Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Musrenbang, Gondokusuman Fokus Tekan Angka Kemiskinan
Kecamatan Gondokusuman bertekad potong angka kemiskinan dengan melakuan sejumlah upaya, hal tersebut mendakak menjadi prioritas mengingat angka kemiskinan di Kota Yogyakarta mencapai angka 8,7 persen. "Kami merespon angka tersebut dengan melakukan upaya pengentasan kemiskinan di wilayah Gondokusuman,"ucap Camat Gondokusuman Jalaludin pada Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah (Musrenbang) 2019 di Hotel Horison, kamis (8/2). Ia menyebut, jumlah penduduk di wilayah Gondokusuman saat ini mencapai 42285 jiwa. Dengan pemegang Kartu Menuju Sejahtera (KMS) sebanyak 5500 jiwa. "Prosentase jumlah peduduk miskin yakni 13,15%, sehingga setiap 100 orang terdapat 13 orang miskin," urainya. Ia menargetkan angka kemiskinan di Gondokusuman turun sebagaimana target Walikota yakni 8 orang dari 100 orang. "Sehingga PR kami tinggal 5 orang saja, semoga aja 2019 target tersebut terlampaui," imbuhnya. Hal tersebut mendapat respon positif dari Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Ia memastikan Pemkot tetap akan memperhatikan warga miskin dengan memberikan program pemberdayaan sehingga warga tersebut tidak lagi masuk kategori warga miskin. Data warga miskin di Kota Yogyakarta sesuai dengan jumlah pemegang kartu menuju sejahtera (KMS) sebanyak 18.651 kepala keluarga (KK) atau 60.215 jiwa. Pemegang KMS selama ini dapat bantuan dari sisi kesehatan, pendidikan, hingga santunan kematian. Heroe menyebut anggaran pengentasan kemiskinan 2018 sebesar Rp 92 miliar. Jumlah tersebut murni dari APBD Kota Yogyakarta, belum termasuk bantuan program dari Pemda DIY dan pemerintah pusat. Heroe meminta semua program di Gondokusuman berbasis pada prinsip gandeng gendong terlebih untuk mengentaskan kemiskinan. Selain menyoroti kemiskinan, Heroe juga meminta Kecamatan Gondokusuman untuk menghidupkan kampung sebagai basis pembangunan Melalui program do it kampung. "Do it kampung yang intinya nanti kampung melaksanakan program dari anggaran yang selama ini dikelola tingkat RW, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama yang masih pra sejahtera," sambung Heroe. Ia berharap tiap kelurahan di Gondokusuman memiliki program kegiatan. Sehingga banyak kegiatan di masyarakat yang bisa tumbuh. Ia mencontohkan adanya predikat kampung yang telah ada selama ini untuk dikembangkan lagi. "Sekarang ini yang kita minta kelurahan membuat RPJM hingga 2022 mendatang, sehingga kedepan mau membentuk apa sudah jelas persiapannya," tandasnya. (Dwi Parwati/Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kunjungan Kerja Pemerintah Kabupaten Jembrana Bali Terkait Kegiatan Gabungan Organisasi Wanita dan UMKM
Perempuan merupakan bagian yang memiliki peranan penting dalam pembangunan di masyarakat. Oleh karena itu, dalam pembangunan organisasi perempuan sebagai wadah yang dapat menaungi, memberdayakan sekaligus menyalurkan ide, pendapat, dan aspirasi mereka agar menjadi inspirasi publik bahwa perempuan juga memiliki banyak talenta. Wakil Penasehat Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Jembarana Bali, Ni Nyoman Ani Setyawarini menuturkan, "kegiatan kunjungan kerja pemerintah kabupaten Jembrana bersama Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Jembarana Bali, bertujuan sebagai wadah untuk bertukar pikiran serta mempelajari tentang bagaimana cara memberdayakan masyarakat, khususnya kaum perempuan yang berdaya dan mandiri". Hal ini yang membuat Gabungan Organisasi Wanita (GOW) dan UMKM Jembranan Bali melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kota Yogyakarta. Acara tersebut berlangsung di ruang Yudistira pada Kamis (8/2). Kepiawaian Pemerintah Kota Yogyakarta dalam program pemberdayaan perempuan, secara signifikan mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan bagi kaum wanita. Diharapkan organisasi ini melahirkan wanita yang mandiri dan dapat memotivasi para wanita disekitarnya untuk terus menjadi contoh dalam bidang politik, kesehatan masyarakat, publikasi, sosial budaya, HAM dan bidang pendidikan. Salah satu pentingnya kesadaran perempuan adalah dalam bidang Hak Asasi Manusia, diwujudkan dengan adanya penyuluhan tentang bahaya dan cara menanggulangi agar tidak terjadi kekerasan dalam rumah tangga. Kunjungan kerja ini diikuti oleh 52 anggota dan 3 pendamping dari Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Jembrana Bali. Pada akhir acara tersebut ditutup dengan penyerahan cindera mata dari Pemerintah Kota Yogyakarta. (dea,dp,hes).
