Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wakil Walikota Yogyakarta Lantik Kepala Sekolah dan Pejabat Fungsional
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi melantik sebanyak 32 Kepala Sekolah dan pejabat fungsional kesehatan di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta, Jum"at (28/12/2018). Heroe menyebut pelantikan ini dimaknai terutama dari sudut kepentingan organisasi, bukan sekedar penempatan figur-figur pejabat pada jenjang jabatan dan kepentingan tertentu. "Pengembangan karier pegawai tidak dilakukan semata-mata untuk kepentingan pegawai yang bersangkutan, melainkan lebih diutamakan untuk melakukan pembenahan dan pemantapan organisasi," ucap Heroe. Pihaknya meminta kepada pejabat yang telah dilantik untuk Senantiasa menjaga dan mempertahankan integritas, loyalitas, disiplin dan komitmen terhadap tugas dan tanggung jawab sekaligus Bersifat sensitif dan responsif terhadap tantangan dan permasalahan baru yang timbul baik di dalam maupun di luar organisasi. Selain itu, sambungnya, juga harus mempunyai wawasan jauh ke depan dan mampu melakukan terobosan yang positif melalui pemikiran yang kreatif, inovatif dan sistemik untuk kepentingan organisasi. "Mempunyai kemampuan untuk mengkombinasikan berbagai sumber dan memanfaatkan sumber daya secara optimal sehingga dapat menghasilkan produktivitas kerja secara maksimal," tandasnya. Ia pun mengingatkan, sebagai insan beragama hendaknya kita memaknai setiap aktifitas sebagai ibadah, baik kepada sang pencipta maupun pengabdian kepada masyarakat. "Jadikanlah ruang kerja Saudara layaknya tempat ibadah sehingga ada dapat bekerja dengan khusyu", tenang, fokus sehingga menghasilkan kualitas kerja yang optimal," pungkasnya.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Ribuan Jemaat Kristen dan Katolik Se-DIY Berkumpul dalam Perayaan Natal 2018
Ribuan jemaat ikut dalam Perayaan Natal yang digelar bersama umat Kristen dan Katolik Kota Yogyakarta di Gedung Wana Bhakti Yasa, Jalan Kenari No 14 Kota Yogyakarta, Sabtu (29/19). Sekitar 1500 undangan ikut dalam kegiatan ini, yang diselenggarakan atas kerjasama Kevikepan Daerah Istimewa Yogyakarta dan PGI Wilayah Kota Yogyakarta. Perayaan natal 2018 mengambil tema Natal Nasional dari KWI dan PGI "Yesus Kristus Hikmat Bagi Kita" (1 Korintus 1:30a). Ketua panitia PGI Wilayah DIY, Pendeta Bambang Sumbodo mengatakan, tema ini melambangkan situasi Indonesia saat ini terutama Yogyakarta. "Bagi kami teme ini sangat tepat dengan situasi dan kondisi dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara"ucapnya. Selain itu, pada perayaan Natal umat Kristen dan Katolik ini merupakan perayaan perdana yang di inisiasi oleh para pemuda dan pemudi katolik ataupun kristen . perayaan Natal Umat Kristianiyang diawai di Kota Yogyakarta adalah salah satu upaya para pemuda gereja dalam menyuarakan semangat dan pesan peedamaian bagi rakyat Indonesia terutama masyarakat Yogyakarta. Kegiatan ini sekaligus menyikapi dan menjunjung tindakan intoleransi untuk terus beupaya menjaga keutuhan dan persatuan bangda yang berdasarkan pada Pancasila. Maka dengan perayaan Natal ini masyarakat diajak untuk kembali membangun dan mewujudkan Yogyakarta sebagai Center Of Java Culture, Center of Exelent, City of Tolerance, multicultural, miniatur Indonesia. Pendeta Bambang Sumbodo menambahkan, tema "Yesus Kristus Hikmat Bagi Kita" merupakan ajakan bagi semua bangsa Indoesia sebagai warga kota Yogya, untuk hidup penuh hikmat. Bambang Sumbodo menambahka, diharapkan hidup dengan penuh hikmat yang bersumber dari Tuhan. "Sebagai warga Kota Yogyakarta diharapkan hidup dengan penuh hikmat yang bersumber dari Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu hidup berdasarkan akal yang sehat, akal berbudi dan akal penuh kebijaksanaan" ungkapnya. Disamping itu, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, banyak hal yang berubah dalam komunikasi antar manusia. Hal ini yang membuat pola komunikasi banyak yang melalui gedget. "Kita banyak berubah dalam komunikasi dan interaksi. Sehingga dalam Pola komunikasi melalui gedget banyak hal yang kadang-kadang tergagap-gagap, adapun bagian yang harus kita sikapi bersama" ujarnya. Heroe Poerwadi menambahkan masyarakat lebih bijaksana dalam berinteraksi yang bersifat lisan dan tulisan. "Interaksi yang bersifat lisan yang tertulis berbeda, kadang kita tidak tau intonasi dalam menyampaikannya, seperti saat ini di tahun politik, masyarakat sering menyangkut pautkan permasaalahan. Seharusnya wajar di bikin tidak wajar ini yang membuat persahabatan seringkali retak yaitu kita dipengauhi oleh media sosial" tambahnya. Heroe Poerwadi berharap, pertemuan ini diinisiasi oleh pemuda dan nantinya diperluas oleh pemuda. "Harapan saya pertemuan ini diinisiasi oleh pemuda dan nantinya diperluas oleh pemuda sehingga selaras dengan Yogyakarta yang mempunyai sesanti Segoro Amartha dan sekarang dikembangkan lagi dengan Gandeng Gendong yang intinya adalah rembukan bersama, datang bersama-sama, dan inilah yang ingin kita dorong bersama sama untuk Kota Yogyakarta yang rukun dan damai" ungkapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Muhasabah Akhir Tahun Perkuat Persatuan
