Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pengumuman Lowongan Tenaga Teknis sebagai Programmer Web Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian
Dibutuhkan tenaga teknis sebagai programmer web sejumlah 1 (satu) orang untuk ditempatkan di Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian, Pemerintah Kota Yogyakarta dengan kualifikasi sebagai berikut : 1. Warga Negara Republik Indonesia 2. Pria/wanita usia max. 35 tahun 3. Pendidikan formal minimal S1-Informatika/Sistem Informasi/Ilmu Komputer/Teknik Elektro dengan pengalaman minimal 1 tahun sebagai programmer 4. Menguasai framework CI, PHP, MySQL 5. Sehat jasmani dan rohani 6. Jujur, disiplin, dan bertanggung jawab 7. Mampu dan sanggup bekerja secara team maupun individu 8. Mempunyai laptop dan alat komunikasi (handphone) pribadi yang aktif 9. Gaji di atas UMR Persyaratan Administrasi sebagai berikut : 1. Surat lamaran 2. CV terbaru 3. Foto Copy KTP yang masih berlaku 4. Foto Copy Ijazah dan transkrip nilai 5. Bukti pengalaman kerja (jika ada) Tahapan seleksi : 1. Seleksi Administrasi, sampai dengan tanggal 29 Januari 2018, jam 15.00 WIB 2. Tes Praktek, pada tanggal 30 Januari 2018, jam 08.00 s.d 12.00 WIB 3. Tes Wawancara, pada tanggal 31 Januari 2018, jam 09.00 WIB s.d selesai Surat Lamaran dapat dikirim langsung ke Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta,Jl. Kenari 56 , Komplek Balaikota Yogyakarta atau dapat diemail ke kominfosandi@jogjakota.go.id paling lambat tanggal 29 Januari 2018 pada pukul 15.00 WIB. Untuk berita selengkapnya dapat didownload pada attachment berikut :
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Lantik Pengurus ABDSI, Wawali Kenalkan Konsep Gandeng Gendong Pelaku UMKM Kota Jogja
Asosiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI) Koordinator Daerah Kota Yogyakarta mengadakan kegiatan Soft Launching Konsep "Gandeng Gendong" dan Talkshow dengan mengusung tema Yang Muda Yang Berjaya, UMKM Jogja Mendunia. Kegiatan ini digelar dalam rangka pelantikan dan pengukuhan pengurus Asosiasi ABDSI Koordinator Kota Yogyakarta. Ketua ABDSI Kota Yogyakarta Fatma Arief Fianti mengatakan kegiatan ini adalah untuk mengenalkan gagasan Wakil Walikota tentang konsep Gandeng Gendong untuk memajukan UMKM Kota Yogyakarta dan kesejahteraan masyarakat kepada ABDSI. Kegiatan ini juga mempertemukan semua komponen pentahelix agar siap mendukung konsep Gandeng Gendong. Fatma Arief Fianti berharap kegiatan yang diikuti oleh 100 orang peserta dari unsur pemerintah, pengusaha, komunitas UMKM itu menghasilkan pemahaman dan kepedulian (concern) terhadap pentingnya peningkatan kesejahteraan masyarakat bagi stakeholder yang akan melaksanakan pemberdayaan masyarakat berbasis konsep Gandeng Gendong yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dan komponen pentahelix. Fianti menambahkan pengurus Asosiasi ABDSI Koordinator Kota Yogyakarta yang dilantik akan bertugas sebagai pendamping pelaku UMKM. Mereka akan melakukan pendampingan terhadap UMKM di 14 kecamatan. Pendampingan dimulai pada bulan Februari 2018 nanti. Sementara itu, Wakil Walikota Yogyakarta Drs. Heroe Poerwadi, MA, menyambut baik dan memberikan apresiasi atas lahirnya ABDSI Korda Kota Yogyakarta. Dirinya berharap asosiasi ini dapat menjadi mitra kerja dalam mendorong dan mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Yogyakarta. Jadi ini moga moga menjadi mitra kerja kita di dalam mendorong, mengembangkan sehingga seluruh UMKM yang ada di kota Yogyakarta bisa terus tumbuh dan berkembang," harap Heroe. Heroe mengajak semua elemen masyarakat untuk berpikir dan menyadari bahwa Kota Yogyakarta tidak memiliki sumber daya alam tetapi hanya sumber daya manusia. Karena hanya memiliki SDM saja maka Heroe mengajak untuk membangun pola pikir ( mainset ) yang kondusif yang bisa membawa kemajuan bagi diri pribadi sampai pada kemajuan warga Kota Yogyakarta. Dikatakan, Kota Yogyakarta telah mengukuhkan rencana pembangunan selama 5 tahun (2017-2022 ) dan anggaran tahun 2018 ini merupakan anggaran tahun pertama pembangunan Kota Yogyakarta. Dala RPJMD Kota Yogyakarta termaktub 4 visi utama yakni mewujudkan kota Yogyakarta yang Nyaman, Menuju kota Yogyakarta yang berdaya saing kuat, Untuk memberdayakan masyarakat, dengan dasar nilai nilai keistimewaan. "Jadi ada 4 hal, kota nyaman, berdaya saing kuat, memberdayakan masyarakat (dan) bersasr pada nilai-nilai keistimewaan," ujar Wakil Walikota. Dari empat hal ini dipertajam lagi sehingga muncul sebuah konsep yang dinamakan Gandeng Gendong. Gandeng Gendong ini menurut Heroe berasal dari program menjadikan Jogja nyaman Kita Launching dengan tajuk Reresik Jogja. Reresik Yogyakarta dimplementasikan menjadi eresik Malioboro pada setiap hari Selasa Wage, Kemudian Reresik Kampung diselenggarakan di setiap RT/RW pada setiap Minggu Legi, juga Reresik Pasar dilaksanakan di setiap Kamis Pon. Dan Reresik sampah visual yang masih dicarikan waktu yang baku. Menurut Heroe, pemerintah hanya memberikan fasilitas untuk mendorong partisipasi masyarakat. "Kita hanya mendorong dengan memberikan fasilitas. Semua yang dijalankan adalah masyaraat tu sendiri. Maka