Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PERINGATAN HARI ANTI NARKOTIKA INTERNASIONAL 2013 DI KOTA YOGYAKARTA
Badan Narkotika Nasional (BNN) DIY memperingati Hari Anti Narkotika Internasional Tahun 2013, Peringatan HANI 2013 ini dilaksanakan dalam sebuah pagelaran seni budaya bertema Aksi Global untuk mewujudkan masyarakat sehat tanpa narkoba di Halaman Balaikota Yogyakarta, Rabu (26/6) Acara dihadiri Wakil Walikota sekaligus Ketua Badan Narkotika Kota Yogyakarta, Imam Priyono dan beberapa pejabat termasuk Kapolda DIY Brigjen Pol Haka Astana dan diikuti oleh ratusan anggota berbagai elemen anti narkotika DIY, termasuk para pelajar dari Sleman, Kulon Progo, Gunung Kidul, Bantul dan Kota Yogyakarta sendiri. Ketua BNN Kota Yogya Imam Priyono dalam sambutannya mengatakan bahaya narkotika terhadap generasi muda saat ini semakin luar biasa. Narkoba sudah merambah ke pelajar SMA, SMP bahkan SD, untuk itu diperlukan komitmen semua pihak untuk dalam pencegahannya. bahaya narkoba sudah luar biasa, Karena itu komitmen semua pihak mulai dari pemerintah, penegak hukum dan masyarakat harus selalu disinergisitaskan. Sinergi masyarakat dan penegak hukum dapat membuat siapapun jera dalam mengedarkan dan menggunakan narkoba, ujarnya. Ditambahkan untuk menciptakan generasi muda yang bermental kuat, generasi muda sangat penting untuk dibangun. Karena itu, pihaknya konsisten melakukan penyuluhan pada pelajar terlebih pada saat ini mendekati bulan Ramadhan. Ini mau bulan barokah, bulan yang dinanti umat Islam, jadi nanti hal ini harus disosialisasikan pada anak-anak kita, ujarnya. Sementara Itu Gubernur DIY dalam sambutannya yang dibacakan oleh Staf Ahli Gubernur Agung Supriyono menjelaskan, sebagai warga masyarakat kita wajib untuk mendukung aksi global untuk mewujudkan masyarakat tanpa narkoba karena akan sangat penting ikut menyelamatkan generasi bangsa dari bahaya penggunaan narkoba dengan berbagai strategi. "Strategi yang dapat kita terapkan misalnya dengan meningkatkan kualitas lembaga, kualitas individu aparat serta menumbuhkan kesadaran, kepedulian dan peran serta aktif seluruh komponen masyarakat melalui LSM, lembaga keagamaan, ormas, tokoh masyarakat pelajar, mahasiswa dan lembaga-lembaga lainnya." Kata Agung Supriyono Ditambahkan, bahwa dalam pencegahan bahaya narkoba ini diperlukan satu kebersamaan tidak bisa sendiri-sendiri " Ajak seluruh teman, masyarakat, media massa untuk aktif terlibat aktif" katanya. Dalam kesempatan ini diberikan pula berbagai penghargaan kepada beberapa elemen yang melakukan pemberantasan narkoba dan pendampingan pada korban narkoba. Penghargaan diserahkan oleh Wakil Walikota Imam Priyono kepada pemenang lomba sekolah bersih narkoba Tingkat Kota Yogyakarta yakni Juara I SMPN 14, Juara II SMPN 4, Juara III SMPN 9, Juara Harapan masing-masing SMPN 7, SMPN 1 dan SMP IT Abu Bakar. Diberikan pula pengghargaan kepada media massa yang memberikan banyak ruang untuk sosialisasi pemberantasan narkoba yakni kepada Harian Bernas dan RB TV, serta penyerahan Trophy Juara Umum Jambore P4GN kepada kontingen Kabupaten Bantul. (hg)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
IPSM Kelurahan Bausasran Juara Lomba Desain Papan Himbauan Anak Jalanan
Ishermiyati dan Bascara Isvanson dari Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kelurahan Bausasran Kecamatan Danurejan terpilih sebagai terbaik pertama dalam Lomba Desain Papan Himbauan Anak Jalanan Berbasis Masyarakat di Kota Yogyakarta 2013. Sedangkan terbaik kedua diraih Prilliani Gita W dan Desy Vernanda Gita W dari IPSM Kelurahan Prenggan Kecamatan Kotagede. Untuk terbaik ketiga diperoleh oleh Eko Bambang W, Sunardji Dj dan Saktiyono W dari IPSM Kelurahan Mantrijeron Kecamatan Mantrijeron. Penyerahan hadiah lomba dilakukan oleh Kepala Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta, Hadi Muhtar SE MM, Selasa (25/6) di Ruang Rapat Dinsosnakertrans disaksikan Ketua IPSM Kota Yogyakarta, Kasmad serta perwakilan dari kelurahan. Untuk terbaik pertama berhak mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan Rp 2 juta, trophy dan sertifikat penghargaan. Terbaik kedua mendapatkan uang pembinaan Rp 1,5 juta, trophy dan sertifikat penghargaan. Sedangkan peraih terbaik ketiga berhak mendapatkan uang pembinaan Rp 1 juta, trophy dan sertifikat penghargaan. Dalam sambutannya Hadi Muhtar menyampaikan terima kasih kepada para peserta lomba yang telah ikut berpartisipasi dalam lomba tersebut. Nantinya hasil desain dari para pemenang akan ditempatkan di sejumlah titik strategis di jalan-jalan protokol di Kota Yogyakarta menggantikan papan-papan lama yang sudah mulai rusak bahkan sebagian mulai tak terlihat gambarnya. "Meskipun lomba ini diadakan secara sederhana tapi kami sangat berterima kasih atas partisipasi dari para peserta. Kalau dulu papan himbauan anak jalanan dibuat oleh teman-teman Dinsosnakertrans kali ini idenya berasal dari masyarakat. Kami pemerintah hanya memfasilitasi untuk pemasangan papan. Dengan begitu, penanganan anak jalanan tidak hanya tugas pemerintah tapi juga harus didukung semua elemen masyarakat Kota Yogyakarta," katanya. Sementara itu Ketua Panitia, Monda Saragi SH Msi menambahkan kegiatan lomba desain ini merupakan