Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Terus Dorong Pembangunan Ramah Difabel
Pemerintah Kota Yogyakarta terus berbenah untuk mewujudkan Yogyakarta sebagai kota inklusi, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan berupaya untuk selalu memenuhi dan memberikan perlindungan hak bagi penyandang disabilitas di berbagai sektor, mulai pendidikan hingga tenaga kerja. "Salah satu kebijakan yang ditempuh adalah membantu disabilitas dalam mempersiapkan diri untuk masuk dunia kerja serta akses ke dunia berupa sarana prasarana dan pendukungnya" Tutur Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi dalam acara Workshop Komite Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Kota Yogyakarta, Kamis (4/4) pagi di Grha Pandawa, Kompleks Balaikota. Heroe menambahkan, saat ini hampir seluruh gedung atau fasilitas publik yang dibangun sudah ramah difabel, namun demikian masih ada beberapa bagian dari bangunan fasilitas umum yang belum ramah difabel, kebanyakan merupakan bangunan yang didirikan di masa lalu. Terkait hal tersebut, Pemkot berkomitimen untuk melakukan evaluasi dan penataan agar seluruh bangunan dan fasilitas umum ramah difabel. "Kami berterima kasih pada organisasi pemerhati disabilitas yang senantiasa memberikan masukan dan saran terkait pembangunan dan kebijakan yang ramah disabilitas." Imbuh Heroe. Salah satu peserta workshop, Puji Santoso dari Difa Bike mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemkot tersebut, menurut Puji, pembangunan gedung dan fasilitas publik yang dilakukan Pemkot telah menunjukkan keseriusan Pemkot dalam mewujudkan kota yang ramah terhadap difabel. "Harapan kami, jalinan komunikasi yang dibangun Pemkot dengan penyadang disabilitas dapat memberikan kesamaan pandangan dan program kerja dalam implementasi Perda Disabilitas yang telah disahkan" Ungkapnya Beberapa aksi yang dilakukan Pemkot antara lain melakukkan pemetaan dan invetarisir kota-kota lain yang berpredikat sebagai Kota Inklusi agar Pemkot dapatmengetahui sejauh mana posisi Yogyakarta sebagai kota inklusi dibandingkan dengan kota lain. Selain itu, Pemkot saat ini juga tengah menggodok konsep Rumah Layanan Disabilitas yang diusulkan oleh komunitas Disabilitas di wilayah Baciro, Kraton, dan Cokrodiningratan. "Melalui Rumah Layanan Disabilitas, para penyandang disabilitas di Kota Yogyakarta berharap mendapat layanan terpadu, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga pelatihan-pelatihan. Saat ini kita sebenarnya sudah memiliki Unit Layanan Disabilitas, namun lebih banyak melayani pendidikan anak berkebutuhan khusus" Ungkap Kepala Bidang Advokasi dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Yogyakarta, Tri Maryatun. (ony)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wawali Lepas Kafilah STQ
Sebanyak 16 kafilah Kota Yogyakarta yang akan bertanding di ajang Seleksi Tilawatil Qur"an (STQ) tingkat DIY mulai hari ini (5/4) hingga besok (6/4) di Sleman dilepas oleh oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi di Ruang Yudhistira. Wawali berpesan agar para kafilah mempersiapkan diri dengan matang sehingga dapat memberikan penampilan yang terbaik. "Lakukan latihan rutin yang terukur, persiapkan fisik dengan menjaga makanan yang dikonsumsi agar kualitas suara tetap terjaga. Tampilkan yang terbaik bagi Kota Yogyakarta" Pesan Wawali. Wawali juga mengingatkan peserta untuk menjaga batin supaya mendapat ketenangan dan konsentrasi penuh saat bertanding. "Yakinlah bahwa setiap tahapan bisa dilalui dengan baik. Selanjutnya berdoa, agar apa yang kita lakukan mendapat ijabah-Nya. Namun ketika upaya maksimal sudah dipenuhi, penampilan terbaik sudah dilakukan dan tidak berhasil memenangi kejuaraan maka kita harus ikhlas menerimanya" Tambah Wawali. Dikatakan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Nur Abadi, peserta sebelumnya mengikuti seleksi di tingkat Kecamatan dan apabila berhasil memenangi STQ di tingkat DIY, maka para kafilah tersebut akan mewakili DIY ke tingkat Nasional yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan Agustus mendatang di Medan. "Para Peserta terbagi menjadi delapan putra dan delapan putri. Masing-masing dari mereka akan mengikuti satu dari tiga bidang materi lomba, yaitu TIlawah, Tahfidz, dan Tafsir." Kata Nur Abadi (oni/al)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Puluhan UKM Yogyakarta Pamerkan Produk Unggulan di Medan