inilah kita menggunakan konsep Gandeng Gendong," tambah Haroe. Konsep Gandeng Gendong Wakil Walikota menjelaskan konsep Gadeng Gendong pada dasarnya adalah upaya semua elemen dalam rangka menjadikan semua potensi yang ada untuk dapat duduk bersama dlam menyelesaikan sebuah masalah dengan mancarika solusi yang tepat dan bermanfaat bagi semua. "Intinya adalah bagaimana kita semua duduk bersama menyelesaikan masalah kita. Intinya Cuma itu," imbuhnya. Ditambahkan Gandeng Gendong pada dasarnya berasal dari spirit Segoro Amarto yakni semangat gotong royong agawe majuning Yogyakarta. Semangat gotong royong inilah yang diambil untuk mengisi spirit Gandeng Gendong memajukan kota Yogyakarta. Heroe menjelaskan kata Gandeng bermakna bahwa semua elemen ingin saling bergandengan tangan dan memiliki niat bersama untuk saling membantu agar semua dapat maju bersama sama. "Karena punya kekuatan apabila kita dalam kebersamaan. Ayo bergandengan, ayo berbarengan dan maju bersama," ajak Heroe. Heroe juga menjelaskan makna kata Gendong. Menurutnya kata Gendong bermakna bahwa kita semua ingin membantu mereka yang kurang mampu berjalan. "Yang lemah kita gendong. Yang kecil kita angkat. Yang terpinggirkan kita tarik agar bisa berjalan ke tengah lagi," papar Heroe. Jadi, Gandeng Gendong adalah semangat kebersamaan seluruh warga untuk bekerjasama, bahu membahu, saling menggandeng dan menggendong agar maju bersama sama. Konsep Gandeng Gendong akan melibatkan 5-K yakni Pemerintah Kota Yogyakarta, Koorporat, Kampus, Komunitas dan Kampung. Inilah yang harus didorong agar kerjasama semua elemen 5-K itu dapat melahirkan sesuatu yang dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Wakil Walikota yang juga sebagai pelindung ABDSI Kota Yogyakarta melantik dan mengukuhkan Pengurus Asosiasi BDS Indonesia Koordinator Daerah Kota Yogyakarta. Pada kesempatan itu, digelar talkshow dengan menampilkan nara sumber Meika Hazim, Cahyadi JS, Fediyan Saputra Kepala Kantor PT. Pos Jogjakarta, dan Pimpinan cabang Bank BPD Yogyakarta. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
KOTABARU MERUPAKAN BAGIAN PILAR PENYANGGA KEISTIMEWAAN
Kelurahah Kotabaru merupakan pilar penyangga keistimewaan Yogyakarta, artinya Kota baru tidak bisa terlepas dari bangunan-bangunan yang bercocarak Indiche, hal ini merupakan cagarbudaya yang memberikan khas bagi Kota yogyakarta itu sendiri. Sedangakan wilayah lain yang juga sebagai penyangga keistimewaan adalah, Malioboro, Kraton sampai dengan panggung Krapyak, Pura Pakualaman, dan Kotagede. Lima derah tersebut selain penyangga keistimewaan DIY juga banyak dikunjungi oleh parawisatawan baok domestik maupun Mancanegara, hal ini dikatakan Wakil Walikota yogyakarta Heroe Poerwadi, pada saat membuka Musrenbangkel Kelurahan Kotabaru di Stikes Bethesda, Minggu (21/01). Dikatakan Heroe, wilayah Kotabaru yang merupakan cagar budaya tersebut nantinya akan dikembalikan sebagai wilayah resapan air, mengingat masih banyak pohon-pohon yang bisa menampung air, sebab memang pada jaman penjajahan dulu Kotabaru merupakan daerah resapan air. Ditahun ini menurut Heroe, jalan Suroto Kotabaru juga akan dijadikan daerah semi pendestrian, oleh karenanya Program gandeng gendong, yang menghubungkan perusahan-perusaahaan diwilayah dengan kampung, dengan komunitas akan dibantu kompus dan Pemerintah Kota untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat, semisal ada hotel untuk mempromosikan produk Potensi kampung, dengan membuka displai di hotel tersebut, intinya bisa memamanfaatkan dan membntu promosi, potensi yang ada dikampung, mestinya Pemerintah konsentrasi dengan program ini untuk segera terwujud Selain itu Pemerintah Kota Yogyakarta akan mengadakan Program magang, dengan memberika pelatihan-pelatihan, kepada warga masyarakat Kota,untuk siap bersaing dibidang industri kreatif. Dengan program gandeng gendong ini diharapkan mampu mendongkrak perekonomian lebih bergeliat, lebih lanjut Heroe mencontohkan, apabila ada rapat dan kegiatan di OPD, maka OPD tersebut wajib membeli makanan suguhan diwilayah OPD itu berada. Ditambahakan Heroe, dengan program gandeng gendong, mestinya bisa semakin memperkuat niai keistimewaan, dengan memberdayakan masyarakat lebih giat lagi. Jika Perlu Pasar bisa buka sampai dengan pukul sepuluh malam, mengingat para wisatawan yang berkunjung di Daerah Istimewa Yogyakarta dan daerah sekitar pada pagi dan siang hari, maka pada malam harinya bisa berkunjung dipasar untuk membelanjakan uangnya. " Apabila perlu perlu Pasar Beringharjo bosa buka sampai malam, ini adalah upaya kita secara maksimal agar geliat ekonomi masyrakat Kota Yogyakarta bisa maksimal, juga warga masyarakat harus peka dengan geliat perekonomian ini, banyak wisatawan lokal maupun luar, pada siang hari berrekreasi ditempat lain, namun malamnya bisa belanja di Pasar beringharjo, masyarakat harus peka dan menangkap limpahan pembeli yang banyak ini untuk membeli produksi indutri kreatif kita, jadi pariwisata tidak bisa berkembang, kalau tidak ada makanan yang menjadi kesukaan para wisatawan" tandas Heroe. Sementara itu Lurah Kotabaru, Riyan Wulandari menjelaskan, musrenbang bertujuan untuk menggali,merumuskan permasalahan,potensi dan kebutuhan masyarakat dengan melibatkan pemerintah,stakeholder dan masyarakat,disusun menjadi skala prioritas dengan struktur pembiayaan pagu indikatif kelurahan, branding Kecamatan, anggaran OPD Kota Yogyakarta, danais dan CSR, yang disusun degan pembiayaan pagu indikatif Kelurahan dan branding Kecamatan akan menjadi kegiatan di Kelurahan dan Kecamatan di Tahun 2019 Ditambahakan, dengan musrenbang yang melibatkan stakeholder dan masyarakat secara langsung ,kegiatan yg dilaksanakan oleh kelurahan tidak akan salah sasaran. Masyarakat dan stakeholder juga akan mempunyai tanggung jawab terhadap pembangunan di wilayah, karena terlibat langsung mulai dari proses perencanaan,pelaksanaan juga termasuk memonitoring
