Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Asisten Umum Sekda MK. Pontjosiwi dan Kepala Inspektorat Kota Jogja Wahyu Widayat Masuki Purna Tugas
Asisten Umum Sekda Kota Yogyakarta Dra. Maria Kanisia Pontjosiwi Warsikensih dan Inspketur pada Inspektorat Kota Yogyakarta Drs. Wahyu Widayat,M.Sc. MM mengakhiri pengabdian mereka sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) terhitung mulai tanggal 1 Mei 2018. Petikan Surat Keputusan Pensiun diterimakan bersama 24 ASN lainnya pada saat upacara apel bendera rutin bulanan tanggal 17-an. MK. Pontjosiwi tercatat telah mengabdi selama 35 tahun 2 bulan sedangkan Wahyu Widayat mengabdi 29 tahun 2 bulan. Selain itu, untuk periode ini, masa kerja paling pendek yakni 26 tahun 2 bulan dijalani Ibu Aris Prasetyani dan masa kerja paling panjang adalah Edi Issudianto yakni 38 tahun 5 bulan. Wakil Walikota Yogyakarta Drs. Heroe Poerwadi memberikan ucapan selamat kepada para ASN yang memasuki masa purna tugas sebagai Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. "Saya atas nama bapak Walikota dan segenap jajaran pimpinan dan karyawan Pemerintah Kota Yogyakarta mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Ibu sekalian atas dedikasi dan pengabdiannya selama ini. Semoga Allah SWT. memberikan berkah dan rahmat berlimpah kepada Bapa Ibu dalam mengemban tugas pengabdian dan pelayanan di tempat yang lain di tengah masyarakat dan keluarga,"ucap Wakil Walikota, di Halaman Balaikota Yogyakarta, Selasa, (17/04/2018). Wakil Walikota menambahkan dalam keseharian Dra. MK. Pontjosiwi dan Drs. Wahyu Widayat merupakan sosok yang sering sekali ditemui. Menurut Heroe keduanya selalu memberi masukan dan arahan menyangkut apa yang harus dilakukan untuk menjadikan Kota Yogyakarta semakin lebih baik. Oleh karenanya Heroe mengaku sedikit terasa kehilangan. " Bagi kami, Bu Pontjo dan pak Wahyu yang hampir setiap hari ketemu terus menjadi terasa (kehilangan). Karena banyak hal yang selama ini kami terus mendapatkan masukan, arahan arahan, juga menyangkut tentang apa yang harus kita lakukan untuk menjadikan kota Yogyakarta lebih baik. Namun memamng yang tidak kita hentikan adalah waktu, usia," ujar Wakil Walikota. Heroe Poerwadi mendoakan para pensiunan diberi kekuatan, kemudahan, kemurahan rejeki, dan kesehatan dalam melanjutkan pengabdian mereka di tengah masyarakat dan keluarga. "Semoga ibu-bapak semua, Pak Wahyu dan Bu Pontjo bisa menjalani masa masa yang insyaallah lebih membahagiakan," harap Heroe. Purna tugas, tambah Heroe, bukanlah akhir dari sebuah pengabdian tetapi awal dari pengabdian dengan suasana dan tempat yang baru. Sementara itu, Wakil Walikota dalam sambutan apel rutin bulanan mengajak para ASN untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Heroe juga meminta para ASN terus belajar dan meningkat kualitas diri agar memudahkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ditambahkan, beberapa waktu yang lalu 10 April 2018, Pemerintah Kota Yogyakarta telah resmi meluncurkan Program Gandeng Gendong yang merupakan implementasi Semangat Gotong-Royong Agawe Majuning Ngayogyokarto Amarto. Gandeng Gendong merupakan semangat, nafas sekaligus kekuatan masyarakat Kota Yogyakarta untuk menanggulangi kemiskinan, meningkatkan keberdayaan masyarakat, serta mengatasi berbagai masalah dan tantangan perkotaan secara efektif, efisien dan tepat sasaran. Oleh karenanya sangat diharapkan seluruh elemen di lingkup OPD mampu menjabarkan program Gandeng Gendong dengan melibatkan unsur 5K yaitu, Kota (Pemerintah Kota), Kampung, Korporat, Kampus, dan Komunitas sesuai dengan Tupoksi masing-masing OPD. "Melalui dukungan OPD dan implementasi Konsep 5K saya yakin Visi Pembangunan Kota Yogyakarta sebagai Kota Nyaman Huni Dan Pusat Pelayanan Jasa yang Berdaya Saing Kuat Untuk Keberdayaan Masyarakat dapat segera diwujudkan, Ujar Wakil Walikota. Wakil Walikota juga mengajak para ASN untuk menyukseskan pelaksanaan Rapat Kerja Komisariat Wilayah III Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia. Kegiatan ini akan berlangsung dari tanggal 18-20 April mendatang dan dihadiri 25 Walikota se-Jawa yang tergabung dalam Komisariat Wilayah III Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Coklit Pemilu 2019, Walikota Himbau Warga Terima Petugas Pantarlih
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta mengawali kegiatan pencocokan dan penelitian (Coklit) Pemilu 2019 dengan mendatangi Rumah Dinas Walikota Yogyakarta, Selasa (17/4). Menjadi sasaran coklit perdana, Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti pun menghimbau warga Yogyakarta untuk menerima pertugas Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih). Haryadi menyambut baik tahapan coklit ini, didampingi istri Tri Kirana Muslidatun, keduanya melakkan coklit dengan menunjukkan e-KTP kepada petugas. Proses verifikasi pun berjalan cepat dan lancar. Usai verifikasi dan tanda tangan, petugas Pantarlih pun kemudian menempelkan stiker sebagai tanda bahwa telah melakukan coklit Pemilu 2019 tepat di pintu utama rumah dinas Walikota. "Saya mengajak kepada seluruh warga yogyakarta untuk mensukseskan proses pendaftaran pemutakhiran data pemilih pemilu 2019," katanya. Sukses Pemilu 2019 sangat tergantung pada partisipasi masyarakat , awal dari partisipasi adalah masyarakat terdaftar sebagai calon pemilih. Untuk itu Ia berharap bagi warga untuk bisa menyediakan waktu untuk menerima pantarlih hadir di rumah warga yogyakarta untuk melakukan proses pemutakhiran. Haryadi juga mengingatkan, bagi warga yang warga yang sudah memasuki atau memenuhi persyaratan peserta pemilih namun belum didaftar maka agar segera melapor ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) atau Kelurahan setempat untuk segera dilakukan pembaruan data. "Kesuksesan Pemilu 2019 tidak hanya menjadi harapan KPU dan Pemerintah saja namun juga warga masyarakat," imbuhnya. Ketua KPU Kota Yogyakarta, Wawan Budiyanto menjelaskan bahwa pemutakhiran data pemilih dimulai pada 17 April 2018 dan akan berakhir 17 Mei 2018. Wawan Budiyanto menjelaskan, Penduduk Kota Yogyakarta yang dicoklit sebanyak 304.926 orang, terdiri dari 146.358 laki-laki dan 158.568 perempuan. "Selama sebulan nanti Pantarlih mendatangi rumah warga secara door to door. Pantarlih mendatangi kepala keluarga atau anggota keluarga untuk selanjutnya melihat e-KTP dan C1 atau Kartu Keluarga (KK)," urainya. Namun begitu Tidak harus bertemu dengan satu per satu pemilih yang bersangkutan. Karena prosesnya bisa diwakili salah satu anggota keluarga. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Penerimaan Peserta Benchmarking Diklatpim Tingkat IV Kementerian Komunikasi dan Informatika di Pemerintah Kota Yogyakarta
Pemerintah Kota Yogyakarta menerima peserta Benchmarking Diklatpim Tingkat IV Kementerian Komunikasi dan Informatika RI selasa (17/4). Selain itu Pemerintah Kota Yogyakarta juga memberikan ucapan terima kasih atas kepercayaannya memilih Kota Yogyakarta sebagai lokasi Benchmarking Diklatpim. Sekitar 34 orang peserta Benchmarking Diklatpim Tingkat IV Kementerian Komunikasi dan Informatika RI yang mengikuti kegiatan ini ingin mengetahui informasi dan perkembangan yang ada di Pemerintah Kota Yogyakarta. Dalam kegiatan ini yang hadir mengikuti Benchmarking Diklatpim Tingkat IV Kementerian Komunikasi dan Informatika RI adalah Staf Ahli Walikota Bidang Perekonomian Bejo Suwarno, Kepala Bidang Penyelenggara Pusdiklat Kominfo RI Syamsu Aidil dan para peserta Benchmarking Diklatpim Tingkat IV Kominfo RI. Sesuai yang di inginkan mengenai informasi dan perkembangan yang ada di Pemerintah Kota Yogyakata kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta pada tahun 2016 mencapai 3.250.681 orang, dan pada tahun 2017 menjadi 3.547.352 orang atau meningkat sekitar 8,37 %, dengan rata-rata lama tinggal (length of stay) 2, 35 malam. Oleh karena itu, dalam perkembangan usaha penunjang pariwisata seperti hotel, restoran, dan hiburan di Kota Yogyakarta juga cukup pesat. Bahkan potensi pariwisata di Kota Yogyakarta antara lain Potensi Wisata Sejarah, Potensi Wisata Budaya sudah sangat pesat. Selain itu ada Potensi Wisata Belanja, Potensi Wisata Pendidikan, Potensi Wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition), Potensi Wisata Pameran dan Eksebisi serta Potensi Wisata Minat Khusus. Pemerintah Kota Yogyakarta terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat hal ini yang disampaikan oleh Staf Ahli Walikota Bidang Perekonomian Bejo Suwarno. "Pemerintah Kota Yogyakarta terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, hal ini ditandai dengan beberapa prestasi, inovasi dan terobosan diantaranya, Layanan 29 Jenis Izin pada satu SKPD-Layanan Kliper Klinik Layanan Perizinan (masuk sebagai TOP 20 Inovasi Pelayanan Publik Versi Kemenpan RB 2015, Layanan SMS Gateway,pemohon izin dapat memantau proses perizinan melalui sms" katanya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Gabungan Organisasi Wanita Kota Jogja Anjangsana Ke Panti Lansia Wreda Budi Dharma
Gabungan Organisasi Wanita ( GOW) Kota Yogyakarta beranjangsana ke Panti lansia Wredha Budi Dharma di Ponggalan Giwangan kecamatan Umbulharjo. Anjangsana ini merupakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Kartini tahun 2018.Kedatangan sekitar 25 orang anggota GOW itu dipimpin langsung oleh ketua GOW kota Yogyakarta Ny. Hj. Tri Kirana Muslidatun Haryardi Suyuti dan diterima oleh kepala UPT Heri Suprianto. Heri melaporkan para lansia yang berada di panti Wreda sangat senang dengan kunjungan ibu ibu yang tergabung dalam GOW itu. Meskipun kunjungan akan dilaksanakan jam 10.00 wib, para lansia telah menunggu di aula sejak pukul 08.30 an. "Mereka sangat antusias mau menyambut para ibu yang tergabung dalam GOW. Makanya sejak pagi para si Mbah sudah siap-siap mandi , dandan dan tunggu di aula ini. Meskipun kita sudah sampaikan acara dimulai jam 10, tapi mereka remen," ujar Heri di depan ibu-ibu GOW, Minggu, (16/04/2018) siang.. Heri menjelaskan para penghuni panti pada umumnya berusia diatas 60 tahun. Jumlah penghuni di panti wreda sebanyak 59 orang terdiri atas 19 laki 40 wanita. Jumlah terbanyak berasal dari kota Yogyakarta. "Kami memprioritaskan warga kota Yogyakarta yang mengalami kesulitan. UPT juga mengutamakan keluarga yang tidak mampu, yang karena keterbatasannya tidak mungkin untuk mencari nafkah sendiri," jelas Heri. Dikatakan para lansia itu ada yang diserahkan oleh warga masyarakat sekitarnya, karena tidak memiliki keluarga. Selain itu tempat tinggalnya pun mengindung. "Anak anaknya juga karena keterbatasan dalam hidup mereka sendiri, terpaksa tidak mampu membiayai hidup orangtuanya sehingga dititipkan kesini," tambah Heri. Heri menjelaskan UPT Rumah Pelayanan Sosial panti Wreda Budi Dharma, merupakan kepanjangan tangan dari Dinas Sosial Kota Yogyakarta. Panti yang berdiri sejak tahun1952 atau telah berusia 66 tahun itu awal mulanya bernama panti penaungan social. Panti itu menampung segala macam permasalahan sosial yang ada di Kota Yogyakarta. Panti Sosial itu berdiri tahun 1952 dan alamat kantor di jalan Solo atau hotel Sri Manganti. Di hotel inilah awal mula UPT berdiri. Pada tahun 1967 mulai dipilah sesuai dengan permasalahan masing masing. Anak terlantar ditampung di panti asuhan sedangkan yang lanjut usia ditampung di panti Wreda yang tahun 1967 masih menyewah di daerah Tegalgendu. Sedangkan para gelandangan