salah satu media interaksi sosial diantara seluruh elemen masyarakat yang peduli terhadap tumbuh kembang, kesehatan dan masa depan anak jalanan di Kota Yogyakarta. Lomba desain kali ini diikuti 12 IPSM Kelurahan yakni Bausasran, Prenggan, Mantrijeron, Brontokusuman, Keparakan, Demangan, Patangpuluhan, Semaki, Ngupasan, Notoprajan, Pringgokusuman dan Tegalrejo. Jumlah desain yang masuk ke panitia sebanyak 22 buah gambar. Sedangkan waktu pelaksanaan lomba mulai tanggal 15 April 2013 sampai dengan 28 Mei 2013. Untuk susunan dewan juri lomba desain papan himbauan masalah anak jalanan, terdiri dari Kasmad (Ketua), Drs P Suwarsono (Sekretaris) dan Anggota terdiri dari SZ Sardjana Ramelan, Yetti Martanti Ssos MM serta Clemon LHS Ssos. (Ita)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
MAN 2 JOGJA MAJU KE TINGKAT DIY PENILAIAN SEKOLAH ADIWIYATA 2013
Madrasah Aliyah Negeri ( MAN ) 2 Yogyakarta mewakili sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) sekota Yogyakarta dalam penilaian sekolah Adiwiyata tingkat DIY. Penilaian ini dilakukan oleh tim dari Daerah Istimewa Yogyakarta di MAN 2 jalan Ahmad Dahlan, Selasa , (25/06). Wakil Kepala Sekolah MAN 2 Anita Isdarmini mengatakan untuk maju ke tingkat DIY MAN 2 Yogyakarta hanya membutuhkan waktu 1 bulan karena jauh sebelumnya sekolah ini telah mendeklarasikan diri sebagai sekolah yang berwawasan lingkungan. Hal ini dilihat dari kurikulum serta sistem pengajaran di MAN 2 telah berwawasan lingkungan dan didukung dengan siswa yang berkarakter lingkungan juga. Anita menambahkan MAN 2 Yogyakarta berusaha untuk membangun karakter siswa yang peduli , berbudaya dan cinta lingkungan. Dikatakan, roh Adiwiyata sebenarnya berada di dalam karakter siswa yang berwawasan lingkungan itu. Anita berharap kesadaran untuk hidup berwawasan lingkungan hendaknya disadari betul oleh para siswa, bukan karena akan mengikuti lomba saja. "Jadi dia (siswa) harus sadar betul. Tidak hanya sekedar lomba, tetapi memang itu yang harus dilakukan. Seperti tidak membuang sampah di sembarang tempat, mengelolah sampah, menjaga kebersihan lingkungan sekolah, dan kegiatan penghijauan lingkungan sekolah dengan menanam pohon dan tanaman lain. Anita menegaskan apa yang dilakukan oleh pihak sekolah bukan semata mencari kemenangan, tetapi lebih dari itu yakni menjadikan sekolah yang berwawasan lingkungan. Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti mengatakan penilaian sekolah Adiwiyata bukan hanya sekedar mengejar penghargaan atau piagam belaka, tetapi mempunyai tujuan tujuan membangun insan yang memiliki akademik yang baik dengan didukung oleh lingkungan yang baik. Menurutnya, penilaian ini bisa menjadi standart pengelolaan kebersihan di lingkungan sekolah. "Sama halnya dengan penghargaan Adipura yang menjadi satandar pengelolaan kebersihan lingkungan di tingkat Kota Yogyakarta, Adiwiyata juga diharapkan akan menjadi standard pengeloalaan lingkungan di di sekolah.," ungkap Walikota. Walikota akan terus mendukung MAN 2 Yogyakarta untuk terus membumikan nilai -nilai yang berkaitan dengan kebersihan, sekolah yang hijau, taman yang hidup berdampingan dengan padatnya kegiatan anak-anak sekolah. " Anak-anak sekolah itukan padat sekali. Mulai dari kegiatan akademik, ekstrakurikuler, dan lai sebagainya. Saya yakin dan percaya kalau sekolah ini bersih, sekolah ini tertata, lingkungannya baik, insya"allah, nilai nilai itu akan membawa kebaikan untuk kota secara umum," imbuhnya. Walikota juga mengajak semua elemen sekolah dan masyarakat untuk berkomitmen menjaga lingkungan. Sementara itu, Kepala Sekolah MAN 2 Yogyakarta, H. Paiman , MA menjelaskan luas MAN 2 Yogyakarta sekitar 3600 meter persegi. Dari keluasan ini sekitar 20 persen telah ditanami pohon dan tanaman hijau. Untuk mendukung lingkungan sekolah yang hijau MAN 2 Yogyakarta memiliki laboratorium alam dan tempat pengelolalaan sampah yang dikerjakan oleh para siswa dibantu guru-para guru. Penilaian sekolah Adiwiyata diiisi dengan penanaman pohon Munggur di area Laboratorium Alam MAN 2 Yogyakarta oleh Walikota Yogyakarta disaksikan oleh kepala sekolah, para pengajar, pengurus Komite Sekolah, dan siswa. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WALIKOTA JOGJA TINJAU PEMBAGIAN BLSM
Walikota Yogyakarta , H. Haryadi Suyuti memantau langsung pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di kantor Pos Besar Yogyakarta, Sabtu, (23/06). Pembagian di hari pertama diberikan kepada penerima rumah tangga sasaran (RTS) dari kelurahan Pringgokusuman dan Sosromenduran kecamatan Gedongtengen ditambah kelurahan Kadipaten kecamatan Kraton kota Yogyakarta . Pembagian terlihat tertib dan lancar. Semua rumah tangga sasaran (RTS) yang datang dengan membawa surat undangan atau kartu Kuning dan KTP dilayani oleh petugas kantor Pos Besar Yogyakarta dengan lancar. Walikota Yogyakarta H. Haryadi yang datang dan ikut menyaksikan pembagian ini mengatakan bahwa kedatangan nya ke lokasi pembagian untuk memastikan apakah proses pendistribusian BLSM ini berjalan sesuai dengan mekanisme yang ditentukan. " Ya, saya datang ke sini untuk mengetahui dan memastikan apakah pembagian BLSM yang hari ini mulai didistribusikan berjalan baik dan sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Dan menurut pantauan di hari pertama ini semuanya berjalan baik sesuai dengan mekanisme," ujar Walikota . Walikota berharap semuanya akan berjalan lancar. Sementara itu, Kepala Kantor Pos Yogyakarta, Felix Firmano mengatakan jumlah RTS di kota Yogyakarta sebanyak 10.031. Pendistribusian BLSM dijadwalkan dari tanggl 22 Juni hingga 27 juni 2013.(@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Relawan PMI Kota Yogyakarta Minta Restu dan Bimbingan