Sebanyak 35 pelaku usaha asal Kota Yogyakarta memamerkan produk unggulannya di ajang Jogja Mandiri Expo di Manhattan Times Square Medan, Sumatera Utara. Sederet produk asli Yogyakarta mulai dari kerajinan, fashion hingga kuliner disuguhkan sejak tanggal 3 sampai 7 April 2019. Perhelatan yang digagas Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi bekerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Kota Yogyakarta tersebut berhasil mendapatkan sambutan hangat dari warga Kota Medan. Mengambil tema "Jogja Penuh Pesona", event ini merupakan ajang pameran, promosi, dan pemasaran produk kreatif unggulan Yogyakarta ke luar daerah, sekaligus sebagai sarana menciptakan jaringan pemasaran seluas-luasnya. Tidak hanya memamerkan produk unggulan hasil UKM saja, Jogja Expo Mandiri tahun ini juga dimanfaatkan untuk memamerkan wisata dan kebudayaan Yogyakarta di Medan dengan melibatkan Taman Pintar, Dinas Kebudayaan, Dinas Penanaman Modal dan Perizinan. Ini adalah event utama dalam rangka memperkenalkan dan mempromosikan kota Yogyakarta beserta segala potensinya terutama di bidang pengembangan UMKM, pariwisata, kebudayaan, perdagangan, investasi daerah, ucap Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti ketika ditemui dalam puncak acara Jogja Mandiri Expo 2019 di Manhattan Times Square Medan, Jum"at (5/4/2019). Ia menyebut jogja penuh pesona ini sekaligus sebagai obat rindu warga Medan yang dulu pernah belajar di Yogyakarta. "Kita sekarang hadir di Medan. Dahulu, bahkan sampai sekarang banyak orang Medan sekolah di Jogjakarta, dan sekarang sudah jadi pejabat, sudah jadi pengusaha. Ini kita hadir di sini," tuturnya. Selain sebagai ajang promosi, ungkapnya, kehadiran Jogja Mandiri Expo di Medan diharapkan mampu memperkuat kerja sama Yogyakarta dengan Medan. Pihaknya pun mengundang Kota Medan membuat acara serupa di Yogyakarta. "Dunia industri pariwisata seperti fashion dan kuliner saat ini sudah bersifat global sehingga dengan begitu tidak lagi Yogyakarta dan Medan namun kita sedang berbicara Indonesia, "imbuhnya. Melalui event Jogja Mandiri Expo ini, sambungnya, bisa meningkatkan daya saing sekaligus memperluas jaringan pasar bagi produk produk unggulan dari UMKM Yogyakarta dan Medan. "Serta mengangkat ke permukaan berbagai potensi wisata, kekayaan seni budaya serta betapa menarik dan menjanjikanya kesempatan berinvestasi di Yogyakarta," imbuhnya. Sementara itu Walikota Medan Dzulmi Eldin menyambut hangat Jogja Mandiri Expo tersebut. Ia pun berharap warga Kota Medan bisa menggali potensi Yogyakarta melalui event ini sekaligus memanfaatkannya sebagai media untuk bertukar informasi. "Misalnya tentang batik dan UMKM, para pengraji Yogyakarta dan Medan bisa berkolaborasi," imbuhnya. Pihaknya pun mengaku akan menggelar event serupa di Kota Yogyakart pada tahun depan. "Insya Allah tahun depan (2020) kita programkan akan membuat kegiatan seperti ini di Kota Yogyakarta," ungkapnya. Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Koperasi, UKM, Nakertrans Kota Yogyakarta, Lucy Irawati menerangkan, sebelum digelar di Medan , Jogja Mandiri Expo tahun sebelumnya di gelar di Makassar. "Tahun ini acara pameran seperti ini kita gelar di dua kota yakni Medan dan Banjarmasin, untuk yang di Banjarmasin akan kami langsungkan pada bulan september mendatang," imbuhnya. Pihaknya berharap kegiatan semacam ini bisa menjadi edukasi bagi pengrajin untuk melihat peluang pasar di luar daerah. Sehingga harapannya mereka mampu menyesuaikan dengan permintaan pasar-pasar di luar Yogyakarta. Lucy mengaku, Medan dipilih lantaran produk UKM sangat diminati dan menjadi kota yang berkembang begitu cepat sebagai kota dengan potensi pasar yang besar. Sekaligus sebagai obat rindu bagi warga Medan yang dulu pernah belajar di Kota Yogyakarta. "Selain memamerkan produk asli dari Yogyakarta kami juga menyajikan sejumlah kegiatan seperti pelatihan membatik dengan cutting, yakni batik tulis dan batik rajut boneka, sendra tari gumregah, hingga tari melayu yadana," ucapnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wawali Sambangi Warga Terdampak Pohon Tumbang di Karangwaru Riverside
Sehari setelah kejadian tumbangnya pohon di kawasan Karangwaru Riverside, Tegalrejo akibat angin kencang, Wakil Walikota Yogyakarta melakukan kunjungan di kawasan tersebut pada hari Jum"at (5/4) sore. Wawali meninjau kondisi bangunan dan lingkungan yang terdampak serta menyambangi warga yang menjadi korban peristiwa tersebut. Dalam kunjungannya itu, Wawali menyampaikan keprihatinannya dan berkomitmen untuk membantu memperbaiki fasilitas publik yang rusak, namun demikian, Wawali meminta kepastian status tanah dan kepemilikan bangunan demi kelancaran proses perbaikan "Kita harus tahu status tanah dan kepemilikan bangunan agar proses perbaikan nanti tidak nabrak dengan peraturan perundangan yang ada" Tutur Wawali. Lebih lanjut Wawali berharap proses perbaikan dapat diselesaikan sesegera mungkin mengingat kawasan Karangwaru Riverside merupakan ruang publik sekaligus obyek wisata yang bermanfaat bagi masyarakat Sementara, Camat Tegalrejo, Raden Ryanto Tri Noegroho yang pada kesempatan tersebut mendampingi Wawali menyampaikan, bangunan