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Tampil Trendi Dengan Produk Cantik Decodian Art Handycraft Milik Nur Diana Hidayati
Tak bisa dipungkiri bahwa naluri setiap wanita ingin tampil cantik dan memesona dihadapan orang. Aksesoris yang dikenakan akan menjadi bagian yang penting. Perpaduan busana, tas dan dompet akan memberi aksen khusus pada setiap penampilan. Maka tak heran banyak kocekpun akan dikeluarkan. Maklum ada pemeo Ingin cantik harus ragat (keluarkan biaya). Benarkah itu? Tentu saja tidak. Tas dan dompet buatan Decodian ( Decoupage On Handycraft) milik Nur Diana Hidayati menepis anggapan bahwa untuk tampil cantik harus mahal. Cukup dengan dana yang terjangkau (murah) tas dan dompet trendi akan menjadi milik anda. Tujuh buah tas jingjing cantik dari anyaman pandan dan rotan tertata rapi di rak kayu bertingkat empat. Sementara, disebelahnya sebuah rak bambu bersusun empat berisi tas berukuran kecil. Pada tingkat ketiga ada beberapa kotak tisu dan paling atas berjejer dompet berbagai ukuran. Di tengah-tengah kedua rak ada gantungan -cowboy- terbuat dari batangan bambu yang masing masing ruas bergantungan dompet mini berbentuk lucu dan unik. Semua produk terbuat dari anyaman daun pandan, lontar dan rotan. Uniknya, semua produk bermotif bunga, hewan dan pemandangan itu dikerjakan dengan teknik decopas (decoupage) atau menggunting dan menempel. Semuanya adalah produk unggulan Decodian (Decupage on Handycraft) milik Nur Dianan Hidayati. Sesuai dengan namanya, Decodian ( Decoupage On Handycraft) memiliki keunggulan pada ornamen yang digunting dan ditempel pada media berupa tas atau dompet. Media terbuat dari anyaman daun pandan, lontar, agel atau rotan. Nur Diana Hidayati menjelaskan "Decodian" berasal dari bahasa Italia Decoupage (Decopas) yang berarti seni menggunting dan menempel. Yang digunting menurut Diana berbahan dasar tisu atau kertas. Namun untuk saat ini, Decodian baru menggunakan tisu bermotif bunga, hewan, dan pemandangan. Guntingan tisu bermotif itu kemudian ditempalkan pada media tas, dompet, dan tempat (kotak) tisu. Seni decopas tidak terbatas pada media anyaman rotan, lontar dan pandan saja. Seni decopas bisa juga ditempelkan pada media lain seperti keramik, kayu, plastik. Namun untuk sementara ini, Decodian hanya berfokus pada media anyaman rotan dan pandan saja. Nur Diana Hidayati dengan Decodiannya boleh dibilang masih baru menggeluti usaha seni decopas, namun usaha yang baru seumur jagung itu telah memberi hasil yang cukup baik. Usahanya mulai dirintis tahun 2016. Tahun ini telah memasuki tahun kedua. Beberapa bulan menggeluti usaha decopas, Nur Diana bergabung dengan Forum Komunikasi UMKM kecamatan Pakualaman. Forum ini merupakan kelompok binaan dari Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan UKM, Nakertrans Kota Yogyakarta. Setelah bergabung di Forkom UMKM ini Nur Diana banyak mendapatkan fasilitas berupa pelatihan dan kesempatan pameran, ekspo atau bazar. Diana pernah diajak berpameran ke Pontianak Expo" dengan produk decopasnya. Di tingat lokal Diana sering diajak mengikuti pameran, salah satunya di Gebyar UMKM serta pada setiap hari Rabu di Balaikota Jogja. Untuk mendapatkan media (tas dan dompet) , Diana bekerjasama dengan pengrajin lain. Diana saat ini mengambil di pasar tradisional Beringharjo Yogyakata. Media yang dibeli masih polos, belum diberi ornamen apapun. Di tangan Diana media ini kemudian ditempelkan gambar sesuai dengan selera atau pesanan konsumen dengan teknik decopas. Bahan baku tisu bergambar tidak sulit didapatkan. Ada toko khusus menjual kebutuhan Decopas. Dalam sehari Diana biasa menghasilkan tiga produk (tas). Satu produk biasanya dibutuhkan waktu dua jam untuk menyelesaikan dari menggunting pola hingga menempelkan pada media. Produk Decodian lebih didominasi motif bunga. Karena menurut Diana motif bunga masih menjadi kesenangan bagi konsumen yang sebagaian besar kaum perempuan. Namun demikian Decodian Diana juga menyediakan motif lain seperti hewan (animal printing) dan pemandangan berdasarkan pesanan. Kalau dua motif terakhir ini biasanya dipesan oleh kaum laki laki. Untuk merintis usahanya, awalnya Diana hanya bermodalkan niat. Mengingat sebelumnya Diana merupakan seorang karyawati kantoran yang bekerja dengan jadual waktu yang pasti dan teratur. "Kalau kerja kantoran sudah ada petunjuk teknis (juknis) yang jelas,tetepi kerja sebagai wiraswasta harus mengatur diri sendiri mulai mngelola waktu, dan produknya.Modalku hanya niat dan dana lima ratus ribu rupiah ," ujar mantan karyawati sebuah perusahan swasta ini. Dengan dana Rp. 500.000,- ini Diana membeli beberapa media berupa dompet dan peralatannya berupa kertas tisue bergambar untuk mencoba membuat pertama kalinya. Alhasil, produksi awal Diana ternyata mendapat sambutan baik dari konsumen. Hasil dari penjualan awal ini kemudian dibelanjakan kembali untuk membeli produk yang lebih besar seperti tas. Dan hal itu terus dilakukan hingga saat ini. Diana menceritakan awal penjualan produk decopas hanya ditawarkan melalui media on line (tokopedia). Selain itu, Diana juga rajin memasarkan melalui media sosial seperti instagram, whatsapp, line, facebook dan lainnya. Dirinya mengakui pembeli produknya masih dari tingkat lokal, Indonesia. Diana juga banyak mendapatkan pembeli yang datang langsung ke workshop atau showroom-nya yang berada di Jl. Ki Mangunsarkoro Nomor 36 Pakualaman Yogyakarta, 55111. Harga yang dipatok sangat terjangkau, berkisar antara Rp. 50.000 hingga Rp.650.000. Untuk dompet berukuran kecil dihargai sekitar Rp. 50 ribu. Sedangkan yang termahal adalah tas anyaman rotal bermotif dengan diberi lis berbahan kulit sapi atau domba. Dari hasil penjualan produk decopas itu , Diana bisa meraup keuntungan bersih lebih dari Rp. 1 juta. Menurutnya hasil ini sudah lumayan bagi pemula. Tren penjualan terus meningkat dan harapannya akan melebihi angka Rp. 1 juta. Dirinya berharap di tahun 2018 ini permintaan produknya semakin banyak dan bisa merambah ke pasaran luar