Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
GELAR PEMUSNAHAN BARANG BUKTI 2013
Pemkot Yogyakarta yang dimotori Dinas Ketertiban selenggarakan Pemusnahan Barang Bukti 2013 bersama elemen terkait. Barang bukti yang dimusnahkan merupakan hasil rampasan tindakan penyalagunaan Minuman Keras dan Narkoba termasuk obat-obatan kadaluarsa yang ditemukan masih beredar di beberapa apotek, berdasarkan putusan Pengadilan Negeri dan Surat Perintah kepala Kejaksaan Negeri Yogyakarta. Kegiatan pemusnahan dilangsungkan di lapangan Parkir Traks BMX Kebun Binatang Gembira Loka Jl Veteran Yogyakarta, Rabu, (13/11). Dalam laporan penyelenggaraan yang disampaikan Kepala Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta, Nurwidi, bahwa barang bukti yang dimusnahkan dari temuan BPOM berupa Narkotika sejumlah 12 item, Psikotropika 50 item, obat terlarang 30 item; sementara dari KEJARI menyerahkan Miras 883 botol, Ganja sejumlah 11 kg 94 ons 708 gr, Ekstasi 268,66 gr, Sabu-sabu 2.608 gram, Putaw 1,75 kg, miras oplosan 10 dirigen dan beberapa alat pemuas seksual ilegal. Pemusnahan dilakukan dengan cara membakar barang bukti berupa ganja, sabu dan obat keras sedang barang bukti minuman keras dihancurkan dengan dengan menggunakan stoomwals. Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti dalam sambutannya mengatakan pemusnahan barang bukti ini merupakan bukti nyata komitmen penegak hukum dan pemerintah Kota Yogyakarta dalam upaya pemerantasan penyakit masyarakat ( Pekat ). Perkembangan teknologi semakin canggih sayangnya seringkali juga dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan negatif seperti penyebaran Narkoba. Ini membuat tugas dan tanggung jawab aparat semakin berat. Maka seluruh elemen masyarakat perlu untuk bekerja sama membangun komitmen dalam rangka membendung dan memberantas penyakit masyarakat dan menjaga citra Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan dan Budaya. Perjuangan pemberantasan narkoba dan miras masih panjang dan perlu langkah-langkah nyata. Jangan sampai anak-anak memiliki lingkungan yang terkotori penyalahgunaan narkoba dan penggunaan miras dikarenakan teman-teman bergaulnya adalah pengguna bahkan menjadi pengedar. Oleh karena itu, Haryadi berharap agar masyarakat terus mendukung setiap upaya pemberantasan penyakit masyarakat salah satunya jangan takut untuk menghubungi aparat yang berwajib apabila mengetahui lingkungan tempat tinggalnya rawan penyalahgunaan narkoba dan peredaran miras. Perjuangan yang dilakukan ini akan dapat dirasakan manfaatnya sampai anak cucu yang kelak akan menjadi penerus pembangunan negeri ini. Pemusnahan barang bukti hasil rampasan ini disaksikan oleh Walikota Yogyakarta, Saksi 1 Kapolresta Yogyakarta, AKBP R. Slamet Santosa, Saksi 2 Hakim Pengadilan Negeri Yogyakarta, Ikhwan Hendarto, SH, MH, Saksi 3 Pasiops Kapten Sholeh dari Kodim 0734/Yk, Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Yogyakarta, Bp Yulianto, Dra Nurlela dari Balai Besar BPOM Yogyakarta, BNK Kota Yogyakarta, Dinas Sosnakertrans Kota Yogyakarta, Kepala Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta dan warga masyarakat. Sebagai isyarat untuk meningkatkan kewaspadaan merambahnya narkoba dan miras dari usia dini dan menambah pengetahuan para siswa, ada pula perwakilan pelajar SMU dan SMP yang turut diundang menyaksikan pemusnahan barang bukti ini. Pemusnahan ditandai dengan pelemparan botol minuman ke ban stoomwals dan penyulutan api oleh Walikota dan Forkompinda secara bersama. (byu)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WALIKOTA NYAMBANGI PAWARTA
Markas kerja para wartawan dari berbagai media yang berada di kompleks Balaikota Timoho disambangi Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti. Kunjungan ini merupakan salah satu agenda rutin Walikota di hari Rabu untuk mengunjungi stafnya di berbagai SKPD dan unit kerja lainnya. Kali ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta menjadi target kunjungan Walikota di Rabu, (13/11). Usai memberikan semangat kepada karyawannya di BPBD Walikota dan rombongan mampir ke markas Paguyuban Wartawan Kota Yogyakata (Pawarta) untuk menyapa mereka. Berhubung kedatangan Walikota terlalu pagi, niat untuk menyapa rekan media hanya diwakilkan salah seorang wartawan media cetak yang yang sudah berada di Pawarta. "Selamat pagi pak Wali. Maaf teman-teman belum datang. Mungkin sebentar lagi pak," ujar Mas Harpan Gunawan. Walikota sejenak berbincang dengan Harpan dan menanyakan kondisi ruangan kerja mereka. Walikota juga memerintahkan staf terkait untuk memperbaiki kerusakan dan kekurangan yang ada di ruangan para wartawan, agar para awak media dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan nyaman. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
