Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Gelar Potensi Pertanian Yogyakarta 2018, Diharap Bisa Tingkatkan Ketahanan Pangan
Beragam cara dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan di masyarakat. Kali ini melalui Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Pemkot pun mengadakan Gelar Potensi Pertanian Kota Yogyakarta 2018 yang diselenggarakan di Halaman Balaikota Yogyakarta, Kamis (12/4). Acara yang berlangsung sejak kamis (12/4) hingga minggu (15/4) tersebut diikuti oleh 34 kelompok tani dari 14 kecamatan. Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Yogyakarta, Sugeng Darmanto mengatakan peserta gelar potensi tahun ini lebih banyak dan lebih variatif dibandingkan tahun lalu. Sugeng menegaskan tujuan utama pameran gelar potensi hasil pertanian adalah untuk meningkatakan ketahanan pangan di masyarakat. Dengan acara ini masyarakat bisa menyaksikan langsung bagaimana cara memanfaatkan lahan sempit untuk menanam. "Saat ini lahan pertanian di Kota Yogyakarta hanya tersisa 52 hektare. Inovasi penanaman padi di dalam box atau polybag menjadi salah satu solusi keterbatasan lahan," ucap Sugeng. Selain itu, Sugeng juga menyinggung inovasi yang dilakukan kelompok tani perkotaan Sidodadi di Tompeyan, Kecamatan Tegalrejo. Disana ada kampung pangan lestari yang telah berhasil menanam padi belut di pot berbentuk persegi panjang. "Bahkan mereka sudah melakukan dua kali panen, dan hasil padinya pun bagus masuk dalam kategori beras organik karena selama proses penanaman hingga panen tidak tersentuh pupuk kimia," ujarnya. Selain menonjolkan tanaman yang bisa dikonsumsi, Gelar Potensi Pertanian Yogyakarta 2018 juga memamerkan tanaman hias. Ia berharap beragam inovasi menanam yang dipamerkan bisa menjadi pendorong masyarakat memanfaatkan lahan yang ada disekitar rumahnya. Dengan begitu Sugeng optimis ketahanan pangan bisa dilakukan karena masyarakat melakukannya sendiri. Sehingga harapannya adalah warga tidak perlu berorientasi membeli kebutuhan pangan di luar karena sudah menanamnya sendiri di rumah. "Misalkan saja cabe. Kalau satu rumah punya pohon cabe, ketika cabe mahal pun tidak ada kendala. Mereka bisa memetik langsung," imbuhnya. Walikota Yogyakarta dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daeah Titik Sulastri mengatakan pembangunan pertanian dan pangan diharapakan dapat mendukung peningkatan kualitas lingkungan hidup serta perekonomian. "Gelar potensi pertanian merupakan sebuah sarana strategis untuk mengembangkan pemasaran dan produksi hasil pertanian dan pangan," jelasnya. Selain itu juga sebagai sarana menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai teknik dan metode-metode terbaru dalam perkembangan pertanian dan pangan. "Kemajuan sektor pertanian dan pangan sangat ditentukan oleh kemampuan membuat inovasi atau mengadopsi teknologi di masyarakat, baik dalam budidaya pertanian dan pangan maupun dalam proses pasca panen dan pengolahannya," paparnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Serunya Minum Susu Dan Makan Ikan Bersama Wakil Walikota
Ada pemandangan yang cukup unik dan berbeda di sela program gemar ikan dan minum susu di Balaikota, kamis (12/4) pagi. Sebanyak 340 pelajar dari tingkat SD dan SMP menyemarakkan kampanye gemar ikan dan minum susu. Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi pun turut ditengah-tengah para pelajar, makan ikan dan minum susu bersama mereka. Para pelajar terlihat antusias mengikuti kegiatan tersebut, diwarnai aksi usil dan menggemaskan mereka tetap tertib mengikuti jalannya acara tersebut. Para pelajar pun terhibur dengan kehadiran Heroe Poerwadi ditengah-tengah mereka. Selain mendapatkan satu cup susu dan satu porsi makan ikan, para pelajar juga diberikan pengetahuan seputar pentingnya mengkonsumsi ikan dan minum susu. Mereka juga dikenalkan dengan beragam jenis ikan konsumsi yang bagus untuk pertumbuhan. Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto mengatakan gerakan minum susu dan gemar makan ikan merupakan salah satu rangkaian dalam gelar potensi pertanian kota Yogyakarta 2018. "Setidaknya ada 340 pelajar dari tingkat SD dan SMP yang turut serta dalam mengkampanyekan makan ikan dan minum susu di Kota Yogyakarta," jelasnya. Sugeng menjelaskan tujuan kegiatan tersebut adalah untuk membiasakan anak-anak mengkonsumsi ikan dan susu. Sehingga hal ini juga sebagai upaya Pemerintah Kota untuk meningkatkan kesehatan dan nilai gizi pada anak. "Kami berharap tingkat konsumsi ikan dan susu di Kota Yogyakarta meningkat. Diawali dengan enkuturisasi kepada anak-anak," imbuhnya. Kehadiran Wakil Walikota sengaja untuk memberikan motivasi sekaligus contoh kepada anak-anak agar semangat dan lebih gemar lagi mengkonsumsi ikan dan susu. Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta memberikan jatah 1200 liter susu per tahun untuk menggalakkan program gemar ikan dan minum susu. Selain itu juga memberiikan 400 paket ikan per tahun untuk para pelajar se-Kota Yogyakarta. "Di Indoensia konsumsi susu masih sangat rendah, per orang hanya 11 liter per tahun padahal di negara tetangga Malaysia sudah mencapai 40 liter per orang per tahun," urainya. Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengaku mendorong kegiatan ini, Ia pun mengajak para orang tua untuk memperhatikan konsumsi ikan dan susu pada anak-anaknya. "Melalui kampanye ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi protein dari ikan dan susu," tuturnya. Kampanye ini menjadi gerakan hidup sehat dan cerdas dengan makan ikan serta minum susu untuk membangun generasi berkualitas sejak dini. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Warga Antusias Ikuti Baksos TMMD