negeri. Diakuinya bahwa untuk saat ini masih melayani pasaran di dalam negeri. Diana pernah mendapatkan pesanan dari Nabire, Merauke Papua Barat , dan ini merupakan pesanan terjauh. Selebihnya Diana melayani pembeli lokal. Sebagai pemula yang bermain di dunia wirausaha, Diana mengakui banyak menemui tantangan. Dia menyadari dunia yang digeluti saat ini adalah dunia mode, dimana ada pasang surutnya. Namun hal itu tidak membuat perempuan muda berjilbab ini patah arang. "Saya menyadari, handmade itu sama halnya dengan dunia mode. Trennya ada naik ada turun. Apalagi produk saya inikan handmade (buatan tangan). Seperti mode itukan ada masanya dia itu tinggi, hits banyak disuka banyak orang, tapi ada masanya dia jenuh. Dan itu akan berimbas ke hasil penjulan, jadi sepi. Kalau saya selalu optimis. Turun naiknya pendapatan itu merupakan sebuah proses. Jalani saja dengan niat yang baik, pasti berhasil," ujarnya optimis. Selama setahun ini usahanya bisa dibilang berjalan stabil, artinya penjualannya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Selain menjual sendiri dan melalui media daring (online), Diana juga dibantu reseller (penjual yang yang membeli kemudian memasarkan kembali). Diana mengajak masyarakat mencintai dan menghargai produk handmade dengan membelinya. "Karena dengan membeli kerajinan buatan tangan para pengrajin itu, secara tidak langsung pula akan menumbuhkan UMKM dan pengrajin yang membuat produk itu sendiri. Jadi efek domino positifnya itu banyak, " harap Diana. Peran Serta Pemkot Yogyakarta Diana mengatakan selama ini pengrajin sangat dibantu oleh Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan UMKM, Nakertrans Kota Yogyakarta . Melalui Forum Komunikasi UMKM kecamatan, mereka diberi kesempatan untuk mempromosikan produknya di XT Square. Diana dan pengusaha pemula diberi diklat seperti pelatihan manajemen pembuatan laporan keuangan dan pekejing . Para pengrajin juga diberi fasilitas untuk mendaftarkan HAKI secara gartis. Produk Decopas milik Diana dijamin berkualitas tinggi dan memenuhi keinginan dan selera konsumen. Karena pemilihan bahan dan proses pengerjaan dilakukan dengan cermat, sehingga menghasilkan tas, dan dompet yang berkualitas. Siapapun yang memakai produk decopas dari Decodian dijamin tampil trendi dan "fashionable". Untuk itu jangan lupa, mengoleksi produk Decodian milik Nur Diana Hidayati. Alamat Workshop dan Showroom di Jalan Ki Mangunsarkoro Nomor 36. Yogyakarta telepon 081808783552. (Instgram : @decodian, Line : ndhidayati, Facebook : www.facebook.com/decodianart) Produk Decodian ( Decopage on handycrat) : Kipas mini, dompet mini, pouch selempang, pouch, kelom Sepatu selop perempuan, cluth lntas, , clucth padan croco, Kotak Tisu, handbag pandan croco, handbag pandan, totebag rotan, handbag stripes, handbag pandan jeans, handbag pandan bantal, gantungan kunci, Dompet kartu nama/uang logam, clutch pandan spek rantai, tas belaja lipat, hanbag pandan/e kayu, handbag pandan goni, hand bag pandan gelombang cinta, dan tas seminar pandan. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
SMK AL-HUDA Sariwangi Tasikmalaya Lakukan Kunjungan Studi ke Pemkot Yogyakarta
Yogyakarta sampai saat ini masih menjadi satu-satunya kota dengan julukan kota pendidikan di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pendatang dari luar daerah yang menuntut ilmu di Yogyakarta. Hal ini pula yang dilakukan oleh dari SMK Al-Huda Sariwangi, Tasikmalaya, Jawa Barat yang melakukan kunjungan studi ke Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta pada Rabu (7/2). Kegiatan tersebut diikuti oleh 93 orang siswa dan 5 orang pembimbing ini berlangsung di ruang Bima kompleks Balaikota Yogyakarta. Kunjungan ini membahas tentang kegiatan perkantoran dalam hal pengadministrasian dan tata kelola perkantoran. Selain itu, siswa dijelaskan mengenai profil Pemkot Yogya. Rombongan tersebut disambut Staff Ahli Bidang Umum Tri Widiyanto. Pada kesempata tersebut Ia mengatakan penerapan e-office yang telah diberlakukan secara menyeluruh pada awal Januari 2018, serta konsep Jogja Smart City yang diharapkan tidak hanya sekedar langkah untuk mengejar hal yang bersifat prestisius. "Namun yang terpenting konsep Smart City dan penerapan e-office dapat memberikan manfaat dan kemudahan dalam tata kelola pemerintahan" katanya. Pelaksanaan e-office, lanjutnya, telah dirintis sejak 2016. Dari 17 macam tipe surat, sudah terdapat 3 tipe surat yang dapat diolah secara elektronik, yaitu Surat Edaran, Surat Undangan, dan Surat Biasa. "Tak sampai disitu Pemkot Yogya telah menerapkan aplikasi e-signature atau tanda tangan digital dalam proses surat menyurat, dan juga akan melakukan penetration test atau uji penetrasi terhadap sistem elektronik sebagai media evaluasi terhadap keamanan dari sebuah sistem dan jaringan komputer." Ujarnya. Hal lain yang dikemukakan oleh Tri Widiyanto adalah dari aspek administrasi keuangan, yaitu menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 910/1867/SJ, pada September 2017, yaitu Pemkot Yogya menginisasi pelaksanaan transaksi non tunai melalui Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Transaksi Non Tunai.Diharapkan melalui transaksi non-tunai dapat menggerakkan perputaran ekonomi menjadi lebih efisien, demikian pula pengelolaan keuangan yang dilakukan Pemerintah, maupun dunia usaha dapat berlangsung transparan dan akuntabel serta mendorong Keuangan Inklusif melalui akses rekening perbankan. Sementara itu Kepala sekolah SMKAl-Huda Sariwangi, Tasikmalaya, Ahmad Sopandi berharap agar kegiatan ini mampu mengedukasi para siswa tentang kegiatan pengadministrasian dan tata kelola perkantoran di Pemkot Yogya. Kunjungan studi tersebut ditutup dengan pemberian cinderamata dari SMKAl-Huda Sariwangi, Tasikmalaya kepada Bapak Tri Widiyanto. (Han/dp/ay)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Dorong Koperasi Menuju Kategori Sehat
