Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kini Masjid Diponegoro Miliki Pojok Baca
Layanan literasi masyarakat melalui pojok baca, kini dikembangkan oleh Dinas Perpustakaan Kota Yogyakarta bekerjasama dengan takmir Masjid Diponegoro Balaikota Yogyakarta. Pojok baca yang diinisiasi oleh Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti ini merupakan manifestasi dari doa dan iqro di masjid untuk peningkatan literasi (Doroti). Pojok baca ini juga diberi nama Doroti yang akan memberikan informasi baik sehingga jamaah terbuka dengan gagasan-gagasan baru. Harapannya, selain akan lebih memperluas jangkauan pembudayaan gemar membaca di wilayah Kota Yogyakarta juga akan mendukung pembangunan Yogyakarta Smart City. Pojok baca Masjid Diponegoro yang bertempat di selasar bawah ini didesain cukup menarik dengan suasana yang nyaman tentunya. Pojok baca masjid Diponegoro ini mulai difungsikan penggunaannya pada Rabu 22 Mei 2019. Bersamaan momentum dengan bulan Ramadhan diharapkan kehadirannya mampu menebar kebaikan dan membawa manfaat untuk menumbuhkan kebiasaan membaca, sehingga nantinya turut menjadi bagian dari terwujudnya bangsa Indonesia yang cerdas. Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti usai meresmikan pojok baca tersebut sangat mengapresiasi dengan hadir nya doroti ini. Menurutnya proses belajar dapat diawali dengan membaca, kemampuan membaca membawa terwujudnya masyarakat pembelajar (learning society). Membaca juga dapat dilakukan dimana saja tanpa tanpa batasan tempat dan juga waktu. Begitupula aktivitas berdoa dan belajar dapat seiring sejalan dan saling menguatkan satu sama lainungkap Walikota di lokasi, Jumat (31/5/2019). Berbagai majalah, tabloid dan tentunya buku-buku bernuansa Islam disediakan untuk memanjaakan jamaah Masjid Diponegoro menikmati sajian informasi. jadi para jamaah usai menjalankan shalat di masjid Diponegoro dapat membaca Al-Qur"an, selain itu juga punya pilihan untuk melanjutkan membaca buku dan majalah mempelajari sekaligus menambah pengetahuan Islam jelas Walikota. Sebelum peresmian pojok baca ini, Walikota dan Wakil Walikota juga berkesmpatan meresmikan papan nama Masjid Diponegoro. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Jadi Kotib Sholad Idul Fitri 1440 H di Balaikota Walikota Jogja Ajak Umat Pererat Tali Silaturahmi
Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti bersama ratusan jemaah melakukan sholad Idul Fitri 1 Syawal 1440 H / 2019 di halaman Balaikota Yogyakarta, Rabu, (05/06/2019). Pada pelaksanaan sholad Ied itu Walikota bertindak sebagai kotib dan ustad Kamaludin sebagai imam. Dalam kotbahnya Walikota Yogyakarta mengatakan momentum Hari Raya Idul Fitri digunakan oleh kaum Muslimin dan bahkan juga umat lain untuk dijadikan sebagai media mempererat tali silaturahmi dalam bentuk saling meminta maaf, memaafkan kesalahan satu dengan yang lain, melupakan segala ganjalan dalam hati dan merajut kembali tali persaudaraan. Menurut Walikota Silaturahim memiliki makna yang menyentuh aspek mental dan keluasan hati , sesuai dengan silaturahim itu sendiri yakni kata shilah yang berarti menyambungkan atau menghimpun kembali dan ar-rahiim yang berarti kasih sayang. " Dalam istilah orang Jawa, ngumpulke balung pisah. Tambah Walikota Momentum Idul Fitri diharapkan mampu memberi ruang bagi penuntasan atas hambatan silaturahim yakni hambatan karena kesombongan dan hambatan karena gaya hidup individualistis. " Maka jemaah sekalian hendaknya kita bisa menjauhkan diri dari hambatan kesombongan dan gaya hidup individualistis. Kedua hal tadi hendaknya dijauhkan dari akhak kaum Muslimin agar tidak memutus tali silaturahim," ajak Walikota. Walikota menambahkan ada tiga makna penting dari silaturahim sebagai pondasi persatuan dalam kehidupan sosial serta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yakni satu, menjadi dasar dari penguatan rasa kebersamaan untuk bisa saling melengkapi dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara; dua, menjadi dasar penguatan rasa kemanusiaan yang bisa saling tenggang rasa untuk membangun keharmonisan dalam hidup yang berdampingan; dan ketiga, silaturahim menjadi dasar dari rasa kekeluargaan yang lebih luas untuk bisa saling tolong menolong antar sesama anggota masyarakat atau sesama anak bangsa. Akhir kotbahnya Walikota Yogyakarta mengajak semua elemen masyarakat untuk memperteguh persatuan dan kesatuan dan meningkatkan produktivitas kehidupan sosial dengan menggelorakan semangat silaturahim. Produktivitas sosial yang dibangun dengan tradisi silaturahim di kalangan muslim berorientasi pada kemaslahatan masyarakat. "Yang minimal ditandai dengan keluasan rezeki atau angka kesejahrteraan rakyat yang tinggi dan panjang umur atau tingginya angka harapan hidup. Dalam sudut pandang Islam sebagaimana diungkap dalam buku " Norma dan Etika ekonomi Islam karya Yusuf Qardhawi," imbuhnya. Momentum Idul fitri hendaknya dimanfaatkan untuk saling memaafkan dan mengiklaskan kesalahan masing masing, melupakan segala kesalahan saudaranya yang telah membuat sakit hati dan terluka. "Memaafkan adalah sikap mulia yang menghiasi aklak para nabi dan orang orang saleh serta menjadi pupuk dari semangat silaturahim," pungkas Walikota. Usai pelaksanaan ibadah sholad Idul Fitri 1440 H Walikota menyampaikan ucapan selamat dan menerima ucapan selamat dari warga masyarakat. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wakil Walikota: Yogyakarta Kota Toleransi