ANTISIPASI BENCANA 10 KAMPUNG TANGGUH BENCANA DAPAT BANTUAN MOTOR BERODA TIGA
Pemerintah Kota Yogyakarta akan memberikan bantuan berupa kendaraan motor beroda tiga lengkap dengan peralatannya kepada 10 kampung dari 9 kelurahan yang ada di Kota Yogyakarta. Kesepuluh kampung itu yakni Kampung Ledok Tukangan kelurahan Tegal Panggung kecamatan Danurejan, Kampung Joyonegaran kelurahan Wirogunan kecamatan Wirobrajan, Kampung Jetisharjo kelurahan Cokrodiningratan kecamatan Jetis, Kampung Sorosutan dan Dagaran kelurahan Sorosutan kecamatan Umbulharjo, Kampung Terban kelurahan Terban kecamatan Gondokusuman, Kampung Gemblakan Bawah kelurahan Suryatmajan kecamatan Danurejan, Kampung Prawirodirjan kelurahan Prawirodirjan kecamatan Gondomanan, Kampung Balirejo Mujamuju kecamatan Umbulharjo, dan Kampung Sodagaran kelurahan Tegalrejo kecamatan Tegalrejo. Hali ini disampaikan Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti saat menyambangi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta di Kompleks Balaikota Yogyakarta, Rabu, (13/11) pagi. Kedatangan Walikota ke BPBD didampingi Asisten Sekda , Aman Yuriadijaya, Kepala Dinas Bangunan Gedung dan Aset Daerah (DBGAD) Ir. Hari Setyowacono,MT, Kabag. Humas dan Informasi Ig. Trihastono, dan beberapa staf SKPD terkait. Di depan pimpinan dan karyawan BPBD, Walikota mengingatkan jajaran BPBD untuk mengantisipasi kondisi cuaca yang ekstrim yang terjadi sekarang ini dan dapat menimbulkan potensi bencana seperti banjir, terjadinya genangan air akibat hujan dan pohon tumbang akibat angin. "Untuk itu segenap personel BPBD harus memiliki semangat yang tinggi siap siaga mengantisipasi setiap potensi bencana dan siap menangulangi. Modal kalian adalah semangat dan kekompakan. Ini harus terus dijaga. Buatlah masyarakat nyaman," Ujar Walikota memberi semangat kepada karyawan BPBD. Menurut Walikota para karyawan harus mengetahui wilayah mana yang memiliki potensi besar terjadinya bencana. Beberapa sungai seperti Code, Gajahwong, Winongo, Kali Belik harus perlu diantispasi dengan baik oleh BPBD. Haryadi Suyuti mengatakan kehadiran Walikota di setiap unit SKPD, bukan merupakan sebuah inspeksi mendadak (sidak) tetapi ingin mendengarkan secara langsung keberhasilan yang sudah dipacapai dan hambatan yang dialami oleh bawahannya dan sekaligus ikut mencarikan solusi. Walikota meminta agar setiap permasalahan yang dihadapi oleh BPBD dirinya dilibatkan, agar segera dicarikan jalan keluar secepatnya sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Walikota menambahkan agar segala infrastruktur yang berkaitan dengan ketugasan di BPBD seperti jaringan komunikasi harus segera diperbaiki. Walikota berpesan agar segenap karyawan BPBD harus berada pada satu jalur komando berdasarkan hirarki. " Hirarki adalah jalur komando. Hormati jalur komando itu, " uajr Walikota. Terkait bantuan Pemkot kepada kampung untuk penguatan Kampung Tangguh Bencana Agus Winarto, Kepala BPBD Kota Yogyakarta menjelaskan, BPBD melalui APBD Perubahan 2013 akan mendapat 10 motor roda tiga dan akan dibagikan ke kampung kampung. Kendaraan ini akan dipakai untuk mendukung penguatan kelurahan yang tangguh dalam penanggulangan bencana dan mengantisipasi datangnya bencana. Motor roda tiga ini akan dilengkapi dengan pompa air, jenset, mesin pemotong kayu (senso), dan tali temali atau vertical rescue. Selain itu BPBD juga akan mendapat mobil Double Cabin 1 unit, motor tril 4 unit untuk operasional ( unit reaksi cepat ) penanggulangan bencana. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
MALAM ANUGERAH LOMBA VIDEO WISATA
Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY) bekerjasama dengan infowisata melaunching video promosi pariwisata terbaru di ruang sekar jagad Hotel Santika Premiere, Sabtu (8/10), selain launching juga dilakukan anugerah pemenang lomba video wisata dengan tema "100 Wonder Of Jogja". Dalam sambutannya Ketua BP2KY Dedi Pranowo Eryono mengatakan, dengan kemajuan teknologi yang semakin meningkat BP2KY terus berbenah diri salah satunya dengan cara promosi pariwisata melalui dunia maya. Lomba video wisata ini diharapkan dapat menjadi wahana aktif dan kreatif untuk mengangkat Kota Jogja dan sekitarnya menjadi lebih menarik. "Launching video wisata ini sebagai komitmen BP2KY untuk tetap selalu update semua materi promosi wisata, diharapkan video tersebut dapat diputar di hotel, restaurant, travel agent yang ada di Yogyakarta dan