Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Operasi Lilin Progo 2018, Siap Amankan Kota Yogyakarta
Menjelang liburan panjang natal dan tahun baru 2019 Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta bekerjasama dengan Kepolisian, TNI dan seluruh jajaranya menyiapkan pasukan operasi khusus yakni pasukan operasi lilin progo. Selain mengantisipasi terjadinya kemacetan, regu pasukan ini diharapkan mampu memberikan jaminan keamanan selama libur panjang berlangsung. Untuk memastikan kesiapan operasi tahunan ini, seluruh anggota tim Gabungan operasi progo 2018 mengikuti apel di halaman stadion mandala krida kota Yogyakarta, Jumat (21/12). Dalam apel gelar pasukan ini dilakukan pula pengecekan setiap pasukan yang nantinya akan terlibat dalam pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru. Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan mengatakan, diadakannya operasi tersebut memang bertujuan untuk mengamankan jalannya perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Terutama dalam mengantisipasi segala bentuk ancaman maupun teror yang dapat berpotensi memicu konflik. Dalam operasi ini, lanjutnya, juga pihaknya mengajak semua elemen dan kelompok masyarakat agar berpartisipasi dalam terciptanya keamanan bersama. Dalam operasi kali ini juga pihaknya bersinerni dengan TNI dan Polri tak segan-segan mengambil tindakan kepada para pelaku tindak kejahatan maupun orang-orang yang kedapatan melakukan aksi sweeping ke sejumlah tempat. Selain memfokuskan kepada kejahatan jalanan dan gangguan di masyarakat, Pihaknya juga akan menjaga kelancaran lalu lintas di setiap titik yang berpotensi menimbulkan kemacetan. Jika ada yang sweeping lakukan tindakan tegas, untuk kelancaran lalu lintas, Polisi dan Dishub Kota Yogya juga tentu akan berlakukan rekayasa lalu lintas, katanya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
BFI Berikan Bantuan 30 Juta Kepada Warga Bintaran
Semakin meningginya volume sampah rumah tangga warga Bintaran, Kelurahan Bintaran, Kecamatan Mergangsan, Yogyakarta memberikan dampak buruk bagi masyarakat sekitar khususnya di tahun 2015 yaitu pernah terjadi musibah Banjir di wilayah Bintaran. Hal ini membuatkelurahan, Kecamatan dan stek holder masyarakat mulai dari sekarang menjaga kebersihan terutama sampah rumah tangga walaupun masih ada beberapa wargamembuang sampah tidak pada tempatnya, ini di utarakan oleh Ketua RW 02 kelurahan Bintaran, Kecamatan mergangsan, Yogyakarta pada, Jumat (21/12). Kegiatan ini diusung oleh Tim Corporate Social Respponsibility (CSR), BFI Finance Indonesia Tbk yang didirikan sejak pada tahun 1982 dengan nama PT Manufacturer Hanover Leasing Indonesia, yang merupakan bentuk kerja sama antara Manufacturer Hanover Leasing Indonesia dan partner lokal Regional 10 Yogyakarta sekaligus sebagai program peningkatan Kesejahteraan untuk Mayarakat yang berbasis jaminan sosial melalui management pengelolaan sampah. Regional Manager Rachmadi mengatakan semoga dalam momentum ini membuat BFI mampu memberikan yang terbaik bagi warga Bintaran. "Melalui Kelurahan Bintaran, Kecamatan mergangsan diharapkan mampu membantu, sehingga mendapat nilai tambah bagi masyarakat sekitar, dan diharapkan warga mampu membantu BFI, karena kami sepenuhnya sadar bahwa kegiatan ini tidak akan berkembang tanpa dukungan masyarakat" ujarnya. Selain itu, Wakil Walikota Heroe Poerwadi mengatakan pembangunan Bank Sampah Wira Bintari ini merupakan sebagai bentuk Gandeng Gendong yang dari program pemerintah untuk selalu membantu dan bekerjasama antar warga. "inilah bagian upaya kita semua supaya kita semua mempunyai semangat gandeng gendong, filosofi yang hidup di yogyakarta" ungkapnya. Heroe Poerwadi mengatakan nantinya kegiatan ini akan mempercepat bagaimana mempersiapkan memperbaiki angka kemiskinan di Kota Yogyakarta untuk yang saat ini mencapai 6,9% walaupun ini yang terbaik" ujarnya. Sebanyak 400 kegiatan bank sampah di wilayah Kota Yogyakarta sudah terealisasi dengan baik ini menjelaskan bahwa sebagian besar disetiap RW memiliki bank sampah. "400 lebih bank sampah dari 670 RW di Kota Yogyakarta, merupakan di setiap RW memiliki bang sampah, ada RW yang sampai mengolah sampah, dan seperti warga bintaran yang mengelola sampah untuk di kumpulkan dan dijjual" ungkap Wakil Walikota Heroe Poerwadi. Selanjutnya Pemerintah bekerjasama dengan BAPPEDA juga menggandeng kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta untuk pengolahan bagaimana bank sampah menjadi salah satu program kerajinan masyarakat. Kegiatan ini akan diupayakan agar destinasi wisata yang berada di Kasongan khas dengan kerajinan tanah, sedangkan di Kota Yogyakarta khas dengan kreatifitas banksampah. Dalam kesempatan kali ini warga Bintaran diberikan bantuan sejumlah dana yakni 30.999.000 sesuai Rab yang diajukan oleh RW dan warga. Heroe Poerwadi mengatakan ini adalah bagian dari upaya kita bersama untuk menjaga dan membuat nyaman kota Yogya. "Kami Mengajak tokoh masyakarat pada kesempatan ini, hari ini kita mampu mengelola sampah merupakan keberkahan sudah datang, artinya berkah melalui BFI dalam bentuk dana 30jt lebih ,itu bagian dari upaya kita semua agar menjadikan warga Bintaran menjadi lebih nyaman lagi dalam kehidupan bersama". (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Implementasikan Gandeng Gendong, Wawali Launching Program IP2BK