yang terdampak memang selama ini dimanfaatkan sebagai pendukung obyek wisata Karangwaru "Bangunan yang tertimpa pohon tersebut milik salah satu warga Karangwaru yang selama ini diserahkan pada masyarakat guna mendukung keberadaan Karangwaru Riverside" Katanya. Peristiwa tumbangnya pohon di Karangwaru Riverside sendiri terjadi tak lama setelah kunjungan lapangan dari Badan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI. Pohon yang berjenis kedoya tersebut tumbang karena memang sudah berusia tua dan pada saat itu terjadi hujan deras dan disertai angin. Menurut data Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta, kejadian tersebut selain merusak satu bangunan juga mengakibatkan delapan orang mengalami luka ringan, termasuk Lurah Tegalrejo, Juwariyah dan Ketua LPMK Kelurahan Karangwaru sekaligus Pembina Karangwaru Riverside, Soebandono. Keduanya mengalami luka ringan di bagian kepala sehingga harus dijahit. Penanganan terhadap peristiwa tersebut dilaksanakan oleh BPBD Kota Yogyakarta bersama berbagai unsur seperti KTB Karangwaru, KTB Blunyah, KTB Jatimulyo, Pareanom, Relawan Reaksi Siap Bencana (Risib 258), Polsek Tegalrejo, Karang Taruna Warutama Tegalrejo, dan warga masyarakat sekitar Karangwaru Riverside.(oni)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Batik dan Bakpia Jadi Primadona Jogja Mandiri Expo 2019
Siapa yang tidak kenal Yogyakarta, batik dan kue bakpianya. Namun di Ajang Jogja Mandiri Expo 2019 batik dan bakpia secara khusus hadir di tengah - tengah warga Medan dan sekitarnya. Batik dan Bakpia masih menjadi primadona dalam acara Jogja Mandiri Expo 2019 yang diadakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta di Manhattan Times Square Medan, Batik menjadi barang yang paling diburu masyarakat Medan karena dianggap memiliki nilai khusus. Sederet batik khas Yogyakarta baik klasik maupun kontemporer berhasil menyita perhatian pengunjung disana. Happy peserta jogja mandiri expo 2019 menyampaikan, Animo masyarakat Medan sangat bagus. Sejak hari pertama dibuka tidak pernah sepi pengunjung. Rata-rata dari mereka mencari kain maupun baju batik yang khas Yogyakarta. Warga Medan sangat antusias, ada yang belum pernah ke jogja, mereka jadi ga perlu jauh jauh sudah bisa mendapatkan batik yang mereka inginkan, ucapnya. Sejumlah motif dihadirkan, yakni kawung, ceplok, parang hingga lereng. Tidak hanya itu bahkan sejumlah produk kontemporer seperti batik sibori dan eco print juga berhasil laku keras. Dagangan batiknya laris manis sejak hari pertama pameran dibuka, selama dua hari Ia mengaku sudah berhasil menjual 50 potong kain maupun baju batik. Selain kain dan baju mereka juga sangat suka dengan beragam kraft yang berbahan batik, seperti punya saya, bandana dari batik juga laris disini, imbuhnya. Hal senada disampaikan Aik Monica, owner kampung batik itu merasakan antusias masyarakat Medan yang begitu besar. Pada hari pertama dibuka, dagangannya sudah laku 50 persen. Warga Medan sangat suka dengan acara ini, mereka memanfaatkan untuk membeli batik, dan barang barang khas Yogyakarta lainnya, tuturnya. Terkait dengan selera masyarakat Medan, Aik mengaku tidak kesulitan untuk memenuhi selera disana. Karna menurutnya selera warga Medan dalam memilih batik sangat simpel. Mereka suka yang simpel, tidak aneh aneh pokoknya, imbuhnya. Meski begitu Ia mengalami tantangan baru, yakni ukuran baju warga Medan agak sedikit besar dibanding di Yogyakarta. Sehingga banyak dari mereka yang sudah cocok motifnya kemudian ingin dikirim langsung dari Yogyakarta dengan ukuran yang lebih besar. Banyak yang minta dikirim dengan ukuran yang lebih besar, ada beberapa yang sudah pesan. Nanti kalau kami sudah kembali akan segera dilakukan pengiriman, tandasnya. Aik berharap pameran di luar daerah seperti ini bisa diadakan lebih banyak lagi untuk menjaga stabilitas pemasaran. Menurutnya acara tersebut sangat bermanfaat untuk mengembangkan penasaran produk Unggulan Yogyakarta. Kalau bisa lebih sering lagi, termasuk untuk daerah yang sama, dikunjungi lagi untuk menjaga pasar yang sudah kita bangun sebelumnya, tandanya. Erika salah satu pengunjung Jogja Mandiri Expo mengapresiasi acara tersebut, menurutnya acara itu sangat unik di Medan. Dan barang barangnya pun dianggapnya sangat menarik. Ada jogja di Medan, seru banget, saya tidak perlu jauh jauh kesana ya, disini susah lengkap, semua barang barang khas Jogja, terangnya. Selain batik, makanan khas Yogyakarta, kue bakpia juga menjadi buruan warga Medan selama acara itu berlangsung. Bahkan sampai hari ketiga acara berlangsung, panitia sudah melakukan tiga pengiriman ulang kue bakpia dari Yogyakarta. Selain menjajakan hasil produk Unggulan, Jogja Mandiri Expo 2019 ini juga menampilkan sejumlah pertunjukan seni dan kebudayaan Yogyakarta, seperti sendra tari gumregah hinggga pelatihan membatik. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