sekitarnya" Kata Dedi. Haryadi Suyuti dalam sambutannya mengatakan, industri pariwisata Jogja menjadi bagian yang tidak terpisahkan sebagai komitmen kita untuk menjaga Kota Jogja sebagai Kota Pariwisata."Destinasi wisata Jogja tidak hanya lokal tetapi juga daerah sekitarnya, bukan berarti saya katakan Jogja tidak dijual, yang kita jual adalah potensi wisatanya sehingga orang banyak datang ke Jogja Ujar Haryadi. Disela " sela acara ketua BP2Ky menyerahkan penghargaan dari Tourism Promotions Organization (TPO) for Asia Pasific kepada Walikota Yogyakarta. Penghargaan TPO dengan kategori Best Public Relations Campaogn ini diberikan dalam forum General Assembli TPY yang berlangsung di Dajeon Korea Selatan September lalu Hadir pula dalam acara tersebut Ketua dan Anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Ketua PHRI, Ketua Asita, GPY, Barahmus serta GM Hotel " hotel di kota Yogya.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
FORMI KOTA YOGYAKARTA IKUTI LOMBA POCO-POCO TINGKAT NASIONAL
Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia Kota Yogyakarta mengikuti Lomba Senam Poco-poco yang digelar oleh FORMi Pusat Jakarta, Lomba bertempat di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta. Lomba poco-poco yang digelar Formi Pusat ini sudah yang ke empat kalinya, namun Kota Yogyakarta baru mengirimkan team terbaiknya pada tahun ini, Hal ini dikatakan Drs. Nuri Hartana. M.S, Ketua Rombongan seusai audiensi dengan Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono di Ruang Kerja Wakil Walikota, Senin (11/11). Dikatakan Nuri, pihaknya sebagai wakil dari Kota Yogyakarta optimis mendapatkan juara. " Kami telah berpamitan sekaligus minta do"a restu kepada Bapak Wakil Walikota yang sekaligus Ketua Formi Kota Yogyakarta, bahwa kami berangkat ke Jakarta Senin Sore ini, saya berharap pulang nanti bisa menjadi Juara, Optimis ini berdasar pada keseriusan kami Berlatih selama 2 bulan penuh," katanya. Ditambahkan, untuk pertamakalinya tanding di kancah nasional ini Nuri mempercayakan kelompok senam dibawah naungan FORMI Kota Yogtakarta yakni T"Jis (Tiang Jogja Istimewa) yang selama dua bulan penuh berlatih di Pendopo kecamatan Mergangsan setiap hari, yang akan menurunkan dua tim yakni Tim 7 dan tim 9 " Tim 7 dan tim 9 ini yang dimaksud adalah satu tim terdiri dari 7 peserta dan 9 Peserta. Lomba ini untuk mengekpresikan kreativitas dan sportivitas yang dimiliki oleh warga Kota Yogyakarta terutamanya dibidang senam Poco-poco," tandas Nuri. Sementara itu Wakil Walikota yang sekaligus Ketua Formi Kota Yogyakarta, Imam Priyono mengatakan, Prestasi yang dipersembahkan warga masyarakat utamanya senam Poco-poco merupakan pengaktualisasian generasi muda dan masyarakat pada umumnya dalam proses pengembangan potensi dibidang olahraga dan seni di Daerah Istimewa ini. " Ini merupakan bukti dari FORMI Kota Yogyakarta dimana Formi mewadahi olahraga non prestasi, Kami akan terus mendukung apa yang telah dilakukan masyarakat khususnya olahraga nonprestasi ini, selain olahraga non prestasi Formi juga akan tetap konsisten mengembangakan dan Ngleluri olahraga tradisional, dolanan Bocah yang akhir-akhir ini sudah mulai ditinggalkan, olehnya, Formi Kota Yogyakarta Konsen melestarikan olahraga tradisional maupun dolanan anak yang benar-benar mendidik dan adiluhung ini", kata Imam.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WALIKOTA PERINGATI HARI PAHLAWAN BERSAMA LANSIA KLITREN
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti peringati Hari Pahlawan bersama Paguyuban Lansia Kusumaning Jati di wilayah Klitren. Kegiatan berlangsung di lapangan SD N Langensari pada Minggu pagi (10/11) yakni Senam Lansia, Sepeda Gembira dan Pembagian Doorprize dan Kesenian Organ Tunggal. Setelah Sepeda Gembira dan senam pagi bersama, dilaksanakan mengheningkan cipta dipimpin oleh Walikota. Dalam sambutannya Walikota Yogyakarta mengajak para hadirin khususnya para lansia untuk memanfaatkan event peringatan ini sebaik-baiknya. Selain mengingat jasa-jasa para pahlawan dan mengirim doa, juga memanfaatkan even olahraga ringan sambil bersilaturahmi antar anggota paguyuban. Meskipun sudah lansia diharapkan tetap aktif berkarya dan menjaga kesehatan dengan baik. Apresiasi diberikan Walikota kepada Paguyuban Kusumaning Jati yang bisa menyelenggarakan kegiatan ini dengan khidmat dan meriah. Paguyuban Lansia Kusumaning Jati yang terdaftar mengikuti kegiatan Sepeda Gembira saat itu adalah 147 lansia dari seluruh anggota yang terdaftar sejumlan 374 lansia. Diperkirakan jumlah Lansia diwilayah Klitren 500 orang. Kegiatan ini juga dihadiri Camat Gondokusuman, Lurah Klitren dan Anggota Dewan DPRD. (byu)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Adakan Simulasi Bencana Di Kelurahan Kricak