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menjadi khotib Sholat Idul Fitri di lapangan Monumen Pangeran Diponegoro, Tegalrejo pada hari, Rabu, 5 Juni 2019. Dalam khotbahnya disampaikan, bahwa Ibadah Ramadhan telah usai, dan kita akan melaksanakan sholat Idhul Fitri. Dalam setiap penghujung Ramadhan kita selalu berdoa untuk dipertemukan dengan Ramadhan tahun berikutnya, namun bagaiman ibadah kita setelah ketemu Ramadhan berikutnya? Adakah peningkatan atau penurunan dalam beribadah? Sudah pasti harapan kita dalam setiap ramadhan ibadah kita akan terus meningkat darii tahun ke tahun, dengan harapan Alloh akan meridhoi ibadah kita dan meningkatkan derajat ketaqwaan kita. Di tahun Politik 2019 yang ditandai dengan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dan pemilihan DPD RI, DPR RI, DPRD DIY, DPRD Kota Yogyakarta, kita terkotakkan dalam pilihan politik yang berbeda. Namun pengkotakkan tersebut tidak berarti memecah belah persatuan dan kesatuan diantara kita. Adanya perbedaan tersebut justru memperkaya sikap dalam berdemokrasi dan rajutan Kebhinekaan yang mendorong kita untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan.dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kota Yogyakarta sebagai city of tolerance, toleransi berarti ada harmoni, ada saling pengertian, dan kesediaan untuk saling menerima, saling mengakui dan mau bekerjasama. Karena itu toleransi dalam konteks city of tolerance, mengandung makna yang lebih luas melampaui pengertian toleransi antarsuku/etnis, agama dan budaya, toleransi juga menyentuh aspek struktur sebuah masyarakat dimana tidak ada kesenjangan sosial dan ekonomi yang tidak terjembatani di dalam masyarakat yang dapat memicu konflik antarkelompok. Semangat toleransi ini juga yang menjadikan masyarakat kota Yogyakarta memiliki kekompakkan yang tinggi tanpa membedakan status dan kelas sosial dalam menjaga ketertiban, kebersihan, dan keindahan kota Yogyakarta. City of Tolerance harus menjadi bagian dari Keistimewaan Yogyakarta disamping keistimewaan Yogyakarta yang lainnya Selanjutnya disampaikan, bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta telah melaksanakan Program Gandeng Gendong yang melibatkan pemerinbtah Kota, Perguruan Tinggi, Pengusaha atau perusahaan, Kampung dan Komunitas. Pemerintah Kota Yogyakarta dan OPD telah memfasilitasi pelaku UMKM dengan berbagai pelatihan guna meningkatkan kemampuan dan kualitas produk serta memasarkan produk. Dalam pemasaran produk melalui aplikasi Jogja Smart Service (JSS) di dalamnya ada konten DODOLAN dan NGLARISI yang merupakan tempat untuk mempromosikan dan menjual produk dan jasa UMKM. Aplikasi JSS dapat diunduh melalui Play Store, aplikasi berbasis Web 4.0 ini dipilih untuk mengikuti perkembangan zaman, dimana sekarang dari mulai anak-anak sampai orang tua memiliki gadget (HP), melalui handphone kita bisa berinteraksi dan berbisnis secara on line. Adanya program Kampung dimana setiap Kampung diberi dana stimulan untuk menyelesaikan masalahnya melalui solusi yang tepat dan efisien. Selain itu diharapkan kampung mampu membentuk road map pengembangan dan pembangunan kampung yang terintegrasi dengan Pemerintah Kota Yogyakarta. Melalui optimalisasi UMKM dan Kampung diharapkan akan mampu meningkatkan pendapatan keluarga dan PDB kota Yogyakarta. (Oni)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wawali Melepas Lomba Festival Takbir se-DIY
Dalam menyambut Hari Raya Idhul Fitri 1440 H PHBI Kecamatan mergangsan menggelar festival Takbir se- DIY, pada hari Selasa, 4 Juni 2019 di Hlalaman Museum Perjuangan, Brontokusuman, Yogyakarta. Dalam sambutannya Toto Andrio Nugroho, selaku Ketua Penyelenggara menyampaikan, kegiatan Festival Takbir PHBI (peringatan Hari Besar Islam) Kecamatan Mergangsan telah rutin dilaksanakan setiap tahun, Panitia pelaksana adalah anak muda Karang Taruna yang tergabung dalam Remaja Masjid se-Kecamatan Mergangsan. "Alhamdulillah tahun ini diikuti oleh 22 peserta, yang mana dari sisi kualitas dan kuantitas peserta setiap tahun mengalami kenaikan, aspek yang dinilai antara lain, adalah koreo, iringan, takbir, kekompakan dan keserasian antara tema dan tampilan atau display." Kata Toto. Route yang ditempuh peserta adalah start dari halaman Museum Perjuangan dean Finish di SD Muh karangkajen. Festival ini merupakan gema kemenangan umat islam setelah tiga puluh hari berjuang mengendalikan nafsu melalui ibadah puasa. Mudah-mudahan apa yang kami lakukan ini menambah khasanah Kota Yogyakarta sebagai destinasi wisata berbasis budaya religi. Festival tersebut dihadiri oleh Wakil Walikota Yogyakarta, sekaligus melepas peserta pestival Takbir PHBI kecamatan Mergangsan se-DIY, dalam sambutannya Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyampaikan, Malam ini saya sudah menghadiri dan melepas kegiatan Takbir di dua lokasi dan di Museum Perjuangan ini adalah Festival Takbir yang ke tiga kali. Sepanjang jalan dari lokasi ke lokasi saya melihat Gegap gempita Masyarakat dalam melakukan Takbir keliling di berbagai ruas jalan. "Festival takbir ini merupakan Syiar yang menyampaikan pesan tentang Telah purnanya ibadah Ramadhan dan esuk akan dilanjut dengan ibadah Sholat Idhul Fitri. Pada persepsi yang lain berbagai kegiatan Takbir Keliling yang telah membudaya di Kota