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi membuka Tabligh Akbar dan muhasabah akhir tahun Republika di Masjid Al Furgon, Nitikan Baru, Umbulharjo, Yogyakarta. Iapun pun mengapreaiasi kegiatan yang diselengggarakan Republika untuk mengisi malam pergantian tahun baru. Ia mengungkapkan, dalam menghadapi pergantian tahun baru, masyarakat dapat merayakanya dengan melakukan berbagai kegiatan. Namun, kata dia, merayakan malam tahun baru ini Melalui Tabligh akbar merupakan suatu hal yang perlu untuk selalu diteruskan. Kita mengikuti Tabligh Akbar di Masjid Al Furqon, yang menandai pergantian tahun. Ini merupakan tradisi yang baik dan perlu disebar, kata Heroe di Masjid Al Furqon, Nitikan Baru, Umbulharjo, Yogyakarta, Senin (31/12). Heroe mengatakan, pergantian tahun baru dengan Tabligh Akbar merupakan syiar dalam menghadapi tahun selanjutnya untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Sebab, pergantian tahun baru merupakan hal yang dijadikan bagi banyak orang untuk mengevaluasi perjalanan yang telah dilakukan di tahun sebelumnya. Ini menjadi bagian untuk kita mensyiarkan dan menyikapi bahwa perubahan tahun itu senantiasa yang harus ada adalah kita harus lebih baik dari sebelumnya, ujar Heroe. Sementara Personil Nasyid Aleehya, Ari, yang turut mengisi rangkaian acara Tabligh Akbar ini mengatakan, acara ini merupakan suatu hal yang positif dilakukan. Terlebih dalam mengisi pergantian Tahun Baru 2019. Ini suatu hal yang sangat positif dan menurut saya harus dibudayakan hal seperti ini, lanjutnya. Menurutnya, Tabligh Akbar dalam menghadapi malam tahum baru ini merupakan hal yang dilakukan sesuai dengan kultur Islam. Untuk itu, ia pun berharap agar kegiatan seperti ini berkembamg dan juga diselenggarakan di tempat lainnya. Kegiatan ini mejadikan momen pergantian tahun baru itu menjadi suatu hal yang positif, bukan negatif. Ini bagus sekali dan mudah-mudahan menjadi tradisi bagus dan berkembang terus, ujar Ari. Kegiatan Tabligh Akbar Republika 2018 ini sendiri diisi oleh berbagai tokoh. Salah satunya Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Yunahar Ilyas. Selain itu juga diisi oleh Ustadz Yoppi Alghifari, Ustadz Aditya Abdurrahman, Ustadz Akbar Nazari Muhammad, Ustadz Novel Windo, Puput Melati dan Hanum Rais. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pesan Walikota pada Peringatan Amal Bakti Ke-73 Kemenag Kota Yogya
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menjadi inspektur upacara dalam peringatan Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama (Kemenag) ke-73. Ia berpesan kepada pegawai Kemenag untuk bekerja secara profesional untuk melayani warga. Menurutnya, peran Kementerian Agama sangat strategis dalam pembangunan kehidupan berbangsa dan bernegara yang memiliki dimensi keagamaan, moral, dan spiritual yang harus selalu dijaga. Melalui peringatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-73 ini, saya yakin jajaran Kementerian Agama akan bertekad untuk meningkatkan profesionalitas dan menjaga sikap amanah dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, katanya di Halaman Balaikota, Kamis (3/1/2019). Profesionalitas yang dimaksud, lanjutnya, adalah berkaitan dengan komitmen dan kemampuan melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, sedangkan amanah berkaitan dengan sikap mental, moral, dan karakter. Saya mengajak kepada seluruh jajaran Kementerian Agama Kota Yogya, mari kita memelihara sinergi yang telah terbangun di antara kita semua dalam proses pembangunan Kota Yogya, bekerja dengan penuh integritas, loyalitas, melaksanakan tugas di atas prinsip kebenaran, serta membawa kebaikan bagi lingkungan dan tempat kita bekerja, ujarnya. Ia juga meminta pegawai Kemenag untuk terus berinovasi dengan perkembangan zaman.Kita harus bisa berinovasi, jangan sampai dianggap mesin tua. Saya berharap semua layanan di Kemenag juga terintegrasi, terangnya. Walikota juga berpesan kepada masyarakat Kota Yogya, terutama generasi muda agar selalu ingat berdoa dan berterima kasih kepada para pendahulu bangsa yang begitu hebat, keberadaan Kementerian Agama begitu penting, Agama menjadi pilar untuk membangun karakter. "Apa lagi di situasi yang sekarang, banyak yang mengaku beragama, namun perilakunya berlawanan dengan agama, Seperti banyak kita lihat di Medsos, saling menyebar kebencian, adu domba, generasi muda mesti dibekali dengan ilmu agama yang kuat," tegas Walikota. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Empat Gereja Kelurahan Wirogunan Merayakan Natal Bersama