dan pengemis (gepeng) dan psikotic ditampung di Ciptomulyo, Sisingamangaraja. Sekarang Ciptomulyo menjadi panti Karya (sebelah utara green house). Tahun 2016 karena kewenangan ditarik di tingkat propinsi maka sekarang panti karya diampuh oleh Dinas Sosial Propinsi DIY. Heri menambahkan untuk memberi rasa nyaman bagi para lansia mereka akan merehab gedung bangunan yang dikatakan sebagian sudah mulai rusak akibat gempa melanda Yogyakarta lalu. "Ke depan bangunan yg masih nuansa lama ini, 2019 akan direhab. Bangunan lama sudah mulai rusak karena gempa," kanya. Gedung yang akan direhab meliputi gedung perkantoran, rumah dinas , wisma baru dan dapur. Jumlah karyawan Panti Wreda terdiri dari tenaga ASN 9 orang yang tenaga Non ASN yakni Perawat 9 orang, juru masak (3), driver (2) satu orang ambulance satu operasional, tanaga kebersihan baerasal dari outsorching dan 1 orang ahli gizi. Heri juga menjelaskan bahwa Dari 59 yang ada 12 orang dalam kondisi bedrest, dan 9 pra isolasi artinya mereka masih bisa beraktivitas namun harus dibantu dengan alat bantu. Para lansia juga menjalankan kegiatan rutin setiap hari dari Senin hingga Minggu. "Kegiatan rutin para lansia dari Senin sampai Minggu adlah Senin, kesenian nyanyi. Undang guru player organ tunggal, Selasa keterampilan untuk membuat kerajinan, Rabu senam, Kamis pembinaan agama pengajian Islam dan Kristen, Jumat Katolik, Sabtu Minggu kegiatan fakultatif menerima kunjungan," terang Heri. Sementara itu, ketua GOW Kota Yogyakarta Ny. Hj. Tri Kirana Muslidatun mengatakan maksud dan tujuan mereka berkunjung ke panti Wreda adalah untuk bersilaturahmi. Selain itu kegiatan ini menurutnya, merupakan rangkaian kegiatan GOW kota Yogyakarta dalam rangka memperingati Hari Kartini 2018. Tri Kirana atau biasa di panggil Bu Anna Haryadi mengungkapkan GOW sangat senang bisa berkunjung ke panti Wreda. Mereka ingin berbagi kasih dan menghibur para lansia yang dirawat di UPT Lansia ini. Dirinya berharap kehadiran mereka yang yang hanya sebentar itu member semangat kepada para lansia dan sekaligus sebagai motivasi dan inspirasi bagi para ibu yang tergabung di GOW untuk lebih peduli terhadap sesama. Anna Haryadi berpesan kepada para lansia untuk terus bersemangat dan terus melakukan kegiatan yang positip di usianya. Anna Haryadi juga mengingatkan para lansia untuk memperhatikan kesehatan pikiran, hati dan fisik dengan melakukan kegiatan yang sudah diprogramkan oleh UPT. "Kesehatan pikir perlu dijaga, injih, agar tidak pikun. Jangan biarkan bapak ibu itu Mendel mawon (diam saja). Membuat kerajinan, membaca buku, niku sae (itu baik). Isi TTS, main Halma, catur, dakon itu termasuk asah otak. diusahakan mengingat, baca Alquran, baca zikir. itu kesehatan otak. Jangan nonton tv yg isinya sedih, nangis, jengkel. Jangan ditonton akan pengaruhi perasaan mbah mbah semua ya. Harus positif thinking," ujar Tri Kirana. Para ibu GOW dalam kesempatan itu membagikan bingkisan kepada para lansia. Acara anjangsana juga diisi dengan mendengarkan bacaan puisi dari salah seorang penghuni panti lansia serta mendengarkan pesan kesan dari para lansia dan diakhiri dengan foto bersama. Sebelum meninggalkan panti para ibu GOW memborong habis hasil kerajinan para lansia berupa rangkaian bunga dalam pot yang dijual. "Bunga bunga hasil karya para lansia cukup cantik dan ccok untuk dipajang di ruang tamu," ujar salah seorang peserta yang ikut memborong. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wawali Blusukan di Lokasi Talud TMMD Reguler 101
Kodimjogja.com - Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengaku sangat mengapresiasi atas terlaksananya kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Kodim 0734/Yogyakarta di Kel. Pandeyan, sebab melalui kegiatan ini percepatan pembangunan akan segera tercapai khususnya pembangunan di daerah pinggiran. Apresiasi ini disampaikan Wakil Walikota Yogyakartadi damping Wadan Satgas TMMD Reguler ke 101Kodim 0734/Yogyakarta Mayor Inf M. Munasik S.Ag, saat mengunjungi pembanggunan talud di program TMMD ke 101 tahun 2018 di Kelurahan Pandeyan, Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta, Sabtu (24/4). "TMMD ini mulai melakukan Program-program TMMD ke-101 di Kelurahan Pandeyan Kecamatan Umbulharjo dengan melibatkan 150 Prajurit TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara serta Polisi dan jiga dibantu berbagai Ormas dan Masyarakat di Kota Yogyakarta. Program Pembangunan TMMD ke-101 ini telah terlaksana dengan berbagai kegiatan pembangunan antara lain pembangunan fisik dan non fisik. Pelaksanaan program pembangunan ini, tentunya perlu pengawasan dan evaluasi secara berkala dan menyeluruh agar kegiatan tersebut dapat terlaksana secara tepat tujuan, tepat sasaran, dan tepat waktu, "ujar Wakil Walikota. Disamping itu, lanjut Wakil Walikota, program TMMD ini digelar dengan tujuan untuk mempererat kemanunggalan TNI dengan rakyat, dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta untuk memantapkan kesadaran bela negara dan disiplin nasional yang diselaraskan dengan program Pemerintah Daerah setempat. Kegiatan TMMD ini patut kita apresiasi karena berdayaguna sebagai program percepatan pembangunan di wilayah pinggiran kota, terutama di prioritaskan untuk pembangunan wilayah tertinggal.kata Wakil Walikota.(Tim TMMD Kodim 0734/YKA)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Lomba Posyandu Meriahkan TMMD