Yogykarta ini, menjadi suguhan dan tontonan yang menarik bagi Warga Yogyakarta yang mudik berlebaran atau wisatawan yang menikmati liburan di Kota Yogyakarta," ucap Heroe. Setelah kita beribadah Ramadhan selama tiga puluh hari, sambungnya, saatnya kita menyambut kemenangan, kemenangan atas keberhasilan dalam melaksanakan berbagai ibadah baik puasa, sholat, tarawih, zakat dan berbagai sunah Rasul lainnya serta keberhasilan kita dalam mengendalikan diri dan nafsu. Kemenangan ini ditandai dengan dikumandangkannya Takbir dan Tahmid. Namun esensi dari kemenangan tesebut adalah meningkatnya derajad keimanan kita, yang itu bisa dilihat dalam ibadah kita sehari-hari, ibadah vertikal terhadap Allloh SWT yang semakin khusyuk, yang menjadikan kita pribadi yang rendah hati, ikhlas dan senantiasa bersyukur pada setiap karunia Ilahi. Selanjutnya adalah Ibadah kita terhadap sesama makhluk ciptaan Alloh SWT, yakni berupa ibadah sosial dimana kita hidup bermasyarakat yang harmoni, guyub rukun, saling tolong menolong, bergotong royong. Jika kita Semakin bermanfaat bagisesama maka kita meninggalkan amalan baik, yang dapat menjadi bekal kita dalam kehidupoan akherat. Dengan keseimbangan dalam ibadah baik hablu minalloh maupun hablu minnas, Insya Alloh derajad keimanan kita semakin meningkat dan kita mampu mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil Alamin.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Ribuan Pemudik Ikuti Program Angkutan Balik Lebaran Gratis
Ratusan pemudik sepeda motor yang akan kembali ke Jakarta usai merayakan Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman di Kota Yogyakarta dan sekitarnya di berangkatkan secara gratis menggunakan 40 armada bus yang sudah tersedia di Terminal Giwangan, Sabtu (8/6/2019). Meurut Kepala Dinas Perhubungan (Dinhub) Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho, program angkutan balik lebaran gratis dari Yogyakarta ke Jakarta tersebut merupakan program dari kementrian perhubungan. Program ini merupakan program dari Kementrian Perhubungan, pada arus balik kali ini memberangkatkan sebanyak 40 armada bus" ujarnya Ia berharap program ini diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan yang mungkin terjadi saat arus mudik dan balik lebaran. "Program balik gratis ini sebagai upaya pemerintah mengurangi angka kecelakaan di jalan raya yang banyak disebabkan oleh kendaraan bermotor roda dua " katanya di Lokasi. Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengapresiasi langkah Kementrian Perhubungan dalam menyelenggarakan arus balik gratis bagi para pengendara motor tersebut. Sebelum pelepasan Wawali meninjau armada bus tersebut. Orang nomor dua di Kota Yogya tersebut tampak akrab dengan pemudik. Tidak hanya berinteraksi dengan pemudik, Ia juga berbincang dengan sopir bus yang akan membawa rombongan ke kota tujuan. Hati-hati di jalan. Jangan ngebut. Ini bawa rombongan banyak. Saya titip salam kepada keluarga pemudik, selamat berhari raya, katanya sembari memeriksa kelengkapan surat mengemudi yang harus dimiliki supir bus. Ramadhani Wahyuningsih, 46, salah satu peserta yang mengikuti program tersebut mengatakan jika Ia akan menumpang bus yang akan mengantarnya ke Jakarta kemudian ia melanjutkan perjalanan ke kediamannya di Tangerang, Banten. Ramadhani mengaku memilih ikut program tersebut karena merasa lebih aman ketimbang menaiki sepeda motor. Tahun ini saya berangkat dengan 5 keluarga saya lainnya, ujarnya. Ia berharap program seperti ini dapat dilanjutkan pada tahun-tahun mendatang, baik menggunakan kapal laut maupun menggunakan angkutan Bus. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Paska Lebaran 2019, Pemkot Gelar Apel dan Halal Bihalal
Hari pertama masuk kerja setelah libur panjang lebaran 2019, Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar Apel sekaligus Halal bi Halal bersama Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta di Halaman Balaikota, senin (10/6/2019) pagi. Ratusan pegawai berbaris rapi menunggu giliran bersalaman dengan Walikota. Nampak Walikota didampingi oleh Sekretaris Daerah, asisten, staf ahli, dan seluruh kepala OPD. Ikrar syawalan dibacakan dan dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Titik Sulastri. Setelah menyampaikan pidato sambutannya, acara disusul dengan halal bi halal ditandai dengan jabat tangan dengan Walikota. Dalam sambutanya, Haryadi Suyuti berpesan kepada seluruh pegawai Pemkot agar bisa saling mengikhlaskan dan memaafkan. "Semoga halal bi halal ini dapat meringankan langkah kita ke depan dalam berkomunikasi dan berkoordinasi melaksanakan semua tanggung jawab kita dalam hal apapun demi kemajuan Kota Yogyakarta yang kita cintai," tutur Wali Kota. Walikota mengaku bangga dengan kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta selama lebaran kemarin. "Atas kerja keras Pemerintah Kota Yogyakarta, akhirnya kita bisa menjankan tugas dengan baik selama lebaran. Bahkan mendapat apresiasi dari Kementerian Perhubungan," paparnya. Selain itu, Walikota juga mengapresiasi seluruh karyawan Pemkot yang telah membuktikan diri masuk kerja sesuai jadwal yang telah ditetapkan. "Pagi ini saya melihat langsung seluruh OPD telah melakukan apel pagi seperti hari kerja biasa,"jelasnya. Disisi lain Haryadi juga menyinggung hari jadi Pemkot ke 72 tahun bertepatan dengan Halal bi Halal, pihaknya mengingatkan agar seluruh karyawan