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan terus melakukan upaya untuk mendorong koperasi di Yogyakarta masuk kategori sehat. Hal itu dilakukan untuk mendorong program reformasi koperasi secara nasional. Salah satu caranya adalah meningkatkan partisipasi anggota. "Untuk mewujudkan hal itu perlu adanya peningkatan partisipasi anggota baik dalam bentuk hutang, tabungan, usaha maupun usulan dari anggota," ucap Kepala Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Lucy Irawati saat membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Tridharma di Gedung PDHI, rabu (7/2). Lusi menjelaskan dari program pemeringkatan koperasi yang telah dilakukan pada 150 koperasi terdapat 10 koperasi masuk kategori berkualitas baik, 36 masuk kategori cukup dan 3 koperasi sisanya masuk kategri tidak baik. "Pemerintah pusat memiliki program koperasi sehat, untuk itulah koperasi sehat meski melakukan RAT, namun tidak semua koperasi yang melakukan RAT berarti masuk kategori sehat," jelasnya. Ia menyebut dari 2012 juta koperasi yang tersebar di seluruh Indonesia hanya ada 58 ribu koperasi yang melakukan RAT. Terkait hal tersebut Lusi mengajak semua pengurus koperasi di Yogyakarta untuk bekerjasama meningkatkan kualitas koperasi. "Berkembang atau tidaknya koperasi tergantung kita, jangan hanya diserahkan pada pengurus dan pengawas saja. Para anggota juga memiliki peran penting untuk meningkatkan kualitas koperasi," imbuhnya. Untuk meningkatkan kualitas koperasi Lusi pun meminta sejumlah koperasi yang ada agar mengembangkan usahanya. "Kalau kemarin hanya simpan pinjam saja, sekarang silahkan ditambah dengan usaha seperti UMKM," tandasnya. Terkait hal tesebut, Pemkot memiliki perhatian khusus terhadap UMKM. Ia menegaskan melalui program gandeng gendong yang telah diluncurkan. "Intinya adalah kita bersama-sama meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Yang kurang mampu digendong yang sudah mampu sehingga bisa mendapatkan kesejahteraan," tukasnya. Lusi mencontohkan, bahwa Wakil Walikota Heroe Poerwadi berencana agar anggaran makan dan minum di Pemkot yang angkanya mencapai Rp.28 miliar dibelanjakan di UMKM. "Jangan sampai dibelanjakan diluar kota Yogyakarta, sehingga bisa membantu masyarakat mengembangkan usahanya," jelasnya. Sementara itu Ketua Dekopinda Kota Yogyakarta Iwa Khoril Fatwa mengajak seluruh koperasi yang ada di Yogyakarta untuk tidak anti medernisasi. Hal itu penting dilakukan agar koperasi bisa bertahan karena mampu mengikuti perkembangan. "Sekarang sudah ada tekhnologi silahkan dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas koperasi . Namun begitu jati diri koperasi jangan sampau ditinggalkan," jelasnya. Menurutnya Jati diri koperasi harus tetap dipegang supaya tidak bekerjas layaknya sistem perbankan. Di Yogyakarta memiliki kearifan lokal yang menjadi ciri kita untuk mengembangakn sekaligus mempertahankan jati diri koperasi," pungkasnya. (Ayunadea R.Z/Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wawali Minta Rencana Kerja 2019 Berbasis Gandeng Gendong
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi kembali menegaskan, bahwa semua rencana kerja Pemerintah Kota Yogyakarta harus didasarkan pada prinsip gandeng gendong. Hal tersebut Ia sampaikan saat mengikuti Konsultasi Publik Rencana Kerja Pemkot Yogyakarta 2019 di Balaikota, selasa (6/2). "Gandeng Gendong adalah nilai dasar untuk bersama meraih kesejahteraan," tandas Heroe. Heroe meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menyusun road map rencana kerja selama tahun 2019 mendatang sekaligus target yang akan dicapai dengan mengedepankan konsep gandeng gendong. "Pembangunan di Yogyakarta didasarkan pada semboyan Segoro Amarto dimana semangat gotong royongnya diterjemahkan dalam konsep gandeng-gendong," ucapnya. Labih jauh Ia menjelaskan, Gandeng Gendong dilakukan dalam segala pelaksanaan program kegiatan seperti menanggulangi kemiskinan, meningkatkan pendapatan masyarakat, meningkatkan grade UMKM. "Dalam tataran teknis pembangunan Yogyakarta haruslah melibatkan 5K (Pemerintah Kota, Kampung, Korporat, Kampus, Komunitas)," urainya. Heroe menyebutkan semangat Gandeng Gendong sudah berhasil diterjemahkan dalam program reresik Yogyakarta. Yakni meliputi reresik Malioboro, reresik kampung dan reresik pasar. Ia meminta hal itu menjadi contoh untuk perencanaan program kerja lain. Untuk mempercepat hal tersebut, Heroe bertekad untuk mendorong dana yang mengalir ke kampung semakin besar. Itu dilakukan untuk mendorong predikat kampung-kampung yang sudah ada. "Kalau kampung panca tertib agar benar-benar tertib, kampung hijau juga benar-benar hijau, intinya agar semua kampung agar sesuai dengan predikatnya," kata Heroe. Selain itu, Heroe juga berharap kampung-kampung lain untuk mendeklarasikan kampungnya karena menurut Heroe dasar kegiatan pembangunan Kota Yogyakarta basisnya adalah kampung. "Karna Sumber Daya Manusia di Kamapung jelas lebih banyak dan luas disbanding ketika hanya berbasis RW," katanya. Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta Edi Muhammad menambahkan, Konsultasi Publik ini adalah yang pertama di tahun 2018. Sekaligus menjadi forum baru bagi Pemerintah Kota untuk menampung aspirasi.(Dwi Parwati/Ayunadea R.Z)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Asiknya Mengikuti Yoga Massal di Balaikota