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Taman Pintar Kenalkan Kebudayaan Berbagai Negara lewat "International Day"
Guna mengenalkan budaya-budaya bangsa lain kepada masyarakat Kota Yogyakarta, untuk pertama kalinya Taman Pintar menggelar International Day. Dalam acara tersebut di meriahkan oleh 6 negara diantaranya Australia, Tiongkok, Perancis, Indonesia, Korea dan Jepang. Pada acara tersebut pengungjung di kenalkan budaya bangsa lain melalui kuliner, permainan, kostum dan pakaian. Menurut Kepala Bidang Pengelolaan Taman Pintar Afia Rosdiana, kegiatan tersebut penting dilakukan agar masyarakat dapat mengenal budaya lain selain Indonesia. Negara lain punya budaya yang berbeda dari budaya kita, jadi intinya acara ini di maksudkan agar kita mengerti budaya dari negara lain dan mereka mengerti budaya Indonesia, paparnya di lokasi, Sabtu (20/1). Ia berharap dengan kegiatan ini mampu menambah wawasan pengunjung tentang tarian, kesenian, makanan, dan hal lain yang berasal dari suatu negara tertentu. Kedepan acara ini bisa menjadi program tahunan. Alhamdulillah antusias masyarakat sangat bagus,harapannya kedepan bisa berpartisipasi lebih dari 6 negara, imbuhnya Apa yang telah di lakukan Taman Pintar mendapat apresiasi dari Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, menurutnya acara tersebut merupakan kesempatan yang bagus untuk saling mengenalkan perbedaan satu dengan yang lain. Dengan acara ini juga, lanjutnya, dapat saling memperkenalkan seni dan budaya masing-masing negara. Persahabatan dan kebersamaan dimulai dari sesuatu yang berbeda Jangan kita melihat persamaan saja, tapi bagaianana melihat perbedaan. Kesempatan ini menjadi media kita mengenal perbedaan dan persamaan sehingga kita dapat berinteraksi dan mengeskplorasi keragaman yang muncul dari bangsa bangsa di dunia ini, katanya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Warriors Bakal Perkuat Yogyakarta di Ajang Porda 2019
Pada ajang Porda XV 2019 mendatang kontingen Kota Yogyakarta bakal diperkuat dengan merapatnya club sepatu roda berjuluk Warriors Pro Speed Skating. Club sepatu roda yang ditukangi Edwin Ismedi ini rencananya akan mengerahkan semua atletnya demi meraih target juara umum pada Porda 2019 mendatang. "Pemkot akan berusaha untuk menjaga sinergi antara Koni dengan club-club cabor seperti Warriors ini," ucap Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti saat membuka launching warriors club, jum"at (19/1). Walikota menyambut baik kehadiran Warriors club tersebut, Ia berharap ini warriors menjadi club yang bagus dan menjadi kebanggan para atlet di Yogyakarta. Selain itu, Walikota juga mengingatkan kepada para atlet agar kedepan lebih bangga membela daerahnya daripada club. "Jaman dahulu, atlet-atlet lebih bangga kalau bisa membela daerahnya. Bangga bisa mewakili DIY di ajang PON," tandasnya. Untuk itulah Ia juga meminta kepada orang tua atlet untuk terus bersinergi dengan club. "Jangan mudah tergiur dengan uang, atlet juga jangan manja" imbuhnya. Ketua Umum Warriors Pro Speed Skating, Edwin Ismedi mengaku siap dan optimis bisa memperkuat tim Yogakarta pada ajang Porda 2019 mendatang. "Kami siap bertempur dengan club-club lain," tegasnya. "Pada Porda 2019 nanti Walikota menargetkan juara umum, dan kami siap mewujudkan itu," imbuh Edwin. Ia menegaskan akan bersinergi dengan Pemkot untuk meraih target juara umum, dan atlet akan dilatih sangat keras pagi dan sore selama lima hari sehingga mereka mampu bersaing dengan atlet-atlet dari daerah lain. "Sudah ada 12 atlet yang bergabung dengan warriors, dan kedepan akan mensosialiasikan club warriors agar generasi muda semakin banyak yang mau menjadi atlet sepatu roda," jelasnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PENGUMUMAN HASIL SELEKSI PROGRAMMER DINAS KOMINFO DAN PERSANDIAN KOTA YOGYAKARTA
Berdasarkan hasil seleksi administrasi, ujian praktek dan wawancara untuk seleksi penerimaan Programmer Web dan Programmer Android yang dilaksanakan pada tanggal 15 s.d 17 Januari 2018 di Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta, dengan ini diumumkan hasil seleksi sebagai berikut : 1. Programmer Android : Nama : Ridwan Setiya Kurniawan NIK : 3404122901950002 Pendidkan : S1 Teknologi Informasi Alamat : Palgading Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta 2. Programmer Web : Belum ada yang memenuhi kualifikasi, akan dilakukan seleksi ulang. Hasil seleksi adalah keputusan akhir panitia seleksi Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta dan tidak dapat diganggu gugat,bagi pelamar yang belum diterima dapat mengikuti kembali seleksi penerimaan Programmer Web pada periode berikutnya. Demikian pengumuman ini disampaikan untuk dapat diketahui bersama.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Perancis Dorong Yogyakarta Tangani Pengelolaan Air Bersih