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogya dan Dinas Kesehatan Kota Yogya serta instansi terkait Sabtu pagi (9/11) menggelar simulasi penanganan bencana di RW 08 dan 09 Kricak Kidul Tegalrejo Yogyakarta. Kegiatan yang berdurasi 1,5 jam ini di ikuti seluruh RW 08 dan RW 09. Diskenariokan salah satu rumah warga ketika sedang di fogging lupa tidak mematikan tv dan alat elektronik lainnya, yang berdampak konsleting listrik dan mengakibatkan kebakaran. Kemudian salah satu warga meminta bantuan kepada BPBD melalui telepon 7474704 untuk mengirimkan armada kebakaran. Karena api semakin besar salah satu warga membunyikan kentongan agar masyarakat dapat bisa membantu memadamkan api. Beruntung hydrant kering yang tersedia di kampung tersebut dapat berfungsi dengan baik. Kobaran api pun dapat dikendalikan dan korban dapat di elakuasi. Sejumlah warga yang mengalami luka bakar dapat ditangani dengan baik. Hal ini berkat kesigapan warga setempat yang langsung menghubungi Yogyakarta Emergency Service (YES) 118. Kepala BPBD Kota Yogyakarta Agus Winarto mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menjadikan warga kuat saat mengalami kebakaran di kampungnya "kami sengaja melibatkan warga secara aktif karena harapan kami adalah warga menjadi kuat ketika terjadi kebakaran" katanya Sementara itu Camat Tegalrejo Sutini Sri Lestari mengatakan simulasi yang diadakan di RW 08 dan RW 09 ini memberikan dampak yang positif mengingat padatnya penduduk di kelurahan Kricak, Ia berharap dengan adanya simulasi seperti ini masyarakat bisa tanggap oleh bencana. Hal senada juga di katakan oleh Tarjo selaku ketua RW 09 "dengan adanya simulasi seperti ini saya berharap masyarakat bisa tahu apa yang harus dilakukan ketika terjadi kebakaran". (Hanang)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WALIKOTA LAUNCHING LESEHAN DAN ANGKRINGAN BUKU MALIOBORO
Paguyuban Komunitas Malioboro bekerja sama dengan Pemkot Yogyakarta gelar Obrol Santai dan Soft Launching Lesehan dan Angkringan Buku di Kawasan Malioboro pada Kamis (7/11) malam bertempat di Halaman Kantor UPT Malioboro. Acara selain launching juga diisi dengan obrolan santai bersama Komunitas Malioboro yang bertemakan Dengan Inspirasi Hijrah dan Semangat Kepahlawanan Kita Tegaskan Jogja sebagai Kota Buku dan Kota Pendidikan. Dalam laporan kegiatan Ketua Presidium Paguyuban Kawasan Malioboro, Sujarwo mengungkapkan bahwa Ini merupakan awal dari wujud nyata usaha memperluas pustaka Mletik Malioboro yang telah dilaunching Mei 2010 di Parkir Abu Bakar Ali. Bahkan ada wacana buka dapat dinikmati oleh pengunjung pula bukan hanya komunitas, bukan hanya dengan kereta dorong saja tetapi buku ditempatkan di setiap sudut tempat berkumpul pengunjung Malioboro. Akhirnya Komunitas Malioboro telah menjawab tantangan tersebut. Soft Launching Lesehan dan Angkringan Buku merupakan momentum untuk memotivasi dan fase awal untuk belajar sekaligus mencari masukan dalam perbaikan dan penyempurnaannya. Maka direncanakan dalam dua bulan ini sebagai uji coba, dibuka ruang masukan dari komunitas, warga dan pengunjung sehingga program ini benar-benar dibuat secara parsipatoris dan mengenyam harapan semua pihak. Diharapkan Lesehan dan Angkringan Buku bisa eksis hingga Desember 2013 akan dilakukan Grand Launching. Uji coba melibatkan Lesehan yang ada di depan Gedung DPRD Propinsi DIY dan Angkringan didepan Komplek Kepatihan, sementara kereta dorong bergerak bisa menjangkau pengunjung hingga depan Beteng Vredebrug. Nantinya akan diselenggarakan pula lomba desain untuk rak atau tempat lesehan dan angkringan bukunya. Demikian tambah Sujarwo. Ungkap Haryadi Suyuti dalam sambutannya, Lesehan dan Angkringan Buku akan menjadi tambahan keunikan bagi kawasan wisata Malioboro, disisi lain, hal tersebut akan meningkatkan budaya baca serta menegaskan Jogja sebagai Kota Buku dan Kota Pendidikan. Walikota mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif mengisi Malioboro agar lebih menarik karena Malioboro adalah milik semua. Diharapkan program ini bisa dimanfaatkan oleh semua pegunjung, baik menambah jumlah bukunya maupun bersedia mengembalikan tepat waktu bagi peminjamnya. Agar buku yang disediakan semakin beragam dan mensukseskan program ini akan menggandeng semua pihak seperti Arpusda Kota Yogyakarta, para penerbit lokal dan sumbangan dari masyarakat seperti program bank buku. Setelah melaunching dengan penyerahan rak buku secara simbolis kepada perwakilan komunitas Malioboro, Walikota juga menerima secara langsung dari salah satu penerbit yang langsung menyumbangkan 1000 buku untuk mendukung program ini. (byu)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WALIKOTA SERAHKAN SIMBOLIS DANA STIMULAN RW