Ratusan orang meramaikan yoga massal di halaman balaikota Yogyakarta, minggu ( 4/2) pagi. Selain diikuti warga acara yang digelar panitia nyepi 2018 dan Asosiasi Yoga Indonesia itu semakin asik karna juga diikuti oleh Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi. Kegiatan bertajuk "Yoga for health and peace of mind," dimulai sejak pukul 06:00 wib dan diakhiri dengan pembagian door prize pad pukul 10:00 wib. Heroe merespon baik kegiatan tersebut, ia menilai bahwa Yoga memiliki porsi penting dalam dunia kesehatan dan olahraga. Menurutnya Yoga bisa menjadi olahraga alternatif bagi warga Yogyakarta yang notabene tengah disibukkan dengan beragama aktivitas pekerjaan masing-masing. Ia melihat bahwa saat ini, di tengah-tengah aktivitas yang padat, sebagian masyarakat tetap meluangkan waktu khusus untuk berolahraga. Kini, Heroe menandaskan, masyarakat tidak lagi berolahraga hanya karena mengikuti tren, namun olahraga sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup masyarakat kekinian, untuk mendapatkan kesehatan raga dan jiwa. Terakit dengan olahraga Yoga, Heroe menjelaskan sejak diperkenalkan di Indonesia pada era tahun 90"an, olahraga Yoga terus berkembang pesat. "Hal ini terlihat dari beberapa sanggar kebugaran atau pusat pelatihan senam yang menyediakan kelas atau instruktur Yoga," ucapnya. Lebih jauh Heroe menjelaskan , Yoga tak hanya sekedar kemahiran dalam melakukan pose atau gerakan yang sulit saja. Ada banyak manfaat kesehatan di balik semua gerakan itu. "Beberapa studi menyebutkan bahwa latihan Yoga yang dilakukan secara teratur akan membantu penyembuhan penderita darah tinggi, penyakit jantung, hingga dapat mengurangi tingkat stres dan depresi," urainya. Dengan begitu, Heroe berharap olahraga Yoga bisa memasyarakat dan kelak menjadi olahraga favorit bagi di tengah-tangah masyarkat. Ketua Panitia Yoga massal Yogyakarta 2018 Dewa Kadek Putra Adnyana menjelaskan peserta Yoga kali ini tidak hanya berasal dari Yogyakarta saja namun juga ada yang berasal dari luar daerah. "Pesertanya pun beragam, dari usia muda, anak-anak hingga pada lansia," jelasnya. Kegiatan ini merupakan rangakain dari perayaan hari raya nyepi 2018. Ia juga menyebut kegiatan ini sekaligus sebagai langkah promosi agar Yoga menjadi salah salah satu olahraga yang semakin digemari masyarakat Yogyakarta. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Letakkan Batu Pertama Pembangunan Gereja Gondokusuman
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, meletakkan batu pertama pembangunan gedung Gereja Kristen Jawa (GKJ) Gondokusuman pada Sabtu (3/2). Saat datang ke lokasi pembangunan gereja tersebut, Haryadi disambut pimpinan dan jamaat Kristen Gereja tersebut. Menurut Walikota, peletakan batu pertama pembangunan Gedung GKJ Gondokusuman merupakan perwujudan dari sebuah komitmen bersama untuk membangun pelayanan bagi umat Kristen di Kota Yogya. "Pembangunan gedung gereja bukanlah sebuah pembangunan biasa, tetapi sebuah proses spiritual dan pembentukan iman serta jati diri orang. Pembangunan gereja juga untuk membangun semangat kebersamaan, kerja sama, partisipasi, dan tanggungjawab bersama dalam umat," katanya di lokasi. Ia menjelaskan dimulainya pembangunan gedung pertemuan dan kantor gereja ini adalah merupakan hal yang patut disyukuri oleh seluruh jemaat. Sebab, lanjutnya, tentunya merupakan sebuah moment yang sudah ditunggu-tunggu dan diharapkan terwujud dalam rangka menyediakan sebuah sarana yang nyaman, representatif dan bermanfaat bagi kegiatan gereja. "Kegiatan pembangunan serta pembinaan di bidang keagamaan di Kota Yogya mempunyai kedudukan dan peranan yang amat penting sebagai bagian integral dari upaya meletakkan landasan moral dan rohani spiritual yang kokoh bagi keberhasilan pelaksanaan pembangunan nasional dan daerah." katanya. Ia berharap pembangunan prasarana ini tidak hanya membawa pembaharuan secara fisik bagi kegiatan ibadah jemaat GKJ Gondokusuman; tetapi juga membawa kesegaran baru penghayatan iman dalam mengikuti ajaran Kristus. Sementara itu, Ketua Panitia Pembagunan GKJ Gondokusuman, Suratman mengatakan ada dua hal yang mendasari pembangunan gedung gereja tersebut. Yakni Gedung Pertemuan gereja yang selama ini dipakai umat sudah tidak layak lagi. "Kedua, Kantor Gereja juga sudah tidak lagi" katanya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Cup Sepak Bola Tahun 2018 Dimulai, Wawali Dukung Penuh Pembinaan Atlet Sepak Bola Di Kota Yogya
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dispora Kota Yogya menggelar turnamen sepakbola Walikota Cup tahun 2018. Kompetisi yang diikuti oleh 24 tim ini di gelar di lapangan bola FIK UNY Yogyakarta. Ajang pertandingan tersebut di buka langsung oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi. Pada kesempatan tersebut Ia berkomitmen akan terus mendukung pembinaan atlet sepak bola di Kota Yogyakarta. Ia mengatakan pembinaan atlet sepak bola semestinya dilakukan sejak dini yang dimulai pada usia di bawah 17 tahun. "Kemahiran dalam mengulik si kulit bundar di lapangan perlu dilatih untuk menempa dan membangun karakter bertanding calon - calon atlet sepak bola di Kota Yogya" katanya di lokasi, Jumat (2/2) Pemkot Yogyakarta bersama KONI Kota Yogya dan PSSI Kota Yogya akan selalu mencari bibit unggul guna menciptakan ruang kompetisi bagi para bibit - bibit pesepak bola Kota Yogya. Ia juga menekankan bahwa membangun dunia sepakbola sebagai cabang olahraga prestasi tentu tidak dapat lepas dari upaya pembinaan intensif, strategis, tepat sasaran serta berkelanjutan dari sejak usia dini sampai dengan usia senior. Menurutnya hal itu disebabkan karena karakter sebagai juara tidaklah diciptakan dan dilahirkan secara instant, akan tetapi harus dibentuk melalui sebuah proses panjang yang membutuhkan kebulatan tekad, semangat pantang menyerah, profesionalisme dan dukungan dari berbagai pihak. Dengan bergulirnya kompetisi ini dapat menyalurkan minat dan bakat adik-adik sekalian dalam berkarir sebagai pesepak bola profesional, bahkan tidak menutup kemungkinan bisa sampai ke level nasional, katanya. Ia berharap dengan adanya penyelenggaraan Walikota Cup Sepakbola Tahun 2018 dapat menjadi ajang adu prestasi bagi klub-klub di Kota Yogyakarta, dan juga menjadi upaya kita bersama untuk mendapatkan bibit-bibit atlet sepakbola yang potensial dalam rangka mendukung kemajuan prestasi olahraga Kota Yogyakarta. Dalam kesempatan itu juga Wawali berharap agar intensitas kompetisi sepakbola yang terus digelar, dapat mendorong para kontestan untuk senantiasa mengedepankan nilai-nilai sportifitas dalam bertanding. Kalah atau menang dalam sebuah kompetisi adalah hal lumrah, namun yang paling utama dalam sebuah pertandingan adalah bagaimana mengedepankan jiwa sportifitas dalam berkompetisi, ujarnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pembinaan Rohani, ASN Katolik Diminta Meneladan Keluarga Nazaret