Suasana penuh kegembiraan dirasakan para jemaat dalam Perayaan Natal dan Pentas Seni Umat Kristiani Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Mergangsan Yogyakarta, di Aula Yerusalem, Gereja Katolik St. Yusuf Bintaran, Kamis (3/1). Dalam kesempatan ini, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti ikut hadir dalam perayaan natal keluarga Wirogunan. Acara ini diikuti seluruh masyarakat umat Kristiani yang ada di kelurahan wirogunan dengan menghadirkan berbagai penampilan menarik di tiap wilayah masing-masing. Ketua Panitia, Yosep Dapaloka mengatakan, acara ini merupakan gabungan antara empat Gereja yang ada di Kelurahan Wirogunan. "Kegiatan ini merupakan gabungan antar jemaat Gereja Sidang Jemaat Pantekosta (GSJP) Bintaran Kidul, Gereja Kristen Jawa (GKJ) Mergangsan, Gereja Baptis Indonesia (GBI) Nyutran, serta Gereja Katolik Santo Yusuf Bintaran" ujarnya. Paseduluran Kristiani Kelurahan Wirogunan mengusung tema "Yesus Kristus Hikmat Bagi Kita" (I Korintus 1:30A), acara ini berjalan dengan hikmat dan penuh sukacita. Romo Heru Yanto mengatakan, kegiatan ini merupakan pertama kalinya diselenggarakan dan berharap akan terus terselenggara. "Kegiatan ini merupakan pertama kalinya kami menyelenggarakan Perayaan Natal bersama, padu menjadi satu di Kelurahan Wirogunan dengan menggabungkan jemaat 4 gereja skaligus" ungkapnya. Selain itu Walikota mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Natal dan Tahun Baru. "Saya mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Natal bagi segenap umat Kristiani, terutama di wilayah Kecamatan Mergangsan dan sekitarnya, serta juga Selamat memasuki Tahun Baru 2019 bagi segenap warga Kota Yogya" ungkapnya. Ia mengatakan, tahun 2018 yang lalu, dapat menjadi penggerak motivasi, semangat baru bagi resolusi kita bersama. "Semoga dengan ucapan syukur atas segala berkat dan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa yang kita nikmati pada tahun 2018 yang lalu, dapat menjadi penggerak motivasi, semangat baru bagi resolusi kita bersama untuk senantiasa menjadi lebih baik di masa mendatang, di tahun 2019 ini " katanya. Dalam kesempatan kali ini, Walikota juga menginformasikan kepada jemaat yang hadir bahwa hari yang bersamaan Kota Yogyakarta memperoleh penghargaan Harmoni Award. Penghargaan ini diperoleh karena adanya Kerukunan Umat Beragama diwilayah Kota Yogyakarta. Hal ini di apresiasi dari Kementerian Agama Republik Indonesia, yang pagi tadi diserahterimakan langsung dari Menteri Agama RI oleh Lukman Hakim Saifuddin, kepada Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi. Hal ini menunjukkan bahwa Kota Yogyakarta adalah kota yang memiliki warga dan masyarakat yang Istimewa, guyub, rukun, ayem, tentrem, damai dan toleran, serta terbuka bagi siapa saja umat beragama yang berada di Kota Yogyakarta yaitu beranekaragam. Hal ini juga memperkuat predikat Kota Yogyakarta sebagai Kota yang toleran (City of Tolerance). Haryadi berharap, Kedamaian itu harus terus kita rawat dan jaga, sembari senantiasa memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. "Kedamaian itu harus terus kita rawat dan jaga, sembari senantiasa memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta terus melakukan kerja keras bagi kesejahteraan dan kemakmuran bersama dengan penuh semangat, sebagai wujud dari suka cita atas anugerah yang diberikan kepada kita, oleh Tuhan Yang Maha Kuasa" ungkapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kota Yogya Terima Penghargaan Harmony Award 2018 Dari Kemenag RI
Awal tahun 2019 ini Kota Yogyakarta menerima kado indah berupa penghargaan dari pemerintah pusat. Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Agama RI memberikan penghargaan Harmony Award Tahun 2018 dengan kategori Kehidupan Kegamaan Paling Rukun kepada Kota Yogyakarta. Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Agama RI Lukman Hakim Syaifuddin dan diterima Wakil Walikota Yogya Heroe Poerwadi, Kamis (3/1) di Jakarta. Kota Yogyakarta terpilih sebagai salah satu dari tiga daerah penerima Harmony Award 2018 kategori Kehidupan Keagamaan Paling Rukun yakni Kota Ambon dan Kabupaten Bulunggan. Award ini diberikan setelah Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Agama RI melakukan survey ke sejumlah daerah di Indonesia, meliputi 415 kabupaten dan 93 kota se-Indonesia. Sejumlah aspek yang dinilai dalam survey tersebut, antara lain aspek program dan kebijakan, program kegiatan kerukunan umat beragama dan dukungan APBD terhadap kegiatan pemeliharaan dan penguatan kerukunan beragama. Kota Yogyakarta dinilai telah menjalankan dengan baik berbagai program dan kegiatan serta dukungan anggaran untuk mewujudkan kerukunan kehidupan beragama. Wakil Walikota Yogya Heroe Poerwadi mengaku bangga atas capaian tersebut karena mewujudkan kerukunan kehidupan beragama adalah program