Kodimjogja.com - Banyak program fisik maupun non fisik di TMMD Reguler ke-101 Kodim 0734 Yogyakarta, Untuk kegiatan non fisik satgas TMMD 101 Reguler 2018 mengadakan Lomba Posyandu dan balita sehat serta Lansia, yang berlangsung di Posyandu kunci 13 Gambiran Rw 13 Pandeyan kecamatan Umbulharjo. Selain mengadakan lomba juga melakukan penyuluhan, pelatihan serta pelayanan kesehatan. Satgas TMMD juga mendorong kegiatan Posyandu yang ada di kampung Gambiran kelurahan Pandean kecamatan Umbulharjo kota Yogyakarta,agar selalu aktif untuk melakukan penyuluhan maupun pengecekan kesehatan balita dan para lansia yang ada di kampung Gambiran,acara ini merupakan satu rangkaian kegiatan TMMD non fisik Reguler 101 Kodim 0734 Yogyakarta. Kapten inf Purwanto selaku koordinator lomba balita sehat dan lansia mengatakan,kegiatan ini di hadiri oleh Forkompika kecamatan Umbulharjo diantaranya Drs.Marzuki Camat Umbulharjo, ibu Sulasmi Lurah Pandean, ketua LPMK dan Perwakilan KUA Umbulharjo, dalam pelaksanaan kegiatan pos yandu kunci 13 dan pos yandu lansia Seger Waras XIII kelurahan Pandeyan, puluhan anak balita dan para lansia memenuhi Posyandu, mereka mendapat pelayanan penimbangan berat badan dan tinggi badan serta pengecekan tensi, ini dilakukan agar mengetahui perkembangan anak balita setiap bulannya,sehingga bisa terdeteksi dini apabila terdapat balita yang gizi buruk dan para lansia di adakan pengecekan kadar gula darah maupun kadar kolesterolnya. Dr.Medisa Primasari puskesmas 1 kecamatan Umbulharjo mengatakan,pelayanan Posyandu yang biasanya dilakukan di setiap bulan sekali yaitu antara tanggal 10 " 16, pelayanan kesehatan pos yandu dan lansia hari ini terasa begitu lengkap dan ramai,karena berbarengan adanya pelaksanaan kegiatan TMMD ke 101 Reguler 2018 yang terpusat di kampung Gambiran ini," ujarnya. Ketua pos yandu Balita ibu Eli Hartono dan Ketua pos yandu Lansia ibu Basyir mengungkapkan antusias para orang tua balita maupun para lansia berduyun duyun datang ke pos yandu merupakan kebiasaan tiap bulanya,hal tersebut di lakukan untuk mengetaui perkembangan anaknya maupun kesehatan para lansia. karena bagi mereka orang sehat mahal harganya,lebih baik mencegah dari pada mengobati,itu sudah menjadikan prinsip mereka,dan yang lebih hebat lagi dalam kegiatan posyandu ini di dampingi dan di bantu oleh babinsa Pandeyan.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Institut Pemerintahan Dalam Negeri Seleksi Penerimaan Calon Praja Tahun 2018
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia memberikan kesempatan kepada putera dan puteri warga Negara Republik Indonesia untuk mengikuti Seleksi Penerimaan Calon Praja (SPCP) Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Tahun 2018. Informasi tentang seleksi ini dikirim Menteri Dalam Negeri kepada seluruh Bupati dan Walikota di seluruh Indonesia melalui Surat Edaran Nomor 892.1/2202/SJ, tentang Seleksi Penerimaan Calon Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri Tahun 2018 yang ditandatangani oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Dijelaskan, mekanisme SPCP IPDN tahun 2018 dilaksnakan dengan mekanisme sebagai berikut, Pendaftaran peserta calon Praja IPDN tahun 2018 dilaksanakan bersamaan dengan pendaftaran calon siswa/siswi/ tarun- taruni pendidikan tinggi kedinasan mulai tanggal, 09 - 30 April 2018. Pendaftaran dilakukan secara online melalui website https://sscndikdin.bkn.go.id. Calon peserta yang telah mendapatkan nomor pendaftaran peserta pada website, selanjutnya menyampaikan kelengkapan berkas dengan cara mengunggah (upload) dokumen sebagaimana tercantum dalam peryaratan calon IPDN tahun 2018 ke website https://spcp.ipdn.ac.id mulai tanggal, 10 April sampai dengan 02 Mei 2018. Jadual dan persyaratan SPCP IPDN sebagaimana terlampir dan lebih lanjut dapat dilihat pada website https://kemendagri.go.id dan https://spcp.ipdn.ac.id. Pelaksanaan SPCP IPDN tahun 2018 tidak dipungut biaya, kecuali pada tahap YKD dikenakan biaya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) TKD sebesar Rp. 50.000.00 ( Lima puluh ribu rupiah ) perorang berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2016 tentang jenis dan tariff atas jenis penerimaan Negara bukan pajak yang berlaku pada Badan Kepegawaian Negara. Pembayaran biaya TKD akan diinformasikan lebih lanjut sebelum pelaksanaan TKD. Biaya SPCP IPDN Tahun 2018 akan dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Bekanja Negara (APBN) Kementerian DAlam Negeri tahun 2018. Warga masyarakat juga dihimbau, jika terdapat pihak atau oknum yang menawarkan jasa dengan menjanjikan untuk dapat diterima menjadi calon Praja IPDN tahun 29018 dan meminta imbalan tertentu, maka perbuatan tersebut adalah tidak benar dan termasuk dalam delik penipuan. Surat Edaran ini ditembuskan ke Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Menteri Pemberdayaan Aparatur Nagara dan Reformasi Birokrasi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kunjungi Lokasi TMMD, Wawali Dusuguhi Makan Siang Berlauk Lele Goreng
Wakil walikota Yogyakarta, Heroe purwadi menyempatkan diri berkunjung ke lokasi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di wilayah Gambiran Umbulharjo, pada Sabtu, (14/04/2018) siang. Wakil Walikota juga ikut bergabung bersama TNI, Warga dan Mahasiswa menikmati makan siang bersama dengan menu lauk lele goreng , lodeh dan sambel ndeso di Posko Taktis TMMD Reguler ke-101 di pinggir sungai Gajah Wong. Usai menyantap makan siang bersama Wakil Walikota didampingi Kasdim 0734/Yogyakarta, Mayor Inf Muhammad Munasik, S.Ag, dan Danramil 07 / UH Mayor Kav Cecep Saepudin S.Sos. mengecek pembangunan fisik berupa talud di pinggiran sungai Gajah Wong. Wakil Walikota merasa puas akan hasil pembangunan talud yang telah mendekati target pencapaian. Dirnya berharap pembanguan fisik ini bisa selesai sesuai rencana dan sehingga bisa dimanfaatkan oleh warga masyarakat. Dikatakan, perhatian pemerintah kota Yogyakarta saat sekarang cukup tinggi, terhadap