Relawan PMI Kota Yogyakarta berkunjung ke balai kota Kamis, 20 Juni 2013. Adapun tujuan mereka adalah untuk meminta restu dan bimbingan dari Wali Kota Yogyakarta sebelum mereka mengikuti Temu Karya Relawan Nasional V (TKR). Pertemuan yang dilaksanakan setiap empat tahun sekali ini akan diselenggarakan di Malang tanggal 23-30 Juni 2013. Rombongan yang dipimpin Sekretaris PMI Kota Yogyakarta Harris Syarif Usman, SH., M.Si ini diterima di Ruang Utama Bawah Balai Kota Yogyakarta oleh Asisten Pemerintahan Drs. H. Achmad Fadli didampingi Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dan Kepala Bagian Humas dan Informasi Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta. Kota Yogyakarta merupakan peserta yang mengirimkan relawan terbanyak di DIY yaitu sebanyak 13 orang. Para relawan berasal dari berbagai universitas di Yogyakarta. Mereka sudah mengikuti Training Camp (TC) selama tiga minggu sebagai persiapan. Salah satu relawan PMI Kota Yogyakarta ada yang menjadi calon relawan favorit yang nantinya akan berlaga secara nasional. Selain itu Kota juga mengirimkan salah satu dimas yang nantinya tentu akan memiliki kesempatan lebih untuk mempromosikan tentang Yogyakarta. Temu Karya Relawan Nasional V memiliki tema " Anak Muda Sebagai Agen Perubahan". Hal tersebut sesuai dengan Palang Merah Internasional yang menempatkan pemuda sebagai garda terdepan untuk menjadi agen perubahan. TKR V ini selain diikuti oleh seluruh propinsi di Indonesia, juga diikuti peserta dari luar negeri yang terdiri dari 18 negara dan 80 peserta. Peserta terbanyak berasal dari Malaysia yaitu sebanyak 55 orang relawan. Ajang ini menjadi ajang yang tepat untuk mempromosikan kesenian dan kebudayaan Yogyakarta kepada propinsi lain dan tentu kepada manca negara. Untuk itu, relawan PMI akan mengangkat tentang keistimewaan Yogyakarta. Akan ada atraksi kesenian Yogyakarta, replika Tugu dan Beteng, bregada prajurit Kraton, serta akan ada parodi berupa drama kontemporer tentang Pandawa dan Kurawa. Pemerintah Kota memberi apresiasi dan harapan yang luar biasa pada para relawan yang akan berangkat ke Malang. Diharapkan selama mengikuti pertemuan ini, para relawan dapat mempromosikan kesenian dan kebudayaan Yogyakarta. (NADE)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
WALIKOTA LAUNCHING GEMMAR MENGAJI TEGALREJO
Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti launcing Gerakan Masyarakat Maghrib (Gemmar) Mengaji Kecamatan Tegalrejo di Masjid Diponegoro Jl Wiratama Tegalrejo Kamis (21/6). Dalam acara ini Warga Kecamatan Tegalrejo yang diwakili Dewan Masjid Indonesia Tegalrejo, Takmir Masjid se Tegalrejo, KUA Tegalrejo, Badko TPA/TKA Tegalrejo dan diketahui Walikota Yogyakarta, Camat Tegalrejo, Kamenag Kota Yogyakarta, Baznas Kota Yogyakarta bersama menandatangani Ikrar untuk bersama menjalankan Gemmar Mengaji. Dalam laporan penyelenggaraan Drs.H. Sugiyono mengungkapkan bahwa kegiatan ini bisa lebih membangkitakan semangat anak untuk membaca Al quran. Warga menyambut baik dengan telah Dilaunching Gemmar Mengaji seKota Yogyakarta dan ingin ikut memeriahkannya dan berlomba-lomba beribadah. Dalam sambutannya Haryadi Suyuti berharap dengan Gemmar Mengaji, anak lebih mengenal dan semakin mencintai Al quran. Tindakan untuk mendukung gerakan ini cukup mudah yakni saat telah masuk waktu Magrib, segera beribadah shalat kemudian anak-anak dengan disiplin mematikan televisi, stop bermain dan orang tuanya pun matikan hp untuk berkumpul dengan keluarganya, bersama-sama mempelajari Al quran. Ditambahkan oleh Walikota bahwa Akan kurang sempurna jika yang mengaji dalam satu keluarga cuma salah seorang saja, yang penting semua anggota keluarga bisa berkumpul saat sesudah maghrib. Membaca Al quran harus dibiasakan menjadi gaya hidup. Seperti membiasakan anak untuk rajin gosok gigi. Setelah terbiasa gosok gigi kurang lebih selama 21 hari, anak akan merasa risih jika sehari saja giginya tidak dibersihkan, Demikian ungkap Haryadi Suyuti yang kemudian bersama sama dengan para perwakilan warga Tegalrejo berikrar menegakkan Gemmar Mengaji. Walikota juga menyerahkan spanduk stiker, leaflet Gemmar Mengaji dan alat peraga berwudhu untuk lebih mempromosikan gerakan ini. (byu)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Peserta Diklatpim IV Pemkab Sukabumi OL di Jogja