kita semua dalam rangka mendukung dan menguatkan Yogya sebagai city of tolerance. Penghargaan tersebut makin menguatkan semangat dan memotivasi kita semua, bahwa apa yang kita lakukan sudah berjalan baik. "Penghargaan ini didapatkan dari hasil survey kepada masyarakat, yang artinya masyarakat memiliki apresiasi terhadap lingkungannya. Mereka yang melihat persoalan dan mengalami dan memberikan jawaban yang sesuai. Untuk itu, mari kita jaga dan kuatkan harmoni kehidupan beragama di Kota Yogya ," ujarnya. Menurutnya program dan kegiatan untuk menjaga dan menguatakan kerukunan beragama di Kota Yogya terus ditingkatkan. Dalam menjalankan program tersebut, Pemkot Yogya selalu melibatkan tokoh-tokoh agama serta Forum Kerukunan Umat Beragam (FKUB) Kota Yogya. Selain itu, melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Pemkot Yogya juga mendukung pengalokasian anggaran untuk memfasilitasi kegiatan keagamaan. Plt Kepala Kesbang Zenni Lingga menambahkan dukungan Pemkot Yogya terhadap kegiatan keagamaan di Kota Yogya telah dilakukan sejak dulu, baik dukungan kegiatan maupun dukungan anggaran. Harapannya agar kegiatan keagamaan di Kota Yogyakarta berjalan dengan baik dan harmonis. Apalagi Kota Yogyakarta juga menyandang predikat sebagai city of tolerance sehingga menjadi spirit Pemkot Yogya dalam mendukung setiap kegiatan keagamaan untuk maju dan berkembang. Dukungan anggaran untuk kegiatan keagamaan di Kota Yogyakarta antara lain berupa dana hibah yang bertujuan untuk membantu pelaksanaan kegiatan-kegiatan keagamaan. Dalam pelaksanaannya pihaknya bekerja sama dengan FKUB serta tokoh-tokoh agama di masyarakat. Tak hanya itu, Pemkot Yogya juga mengalokasikan dana APBD untuk memfasilitasi kegiatan seluruh agama di Kota Yogyakarta. "Selama ini memang lebih banyak pada kegiatan dialog lintas agama dan fasilitasi kegiatan keagamaan. Harapan kita semua adalah keberagaman ini begitu indah jika kita jaga dan rawat dengan sebaik-baiknya. Mari kita jaga dan tingkatkan keharmonisan kehidupan umat beragama di Kota Yogyakarta," kata Zenni.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Lantik 11 Pejabat Tinggi Pratama di Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti melantik 11 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Grha Pandawa kompleks Balaikota, Jum"at (4/1/2019). Dalam kesempatan yang sama Walikota juga melantik posisi jabatan Administrator dan Pengawas. "Pelantikan ini, selain untuk mengisi kekosongan posisi pejabat struktural juga dimaksudkan untuk menghindari potensi stagnasi dan kesenjangan operasional dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan," ucap Haryadi. Selain itu juga untuk mengupayakan pelayanan publik agar tetap berjalan optimal, terutama yang terkait dengan tugas dan fungsi Pemerintah Kota Yogyakarta. Pihkanya berharap pejabat yang baru dilantik senantiasa diliputi dengan semangat baru, inovasi baru, dan segala sesuatu yang lebih segar guna mendukung kinerja sesuai tanggung jawab yang diberikan. "Untuk itulah momentum pelantikan dan mutasi jajaran pejabat di setiap instansi senantiasa dilakukan adalah bagian dari peningkatan kualitas sumber daya manusia," ujarnya. Haryadi meminta agar para pejabat yang dilantik senantiasa meningkatkan potensi diri, membaca perilaku masyarakat, meningkatkan kepekaan sosial guna mendukung tugas-tugas di lapangan. Jelang Pemilu 2019, Haryadi pun mengingatkan agar dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan tidak terlibat dalam politik praktis mendukung salah satu pasangan calon. "Apabila mengamati situasi tahun 2019, maka kita memasuki tahun politik. Saya kira semua sudah paham tentang hal ini," tandasnya. Pihaknya menegaskan Dalam Pemilu 2019 birokrasi harus tetap netral dan bisa mengayomi semua warga negara. ASN harus bisa memberikan pelayanan yang terbaik untuk seluruh warga apapun tanpa membeda-bedakan pilihan Partai atau kelompok. "Asas netralitas berarti bahwa ASN tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepentingan siapapun," ucap Haryadi menegaskan. Pada pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Jabatan Administrator Dan Jabatan Pengawas ini, total ada 218 ASN yang dilantik. Pejabat baru yang dilantik diantaranya Kadri Renggono yang sebelumnya merupakan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah kini menduduki jabatan baru sebagai Asisten Perekonomian Sekretariat Daerah. Edy Muhammad yang sebelumnya menduduki Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah kini menduduki jabatan baru sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak. Nurwidhihartana Kepala Satuan Polisi Pamong Praja kini menduduki kursi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perijinan. Sementara itu Maryustion Tonang yang sebelumnya menjabat Kepala Perindustrian dan Perdagangan kini menduduki sebagai Kepala Dinas Pariwisata. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Yogya Hadir dalam Perayaan Natal Bersama Lansia Kecamatan Gondokusuman