pembangunan Talud Beronjong. Sementara itu, Mayor Inf Muhammad Munasik, S.Ag menjelaskan pembangunan talud beronjong sudah mencapai target 70 persen. Menurtnya, hasil yang dicapai sudah memuaskan. "Memang ada beberapa lokasi yang masih digali tanahnya oleh Satgas TMMD dengan alat seadanya yaitu cangkul dan linggis. Sebelumnya memang ada rencana untuk menggunaka alat berat, namun melihat konstruksi tanah yang labil dan untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan, maka untuk alat berat ditiadakan, " tearng Munasik. Ditambahkan penggalian tanah itu sendiri berada disepanjang jalur pembuatan talud yang masih dalam tahap pengerjaan. Pembangunan Talud Beronjong merupakan program TMMD Reguler yang ke-101 TA. 2018 atas kerjasama antara Kodim 0734/Yogyakarta dengan Pemerintah kota Yogyakarta. Hasil dari pembangunan Talud Beronjong nantinya diharapkan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, di wilayah Pandeyan terhadap adanya ancaman bencana banjir dan longsor. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
PERPUSTAKAAN KELILING IKUT MEWARNAI PROGRAM NON FISIK TMMD
Kodimjogja.com - Puluhan siswa TK dan SD memadati Taman Legawong dimana Giat Non Fisik TMMD Perpustakaan Keliling disiapkan guna meningkatkan Minat Baca Masyarakat yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam Mendukung Program TMMD Reguler Ke-101 di Taman Hijau Legawong Kelurahan Pandeyan. Dengan kedatangan 1 Unit Mobil Perpustakaan Keliling ini langsung menjadi pusat perhatian Anak-anak di Kelurahan Pandeyan. Pasalnya Perpustakaan Keliling ini baru pertama kali, sebelumnya belum pernah ada, hal ini terwujud karena adanya Program TMMD sebagai bentuk kepedulian agar Minat Baca Masyarakat meningkat khususnya bagi Anak-anak Sekolah. Adanya Perpustakaan Keliling ini sangat diminati, khususnya untuk Siswa TK dan SD juga sebagian Warga" Tutur Mayor Kav Cecep yang juga ikut Bersama membaca Buku dari Perpustakaan tersebut. Banyak buku -buku cerita dan buku-buku bergambar yang disediakan sehingga menarik bagi Anak-anak untuk membacanya Lebih lanjut Cecep mengatakan "Dengan perpustakaan keliling ini Ia bersama dengan Para Guru dengan sabar dan telaten mendampingi Anak-anak TK dalam memilih dan membacakan Buku Cerita. Minat baca harus ditanamkan sejak usia dini, karena seperti yang kita ketahui kemajuan teknologi sangat mempengaruhi kurangnya minat baca Pungkas Cecep Sementara itu Syaiful Anwar selaku Kabid Perpustakaan Pemerintah Kota Yogyakarta berharap dengan dibukanya Perpustakaan Keliling ini dapat mendukung kegiatan Program TMMD Non Fisik Kodim 0734/Yogyakarta, Anak-anak usia pelajar dan masyarakat dapat menikmati akses kemudahan dalam membaca. Kita semua tahu membaca adalah jendela dunia, tanpa membaca kita tidak akan mengetahui segala sesuatu yang terjadi. Dengan banyak membaca maka akan mendapatkan pengetahuan dan membuka pengetahuan dalam diri untuk mampu berkarya bagi sesama, Pungkasnya. (Tim TMMD Kodim 0734/YKA)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wawali Tinjau Gelar Potensi Pertanian
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Purwadi pada hari Jum"at (13/4) pagi berkesempatan untuk meninjau Gelar Potensi Pertanian 2018 yang digelar di Halaman Balaikota. Walikota berharap, perhelatan tersebut dapat menunjukkan bahwa di tengah laju modernitas dan keterbatasan lahan, masyarakat Kota Yogyakarta masih memiliki aktivitas pertanian maupun hasil produksi pertanian. "Pameran ini juga menjadi salah satu upaya untuk memasarkan hasil tersebut" Ungkap Wawali Lebih lanjut Walikota juga berharap, keberadaan Program Gandeng Gendong yang baru saja diluncurkan mampu menjadikan hasil pertanian lebih berkualitas dan mampu menembus pasar yang lebih luas lagi. "Adanya program Gandeng Gendong membuka kesempatan pihak komunitas dan kampus untuk ikut mendorong hasil pertanian dan pangan lebih layak produksi, selain itu harapannya juga produk-produk pertanian dari masyarakat ini mampu masuk ke mall dan supermarket" Imbuh Wawali. Gelar Potensi Pertanian 2018 sendiri diselenggarakan sejak kemarin (12/4) dan akan berakhir pada hari Minggu (15/4) besok. Gelaran yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pertanian dan Pangan ini diikuti oleh 34 kelompok tani dari 14 kecamatan. Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto mengatakan, tujuan digelarnya pameran ini adalah untuk meningkatkan ketahanan pangan di masyarakat dan mendorong inovasi di bidang pertanian dan pangan "Saat ini lahan pertanian di Kota Yogyakarta hanya tersisa 52 ha. Inovasi penanaman padi dengan acra polybag ataupun penanaman menggunakan metode hidroponik mampu menjadi solusi keterbatasan lahan yang kita miliki" Ungkap Sugeng. Sugeng berharap, berbagai inovasi yang dipamerkan dalam pameran ini mampu mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang ada di lingkungannya (ams)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
14 Kecamatan Kota Yogyakarta mengikuti Lomba Cipta Menu B2SA di Graha Pandawa