Pemkot disiplin dalam melaksanakan tugasnya sebagai Aparatur Sipil Negara. "Melalui dua perayaan tersebut kami mengajak para karyawan untuk menemukan dimensi-dimensi ibadah dalam pelayanan kepada masyarakat," tandasnya. Ajaran Islam, sambung Haryadi, sangat mencintai seorang muslim yang giat bekerja, mandiri, apalagi rajin memberi. Sebaliknya, Islam membenci manusia yang pemalas, suka berpangku tangan dan menjadi beban orang lain. "Dalam kehidupan sehari-hari, umat Islam selain diperintahkan untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta"alla juga diperintahkan untuk bekerja," imbuhnya. Lebih lanjut Haryadi mengungkapkan, dengan demikian jelas bahwa loyalitas itupun ternyata herarkhis, taat kepada Allah, kepada Rasul dan Pemerintah. Bukan sekedar mengandalkan power skill yang dimiliki. "Sebagai orang yang beriman dalam setiap melakukan aktifitas pekerjaan lazimnya menghasilkan amal shalih, sebab setiap amal pekerjaan yang didasarkan pada faktor keimanan tentu akan memperoleh nilai rahmat dan barokah dari Allah Subhanahu wa ta"alla," tegas Haryadi. (Han/Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Masuki Usia 72 Tahun, Pemkot Dorong Pemerataan Pembangunan dan Kesejahteraan dengan Peningkatan SDM
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta hari ini (10/6/2019) menggelar apel untuk memperingati HUT yang ke-72. Apel digelar secara sederhana di lapangan Balaikota sekaligus Halal Bi halal jajaran Pemkot Yogyakarta. "Pada tanggal 7 Juni 2019 merupakan sebuah penandaan dari perjuangan panjang, bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta beserta segenap jajarannya telah memasuki masa 72 tahun pengabdiannya sebagai pelayan masyarakat," ucap Haryadi. Pihaknya menuturkan,Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Mendorong Pemerataan Pembangunan dan Kesejahteraan" menjadi tema peringatan kali ini. Untuk itulah fokus pembangunan pada tahun 2019 ditekankan pada dua aspek, yaitu, Peningkatan SDM masyarakat dan SDM Pemkot Yogyakarta. "Adapun bentuk-bentuk kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut dintaranya, melanjutkan program Gandeng Gendong untuk menyiapkan masyarakat mengakses pasar baik industri wisata maupun industri kuliner dan kerajinan, serta industri kreatif lainnya," jelas Haryadi. Ia memastikan pelatihan untuk penyiapan kolam lele cendol, kampung dan lorong sayur akan terus digalakkan, serta konsolidasi anggaran kelurahan dalam DO IT kampong, yaitu menjadikan anggaran kewilayahan dalam program peningkatan pendapatan, kesejahteraan Balita, Lansia, Perempuan, Difabel dan kelompok KMS. "Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk, menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat, memajukan kampung, serta menata lingkungan," imbuhnya. Selain itu, Haryadi melanjutkan, penguatan kampung dalam implementasi Gandeng Gendong dan DO IT kampung yaitu melalui dodolan kampung dho dolan kampung" dengan menjadikan kampung sebagai destinasi. Dodol kampung" adalah branding kampung berdasarkan potensinya, dan dodolan kampung" menjual potensi yang dimiliki masing-masing kampung. "Kegiatan lain dalam upaya meningkatkan SDM masyarakat dan SDM Pemkot Yogyakarta juga dilakukan dengan launching program Siwarga, DO IT Kampong dan Gandhes Luwes. Siwarga adalah layanan online warga utk kebutuhan pelayanan di kelurahan dan kecamatan. Melalui Gadget sudah dapat membuat surat dan layanan perijinan ke Kelurahan dan Kecamatan," urainya. Lebih lanjut Ia menerangkan, DO IT kampong seperti yang kami sampaikan diatas adalah, konsolidasi anggaran untuk penajaman dan fokus program dan kegiatan pembangunan untuk dodolan kampung sebagai implementasi gandeng gendong dan DO IT kampong. "Sedangkan Gandhes Luwes adalah program pemerintah kota untuk penguatan karakter ke-Jogjakarta-an, baik dalam bidang arsitektur, tata kota, seni, budaya, pakaian dan dalam tampilan wajah kota maupun dalam petugas layanan publiknya. Selain sebagai sarana memperkuat karakter sebagai kota wisata, budaya dan pendidikan," ucapnya. (Han/Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wawali Lepas Kirab Budaya Unduh-Unduh
Embung Langensari sebuah embung di Kelurahan Klitern, yang dipergunakan untuk daerah tampungan atau resapan air hujan sekaligus untuk destinasi wisata. Di embung kita bisa memancing, bersantai dan menikmati pesonanya. Menurut Sugeng Kiswanto, Ketua RW sekaligus Ketua Panitia Budaya Unduh-unduh, Budaya Unduh-unduh adalah wujud syukur masyarakat Klitren atas Berkah dan Rahmad Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa diberikan pada kita semua. "Budaya unduh-unduh ini baru pertama kali dilaksanakan di Embung Langensari, dipilihnya embung langensari adalah agar menarik wisatawan untuk berkunjung ke embung langensari," kata Sugeng saat pelepasan Kirab Budaya Unduh Unduh, Minggu (9/6/2019). Ia menjelaska, di Klitren terdapat banyak potensi seni dan budaya, ada bregodo prajurit, ada seni karawitan, ada seni suara (paduan suara), ada panembromo, selain potensi seni kami juga punya Masjid dan gereja yang banyak memberikan sumbangsih pada perkembangan dan pembangunan masyarakat Klitren, Harapan kami mudah-mudahan pengelolaan embung Langensari bisa diserahkan ke Masyarakat, kami punya banyak pengusaha yang siap mewujudkan Embung Langensaari sebagai Destinasi wisata unggulan di Kota Yogyakarta. Kirab Budaya unduh-unduh