Pemerintah Kota Yogyakarta mendapat perhatian sekaligus dorongan Perancis melalui Kedutaan Besar Perancis untuk Indonesia dalam pengelolaan air bersih dan sampah. Menggagas hal tersebut, Kepala Perwakilan Perdagangan Kedutaan Besar Perancis untuk Indonesia Rachid Boualouine bertolak ke Yogyakarta menemui Wakil Walikota Heroe Poerwadi di Balaikota, kamis (18/1). Rachid Boualouine menuturkan, Yogyakarta merupakan salah satu kota yang memiliki banyak potensi, pariwisata hingga pendidikan. Karena hal itulah, Perancis mendorong Yogyakarta untuk membangun fasilitas penunjang seperti ketersediaan air dan pengelolaan sampah kota. "Kami memiliki program city of tomorrow, merupakan paparan dari perusahaan Perancis tentang peluang investasi. Para perusahaan yang datang bergerak pada bidang, lampu jalan, listrik, air bersih, parkir hingga pengelolaan limbah sampah," urainya. Dengan program tersebut, Perancis melalui Rachid Boualouine berharap bisa membantu Yogyakarta dalam penyediaan air bersih sekaligus membantu Yogyakarta menata sampah di perkotaan. "Kami sangat berharap program ini bisa meningkatkan iklim kerjasama antara Yogyakarta dengan Perancis," ucapnya. Sementara itu Wakil Walikota Heroe Poerwadi secara tegas menuturkan bahwa Yogyakarta tidak akan pernah kekurangan air. Hal tersebut mengingat posisi Yogyakarta yang berada di tengah jalur sumber mata air. Meski begitu, Heroe menyadari bahwa penyediaan air bersih untuk warga Yogyakarta memang masih belum maksimal. Apalagi setiap hotel di Yogyakarta diharuskan mengambil air dari PDAM. "Sementara penggunaan air sumur masih rawan terkena bakteri ecoli," imbuhnya. Lebih jauh Heroe menjelaskan, Sebenarnya Yogyakarta memiliki lebih dari seratus sumber air tiap sungai yang bisa dimanfaatkan dengan pengelolaan yang lebih maksimal lagi. PDAM hanya mampu mencakup 44% warga Yogyakarta, sehingga masih banyak yang menggunakan air sumur. Untuk itulah, Heroe berharap Perancis melalui program city of tomorrow ini bisa memberikan solusi tersebut. "Semoga kerjasama ini menghasilkan manfaat bagi Kota Yogyakarta dalam pengelolaan air bersih hingga sampah perkotaan," pungkasnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Bupati Banjar Ingin Tiru Yogyakarta
Yogyakarta dinilai bagus oleh Pemerintah Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan dalam hal mendeteksi konflik antar umat beragama. Mengulas hal tersebut, Bupati Banjar Khalilurrahman memboyong pejabat Komunitas Intelejen Daerah (Kominda) Banjar bertolak ke Pemerintah Kota Yogyakarta, kamis (18/1). "Pertemuan ini sebagai media untuk bertukar ide dan gagasan meningkatkan stabilitas keamanan di Yogyakarta maupun Banjar," ucap Wakil Walikota Yogyakarta saat menerima kunjungan kerja Bupati Banjar di Ruang Yudistira Balaikota. Heroe menjelaskan, Yogyakarta berhati nyaman bukanlah semboyan semata karena Yogyakarta memang terhitung sebagai kota yang nyaman dan tentram. Hal tersebut dibuktikan dengan masih banyaknya orang yang mengunjungi Yogyakarta. "Ada 6-7 ribu orang yang mendarat di Bandara Adi Sucipto setiap harinya, sementara dengan adanya bandara baru NYIA diprediksi akan mengalami lonjakan hingga 20-25 ribu orang per hari," urainya. Terkait keamanan di Yogyakarta, termasuk dinamika politik di Yogyakarta tidak melampau batas kewajaran, semua masih bisa terkendali dengan baik," jelasnya. Hal tersebut, menurut Heroe tidak lain karena peran Kominda yang maksimal dalam membendung bibit-bibit masalah sosial di Kota Yogyakarta. "Selain itu kita juga merangkul organisasi masyarakat, baik forum budaya, agama dan sosial lainya," imbuhnya. Ia menjelaskan, tujuan utama Kominda adalah terwujudnya koordinasi secara optimal pengelolaan baket dan intelijen dari berbagai sumber yang berkaitan dengan potensi, gejala atau peristiwa yang menjadi ancaman stabilitas nasional di daerah. "Di Yogyakarta Kominda Kominda terbukti melaksanakan tugasnya dengan baik, dalam menjembatani kebutuhan pemerintah dan sekaligus kebutuhan pemerintah daerah," ujarnya. Sementara itu Bupati Banjar Khalilurrahman mengaku tertarik dengan Kota Yogyakarta, menurutnya Yogyakarta semakin hari semakin dikunjungi banyak orang. "Bukan hanya karena potensi wisatanya saja namun juga karena Yogyakarta mampu memberikan kenyamanan pada setiap orang," ucapnya. Kedatangan Tim Kominda Banjar ini bertujuan untuk mewujudkan program kerja pemerintahan setempat dalam meningkatkan peran Kominda Banjar dalam mengantisipasi konflik antar umat beragama. "Selain itu, kunjungan itu dilakukan sebagai wahana tukar informasi antaranggota Kominda," imbuhnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kamis Pon, Hari Bersih-Bersih Pasar Tradisional di Kota Jogja
