Ciptakan Kota Jogja Tanpa Miras dan Narkoba, Pemkot dan Kepolisian Razia Miras
Untuk menciptakan Kota Yogyakarta yang bersih tanpa minuman keras dan narkoba tim gabungan Pemerintah Kota Yogyakarta dan Kepolisian Resort Kota Yogyakarta melakukan razia peredaran dan penggunaan minuman keras di masyarakat. Ada 11 titik menjadi target operasi pada razia, Rabu, (03/01/2017) malam. Hasilnya ratusan botol miras disita pertugas. Lokasi yang menjadi target operasi adalah warung, toko dan kafe hiburan malam yang berada di wilayah kecamatan Mergangsan dan Mantrijeron, atau sepanjang jalan Parangtritis Kota Yogyakarta. Razia dipimpin langsumg oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi. Sementara komandan lapangan langsung dipimpin oleh Kepala Satpol PP. Drs. Nurwidi Hartana dan Kompol Adji. Drs. Nurwidi Hartana menjelaskan kegiatan razia yang mereka lakukan merupakan hasil laporan warga masyarakat dan pengamatan petugas di lapangan. Dia mengatakan pemakaian minuman keras sudah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) . Sedangkan Ijin Usaha Kepariwisataan juga memiliki ijin tersendiri. "Sebenarnya ijin kepariwisataan, boleh. Tetapi tidak boleh menjual miras. Banyak kok yang bisa dijual (seperti) kopi dan juga minuman yang tidak berkadar alkohol," tambahnya. Nurwidi menegaskan di kota Yogyakarta tidak ada ijin untuk menjual dan mengedarkan minuman beralkohol. "Di kota Yogyakarta saat ini tidak mengeluarkan ijin untuk minuman beralkohol, kecuali di hotel berbintang empat dan lima,"ujar Nurwidi. Nurwidi menjelaskan bahwa sesuai dengan peraturan yang ada miras ini tidak dibolehkan dijual dimanapun. "Minuman yang berkadar alkohol nol koma sekian persenpun tetap terkena. Ya tetap kena, Kecuali berada di hotel bintang empat atau lima. Di hotel bintang empat dan lima, mereka punya ijin SIUP-MB (Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol)," tegas Nurwidi sekali lagi dan dibenarkan oleh Kompol Adji. Kegiatan razia itu, menurut Nurwidi, merupakan sinerjitas antara Kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Pemkot Yogyakarta) yang rutin melakukan razia secara bersama sama. Minuman keras akan di_BAP oleh kepolisian. Sementara Sat Pol PP akan menangani perijinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP). "Miras akan di-BAP oleh Kepolisian sedangkan TDUP akan ditindak oleh Satpol PP berdasarkan Perda Nomor 4 tahun 2010 tentang Ijin Usaha Kepariwisataan. Ancamannya maksimal Rp. 50 juta. Namun hal itu tergantung kepada Hakim di Pengadilan," jelasnya. Sementara itu, Wakil Walikota, Drs. Heroe Poerwadi, MA mengingatkan bahwa untuk membangun relasi aktivitas pendukung wisata tidak kemudian menjadi suatu sikap yang permisif yang melonggarkan adanya ruang penjulan miras dalam bentuk apapun dan kadar berapapun bisa beredar. Dirinya berharap para wisatawan merasa senang untuk menikmati kota Yogyakarta, sembari tetap memegang nilai dan aturan yang ada di kota pariwisata ini. "Sebagai kota pariwisata memang kita amat mengharapkan para wisatawan itu enjoy" di Jogja. Tapi kemudian nilai aturan yang ada di kota Yogyakarta juga harus tetap diterapkan," ujar Wakil Walikota. Wawali menambahkan kegiatan razia ini merupakan bentuk tanggung jawab Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menjaga Kota Yogyakarta tanpa miras. Kegiatan ini menurutnya akan tetap dilaksanakan, baik ada laporan dari masyarakat atau tidak. "Namun ajakan kita adalah masyarakat juga hirau (peduli) dengan lingkungan. Apabila menemukan indikasi indikasi peredaran miras segera melapor ke kita (Pemkot Yogyakarta),"ujarnya. Masyarakat juga dihimbau untuk bersikap arif dengan tidak melakukan langkah sendiri jikalau menemukan peredaran dan perdagangan di masyarakat. Wakil Walikota berpesan kepada semua warga masyarakat untuk tetap menjaga kota Yogyakarta tanpa Miras dan Narkoba. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Temui Walikota, Chairul Anhar Puji Yogyakarta
Pengusaha sekaligus Ketua Diaspora Malaysia Chairul Anhar bertolak ke Yogyakarta untuk bertemu Walikota Haryadi Suyuti. Dalam pertemuan yang berlangsung di Balaikota Yogyakarta tersebut, Anhar memuji Yogyakarta sebagai salah satu kota maju dan memiliki potensi besar di kancah internasional. "Yogyakarta adalah kota yang benar-benar istimewa, selain memeiliki sejarah yang panjang, Yogyakarta kini juga telah dikenal secara internasional," ucap Chairul memuji Yogyakarta, kamis (4/1). Menurutnya, salah satu sumber terbesar penghasil deviden di Indonesia adalah sektor pariwisata. Dan Yogyakarta memiliki potensi wisata yang besar. "Sektor pariwisata penghasil deviden terbanyak setelah kelapa sawit," urainya. Pada lawatannya itu, Chairul mengaku siap mendorong Yogyakarta menjadi kota maju bertaraf internasional alias world class. "Yogyakarta sebagai destinasi wisata memiliki modal besar untuk bersaing pada level internasional," paparnya. Namun, Chairul menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur di Yogyakarta sebaiknya terus dilakukan. Hal tersebut, sebagai konsekuensi yang harus dilakukan Yogyakarta sebagai kota wisata world class. Sementara itu Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengaku senang dengan kunjungan yang dilakukan Chairul Anhar tersebut. "Ini adalah pertemuan yang sangat berarti sekaligus kehormatan bagi Yogyakarta," jelasnya. Kunjugan tersebut, menurut Haryadi adalah sebagai salah satu bentuk respon negara tetangga terhadap kemajuan kota Yogyakarta. "Pertemuan ini luar biasa, membahas kemajuan Yogyakarta sekaligus memetakan ide-ide cerdas,"ungkapnya. Ia berharap pertemuan tersebut menjadi perekat hubungan Indonesia dengan Malaysia. "Pertemuan ini sebagai bentuk sambung silaturahmi sekaligus tukar gagasan untuk memajukan Kota Yogyakarta,"pungkasnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wakil Walikota Pimpin Apel Hari Amal Bakti Kemenag RI Ke-72