1.500 Pelari Meriahkan Malioboro KulineRUN
Sebanyak 1.500 pelari mengikuti perhelatan Malioboro KulineRUN 2019 yang digelar hari ini, Minggu (7/4) pagi dengan mengambil start di halaman Hotel Grand Inna Malioboro. Kegiatan ini sendiri mengkombinasikan olahraga, yakni lari dan pariwisata dengan mengangkat kearifan local dalam bentuk sajian kuliner khas Yogyakarta. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi yang pada kesempatan ini melepas peserta mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh PT Hotel Indonesia Natour tersebut dan berharap event ini dapat mendukung perkembangan pariwisata di Yogyakarta. "Kuliner merupakan salah satu pendorong pariwisata Kota Yogyakarta, melalui event ini harapannya kuliner Yogyakarta semakin dikenal" Ungkapnya. Sementara, Kapolda DIY, Irjen Pol Ahmad Dhofiri menambahkan, kehadiran Malioboro KulineRUN dapat menjadi hiburan bagi masyarakat di tengah-tengah ketegangan menjelang pemilu. "Adanya event ini kita bisa melakukan penyegaran, orang jadi gembira dengan melakukan fun run" Imbuhnya. Dalam perlombaan ini, peserta diajak berlari melewati jalan-jalan utama Kota Yogyakarta sambil menikmati bangunan-bangunan peninggalan sejarah. Malioboro KulineRUN dibagi atas kategori 2,5 km, 5km dan 10km yang diikuti oleh pelari profesional, selain itu acara terrsebut juga diikuti peserta dari penyandang disabilitas. Selepas menyelesaikan rute, peserta diajak untuk menikmati berbagai sajian kuliner khas Yogyakarta di berbagai booth yang ada di halaman Hotel Grand Inna. Menurut Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour, Iswandi Said, Malioboro KulineRUN merupakan pelaksanaan yang kedua setelah Malioboro KulineRUN pertama diselenggarakan pada 2017. Selain Yogyakarta, event serupa juga digelar di kota lain seperti Medan, Padang, dan Surabaya. "Ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam mendukung pengembangan industri kepariwisataan nasional" Tutur Iswandi. (oni)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
100 Peserta Mengikuti Hari Keterbukaan Informasi Daerah 2019
Peringatan keterbukaan informasi nasional dengan tema "kita sukseskan pemilu terbuka, jujur, adil, dan partisipan" dilaksanakan di Lapangan Denggung, kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (7/4). Kegiatan ini sekaligus menggelar Sunmor atau Sunday Morning setiap minggu Pahing dengan dimeriahkan berbagai UMKM, Kuliner yang ada di wilayah Sleman. Selain itu kegiatan ini juga melaksanakan jalan sehat yang diikuti se Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulon Progo, Gunungkidul. Jalan Sehat merupakan media berkumpul, olahraga ringan yang menyehatkan serta sangat efektif dalam membangun komunikasi dan kebersamaan. Untuk menyemangati partisipasi peserta, panitia telah menyiapkan berbagai door prize yang sangat manarik. Jalan sehat diikuti kurang lebih 100 peserta dari berbagai wilayah di Daerah Istimewa Yogyajarta. Diharapkan semua elemen masyarakat mampu memberikan keamanan dalam pemilu yang akan di gelar pada 17 April 2019 yang akan berlangsung di seluruhara Indonesia. Kegiatan ini di buka oleh Bupati Sleman langsung, yang dimana dalam penyelenggaraan melalui Komisi Informasi Daerah. Melalui keterbukaan informasi dalam setiap aspek penyelenggaraan negara akan mampu mendorong partisipasi rakyat dalam pembangunan. Hanya dengan pemerintahan yang terbuka maka akan terbangun legitimasi dan kepercayaan publik. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
IPHI Gelar kajian Songsong Ramadhan 2019
Kajian songsong ramadha ikatan persauaraan haji se Kota Yogyakarta tahun 2019 dilaksanakan di Gedung Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia di Jalan Kusumanegara, kelurahan Muja-Muju, kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Sabtu (6/4). Kegiatan ini dilaksanakan yang ke tiga kalinya dan diharapkan bersinergi silaturahim antara Haji se Kota Yogyakarta. Dalam kesempatan kali ini Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi juga mengikuti kajian hingga selesai. Ketua Ikatan Persatuan Haji Indonesia ( IPHI) Muhadi Malik mengatakan, terimakasihnya dalam kesempatan kali ini Wakil Walikota Yogyakarta selalu hadir mengikuti kajian yang diselenggarakan oleh IPHI. "Untuk ketiga kalinya juga hadir bapak Wakil Walikota Yogyakarta dan juga bertempat di DPD RI, yang mana beliau telah mendukung selalu oenyelenggaraan dan pelaksanan IPHI ini" ungkapnya. Selain itu, Muhadi Malik pada kesempatan kali ini mengingatkan kembali bagi seluruh masyarakat khususnya anggota IPHI selalu mendukung serangkaian pemilihan umum yang akan di laksanakan pada tanggal 17 April 2019 nanti. "Marilah memilih presiden dan wakilnya dengan mantab, terlebih