Sebanyak 58 paguyuban pedagang pasar di 30 pasar di kota Yogyakarta bersepakat menjadikan hari Kamis Pon sebagai hari untuk kerja bhakti membersihkan pasar tempat mereka berjualan. Kesepakatan yang sukarela tanpa paksaan itu dituangkan dalam sebuah deklarasi yang diberi nama Gerakan Reresik Pasar dan ditandatangani oleh perwakilan dari komunitas pedagang, pengayuh becak, dan buruh gendong. Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta, H. Hayadi Suyuti dan Heroe Poerwadi dan juga kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Maryustion Tonang juga membubuhkan tanda tangan mereka. "Kami pedagang pasar Tradisional sekota Yogyakarta dengan ini menyatakan siap melaksanakan dan menyukseskan gerakan Reresik Pasar yang dilakukan setiap hari Kamis Pon di pasar tradisional kota Yogyakarta". Demikian bunyi sepenggal kalimat kesepakatan bersama yang dibacakan 58 perwakilan paguyuban pasar tradisional di Kota Yogyakarta itu. Kesepakatan yang dibuat sukarela tanpa paksaan dari pihak manapun itu merupakan sebuah bentuk komitmen para pedagang pasar untuk menjadikan pasar tradisional bersih dan nyaman untuk siapa saja yang berada di dalam pasar. Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti, Kamis, (18/01/2018) mengajak seluruh khalayak masyarakat yang mendengarkan komitmen di pagi hari itu untuk datang ke pasar pasar tradisional di Yogyakarta pada hari Kamis Pon. "Buktikan bahwa (paguyuban) pasar tardisional di kota Yogyakarta akan terus berkomitmen pada setiap hari Kamis Pon, melaksanakan kegiatan resik pasar. Catat bahwa setiap Kamis Pon, silakan datang di pasar tradisional di wilayah Kota Yogyakarta" ujar Walikota saat ikut menandatangani surat kesepakan bersama. Walikota , Haryadi Suyuti menegaskan bahwa kegiatan Reresik Pasar merupakan murni dari inisiatip dan ide para pedagang dan paguyuban."Ora ono sing mekso.(Tidak ada yang memaksa) Ora ono sing mengancam, atau mentelengi. Ora ono sing meden medeni (tidak ada yang menaku-nakuti). Ini murni gerakan kita bersama," ujar Walikota. Walikota menambahkan akan mengerahkan semua OPD terkait untuk membantu kegiatan reresik pasar ini. "Kami akan mengerahkan SKPD (OPD) untuk membantu kegiatan teman teman sekalian. Ada dari Sat Pol PP, dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, dari Dinas Damkar untuk meyemprot lantai," tegas Walikota. Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi berharap agar semua pedagang terus memegang teguh komitmen mereka untuk melakukan kegiatan kebersihan pasar di setiap Kamis Pon tanpa ada tekanan atau paksaan. "Jadi, tidak ada yang dipaksa, ora usah dikomandoni setiap Kamis Pon, kudu kerja bhakti, kabeh pasar," ajak Wakil Walikota. Ir. Budi Ketua Paguyuban Pasar Kota Yogyakarta mengatakan pada tahap awal ini kegiatan reresik dititikberatkan pada pembersihan lantai pasar dan pembersihkan sawang di langit langit gedung pasar. Mereka belum merambah ke dinding pasar. Nanti pada Kamis Pon kedua barulah direncanakan untuk membersihkan dan mengecat dinding tembok. Budi mengatakan semua pasar di kota Yogyakarta mengambil bagian untuk melakukan pembersihan di hari pertama kegiatan Reresik Pasar ini. Namun waktu pengerjaannya berbeda satu dengan yang lainnya. "Ada pasar mulai pukul 06.00 seperti pasar Beringharjo Barat, tengah dan Timur. Ada yang mulai jam 10.00 ada juga jam12.00. Pasar Klitikan dan pasar Giwangan karena ramainya di sore hari maka mereka kerja bhaktinya sore. Tapi, banyak pasar sing resik resik jam 10.00," terang Budi. Budi menambahkan kegiatan bersih-bersih pasar atau mereka sebut Reresik Pasar ini merupakan inisiatip murni dari anggota paguyuban di 30 pasar. Mereka ingin menjadikan pasar tradisional bersih sehingga dapat memberi kenyamanan kepada siapa saja yang datang ke sana. Satu hal yang membanggakan adalah semua yang berkaitan dengan reresik pasar ini merupakan swadaya dari warga pedagang. "Dari acara, konsumsi, kaos (baju) semuanya ditanggung pedagang. Semua guyub rukun bersama dengan mengumpulkan makanan, ada yang bawa jagung, kipo, kacang, telo dan macam macam itu. Itu semua tergantung dari karakter masing masing pasar," terang Budi. Budi menjelaskan kerja bakti yang dilaksanakan di setiap Kamis Pon tidak mengganggu aktivitas jual beli di pasar. Semuanya tetap berjalan seperti biasa. Para pedagangnya tidak diliburkan seperti halnya kegiatan reresik Malioboro yang pedagangnya total diliburkan. " Kerja bhakti jalan, kegiatan jual beli jalan terus," imbuhnya. Deklarasi diakhiri dengan penyerahan secara simbolis peralatan kebersihan dari Walikota dan Wakil walikota kepada para pedagang.(@mix/thoz)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Lantik Tenaga Ahli dan Forpi