Kemeriahan Perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 masih sangat terasa hingga saat ini. Salah satunya Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta ikut merayakan Natal di Lapangan SMA Budya Wacana, Sabtu (5/1). Perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019,Komisi Lansia Kecamatan Gondokusuman ini melibatkan PUK Terban terutama yang berada di wilayah Kecamatan Gondokusuman dan sekitarnya. Aacara ini dilakukan setiap tahunnya dilakukan umat kristiani di wilayah Kecamatan Gondokusuman di kelurahan satu dengan kelurahan yang lainnya. Ketua Panitia berharap acara berjalan dengan lancar dan seluruh warga Yogyakarta selalu menjaga kerukunan satu sama lain. "Sebagai Ketua Panitia saya mengucapkan selamat natal dan tahun baru 2019 semoga kita semua khsusnya warga Kecamatan Gondomanan dan Kota Yogyakarta senantiasa menjaga kerukunannya selalu amin" ujarnya. Kegiatan ini sekaligus memberikan bantuan kepada salah satu disabilitas di kecamatan Gondokusuman yang akan diserahkan langsung oleh Walikota Yogyakarta. Melalui acara ini banyak sekali hiburan yang disuguhkan oleh panitia untuk menghibur para warga kecamatan Gondomanan dan tamu undangan agar beramah tamah bersama menjadi lebih hangat dan nyaman. Warga percaya bahwa perayaan ini senantiasa meneladani ajaran Yesus Kristus dalam kehidupan sehari-harinya, dan terutama dalam menebarkan kasih di tengah keberagaman agama yang ada di Kota Yogyakarta. Perayaan Natal dan Tahun Baru ini sekaligus menjadi moment wujud nyata penghayatan dan toleransi kehidupan beragama yang majemuk, rukun, guyub, serta saling menghormati. Dengan kegiatan yang dilaksanakan ini diharapkan semua umat beragama dapat bertemu, bersilaturahmi, merekatkan hubungan dalam harmoni keberagaman untuk bersama-sama mensyukuri bahwa Natal dan Tahun Baru di Kota Yogya, telah dilewati dengan suasana aman, damai, kondusif, tertib dan menyenangkan. Wakilkota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan, perayaan natal dan tahun baru ini sangat di dinikmati oleh wisatawan yang berlbur ke Yogyakarta. " Perayaan Natal dan Tahun baru 2019 ini sangat dinikmati oleh semua warga, terutama bagi wisatawan, handai taulan, keluarga dari luar kota Yogyakarta, yang datang untuk berwisata, bernostalgia dan menikmati masa liburan di Kota Yogyakarta" ungkapnya. Dalam kesempatan kali ini, Walikota juga menginformasikan untuk kedua kalinya bahwa Kota Yogyakarta memperoleh penghargaan Harmoni Award. Penghargaan ini diperoleh karena adanya Kerukunan Umat Beragama di Kota Yogyakarta. Hal ini di apresiasi oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, diserahterimakan langsung dari Menteri Agama RI oleh Lukman Hakim Saifuddin, kepada Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi. Ini menunjukkan bahwa Kota Yogyakarta adalah kota yang memiliki warga dan masyarakat yang Istimewa, guyub, rukun, ayem, tentrem, damai dan toleran, serta terbuka bagi siapa saja umat beragama yang berada di Kota Yogyakarta yaitu beranekaragam. Hal ini juga memperkuat predikat Kota Yogyakarta sebagai Kota yang toleran (City of Tolerance). Haryadi berharap, Kedamaian itu harus terus kita rawat dan jaga, sembari senantiasa memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ia menambahkan, semoga tahun 2019 dapat memberikan semangat baru dan kreatifitas baru bagi para lansia. "Natal dan Tahun Baru 2019 ini kiranya dapat membawa harapan dan semangat baru, serta dapat meningkatkan motivasi tersendiri bagi Bapak Ibu, warga senior Lansia Kota Yogyakarta" katanya. Haryadi Suyuti berhatap, para lansia dapat terus produktif dan berkaya di berbagai bidang. "Diharapkan para lansia dapat terus produktif berkarya di segala bidang yang ditekuni sehingga dalam mengisi hari tua, senantiasa memiliki semangat dalam berkarya dan berkontribusi dalam membangun Kota Yogyakarta" ungkapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Budi Daya Lele dengan Sistem Bioflok, Ramah Lingkungan
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyaksikan pelatihan budidaya lele sistem bioflok menggunakan drum di Masjid Al Ikhwan, Dukuh, Gedongkiwo, Mantrijeron. Pelatihan ini digelar oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta. Pada kesempatan tersebut Ia mengatakan produksi perikanan budidaya masih diandalkan dan harus dikembangkan di Kota Yogya. Hal itu, lanjutnya, harus terus dilakukan untuk meningkatkan produksi dalam upaya menyediakan ikan konsumsi, mengingat potensinya yang sangat besar. Oleh karena itu, bantuan sarana produksi perikanan budidaya secara intensif seperti sistem bioflok akan sangat tepat dan akan membantu kepada kelompok pembudidaya ikan dalam menekan biaya, ujarnya dilokasi, Minggu (6/1/2019). Ia berharap nantinya hasil panen tahap awal akan sangat memuaskan. Menurutnya, secara ekonomi dengan hasil panen nantinya dipastikan sangat menguntungkan dan tentunya diharapkan akan memicu kesinambungan usaha. Di sinilah inovasi dibutuhkan, untuk itu saya yang mendukung penuh sistem budidaya ikan dengan bioflok, katanya. Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat, Pimpinan Daerah Muhammadiyah kota Yogyakarta, Rusianto mengatakan pelatihan tersebut dimaksudkan agar masyarakat bisa mandiri dan memiliki jiwa wirausahawan. Ia menjelaskan budidaya ikan lele dengan sistem bioflok dilakukan dengan menumbuhkan mikroorganisme yang berfungsi mengolah limbah budidaya itu sendiri menjadi gumpalan-gumpalan kecil (floc) yang justru bermanfaat sebagai makanan alami ikan. Pertumbuhan mikroorganisme dipacu dengan cara memberikan kultur bakteri non pathogen (probiotik), dan pemasangan airator yang akan menyuplai oksigen sekaligus mengaduk air kolam. Setelah beberapa hari dan muncul jentik-jentik mikroorganisme baru ditebarlah benih ikan lele ukuran sekitar 7 hingga 10 cm. Jika keasaman kolam meningkat, maka harus dinetralisir dengan garam dan kapur karena pada sistem ini air yang berkualitas yang diutamakan, katanya. Dengan sistem bioflok ini mampu mendongkrak produktivitas karena dalam kolam yang sempit dan waktu yang relatif singkat dapat diproduksi ikan lele yang berlipat. Sehingga biaya produksi berkurang dibandingkan dengan budidaya secara konvensional. Ia menuturkan, kelebihan inovasi teknologi budidaya ikan lele dengan sistem bioflok dibanding sistem konvensional salah satunya adalah produktivitas yang lebih tinggi. Selain itu, sistem bioflok ramah lingkungan, penggunaan lahan dan sumber daya air yang tak lebih dari 80 persen, dan memiliki nilai tambah keuntungan ganda. Semua itu dilakukan demi mengantisipasi terbatasnya lahan, ujarnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Jadi Abdi Dalem Keraton, Wawali Digelari Bupati Anom
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menjadi abdi dalem Keraton Kasultanan Yogyakarta. Ia mengikuti wisuda abdi dalem di Bangsal Kasatriyan Keraton Kasultanan Yogyakarta, Senin (7/1/2019) bersama puluhan abdi dalem lainnya. Pada Wisuda Abdi Ndalem 29 Bakda Mulud Be 1952 ini Heroe Poerwadi mendapat gelar Bupati Anom dari Kraton Ngayogyakarta Hadinigrat. Total ada 262 orang yang mengikuti prosesi wisuda abdi dalem pada kesempatan ini. "Saya mendapat nama Mas Rio Projoporwadi, Projo berarti pemerintahan, mungkin karena saya berada di pemerintahan maka nama saya dikasih nama projo," ucap Heroe usai mengikuti prosesi wisuda abdi dalem di Bangsal Kasatriyan Keraton Kasultanan Yogyakarta. Setelah diwisuda menjadi Abdi Dalem Reh Keprajan, selanjutnya Heroe akan mengembang tugas untuk menjaga serta melestarikan budaya Yogyakarta sementara di dalam pemerintahan Ia akan melaksanakan visi misi nilai Keistimewaan Yogyakarta. Menurutnya ini bagian dari melaksanakan visi misinya sebagai Wakil Walikota sekaligus menjadi tanggung jawab sebagai warga Yogaykarta. "Sebagai warga Yogyakarta harus melestarikan dan menjaga budaya yang ada di Yogyakarta, apalagi dalam visi misi kita juga berdasarakan nilai-nilai keistimewaan," ujarnya. Jadi, sambungnya, kita mau membangun Yogyakarta yang nyaman yang memiliki daya saing kuat yang memberdayakan masyarakat dasaranya adalah nilai nilai keistimewaan ini. Dengan gelar tersebut, Heroe berharap akan semakin kuat dan termotivasi dalam mengemban tugasnya sebagai Wakil Walikota Yogyakarta. "Termasuk nanti menjaga visualisasi Yogyakarta agar semakin baik lagi agar orang datang ke Yogyakarta aura dan aromanya sudah khas Yogyakarta," cetusnya. Untuk mendapatkan gelar ini, Heroe sebelumnya telah mengajukan diri untuk diwisuda menjadi abdi dalem Kraton. Kemudian mengikuti pelatihan selama tiga hari untuk mendalami filosofi Kraton hingga cara berpakaian. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Yogya Teken Mou Dengan Kantor Kemenag Kota Yogya
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya terus berkomitmen untuk meningkatkan layanan publik di Kota Yogya, komitmen ini dibuktikan dengan penandatangan Mou antara Pemkot Yogya dengan Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kota Yogya tentang Peningkatan Pelayanan Publik terkait Layanan Keagamaam Terpadu di Kota Yogya. Seperti yang diketahui, Kantor Kemenag Kota Yogya memiliki fasilitas publik berupa Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang diluncurkan pada bulan Agustus tahun 2018. Kepala Kantor Kemenag Kota Yogya, Nur Abadi menjelaskan bahwa kerjasama tersebut merupakan upaya sinergi antara program yang dimiliki Kemenag Yogya dengan Pemkot Yogya. Jadi sejak ditandatanganinya kerjasama ini PTSP Kemenag Kota Yogyakarta dapat diakses melalui aplikasi JSS (Jogja Smart Service), jelasnya di aula kantor kemenag Kota