bagi anggota dan pengurus IPHI harus mensukseskan jangan ada golput. Saya berharap anggota dan pengurus tetap kompak." Katanya. Disamping itu Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, berharap kegiatan kajian ini mampu mempersiapkan bulan Ramadhan yang penuh berkah dan hidayahnya. "Semoga kita semua senantiasa memantapkan hati dan badan kita untuk mempersiapkan bulan ramadhan yang harus dijalani, bulan ramadhan merupakan bulan yang istimewa semoga semuanya diberikan kesehata dan lancer dalam menjalankan ibadah" ungkapnya. Kesempatan kali ini Heroe Poerwadi juga menyinggung mengenai Pemilihan Umum yang akan di laksanakan secara serentak. Semoga di pemilu tahun ini berjalan dengan baik sesuai dengan yang kita harapkan dan impian kita. (Hes) "Pilihan boleh berbeda, namun yang di harapkan dan di impikan semoga terlaksana, karena semua bias terealisasi lima tahun kedepan dengan Presiden dan Wakil Presiden yang baru. Proses lima tahun bukanlah proses rutinitas kita dalam memilih namun kita beri amanah untuk menjadi pemimpin bagi masyarakat se Indonesia" katanya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Jaga Kebersihan Kampung, Warga Jeron Benteng Kompak Bersih Bersih Kampung
Masih dalam rangka memperingati 30 tahun Jumeneng Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X. Kali ini kegiatan bersih bersih di fokuskan di seluruh kampung yang ada di Jeron Beteng. Selain membersihkan rumput, aktivitas warga pada Minggu pagi (7/4/2019) ini adalah mengecat pagar, dan juga mengumpulkan daun kering. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi yang pada kesempatan tersebut ikut serta dalam kegiatan itu mengatakan jika kerja bakti perlu diberdayakan dan harus diagendakan secara terstruktur oleh warga. "Yang lebih penting adalah inisiatif warga, karena merekalah yang paling mengenal kondisi lingkungan. Agenda dapat disesuaikan dengan budaya dan kehidupan setempat. Misal, kerja bakti diagendakan pada peringatan hari kemerdekaan, musim penghujan, atau momen lainnya" ungkapnya di lokasi. Tak sampai disitu, katanya, kegiatan bersih " bersih tersebut banyak manfaat positif yang bisa didapatkan, selain badan menjadi sehat, kegiatan tersebut juga bisa meningkatkan tali silahturahmi antar warga. "Mungkin saja antar tetangga tidak tersedia waktu cukup untuk bertemu. Kesibukan kerja membuat silaturahmi tidak berjalan. Dengan kerja bakti, mereka jadi saling bertemu dan mengetahui kabar masing-masing. Mengobrol tentang sekolah anak, pekerjaan, atau tentang rencana atau ide ke depan terkait lingkungan" ungkap Wawali. Wawali berharap kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan tersebut dapat memberikan dampak positif ke seluruh warga dan komunitas dalam menjaga kebersihan dan meningkatkan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan. "Bahkan, sikap peduli lingkungan ini bisa ditingkatkan lagi. Misalnya, warga tidak membuang sampah sembarangan dan bisa mengolah sampah menjadi barang berharga, seperti tas, vas bunga, dan lain lain" katanya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PKK Selaraskan Gerak Dengan Program Pemerintah
Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Yogyakarta memperingati Hari Kesatuan Gerak PKK ke-47 di Ruang Bima Balikota Yogyakarta, Senin (8/4/2019). Pada momentum ini, PKK bertekad selaraskan gerak dengan Program Pemerintah. Mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) No. 99 Tahun 2017 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga. Tema peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-47 adalah "Tingkatkan Kinerja Gerakan PKK Selaras dengan Program Pemerintah". "Tema tersebut mengandung makna bahwa Tim Penggerak PKK sebagai mitra kerja Pemerintah berkewajiban untuk secara konsisten mengiringi dan mendukung garis kebijakan program pemerintah," ucap Ketua Tim Penggerak PKK Kota Yogyakarta, Tri Kirana Muslidatun saat membacakan sambutan Ketua Umum PKK Pusat, Erni Guntarti Tjahjo Kumolo. Tema itu, sambungnya, juga bermakna bahwa gerakan PKK senantiasa tumbuh dan berkembang sesuai dengan dinamika perkembangan pembangunan di Indonesia. "Sasaran pencapaian program pemerintah perlu kita dorong melalui peran nyata gerakan PKK," imbuhnya. Pihaknya juga berpesan untuk terus meningkatkan fungsi PKK dengan bakti dan tanpa pamrih, serta menyelaraskan program PKK dengan program pemerintah. Dirinya juga mengajak para anggota PKK untuk memberikan bimbingan dan fasilitas kepada kader-kader di kecamatan. "Ada dua hal yang perlu diperhatikan akan sejalan dengan program pemerintah. Yang pertama, tingkatkan terus fungsi PKK dengan bakti dan tanpa pamrih. Yang kedua, tingkatkan program PKK yang selaras dengan program pemerintah," tandasnya. Dalam momentum tersebut, Ia juga mengingatkan agar peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK yang selalu dilakukan setiap tahun ini tidak hanya sebatas kegiatan rutin tahunan saja. "Rasa syukur dalam memperingati Hari Kesatuan Gerak PKK haruslah selalu menimbulkan gelora, membawa semangat baru dan energi baru pada setiap gerak langkah PKK. Semangat yang menggelora itu harus kita miliki karena Tim Penggerak PKK haruslah menjadi pelopor dan pembaharu yang inspiratif," ucapnya. Sementara itu Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Titik Sulastri menyampaikan hal yang sama. Menurutnya PKK Kota Yogyakarta telah membuktikan diri berperan sebagai mitra Pemerintah Kota Yogyakarta dengan keluwesan dan pendekatan humanis yang dimiliki gerakan PKK. "Sehingga berbagai kegiatannya secara langsung dapat menyentuh kebutuhan yang sebenarnya dari masyarakat. Hal inilah yang menjadi kunci pembuka dalam mencari solusi setiap permasalahan yang dihadapi, dan secara cerdas telah direspon melalui kegiatan-kegiatan penjabaran dari 10 program pokok PKK," paparnya. Lebih jauh, pihaknya juga menyigung persoalan sampah yang belakangan menjadi sorotan di tengah masyarakat Yogyakarta. Terkait hal itu, Walikota meminta TP PKK untuk lebih giat lagi dalam membantu Pemerintah menangani sampah. "Seperti yang kita ketahui bersama, sampah rumah tangga adalah penyumbang terbesar sampah di Kota Yogyakarta," ucapnya. Ia pun mengapresiasi kegiatan yang telah dilakukan oleh TP PKK Kota Yogyakarta dalam menanggulangi sampah rumah tangga yaitu dengan adanya bank sampah. "Keberadaan bank sampah selain untuk menanggulangi masalah sampah rumah tangga, juga sebagai sumber pendapatan untuk membiayai kegiatan sosial PKK," imbuhnya. Pada Hari Kesatuan Gerak PKK ke-47 ini, PKK Kota Yogyakarta diharapkan terus meningkatkan pemahaman akan hakekat pemberdayaan serta manajemen pembangunan partisipatif agar ke depan semakin mantap menentukan prioritas program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. (Almira/Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PDAM Harus Siap Hadapi Revolusi 4.0
Memasuki era revolusi industri 4.0, teknologi informasi memegang peranan penting dalam setiap sendi kehidupan masyarakat, termasuk di bidang pelayanan publik. Maka dari itu petugas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang setiap harinya bergelut di bidang pelayanan air bersih harus dapat memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut untuk meningkatkan efisensi dan efektifitas layanan. Sehingga standar dan kompetensi petugas harus terus ditingkatkan untuk mengikuti era 4.0 "Adanya teknologi digital memungkinkan kita untuk mengetahui letak kebocoran saluran air. Jika itu bisa dilakukan dan alatnya juga tersedia, maka pemeliharaan air jaringan menjadi lebih efektif dan efisien" Demikian disampaikan Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti ketika membuka kegiatan Pendidikan Manajemen Air Minum Tingkat Madya Berbasis Kompetensi, Senin (8/4) di Hotel Citra Dream Yogyakarta. Lebih lanjut, Walikota juga mengingatkan, salah satu dampak dari revolusi industri 4.0 adalah munculnya cashless society atau masyarakat tanpa uang tunai. Masyarakat secara perlahan telah menggeser perilaku transaksi pembayarannya dari tunai menjadi non-tunai karena dirasa lebih praktis tanpa terhalang ruang dan waktu. Hal tersebut hendaknya dapat diadopsi oleh bidang yang bergerak di pelayanan publik seperti Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtamarta Yogyakarta. "Dengan kemajuan teknologi digital, orang tidak lagi membawa uang melainkan kartu yang di dalamnya terdapat chip yang berisi data keuangan. Orang dapat dengan mudah melakukan transaksi menggunakan kartu atau ponsel. Hal seperti ini dapat diadopsi oleh PDAM untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan pembayaran tagihan." Imbuh Walikota di hadapan peserta pelatihan. Kegiatan ini sendiri diikuti oleh 20 peserta dari lima PDAM di kawasan DIY. Pelatihan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kompetensi pejabat di lingkungan PDAM. "Kegiatan dilaksanakan mulai hari ini hingga tanggal 14 mendatang sebagai wahana peningkatan kualitas dan kapasitas manajemen madya, dalam hal ini kabid, kabag, atau kasie dalam lingkugnan PDAM." Ungkap Ketua Pengurus Daerah Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia, Tri Widodo. Tri Widodo menambahkan, kegiatan pendidikan dan pelatihan dilaksanakan dalam tiga tingkatan, yakni muda, madya, dan utama. "Untuk Madya dilaksanakan oleh Pengurus Daerah DIY, sedangkan tingkat Utama diselenggarakan oleh Pengurus Pusat." Tambahnya (oni)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Mahasiswa Malaysia Belajar Kebijakan Hukum di Pemkot