Dalam rangka mempelancar pelaksanaan tugas Walikota, Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengangkat empat Tenaga Ahli, pelantikan dan pengambilan sumpah Tenaga Ahli ini dilaksanakan di Ruang Yudistira, Komplek Balaikota Yogyakarta. Rabu(17/18) Keempat tenaga ahli Walikota yang diangkat ini meliputi Ashad Kusuma Djaya sebagai tenaga ahli bidang kemasyarakatan dan keseharan, Trisno Raharjo selaku Tenaga Ahli bidang Hukum dan pengawasan internal, Onny Febriananto Tenaga ahli bidang kerjasama dan kota cerdas, dan Djoko Tjatur Sugihartomo tenaga ahli bidang perekonomian daerah dan industry. Bersamaan dengan ini pula Walikota Yogyakarta juga melantik Koordinator dan anggota Forum Pemantau Independen (FORPI) di Lingkungan Pemkot Yogyakarta. Sementara itu Koordinator dan anggota FORPI di Lingkungan Pemkot Yogyakarta yang diangkat selaku coordinator adalah Harry Cahya Supriyanto, dan tiga anggotany adalah Baharuddin, Rita Lismiati, Wahyu Wijayanta Pada kesempatan tersebut Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menjelaskan FORPI mempunyai tugas menyusun kode etik yang menjadi dasar tugas pengawasan terhadap pelaksanaan pakta integritas, menyusun dan melaksanakan program pengawasan pelaksanaan Pakta Integritas, membantu program pencegahan korupsi di Lingkungan Pemkot Yogyakarta dan menyampaikan laporan hasil tugas kepada Walikota Yogyakarta. Lebih dari itu, lanjutnya, keberadaan FORPI mampu menjembatani antara harapan masyarakat akan sebuah pelayanan publik dengan kemampuan pemerintah dalam menjawab ekspektasi masyarakat. "Perbedaan sudut pandang suatu masalah antara Pemerintah dan masyarakat tentu saja merupakan sebuah hal yang wajar dalam era sekarang ini. Untuk itu, kami menghimbau kepada anggota FORPI untuk bebas dari Intervensi pihak manapun sehingga Integritas dapat ditegakkan" katanya Sementara untuk keempat tenaga ahli, Walikota berharap dapat membantu kelancaran tugas Walikota diluar tugas dan fungsi OPD, dan membantu perumusan kebijakan Walikota dalam bidang-bidang tertentu sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, sehingga menghasilkan kebijakan yang populis dan humanis. Sebab, lanjutnya, dinamika masyarakat saat ini menginginkan perubahan yang begitu cepat, disisi lain terdapat proses dalam birokrasi yang terkadang kurang dipahami oleh masyarakat. "Maka dari itu kepada Tenaga Ahli kami mohon masukan, saran, dan pertimbangan sehingga setiap permasalahan dapat diterjemahkan dengan bahasa yang mampu dipahami masyarakat dengan kacamata sederhana sehingga setiap gejolak dimasyarakat dapat mencapai titik terang di kemudian hari" katanya (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Kembali Lepas PNS Purnabakti
Sebanyak 25 Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memasuki purnabakti di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menerima SK (Surat Keputusan) Pensiun terhitung 1 februari 2018. Penyerarahan SK dilakukan Wakil Walikota Heroe Poerwadi pada Apel Karyawan Pemkot di halaman Balaikota, rabu (17/1). "Atas nama Pemerintah Kota Yogyakarta, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas pengabdian dan dedikasi Bapak dan Ibu selama ini dan merupakan kebahagiaan bahwa Bapak dan Ibu dapat tuntas mengakhiri tugas dengan baik," sambutnya. Wawali berpesan, pensiun bukan berarti dharma bhakti pegawai sudah tidak dibutuhkan lagi, tetapi justru masyarakat luas sangat mengharapkan bimbingan dan tauladan mereka yang telah berpengalaman dalam mengarungi bahtera kehidupan. Ia juga mengajak para calon purna tugas untuk mengisi waktunya dengan kegiatan-kegiatan yang produktif. Antara lain dengan melakukan kegiatan ekonomi dengan berbisnis, kegiatan produksi dengan menciptkan lapangan kerja maupun dengan kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya. Wawali kembali menuturkan, purna tugas bukanlah alasan untuk berhenti melakukan aktivitas yang produktif, Purna tugas adalah kesempatan yang luas bagi para pensiunan untuk semakin mengasah potensi yang dimiliki ditengah keluarga dan masyarakat. Pembekalan seperti ini, sambungnya, layak dilakukan agar para calon pensiunan akan semakin mudah dalam melakukan penataan kehidupan setelah tidak bekerja nanti. Apel Awal Tahun Seluruh pegawai di lingkungan Pemkot Yogyakarta pagi ini mengikuti apel bulanan sekaligus menjadi apel pertama di tahun baru 2018. Bertindak selaku inspektur upacara, Wakil Walikota Heroe Poerwadi memberikan arahan kerja. Ia menghimbau untuk menyambut tahun anggaran di awal 2018 ini dengan penuh semangat baru, energi baru, serta mengedepankan Esprit de Corps atau rasa memiliki dari setiap insan aparatur Pemerintah Kota Yogyakarta. "Saat ini Dunia sedang menghadapi fenomena disruption (disrupsi), situasi di mana pergerakan dunia industri atau persaingan kerja, termasuk dalam pelayanan publik tidak lagi linear," imbuhnya. Untuk itu salah satunya Pemerintah Kota Yogyakarta mengantisipasi fenomena tersebut dengan penerapan e-office yang telah diberlakukan secara menyeluruh, serta konsep Jogja Smart City. Selain itu, Walikota meminta seluruh OPD, khusunya yang bersentuhan langsung dengan penanggulangan kebencanaan, beserta para relawan agar memberikan himbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan potensi bencana, seperti longsor maupun banjir, akibat cuaca ekstrem menjelang puncak musim hujan. "Sebagaimana prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, bahwa diperkirakan pada Januari 2018 merupakan puncak musim hujan," tandasnya. (Wis/Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Tri Joko Susanto Nahkodai Koni Kota Yogya