Warga yang kebanyakan para lansia antusias memeriksakan kesehatannya yang digelar secara gratis oleh Kodim 0734/Yogyakarta di lokasi TMMD Reguler Ke 101 Taman Legawobg, Gambiran, Kel Pandeyan, Kec Umbulharjo, Yogyakarta. Dari seluruh perwakilan dari masing masing Kecamatan yang ada di Kota Yogyakarta dan sekitarnya mendapat pengobatan gratis oleh Kodim Yogyakarta. Warga memeriksakan berbagai penyakitnya karena dalam rangka giat Non Fisik TMMD. Kodim jogja menggelar bakti sosial (baksos) pengobatan gratis dan hiburan rakyat ini bekerjasama dengan Rs Soetarto Yka (DKT) dan dari RS Daerah. Masyarakat sekitarnya berbondong-bondong ke Taman Legawong untuk memeriksakan kesehatannya pagi itu (10/4). Walaupun hanya digelar hanya satu hari, antusiasme warga cukup tinggi. Hal itu dapat dilihat dengan banyaknya warga yang datang untuk berobat di acara bakti sosial itu. Masyarakat yang datang tidak hanya dari Desa Pandeyan. Namun juga datang dari wilayah se Kota Yogyajarta. Warga yang didominasi oleh ibu-ibu dan balita ini rela mengantre giliran untuk diperiksa oleh dokter yang sudah disiapkan. Koordibator Baksos Kodim 0734/Yogyajarta Mayor Arh Heru Bowo Tamtomo mengatakan, "kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Kodim 0734/Yogyakarta, terhadap masyarakat. Selain pengobatan gratis, Kodim juga memberikan pengobatan alternatif Banyuurip dari anggota Kodim Jogja Serda Arifin."Ungkapnya.. Sementara itu, Lurah Pandeyan Ibu Laksmi , memberikan apresiasi terhadap Kodim Jogja. Mereka sudah menyempatkan memberikan pengobatan gratis dan hiburan kepada warganya. "Ini adalah bentuk kemanunggalan rakyat dengan TNI yang semestiya diteruskan," ujar Sulasmi. Selain pengobatan gratis dan hiburan, penyelenggara juga membagikan berbagai macam hadiah kepada pengunjung yang beruntung. (tim TMMD Kodim 0734/YKA)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Menggelar Diskusi Industri Kreatif dan Transformasi Digital di Era Masyarakat ASEAN
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Bappeda Bagian P3ADK Kota Yogyakarta melakukan Diskusi Publik dan Dimensi dengan tema Survey Industri Kreatif dan Transformasi Digital di Era Masyarakat ASEAN, rabu (11/4). Dalam kegiatan ini melibatkan Bagian Protokol Setda Kota Yogyakarta, Dinas Koperasi, UKM, dan Nakertrans Kota Yogyakarta, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta. Diskusi Publik dan Dimensi ini bagian dari tindaklanjut kerjasama kemitraan antara Bappeda Bagian P3ADK dan Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta dengan Indonesia Services Dialogue (ISD) pada tahun 2017. Kepala Bappeda Edy muhammad mengatakan, kerjasama tersebut menghasilkan laporan dari Pemetaan Sektor Ekonomi Kreatif yang mengidentifikasikan bagian fakta kondisi ekonomi kreatif di Kota Yogyakarta serta sesuai dengan kegiatan Gandeng Gendong yang sudah diresmikan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. "kegiatan ini sangat membantu menyebarluaskan hasil kerjasama sektor ekonomi kreatif, dimana baru saja pemkot meresmikan program gandeng gendong, tujuannya untuk menggandeng kampus, komunitas, kampung, serta corporet yang ada di Yogyakarta ini" ungkapnya. Disamping itu pada tahun 2018, kemitraan tersebut berlanjut dan berkembang dengan menggandeng Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mendiseminasikan hasil pemetaan sekaligus mengedukasi masyarakat tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan peluang-peluangnya. Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kemenko Bidang Perekonomian RI Mari elka pangestu mengatakan, di era digital seperti ini ekonomi kreatif sangat penting untuk kekuatan perekonomian di Indonesia. "ekonomi kreatif itu penting, kekuatan baru di Indonesia terdiri dari sumberdayanya yang banyak di suply, jogja memiliki 6% sumbangan perekonomiam kreatif di indonesia" ungkapnya. Tidak hanya itu Mari Elka juga mengtakan, persebaran ekonomi kreatif di Kota Yogyakarta didominasi oleh sektor kuliner, kriya, dan fashion. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang menetapkan ketiga sektor ini sebagai sektor unggulan. Pada bisnis kuliner memiliki presentase terbanyak dengan 35% disusul oleh Kriya dan Fashion pada level 18% dan 13%. Sektor jasa yang meliputi jasa arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, fotografi, dan musik memiliki presentase sebesar 16% dari seluruh populasi. Hasil survey menunjukkan prospek pasar yang naik dirasakan oleh 67% populasi. Hanya 9% populasi usaha kreatif yang teridentifikasi merasakan turunnya prospek dari pasar mereka. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Resmi dilaunching, Wakil Walikota Optimis Gandeng-gendong Ampuh Atasi Kemiskinan