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta mengadakan Lomba Cipta Menu B2SA tingkat Kota Yogyakarta yang diselenggarakan jumat (13/4) di Grha Pandawa. Peserta lomba merupakan Tim penggerak PKK dari 14 Kecamatan di Kota Yogyakarta. Dalam kegiatan ini persyaratan lomba, perserta wajib menyusun menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal. Dalam pembuatan menu yang di lombakan adalah menu yang di buat selama satu hari untuk satu keluarga. Terdiri dari ayah yang berusia 29 tahun, ibu berusia 27 tahun serta anak laki-laki berusia 5 tahun. Penilaian lomba Cipta Menu B2SA ini memilik susunan menu yang sudah di tetapkan yaitu menu makan pagi, makan siang dan makan malam hari. Diantara menu tersebut terdapat selingan atau snack yang dikonsumsi. Makanan selingan tersebut mengandung energi sekitar 10-15% dari total kebutuhan energi, dan menggunakan bahan baku pangan lokal selain beras dan terigu. Dalam perlombaan ini, bahan pangan yang digunakan dalam menyusun menu B2SA adalah bahan pangan yang mudah didapat (tidak langka), tersedia setiap waktu, harga terjangkau, dan biasa dikonsumi oleh masyarakat setempat. Sudah di tetapkan oleh pihak panitia bahwa dalam mengelola bahan pangan ini tiap peserta di beritahukan biaya belanja maksimal sebesar 100.000,- saja untuk keseluruhan bahan pangan. Yang nantinya uang akan di gantioleh pihak pantia sebesa 250.000,- . Salah satu peserta dari kecamtan yang mengikuti lomba adalah sulistiati yang mewakili Kecamatan Gedongtengen mengatakan, acara ini sangat memberikan semangat, terus berkreasi dan berinovasi bagi PKK di Kecamatan, dalam menyalurkan bakatnya melalui lomba ini. "lomba ini sangat membantu untuk kita berinovasi, bekreasi dan terus menciptakan makanan yg sehat, agar semua bisa lebih maju lagi" katanya. Disamping itu pada kesempatan ini Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, lomba ini merupakan cara untuk melestarikan makanan khas yang membuat orang-orang berkunjung ke kota Yogyakarta. " jadi ini adalah bentuk kita untuk melestarikan dan membuat orang berbondong-bondong ketempat ibu-ibu semua. Membuat lingkungan kita banyak dikunjungi orang dan menciptakan lingkungan seperti ini"ungkapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Eks Lokasisasi Sanggrahan Jadi Sasaran Karya Bhakti TMMD Reguler ke 101
Kodimjogja.com " Satgas TMMD Reguler ke " 101 Kodim 0734/Yogyakarta bersama Personil Damkar Kota Yogyakarta, Linmas Kelurahan Giwangan dibantu warga Sanggrahan melaksanakan kerja bakti membersihkan sepanjang jalan eks/bekas lokasisasi sanggrahan, wilayah kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta.Jum"at(13/04/2018) Pembersihan ini dimulai dari membersihkan rumput yang sudah tinggi, dan ranting ranting yang lama kotor tidak dibersihkan. Tujuan pembersihan di eks lokasisasi sanggrahan ini dimaksudkan bahwa anggota Satgas TMMD KE 101 siap menolong siapapun yang membutuhkan pertolongan, tidak hanya itu pembersihan ini menunjukan rasa kebersamaan dan gotong royong antara masyarakat Sanggrahan, Kelurahan Giwangan dengan anggota Satgas TMMD Kodim 0734/Yogyakarta. Babinsa Kelurahan Giwangan Koptu Hartono mengatakan, "bahwa kerja bhakti ini harus sering dilakukan demi terciptanya suasana kekeluargaan dan kebersamaan. Kegiatan kerja bakti ini di bantu dari Satgas TMMD, Damkar Kota Yogyakarta, dan Linmas Kelurahan Giwangan serta warga masyarakat kampung sanggrahan."Ungkapnya Danramil 14/Gedong Tengen Kapten Arm Ronang S berharap dengan adanya program TMMD Reguler ke " 101, Kerja Bakti ini akan memberikan manfaat bagi para warga masyarakat sanggrahan dan dapat dirasakan oleh Kelurahan yang lain sehingga dengan adanya kerja bakti ini dapat menumbuhkan rasa solidaritas antar kelurahan di Kecamatan Umbulharjo dan anggota Satgas TMMD Reguler ke 101 Tahun 2018. Ketua LPMK Kelurahan Giwangan Ir. Slamet Haryanto mengucapkan banyak terima kasih atas kerja samanya dengan Anggota Satgas TMMD Reguler ke 101, Damkar Kota Yogyakarta, anggota Linmas Kelurahan Giwangan dan warga masyarakat sanggrahan yang sudah membantu dalam kerja bhakti pembersihan eks lokasisasi sanggrahan ini, semoga kerja sama ini dapat menjalin tali silaturahmi antara warga, antar kelurahan dan aparat TNI serta anggota Damkar Kota Yogyakarta. (Tim TMMD Kodim 0734/Yogyakarta)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Tingkatkan Pamor Jumputan Dengan Jumputan On The Street
Untuk meningkatkan pamor batik Jumputan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Yogya menggelar Jumputan On The Street (JOS) di Kampung Celeban, Tahunan, Umbulharjo Kota Yogya. Event yang di gelar selama tiga hari ini diikuti 32 stand kelompok jumputan asal Kampung Celeban yang ditampilkan di sepanjang Jalan tersebut dan busana karya mereka diperagakan di panggung pembukaan. Acara tersebut di buka oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, pada keempatan tersebut ia mengatakan Celeban adalah salah satu kampung dengan produksi jumputan terbanyak. Maka dengan adanya pameran jumputan di Kampung Celeban diharapkan percepatan branding jumputan sebagai kain khas Jogja bisa tercapai. Kami ingin yang dikenal khas Yogya tidak hanya batik dan lurik, tapi juga jumputan, katanya di lokasi, Jumat (13/4.). Ia merasa selama ini pamor jumputan dirasa masih kalah bersaing dibandingkan beberapa jenis kain lainnya seperti kain batik. Dengan agenda semacam ini, diharapkan para perajin jumputan akan dapat untuk terus memasarkan produknya secara lebih gencar serta dapat lebih mengenalkannya ke masyarakat umum. Semoga kain jumputan dapat menjadi satu kain dari Kota Yogya yang bisa diangkat selain kain batik, dan produsen dapat terus membuat serta memasarkan serta mengenalkan kain jumputan secara lebih luas, ujar Heroe Di kampung ini, lanjutnya, para pengunjung tidak hanya bisa berbelanja kain jumputan tetapi juga dapat mengamati dan belajar langsung mengenai proses pembuatan jumputan. "Sehingga, sangat tepat kiranya apabila event ini digelar di kawasan Celaban ini" ujarnya. Ia mengungkapkan jika pelaku UMKM sangat berperngaruh terhadap perekonomian di Kota Yogya. Untuk itu, lanjutnya, sudah selayaknya semua pihak memberikan dukungan bagi pengembangan UMKM melalui kegiatan pendampingan, pemberian kemudahan untuk permodalan, dan fasilitasi promosi yang efektif. Ia menjelaskan jika Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya saat ini tengah menggalakan program Gandeng-Gendong yang berupaya melibatkan lima komponen yaitu Pemerintah Kota, Korporasi, Kampus, Komunitas, dan Kampung dalam berbagai program pembangunan termasuk di dalamnya pengembangan UMKM. Melalui gelaran JOS diharapkan nantinya kain jumputan yang merupakan kain khas Yogyakarta dapat diangkat pamornya. Dengan dikenalkannya kain jumputan di JOS kali ini, diharapkan nantinya jumputan dapat menjadi ikon dari produk tekstil tradisional Yogyakarta, papar nya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Menuju Asian Games 2018: Membidik Prestasi Melalui Partisipasi