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi melaunching program Integrasi Pemberdayaan Berbasis Keluarga (IP2BK) di RW 16 Prawirodirjan, Sabtu (22/12/2018). Program Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia (YBM-BRI) adalah bentuk implementasi program gandeng gendong. "Program IP2BK adalah contoh nyata program gandeng gendong yang akan terus kita dorong untuk memajukan perekonomian kita," ucap Heroe. Gerakan Gandeng Gendong, jelas Heroe, mengajak partisipasi dari 5K (kota, korporasi, kampus, kampung dan komunitas) untuk bersama bersatu, memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat. Pihaknya meminta Elemen 5K berpartisipasi sesuai kapasitas masing-masing. Misalnya, heroe mencontohkan, peran BRI lewat progam IP2BK dan perguruan tinggi pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Heroe pun meminta kepada masyarakat yang menerima bantuan tersebut untuk memanfaatkan secara maksimal agar lebih produktif sehingga mampu mendongkrak perekonomian. Dalam kesempatan yang sama Badan Pembina YBM-BRI Kanwil Yogyakarta Susilo Sudana mengatakan total bantuan tersebut sebesar Rp.232.315.000 untuk 20 Kepala Keluarga, tidak hanya itu YBM BRI juga memberikan gerobak dorong dan sepeda kronjot. "Disamping itu dalam rangka ulang tahun BRI ke 123, YBM-BRI Kanwil Yogyakarta juga memberikan kado pendidikan kepada anak-anak masing masing sebesar Rp.9.750.000." urainya. Pihaknya pun berharap program tersebut bisa membantu Pemerintah Kota Yogyakarta dalam rangka mengentaskan kemiskinan. Ia juga berharap agar para penerima bisa terbantu dengan program tersebut.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Revitalisasi Malioboro dan Jalan Suroto Selesai
Pedestrian dan boulevard Jalan Suroto Kotabaru sebagai bagian dari kawasan cagar budaya Kotabaru Yogyakarta yang telah direvitalisasi kini memiliki wajah baru dan diresmikan langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Peresmian dilaksanakan dengan memencet tombol bersama dengan Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti dan Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi. Di sepanjang pedestrian dan boulevard Jalan Kotabaru ini dilengkapi fasilitas seperti lampu taman dengan desain yang sesuai dengan konsep kawasan cagar budaya Kotabaru, bangku taman serta dipercantik dengan berbagai hiasan lampu dan bunga. Pada kesempatan tersebut, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengapresiasi hasil kerja yang dilakukan Pemerintah Kota Yogya selama kurang lebih 6 bulan tersebut. Ia pun mengaku cukup senang dengan tatanan dan pemilihan material yang digunakan dalam pengerjaan area pedestrian Suroto tersebut. Saya kira bisa kualitas produknya seperti Malioboro, bebernya dilokasi, Jumat (21/12). Sementara itu, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan boulevard Kotabaru ini dihadiahkan untuk masyarakat dari Pemkot Yogya. Pada kesempatan tersebut Ia meminta kepada masyarakat untuk ikut serta dalam menjaga hasil pembangunan boulevard Kotabaru Jalan Suroto tersebut. "Masyarakat dan wisatawan yang menghabiskan libur panjang akhir tahun dapat menikmati suasana baru di Kota Yogyakarta, baik di Kotabaru maupun di Malioboro. Pedestrian di Malioboro juga sudah selesai direvitalisasi sepenuhnya," katanya. Walikota memastikan jika pedestrian di Jalan Suroto Kotabaru tersebut juga dapat dinikmati sepenuhnya oleh penyandang disabilitas karena trotoar sudah dilengkapi dengan "guiding block". "Bahkan, guiding block" ini menyambung di seluruh sirip jalan. Tidak ada yang terputus, kebutuhan kaum difabel sangat kami perhatikan," katanya. Dalam pembangungan tersebut, lanjutnya, Pemkot Yogya memanfaatkan dana keistimewaan untuk mendanai pekerjaan revitalisasi pedestrian dan boulevard di Jalan Suroto Kotabaru. "Konsep revitalisasi di Jalan Suroto adalah untuk menegaskan fungsi kawasan ini sebagai garden city". Konsep revitalisasi pun berbeda dengan pekerjaan revitalisasi pedestrian di Jalan Malioboro," katanya. Sementar itu, Warga Yogyakarta juga mengaku senang atas diresmikan boulevard Kotabaru. Salah satunya ialah Dhani, warga asli Yogyakarta yang mengharapkan area ini dapat menjadi nyaman untuk masyarakat. "Saya kan warga asli, ngalamin banget perubahannya. Dulu trotoar ini sempit, sekarang jadi luas," ungkapnya.(Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Ratusan Pegolf Ramaikan Gelaran Golf Walikota Cup