Tongkat estafet kepemimpinan Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Yogya akhirnya beralih dari R Santoso ke Tri Joko Susanto. Tri Joko terpilih dalam Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) KONI Kota Yogya, Tri Joko memastikan secepatnya menyusun kepengurusan. Tri Joko tak sendirian. Ia dibantu Tri Kirana Muslidatun yang merupakan perwakilan dari Perwosi dan Syalthut dari PGI. Tri Kirana dan dan Syalthut menjadi anggota tim formatur yang akan membantu Ketum dalam menyusun kepengurusan secara lengkap. "Amanat dari AD/ART menyebutkan kami dibantu tim formatur harus menyusun kepengurusan paling lambat satu bulan setelah musorkot. Tapi kami secepatnya akan merampungkan kepengurusan tersebut," jelas Tri Joko di Hotel Tentrem, Minggu (14/1) Acara tersebut di buka oleh Walikota Yogakarta, Haryadi Suyuti, pada kesempatan tersebut Ia menyambut baik diselenggarakannya Musorkot, karena menurutnya dengan adanya Musorkot roda kegiatan organisasi KONI Kota Yogyakarta dan pembinaan olahraga di Kota Yogyakarta dapat terus berjalan dan bergerak secara berkelanjutan. Walikota menegaskan komitmen Pemkot Yogyakarta yang siap menjadi pilot project pembinaan olahraga menuju prestasi. "Kami Kota Yogyakarta siap menjadi pilot projec tpembinaan organisasi dan sistem tata kelola organisasi olahraga menuju prestasi," tegasnya. Ia pun tidak memungkiri jika ke depan tantangan yang menghadang akan semakin berat. Untuk itu, lanjutnya, kepengurusan yang handal, solid, tanggap dan kreatif akan menjadi kunci keberhasilan. "Siapapun nanti yang terpilih menjadi Ketua Umum, tentunya merupakan sosok pilihan yang diharapkan mampu merangkul, bekerja sama dan bersinergi dengan berbagai pihak, serta mampu membawa KONI Kota Yogyakarta menjadi lebih berjaya dan berprestasi di tahun-tahun mendatang" katanya. Senada dengan Walikota, Ketua Umum KONI DIY, Hadianto Ismangoen mengatakan, Kota Yogyakarta akan berperan sebagai tuan rumah penyelenggaraan Porda XV tahun 2019 mendatang. Ia berharap event tersebut dapat sukses secara prestasi dan juga sukses dalam hal penyelenggaraan. Karena itu, ia meminta setelah Musorkot selesai digelar agar pengurus baru segera mempersiapkan penyelenggaraan Porda 2019. Pengurus harus jeli melihat kekurangan-kekuaran terutama sarana prasarana yang akan digunakan, juga harus jeli mencari solusi untuk menyelesaikannya. "Kepada pengurus cabang olahraga juga akan segera dipersiapkan sehingga bisa meraih hasil yang baik. Anggaran yang dialokasikan segera saja diproses tapi jangan lupa, jangan bikin sulit dalam proses laporan pertanggungjawabannya," pungkasnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Lepas 500 Peserta Fun Run
Halaman Balaikota Yogyakarta pagi ini. minggu (14/1) nampak dibanjiri warga peserta Fun Run 5K yang diselenggarakan oleh Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram. Kegiatan bertajuk Rainbow Fun Walk tersebut digelar dalam rangka memperingati HUT 25 Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram. Fun run tersebut dilepas langsung oleh Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti. Acara ini adalah yang pertama kalinya diadakan dengan mengambil Start dan Finish di Balai Kota Yogyakarta yang diikuti kurang lebih 500 peserta baik dari masyarakat umum, pelajar, dan mahasiswa baik dari dalam maupun luar negeri. Wali Kota merespon baik kegiatan tersebut, menurutnya kegiatan ini sebagai bentuk silaturahim Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram dengan warga Yogyakarta. Ia menilai bahwa masyarakat merupakan faktor penting yang mendukung visi dan misi Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram. "Dari sisi sosial, melalui kegiatan ini kita juga dapat mempertebal nilai-nilai kebersamaan, persaudaraan, dan menumbuhkan sikap saling mengerti dan menghargai," ucap Walikota sesaat sebelum melepas fun run. President Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram Lion Indah Rahayu menuturkan kegiatan ini untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram telah berkiprah selama 25 tahun dalam pelayanan sosial kepada masyarat yang kurang beruntung. Kami tidak hanya merayakan hari jadi saja tapi juga berbagi dengan 15 anak asuh binaan Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram dan harapan saya semoga Lions Clubs Yogyakarta Puspita Mataram lebih maju, lebih bnyak pengabdiannya imbuhnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Jama’ah Haji Kota Yogyakarta Ikuti Pembinaan