yang diikuti oleh tari edan-edanan, bregada Prajurit, drum band SD, Gunungan (dari makanan,pakaian,buah-buahan), PKK, andong, dengan mengambil start di LPP dan dilepas oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi. Setelah dari LPP peserta kirab berjalan menuju GKJ Gondokusuman sebuah bangunan cagar budaya, kemudian finish di Embung Langensari. Di embung Langensari peserta kirab disambut dengan tarian dan berbagai jenis gunungan ditata diseputar embung. Setelah usai pementasan seni budaya dilanjutklan doa sebagai bentuk syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa. Selesai gunungan di beri doa, kemudian tetua masyarakat memohon Wakil Walikota Yogyakarta untuk menyerahkan gunungan tersebut kepada masyarakat, tanpa aba-aba sontak masyarakat menyerbu untuk berebut gunungan baik buah, makanan maupun pakaian sampai habis tak tersisa. Sebuah prosesi sedekah dan puji syukur telah dilakukan dalam kirab Budaya Unduh-unduh. Sementara itu dalam sambutannya, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyampaikan, bahwa Kota Yogyakarta telah memperoleh Harmoni Award, sebuah penghargaan dari Kementrian Agama RI, karena Kota Yogyakarta dinilai berhasil dalam membangun harmonisasi kehidupan antar umat beragama, dimana didalamnya bisa hidup saling bergandengan, tolong menolong, gotong royong, bahu membahu membangun Kota Yogyakarta. Pemerintah Kota Yogyakarta mengapresiasi kegiatan masyarakat dalam Budaya Unduh-unduh dimana didalamnya ada memetri kerukunan hidup antar umat beragama. Hal ini tercermin dari partisipasi aktif Gereja dan masjid yang secara bersama-sama memberikan kontribusi dalam pembangunan masyarakat Klitren melalui Kirab Budaya Unduh-unduh ini. "Pembangunan itu tidak semata pembangunan fisik tapi juga pembangunan nilai-nilai luhur, oleh karena itu Pemkot melalui OPD juga memfasilitasi kegiatan pembangunan dan pengembangan mental spiritual atau kegiatan keagamaan," ucapnya. Harapannya melalui mesyarakat yang memiliki tatanan dan nilai-nilai luhur akan mampu menumbuhkembangkan Kota Yogyakarta yang berkarakter Unggul dan Istimewa. Sambutan Wakil Walikota Diakhiri dengan yel, Klitren maju, Gondokusuman okey, Jogja Istimewa. (Oni).
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Sri Sultan Hamengku Buwono X : Legowo saling memaafkan untuk NKRI
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi hadir dalam Silaturahmi Halal bil Halal 1440 H/2019 M Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Pejabat, Tokoh Masyarakat dan Dunia Usaha di Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Selasa, 11 Juni 2019 bertempat di Kepatihan Yogyakarta. Acara yang diawali dengan persembahan tari klasik gaya Yogyakarta dari Yayasan Siswa Among Bekso, Yogyakarta. Sebuah tari pembuka yang merupakan bentuk penghormatan pada tamu undangan. Setelah selesai satu tarian kemudian disampaikan sambutan dari Pimpinan DPRD DIY dalam hal ini oleh Wakil Ketua DPRD DIY, Arief Noor Hartanto, yang menyampaikan permohonan pamit baik secara pribadi maupun institusi dimana tidak semua anggota DPRD DIY kembali menjadi anggota DPRD DIY dan mohon maaf apabila selama menjalankan amanah sebagai DPRD DIY ada hal yang kurang berkenan atau tidak pas. Dalam Sambutannya Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyampaikan bahwa Islam meletakkan dasar ilmu pengetahuan yang kemudian dikembangkan oleh ilmuwan barat, kolaborasi pemikiran para ilmuwan lintas agama baik muslim nasrani, yahudi telah berdampak pada lahirnya budaya berfikir, budaya belajar dan mengembangakan ilmu pengetahuan, yang membuahkan kemajuan suatu bangsa dan negara. Kemajuan tersebut dari generasi ke generasi dikembangkan yang akhirnya bisa kita nikmati sekarang dalam bentuk teknologi. Hikmah dari kemajuan tersebut adalah adanya perbedaan yang menyatu, harmoni dalam Bhinneka Tunggal Ika. Kita telah menggelar Pemilu 2019, yang telah mendapat apresiasi dari dunia internasional sudah semestinya kita berbangga dan menunjukkan sikap legowo dalam menerima apapun hasil Keputusdan Mahkamah Konstitusi. Sikap legowo bagi yang menang adalah merangkul yang kalah, dan sikap legowo yang kalah adalah menerima dengan lapang dada. Pemilu bukanlah akhir dari sebuah perjuangan untuk rakyat Indonesia, karena masih banyak wahana untuk berjuang dan mendarma baktikan diri untuk rakyat Indonesia. Mari kita bersama membangun jembatan emas untuk kemajuan bangsa dan negara, kembali ke fitrah Kemerdekaan Republik Indonesia. (Oni)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Lantik Dewan Pengawas dan Direktur Bank Jogja
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti siang ini melantik Sigit Arie Heryanto sebagai Direktur Bisnis dan Operasional Perushaan Daerah (PD) Bank Pengkreditan Rakyat (BPR) Bank Jogja dan Yuni Istanto sebagai Anggota Dewan Pengawas PD BPR Bank Jogja. Usai melantik Walikota mengatakan jika sebagai perusahaan daerah yang bertugas memberikan pelayanan di bidang perbankan, Bank Jogja memiliki peran penting dalam mengawal berbagai inovasi kebijakan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Sebagai perusahaan daerah yang bertugas memberikan pelayanan di bidang perbankan, tentunya bank Jogja tidak dapat berdiam diri tetapi harus meningkatkan profesionalitas, kemampuan dan penguasaan informasi serta teknologi mengingat persaingan dibidang perbankan sudah sangat ketat, baik pada skala