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi secara resmi melaunching program Gandeng-gendong di Grha Pandawa Balaikota, selasa (10/4). Heroe pun mengaku optimis program yang ia tukangi ini mampu mengatasi masalah kemiskinan di Kota Yogyakarta. Pemkot pun telah meluncurkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) snack sebagai salah satu bentuk dari program gandeng-gendong. Pemkot sendiri telah memiliki anggaran sebesar Rp 38 miliar untuk pembelian snack di masing-masing OPD selama satu tahun. "Kami seluruh OPD sudah sepakat, Dinas tertentu akan mengampu kecamatan tertentu membeli makan minumnya di kecamatan tertentu yang telah ditetapkan," jelas Heroe. Ia kembali menjelaskan, Dana Rp.38 miliar tersebut apabila dibagi 45 kelurahan maka tiap kelurahan mendapatkan dana Rp.70 juta setahun. Misal dibagi lagi 25 orang maka sekitar 35 keluarga terangkat. "Sehingga apabila digunakan dengan benar berarti setiap kelurahan setiap tahun bisa mengentaskan minimal 35 keluarga per tahun," imbuhnya. Heroe pun optimis dengan melibatkan 5 K yaitu, Pemerintah Kota, Kampung, Korporat, Kampus, dan Komunitas. Gandeng " Gendong mampu menjadi solusi problem kemiskinan di Kota Yogyakarta. "Saya yakin setiap elemen telah berproses dan berupaya untuk berkontribusi bagi perbaikan kesejahteraan masyarakat," ucap Heroe. Meski begitu, harus kita akui bahwa usaha-usaha ini seringkali belum terkoordinir dan terkomunikasikan dengan baik sehingga berakibat pada ketimpang tindihan, program yang kurang tepat sasaran, dan kurang efektif dalam merespon berbagai masalah yang ada di sekitar kita. "Bentuk-bentuk kolaborasi antara 5 (lima) komponen tercermin dalam berbagai kegiatan, di antaranya melalui pelaksanaan CSR dan penandatanganan Kesepakatan Bersama," tuturnya. Dalam kesempatan yang sama Direktur Bank Jogja Kosim Junaedi mengaku akan terus mendorong program gandeng-gendong. Ia mengaku, Bank Jogja telah menyiapkan dana sebesar Rp.150 juta. "Nilai kontrak Bank Jogja untuk program gandeng-gendong ini mencapai angka Rp.150 juta," jelasnya. Selain Bank Jogja, Bank Pemberdayaan Daerah (BPD) DIY pun juga telah menyiapkan dana sebesar Rp.608 juta untuk mendorong program gandeng-gendong. "Semoga program gandeng-gendong dengan kolaborasi 5K ini benar-benar mampu membawa dampak yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Yogyakarta, khususnya dalam rangka pengentasan kemiskinan," pungkasnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wakili Kota Yogyakarta, RS Happy Land Siap Tembus Terbaik Se-DIY
Rumah Sakit Happy Land menjadi satu-satunya wakil Kota Yogyakarta dalam ajang Lomba Promosi dan Konseling Keluarga Berencana Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran (KB PP dan PK). Tim Penilai dari Provinsi pun telah melakukan kunjungan ke RS happy Land untuk melakukan penilaian, senin (9/4). Ketua tim verifkator lomba, Rohdiana Sumariati mengatakan, penyelenggaraan lomba yang diikuti oleh seluruh RS pemerintah, swasta, BUMN, TNI dan Polri yang setingkat dengan tipe C dan D ini sendiri dilatarbelakangi oleh masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI). "Untuk itulah lomba ini kami harapkan mampu meningkatkan KB secara umum yang selama dua dekade ini mengalami penururnan," ucapnya. Lomba ini juga diharapkan mampu menjadi faktor pendorong bagi rumah sakit untuk memperkuat program Pelayanan KB RS (PKBRS) dengan berbagai inovasinya serta meningkatkan pencapaian KB pasca persalinan, terutama metode kontrasepsi jangka panjang di RS. "Pelayanan KB ini menjadi strategi dalam peningkatan cakupan layanan, diluar layanan KB yang status di RS dan bidan mandiri. Yakni dengan KB gratis," imbuhya. Terkait dengan penilaian, Rohdiana Sumariati menjelaskan, aspek yang dinilai meliputi aspek administrasi, SDM, promosi dan konseling kesehatan reproduksi, pelayanan, manajemen, inovasi dan pengembangan. "Tujuan kami melakukan penialain ini adalah termasuk melakukan evaluasi terkait hal-hal tesebut, namun ada hal yang paling penting yakni menilai sejauh mana inovasi yang telah dilakukan RS Happy Land untuk memperbanyak cakupan akseptor peserta KB," jelasnya. Sementara itu, Direktur Utama RS Happy Land Dr. dr. Bondan Agus Suryanto, SE., MA.,DLP.,AAK mengaku bangga telah diberikan kepercayaan untuk maju menjadi wakil Kota Yogyakarta dalam ajang Lomba Promosi dan Konseling Keluarga Berencana Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran (KB PP dan PK). "Bagi kami yang terpenting dari lomba ini adalah sebagai sarana evaluasi untuk meningkatkan cakupan pelayanan KB. Agar semakin bermanfaat bagi masyarakat," tuturnya. Ia mengakui meski awalnya RS Happy Land konsen pada pelayanan ibu dan anak, namun kini sesui dengan perkembangan RS Happy Land mampu melayani semua jenis penyakit. "Yang menjadi unggulan RS Happy Land adalah hal-hal yang behubungan dengan kesehatan ibu dan anak," paparnya. Dengan begitu Ia pun optimis RS Happy Land bisa bersaing dengan peserta lomba lainnya. Ia berharap lomba ini menjadi motivasi RS untuk terus melakukan perbaikan dan inovasi guna memperkuat program pelayanan KB RS (PKBRS). (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