Aparatur Sipil Negara ( ASN ) yang beragama Katolik di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta mengikuti pembinaan rohani di gereja Katolik St. Fransiskus Xaverius Kidul Loji Kota Yogyakarta, Jumat, (02/02/2018) pagi. Pembinaan rohani dalam bentuk perayaan misa ini dipimpin oleh Romo L. Issri Purnomo Murtyanto, Pr. Romo Issri mengajak para ASN untuk meneladani keluarga kudus Nasaret. Keluarga kudus Nasaret selalu mengedepankan hidup yang sederhana dan taat. Romo Issri meminta ASN kota Jogja membangun pribadi yang bersahaja. Karena dalam kesahajaan ada unsur rendah hati, dan selalu terbuka kepada Tuhan dan sesama. Romo Issri juga mengapresiasi para ASN yang meluangkan waktu sejenak dalam kesibukannya untuk bertemu secara khusus dengan sang pencipta pada perayaan misa Jumat Pertama. Menurutnya para ASN dipanggil untuk menimbah rahmat kasih Tuhan. Rahmat kasih itu akan datang kepada mereka yang selalu mendekatkan diri pada Tuhan, ujar Romo Issri. Kegiatan pembinaan rohani di Jumat pertama, sudah rutin dilakukan oleh karyawan ASN Katolik Pemerintah Kota Yogyakarta. Tempat pelaksanaan pembinaan berganti setiap bulan di dua gereja Kidul Logi dan Gereja Baciro. Sesekali ASN Pemkot mengadakan pembinaan rohani di luar dua tempat tersebut sekaligus untuk berekreasi bersama. Selain untuk mempertebal keimanan para ASN, kegiatan pembinaan rohani juga mempererat tali perasaudaraan diantara para ASN. Hadir pada kegiatan ini Asisten Umum Sekda Kota Yogyakarta Dra. Maria K. Pontjosiwi, Kabag. Protokol Dra. Emiliana Yulianti, Kadinas Perindag, Dra. Luccy Irawati dan beberapa pejabat serta karyawan lainnya. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Yogya Serahkan SPPT PBB-P2 DAN SSPD TAHUN 2018
Sekda Kota Yogyakarta, Titik Sulastri menyerahan Surat Pemberitahuan Pajak Terhitung (SPPT) PBB P2 tahun Pajak 2018 Kepada para wajib melalui lurah se Kota Yogya. Pada kesempatan tersebut Sekda mengatakan jika Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) memiliki arti penting karena menjadi salah satu sumber pendanaan utama bagi pembangunan pada suatu wilayah sekaligus merupakan wujud partisipasi masyarakat dalam memajukan Negara. Selain itu, lanjutnya, perolehan pajak menjadi salah satu indikator kemandirian daerah karena merefleksikan kemampuannya dalam membiayai program dan kegiatan secara mandiri. "Mengingat strategisnya peran pajak tersebut, maka sudah merupakan tugas dari kita bersama untuk dapat memfasilitasi dan memberikan kemudahan bagi masyarakat yang akan menunaikan kewajibannya dalam membayar pajak katanya di Grha Pandawa,Rabu (31/1) Ia menegaskan agar para petugas dan dari kelurahan dapat menyampaikan SPPT PBB kepada wajib pajak secara cepat dan tepat. "Penyampaian SPPT PBB-P2 yang sesuai dan tepat waktu diharapkan akan dapat memotivasi para wajib pajak untuk segera menunaikan kewajibannya, tanpa harus menunggu hingga batas akhir pembayaran pajak yaitu pada tanggal 30 September 2018" katanya. Sementara itu Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Yogya, Kadri Renggono mengatakan target SPPT PBB tahun 2018 adalah sebesar Rp.69.500.000.000,- (Enam Puluh Sembilan Milyar Lima Ratus Juta Rupiah). Ia pun mengungkapkan jika pada tahun 2017 pembayaran PBB di Kota Yogyakarta dapat melampaui target yang telah ditetapkan, yaitu sebesar Rp. 79.093.375.020,- (Tujuh puluh Sembilan Milyar Sembilan Puluh Tiga Juta Tiga Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Dua Puluh Rupiah) atau 119,84% dari target. "Jumlah tersebut sekaligus memberikan kontribusi sebesar 18,38% dari total penerimaan pajak daerah Kota Yogyakarta Tahun 2017" katanya. Menurutnya upaya pencapaian target pemungutan PBB biasanya ditemui beberapa permasalahan seperti ada kecenderungan para Wajib Pajak (WP) melunasi kewajibannya menjelang jatuh tempo dan ada wajib pajak PBB yang tidak tertib membayar. Selain itu, lanjutnya, permasalahan timbul akibat wajib pajak PBB tinggal di luar daerah ( Kota Yogyakarta), sehingga penyampaian SPPT PBB nya terlambat. Guna mengatasi permasalahan-permasalan yang timbul mengenai pemungutan pajak ini BPKAD Kota Yogyakarta telah melakukan upaya dengan membentuk Tim Penagihan serta Pemantauan. Penyampaian SPPT PBB, dan mengadakan Pembayaranan masal PBB di Pendopo Balaikota Timoho serta mengadakan pembayaran PBB dengan sistim jemput bola di Rukun Warga (RW) dan kelurahan se-Kota Yogyakarta. "Selain itu BPKAD juga dengan menjalin kerjasama dengan Bank BPD dan Kantor Pos Yogyakarta untuk menyediakan alternatif titik-titik pembayaran pajak yang lebih luas dan fleksibel" katanya. Tak sampai disitu, BPKAD Kota Yogya juga membuat dan memasang Spanduk himbauan pembayaran PBB kepada Camat se-Kota Yogyakarta, membuka loket pembayaran PBB di kecamatan pada saat mendekati jatuh tempo dengan menerjunkan petugas PBB untuk memantau Pos PBB di Bank yang melayani pembayaran PBB. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Musrenbang 2018, Karangwaru Fokus Jaring Partisipasi Warga
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan Karangwaru berlangsung pada hari Sabtu (27/1) di Kantor Kelurahan Karangwaru. Kegiatan tersebut dihadiri oleh instansi terkait dari Pemkot Yogya, Ketua RW, tokoh masyarakat, LPMK, PKK, dan organisasi kemasyarakatan. Lurah Karangwaru Suhardi mengatakan acara Musrenbang ini sangat penting untuk diikuti terutama oleh pelaku pembangunan yang terdiri dari unsur pemerintah dan masyarakat. Sinergi antara program RT atau RW dengan satuan kerja perangkat daerah sangat dibutuhkan supaya partisipasi dan atensi warga kepada pemerintah bisa ketemu. "Tujuannya adalah untuk bersama-sama akan merumuskan arah kebijakan pembangunan pada tahun 2018 guna menjamin kesinambungan pelaksanaan pembangunan," katanya di sela " sela acara tersebut. Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan untuk lebih menjamin terwujudnya kebutuhan masyarakat, pendekatan kewilayahan dilaksanakan sebagai acuan dalam kerangka perencanaan pembangunan di Kota Yogyakarta, oleh karenanya ia berharap para peserta musrenbang betul-betul mengerti tentang anggaran yang akan dibahas pada musrenbang tersebut. Ia pun juga meminta partisipasi warga Karangwaru dalam pembangunan. Menurutnya pendekatan kewilayahan akan lebih menjamin terwujudnya kebutuhan masyarakat, orientasi pembangunan berada pada kebutuhan masyarakat sebagai factor pendorong dalam sebuah proses pembangunan, jadi aspek masyarakat lebih ditegaskan sebagai subyek pembangunan pada tahun 2018. "Saya ingin warga terlibat dalam proses pembangunan. Bukan semata-mata sebagai penduduk. Tapi juga sebagai partisipan dan partner. Karena itu, kami berharap dalam proses musrenbang ini kemitraan dapat diwujudkan, imbuhnya. Ia mengingatkan kepada para lurah dan LPMK untuk berhati-hati dengan anggaran abal-abal yang tiba-tiba muncul tanpa ada perencanaan untuk pembangunan di masyarakat. Kalau itu terjadi maka menurutnya akan menimbulkan masalah. Untuk mencapai misi tersebut, melalui musrenbang pagi ini, kita dapat merumuskan kegiatan dan strategi yang berorientasi pada keadilan dan keberpihakan serta memberikan ruang yang cukup bagi warga untuk berinteraksi dan sama-sama bisa menghadirkan birokrasi yang efektif dengan tata kelola pemerintahan yang terkuatkan, tuturnya. Ia juga berharap para tokoh masyarakat dan aparat di wilayah mempersiapkan dengan matang kebutuhan pembangunan di wilayahnya masing-masing. "Melalui musrenbang ini diharapkan senantiasa memperhatikan skala prioritas dan memperhitungkan sumber daya yang ada serta melakukan penelaahan yang mendalam dalam menyusun rencana pembangunan satu tahun kedepan dengan terus melakukan inovasi-inovasi, kebaruan-kebaruan, ide-ide cerdas dalam berbagi hal dalam koridor tatakelola pemerintahan yang baik" katanya (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Fatih Sultan Mehmet School Turki Kunjungi Yogyakarta
Predikat Yogyakarta sebagai kota pendidikan ternyata tidak hanya dirasa oleh masyarakat Indonesia saja, namun juga menggaung hingga level internasional. Turki adalah salah satunya, tertarik dengan keunikan yogyakarta sebagai kota pendidikan, salah satu sekolah swasta di turki Fatih Sultan Mehmet School bertolak ke Yogyakarta. "Kunjungan ini adalah program studi internasional Farih Sultan Mehmet School, dan Yogyakarta menjadi negara tujuan kami karena memiliki iklim pendidikan yang bagus," ucap Wakil Kepala Sekolah Fatih Sultan Mehmet, Mahmud Celeb saat melakukan kunjungan di Balaikota Yogyakarta, jum"at (26/1) pagi. Rombongan Fatih Sultan Mehmet School terdiri dari para guru dan murid. Selama di Yogyakarta mereka akan mempelajari sistem pendidikan Madrasah Mu"allimin Muhammadiyah Yogyakarta. "Kami tertarik dengan Madrasah Mu"allimin Muhammadiyah Yogyakarta sebagai salah satu lembaga pendidikan tertua yang berada di Indonesia," cetusnya. Menurutnya Fatih Sultan Mehmet School memiliki kesamaan dengan dengan Madrasah Mu"allimat Muhammadiyah Yogyakarta. Yakni sama-sama sebuah sekolah swasta berbasis keislaman yang secara sejarah dibangun langsung oleh tokoh ulama dijamannya. "Sekolahan kami dibangun langsung oleh Sultan Abdul Aziz pada 1883 sebagaimana Madrasah Mu"allimin Muhammadiyah dibangun oleh Kh Ahmad Dahlan," jelasnya. Sekolah yang berada ditengah-tengah kota Istanbul itu juga disebut-sebut sebagai sekolahan yang telah melahirkan pemimpin-pemimpin di Turki. "Murid-murid Fatih Sultan Mehmet School berasal dari enam negara," imbuhnya. "Selain mengajarakan ilmu-ilmu ilmiah seperti fisika, mate-matika dan kimia Fatih Sultan Mehmet School tentunya mengajarkan pendidikan keislaman, mempelajari Al Qur"an dan Hadist," terang Mahmud Celeb. Ia berharap kunjungan ini bisa meningkatkan mutu pendidikan di kedua negara. Selain itu kerjasama tersebut salah satunya untuk mempererat tali persaudaraan antara Turki dengan Indonesia. Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyambut baik kunjungan Fatih Sultan Mehmet School ke Yogyakarta. Ia menilai kunjungan ini sebagai tanda bahwa Yogyakarta sebagai kota pendidikan mendapat pengakuan dunia internasional. "Yogyakarta merupakan daerah istimewa yang berada di Indonesia, dengan mengenal Yogyakarta maka anda akan mengenal Indoensia," ucap Heroe saat menerima kunjungan Fatih Sultan Mehmet School di ruang Yudistira Balaikota. Heroe menjelaskan, Yogyakarta sebagai kota pendidikan telah melahirkan segudang banyak sekali pemimpin-pemimpin di negeri ini. "Rata-rata mereka pernah belajar di Yogyakarta," imbuh Heroe menegaskan. Predikat Yogyakarta sebagai kota pendidikan menjadikan Yogyakarta sebagai pusat pertemuan manusia dari berbagai suku dan negara dunia. Dengan begitu, aktivitas di Yogyakarta tentu menggema di seluruh tanah air," imbuhnya. Menurutnya Yogyakarta memang memiliki kemiripan dengan Turki, karena latar belakang kebudayaan keislamannya yang kental. Di turki ada kasultanan, di Yogyakarta juga ada kerajaan mataram sebagai pondasi pergerakan dakwah Islam di Jawa. Ia berharap kunjungan ini menjadi media penting untuk saling tukar pengalaman dan bisa menambah wawasan baru bagi Yogyakarta khususnya dalam dunia pendidikan. Direktur Madrasah Mu"allimin Muhammadiyah Yogyakarta M.Lailan Arqom menambahkan, kunjungan ini merupakan kunjungan balasan setelah sebelumnya Madrasah Mu"allimin Muhammadiyah Yogyakarta berkunjung ke Fatih Sultan Mehmet School beberapa waktu lalu. "Tujuan program ini adalah ingin memperkenalkan Indonesia khususnya Yogyakarta di kancah Internasional melalui pendidikan," ucapnya. Selama di Yogyakarta, M.Lailan Arqom mengajak rombongan dari Fatih Sultan Mehmet School untuk mengunjungi beberapa destinasi di Yogyakarta. Selain itu juga mengenalkan kebudayaan dan tradisi Yogyakarta. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Nahdlatul Ulama Yogyakarta Siap Sukseskan Program Pemkot