regional maupun nasional, ujarnya di ruang Yudistira, Kamis (13/6/2019). Menurutnya menjadi Dewan Pengawas dan Direktur bukanlah tugas yang mudah, bahkan merupakan tugas yang berat karena dihadapkan dengan masa depan perusahaan, para karyawan, nasabah dan para pemangku kepentingan. Untuk itu, lanjutnya, Ia berharap, sebagai pejabat yang baru saja dikukuhkan, dapat menciptakan inovasi-inovasi baru. "Semoga dengan dilantiknya dewan pengawas dan direksi yang baru akan meingkatkan kerjasama dan kemitraan yang telah terjalin dengan baik" katanya. Sementara itu, Direktur Bisnis dan Operasional PD BPR Bank Jogja, Sigit Arie Heryanto menyatakan jika pihaknya akan menerapkan dan melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance secara konsisten dalam pelaksanaan tugasnya selaku Direktur Bisnis dan Operasional di PD BPR Bank Jogja. "Saya akan menjalankan perusahaan dengan mendasarkan pada indikator kinerja dan sasaran direktur bisnis dan operasional di PD BPR Bank Jogja" ungkapnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
DLH KOTA JOGJA BERSIHKAN SAMPAH BAKARAN PETASAN DI ALUN ALUN UTARA JOGJA
Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta melakukan pembersihan sampah kertas akibat pembakaran petasan saat menjelang dan setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1440 H. DLH mengerahkan sekitar sepuluh anggotanya untuk melakukan penyapuan sampah yang sebagian besar merupakan sampah kertas yang hancur dan berserakan akibat ledakan petasan. Para petugas penyapu mengaku merasa kesulitan dalam menyapu lantaran kertas petasan bentuknya agak halus dan ringan ditambah tingginya rerumputan. Kepala Seksi Penanganan Sampah Ahmad Haryoko, SE. M.si saat ditemui di Alun Alun Utara , Sabtu, (51/6/2019) mengatakan sampah berserakan akibat ledakan petasan di Alun Alun Utara cukup banyak. Sampah itu merupakan sampah akibat bakaran petasan di malam menjelang dan sesudah Hari Raya Idul Fitri kemarin. Sampah seperti itu sangat sulit untuk petugas kebersihan kami ( DLH ) melakukan pembersihan. Apalagi rumputnya juga agak tinggi sehingga cukup sulit untuk dibersihkan, ujar Ahmad Haryoko. Meskipun demikian Haryoko dan petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota akan tetap berusaha untuk membersihkan sampah kertas bekas bakaran petasan tersebut. Haryoko menghimbau kepada segenap warga Kota Yogyakarta dan lainnya untuk tahun ke depan tidak usah membakar petasan lagi karena sangat mengotori lingkungan dan juga membuat polusi suara. Apalagi radiusnya sangat dekat dengan Keraton Yogyakarta dan Masjid Besar Kauman Yogyakarta. Kami menghimbau kepada masyarakat jangan bakar petasan lagi di tahun depan. Rayakan ( Idul Firtri) dengan cara lain. Jangan dengan bakar petasan. Inikan sangat menggangu. Banyak sampah berserakan. Petasan juga sangat mengganggu, polusi suara. Dan petugas kami juga kesulitan untuk menyapu, karena sampahnya ringan dan masuk ke rumput rumput yang cukup tinggi. Ini agak sulit, himbaunya. Haryoko juga menghimbau agar segnap warga Yogyakarta da dari luar Yogyakarta untuk tetap menjaga agar kota Yogyakarta tetap bersih. Sementara itu, Pak Redjo salah satu petugas mengungkapkan rasa kecewanya kepada warga yang dengan seenaknya mengotori lingkungan khsusnya di Alun Alun Utara. Dirinya mengatakan seharusnya warga tidak seenaknya membuang sampah, atau membakar petasansemabarang karena akan mengotori Alun Alun. Begitu juga para wisatawan yang baik dalam dan luar negeri juga harus ikut menjaga kota Yogyakarta agar tetap bersih. Pak Redjo mengatakan meskipun demikian mereka akan tetap melakukan pembersihan atau penyapuan manakala ada sampah yang mengotori kota Yogyakarta. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Silaturahim Keluarga Besar SMP Muhammadiyah 8 Yogyakara
Masih dalam suasana lebaran, SMP Muhammadiyah 8 Yogyakarta mengadakan silaturahim yang dilaksanakan di Gedung SMP Muhammadiyah 8 Yogyakarta, Sabtu (15/6). Kegiatan ini merupakan silaturahim antara guru dan karyawan agar tercipta hubungan yang harmonis. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi diharapkan sekaligus sebagai ajang diskusi untuk meningkatkan minat masyarakat agar anak-anak mereka mendaftar di SMP Muhammadiyah 8 Yogyakarta. "Saya berharap, SMP ini terutama bisa memberikan sesuatu yang menjadi pilihan untuk anak-anak dalam melakukan kegiatan pembelajaran di SMP Muhammadiyah 8 Yogya"ujarnya. Heroe Poerwadi menambahkan, tidak hanya sekolah saja yang memiliki daya tarik namun guru dan karyawannya juga memiliki peran penting dalam peningkatan keistimewaan sekolah itu sendiri. "Selain sekolahnya, guru-guru juga harus di perhatikan, jadilah guru yang berdedikasi untuk sekolah ini, memiliki program yang jelas dan akan terlihat bahwa sekolah ini bagus dan menjadi pilihan orang tua dalam menyekolahkan anak-anaknya" ungkapnya. Heroe Poerwadi berharap SMP Muhammadiyah 8 Yogyakarta ini menjadi pilihan alternative bagi orang tua yang akan mendaftarkan anak mereka ke SMP. "Kita ingin, SMP ini menjadi alterntif tidak harus bersaing dengan SMPN, namun harus ada kekuatan di SMP ini sehingga ada nilai lebihnya" ungkapnya.(Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pisah Sambut dan Peresmian Kado 17 GM Kecamatan Gondomanan