RT, RW, Dan LPMK Se Kecamatan Umbulharjo Dilantik
Camat Umbulharjo, Marjuki melantik dan mengambil sumpah sejumlah pengurus Rukun Tetangga ( RT ), Rukun Warga ( RW ) masa bhakti 2018 - 2021, serta Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) masa bhakti 2018 - 2023 se kecamatan Umbulharjo. Selasa malam ( 10/4 ) di aula SMKN 4 Yogyakarta. "Mudah- mudahan para pengurus RT/RW yang telah dilantik ini dapat menjadi agen perubahan, yang dapat membantu pemerintah dan masyarakat dalam mempercepat pembangunan" katanya usai melantik. Selain itu, Ia berharap kepada pengurus RT, RW dan LPMK yang telah dilantik agar dapat lebih memahami tugas dan fungsi pokoknya serta dapat membangun komunikasi baik internal maupun eksternal. "Saya harap para pengurus dapat memahami peranannya dan jangan sampai kebablasan dan komunikasi harus terjalin khsusnya ketua dengan sekertaris jangan sampai miss komunikasi dan tidak akur" harapnya. Selain itu, Dengan adanya pelantikan ini, katanya, semoga dapat menjadi pelopor segala kegiatan positif di masyrakat khususnya gotong royong. "Yang jelas saya minta mereka lebih aktif dan dapat membantu masyarakat khususnya masalah administrasi kependudukan, ujarnya. Dalam pelantikkan tersebut juga di saksikan oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Pada kesempatan tersebut Wawali menilai para pengurus RT, RW, dan LPMK yang dilantik saat ini termasuk orang pilihan. "Mudah-mudahan bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, dan bisa tetap membantu Pemkot Yogya dalam melayani masyarakat yang mempunyai keperluan," ucapnya. Ia berharap para ketua RT, RW, dan LPMK yang sudah dilantik dapat melayani warga dengan sebaik-baiknya. Ia selalu mengingatkan agar para ketua RT, RW, dan LPMK menjadi mitra pemerintah kota dalam melayani masyarakat. "Mereka tak boleh pasif atau hanya menunggu, para ketua RT, RW, dan LPMK harus bisa menggerakkan masyarakat untuk mewujudkan Kota Yogya yang Bersih dan Nyaman" pesannya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kampung Jetisharjo Dikukuhkan Jadi Kampung Panca Tertib
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus berkomitmen mendorong keberadaan Kampung Panca Tertib. Komitmen ini adalah sebagai upaya dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan ketertiban dan kenyamanan di Kota Yogyakarta. Kali ini giliran Kampung Jetisharjo, Kelurahan Cokrodiningratan, Kecamatan Jetis Kota Yogya yang di kukuhkan sebagai kampung panca tertib. Kampung Jetisharjo memilih ketertiban di bidang lingkungan. Tertib lingkungan ini diantaranya adalah wajib menjaga lingkungan dari pergaulan bebas, wajib menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, mengoptimalkan pelaksanaan siskamling dan kerjabakti, serta wajib menjaga kebersihan sungai. "Kita terus mensosialisasikan hal ini pada warga. Termasuk membahas berbagai permasalahan yang muncul dalam setiap pertemuan rutin bersama warga" ujar ketua forum panca tertib kampung Jetisharjo, Nandar Budhi Priyono di lokas, Minggu (8/4). Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi yang pada kesempatan tersebut mengkukuhkan Kampung Jetisharjo sebagai kampung panca tertib berpesan agar seluruh elemen dan tokoh masyarakat mendukung terciptanya kampung panca tertib. Ia berharap dengan diresmikannya kampung Jetisharjo sebagai kampung panca tertib dapat menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam penanganan ketertiban berbasis kampung. Selain itu, dengan adanya kampung panca tertib ini diharapkan mampu menjadi sarana penanaman nilai-nilai ketaatan hukum, kedisiplinan dan kepekaan dalam masyarakat. Sehingga pada akhirnya, masalah-masalah keamanan dan ketertiban di kota Yogyakarta dapat teratasi dan tercipta situasi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan ujarnya. "Dengan diadakan deklarasi ini berarti kampung ini ada upaya untuk menciptakan warga yang tertib, lingkungan yang tertib serta suasana yang nyaman. Kalau kita merasa nyaman sudah pasti itu aman. Ini untuk meningkatkan kualitas lingkungan sosial kita. Apabila ada permasalahan mari dirembug bersama untuk kemaslahatan orang banyak, katanya. Dari data Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Yogya, sampai tahun 2018 ini sudah 50 kampung yang sudah mendeklarasikan diri sebagai kampung panca tertib Panca tertib tersebut meliputi tertib daerah milik jalan, tertib lingkungan, tertib usaha, tertib bangunan, dan tertib sosial, jelas Kepala Satpol PP Kota Yogya, Nurwidi Hartana Ia mengungkapkan jika kesadaran masyarakat akan ketertiban sudah sangat baik, terutama terkait poin dalam Panca Tertib terus berkembang. "Sehingga saat ini jumlah kampung Panca Tertib sudah mencapai 50 kampung" katanya. Ia pun meminta agar masyarakat dapat terus bersinergi bersama pemerintah untuk meneggakkan peraturan melalui gerakan tersebut. Ia juga berharap gerakan tersebut bisa meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai ketertiban sehingga masyarakat memahami bahwa ketertiban adalah bagian dari kebutuhan dasar. Dengan kampung panca tertib, strategi penertiban berbasis kampung jauh lebih efektif, ujarnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