Jakarta " 128 hari jelang pelaksanaan Asian Games 2018, sebuah Kampanye Gerakan Ayo Olahraga yang diikuti oleh seluruh jajaran Kementerian Pemuda dan Olahraga dilakukan melalui acara bersepeda bersama mengelilingi rute komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, yang menjadi venue utama penyelenggaraan event olahraga paling bergengsi negara-negara di kawasan Asia ini. Kampanye Gerakan Ayo Olahraga yang dilakukan untuk membudayakan semangat berolahraga sekaligus menggelorakan semangat Asian Games 2018 ini dipimpin langsung Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, Rabu Pagi (11/4). "Tahun ini adalah tahun olahraga, tahun dimana Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah perhelatan olahraga terbesar setelah olimpiade. Pagi ini, semangat menuju Asian Games 2018 kita akan mulai dari sini," seru Menpora saat memulai kegiatan bersepeda yang dimulai dari halaman kementeriannya. Menpora mengatakan, ada 2 hal penting sebagai warisan yang akan ditinggalkan untuk bangsa Indonesia dari ajang Asian Games 2018, yakni; 1.Ketersediaan infrastruktur olahraga yang maju dan berkualitas dunia, dan 2. Masyarakat yang berolahraga. "Ada banyak venue olahraga yang telah kita renovasi di Jakarta, Palembang dan Jawa Barat dan sekitarnya, yang sebentar lagi akan rampung sepenuhnya. Tidak sedikit uang negara yang sudah kita keluarkan, tugas kita sekarang adalah menyukseskan perhelatan ini dari sisi penyelenggaraan, prestasi, administrasi dan dampak pemberdayaan ekonomi yang ditimbulkan bagi masyarakat, ujar Menpora lagi. Terkait sukses prestasi Indonesia, Imam menyebut, sejak awal pemerintah berkomitmen mengawal atlet-atlet yang akan bertanding sejak proses pemusatan latihan di pelatnas, asupan gizi dan nutrisi atlet, peralatan bertanding hingga pemberian bonus saat atlet meraih prestasi Sejak awal tahun, saya mendatangi satu persatu cabang olahraga, untuk mengetahui kendala yang ada di pelatnas dan memberi dukungan moril kepada atlet agar mental juara tertanam dalam diri mereka. Sebagai tuan rumah kita punya modal besar berupa dukungan penuh dari masyarakat, jelas Imam. Lebih jauh, Ia mengatakan, saat ini pemusatan latihan nasional dari 40 cabang olahraga tengah berlangsung di berbagai tempat, dan sejumlah cabang tengah menjalani berbagai rangkaian uji coba di dalam dan luar negeri. Dukungan yang bisa masyarakat berikan pada atlet adalah dengan menggelorakan semangat berolahraga. Menteri asal Bangkalan ini juga menyebutkan bahwa momentum Indonesia sebagai tuan rumah pertama kalinya di tahun 1962 lalu, telah membuktikan bahwa Asian Games tidak hanya sekedar kompetisi olahraga, namun menjadi ajang kehormatan dan harga diri bangsa, karena saat itu Indonesia tidak hanya sukses menjadi penyelenggara, tapi juga sukses menempati peringkat ke-2 dari sisi prestasi. Semangat berolahraga kepada masyarakat melalui Gerakan Ayo Olahraga ini dilakukan untuk mengubah paradigma bahwa berolahraga hanya untuk atlet elite, karena olahraga adalah hak seluruh masyarakat tanpa kecuali, karena partisipasi dalam dunia olahraga adalah dasar dari lahirnya prestasi olahraga, jelasnya. Program Prioritas Pembudayaan Olahraga di Tahun 2018 Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam olahraga, Kementerian Pemuda dan Olahraga mencanangkan sejumlah program yang berada di bawah payung besar Gerakan Ayo Olahraga untuk tahun 2018 ini, yaitu: 1. Gowes Nusantara 2018 Bersepeda ( gowes) dari Sabang-Merauke, melewati 34 provinsi, dan 70 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, yang akan dimulai di Jakarta dan berakhir di Bali. 2. Liga Sepakbola Berjenjang Kompetisi sepakbola antar pelajar yang diikuti dari level umur, U-12, U-14, U-16 dan Mahasiswa dari 372 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. 3. Gala Desa Membudayakan olahraga dari kompetisi tingkat desa di 6 cabang olahraga: Bola Voli, Sepak Takraw, Bulutangkis, Tenis Meja, Sepakbola, dan Atletik 4. Program Sejuta Bola Program yang mengajak masyarakat untuk bermain dan berolahraga dengan bola berstandar nasional 5. Senam Poco-Poco Nusantara Gerakan memasyrakatkan senam asli Sangir Talaud, Sulawesi Utara, sebagai pra-kegiatan Asian Games 2018 di Jakarta, Palembang, Manado, serta pemecahan Rekor Dunia, Guinness World Records tanggal 5 Agustus 2018 di sepanjang jalan dari Gelora Bung Karno hingga ke Istana. (Biro Humas dan Hukum Kemenpora dan Tim Komunikasi Pemerintah Kemenkominfo)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pasar Tradisional Beringharjo Buka Sampai Malam, Wisatawan Gembira, Pedagang Hepi