Ratusan pegolf meramaikan gelaran Piala Walikota Yogyakarta yang di gelar di Merapi Golf, Cangkringan, Sleman, Sabtu (22/12/2018). Gubernur DIY, Sri Sultan HB X dan Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti pun ambil bagian pada kejuaraan tersebut. Ketua panitia pelaksana turnamen tersebut, Kosim Junaedi mengatakan, Golf Walikota Cup menjadi salah satu turnamen yang paling ditunggu oleh penggemar golf. Ia mengungkapkan konsistennya penyelenggaraan Turnamen Golf Walikota Cup memang tidaklah diraih dengan mudah dan kedepan akan terus berupaya untuk meningkatkan pelaksanaannya agar bisa lebih baik dan semakin diminati. Pada kesempatan tersebut, Gubernur DIY, Sri Sultan HB X berpesan kepada pelaksana agar turnamen dengan jumlah peserta yang luar biasa banyak tersebut bisa terus digelar tiap tahun. Bahkan, jelasnya, dalam kesempatan tersebut Ngarsa Dalem meminta agar digelar turnamen golf serupa guna mengakomodasi tingginya animo masyarakat terhadap turnamen golf di Kota Yogya. "Tentunya juga akan mengangkat Kota Yogya sebagai kota wisata, yang sukses menggelar turnamen besar seperti ini," katanya. Sementara itu Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, mengatakan adanya turnamen golf ini, bisa memberikan kesempatan bagi para pegolf lokal sebagai sarana menimba ilmu serta pengalaman. Ia berharap, para pegolf Kota Yogya nantinya bisa bisa menuai banyak prestasi baik ditingkat nasional hingga internasional. Turnamen ini saya harapkan bisa memberi kesempatan pada kita untuk mau belajar, dan rajin datang latihan. Harapannya, prestasi kita di olahraga golf lebih baik" katanya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Ribuan Pesera Jogja Color Walk dan Jogja Menari masuk Rekor MURI
Pesera Jogja Color Walk dan Jogja Menari diikuti oleh ribuan peserta diberbagai kalangan mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kurang lebih 4.279 peserta yang mengikuti Tarian Jaranan di Alun - alun Utara, Yogyakarta, pada Minggu (23/12). Event dari Yogyakarta untuk dunia ini memberikan wahana bagi masyarakat umum, dunia usaha dan sektor publik yang digagas oleh Keluarga Alumni Teladan Yogyakarta (KATY) dalam merayakan kebhinekaan Indonesia. Ketua Panitia, Muchammad Romahurmuziy menyatakan, selain Jogja Menari yang mendapatkan muri, dalam kegiatan ini juga diadakan Color Walk dengan peserta sebanyak 13 ribu orang. Acara kita pada hari ini adalah Jogja Color Walk dan Jogja Menari. Alhamdulillah 13 ribu peserta untuk Jogja Color Walk dan 4279 untuk peserta Jogja Menari" ujarnya. Kegiatan ini mendapatkan Rekor MURI melalui Pagelaran Tari Jaranan yang diadakan oleh Keluarga Alumni Teladan Yogyakarta. Peserta yang tercatat dalam Pagelaran Tari Jaranan ini menjadi rekor MURI ke-8.799 oleh MURI. Romi mengatakan, Jogja Menari ini dikukuhkan sebagai rekor dunia oleh museum rekor dunia Indonesia. "Jogja Menari dikukuhkan sebagai rekor dunia oleh museum rekor dunia Indonesia. Kita memang sengaja kemas dengan tajuk dari Jogja untuk dunia, yang memang dimaksudkan sebagai kekayaan kota Yogyakarta yang kita persembahkan untuk dunia, terangnya Romi menambahkan acara ini membuat koreografi sendiri, dibuat dari tarian angguk yang kemudian dimodifikasi oleh salah satu sanggar di Yogyakarta. "Acara ini menari dalam 8,5 menit. 4271 penari dalam tiga shift, yang mana dalam shift terakhir mereka bersama menari dan menjadi kegembiraan sendiri bagi masyarakat Jogja pada akhir tahun 2018. Jogja sebagai salah satu kota budaya di Indonesia, yang menjunjung tinggi tradisionalisme dan tanpa mengurangi tradisionalisme jaranan diambil karena semangatnya kegembiraan, jelasnya. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini masyarakat dapat bersatu dalam perbedaan yaitu menjelang tahun politik. Dalam hal ini juga dihadiri oleh Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti yang datang dalam kesempatan ini menyampaikan kegembiraannya dan berharap kegiatan ini bisa menjadi ajang silaturahmi bagi masyarakat sekaligus melestarikan budaya bangsa. Harapan kita senang, bisa sehat dan bisa silaturrahmi di kota Yogyakarta yang kita cinta bersama, katanya. Selain itu, dalam sambutan melalui Video, Presiden Republik Indonesia, Jokowidodo menyampaikan jika budaya dan keanekaragaman suku bangsa dapat memperkuat dan membangun bangsa Indonesia. Keragaman budaya dan keanekaragaman suku bangsa adalah kekuatan kita membangun Indonesia untuk menjadi bangsa yang tangguh di pentas dunia. Saya apresiasi Jogja Color Walk dan Jogja menari yang di gelar hari ini. Jaga terus persaudaraan anak bangsa dan pelihara NKRI, karena itulah kekuatan kita, terangnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kecamatan Mantrijeron dan Kecamatan Wirobrajan sebagai Juara Bola Voli Dandim Cup ll 2019