KOTA JOGJA DIPILIH SEBAGAI REFRERENSI BENCHMARKING DIKLATPIM TK IV PEMKOT PALOPO SULAWESI SELATAN
Pemerintah Kota Yogyakarta di pilih sebagai bahan refrerensi bagi Diklatpim Tingkat IV Pemerintah Kota Palopo Sulawesi Selatan. Dipilihnya Kota Yogyakarta sebagai peserta Diklatpim Tingkat IV Pemkot Palopo Sulawesi Selatan ini karena Kota Jogja sebagai Kota yang telah mampu mencapai berbagai keberhasilan pembangunan serta mampu memberikan pelayanan yang sangat baik di berbagai bidang yang lain. Demikian Sambutan Ketua sekaligus pimpinan rombongan peserta Diklatpim Tingkat IV Palopo Sulawesi Selatan Bapk Jamaludin Nuhung.SH.MH PLT Sekda Pemerintah Kota Palopo Sulawesi Selatan. Saya selaku yang di tuakan disini saya titip kepada bapak Walikota atau yang mewakili untuk dapat bisa belajar dan meniru mengimpletasikan apa yang di dapat dari Kota Jogja ilmu yang kami serap nantinya dapat kami bawa ke Daerah kami untuk kami terapkan ilmu yang bermanfaat dari sini untuk di bawa ke daerah kami terutama di Pemerintah Palopo Sulawesi Selatan. Kami dari Diklatpim Tingkat IV ini berjumlah 40 orang peserta yang mudah-mudahan apa yang kamiperoleh di Kota Jogja ini bermanfaat untuk masyarakat di Palopo. Peserta Benchmarking Diklatpim Tingkat IV ini secara langsung di terima oleh Staf Ahli Walikota Bidang Umum Drs. Tri Widayanto yang bertempat di ruang Bima Lantai II Komplek Balaikota Yogyakarta pada Senin (9/4) Setelah kedua Kota saling tukar pikiran daerah masing-masing dilanjutkan paparan dari BKPP dengan mengambil tema TalentPool yaitu tentang jenjang dan pengembangan karier bagi ASN yang di isih oleh Bapak Sarwanto dan dari Bappeda oleh Bapak Afrio dengan mengankat tema Aspirasi masyarakat dan Pemerintah dalam mengambil kebijakan dari bawah yang ada di Kota Yogyakarta. Selesai paparan peserta Diklatpim di lanjutkan kerja kelompok dan kunjungan lapangan bertempat di Kecamatan Danurejan Yogyakarta. (Thos)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
400 Takmir Masjid Se-Kota Yogyakarta Peroleh Pelatihan Manajemen Kemakmuran Masjid
Menjelang Bulan Suci Ramadhan 1439 H, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta dan Dewan Masjid Kota Yogyakarta menggelar pelatihan manajemen kegiatan dan kemakmuran masjid. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Grand Inna Malioboro itupun diikuti 400 Takmir Masjid se-Kota Yogyakarta, minggu (8/4). Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta Muhammad menjelaskan, Kegiatan tersebut dilakukan guna mengantisipasi keuangan masjid saat bulan suci Ramadhan yang biasanya pemasukannya akan jauh melebihi bulan-bulan di luar Ramadan. "Jangan sampai nanti saat sudah Ramadan baru kebingungan mengelola keuangan yang jumlahnya terus meningkat. Sebab biasanya umat atau jamaah akan banyak bersedekah di bulan yang suci itu," jelasnya. Dengan kegiatan ini, Ia berharap semua kegiatan di bulan suci Ramadhan nanti bisa terakomodir karena sudah dipersiapkan manajemennya. Ia khawatir kalau tidak ada persiapan Hal itu akan membuat kualitas kegiatan Ramadan di masjid setempat akan kurang maksimal dan manfaat bagi jamaah juga tidak bisa seperti yang diharapkan. Mengusung tema "Masjid Megah, Jamaah Indah, Dana Melimpah" kegiatan tersebut digelar atas dukungan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat). Dalam kesempatan yang sama Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengaku mengapresiasi kegiatan tersebut. "Mengingat potensi dana di masjid belakangan juga makin besar seiring kesadaran umat dalam berinfaq, sodaqoh dan lainnya. Untuk itulah perlu pengelolaan yang baik dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masjid dan jamaahnya," jelasnya. Menurutnya masjid memiliki fungsi yang lebih luas dari sekadar tempat untuk menunaikan shalat. Masjid juga merupakan pusat kegiatan sosial, ekonomi, dan kebudayaan. "Di dalam masjidlah, seorang muslim berproses, membentuk keimanan, dan mengasah kemampuannya untuk memberikan manfaat bagi sesama," imbuhnya. Kemakmuran sebuah masjid, lanjutnya, bukan hanya dinilai dari bangunan fisik yang megah tetapi juga ditilik dari kualitas pembinaan masyarakat yang ada di dalamnya. "Masjid yang makmur adalah masjid yang hidup, senantiasa dihiasi oleh kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan meningkatkan keimanan para umatnya," ucapnya. Heroe meminta para pengurus dan takmir harus mampu menciptakan organisasi yang modern serta melaksanakan manajemen yang profesional dan kreatif, baik dari sisi kegiatan maupun dari segi pendanaan. Heroe berharap takmir masjid turut andil dalam mensejahterakan masyarakat. Caranya dapat dengan mendata warga-warga miskin di sekitar masjid untuk menerima bantuan. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