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti serahkan secara simbolis Dana Stimulan 2013 kepada perwakilan RW di Kelurahan Gowongan Kecamatan Jetis. Penyerahan ini dilangsungkan pada acara pertemuan Warga di Aula Kelurahan Gowongan pada Rabu malam (6/11). Hadir pada pertemuan ini Camat Jetis, Lurah Gowongan, Ketua LPMK Gowongan, Ketua dan Sekretaris dari 13 RW sekelurahan Gowongan. Dalam arahan kepada para pengurus ini Haryadi Suyuti mengungkapkan bahwa dana stimulan ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan di wilayah kota Yogyakarta. Meskipun dana yang terbilang pas-pasan, hanya sejumlah 5 juta rupiah per RW, harapannya bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Proposal diharapkan tadinya tidak usah muluk-muluk dibikin, karena nantinya akan kesulitan dalam pelaksanaan dan yang lebih penting lagi adalah penyusunan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) setelah pelaksanaan kegiatan di wilayah masing-masing. Penyusunan LPJ oleh setiap RW diharapkan dapat dilaksanakan secepatnya pula setelah kegiatan selesai, selain nanti jika jangka waktu terlalu lama menjadi terlupa juga dikarenakan sudah hampir tutup tahun 2013. Monitoring pendistribusian dana ini nantinya juga akan ketat dilakuan, apakah benar setiap rw benar-benar sudah menerima dana stimulan ini. Ungkap Walikota yang kemudian secara simbolis menyerahkan dana stimulan kepada dua orang perwakilan RW. Setelah Acara ini disempatkan pula acara dialog dengan Walikota untuk penyelesaian permasalahan di wilayah masing-masing yang perlu dikoordinasikan kepada Pemkot Yogyakarta. Penyerahan secara simbolis di Kelurahan Gowongan ini merupakan acara yang pertama untuk periode tahun 2013 yang kemudian juga diikuti oleh tiap Kelurahan seKota. (byu)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
MERTI TUMPENG ROBYONG DEWA BRONGTO
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti lepas Kirab Budaya Bergodho Kusumeng Yudha yang merupakan rangkaian Upacara Adat Merti Tumpeng Robyong di wilayah Kelurahan Brontokusuman Kecamatan Mergangsan. Kegiatan budaya ini dilangsungkan pada hari Selasa (5/11) tepatnya acara berlangsung di bantaran sungai Code bawah Jembatan Tungkak. Upacara Merti Tumpeng diawali dengan prosesi 'Raja Melawan Arus' yakni rombongan sang Raja, yang diperankan Lurah Brontokusuman, bersama para perajurit dan pemuka spiritualnya berjalan melawan arus Sungai Code yang kemudian membacakan ikrar. Prosesi berjalan melawan arus memiliki makna bahwa seorang pemimpin hendaknya berani mengambil jalan atau kebijakan melawan arus untuk memerangi globalisasi yang memberikan pengaruh negatif untuk rakyatnya. Sebelum acara, dalam sambutannya Haryadi Suyuti mengungkapkan bahwa kebudayaan selalu tidak akan pernah lepas dari gaya hidup masyarakat Kota Yogyakarta. Semoga kegiatan ini membawa kebaikan untuk semua dan kebudayaan tetap bisa dilestarikan. Ketua Panitia, Linson Sinaga bahwa acara ini terlselenggara dengan dana PNPM Pariwisata yang berasal dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Kegiatan ini juga dimaksudkan sebagai ajang promosi Kelurahan Brontokusuman yang memiliki Kampung Wisata bertajuk Dewa Brongto. Dana diwujudkan untuk perlengkapan upacara budaya termasuk seragam 3 rombongan Prajurit Bergada. Kirab Budaya yang diikuti seluruh peserta Upacara Merti Tumpeng dan Perajurit Bergada juga diikuti 3 buah Gunungan yang berisi hasil-hasil pertanian, Kelompok Jatilan dan drumban pelajar yang semuanya terlihat sangat antusias dan bergembira. Rombongan kirab budaya ini finish di Halaman Kecamatan Mergangsan. (byu)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WALIKOTA PIMPIN PASANG PATHOK TAHUN ALIP 1947/2013, UMKM AKAN DIFASILITASI
Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti memimpin pemasangan Pathok Sekaten tanda dimulainya pembangunan sarana dan prasarana perayaan Sekaten tahun Alip 1947/2013 Masehi di Alun Alun Utara Kota Yogyakarta, Selasa,(05/11) pagi. Prosesi pemancangan pathok didahului dengan arak-arakan bregodo pembawa kayu pancang dan pukul besi serta rombongan terdiri dari Walikota Yogyakarta, penghageng Kraton Yogyakarta yakni GBPH Hadiwinoto dan GBPH Prabukusumo, Sekda dan para Asisten Sekda, para kepala SKPD, Camat dan undangan dari Gedung Dwi Soto Warso menuju ke Alun-Alun Utara diiringi dengan sholawatan dari kelompok Sholawatan dari kecamatan Kotagede. Walikota merupakan orang pertama menancapkan pathok kemudian disusul GBPH Hadiwonoto dan GBPH Prabukusumo sebagai wakil dari pihak Keraton Yogyakarta. Kemudian pemancangan dilanjutkan oleh Sekda Kota Yogyakarta, Titik Sulastri, para Asisten, ke-14 camat dan terakhir ketua panitia Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) tahun Alip 1947/2013 Ir, Aman Yuriadijaya. Setelah pemancangan rombongan kembali ke gedung Dwi Soto Warso untuk dilanjutkan acara pemotongan tumpeng dan doa bersama mohon keberhasilan pelaksanaan Sekaten. Sedangkan segala uba rampe yang ada disekitar pathok menjadi rebutan warga. Menurut mereka uba rampe ini akan membawa rejeki bagi keluarganya. Walikota Yogyakarta berharap pelaksanaan Pasar Malam Sekaten yang akan dibuka tanggal 06 Desember 2013 dan digelar selama 40 hari ini dapat menjadi wahana pemberdayaan ekonomi masyarakat. Haryadi menambahkan Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perindakoptan akan memfasilitasi UMKM yang ada. " Nantinya stand-stand akan dikelolah oleh Dinas Perindakoptan, sehingga bisa memfasilitasi UMKM-UMKM yang ada. Sehingga adaya PMPS ini bisa meningkatkan masyarakat melalui kegiatan usaha," urai Walikota. Walikota juga mengatakan berdasarkan usul, saran dan kritikan penyelenggaraan PMPMS tahun lalu baik dari masyarakat maupun pihak Keraton Yogyakarta, tahun ini panitia bertekad memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelaksanaannya. " Masukan dari semua pihak termasuk dari pihak Keraton dan Masyarakat, akan kami perbaiki dan kami lakukan pembenahan-pembenahan, terutama penataan parkir. Sehingga pengunjung akan nyaman datang ke PMPS," tambah Walikota. Rencananya area parkir akan ditata di tiga titik yakni sebelah utara, timur dan barat. Walikota menambahkan peristiwa Sekaten tidak bisa terlepas dari Keraton, Masjid Agung dan Alun-Alun Utara. Ketiganya ini merupakan simbol peristiwa Budaya yang diwakili Keraton, Religi diwakili Masjid Agung Yogyakarta dan Alun-Alun Utara mewakili perekonomian. Para pengunjung juga akan gratis masuk ke area PMPS tanpa dipungut biaya sepeserpun. Sementara itu, pengahgeng Keraton GBPH Hadiwinoto berharap penyelenggara dalam hal ini Pemkot Yogyakarta membuat terobosan yang lebih inovatif. Bentuk inovasi yang dimaksud Hadiwinoto adalah membuat souvenir khas Sekaten yang hanya dijual saat sekaten dan dibeli di area seketen saja, seperti souvenir endog abang. " Selama ini ndog abang hanya dimakan dan habis. Coba kalau dibuatkan semacam souvenir yang menarik. Dan harus dibeli di Sekaten dan saat sekaten saja. Kalau mau dapat souvenir (endog abang) itu, ya datang ke sekaten," ujar Hadiwinoto. Untuk itu Hadiwnoto menyarankan untuk bisa merangkul para perajin yang ada di Yogyakarta. Hadiwinoto menambahkan pelaksanaan sekaten tahun ini akan lebih menonjolkan kembali segi budaya dan religinya. Siar-siar kegamaan akanlebih diintensifkan, baik melalui sarana pengajian maupun seni music bernuansa Islami. Hal ini untuk mengenang kembali dan menghormati masuknya agama Islam di tanah Jawa. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Buka Bazar KUBE FM dan USEP KM
Dinsosnakertrans Kota Yogya bekerjasama dengan Kelompok Usaha Bersama Fakir Miskin (KUBE FM) dan Usaha Sosial Ekonomi Produktif Keluarga Miskin (USEP KM) se-Kota Yogya menggelar Basar dan 'Senam Waton Obah'. Pembukaan dilakukan oleh Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti pada Selasa (5/11) bertempat di XT Square. Dalam sambutannya Haryadi mengatakan bahwa di Kota Yogya saat ini telah tumbuh 320 KUBE FM, 56 USEP KM dan beberapa telah berkembang menjadi industri kecil yang berbasis pada budaya dan potensi lokal dan itu perlu berbagai upaya agar KUBE FM dan USEP KM benar - benar dapat menjadi aset bersama guna meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat. "kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi penanggulangan kemiskinan di Kota Yogyakarta melalui basar ini marilah kita bangun komitmen bersama untuk mengembangkan iklim, kondisi dan kesempatan berusaha yang kondusif" ujar Haryadi. Ia berharap basar hasil dari KUBE FM dan USEP KM yang baru pertama kalinya digelar ini akan menjadi agenda rutin tahunan yang digelar di kompleks XT Square. Sementara itu Ketua Panitia Basar dan 'Senam Waton Obah" Nur Arida menambahkan, dalam bazar ini ada 130 stan dari berbagai KUBE FM dan USEP KM, dan ditambah stan dari pihak lain. Ada ratusan door prize menarik seperti dua sepeda motor, dua sepeda gunung, 10 handphone, dan lain-lain, yang akan dibagikan hingga siang hari nanti.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Musim Hujan Waspadai Penyakit DBD dan Leptospirosis