Yogya, Selasa (8/1/2019). Ia pun menjelaskan, jenis layanan PTSP Kemenag meliputi pelayanan informasi dan konsultasi, perizinan dan non-perizinan, pendaftaran haji, dan pengaduan. Sementara saat ditanya terkait pelayanan yang paling banyak diakses oleh masyarakat, Ia mengungkapkan jika masyarakat paling banyak mencari informasi seputar haji. Ini juga yang termasuk dapat diakses melalui JSS. Nanti mereka bisa melihat waiting list haji ujarnya Dengan adanya PTSP yang dapat di akses melalui JSS ini, katanya, masyarakat dapat mengaksesnya dimanapun dan kapanpun. "Layanan PTSP ini pendaftaran pelayanan dapat dilakukan kapanpun dan dari manapun karena dapat diakses dengan smartphone" katanya. Selain itu, lanjutnya, keunggulan dari aplikasi PTSP ini masyarakat dapat memantau progres penyelesaian pekerjaan melalui PTSP. Melalui website masyarakat juga dapat memantau sejauh mana proses penyelesaian permohonannyaa, tuturnya. Sementara itu Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti sangat mendukung apa yang sudah dilakukan oleh Kantor Kemenag Kota Yogya, pasalnya hal tersebut sejalan dengan konsep pembangunan Kota Yogyakarta sebagai Kota Cerdas. "Dari manfaat dan keunggulan yang dimiliki oleh sistem PTSP, maka tingkat kinerja pelayanan akan bertambah ke arah yang lebih positif" ujarnya. Walikotapun berharap PTSP menjadi jawaban bersama Pemkot Yogya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. "Dimana masyarakat sangat dimudahkan dalam memperoleh dokumen administrasi atau perizinan, mengakses informasi terbaru, maupun dalam menyampaikan keluhan secara langsung terhadap pelayanan dari Pemerintah yang telah terintegrasi dengan berbagai instansi" ujarnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Stadion Mandala Krida Siap Digunakan
Masa pembangunan dan renovasi Stadion Mandala Krida Yogyakarta yang dimulai sejak 2013 lalu akhirnya selesai. Kamis (10/1/2019) stadion yang kini berpenampilan jauh lebih menarik dengan fasilitas komplek olahraga komplit diresmikan Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Kepala Dispora DIY, Aji Baskoro mengatakan beberapa fasilitas penunjang stadion sudah selesai seperti GOR Voli Pasir, lapangan basket, arena papan panjat tebing, mushola dan venue utama stadion sepakbola. Proses pembangunan sendiri menurut dia dimulai sejak 2013 lalu dengan total waktu pengerjaan 6 tahun. "Stadion Mandala Krida sendiri kini memiliki fasilitas olahraga menarik seperti lintasan lari berstandar internasional hingga rumput lapangan yang juga memiliki kualitas layaknya stadion di luar negeri" katanya di lokasi Meski siap digunakan, lanjutnya, namun beberapa fasilitas pendukung memang belum selesai seratus persen, diantaranya lampu penerangan lapangan untuk pertandingan malam hari, genzet untuk sumber listrik lampu penerangan pertandingan malam, hingga fasilitas kursi single stadion. "Fasilitas luar juga masih ada yang kurang yakni pusat jajanan sebagai pelengkap," sambungnya. Terdekat, Ia menjelaskan jika Stadion Mandala Krida bakal digunakan sebagai venue Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIY XV-2019 pada bulan Oktober mendatang. "Tak hanya untuk pertandingan atau perlombaan, Mandala Krida rencananya juga akan dijadikan venue upacara pembukaan dan penutupan" ungkpamya. Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi berharap dengan sudah bisa digunakannya kembali Stadion Mandala Krida dapat meningkatkan pembinaan atlet DIY terutama atlet Kota Yogya. "Dengan fasilitas yang tersedia, diharapkan prestasi atlet juga bisa berbanding lurus. Ini harus bisa dimanfaatkan atlet. Tidak hanya prestasi tingkat nasional, juga bisa level internasional," terangnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Serah Terima Jabatan Kepala Satpol PP Kota Yogya
Agus Winarto resmi terpilih menjadi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta menggantikan Nurwidihartana. Dalam acara Pengantar Tugas dan Pisah Sambut yang diadakan di Grha Pandhawa, Rabu siang (10/19). Nurwidihartana menuturkan, jika beliau berpindah tugas di Dinas Perizinan dan Penanaman Modal Kota Yogyakarta sejak undur diri tanggal 4 Januari 2019 lalu. "Saya harus pergi dan kemudian menapak di tempat yang baru dan karena saya yakin Pak Agus ini kemudian memimpin temen-temen semua, jadi saya sudah tenang. Saya tenang dan merasa nyaman untuk kemudian masuk di instansi saya yang baru, Dinas Penanaman Modal dan Perizinan" ujarnya. Acara yang dihadiri oleh semua anggota Satpol PP tersebut juga diisi dengan beberapa pesan dan kesan yang salah satunya diwakilkan oleh pejabat struktual Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Rikardo Puta Muktiwibowo. Dalam pesan singkat yang disampaikan oleh Rikardo, beliau menjelaskan jika Nurwidihartana merupakan figur yang kuat dalam mendukung, mengarahkan, membimbing, mengayomi bahkan sekaligus