25 Peserta Polisi Pamongpraja Belitung Timur, Siap Magang di Pemerintah Kota Yogyakarta
Pemerintah Kota Yogyakarta menerima kunjungan kerja Bupati Belitung Timur, Bangka Belitung dalam rangka Penyerahan Petugas Magang Polisi Pamongpraja di ruang Yudhistira, senin (9/4). Dalam kesempatan ini Wakil Bupati Belitung Timur Burhanudin dan Wakil Walikota Heroe Poerwadi ikut menghadiri acara ini. Ada sekitar 25 peserta ikut dalam kunjungan kerja di Pemerintah Kota Yogyakarta. Wakil Bupati Burhanudin mengatakan, pihaknya berharap semua peserta mampu meningkatkan kewajibannya sebagai personil Satpol PP salah satunya dengan mempelajari cara kerja dari Pemerintah Kota Yogyakarta yang memiliki profesionalisme, kompetensi, dan wawasan. "saya menyerahkan Satpol PP dengan jumlah 25 orang, yang nantinya memberikan Output kembali ke daerahnya dengan mempertanggungjawabkan ilmu yang sudah diberikan oleh pihak Pemerintah Kota Yogyakarta" ungkapnya. Pada kesempatan ini, sejak keluarnya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1947 yang merupakan langkah awal perjalanan Pemerintah Kota Yogyakarta sebagai daerah otonom, Yogyakarta berhak mengatur rumah tangganya sendiri yang diberi nama Haminte Kota. Namun, tidak jarang kekayaan dan keragaman yang dimiliki ini juga menimbulkan gesekan kepentingan dan potensi konflik. Untuk itu, menjadi kewajiban Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Satuan Polisi Pamong Praja berupaya menciptakan stabilitas dalam kehidupan bermasyarakat melalui berbagai inovasi diantaranya Meluncurkan Gerakan Kampung Panca Tertib. Gerakan ini dimaksudkan untuk mengatasi persoalan ketenteraman dan ketertiban dengan menumbuhkembangkan peran masyarakat dalam upaya penanganan ketertiban berbasis kampung. Selain itu diterapkannya Pelaksanaan Operasi Pembinaan Pelajar. Operasi ini rutin dilakukan setiap bulan dengan frekuensi lima sampai tujuh kali, sebagai langkah preventif memberikan efek jera dan membina para pelajar yang meninggalkan jam pelajaran. serta tentunya melalui berbagai pendekatan baik preventif, represif maupun dengan kerjasama dengan masyarakat. Wakil walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, pihaknya sangat senang dan berterimakasih sudah dipercaya oleh Belitung Timur menjalankan kegiatan belajar bersama-sama Satpol PP di Pemerintah Kota Yogyakarta. " kami berterimakasih karena sudah dipercaya untuk bisa sama-sama belajar membina Satpol PP, semoga apa yang kita upayakan bersama setelahnya baik Satpol PP Yogyakarta dengan Satpol PP Belitung Timur bisa memperoleh manfaat yang baik" ungkapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wakil Walikota Pantau UNBK Tingkat SLTA Melalui CCTV Di SMAN 3 Jogja, Hari Pertama UNBK Lancar
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SLTA di Kota Yogyakarta di hari pertama ini berjalan lancar. Pada sesi pertama dihari pertama tingkat kehadiran peserta mencapai 100 persen. Selain itu tidak ditemukan kendala berkaitan dengan komputer, jaringan internet dan aliran listrik. "Sesi satu, berdasarkan laporan tidak ada masalah dan tingkat kehadirannya sempurna artinya tidaka ada yang tidak hadir di sesi pertama,"ujar Suhartanti, kepala Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Kota Jogja, Disdikpora DIY. Suhartanti menambahkan ada tiga sesi, dirinya berharap tidak ada halangan hingga di sesi ke tiga. Dijelaskan Suhartanti, peserta UNBK tahun ini diikuti oleh 42 SMA/MA, 34 sekolah mengadakan secara mandiri dan 8 lainnya bergabung atau meminjam tempat. "Yang siswanya di bawah 20 nanti bergabung, kemudian ada yang diatas 20 tetapi peralatannya tidak ada pinjam. Menggunakan di SMK. Ini tidak mengganggu karena dilaksanan di laboratorium (lab) komputer," jelas Suhartanti. Dijelaskan, SMA yang menumpang atau bergabung mengadakan ujian di SMK adalah SMA Gajah Mada, Bhinneka Tunggal Ika, Gotong Royong, Perak, SMA Bopkri 3, Sultan Agung, Tujuh Belas, dan Budi luhur. "Itu ujian di SMK. Ada yang di SMK 1, ada yang di SMK Taman Siswa, ada yang di SMK Muhammadyah 3 Yogyakarta,"tambahnya. Suhartanti mengatakan jumlah siswa SMA yang mengikuti ujian sebanyak 6102 dan Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 842 siswa dari 5 MA yang ada di Kota Yogyakarta. Yang mandiri mengadakan sendiri ada empat, dan satu ujian MA di SMK Muhammadyah 3 Yogyakarta. Suhartanti menjelaskan tahun ini ada siswa inklusi (tuna rungu) di SMA Muhammadyah 4 Yogyakarta. Dirinya berharap tidak ada permasalahan dengan UNBK khususnya, dengan mata pelajaran selain bahasa Inggris. Namun, untuk listening, siswa inklusi menggunakan teks untuk mengerjakannya. Sedangkan, teknis pengawasan Suhartanti, menambahkan sama dengan pengawasan pada UNBK SMK yakni dengan silang murni. Hasil monitor dan laporan kepala sekolah maupun pengecekan tim monitor di Dikpora DIY, pelaksanaan UNBK di Kota