Warga Yogya diminta mewaspadai sejumlah penyakit yang biasa menyerang di musim penghujan, antara lain Demam Berdarah Dengue (DBD), Leptospirosis, Chikungunya, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan Diare. Banyaknya genangan air di lingkungan sekitar dapat memicu perkembangbiakan sumber penularan penyakit. Untuk itu, warga diminta meningkatkan daya tahan tubuh serta menjalankan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) agar terhindar dari berbagai penyakit yang merebak selama musim penghujan. Demikian disampaikan Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Citraningsih Yuniarti didampingi Kepala Seksi Pengendalian Penyakit, dr Endang Sri Rahayu kepada wartawan, Senin (4/11) di Aula Humas Kota Yogya. "Genangan air yang tidak dibersihkan bisa menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk apalagi kalau suhu udara meningkat nyamuk akan mudah sekali menetas. Agar terhindar dari penyakit, kita harus meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi gizi seimbang. Jangan cuma makan nasi yang banyak tapi lengkapi dengan vitamin, buah dan sayur agar daya tahan tubuh tetap terjaga," jelasnya. Pemkot Yogya telah melakukan kesiapan terhadap berbagai macam penyakit yang biasa menyerang di musim penghujan dengan membuat Surat Edaran (SE) Kewaspadaan DBD dan Leptospirosis yang ditandatangani Sekretaris Daerah. Disamping itu, petugas survailance yang ada di wilayah secara rutin berkeliling ke rumah warga melalui Ketua Rukun Tetangga (RT) memantau jika ada penularan penyakit untuk segera dilaporkan ke Puskesmas yang selanjutnya dilakukan tindakan untuk penanggulangan. "Kami juga telah mengingatkan kembali kepada wilayah yang telah memiliki Community Deal gerakan pemberantasan nyamuk, apakah sudah rutin dilaksanakan atau belum? Karena, masalah kesehatan tidak bisa hanya ditangani oleh Dinas Kesehatan tapi perlu kerja sama dengan masyarakat. Kami juga minta warga menjadi juru pemantau jentik (jumantik) di rumah masing-masing karena yang mengetahui kondisi rumahnya adalah mereka sendiri," kata Citra. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Yogya, dari bulan Januari sampai dengan awal November tahun ini jumlah penderita DBD di Kota Yogya mencapai 875 kasus, 4 orang diantaranya meninggal dunia. Dibandingkan tahun lalu, jumlah ini mengalami peningkatan. Sedangkan untuk Leptospirosis terdapat 24 kasus tersebar di sejumlah wilayah di Kota Yogya. Sampai dengan awal tahun dimana curah hujan masih tinggi, warga diminta tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit yang disebabkan oleh nyamuk. Kasi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Yogya, dr Endang Sri Rahayu menambahkan masyarakat diminta untuk peduli menghitung hari panas jika ada anggota keluarganya yang sedang sakit. Sebab untuk penyakit DBD biasanya warga lengah dengan panas yang sudah turun pada hari keempat dan kelima. Padahal justru pada saat itu sedang dalam masa kritis sehingga warga diminta untuk siaga dan segera membawa ke rumah sakit. "Kalau Leptospirosis itu gejala umumnya hampir sama dengan Chikungunya, seperti demam, sakit kepala, lemah dan lesu. Tapi jika penderita mengalami konjungtivitis atau mata memerah seperti belekan, nyeri di betis dan tidak bisa kencing selama enam jam, berarti merupakan gejala Leptospirosis dan harus segera dibawa ke rumah sakit. Leptospirosis kalau sudah masuk dalam tubuh prosesnya cepat sekali sehingga harus segera ditangani di rumah sakit," jelas dr Endang. (Ita)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WALIKOTA RESMIKAN UPACARA ADAT JAGA X JAGA KE-2
Upacara Adat Jaga X (kali) Jaga ke-2 dirayakan warga kelurahan Notoprajan kecamatan Ngampilan dan kelurahan Wirobrajan Yogyakarta dengan meriah. Upacara diawali dengan kerja bakti membersihkan sungai Winongo yang dilakukan oleh warga segenap komponen pencinta dan pemerhati sungai. Kemudian dilanjutkan dengan penebaran ratusan bibit ikan yang diisi dalam 5 ember berukuran sedang ke sungai Winongo oleh Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti, Camat Ngampilan dan Tokoh masyarakat, Minggu, (03/11/2013). Ikan-ikan ini menjadi rebutan anak-anak dan warga yang telah menunggu dibawah panggung yang didirikan di badan sungai Winongo. Kemudian upacara dilanjutkan dengan pengambilan air dari belik (mata air) yang berada tepat di bawah jembatan Serangan. Empat gadis remaja mengenakan pakaian kemben membawa 4 guci berukuran kecil dipandu seorang tokoh masyarakat, Camat