Sejumlah tiga orang mahasiswa dari International Islamic University Malaysia (IIUM) yang sedang menempuh pertukaran pelajar di International Program for Law and Sharia (IPOLS) Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan kunjungan studi ke Pemerintah Kota Yogyakarta. Rombongan disambut oleh oleh Staf Ahli Bidang Umum Tri Widayanto, Senin (8/4) di Ruang Kunthi, Kompleks Balaikota Diungkapkan oleh pimpinan rombongan, H. Nasrullah, kunjungan tersebut dimaksudkan dalam rangka mengenalkan Institusi Pemerintah sebagai bagian dari mata kuliah "Introduction to Indonesian Legal System" yang diajarkan di IPOLS UMY. "Kami ingin berdiskusi mengenai kebijakan hukum di Kota Yogyakarta, antara lain mengenai kewenangan pemerintah daerah, proses pembuatan peraturan daerah, serta pendidikan dan kesehatan di Indonesia dan Malaysia," ungkap pria yang menjabat sebagai Sekretaris Prodi Ilmu Hukum IPOLS tersebut. Sementara, Kepala Sub BagianOtonomi Daerah dan Bina Administrasi Pemerintahan KecamatanBagian Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Yurnelis Piliang mengatakan, Pemerintah Pusat mempunyai kewenangan yang tidak bisa dilampaui Pemerintah Daerah. Hal ini tercantum dalam UU No. 23 tahun 2014. "Ada pembagian kewenangan, tercantum di UU No. 23 Tahun 2014. Pengerjaannya harus efektif dan efisien sedangkan untuk pembuatan Perda dilandasi oleh Perwal No. 60 Tahun 2016," kata Yurnelis. Ditambahkan oleh Sofyan Hadi selaku Kepala Sub Bagian Dokumentasi dan Informasi Hukum Bagian Hukum, Badan Hukum Pemerintah Kota Yogyakarta, mempunyai beberapa tugas, diantaranya adalah, pembuatan produk hukum daerah, bantuan hukum ke ASN dan P3K, serta pendokumentasian dan penyebarluasan produk hukum. Rencanya, pada tahun 2020 mendatang, badan hukum juga akan memberikan bantuan hukum ke masyarakat Kota Yogyakarta, Sofyan juga mengatakan, dalam membuat PERDA, Badan Hukum dan DPR harus melalui persetujuan dari Provinsi. "Semua PERDA yang dibuat oleh Pemerintah Kota dan DPR harus dikirim ke Provinsi untuk klarifikasi dan revisi," imbuhSofyan. Pada kunjungan kali ini, dibahas pula proses penegakan hukum di Indonesia dan Malaysia, terutama dibidang hak kepemilikan tanah, pendidikan dan kesehatan. (al)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Taman Pintar Miliki Wahana Baru
Wahana baru di Taman Pintar Yogyakarta kembali dihadirkan. Kali ini, wahana tersebut adalah Zona Kebaikan Air yang diluncurkan guna memberikan edukasi kepada masyarakat. Peresmian zona tersebut merupakan kerjasama dengan PT Tirta Investama (Danone Aqua). Zona ini merupakan pembaruan dari Zona Air yang telah ada sebelumnya. Mewakili Walikota Yogyakarta, Asisten Perekonomian Setda Kota Yogyakarta, Kadri Renggono, mengatakan jika pihaknya sangat menyambut baik dengan adanya zona tersebut. Ia menjelaskan jika kerjasama Pemkot Yogya dengan PT Tirta Investama sudah dimulai sejak tahun 2013 "Sejak tahun 2013, Pemkot Yogyakarta melalui Taman Pintar telah menjalin kerjasama dengan PT Tirta Investama ditandai dengan penyediaan Hidrogeology Visual Aids pada Zona Kebaikan Air" ungkapnya di lokasi, Senin (8/4/2019) Kemudian pada tahun 2016, lanjutnya, kerjasama ditingkatkan dengan adanya Teater 4D (Empat Dimensi), kinetic games, serta wahana eksperimen air untuk pendidikan interaktif. "Bersyukur pada tahun 2019 ini, kembali Zona Kebaikan Air Taman Pintar dapat diperbaharui untuk meningkatkan minat, daya tarik dan semangat masyarakat untuk mempelajari bagaimana hidrasi air dalam tubuh manusia berperan penting dalam memelihara kesehatan, dan bagaimana kita dapat mengambil peran dalam melestarikan lingkungan" ungkapnya Ia berharap Re-launching Zona Kebaikan Air dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, agar masyarakat umum dapat mendalami perjalanan siklus air dengan cara yang menyenangkan. "Sejalan dengan misinya yakni untuk mendidik kaum muda Indonesia tentang pentingnya melindungi sumber air alami, agar generasi selanjutnya dapat terus menikmati manfaat dari sumber air berkualitas yang berkesinambungan, sekaligus mengajarkan pentingnya melestarikan lingkungan hidup melalui penggunaan air secara efisien" jelasnya. Sementara itu Vice President Research and Innovation PT Tirta Investama, Rosalina Privita, menjelaskan bahwa Zona Kebaikan Air yang telah diperbarui ini dibuat semakin interaktif dan dilengkapi dengan berbagai arena edukasi. Ada area edukasi pilih jaga rawat atau disingkat PIJAR yang memberikan pengetahuan bagaimana menjaga kualitas dan kuantitas air, area edukasi lapisan tanah, lapisan kedap air dan air tanah dalam, area edukasi sumber air, area gerakan Ayo Minum Air atau disingkat AMIR, dan edukasi pentingnya menjaga hidrasi dan fungsi air mnineral dalam tubuh, jelasnya (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Yogya Teken Mou Dengan STPN