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Yogyakarta Ahmad Yubaidi menegaskan bahwa PCNU Yogyakarta siap berkontribusi untuk mensukseskan program kerja Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta. Ia mengatakan bahwa organisasi yang dipimpinnya itu akan fokus untuk menjaga kesatuan NKRI serta akan bersinergi dengan pemerintah. Ahmad Yubaidi lebih lanjut menyatakan bahwa kerjasama Pemkot Yogyakarta dan Nahdlatul Ulama akan terus dibangun secara berkesinambungan. Karena tidak mungkin bila Pemkot bekerja sendiri, namun perlu sinergitas dari berbagai pihak termasuk Nahdlatul Ulama. "Kami akan terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Pemkot untuk menjaga stabilitas keamaan di Kota Yogyakarta," ucap Ahmad Yubaidi saat melakukan audiensi dengan Wakil Walikota Heroe Poerwadi di Balaikota, jum"at (26/1). Selain dalam bidang keamanan, Ahmad Yubaidi menegaskan kembali bahwa PCNU Yogyakarta juga siap dilibatkan dalam melaksanakan program-program kerja Pemkot di bidang sosial dan kesehatan. "Kami dulu sempat bekerjasama dengan BKKBN untuk mensosialisasikan masa puberitas remaja, semoga kerjasama ini akan terus berlangsung," cetusnya. Selain membahas langkah kerjasama tersebut, pertemuan itu juga dimaksudkan untuk meminta dukungan Walikota dalam acara konferensi cabang tahun 2018 yang akan dilangsungkan pada tanggal 28 januari mendatang. "Kami berharap Bapak Walikota dan Wakil Walikota berkenan menghadiri acara tersebut, agar bisa memberikan suntikan semangat bagi warga Nahdlatul Ulama Yogyakarta," imbuhnya. Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengaku senang dengan kunjungan tersebut. Ia meminta agar NU Yogyakarta menjalin komunikasi dengan Pemkot untuk memajukan Kota Yogyakarta. "Yogyakarta penuh dengan beragam jenis kelompok masyarakat dan organisasi, hal tersebut harus dirawat baik dengan melakukan komunikasi intens dengan Pemerintah," ucapnya. Heroe mengajak PCNU Yogyakarta untuk membangun Yogyakarta agar lebih aman, nyaman untuk siapa saja, hal tersebut menjadi upaya bersama. "Yogyakarta menghadapi tantangan besar, maka kebersamaan adalah kunci kestabilan sehingga bisa dinikmati semua orang," tandasnya. Heroe mendukung peran-peran yang selama ini telah dilakukan oleh Nahdlatul Ulama dalam menjaga keharmonisan hubungan antar agama. Apa yang dilakukan oleh NU selaras dengan program pemerintah. "Banyak hal yang perlu dikerjasamakan antara pemerintah dan tokoh agama agar ketenteraman dan kedamaian terus berjalan," tandasnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wakil Walikota Yogyakarta Dukung Perjuangan Honorer
Sebanyak 15 perwakilan tenaga honorer mengadakan silaturahmi dengan jajaran Pemerintah Kota Yogyakarta, Kamis (25/1) di Ruang Rapat Sadewa Komplek Balaikota Yogyakarta. Dalam rapat dengar pendapat tersebut, rombongan DPW KNASN DIY, yang diketuai oleh Hajar Thamrin, SH diterima oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Drs.Heroe Poerwadi, beserta Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan, Drs Maryoto selaku OPD teknis yang membina kepegawaian. Mengawali kegiatan, sebagai pengantar Hajar menyampaikan latar belakang yang selama ini menjadi ganjalan tenaga honorer. Salah satunya berkaitan dengan ketidak kepastian status Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Honorer/Tenaga Bantuan yang telah ada, serta tidak adanya kenaikan pangkat, pengembangan karier, promosi dan pensiun yang kurang selaras dengan asas kepastian hukum. "Dalam rangka memberikan keadilan dan kepastian hukum bagi tenaga honorer/PTT / NABAN yang selama ini telah mengabdi kepada Negara maka diperlukan produk hukum dalam draf revisi UU No.5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara", ungkap Hajar. Lebih lanjut, Hajar menyampaikan bahwa dalam rangka mendukung rancangan Perubahan Atas UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN yang berkeadilan bagi pegawai pemerintah, para honorer dengan status Pegawai Tidak Tetap, Honorer, Kontrak dan Pegawai tetap Non PNS wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang berasal dari berbagai Forum/Organisasi, kemudian melebur menjadi satu di dalam suatu wadah perjuangan dalam bentuk Komite Nusantara Aparatur Sipil Negara Provinsi DIY. Anggota Satuan Pol PP Kota Yogkarta tersebut juga mengutarakan bahwa DPW KNASN DIY beserta perwakilan di setiap Propinsi mempunyai agenda utama dalam mengawal Proses Perubahan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), dimana hal tersebut merupakan RUU Prioritas Prolegnas 2018. Menanggapi hal tersebut, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyampaikan dukungan bagi perjuangan tenaga honorer. Disampaikan bahwa setiap orang mempunyai hak untuk memperjuangkan apa yang menjadi haknya. Dirinya juga menggambarkan rumitnya permasalah kepegawaian yang tidak hanya berkutat pada pengangkatan honorer, namun juga terkait banyak jabatan yang kosong, serta sejumlah pegawai yang pensiun setiap tahun. "Ibarat kata, rumput bergoyang pun belum mampu memberikan jawaban permasalah, konsultasi dengan Pemerintah Pusat pun belum memberikan jawaban pasti tentang penataan pegawai", ungkap Heroe. Namun Wakil Walikota Yogyakarta menaruh harapan besar dengan proses perubahan UU yang sedang berjalan. Dirinya menjelaskan, harapan kedepan bila perubahan UU ini berhasil disahkan, tidak hanya memberi solusi bagi keberadaan honorer, namun juga secara keseluruhan dapat memperbaiki manajemen ASN, termasuk dalam pengisian jabatan yang kosong. "Ini menjadi PR kita semua, bagi bangsa ini, terutama dalam memberdayakan PNS maupun mereka para honorer yang sudah terekrut dengan nama yang berbeda-beda, sebagai upaya memenuhi kebutuhan personil", ungkap Heroe. Dirinya menambahkan bahwa perjuangan rekan-rekan honorer sudah tepat. "Pemilihan jalur perjuangan melalui perubahan Undang-Undang ini merupakan sebuah langkah yang tepat dan ini memang yang kita tunggu", ungkap Heroe. Pada akhir sesi, Hajar memohon agar Pemerintah Kota Yogyakarta mengeluarkan surat dukungan bagi proses perubahan UU ini yang ditujukan kepada Kementerian terkait, hal ini agar proses pembahasan perubahan UU 5/2014 dapat berjalan lancar sebab hal ini sudah menjadi isu nasional.(Wis)