Peningkatan pelayanan khususnya di wilayah Kota Yogyakarta merupakan hal yang harus dilaksanakan oleh setiap kelurahan maupun kecamatan. Hal ini yang dilakukan oleh Kecamatan Gondomanan dalam meresmikan program Kado 17 GM Tondo Tresno Gondomanan , acara ini sekaligus sebagai halal bi halal keluarga Kecamatan dan Pisah sambut Camat yang dilaksanakan D"Senopati Hotel, Jumat (14/6). Kegiatan ini sekaligus sebagai Pisah sambut Camat Kecamatan Gondomanan yang lama yakni Agus Arif Nugroho ke camat yang baru Budi Santoso berjalan dengan hikmat. Selain itu acara ini merupakan peresmian Kado 17 GM yang di khususkan sebagai peningkatan pelayanan dan informasi terpadu bagi remaja yang memiliki KTP Pemula. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi dalam sambutannya mengatakan, dalam membekali anak-anak di era modern saat ini diperlukab akses yang mendorong para remaja aktif dalam kegiatan bermasyarakat. "Dengan banyak bertemu, bersilaturahim ini merupakan bagaian dari kita semua sebagai Kado 17 GM untuk mendorong kegiatan bersama di wilayah Kecamatan Gondomanan" ujanya. Seperti yang sudah dilakukan oleh Kecamatan Jetis sudah melaksanakan program Administrasi Kependudukan Kematian. Program ini bertujuan untuk mereka yang berkeluarga, yang meninggal pada saat di makamkan di kecamatan atau kelurahan nantinya memberikan KTP baru dan akte kematian serta Kartu Keluarga yang baru bagi keluarga yang di tinggalkan dan tidak dipungut biaya. "Semoga ada peningkatan yang cukup signifikan di Kecamatan Gondomanan dalam program yang sudah diketahui pemerintah yakni Duit Kampung" ungkapnya. Selain itu, Duit Kampung merupakan Program dari pemerintah untuk kecamatan dan kelurahan yang dianggarkan pertahun hingga 1,7 Miliar. Program ini memiliki tiga gerakan dodolan Kampung yakni Ayo dodolan neng kampung, Dodolan Kampung dan Dodol Kampung. Dengan kegiatan ini diharap menjadi Program yang memiliki daya tarik wisata dan berjalan di setiap kecamatan dan kelurahan di wilayah di Kota Yogya. "Program-program ini ditujukan untuk meningkatkan potensi masing-masing wilayah dalam membangun kebersamaan terutama bertujuan untuk remaja kota Yogya untuk kuat dalam guyub, rukun bekerjasama kepada masyarakat, agar terjalin nyaman berada di Kota Yogyakarta" ungkapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wawali: Jamaah Makmur, Masjid Makmur
Masjid Al Husna yang terletak di Badran merupakan Masjid yang pertama kali berdiri di daerah Badran. Masjid dengan luas 67 M2 diawal berdirinya merupakan Masjid milik perorangan. Seiring dengan perjalanan waktu, sang empunya Masjid meninggal dunia, hal itu mendorong para ahli waris untuk bersepakat dalam mewakafkan tanah dan bangunan Masjid Al Husna. Menurut Buang Cahyono, Ketua Takmir Masjid Al Husna dalam Syawalan dan penyerahan Wakaf Masjid Al Husna, menyampaikan kata sambutan, bahwa Masjid Al Husna sebagai perintis Masjid di kawasan badran tidak mengalami banyak perubahan, tetap kecil dan sederhana. Namun meski kecil dan sederhana jamaah Masjid tetap bersemangat dalam beribadah di Masjid. Harapan kami dengan diwakafkannya tanah dan bangunan Masjid Al Husna kepada Pengurus Daerah Muhammadiyah Yogyakarta maka kami dapat mengejar ketertinggalan baik fisik bangunan, maupun dalam memakmurkan Masjid melalui bantuan sumber daya manusia dan dana serta sarana prasarana pendukung lainnya. Sementara dalam kesempatan yang sama Pengurus PD Muhammadiyah Kota Yogyakarta, Hadi Asrof Kusumajaya menyampaikan bahwa PD Muhammadiyah akan memberikan support guna lebih memakmurkan Majid Al Husna. Memakmurkan Masjid secara fisik dengan melakukan perbaikan atau renovasi bangunan masjid agar lebih menarik dan membuat nyaman jamaah dalam beribadah. Memakmurkan kegiatan masjid dalam beribadah melalui pengajian atau diskusi atau aktifitas lain yang membangun semangat beribadah jamaah yang ngregengke Masjid dan ngegrengke ati dalam bingkai ikhlas lilallahi ta"ala. Heroe Poerwadi, Wakil Walikota Yogyakarta yang hadir menyampaikan hikmah syawalan sekaligus memasang plakat peresmian Wakaf masjid Al Husna. Dalam hikamah Syawalan disampaikan, bahwa kita sering berdoa di penghujung Ramadhan dengan doa agar dipertemukan kembali dengan Ramadhan berikutnya. Namun yang perlu diingat, apakah kita konsekuen dengan doa tersebut atau hanya sekedar latah, setelah berdoa dan ketemu Ramadhan berikutnya, ibadah kita tetap adem ayem tidak ada peningkatan. Nah dalam kesempatan ini mari kita introspeksi dan berupaya agar dalam setiap menjalankan ibadah Ramadhan terjadi peningkatan amal ibadah dan peningkatan derajad ketaqwaan kita. Setelah berpuasa kita merayakan lebaran dan bersilaturahmi saling maaf memaafkan, baik secara langsung dengan ketemu orang per orang maupun dengan teknologi digital berupa pesan singkat atau WA. Silaturahmi tersebut akan menumbuhkan rasa kebersamaan, yang mendorong kita hidup berdampingan secara harmonis, guyub rukun, gotong royong, saling menjaga, saling tolong menolong, saling bahu membahu. Kondisi tersebut membuat kita hidup aman dan nyaman, rasa itulah yang secara tidak langsung membuat usia harapan hidup di Yogyakarta berkisar 74 tahun. Dengan demikian dari titik awal silaturahmi kita mampu merabuk umur dan meningkatkan usia harapan hidup. Pemerintah Kota Yogyakarta mengucapkan terima kasih atas wakaf dan bangunan Masjid, dan akan membantu dalam memakmurkan masjid. Apabila jamaah menghendaki maka bisa meminta bantua Pemkot untuk difasilitasi Wi Fi yang dipasang di Masjid Al Husna. Perkembangan