Sebanyak 40 peserta Diklatpim Tingkat IV angkatan VII Pemerintah Kabupaten Sukabumi mengadakan kunjungan ke Kota Yogyakarta dalam rangka kegiatan Observasi Lapangan. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari materi Diklatpim yang dilaksananakan oleh Badan Diklat Kabupaten Sukabumi. Kunjungan peserta Diklatpim ini diterima oleh Staf Ahli Walikota Bidang Administrasi Umum Drs.Tri Widayanto di Auditorium Dinas Perizinan, Kamis siang (20/6). Menurut Pimpinan Rombongan Drs.Eryadi Danudireja,Msi Observasi Lapangan ini merupakan ajang pelatihan bagi peserta dalam mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dikelas untuk diaplikasikan di lapangan. Peserta Diklat yang mengikuti observasi Lapangan ini terdiri dari pejabat Eselon IV di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi. Ditambahkan oleh Eryadi Danudireja dipilihnya Kota Yogyakarta sebagai tempat Obsevasi Lapangan karena di Kota Sukabumi belum mempunyai wahana bermain dan belajar seperti yang ada di Kota Yogyakarta yaitu Taman Pintar dan mereka tertarik dengan strategi yang dilakukan oleh Pemkot Yogyakarta dalam penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang relatif kondusif dan tidak menimbulkan gejolak. "Ada beberapa alasan kami memilih Kota Yogyakarta sebagai tempat Observasi Lapangan yang pertama karena di Kota Yogyakarta memiliki wahana rekreasi bermain dan belajar yaitu Taman PIintar yang tidak kami jumpai di Kota Sukabumi, yang kedua karena keberhasilan Pemkot Yogyakarta dalam penataan PKL yang dilakukan oleh Pemkot relatif lebih kondusif dan tidak menimbulkan gejolak" kata Eryadi Danudireja. Dalam kesempatan ini peserta OL dibagi menjadi tiga kelompok yakni kelompok pertama yang membahas masalah Pengelolaan Taman Pintar dengan Lokus Kantor Taman Pintar, kelompok kedua tentang kesehatan dengan Lokus Dinas Kesehatan dan kelompok ketiga tentang penegasan Perda tentang Penataan PKL dengan Lokus Kantor Kecamatan terdekat. Sementara itu, Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti dalam sambutannya yang dibacakan oleh Drs. Tri Widayanto menyambut baik kedatangan para peserta Diklatpim IV ke Kota Yogyakarta. Beliau berharap apa yang didapatkan di bangku diklat dapat dibandingkan dengan kehidupan nyata di lapangan dan bisa di jadikan bahan pembanding yang positif dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. "Terkadang teori yang didapat di bangku diklat berbeda dengan apa yang bapak ibu hadapi di lapangan, untuk itu butuh strategi dan kebijakan serta kearifan dalam menyikapi setiap permasalahan di lapangan. Peserta diklat juga diharap menjadi contoh dan panutan bagi mereka yang dilayani dalam hal ini masyarakat," ujar Tri Widayanto.@nang
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Tangerang Selatan ke Pemkot Jogja
Dalam rangka pelaksanaan peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010 " 2014 sejumlah pejabat dari Pemkot Tangerang Selatan mengadakan kunjungan kerja ke Pemkot Yogyakarta. Rombongan yang berjumlah 12 orang ini dipimpin oleh Drs, H, Ismunandar,MM selaku Asisten Pemerintahan Pemkot Tangerang Selatan. Rombongan ini diterima oleh Yulia Rustiyaningsih, SIP, MAP selaku Staf Ahli Walikota Bidang Perekonomian dan Pembangunan. Ikut Mendampingi beliau dalam pertemuan tersebut adalah Kepala Kantor Inspektorat dan Kepala Bagian Organisasi. Kunjungan kerja tersebut bertempat di Ruang Rapat 5 dan 6 Dinas Perizinan Balai Kota Yogyakarta , Rabu siang (19/6). Ismunandar dalam sambutannya mengucapkan terimakasih karena rombongannya sudah di terima dengan baik dan beliau menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan kerja ini adalah untuk memperoleh masukan tentang Road MAP Reformasi Birokrasi 2010 " 2014, "maksud dan tujuan kami ke Jogja ini adalah untuk memperoleh masukan, pengayaan dan pendalaman dalam penyususnan Road Map Reformasi Birokrasi dan teknis Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)" kata Ismunandar. Sementara itu Yulia Rustiyaningsih dalam sambutannya mengucapkan terimakasih telah menjadikan Kota Yogyakarta sebagai tempat dilakukannya kunjungan kerja. Hal ini menunjukkan perhatian Pemerintah Kota Tangerang Selatan terhadap kemajuan dan pembangunan Kota Yogyakarta. Beliau berharap semoga dengan adanya acara kunjungan kerja seperti ini bisa menjalin silahturahmi antara Pemkot Yogyakarta dan Pemkot Tangerang Selatan.@nang
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
KOTA JOGJA TUAN RUMAH WORKSHOP HEMAT ENERGI
Yogyakarta menjadi tuan rumah workshop tentang energi yang diadakan oleh International Council for Local Envirounment Initiative (ICLEI) "Workshop the Local Renewables Initiative" ini diikuti oleh peserta dari Indonesia, Afrika Selatan, dan India. Para peserta workshop akan membahas beberapa isue dan komitmen negaranya Kota untuk menyamakan persepsi berkaitan dengan energi baru yang diperbarukan ( The Renewables Energy ) dan efisiensi energi (Energy Efficiency). Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti saat membuka Workshop dan Pusat Informasi Energi Baru terbaharukan dan Efisiensi Energi di Gerai Investasi Dinas Perijinan Kota Yogyakarta, Rabu, (19/06) mengatakan bahwa Yogyakarta memiliki komitmen yang kuat dalam memperbarui dan menghemat energi. Bukti dari komitmen ini dapat dilihat bahwa Kota Yogyakarta telah memiliki lampu APIL dengan menggunakan matahari sebagai sumber energinya. "Saya sampaikan bahwa Yogyakarta, memiliki komitmen yang dalam terhadap renewable energy" dan energy efficiency". Salah satunya adalah kita sudah punya lampu Apil dengan menggunakan sourcenya (sumber) dari matahari.," ujar Walikota . Walikota menambahkan Kota Yogyakarta juga dipilih sebagai kota pertama di Indonesia untuk uji coba dan riset prototype mobil listrik nasional. " Ini saya rasa sebuah apresiasi terhadap Kota Yogyakarta untuk menjadi tempat ujicoba energi baru terbaharukan dan efisiensi energi," kata Walikota. Sedangkan gerai Yogyakarta Renewables Energy dan Energy Efficiency Resource yang berada Dinas Perijinan Kota Yogyakarta diharapkan akan menjadi pusat informasi masyarakat tentang energi terbarukan dan efisiensi energi secara efektif bagi masyakrakat. Gerai ini mendapat bimbingan dari International Council for Local Envirounment Initiative (ICLEI) . Walikota menambahkan dengan adanya gerai ini diharapkan masyarakat akan diberi pemahaman dan referensi yang cukup tentang bagaimana cara melakukan kegiatan menghemat energi dan membantu menyebarkan pengetahuan tentang energi terbarukan dan efisiensi energi secara efektif kepada masyrakat lain. Walikota juga berharap masyarakat dapat melakukan dua hal yakni menghemat dan menggunakan energi terbarukan ini. Sementara itu, Kepala Sub Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan , Bappeda Kota Yogyakarta, Cesaria Eka Yulianti mengatakan energi baru yang diperbaharukan berasal dari tenaga matahari, tenaga angin, dan air. Namun mengingat Yogyakarta berada di negara tropis maka sumber energi yang paling banyak berasal dari matahari. Cesariana menambahkan ICLEI akan mengenalkan konsep green building yang salah satunya programnya adalah penghematan energi dengan mengatur sirkulasi udara dan sinar matahari. Dengan demikian tidak terlalu banyak energi listrik yang digunakan. Dijelaskan sebagai langkah pertama implementasinya Kota Yogyakarta melakukan proyek percontohan didanai Renewable energy-Energy Efficiency Program (REEEP) dengan membangun 2 buah lampu penerangan jalan umum menggunakan LED dengan power dari tenaga matahari (solar PV) di Taman Air Mancur Adipura Malioboro. Ke depan, sistem jenis ini akan dikembangkan dalam jumlah yang lebih besar di Kota Yogyakarta. Workshop penghematan Energi yang dihadiri oleh Direktur ICLEI Wilayah Asia Tenggara, Mr. Emani Kumar, Sekretariat Regional Director ICCLEI Southeast Asia, Victorino Aquitania, Mr. Vadivel Gnanavel dan Ishaaq Akoon dari Afrika Selatan dan Policy Advisor for Envirounment and Climate Change , GIZ Philip Munzinger dan pemerhati lingkungan ini berlangsung dua hari mulai tanggal, 19 - 20 Juni 2013 diisi dengan diskusi dan kunjungan ke lapangan. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
MEGANTORO TERIMA HADIAH MOBIL XENIA DARI BANK JOGJA
Megantoro Karyawan Istana Kepresidenan Gedung Agung, warga Perumahan Trimulyo Jetis Bantul menerima hadiah mobil Daihatsu Xenia dari Bank Jogja, mobil diserahkan langsung oleh Walikota Yogyakarta H Haryadi Suyuti di halaman Balaikota, Selasa (18/6). Turut menyaksikan penyerahan hadiah ini Direktur Bank Jogja Kosim Junaedi dan jajarannya. Hadiah mobil ini merupakan hasil pengundian yang dilakukan pada saat Ulang Tahun Bank Jogja yang diselenggarakan di XT Square sebulan yang lalu. Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti dalam sambutannya berpesan agar hadiah mobil ini semakin membawa berkah dan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk aktifitas keluarga dan kalau bisa jangan dijual sebagai satu kenangan dan berharap juga nantinya menggunakan bahan bakar non subsidi yaitu pertamax. Seusai menerima hadiah, Megantoro terus menerus mengucap syukur dan menceritakan adanya firasat baik melalui mimpi istrinya dimana sang istri bermimpi mendapatkan lagi seorang anak kecil. Menurut rencana mobil Daihatsu Xenia warna putih ini akan dipakai sendiri dan tidak akan dijual sebagai kenang-kenangan dalam hidup. Megantoro berkesempatan memenangkan hadiah mobil ini setelah menabung di Bank Jogja sejak tahun 2010. Sementara itu Direktur Bank Jogja Kosim Junaedi mengatakan, pemberian hadiah mobil ini merupakan bentuk sosialisasi kepada masyarakat berbagai layanan di Bank Jogja dan sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah nasabah penabung maupun saldonya. Sampai saat ini Bank Jogja sudah tiga kali menyelenggarakan undian berhadiah mobil dan diwaktu kedepan akan ditingkatkan lagi periodenya dengan melihat perkembangan jumlah nasabah. (HG)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PENILAIAN KELUARGA SAKINAH TELADAN DIY
KELUARGA H. ARKANI KUSUMO MUNIR WAKIL KOTA MAJU KE TINGKAT DIY . Keluarga sakinah diharapkan akan menjadi model dan standard pembinaan dan pengelolaan keluarga khususnya di Kota Yogyakarta. Harapan ini disampaikan Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti di hadapan tim juri dan tamu undangan , pada acara penilaian pemilihan keluarga sakinah teladan tingkat DIY, yang diwakili keluarga H. Arkani Kusumo Munir, Senin, (17/06/2013) bertempat di jalan Melati Wetan V/54 Baciro Gondokusuman Yogyakarta. Walikota menambahkan di saat menghadapi banyak godaan yang ada disekitar kita sekarang ini, dimana penyalagunaan narkoba dan pergaulan bebas mengancam kehidupan dan masa depan anak-anak, serta orang dewasa yang tergoda dengan kemajuan tehnologi seperti televisi dan lain sebagainya, keluarga sakinah merupakan benteng untuk menghadapi semua godaan itu. " Benteng kita