Bola voli merupakan salah satu olahraga yang banyak dikagumi. Hal ini diapresiasi oleh Dandim dengan menggelar kejuaraan bola voli antar kecamatan se-Kota Yogyakarta Komandan Kodim 0734/YKA dengan memperebutkan piala tetap dan diberikan uang pembinaan. Acara ini digelar mulai tanggal 16 - 23 Desember 2018 di Sport Hall Kridosono jalan, Kegiatan ini dihadiri oleh Kodim, Walikota Yogyakarta, Pengurus Kota PBVSI Yogyakarta yang gandeng Kodim 0734/Yogyakarta untuk menggelar Dandim 0734 Cup 2018. Dandim Cup 2018 ini diikuti oleh sebanyak 16 tim putra dan 16 tim putri. Dandim Cup ll ini merupakan salah satu kegiata tahunan yang merupakan sarana seleksi untuk menghadapi porda XV di tahun 2019. Turnamen Bola Voli bertujuan untuk mencari bibit-bibit unggulan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dari para pemain. Dandim Cup ini memperebutkan Piala Bergilir Dandim 0734/Yogyakarta, yaitu Piala Tetap Dandim 0734/Yogyakarta serta Total Hadiah senilai Rp 8 juta. Antusias para peserta sangat terasa saat berlansungnya pertandingan. Banyaknya peserta membuat pertandingan semakin memanas. Namun yang tersisa sebagai pemenang vinal adalah grup Putra Juara 1 dari Kecamatan Mantrijeron, Juara 2 Kecamatan Wirobrajan, Juara 3 Kecamatan Mergangsan serta pemenang Juara Harapan 1 dari Kecamatan Kotagede. Selain itu Pemenang pada Grup Putri Juara 1 dimenangkan oleh Kecamatan Wirobrajan, Juara 2 Kecmatan Tegalrejo, Juara 3 Kecamatan Gondomanan, serta Juara Harapan 1 dari Kecamatan Mergangsan yang memperebutkan kejuaraan bola voli Tahun ini. Selama pertandingan berlangsung Walikota ikut menyemangati dan memberikan semangat untuk para peserta. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pembinaan olahraga voli di kota Yogyakarta. Dandim Cup ini sekaligus untuk menyiapkan Porda 2019 pada 10-18 Oktober 2019 mendatang, di mana Yogyakarta menjadi tuan rumah. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pertunjukan Wayang Kulit Ki Seno Nugroho
Menjelang tutup tahun 2018, Kelurahan Sorosutan menggelar budaya Sorosutan bertajuk "Gelar Kloso" pada Minggu (23/12). Ketua panitia Gelar Budaya SorosutanTomy Andre Widiatmoko menuturkan kegiatan tersebut untuk mewujudkan impian dari warga Sorosutan yang rindu akan penampilan dalang Ki Seno Nugroho. "Setelah melakukan persiapan kurang lebih sekitar dua bulan, warga dan pemuda saling bahu membahu untuk terwujudnya impian tersebut. Dan akhirnya terwujudlah impian tersebut melalui gelar budaya Sorosutan" ungkapnya. Pada pagelaran wayang kulit tersebut, dalang Ki Seno Nugroho memilih lakon Sesaji Rojo Suyo. Dipilihnya lakon tersebut bermakna, meskipun kelurahan Sorosutan tidak sebesar kelurahan yang lain, namun gaungnya bisa terlihat oleh kelurahan yang lainnya. Semakin malam suasana semakin meriah, Penampilan Seno yang lucu kerap mengundang gelak tawa penonton, ditambah dengan alur ceritanya yang menarik. Hadir dalam acara tersebut, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, menurutnya pagelaran wayang ini merupakan sebuah kegiatan yang mempunyai makna yang sangat positif di tengah arus modernisasi dan krisis identitas budaya namun warga Sorosutan terus mempertahankan budaya yang sebagian sudah ditinggalkan. "Karena selain sebagai upaya nguri-uri budaya bangsa, kegiatan ini juga sekaligus menggugah dunia pedalangan agar lebih aktif dan kreatif membangun budaya khususnya wayang kulit agar masyarakat bisa lebih dekat dan mencintai budaya sendiri" katanya. Ia berharap melalui pergelaran wayang kulit ini warga dapat memetik nilai-nilai positif dari cerita yang akan dibawakan. "Mudah-mudahan pergelaran wayang kulit malam ini menjadi motivator bagi dunia seni pada umumnya dan kalangan seniman khususnya pedalangan, untuk terus berkarya dan mengembangkan seni pedalangan" katanya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kecamatan Wirobrajan dan Dinas PUPKP Terbaik
Dalam evaluasi implementasi Smart City 2018, Kecamatan Wirobrajan dan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) keluar sebagai juara pertama alias terbaik dalam ajang Walikota Mengapresiasi tahun 2018 yang digelar di Ruang Bima, Rabu (26/12/2018). Dalam Kesempatan Walikota Mengapresiasi tahun ini, Pemerintah Kota Yogyakarta memberikan apresiasi kepada OPD Pemkot Yogyakarta ditingkat kecamatan, OPD non kecamatan, kepada kampung dan lembaga berbasis masyarakat yang telah mampu mengembangkan teknologi informatika. "Saya ucapkan selamat kepada OPD dan kecamatan atas keberhasilan inovasinya dalam bidang TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)," ucap Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi dalam sambutannya. Heroe meminta OPD dan Kecamatan untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, meningkatkan