Pasar tradisional terbesar dan tertua di kota Yogyakarta Pasar Beringharjo mulai tanggal 11 April 2018 diujicobakan beroperasi hingga malam. Dibukanya Pasar Beringharjo di malam hari untuk menjawab permintaan para wiasatawan yag datang ke Yogyakarta yang menginginkan pasar Beringharjo dibuka sampai malam. Hal ini disampaikan oleh Wakil Walikota Yogyakarta Drs. Heroe Poerwadi, MA, saat persemian, Rabu, (11/04/2018) malam di Atrium Sisi Barat Pasar Beringharjo Kota Yogyakarta. "Sungguh merupakan sebuah kebahagian bagi kita semua akhirnya apa yang kita tunggu tunggu selama ini, yang sudah lama dinanti, yang sudah lama ditanyakan kapan dibukanya Beringharjo di malam hari, malam hari ini kita sama sama membuka, mengawali pasar Beringharjo dibuka sampai malam," ujar Heroe bersemangat. Heroe berharap dibuknya pasar di malam hari dapat menyenangkan bagi semua pihak, bai pedagang, para wisatawan dan semuanya. Pasar Beringharjo dibuka sampai malam menurut Heroe, awalnya merupakan desakan dari para wisatawan dan para pedagang. "Karena Wisatawan sering sekali setelah pagi, siang, sore piknik di beberapa tempat diluar kota Jogja dan sore biasanya sudah sampai di Jogja. Sampai di Jogja biasanya mereka kecelek karena Beringharjo-nya sudah tutup. Setelah kita berkoordinasi dengan teman teman terutama para pedagang dan seluruh pihak yang punya kepentingan untuk terlaksananya dibukanya pasar Beringharjo sampai malam ini, akhirnya disepakati bahwa pasar Beringharjo kita buka dengan tajuk Uji Coba,"jelas Heroe. Dalam tajuk uji coba menurut Wakil Walikota akan terus dilakukan evaluasi terutama beberapa hal yang mungkin masih kurang optimal berkaitan dengan lampu penerangan, petugas, sumber daya manusia, dan sarana pendukung lainnya. "Tetapi yang paling penting dan paling membahagiakan adalah ini mendapatkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat, pedagang dan semuanya,"kata Heroe. Heroe berharap pasar Beringharjo tetap menjadi destinasi wisata belanja di Kota Yogyakarta yang menyenangkan. Beringharjo juga diharapkan bisa menghidupkan industri baik kerajinan, pakaian, cinderamata dan sebagainya serta memberi pelayanan kepada para wisatawan yang ingin berbelanja di malam hari di pasar Beringharjo. Ditambahkan, Pemkot Yogyakarta khususnya Dinas Perindag akan terus meningkatkan kualitas pelayanan dengan memberikan fasilitas yang lebih memadahi lagi. Sehingga siapa saja yang berkunjung ke pasar Beringharjo merasa aman dan nyaman. Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yoggyakarta Maryustion Tonang melaporkan pasar Beringharjo akan beroperasi hingga pukul 21.00 wib. Dikatakan, hari pertama ujicoba Beringharjo dibuka sampai malam mendapat respon yang sangat positip dari semua pihak termasuk para wisatawan dan pedagang. Menurutnya dari 1535 pedagang yang berada di blok barat lantai I,II, dan III di hari pertama ujicoba terdapat 914 pedagang atau 59,5 persen yang membuka lapaknya hingga malam. Menurutnya Tion ini adalah awal yang baik karena diatas 50 persen. Dirinya berharap pedagang lain akan mengkuti langkah teman mereka. "Kita melihat respon dan tanggapan dari pengunjung di hari perdana luar biasa. Ini adalah sinyal positip bagi kita semuanya untuk mengembangkan pasar tradisonal di malam hari semakin baik," tuturnya. Maryustion Tonang mengatakan Dinas Peridag ditahun 2018 ini telah bekerja sama dengan beberapa perbankan sebagai daya dukung gerakan nasional pembayaran non tunai. "Kami melakakukan kerja sama dengan beberapa perbankan untuk membayar retribuasi pasar dengan pola e-retribusi. Ini merupakan sebuah inovasi dalam rangka memberikan pelayanan terbaik bagi pedagang dan sekaligus untuk menunjukkan akuntabilitas dan transparansi kita di dalam pengelolaan pendapatan," tambahnya. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta juga bekerjasama dengan Bank BNI dalam memberikan pelayanan khusunya dalam bertranksaksi. Semua pedagang difasilitasi dengan sebuah aplikasi pembayaran non tunai yang diberi nama YAP. YAP atau Your All Payment adalah suatu metode pembayaran dimana Nasabah menjadi inisiator atas transaksi di merchant. Metode pembayaran ini memerlukan media berupa aplikasi mobile yang dimiliki oleh nasabah dan merchant. Metode pembayaran menggunakan QR Code scanner. Aplikasi YAP disediakan dalam android dan setiap peralatan harus terhubung jaringan internet. Di sisi lain, beberapa pedagang yang membuka lapaknya sampai malam mengakui omset penjualannya bertambah meskipun belum signifikan. Hal ini karena banyak pembeli yang mungkin belum mengetahui akan adanya Beringharjo buka sampai malam. Ambarwati, seorang pedagang pakaian batik yang lapaknya berdekatan dengan pintu masuk utama pasar Beringharjo menuturkan omset penjualannya naik sekitar 20 persen. "Ya, naik dikit mas. Ada juga yang belanja ke sini. Tapi belum banyak. Ya rata rata naik sekitar 20 persenan," ujar Ibu Ambar warga Notoprajan. Dirinya berharap ke depanya akan lebih banyak pembeli yang datang untuk berbelanja di malam hari, khususnya para wisatawan. Dirinya berharap pada musim liburan nanti pasar Beringharjo banyak dikunjungi dan dijadikan sebagai tempat belanja. Nyonya Melinda dari Jakarta Barat mengungkapkan rasa gembiranya karena bisa berbelanja di malam hari di pasar Beringharjo. Wah, kita baru sampai Jogja sore tadi. Kami sekeluarga ingin belanja batik di sini (Berigharjo). Kami kira tutup, karena memang hari sebelumnyakan tutup. Dapat kabar Beringharjo buka malam mulai hari ini, kami langsung kesini. Wah, asyik belanja di Beringharjo malam hari. Semoga langgeng ya, ujarnya penuh gembira. Ujicoba pasar Beringharjo buka sampai malam ini dihadiri pula oleh Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti dan Ibu Tri Kirana Haryadi Suyuti , para pimpinan beberapa Bank mitra kerja serta para kepala OPD di Lingkungan Pemkot Yogyakarta. Walikota bersama Wakil Walikota dan beberapa pimpinan Bank secara bersama sama melakukan seremoni pembukaan dengan menekan tombol dan memotong buntalan bunga di depan pintu masuk pasar Beringharjo. Kemudian rombongan menuju atrium barat Beringharjo. Di sepanjang jalan Walikota berdialog dengan para penjual dan pembeli yang berjubel disekitar lapak.(@mix)