Yogyakarta tidak mendapatan permasalahan. Dirinya berharap 4 hari ke depan ini cuacanya baik, tidak ada pemadaman listrik, agar kegiatan UNBK bisa berjalan lancar . Sementara itu, Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi yang memantau melalui tayangan CCTV di SMA Negeri 3 Yogyakarta mengatakan pada sesi petama dilaporkan semua pelaksnaan UNBK berjalan dengan lancar. Tidak ada persoalan baik dari jumlah yang hadir, dan peralatan pendukung lain seperti komputer, jaringan dan aliran listrik. "Semuanya hadir. Kemudian gangguan listrik dan teknis tidak terjadi. Jadi semuanya berjalan dengan baik pada sesi pertama tadi,"terang Heroe. Dikatakan, semua SMA/MA negeri maupun swasta di Kota Jogja rata rata menyelenggarakan dalam tiga sesi atau gelombang. Dimulai pukul 07.30 dan berakhir pada pukul 16.00 wib. Menjawab pertanyaan, kota Yogyakarta dalam beberapa tahun ini perolehan nilai tidak tinggi, menurut Wakil Walikota, meskipun tidak paling tinggi tetapi kota Yogyakarta memiliki integritas yang tertinggi. Tingkat kejujuran dalam mengerjakan soal ujian merupakan paling tinggi. Ini yang perlu diapresiasi. "Jadi ada beberapa yang menyangkut nilainya tinggi dan tidak. Tapi saya kira Jogja integritasnya paling tinggi. Itu yang menjadi poin pertama adalah integritasnya paling tinggi. Artinya anak-anak di dalam mengerjakan soal itu sangat jujur, tidak berbuat curang. Nilai integritasnya sangat tinggi," kata Wakil Walikota. Wawali menjelaskan rata rata nilai di Kota Yogyakarta memang tidak paling tinggi tetapi secara umum kategorinya adalah kategori tinggi. "Tidak tertinggi juga tapi secara rata rata kita grade paling tinggi juga," imbuhnya. Wawali berharap para siswa peserta UNBK bisa menjaga kesehatan, ketenangan dan tidak terlalu memforsir melakukan kegiatan kegiatan lain. "Agar ketika mengerjakan tugas betul betul bisa tenang dan bisa lebih fokus mengerjakan soal ujian. Saya kira kalau mereka tenang dan dalam kondisi yang nyaman, mereka bisa lebih mudah mengerjakannya," pungkasnya. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Satgas TMMD Wasbang Kepada SKB se-Kota Yogyakarta
Dalam kegiatan TMMD Reguler ke-101 TA. 2018 yang di selenggarakan oleh Kodim 0734/Yogyakarta yang terpusat di Kampung Gambiran Kelurahan Pandeyan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta, Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) betul-betul menyatu dengan masyarakat. Selain kegiatan fisik juga melaksanakan kegaiatan non fisik dengan kegiatan menggelar Wawasan Kebangsaaan yang berlangsung di pendopo taman Legawong Gambiran yang bertemakan Peningkatan Cinta Tanah Air Bagi Kelompok Belajar Sekolah se-Kota Yogyakarta. Drs. Wahyu Nugroho, M.Si (Kaban Kesbangpol Kabupaten Gunung Kidul) mengatakan, "Wawasan Kebangsaan pada diri anak bangsa cenderung mengalami kemunduran atau lebih tegas lagi hampir pudar, ikatan nilai-nilai kebangsaan yang berhasil mempersatukan bangsa ini makin longgar, oleh karena itu sepatutnya kita kembali memantapkan nilai-nilai kebangsaan yang mengendur itu. Kita perlu menginstruksikan landasan yang kuat dan konsepsional guna kembali membangun persatuan dan kesatuan bangsa serta jiwa nasionalisme, yaitu Wawasan Kebangsaan". Dansatgas Letkol Inf Rudi Firmansyah, S.E., M.M mengatakan, kegiatan TMMD non fisik di wilayah Kodim 0734/Yogyakarta telah menjelaskan bahwa wawasan kebangsaan merupakan cara memandang dan kemampuan untuk memahami keberadaan jati diri sebagai bangsa Indonesia, dengan tidak melupakan doktrin-doktrin dasar yaitu Pancasila maupun sumpah pemuda, karena fungsi itu merupakan pemersatu bangsa serta sikap patriotisme yang menentukan nasib bangsa ke depan. Dengan demikian memahami tentang wawasan kebangsaan akan menumbuhkan dan menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan sebagai landasan dasar dalam melaksanakan pembangunan yang berlandaskan moral dan etika berbangsa dan bernegara. Wawasan kebangsaan merupakan hal yang sangat mendasar bagi bangsa Indonesia, dalam kenyataannya konsep kebangsaan itu telah dijadikan dasar negara dan ideologi nasional yang terumus di dalam Pancasila. Antusias para Pelajar makin terlihat saat Danramil 07/Umbulharjo Mayor Kav Cecep, S.sos memberikan kesempatan bertanya usai penyuluhan Wawasan Kebangsaan. Wawasan kebangsaan yang berlangsung kurang lebih 1 jam ini, juga memberi gambaran tentang keberagaman seluruh lapisan masyarakat tanpa sekat-sekat atau tembok tinggi, karena Pancasila menopang dan menaungi Warga Negara Indonesia untuk hidup sejajar dan selaras. (Tim TMMD Kodim 0734/YKA)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Satgas TMMD Ajak Warga Gambiran Cegah Radikalisme