responsivitas dalam mengantisipasi serta mengatasi berbagai masalah yang ada di masyarakat secara optimal sesuai dengan kapasitas dan bidang kerja masing-masing. Pihaknya pun mengingatkan Kota pintar atau Smart City bukanlah semata-mata apabila ada aplikasi layanan bagi masyarakat, kemudian misi suatu kota menjadi Smart City tersebut tercapai. "Akan tetapi pada hakekatnya penerapan aplikasi tersebut secara optimal bagi pelayanan dan kesejahteraan masyarakat adalah salah satu langkah awal dari bagaimana suatu kota dikelola secara cerdas," sambungnya. Lebih lanjut Heroe menjelaskan, Smart city bukanlah tentang besarnya dana untuk membeli perangkat teknologi canggih telekomunikasi semata, akan tetapi, lanjutnya, lebih daripada itu yakni menyangkut bagaimana sebuah kota mampu merubah cara berpikir dan juga cara melayani masyarakat agar lebih optimal. Heroe pun mengaku tengah berkomunikasi dengan instansi lain seperti kepolisian, Pengadilan dan Kementerian Agama untuk bergabung sekaligus bersinergi memberikan pelayanan dalam satu aplikasi yang sama. "Kami masih terus mengembangkan smart city ini agar benar-benar menjadi smart bukan hanya lomba mengembangkan aplikasi saja," tegasnya. Dalam kesempatan yang sama Plt kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta Tri Hastono menerangkan Walikota mengapresiasi tahun 2018 merupakan bentuk apresiasi dan atensi pemerintah Kota Yogyakarta terhadap langkah, tindakan serta keputusan cerdas baik jajaran pemerintahan maupun masyarakat Kota Yogyakarta. "Dinas PUPKP dinilai memiliki tingkat responsivitas terbaik terhadap penyelesaian layanan publik, sementara Kecamatan Wiborajan memiliki jumlah penduduk terbanyak yang telah melakukan registrasi JSS," urainya. Pihaknya berharap penghargaan tersebut bisa menjadi gambaran bagi penerima apresiasi bahwa kinerjanya selama ini sudah berada dalam track yang benar sehingga bisa ditularkan kepada OPD lain. Dalam Walikota Mengapresiasi 2018 tidak hanya diberikan kepada Kecamatan dan OPD saja namun juga diberikan kepada Kampung Smart, Kampung Bijak, Perilaku Ekonomi Cerdas serta Gagasan Cerdas. Sementara itu Camata Wirobrajan, Rumpis mengaku bangga dengan penghargaan tersebut, pihaknya menilai aplikasi JSS telah membantu banyak warga Wirobrajan. "Masyarakat di Wirobrajan telah familiar dengan JSS, kami juga terus mensosialisasikan aplikasi JSS dalam kesempatan apapun," ucapnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wakil Walikota Ajak Badko Bangun Generasi Qur’ani
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengajak Badan Koordinasi TKA-TPA Kota Yogyakarta berkontribusi dalam membangun generasi Qur"ani. "Pendidikan moral berbasis Al-Qur"an perlu mengawal pendidikan anak Indonesia yang hanya sedikit mendapatkan pendidikan agama di sekolah-sekolah umum," ucap Heroe Poerwadi saat pelantikan pengurus Badko TKA-TPA Kota Yogyakarta periode 2018-2022 di Gedung DPD, Minggu (23/12/2018). Heroe menegaskan, diperlukan upaya yang sungguh-sungguh oleh semua komponen masyarakat untuk membentengi anak terhadap budaya-budaya baru yang semakin jauh dari nilai-nilai ke-Islam-an. "Adanya Badan Koordinasi Taman Kanak-Kanak Al-Qur"an Dan Taman Pendidikan Al-Qur"an Kota Yogyakarta merupakan wadah bersama pemerintah dan pihak-pihak yang memiliki perhatian kepada pendidikan anak dalam upaya memecahkan permasalahan-permasalahan pendidikan anak berbasis Al-Qur"an," ujar Heroe. Heroe melanjutkan, Anak-anak sebagai pelaku perubahan di masa depan dan yang akan menerima tongkat estafet pengembangan Kebudayaan Islam harus diberi bekal yang cukup untuk melaksanakan amanat tersebut. "Seluruh potensi anak harus dikembangkan melalui keseimbangan olah hati, olah rasa, olah pikir dan olah raga yang seiring dengan syariat Islam," imbuhnya. Terkait kepengurusan Badko, pihaknya pun mengingatkan agar organisasi bisa dijalankan secara optimal dengan melakukan kolaborasi dengan organisasi lain. "Jangan hanya fokus dengan organisasinya sendiri, dan jangan menjalankan program sendiri, ajakalah generasi lain untuk berjalan bersama," kata Heroe. Dalam pelantikan tersebut Ustadz Muhaimin terpilih menjadi Ketua Badko TKA-TPA Kota Yogyakarta periode 2018-2022 menggantikan ketua sebelumya Ustadz Andry Sunny. Usai pelantikan, Ustadz Muhaimin mengaku akan melanjutkan program-program sebelumnya dan akan melakukan inovasi untuk menggenjot Badko Kota Yogyakarta. "Salah satu program yang akan kami lakukan adalah meningkatkan sumber daya pengajar TKA-TPA di Kota Yogyakarta," jelasnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Yogya Gelar Perayaan Natal, Ini Pesan Walikota