Wakil Walikota Yogyakarta Drs. Heroe Poerwadi,MA. menjadi inspektur upacara Hari Amal Bakti ke-72 yang jatuh pada tanggal, 03 Januari 2018. Upacara yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Kota Yogyakarta ini dihadiri oleh karyawan dan para siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kota Yogyakarta. Pada upacara yang digelar di halaman Balaikota Kota Yogyakarta, Rabu, (03/01) itu, Wakil Walikota Heroe Poerwadi membacakan sambutan Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin. Menteri Agama mengatakan pada tanggal, 3 Januari 1946, Kementerian Agama resmi berdiri sebagai bagian dari perangkat bernegara dan berpemerintahan. Pada hari itu pula Indonesia mengukuhkan sebagai negara yang pertama kali memiliki kementerian di bidang agama. Ditegaskan, Kementerian Agama hadir untuk mengatur, membimbing, melayani serta melindungi semua pemeluk agama di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kementerian Agama bertugas sebagai pengawal dasar negara yaitu Pancasila yang di dalamnya mengandung nilai-nilai agama dan mencerminkan jati diri bangsa Indonesia. Pada masa kekinian, tugas Kemenag dikatakan semakin berat tantangannya karena menghadapi zaman yang cepat berubah. Kemenag berada dalam lingkup masyarakat lebih luas yang meliputi warga global hingga generasi digital. Tuntutan publik akan semakin tinggi, terbuka, dan spontan. Untuk itu, diperlukan sikap yang tepat dan cerdas dalam merespons tuntutan masyarakat terhadap Kementerian Agama. Jajaran Kementerian Agama dihimbau untuk tidak bekerja dengan kacamata kuda yang minim kepedulian terhadap sekitar tetapi mendengarkan aspirasi dari berbagai arah agar dapat mencapai target kinerja sekaligus memenuhi harapan publik. Kemenag bekerja untuk melayani rakyat dengan menggunakan sarana dan anggaran yang merupakan hak rakyat. Oleh karena itu, fokus perhatian jangan hanya sekedar menyerap anggaran secara maksimal setiap tahun. Penyerapan anggaran harus diselaraskan dengan kepentingan dan kebutuhan masyarakat sehingga manfaatnya terasa optimal. Di sisi lain, Kemenag harus giat berinovasi agar lembaga itu terasa kekinian, jangan sampai dianggap seperti mesin tua yang usang. Karenanya, Lukman berharap tahun ini semua layanan di pusat dan daerah sudah dilakukan secara digital dan terintegrasi dalam Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) sebagai implementasi e-Government. Tidak lupa, Lukman Hakim mengucapkan Selamat Hari Amal Bakti ke-72 kepada segenap jajarannya di lingkungan Kemenag hingga tingkat paling bawah . (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Peringati Hari Amal Bakti, Wawali Tekankan Budaya Membaca Pada Anak
Kementerian Agama (Kemenag) Kota Yogya menyelenggarakan peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-72, kegiatan ini melibatkan anak didik Raudatul Athfal. Merekapun tampak gembira dan semangat dalam mengikuti acara tersebut. Wakil Walikota, Heroe Poerwadi yang turut hadir dalam acara tersebut mengungkapkan rasa gembiranya menyaksikan antusias anak didik Raudatul Athfal dalam mengikuti acara tersebut. Pada kesempatan tersebut Wawali berpesaan dengan momentum peringatan hari amal bhakti ini dapat lebih mendorong kinerja terbaik dari pegawai dilingkup Kemenag Kota Yogya. "Selain itu dapat meningkatkan pelayanan publik yang lebih baik lagi" katanya di Graha Pandawa komplek Balaikota Yogyakara, Selasa (2/1). Sementara untuk para orang tua dan guru peserta didik Raudatul Athfal, Wawali berpesan agar menanamkan budaya membaca pada anak-anaknya. Menurutnya budaya baca merupakan jendela dari ilmu pengetahuan. Dan ilmu pengetahuan itulah yang bisa merubah pola pikir manusia. Dari keterbelakangan menjadi kemajuan, dari ketidakberdayaan menjadi berdaya. Bahkan dalam agama Islam, sebelum ada perintah sholat puasa dan zakat, perintah yang pertama kali turun di muka bumi ini adalah membaca, seru Wawali. Maka untuk mewujudkan Kota Yogyakarta cerdas salah satu upaya yang dilakukan adalah bagaimana meningkatkan minat baca bagi warga Kota Yogya. Di Kota Yogya sendiri, terdapat perpustakaan umum di Jalan Suroto dan telah memiliki perpustakaan mobil keliling. Perpustakaan mobil keliling ini setiap harinya berpindah tempat di tempat keramaian di Kota Yogya. "Tak sampai disitu, sekarang setiap kelurahanpun telah memiliki perpustakaan kelurahan" katanya. (Han).