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta hari ini, Senin (9/4/2019) resmi menjalin kerjasama dengan Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN). Kerjasama ditandai dengan penandatanganan nota kesepemahaman (MoU) di Ruang Yudhistira Balaikota Yogyakarta. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyambut baik inovasi yang dikembangkan oleh STPN. Menurutnya, fungsi dari single database dapat mendukung Pemkot Yogya dalam mewujudkan visinya sebagai kota nyaman huni. Wawali menjelaskan dengan adanya kerjasama tersebut merupakan komitmen Pemkot Yogya untuk mewujudkan kualitas dan kuantitas pendidikan yang berdaya saing tinggi. Sebelumnya, lanjutnya, Pemkot Yogya juga telah membentuk Forum Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Kerjasama ini dapat dikatakan sebagai salah satu langkah nyata untuk menjembatani keberadaan LPPM di Universitas/PTS/PTN. "Pemkot Yogya bersama STPN akan berkolaborasi dalam membangun single database untuk pelayanan multiguna Pemkot Yogyakarta-Kanwil ATR/BPN DIY dan Kantah Kota Yogyakarta-STPN" jelasnya. Wawali berharap, dengan digunakannya single database, dapat meningkatkan pendapatan daerah, mempercepat proses pembangunan dan mendapatkan kepastian harga bidang tanah. "Pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan pertanahan harus didasari oleh data maupun fakta.", Katanya. Sementara itu Ketua STPN, Senthot Sudirman, mengatakan dengan menjalin kerjasama menggunakan single database, dapat mengurangi permasalahan dalam pendataan tanah. "Kolaborasi akan meringankan beban kita bersama", tutur Senthot. Ia menambahkan, single database dapat juga membantu dalam penetapan harga tanah dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). "Sistem ini akan mengintergrasi lokasi tanah dengan harga serta PBB yang harus dibayarkan. Sehingga, proses pendataan tanah dapat berlangsung dengan cepat dan akurat" (Alm)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kesiapan Pemilu 2019 Sudah 80%
Kepala KPU Kota Yogyakarta, Hidayat Widodo mengatakan Kesiapan pemilu 2019 sudah 80% lancar. Hal ini di ungkapnya saat berada di Ruang Nakula, Walikota Kota Yogyakarta, Senin (8/4). Menjelang Pemilu 2019 banyak sekali persiapan oleh Bawaslu dan KPU Kota Yogyakarta, terlebih lagi jumlah Masyarakat yang paling banyak di temui untuk pemilihan suara yakni berada di Kecamatan Ymbulharjo dan Gondomanan. "Kesiapan pemilu 2019 sudah 80% lancar fasilitasi yg didapatkan seperti logistik 95% sudah terpenuhi, beberapa hal seperti kurang lebih 2500 surat suara yg sudah di pisahkan, setting dan akan diamankan setelah pemilihan suara tanggal 24 April 2019" ungkapnya. Persiapan dalam bentuk logistic sudah dipersiapkan sejak tanggal 15 april 2019 menjelang pemilu. Terkait dengan demokrasi yang diterima sudah di sortir untuk memperkirakan jangka waktu sepuluh hari dalam pengamanan Surat Suara. Fasilitas Pemerintah Kota Yogyakarta terkait dengan pelayanan kesehatan KBPS sudah disiapkan sekitar 9611 petugas dalam proses bimtek di masing wilayah. Selain itu, petugas satpol pp sudah disediakan 2246 dengan satu TPS di jaga oleh 25 petugas agar semuanya berjalan dengan aman. "Untuk Tanggal 10 April sudah diberitahukan kepada warga yang berasal dari luarkota, pemilih yang sakit bisa memberikan surat pindah tugas saat hari H. Syaratnya KPU harus menyatakan surat tugas ke pada masyarakat. Tidak perlu khawatir kami membuka 28 titik pelayanan di kampus kota yogya" ungkapnya. Disamping itu, pemilih yang notabennya disabilitas diberikan kelonggaran waktu agar tidak terburu-buru dalam menentukan pilihan. "Untuk penyandang disabilitas diberikan 5-6menit dalam menentukan hak pilihnyam karena khusus penyandang disabilitas bisa dibilang membutuhkan waktu yang cukup lama. Nantinya warga diberikan waktu selesai hingga pikul 12 siang. Jika masih kurang dalam memilih, masyarakat diberi waktu 12 jam" katanya. Kelengkapan yang dibutuhkan dalam memiliki hak suara yaitu Identitaas, seperti ktp kk dll, pemiluh lapas tidak akan memfasilitasi selain DPP dan DPBB melalui jalur khusus dikarenakan lapas tidak semua memiliki kartu kependudukan Kota Yogyakarta. Beberapa sekolah di Kota Yogyakarta 10% hingga 15% berada di area skolah baik swasta ataupun negri. Diberitahukan kepada semua warga kota Yogyakarta bahwa pada tanggal 17 libur, namaun tanggal 18 sudah melakukan aktifitas sepertibiasa. Selain itu TPS yang berada diLapaas juga di jaga dengan ketat, yakni beranggotakan laki-laki dan perempuan. "Harapannya bisa di fasilitasi dalam pemilihan yang tidak punya nik ini. Oleh Pemerintah di fasilitasi, untuk Difabel petugas akan datang dari rumah kerumah" katanua. Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, menambahkan dalam pemilu 2019 ini kita berjalan dengan aman, nyaman dan tertib. "Yang penting itu nyoblos itu hanya di gunakan sekali bukan berkali-kali" . katanya. (Hes)