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Yogyakarta bersama Pemerintah Kota Yogyakarta menyelenggarakan ta"aruf dan pembinaan bagi Jama"ah haji asal Kota Yogyakarta yang akan berangkat pada tahun 1439 H atau tahun 2018 M. Dituturkan oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Yogyakarta, Sigit Warsita, kegiatan yang dilaksanakan pada hari Rabu (10/1) pagi bertempat di Masjid Pangeran Diponegoro ini dimaksudkan sebagai pembekalan bagi Jama"ah Haji, baik secara fisik maupun mental selama masa menunggu keberangkatan. "Tujuannya agar seluruh jamaah haji bisa terbina, terlayani, dan terlindungi dengan baik. Secara regulasi kan ibadah haji hanya bisa dilakukan sekali seumur hidup sehingga jangan sampai yang sekali ini gagal. Perlu persiapan yang serius dan matang sehingga jama"ah bisa beribadah dengan nyaman, tenang, makbul dan mabrur" Ungkap Sigit. Lebih lanjut Sigit menuturkan, pembinaan, pelayanan, dan perlindungan terhadap Jama"ah Haji sangat penting karena banyaknya problematika yang akan ditemui oleh Jama"ah haji selama menjalankan rukun Islam kelima tersebut di tanah suci nanti. "Problematika pelayanan antara lain profil jamaah haji dengan jumlah besar yang sangat beragam, selain itu ibadah haji melibatkan banyak pihak, baik dari instansi pemerintahan di Indonesia maupun mitra kerja di Arab Saudi dan seringkali terjadi perbedaan kebijakan antara pemerintah kita dengan Arab Saudi." Imbuh Sigit. Sementara itu, dr Okto Heru Santosa selaku Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mengatakan, pelaksanaan ibadah haji memerlukan persiapan fisik dan mental yang matang agar jama"ah dapat beribadah secara sehat, sehingga daftar tunggu yang panjang ini perlu dimanfaatkan oleh jama"ah untuk mempersiapkan diri, terutama dari segi kesehatan agar memenuhi kriteria istithaah kesehatan. "Pembinaan kesehatan dilakukan antara lain melalui penyuluhan kesehatan, pengukuran kebugaran, dan melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posbindu) Haji, dan perlindungan kesehatan dilakukan antara lain melalui vaksinasi, baik vaksinasi meningitis maupun vaksinasi lainnya yang dianjurkan agar jama"ah terhindar dari penyakit menular yang mungkin terbawa dari tanah suci" Tandasnya. Jama"ah haji Kota Yogyakarta sendiri pada tahun ini berjumlah 489 orang. Dijadwalkan jama"ah akan bertolak menuju tanah suci pada bulan Juli dan Agustus mendatang dan kembali pada bulan September dan Oktober dengan masa tinggal di Arab Saudi selama 41 hari. Selama masa tunggu, Kemenag dan Pemerintah Kota Yogyakarta akan terus secara rutin menyelenggarakan kegiatan pembinaan "Rencananya pembinaan akan dilaksanakan sebanyak lima kali, selain pembinaan yang bersifat teknis dan kesehatan fisik, nanti juga akan diberikan pembinaan terkait kesehatan psikologis" Terang Sigit (ams)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Sambangi Yogyakarta, Kaesang Pangarep Ajak Ibu-ibu Rumah Tangga Bisnis Kuliner
Kaesang Pangarep, siapa yang tak kenal dengan putra bungsu Presiden RI Joko Widodo ini. Mewarisi bakat ayahnya, naluri berbisnis kaesang kian hari ternyata semakin terasah. Bertolak ke Yogyakarta, Ia pun mengajak para ibu rumah tangga untuk menjajal bisnis kuliner secara online melalui aplikasi andorid bernama "madhang.id". "Madhang.Id bertujuan memasarkan masakan ibu-ibu rumah tangga untuk dijual," kata Kaesang saat menyampaikan materinya didepan ratusan ibu-ibu di ruang Bima, Balaikota Yogyakarta, Rabu (10/1). Kaesang Pangarep menjadi pembicara di acara diskusi kewirausahaan di Balaikota pagi ini. Ia menjelaskan ide bisnisnya kepada ibu-ibu sekaligus mengajak membuka warung secara gratis. Melalui starup rintisannya ini, Kaesang ingin memajukan UMKM dan ibu-ibu rumah tangga dan makanan-makanan rumahan. Karena menurutnya, makanan rumahan lebih digemari dan memiliki daya tarik tersendiri. "Kita sebenarnya masih mencari ibu-ibu yang pengen bergabung dengan aplikasi ini. Sebenarnya user sudah ada banyak, transaksi juga sudah ada tapi kami masih pengen fokus untuk mencari mitra dulu," jelasnya. Ia menjelaskan, aplikasi madhang tersebut sudah bisa digunakan dibeberapa kota besar seperti Semarang, Yogyakarta, Surakarta, Surabaya dan Bali. "Kedatangan kami ini untuk mengajak ibu-ibu di Yogyakarta bergabung," imbuhnya. "Dengan hanya bermodal kemampuan menggunakan smartphone dan mengolah masakan yang biasa dimakan sehari-hari, ibu rumah tangga dapat menjual masakannya melalui Madhang.id," jelasnya. Syaratnya pun sangat mudah, sambungnya, yakni ibu-ibu cukup menyiapkan Kartu Tanda Penduduk, Dapur dan smartphone. "Aplikasi ini dapat diunduh melalui Google Play Store," ucapnya. Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti menyambut baik ide Kaesang untuk membantu memajukan UMKM dan Ibu-ibu rumah tangga melalui aplikasi madhang ini. "Sebenarnya melalui aplikasi madhang ini, Kaesang memberikan peluang usaha kepada para ibu rumah tangga pada khususnya," kata Haryadi. Menurutnya yang paling penting yakni, dengan aplikasi ini berarti ibu rumah tangga diajak untuk semakin produktif. "Sehingga ada aktifitas produktif yang dilakukan di rumah masing-masing," imbuhnya. Menurutnya di era digital saat ini jualan tidak harus punya toko, bahkan bisa dilakukan langsung dari rumah masing-masing. "Aplikasi madhang ini membuka mindset kita bahwa dagang tidak harus punya toko," imbuh Haryadi. Namun, meski begitu, Haryadi ingin semua produk kuliner yang dihasilkan ibu-ibu rumah tangga memiliki sertifikat PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga). "Silahkan jualan semenarik mungkin tapi sebelumnya sudah mengantongi izin PIRT dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta," tandasnya. Haryadi berharap melalui diskusi ini, khususnya para ibu-ibu rumah tangga bisa memanfaatkan tekhnologi untuk kegiatan yang lebih produktif. (Tam)