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengajak seluruh umat Kristiani agar menjadikan Natal sebagai semangat baru dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Kota Yogya, ajakan ini disampaikannya saat hadir dalam acara perayaan natal 2018 Pemerintah Kota Yogyakarta di Graha Pandawa Balaikota Yogyakarta, Kamis (27/12). Walikota mengungkapkan, dengan perayaan natal tersebut dapat dijadikan mementum untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Artinya lakukan yang terbaik untuk Kota Yogya. "Melalui momentum perayaan natal ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, mari kita berbuat yang terbaik untuk masyarakat dan Kota Yogya ini, " katanya didepan ratusan Jemaat Perayaan Natal. Ia mengatakan dalam kurun waktu kurang dari seminggu mendatang, Tahun Baru 2019 sudah didepan pintu. Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun 2019 juga datang penuh dengan tantangan. Untuk itu, lanjutnya, Ia mengajak seluruh Jemaat agar terus bersiap dalam melanjutkan pembangunan Kota Yogya. "Berbicara pembangunan tidak lah berkesudahan melainkan merupakan pekerjaan yang setiap harinya secara berkesinambungan harus dilakukan demi mencapai kesejahteraan rakyat, khususnya warga Kota Yogya. Apa yang selama ini telah dicapai saya minta tidak membuat lengah namun harus terus dievaluasi guna memperbaiki diri agar lebih baik ke depannya" ujarnya. Tak lupa, Walikota juga mengajak kepada para Jemaat untuk terus memupuk rasa persatuan dan kesatuan, memperkokoh rasa solidaritas serta menjunjung tinggi kerukunan antar umat beragama yang telah melekat kuat pada masyarakat Kota Yogya. Apalagi tahun depan, tambahnya, merupakan tahun politik yang sarat dengan trik dan intrik, yang bisa saja merusak persatuan seluruh warga Kota Yogya. "Rasa saling menghormati harus terus kita tanam dalam diri masing-masing. Setiap warga atau individu memiliki pemikiran yang berbeda-beda karenanya keragaman pemikiran tersebut harus dapat kita hormati, jangan jadikan perbedaan ini menjadi pemecah bangsa," pungkasnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
13 Rumah Tidak Layak Huni di Yogyakarta Segera Direhab
Sebanyak 13 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Yogyakarta akan segera direhab setelah mendapatkan bantuan sebesar Rp.15 juta dari Baziz BPD DIY. "Bantuan dari Baziz BPD DIY ini adalah salah satu implementasi program gandeng-gendong, dengan model seperti ini pembangunan bisa dilakukan lebih efektif," ucap Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat menyerahkan bantuan Baziz BPD DIY di Balaikota, Kamis (27/12/2017). Heroe menegaskan bantuan RTLH dari Baziz BPD DIY sangat bermakna dalam rangka mendukung upaya Pemerintah Kota Yogyakarta dalam mengentaskan kemiskinan. "Angka kemiskinan di Kota Yogyakarta mengalami penurunan 0,66 persen, tahun ini angka kemiskinan merosot di angka 6,98 persen," urainya. Pihkanya berharap upaya pengentasan kemiskinan di Kota Yogyakarta dilakukan secara bersama-sama dengan prinsip gandeng-gendong. "Sebenarnya antara Pemerintah dan korporasi memiliki sasaran yang sama, tapi karena tidak terkoneksi akan sangat tidak efektif dan tidak tepat sasaran," ujarnya. Heroe ingin unsur 5K yang terdiri dari elemen kota, korporasi, kampus, kampung dan komunitas menyamakan program. Dengan begitu, pihaknya optimis pembangunan akan tepat sasaran dan tidak akan terjadi tumpang tindih anggaran. Dalam kesempatan yang sama Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta Edy Muhammad menerangkan, total bantuan yang diberikan Baziz DIY sebanyak Rp.210 Juta untuk memperbaiki 13 RTLH, dan untuk perbaikan 3 jamban masing-masing Rp.5 Juta. "13 rumah tidak layak huni tersebut tersebar di 12 Kelurahan yakni, Baciro, Tahunan, Pandeyan, Kricak, Suryodiningratan, Gedongkiwo, Bausasaran, Wirobrajan, Tegal Panggug, Pakuncen, Panembahan, dan Wirogunan, kata Edy menjelaskan. Sementara itu Perwakilan Baziz BPD DIY, Widi menjelaskan, bahwa pelaksanaan kegiatan CSR di Bank BPD DIY sudah dimulai sejak tahun 2008. "Dengan kegiatan yang menjadi fokus pelaksanaanya berupa pemberdayaan masyarakat melalui sektor produktif, sosial kemasyarakatan,kesehatan, tanggap darurat, pendidikan, lingkungan hidup, dan insfrastruktur," jelas Widi. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Berikan Modal ke PDAM dan Bank BPD DIY
Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pemberian otonomi kepada daerahnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan masyarakat mempercepat terwujudnya kesejahteraan. Kegiatan ini diwujudkan dengan digelarnya Penyerahan Penyertaan Modal dari Pemerintah Kota ke PDAM dan Bank BPD DIY di Ruang Yudhistira, Kamis (27/12). Anggaran tersebut akan dimanfaatkan untuk penyertaan modal ke dua institusi yaitu BPD DIY dan PDAM Tirtamarta Yogyakarta. Hal ini sesuai dengan potensi dan keanekaragaman sumber daya lokal yang dimiliki oleh wilayah Kota Yogyakarta. Dengan ini upaya yang dilakukan dalam rangka pengembangan daerah yang mandiri dengan memiliki Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merupakan salah satu paling mendasar di daerah Yogyakarta. Selain itu, manfaat dan keuntungan yang maksimal dapat memngelola BUMD atau Perusahaan Daerah untuk meningkatkan masyarakat yang memiliki entrepreneurship yang baik, pengelolaan yang professional serta penggunaan teknologi digital. Dengan ini, Pemerintah Kota Yogyakarta terus bertahan dalam era perubahan yang dicapai guna memberikan modal menjadi kunci utama dan penting untuk menyangkut tingkat keamanan dan kekuatan perusahaan dalam menghadapi operasional. Semakin besar modal, maka perusahaan akan lebih stabil dalam menjalankan amanah mensejahterakan masyarakat dan memenuhi profit perusahaan. Berkenaan dengan hal tersebut, sesuai amanat Perda No.17 Tahun 2018 tentang Penambahan Penyertaan Modal Pemerintah Kota Yogyakarta dan persoalan inefisiensi, lemahnya penerapan good corporate governance, rendahnya kontribusi profit BUMD terhadap PAD dan persoalan lain yang sering dihadapi oleh beberapa BUMD. Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan, diharapkan tidak muncul lagi seiring dengan kekuatan internal. "Diharapkan tidak muncul lagi seiring dengan kekuatan internal yang dibangun melalui rasio kecukupan modal yang stabil" ujarnya. Pemerintah Kota Yogyakarta berkewajiban memenuhi penyertaan modal yakni diberikan kepada PDAM Tirtamarta sebesar Rp.27.898.766.000 dan kepada Bank BPD DIY sebesar Rp.34.870.000.000 untuk digunakan dengan sebaik-baiknya. Haryadi Suyuti berharap, melalui penyertaan modal bagi Bank BPD DIY dan PDAM Tirtamarta akan memberikan penguatan bagi dua perusahaan. "Dalam menjalankan roda perusahaan. Menjadi korporasi yang tangguh menghadapi perubahan, tanggap dalam merespons kebutuhan masyarakat serta menjadi institusi yang amanah" ungkapnya. Haryadi Suyuti menenambahkan, "marilah kita majukan perekonomian Kota Yogyakarta melalui layanan pemenuhan air minum dan perbankan yang berkualitas" (Hes).
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
LK3 Tegalpanggung Pantau Gepeng di Wilayah Kota Yogyakarta
Kota Yogyakarta dijuluki sebagai Kota Nyaman Huni dan Kota Istimewa. Namun di balik itu semua masih adanya Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) di beberapa wilayah di Kota Yogyakarta. Saat ini Pemerintah Kota Yogyakarta juga sedang mengupayakan untuk mengurangi anak jalanan di wilayah Yogya. Namun hal ini memang memerlukan waktu yang lama untuk memilah dan memberikan bantuan kepada Gepeng. Dengan adanya ini semua pihak terkait lembaga sosial melaksanakan program pengentasan untuk kaum Pengemis, Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT) dari Pemerintah Provinsi setiap tahunnya yang di selenggarakan di Bekasi, Jakarta. Namun hal ini belum banyak di ketahui oleh pihak LSM seperti Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3), kelurahan Tegalpanggung, kecamatan Danurejan Kota Yogyakarta. Pekerja sosial masyarakat kota yogya mempunyai tanggungjawab berperan aktif di kota Yogya. Sudah 65 orang, meliputi Kota Yogya yaitu terbagi dalam tiga wilayah dari utara, tengah dan selatan, masing-masing membawahi 5 kecamatan. Dengan menerjunkan petugas dijalanan untuk memantau situasi di jalan adakah pelanggaran sosial yang dilakukan di jalan. Wakil Ketua 3, LK3 Setyo Murtikusumo menuturkan pihaknya tidak memiliki kewenangan namun ikut bertanggungjawab atas adanya orang jalanan di kota Yogya. "Kami tidak diberi kewenangan seenaknya, kami pendekatan, memberikan sapaan dan diberikan pembinaan input atau masukan untuk mereka meninggalkan jalan" katanya. Setyo Murtikusumo menurutnya, hal ini sangat sulit untuk mengubah kondisi sosial yang sifatnya, perilaku dan sosialnya tidaklah mudah. "Pembuat kebijakan harus memahami kondisi sosiologi masyarakat. Program yang digagas oleh pemerintah daerah ini sudah ada program serupa di lapangan dan cenderung belum di ketahui oleh lembaga sosial lainnya" katanya. Hal ini yang menyebabkan kurangnya komunikasi antara Pemerintah Provinsi dengan LSM terkait. Padahal sebagai lembaga sosial pihaknya sangat antusias untuk menuntaskan Gepeng di Wilayah Yogyakarta, ini menunjukkan masih banyak anak jalanan yang harus di bantu untuk keberlanjutan hidup yang lebih baik. Wakil Ketua III Setyo Murtikusumo mengatakan, dengan adanya mengubah budaya dan gaya hidup suatu kalangan masyarakat bukan perkara mudah. "Kebiasaan mereka yang hidup di jalanan tanpa alas, tidak banyak bekerja, tiba-tiba di ajarkan untuk membuat suatu karya atau usaha untuk membuat hidup lebih baik hal ini bukanlah perkara yang mudah" ujuarnya. Untuk pengentasan kehidupan para gepeng, lanjutnya, pemerintah bisa belajar dari apa yang di miliki dan di upayakan oleh LK3 ini. Dengan pendekatan yang keberlanjutan tidak hanya sebulan, setahun namun