teknologi Web 4.0 telah merubah budaya manusia dengan menjadikan dunia dalam genggamannya melalui gadget (HP). Perangkat Wifi sangat membantu untuk mencari informasi, belajar, bahkan bisnis, melalui Jogja Smart Service atau JSS, jamaah Masjid dapat mengakses berbagai layanan dan konten Pemkot yang ada dalam aplikasi JSS. Dalam program Gandeng gendong yang melibatkan Pemerintah, Perguruan Tinggi, Pengusaha, Kampung dan Komunitas dibuat konten DODOLAN dan NGLARISI yang bisa diakses dalam JSS. Melalui kedua konten tersebut kita seperti mempunyai toko digital. Melalui toko digital kita bisa promosi dan berjkualan baik produk maupun jasa. Selain Mareketing melalui JSS, kami juga melakukan penguatan UMKM baik sumber daya manusia dan tata kelola melalui pelatihan-pelatihan, standarisasi produk, standarisasi kemasan, stnadarisasi jasa. Pemerintah Kota Yogyakarta melalui gandeng gendong membeli produk olahan pangan UMKM uintuk keperluan jamuan rapat-rapat yang dalam setahun anggarannya berjumlah 38 Milyar. Sebagai contoh adalah kelompok PAKUDAYA dari Kelurahan Pakuncen yang dulu omzet perbulannya 2 juta sekarang bisa 60 juta per bulan. Kenaikan tersebut dikarenakan produk olahan pangannya mampu memenuhi standart hotel dan dijual-dibeli oleh hotel-hotel disekitarnya, nah kalau jamaah Masjid Al Husna bisa membuat kelompok seperti itu, maka Pemkot berkomimen memfasilitasinya. Harapan kami melalui kelompok usaha atau pribadi, UMKM di Badran akan tumbuhrkembang dan mampu meningkatkan kesejahteraan jamaah masjid pada khususnya dan warga Badran pada umunya. (Oni)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wawali Syawalan dengan LPMK Pringgokusuman
Sabtu, 15 Juni 2019 bertempat di Hotel Royal Darmo, LPMK Pringgokusuman menggelar, "Pengajian dan Syawalan Lembaga Sosial masyarakat". Ketua LPMK Pringgokusuman,Hibur Pintono menyampaikan, bahwa setelah sebulan penuh kita berpuasa, maka tibalah kita di hari kemenangan, kemenangan atas pengendalian diri dalam menghadapi godaan, tantangan dan nafsu sewaktu menjalankan ibadah puasa. Di hari kemenangan, kita melaksanakan Sholat Idul Fitri sebagai penutup dari rangkain ibadah Ramadhan, dan kita membuka diri sebagai sesama umat manusia, yang sadar akan keterbatasan, yang sadar akan adanya salah, khilaf dan dosa, maka dari itu mari kita saling berjabat tangan dan saling memaafkan satu sama lainnya. Dalam kesempatan ini kembali kami sampaikan bahwa perbedaan agama, perbedaan suku dan perbedaan golongan bukanlah penghalang bagi ikatan batin, ikatan kekeluargaan dan ikatan kemasyarakatan diantara kita, namun perbedaan adalah warna warni kehidupan yang menyatukan kita dalam keberagaman sebagai bangsa dan negara yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Pengajian dan Syawalan Lembaga Sosial yang dihadiri oleh ToKoh Masyarakat, RT, RW, LPMK, PKK, Karang Taruna dan tokoh agama berlangsung dengan mesra, terlebih adanya organ tunggal dan lantunan lagu, yang membuat acara semakin meriah. Dalam kesempatan tersebut hadir Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi yang menyampaikan kata sambutan, "Pemerintah Kota Yogyakarta menyampaikan terima kasih atas kiprah warga Pringgokusuman melalui LPMK yang henti-hentinya berkegiatan, nerpartisipasi8 aktif dalam pembangunan dan pengembangan wilayah keluarahan Pringgokusuman. Kegiatan pengajian dan syawalan ini merupakan wahana untuk saling bersilaturahmi antar komponen warga Pringgokusuman. Dalam Silaturahmi ini kita saling memaafkan, dan nyaman dalam bersilaturahmi. Rasa nyaman ini secara tidak langsung merabuk umur kita, sehingga tepatlah ungkapan bahwa silaturahmi dapat memperpanjang usia seseorang. Selain itu silaturtahmi juga bisa membuka pintu rejeki, dengan silaturahmi kita bisa bertukar informasi terkait jasa, pekerjaan, atau usaha, yang bila terjadi kecocokan akan muncul transaksi bisnis dalam silaturahmi tersebut. Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Do it Kampung berupaya membangun dan mkengembangkan wilayah berbasis kelurahan, dimana untuk tahun ini Kelurahan pringgokusuman memiliki dana Kelurahan sebesar 1,8 M. Bagaimana dana tersebut bisa TEMOTO, TEMONJO, ISO DIRASAKKE. Temoto adalah bagaimana dengan dana tersebut kita bisa menata, mengelola permasalahan yang muncul dan upaya solusi di kampung dalam wilayah Kelurahan. Adanya Road maps pembangunan dan pengembangan wilayah akan menjadi acuan dalam pelaksanan dan memudahkan dalam evaluasinya. Temonjo adalah bagaimana nagar dana yang digunakan bisa efektif dan efisien. Sedanghkan Iso dirasakke adalah bagaimana manfaat dari dana tersebut bisa dirasakan oleh warga masyarakat kampung di Kelurahan.Untuk memudahkan sarana komunikasi dan informasi kami telah meluncurkan program JSS (Jogja Smart Service) dimana didalamnya terdapat konten aduan masyarakat melsalui upik, konten layanan ambulance gratis, konten layanan kependudukan dan bagi UMKM kami sediakan konten Dodolan dan Nglarisi. Melalui kontens tersebut warga yang memiliki usaha bisa melakukan promosi dan penjualan produk maupun jasa. Dengan menggunakan konten Dodolan dan Nglarisi kita seperti membuka toko digital yang bisa diakses melalui gadget (HP). Harapan kami warga bisa memanfaatkan berbagai kontens dalam JSS yang bisa mempermudah pelayanan, informasi, akses, bahkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bertransaksi bisnis. (Oni).