menegur. Beliau juga mengakui apabila metode kepemimpinan Nurwidihartana banyak memberikan inspirasi. "Metode Kepemimpinan bapak banyak memberikan inspirasi bagi kami. Kelembutan namun tegas, ada persahabatan dalam sapaan, dan ada perhatian, serta adanya persaudaraan." Jelas Rikardo. Selanjutnya, acara diisi dengan sambutan yang disampaikan oleh Nurwidihartana dan Agus Winarto selaku kepala Plt. Kasat Satpol PP yang baru. Dalam sambutan Nurwidihartana, beliau mengucapkan permohonan maaf dan terima kasih kepada Satpol PP, mitra-mitra dan Linmas atas kerjasama yang telah dikerahkan selama ini. Mohon maaf atas segala kesalahan saya yang selalu saya lakukan kepada semuanya baik kepada saudari saya Satpol PP, kepada mitra-mitra semuanya, kepada tokoh-tokoh masyarakat Linmas semoga kerjasama yang telah dikerahkan selama ini selalu terjalin dengan baik ujarnya. Selain itu, Nurwidihartana, juga meyakini apabila kinerja Satpol PP akan semakin meningkat dan baik ke depannya di bawah kepemimpinan Agus Winarto. Karena selama ini Agus Winarto biasa menjadi kawan diskusi Nurwidihartana selama menjabat. Sehingga Nurwidihartana yakin kedepannya Satpol PP akan menjadi lebih baik dan aman. Tidak hanya itu, Agus Winarto dalam kegiatan ini juga menerima serah terima buku Gerakan Kampung Panca Tertib (GKPT) yang sudah di bangun pada masa jabatan Nurwidihartana. Agus Winarto mengatakan, buku ini akan di laksanakan kegiatannya untuk menjadikan kampung di Kota Yogyakarta sebagai Gerakan Kampung Panca Tertib. Terkait dengan Gerakan Kampung Panca Tertib ini merupakan sebuah gerakan, selain membangun sesuatu yang tidaklah mudah, kegiatan ini menjadikan sebuah ketekunan dari masyarakatnya. Melalui kegiatan ini diharapkan menjadi nilai tambah nyawa oleh Satpol PP dalam berkegiatan ungkapnya. (Hes/Rin)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Jogja Kembali Sabet Predikat Kota Cerdas
Kota Yogyakarta berhasil meraih penghargaan sebagai Kota Cerdas versi Harian Kompas melalui penilaian berdasar Indeks Kota Cerdas Indonesia (IKCI) 2018. Sebelumnya, Kota Yogyakarta juga berhasil meraih penghargaan yang sama pada tahun 2015. Penghargaan diterima pada hari Rabu (9/1) pagi di Jakarta. Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan, orientasi Pemkot dalam mengembangkan Kota Cerdas bukan sekedar untuk mendapat penghargaan, melainkan bagaimana pemerintah bersama dengan semua stakeholder memberikan dampak nyata bagi masyarakat. "Prinsipnya, bagaimana secara bersama-sama kita bisa menjadikan Yogyakarta menjadi kota yang lebih nyaman, aman, dan bersih. Pelayanan publik lebih sederhana, lalui jelas secara waktu dan biaya dengan memanfaatkan teknologi informasi" Tutur Walikota Lebih lanjut, Walikota mengungkapkan, ke depannya aspek ekonomi juga akan diupayakan didukung dengan perangkat yang mewakili kemajuan teknologi demi lebih bisa memudahkan pelayanan, "Beberapa yang sudah diterapkan Pemkot antara lain e-retribusi pasar tradisional, e-tax untuk palyanan pajak daerah dan perizinan online," Imbuh Walikota. Penghargaan IKCI diberikan kepada kota yang dinilai berhasil menerapkan konsep kota cerdas berdasarkan penilaian dan pembobotan enam dimensi yang dikembangkan oleh Boyd Cohen, pegiat kota cerdas internasional. Keenam dimensi tersebut meliputi lingkungan cerdas, mobilitas, pemerintahan, ekonomi, masyarakat, dan kualitas hidup.Yogyakarta sendiri berhasil meraih peringkat ketiga dari 57 kota untuk kategori kota sedang dengan skor 58,96. Skor terbanyak didapatkan dari aspek masyarakat dengan nilai 14,9 sementara aspek kualitas hidup dan lingkungan mendapat nilai 10,21 dan 8,24. Untuk aspek ekonomi, pemerintahan dan mobilitas Kota Yogyakarta mendapat nilai 6,30, 5,59, dan 5,93. Disampaikan oleh Ninuk Mardiana selaku Pemimpin Redaksi Kompas, IKCI merupakan apresiasi bagi kota yang berhasil menerapkan konsep kota cerdas, selanjutnya pemenang IKCI 2018 diharapkan dapat member inspirasi kota lain agar ikut bergerak mencari solusi permasalahan perkotaan. "Kota akan menjadi tujuan terakhir dalam pergerakan manusia. Saat ini 50 persen penduduk Indoensia tinggal di perkotaan, perkembangan yang secara almaiah terjadi itu harus disertai pengelolaan kota yang mumpuni bagi warga" ujarnya. Sementara, Ridwan Sutriadi, Ketua Program Studi Teknik Perencanaan Wilayah Institut Teknologi Bandung yang juga juri IKCI 2018 mengatakan, dalam 50 tahun terakhir ini urbanisasi di Indonesia berkembang pesat sehingga investasi tidak hanya datang di kota kategori metropolitan (berpenduduk lebih dari 1 juta jiwa) tapi juga kota menengah (kota dengan penduduk 100 ribu hingga 500 ribu jiwa) dan kota kecil (penduduk kurang dari 100 ribu jiwa) "Investasi masuk itu perlu diikuti pengelolaan cerdas dan tepat sasaran sehignga menyejahterakan warganya" Katanya.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
TES
TES