bisa hingga tiga tahun untuk mengajak para Gepeng ikut dalam pelatihan keterampilan yang diadakan oleh Pemerintah Pemerintah Provinsi. Setyo Murtikusumo mengatakan seperti halnya anak jalanan, pengamen dan kalangan sejenis diberikan rumah tidak jauh dari wilayah lingkungan dimana mereka biasa mencari makan. Rumah ini tidak jauh dari pemukiman penduduk biasa yakni bisa dimana saja seperti di pinggiran sungai ini sudah sangat membantu agar mereka bisa bergaul dengan masyarakat yang lain. "Mereka diberi pelatihan keterampilan dan pelan-pelan diajak keluar dari dunianya selama ini. Mereka disosialkan agar bisa berinteraksi dengan masyarakat pada umumnya. Selain itu mereka juga diberikan pendidikan. Namun proses ini memerlukan waktu yang cukup lama, bertahun-tahun," urainya. Setyo Murtikusumo melanjutkan, upaya ini nampaknya cukup berhasil, walau hanya untuk sementara. Walau para gepeng ini sudah berubah, yang tidak bisa menerima adalah masyarakat. Banyak kampung yang menolak mereka. Dengan kata lain kalangan ini mendapatkan resistensi dari masyarakat. Namun demikian, upaya mengentaskan anak jalanan ini bisa dikatakan berhasil walau belum banyak yang ikut dalam perubahan ini. Setyo Murtikusumo melanjutkan, apabila pola hidup di tempat yang baru tidak jauh berbeda dengan yang sekarang, tentu tidak terlalu menjadi masalah. Namun apabila berbeda, misalnya dari memulung menjadi pembuat tempe dan susu kedelai seperti yang diinginkan oleh salah satu orang jalanan yang berhasil ikut pembenahan diri ini, Widodo dari Yogyajarta, tentunya menjadi masalah besar. Diperlukan masa transisi atau penyesuaian yang tidak sebentar. Selain itu Widodo dan Sairah yang dulunya di jalanan sekarang sudah dinikahkan secara massal di Bekasi saat pembinaan, beliau mengatakan, semua fasilitas di tanggung oleh LK3 dan Pemerintah Provinsi yang bekerjasama dengan Dinas Sosial. "Disana dikasih makan tidur gratis, biaya kesana dibayari, pangan mentah dikasih, kompor dikasih tempat juga lima hari sekali ikan, sayur bumbu dan lain lain dikasih semua gratis" ungkapnya. Widodo dan Sairah pada kesempatan saat di wawancarai mengatakan sangat berterimakasih sudah diberikan kebebasan dari hiruk pikuknya yang dahulu menjadi orang jalanan sekarang memiliki bekal untuk berdagang. "Aku berterimakasih dari jalanan udah ada kemajuan menjadi lebih baik. Dulu saya mulung di BI alhamdulillah dulu hanya cukup buat makan, saya berterimaksih kepada pak mukti dan teman-teman yang membantu aku bangga dibantu oleh LK3" ungkapnya Dengan adanya upaya-upaya ini diharapkan menjadi jembatan untuk terus meminimalisir gepeng, kekumuhan dan permasalahan sosial. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Taman Pintar Kembali Menembus Satu Juta Pengunjung
Menjelang akhir tahun 2018 ini, Taman Pintar Kota Yogyakarta memberikan kejutan kepada pengunjungnya yang kesatu juta. Sabtu (29/12). Taman Pintar Yogyakarta kembali berhasil mencapai target angka pengunjung kesatu juta yang jatuh pada wisatawan asal Lampung bernama Kusnadi. Kusnadi mengaku kaget dengan kejutan tersebut, Ia mengaku baru pertama kali berkunjung ke taman pintar. Pria yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil itu pun datang ke Yogyakarta sejak sejak empat hari yang lalu. "Saya mengajak keluarga ke Yogyakarta, dapat informasi kalau di Yogyakarta ada taman pintar yang cocok untuk liburan anak-anak," ceritanya. Meski baru pertama ke Taman Pintar, kusnadi mengaku sangat terkesan karena taman pintar bisa menjadi rujukan berwisata sekaligus media belajar bagi anak-anak. Ia pun mendapatkan hadiah microwave dan paket sovenir dari taman pintar, hadiah diserahkan langsung oleh Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi. Heroe menyebut Taman Pintar masih menjadi daya tarik kuat wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Selain rekreasi, taman pintar juga menyajikan media edukasi yang menarik untuk para wisatawan di akhir tahun ini. "Taman Pintar harus semakin kuat brandingnya. ke Taman Pintar wisatawan dapat apa? Bisa hiburan sekaligus belajar. Tugas kami terus perbaiki wahana yang ada upaya punya daya tarik," kata Heroe. Heroe menjelaskan, selama liburan natal dan akhir tahun ini rata-rata wisawtan yang bekunjung ke taman pintar menembus 10.000 orang setiap harinya. Ia menilai hal tersebut tidak lepas dari adanya pengembangan-pengambangan wahana Taman Pintar tiap tahunnya. Pemerintah akan terus mengevaluai semua wahana di Taman Pintar yang butuh perbaikan dan pembaharuan supaya tidak membosankan. Heroe menyebut, Pemkot berencana mengembangkan Taman Pintar namun karena keterbatasan lahan sehingga solusinya adalah membangun Taman Pintar II. "Taman Pintar II rencananya akan dibangun tahun depan di Yogyakarta bagian selatan dan akan khusus menyediakan wahana khusus air," teranya. (Tam)