Dalam Kegiatan TMMD Reguler ke 101 2018 yang di selenggarakan oleh Kodim 0734 Yogyakarta yang terpusat di Kampung Gambiran kelurahan Pandean Kecamatan Umbulharjo, Satgas TNI Manunggal Membangun Desa TMMD betul betul menyatu dengan masyarakat. Selain kegiatan fisik juga melaksanakan kegiatan non fisik dengan kegiatan penyuluhan pecegahan Radikalisme yang berlangsung di pendopo taman Legawong Gambiran. Tujuan dari pada penyuluhan tersebut adalah mengajak para warga untuk mengetahui bahaya Paham Radikalisme di lingkungan mereka. Mayor Caj Samsul Ma-arif Kapen Rem 072 Pamungkas Yogyakarta menjadi narasumber tentang penyuluhan tersebut,dengan tema Literasi Media dalam rangka mengantisipasi dan mencegah paham radikalisme. Negara Indonesia terdiri dari berbagai suku, ras, budaya dan agama. Berdasarkan hal tersebut, ada kemungkinan banyak permasalahan yang timbul di masyarakat, salah satunya adalah munculnya kelompok Radikal dan Terorisme,-- tuturnya. Lebih lanjut disampaikan, kita semua menyadari bahwa Negara Indonesia terbentuk dari berbagai suku dan agama. Hal itu merupakan suatu potensi jika dikelola dengan baik, namun jika itu salah dalam pengelolaannya, maka akan menimbulkan suatu permasalahan, yang bisa untuk menghancurkan Negara ini. Selanjutnya, dirinya mengatakan bahwa para pahlawan sudah berjuang dengan mengorbankan seluruh jiwa dan raganya membangun untuk Negara ini. Mereka rela berjuang tanpa pamrih, kita saat ini tinggal meneruskan untuk membangun negara dengan berdasarkan Pancasila. Apabila ada yang ingin merubah Pancasila dengan ideologi lain, itu tidak boleh terjadi dan harus kita lawan bersama-sama. " Membela Negara ini bukan hanya tanggung jawab TNI dan Polri saja, akan tetapi semua warga Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegas Mayor Caj.Samsul Ma-arif Dansatgas TMMD Letkol Inf Rudi Firmansyah S.E.M.M mengatakan, "Tidak hanya melalui kegiatan keagamaan, radikalisme dan terorisme juga dapat berkembang melalui media sosial, diantaranya Instagram atau pun aplikasi lainnya. Seperti penyebaran gerakan intoleransi, radikalisme pro kekerasan, cyber crime atau berita hoax provokatif. Maka disarankan pencegahan masuknya radikalisme dan terorisme di generasi muda membutuhkan pendampingan dari keluarga sebagai orang terdekat dan lembaga pendidikan. Secara terpisah ibu Sulasmi S.IP. M.SI. Lurah Pandean menghimbau, dan mengajak semua masyarakat untuk bisa turut menciptakan situasi yang kondusifitas dan kebersamaan antar umat beragama demi terciptanya kamtibmas untuk persatuan antar Agama guna menangkal Radikalisme, demi suksesnya TMMD Reguler ke 101 Kodim 0734/Yogyakarta dalam membangun masyarakat Desa Gambiran Umbulharjo. (Tim TMMD Kodim 0734/YKA)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Buruh Gendong Pasar Beringharjo Dapatkan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta bekerjasama dengan Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar pemeriksaan gratis bagi para buruh gendong di pasar tradisional beringharjo, kamis (96/4). Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyambut baik kegiatan tersebut, menurutnya buruh gendong termasuk bagian penting dari keberadaan pasar tradisional Beringharjo yang juga harus mendapatkan perhatian. "Keberadaan pasar tradisional merupakan salah satu indikator nyata kegiatan ekonomi masyarakat di suatu wilayah. Untuk itu, berbagai langkah untuk mengembangkan usaha kecil bergairah sangat penting," ucap Heroe. Menurutnya ekonomi kecil yang tumbuh dan berkembang baik akan mampu mengangkat perekonomian suatu wilayah pada khususnya hingga tingkat nasional pada umumnya. Selain itu, lanjut Heroe, pasar tradisional yang memiliki tradisi, kebiasaan dan potensi yang khas akan menciptakan sebuah komunitas tertentu dengan budayanya yang unik yang pada akhirnya menjadi potensi wisata belanja di Kota Yogyakarta. "Keramaian dengan pengunjung yang begitu banyak tentu tidak terlepas dari komunitas di dalamnya, sehingga modal fisik dan kesehatan sangat memiliki peran penting agar setiap pelaku ekonomi di Pasar Beringharjo senantiasa dapat melakukan aktifitasnya dengan lancar," imbuhnya. Terlepas dari hal tersebut, Heroe juga menyinggug rencana Pemerintah Kota Yogyakarta yang akan memberlakukan jam operasional Pasar Beringharjo sampai malam hari hingga pukul 21.00. "Untuk itu kami mohon doa restu, dukungan seluruh masyarakat dari semua komponen agar pelaksanaan uji coba jam operasional malam yang akan dilakukan pada 11 April nanti dapat berjalan lancar," jelasnya. Sementara itu Dekan Fakultas Farmasi UAD, Dyah Aryani Perwitasari menjelaskan, kegiatan tersebut digelar dalam rangka memperingati hari kesehatan dunia, hari kartini sekaligus dalam rangka menyambut Milad Fakultas Farmasi UAD ke-22. "Buruh gendong adalah salah satu pekerjaan yang kurang banyak mendapat perhatian dan kita lihat ada banyak perempuan lansia yang seharusnya tak boleh bekerja berat secara kesehatan. Kami ingin memberikan perhatian pada komunitas yang belum banyak tersentuh dengan pemeriksaan kesehatan gratis meliputi tekanan darah, asam urat, gula darah dan pijat refleksi dan pengobatan gratis," ucapnya. Kegiatan gratis ini menyasar 500 orang meliputi bakti sosial yakni pemeriksaan umum, pemeriksaan asam urat, pijat refleksi , konsultasi kesehatan. Selain itu kegiatan juga dimeriahkan dengan lomba fashion buruh gendong yang diiukuti ratusan buruh gendong, pedagang hingga tukang becak. (Tam)