Ngampilan dan beberapa tokoh masyarakat. Setelah itu air dari belik ini diarak keliling kampung Notoprajan diiringi bergodo Jaga X Jaga, Bergodo sampah, bergodo seni budaya, blekdigdot, jatilan, sanggar Angin-Angin, dan warga masyarakat. Casnugi, Koordiantor kegiatan upacara adat Jaga X Jaga menjelaskan pengambilan air dari belik dan diiringi 4 gadis dan 4 guci menggambarkan empat penjuru mata angin. "Harapannya air yang diambil dan akan dikembalikan ke sungai Winongo ini akan memberi manfaat kepada masyarakat yang berada di empat penjuru mata angin ini," jelas Casnugi. Casnugi menjelaskan secara keseluruhan acara dimaksud mengajak warga masyarakat yang berada di bantaran sungai untuk mencintai lingkungan sungai dan sekaligus mengoptimalkan lingkungan sekitar sungai dengan kegiatan pengembangan ekonomi warga. Sementara itu Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti mengajak warga masyarakat yang ada di bantaran sungai untuk menjaga sungai dengan tidak membuang sampah ke sungai. " Sungai dimanapun berada bukan tempat untuk membuang sampah. Jadi Saya minta warga jangan lagi buang sampah ke sungai. Air merupakan hal yang penting bagi kehidupan kita," Harap Walikota. Menurut Walikota, apabila kawasan sungainya bersih maka segala aktivitas warga yang mengarah kepada seni, budaya dan perekonomian akan dapat dikembangkan dan menjadi aset bagi warga setempat dan kota Yogyakarta. Upacara Adat Jaga X Jaga ke-2 mengusung tema Sri Ktri Werdo Dadi . (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WALIKOTA JOGJA BERKUNJUNG KE RUMAH SAKIT JOGJA
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti melakukan inspeksi ke Rumah Sakit Jogja untuk melihat langsung proses pelayanan di rumah sakit milik Pemkot Yogyakarta, Rabu, (30/10). Walikota datang didampingi beberapa Asisten Sekda dan stafnya langsung menuju ke ruang jaga Instalasi Rawat Darurat (IRD). Setelah menanyakan beberapa hal dengan para petugas jaga Walikota masuk ke salah satu ruangan IRD yang ditempati dua pasien laki. Walikota sempat berbincang dengan salah seorang pasien yang mengaku bernama Reinhard Rudianto. Dalam perbincangan Rudianto menyampaikan keluh kesahnya kepada Walikota. Walikota berpesan agar Rudianto bersabar dan yakin bahwa RS Jogja akan melayaninya dengan baik. Dari Ruang IRD Walikota melanjutkan kunjunganya ke tempat pendaftaran pasien. Disana terlihat puluhan pasien yang sedang mengantri telah memenuhi bangku yang disediakan. Melihat puluhan pasien maupun keluarga pasien yang sedang antri Walikota menyapa beberapa pasien ddi dekatnya."Assalamualaikum Wr.wb. Apa kabar semua," ucap Walikota sambil menyalami para pasien. Walikota menayakan kondisi kesehatan para pasien dan menanyakan pelayanan dan fasilitas yang diberikan RS Jogja kepada mereka selama berobat di sana. Dari jawaban yang diberikan sebagian besar pasien mengatakan sudah cukup puas namun harus ditingkatkan lagi. " Sudah cukup bagus pak. Kalau dibanding dulu-dulu sekarang sudah agak bagus. Tapi perlu ditingkatkan lagi Pak," kata Muh. Bardan yang sedang menunggu giliran dipanggil. Bapak Muh. Bardan datang bersama Istri untuk melakukan chek-up rutin. Walikota juga mengujungi ruang pelayanan ASKES dan Jamkesmas. Di ruangan ini sudah banyak keluarga maupun pasien sedang mengurus ASKES dan JAMKESMAS. Walikota berbincang dengan para petugas dan peserta ASKES. Menurut pengakuan petugas, sehari mereka bisa mengurus kurang lebih 400 permintaan. Sebaliknya, pesertapun merasa tidak ada kesulitan dalam mengurus ASKES dan Jamkesmas. Ketika ditanya maksud kedatangannya ke RS Jogja, Walikota mengatakan dirinya hanya ingin melihat secara langsung pelayanan RS Jogja dan mendengarkan keluhan langsung dari para petugas dan pasien di RS Jogja . " Hari ini saya Cuma ingin melihat langsung. Pelayanan RS Jogja saya nilai sudah cukup bagus. Tapi tetap harus ditingkatkan supaya wargatidak segan datang ke RS Jogja untuk berobat atau hanya sekedar berkonsultasi," ungkap Walikota. Walikota juga mengatakan pertemuan informalnya dengan pasien dan petugas RS Jogja upaya untuk membuka ruang komunikasi tanpa sekat yang telah dijanjikan beberapa saat lalu. Walikota berpesan kepada para petugas RS Jogja untuk tetap melayani dengan hati dan selalu dengan senyum. Karena menurutnya apabila melayani dengan senyum pasien yang dilayani sudah merasa sedikit disembuhkan sebelum diberi tindakan selanjutnya oleh para medis dan petugas lainnya. Inspeksi ke RS Jogja yang dipimpin dr, Tuty Setyowati ini diakui oleh pihak manajemen tanpa sepengetahuan mereka alias tidak diberitahu terlebih dahulu. (@mix)