untuk menghadapi segala godaan duniawi ini adalah keluarga yang sakinah, mawadah, warohma," ujar tegas Walikota. Walikota menambahkan keteladanan yang telah diberikan oleh keluarga H. Arkani Kusumo Munir dapat menjadi dorongan semangat dan inspirasi bagi segenap masyarakat Kota Yogyakarta dalam mewujudkan keluarga sakinah. Ditambahkan keberhasilan pembangunan di Kota Yogyakarta sangat dipengaruhi oleh seberapa banyak terbentuknya keluarga-keluarga yang sakinah dalam masyarakat. " Karena hanya rumah tangga sakinahlah yang dapat menjadi fondasi bagi berdirinya masyarakat dan bangsa yang beradab, maju dan beriman. Keluarga H. Arkani Kusumo Munir akan dinilai oleh Tim Juri yang diketuai Drs, H. Zaenal Abidin, M.Pd dibantu sembilan anggota lain. Materi penilaian meliputi Perkawinan dan kehidupan keluarga, Pernghayatan dan pengamalan hidup berbangsa dan bernegara, Pengetahuan keluarga, dan Pemahaman dan pengamalan agama Islam. Drs, H. Zaenal Abidin berharap penilaian ini dapat menjadi contoh bagi keluarga lain untuk membangun keluarga sakinah , mawadah, warohma dan menjadi teladan bagi keluarga lainnya. Hadir dalam acara penilaian ini dua mantan walikota Yogyakarta , HR. Widagdo dan H. Herry Zudianto, Camat Gedongtengen, para lurah, tokoh masyarakat, dan undangan. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PERINGATI HARI JADI KE-66 PERINDAKOPTAN GELAR POTENSI KOPERASI 2013
Peringati hari ulang tahun koperasi ke-66 yang jatuh pada tanggal 12 Juli 2013, Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Perindakoptan) Kota Yogyakarta menggelar potensi Koperasi tahun 2013 di Atrium Galeria Mall, Jumat, (14/06). Gelar potensi koperasi dibuka oleh Asisten Sekda bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya yang juga Pelaksana tugas Kepala Disperindagkoptan Kota Yogyakarta didampingi oleh Wakil Ketua Dekranasda kota Yogyakarta, Suryani Imam Priyono. Gelar potensi koperasi akan berlangsung tanggal 14-18 Juni 2013 mengikutsertakan para pelaku usaha yang tergabung dalam koperasi. Aman Yuriadijaya mengatakan gelar potensi koperasi sangat bermakna untuk semua lebih khususnya masyarakat perkoperasian. Menurutnya, ada dua potensi kekuatan yang menjadi lokomotif penggerak perekonomian di Kota Yogyakarta yakni pendidikan dan pariwisata. Aman berharap masyarakat koperasi dapat memanfaatkan potensi ini dengan menciptakan komoditas yang bersinggungan langsung dengan kedua sektor ini ( pendidikan dan pariwisata). Sementara itu, Prabaningtyas DS. SH. M.Hum melaporkan bahwa Gelar potensi koperasi ini bertujuan untuk menyediakan wahana ekspos keberhasilan kerja gerakan koperasi dan menggerakkan potensi perekonomian anggota koperasi khususnya dan masyarakat Yogtakarta pada umumnya. Gelar potensi ini juga diharapkan akan meningkatkan semangat berkoperasi, kerjasama yang sinergi, penciptaan keunggulan bersaing serta mendorong gerakan koperasi mewujudkan kesejahteraan anggota dan masyarakat. Dikatakan Pertumbuhan koperasi di Kota Yogyakarta meningkat dari tahun ke tahun. Hingga akhir tahun 2012 jumlah koperasi di Kota Jogja sebanyak 565 koperasi. "Dari Jumlah tersebut sebanyak 83 persen diklasifikasikan sebagai koperasi aktif, sedangkan 17 persen siasanya diklasifikasikan sebagai koperasi tidaj aktif," ujar Prabaningtyas. Ditambahkan kepada koperasi yang aktif Disperindakoptan Kota Yogyakarta telah memberikan bimbingan dan pengemabnagan kelembagaan koperasi, pendidikan dan pelatihan dan penyuluhan. Selain itu juga diberikan penguatan permodalan dan pembiayaan koperasi serta pengembangan jaringan usaha koperasi. Gelar potensi Koperasi ini menghadir berbagai produk seperti, souvenir, kain batik, baju batik, taplak meja, asesoris wanita, dompet, ikat pinggang, perlengkapan keluarga dan lain-lain. Pembukaannya dimeriahkan dengan acara kesenian. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PERINGATI HARI KELUARGA, PEMKOT GELAR POTENSI UPPKS DAN PADUAN SUARA
Kegiatan ekonomi Produktif sebagai bagian dari Program Keluarga Berencana yang terwadahi dalam Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) terbukti telah berhasil meningkatkan kesejahteraan keluarga sekaligus menjaga kelestarian Ber-KB Masyarakat Kota Yogyakarta. Dari tahun ke tahun Peningkatan UPPKS ini menunjukkan peningkatan, dimana saat ini dari 45 Kelurahan terdapat 250 kelompok UPPKS, hal ini dikatakan Asissten Pemerintahan Kota Yogyakarta, Drs. Ahmad Fadli dalam acara Pembukaan Gelar Potensi UPPKS dan Lomba Paduan Suara Mars Keluarga Berencana di Pendopo Rumah dinas Walikota Yogyakarta, Kamis (13/06) Ditambahakan Fadli, lomba paduan suara ini sangat berkesinambungan dengan kerja Kantor BB untuk semakin menggelorakan Program KB ditengah-tengah Masyarakat melalui keindahan dan harmonisasi lantunan lagu. Kepala Kantor KB, Christina Siwi Subektyastuti menjelaskan, Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar pameran Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera di depan rumah Dinas Walikota Yogyakarta, Jalan Ipda Tut Harsono, diharapakan masyarakan mengenal program KB tidak hanya sekedar pemakaian alat kontrasepsi tetapi juga membentuk keluarga yang ulet dan mandiri. Ditambahkan Siwi, pameran ini diikuti 28 kelompok UPPKS dari 250 UPPKS di Kota Yogya. Pameran semacam ini menurutnya sudah sering digelar mengiringi setiap ada momen strategis, dimana saat ini digelar juga lomba paduan suara antar kecamatan se Kota Yogya. Ini digelar agar UPPKS dapat memperkenalkan produk unggulan dan memperluas jaringan pemasaran, ujarnya. Pembukaan pameran ditandai dengan pemotongan buntal oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kota Yogya Tri Kirana Muslidatun. Dalam kesmpatan tersebut hadir pula Ketua DPD Asosiasi PKL Indonesia (APLKI) DIY GKR Pembayun yang turut menyaksikan pembukaan acara. Sementara itu dari 16 peserta yang mendaftar paduan suara, diajibkan menyanyikan 2 lagu wajib dan 1 lagu pilihan. Dalam lomba paduan suara kali ini diambil 5 juara dan 1 aransemen terbaik. Dari 16 peserta tersebut dimenangi Kelompok Paduan suara Umbul Suara, Kecamatan Umbulharjo, dengan total nilai, 1200 poin, 1195 poin sebagai juara kedua dimenengi kelompok paduan Suara Gita Bahana Suara Kecamatan Danurejan. Kecamatan Mergangsan dengan kelompok paduan suara Maskara Voice menduduki juara ke tiga, dengan total nilai 1190 point. Kelompok paduan suara Calista Suara dari Kecamatan Kotagede dengan total nilai 1185 menduduki juara empat, sedangkan juara terakhir dimenengi kelompok paduan suara Sekar Melati Kecamatan Umbulharjo dengan nilai 1180, dan sebagai aransemen terbaik dimenengkan oleh Bumi Gitan Kecamatan jetis. (And)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
KOTA YOGYAKARTA RAIH ADIPURA KETUJUH KALI
Kota Yogyakarta kembali meraih penghargaan Adipura 2013, sebuah penghargaan yang diberikan Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia kepada kota yang menunjukkan kinerja pengelolaan lingkungan hidup perkotaan dengan baik. Kota Yogyakarta termasuk dalam salah satu kota peraih Adipura kategori Kota Besar bersama dengan Kota Manado dan Kota Pekanbaru. Penghargaan Adipura untuk Kota Yogyakarta ini diterima oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono DP. Dengan diraihnya Adipura di tahun 2013 ini berarti Kota Yogyakarta telah tujuh kali menyabet penghargaan tertinggi di bidang lingkungan ini. Selain Adipura Kota Yogyakarta juga meraih tiga penghargaan penghargaan lain yakni Plakat Adipura Pasar terbersih, Adipura Hutan Kota, dan Sekolah Adhiwiyata yang diterima oleh S Tarakanita Bumijo Yogyakarta. Wakil Walikota Yogyakarta Imam Priyono DP. di selah-selah penerimaan pengharagaan ini mengatakan bahwa penerimaan penghargaan Adipura, dan penghargaan Pasar tradisional terbersih dan terbaik serta dan hutan kota menunjukkkan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta selalu berkomitmen untuk menjaga lingkungan. Oleh karena itu, menurut Imam, komitmen ini perlu dijaga oleh semua masyarakat kota Yogyakarta maupun unsur Pemerintah mulai dari tingkatan paling bawah seperti lurah, camat, sampai ke jajaran Walikota dan Wakil Walikota . "Komitmen menjaga lingkungan ini diharapkan sungguh-sungguh dimengerti oleh masyarakat, sehingga di masa yang akan datang kota Yogyakarta mendapat penghargaan yang lebih baik lagi ( Adipura Kencana)," ujar Wakil walikota. Adipura ini juga merupakan hadiah termanis yang diberikan untuk Pemerintah Kota yang merayakan ulang tahunnya ke-66. Menyinggung penghargaan terhadap pasar yang tahun diberikan kepada pasar Beringharjo Imam mengatakan bahwa pasar tradisional yang baik itu juga dapat memberi dampak yang positip terhadap pasar itu sendiri yakni dapat meningkatkan masyarakat Jogja untuk senang datang dan berbelanja ke pasar tradisional. Dengan demikian pasar tradisonal mampu mendongkrak perekonomian masyarakat kecil maupun menengah. "Ini harus disadari betul, dari semua unsur-unsur yang bersinergisitas terhadap kebersihan pasar terutama Disperindakoptan dalam membina usaha-usaha kecil maupun pengusaha menengah sedangkan Dinas pasar menyediakan fasilitas , sarana prasarana serta didukung oleh Dinas terkait seperti Kimpraswil dan Badan Lingkungan Hidup. Inilah komitmen Pemerintah kota Yogyakarta dalam rangka menyejahterakan masyarakat kota Yogyakarta melalui lingkungan yang sehat. Wakil Walikota juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat kota Yogyakarta atas partispasinya bersama pemerintah menjaga dan memelihara lingkungan. " Saya atas nama pemkot mengcapkan terima kasih kepada semua warga kota Yogyakarta. Penghargaan ini untuk kita semua. ," ujar Imam. Imam berharap warga terus menjaga lingkungannya masiing-masing bukan kerana untuk mendapat penghargaan tetapi untuk kesehatan semua. Sementara itu, kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Irfan Susilo, SH mengatakan target Kota Yogyakarta tahun 2014 adalah meraih Adipura Kencana. Untuk mencapai target ini Badan Lingkungan Hidup akan melakukan terobosan program diantaranya adalah program Kampung Hijau di sepuluh titik dan satu kawasan hijau di Kota Yogyakarta. Selain itu, BLH Kota Yogyakarta akan berkoordiansi dengan Kabupaten Sleman dan Bantul untuk penaganan sampah dengan melakukan pembenahan terhadap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Piyungan Bantul Yogyakarta. Karena menurut Irfan TPA memiliki nilai yang tertinggi untuk penilaian Adipura Kencana. " Ya, target kami, tahun 2014 harus meraih Adipura Kencana," ujar Irfan. Mengingat banyaknya penghargaan yang diberikan, maka penyerahan Adipura 2013 ini dilakukan dalam dua tempat yakni di Istana Negara Jl. Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin, (10/06) pagi untuk kota penerima Anugerah Adipura Kencana dan Adipura utntuk pertama kali dan diserahkan secara langsung oleh presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Sedangkan penerima Adipura untuk kali kedua dan seterusnya disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup, Profesor Dr. Baltasar Kambuaya, MBA bertempat di Assembly Hall Bidakara, Jl. Jend. Gatot Subroto Pancoran , Jakarta Selatan, Senin, (10/06) sore. Menteri KLH Balthasar Kambuaya mengatakan Sebanyak 149 kota dan kabupataen dari 374 kabupaten kota meraih pengharagaan Adipura dari KLH. Mereka dianggap telah berhasil dalam peningkatan kinerja mengelolah lingkungan perkotaan. Menurut menteri KLH jumlah penerima penghargaan tahun 2013 meningkat dibanding tahun 2012 sebayak 125 kota. Balthasar Kambuaya berharap semangat untuk menjaga kelestarian lingkungan tidak hanya berhenti pada penghargaan ini saja, tetapi harus terus digalakkan di masa yang akan datang. (@mix/And)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PEMKOT GELAR BIMTEK REFORMASI BIROKRASI
Bagian Organisasi Setda Kota Yogyakarta selenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Reformasi Birokrasi (RB) Manajemen Perubahan. Acara dibuka oleh Asisten Administrasi Umum, Dra MK Pontjosiwi mewakili Sekda Kota Yogyakarta pada hari Rabu (12/6) bertempat di Ruang Utama Atas Balaikota. Bimtek diselenggarakan selama dua hari dengan peserta sebanyak 125 peserta yang merupakan Kepala disetiap Instansi Pemkot Yogyakarta, termasuk Lurah dan Camat. Dalam sambutan KaBag Organisasi, Kris Sarjono Sutedjo jika proses perubahan tidak dikelola dengan baik maka risiko kegagalan bahkan kemungkinan jatuh pada posisi yang lebih buruk mungkin dapat terjadi. Maka salah satu aspek penting dalam pelaksanaan RB adalah menyusun rencana yang didalamnya tidak hanya memuat rencana aksi tetapi juga strategi perubahan dan strategi komunikasi. Bimtek bertujuan sebagai berikut: 1. Memberikan arahan mengenai langkah-langkah perubahan bertahap yang akan dilakukan oleh Tim Manajemen Perubahan sesuai dengan tujuan RB; 2. Membantu mendorong seluruh elemen di Pemerintah Kota Yogyakarta untuk ikut berkomitmen melakukan upaya RB; 3. Membantu seluruh individual dalam membangun budaya kerja yang dipadukan dalam membentuk birokrasi yang lebih baik. Upaya ini tidak lain adalah untuk memberikan pemahaman awal tentang perubahan, sehingga seluruh pegawai memiliki awareness terhadap RB. Kemudian peningkatan pemahaman ini diharapkan akan mendorong munculnya persepsi positif terhadap perubahan yang dilakukan. Selanjutnya pegawai melakukan penyesuaian diri terhadap perubahan yang dilakukan. Lebih lanjut Kris Sutedjo mengungkapkan, rencana manajemen perubahan di Pemerintah Kota Yogyakarta diarahkan pada empat hal yaitu: 1. Membangun komitmen seluruh jajaran pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta dari level tertinggi hingga terendah untuk secara konsisten melakukan upaya bersama menciptakan birokrasi ke arah perubahan yang lebih baik; 2. Mendorong seluruh jajaran pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk merubah pola pikir lama menjadi pola pikir yang mengutamakan kepentingan para pemangku kepentingan (stakeholders), mengutamakan kualitas dan kinerja sehingga mampu menciptakan Pemerintah Kota Yogyakarta yang mampu menjadi pilot project/contoh penerapan reformasi birokrasi; 3. Memelihara momentum perubahan agar tetap dalam posisi yang positif sesuai dengan tujuan perubahan dari RB. Dalam sambutannya Pontjosiwi mengungkapkan bahwa Reformasi birokrasi akan selalu memiliki tujuan meningkatkan kinerja aparat birokrasi pemerintah. Dan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih membutuhkan aparat birokrasi terutama SDM yang berkualitas yang akan berperan secara sistematik sesuai dengan kedudukannya membangun kesadaran moral, nilai-nilai dan etika yang kuat. Transformasi atau perubahan adalah sebuah perjalanan dan setiap organisasi akan menghadapi medan yang berbeda-beda. Perbahan tidak dapat digulirkan tanpa adanya manajemen perubahan. Di setiap negara maju selalu menerapkan continuous improvement dalam usaha memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat. Pemkot Yogyakarta telah berkomitmen menerapkan sembilan percepatan RB yakni : Penataan Struktur Birokrasi, Penataan Jumlah PNS, Sistem Seleksi CPNS Secara Terbuka, Profesionalisme PNS, Peningkatan Kesejahteraan Pegawai, Pengembangan Sistem E-Government, Efisiensi Sarana Kerja PNS, Peningkatan Pelayanan Publik dan Peningkatan Transparansi Akuntabilitas Aparatur. Demikian ungkap Pontjosiwi dalam sambutannya yang kemudian secara resmi membuka Bimtek RB ini. Adapun Narasumber yang memberikan materi, yaitu: Dr. Anwar Sanusi, MPA selaku Kepala Pusat Kajian Kelembagaan Lembaga Administrasi Negara Jakarta; Budiharjo.,S.Sos.,Ma selaku Kabag Umum pada Pusat Kajian Kinerja Kelembagaan Lembaga Administrasi Negara Jakarta; Siti Tusniah, SIP selaku peneliti pada Pusat Kajian Kelembagaan Lembaga Administrasi Negara Jakarta. (byu)