Senin 00/00/0000 00:00 WIB |
Gelar Potensi Pertanian Yogyakarta 2018, Diharap Bisa Tingkatkan Ketahanan Pangan
Beragam cara dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan di masyarakat. Kali ini melalui Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Pemkot pun mengadakan Gelar Potensi Pertanian Kota Yogyakarta 2018 yang diselenggarakan di Halaman Balaikota Yogyakarta, Kamis (12/4).
Acara yang berlangsung sejak kamis (12/4) hingga minggu (15/4) tersebut diikuti oleh 34 kelompok tani dari 14 kecamatan. Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Yogyakarta, Sugeng Darmanto mengatakan peserta gelar potensi tahun ini lebih banyak dan lebih variatif dibandingkan tahun lalu.
Sugeng menegaskan tujuan utama pameran gelar potensi hasil pertanian adalah untuk meningkatakan ketahanan pangan di masyarakat. Dengan acara ini masyarakat bisa menyaksikan langsung bagaimana cara memanfaatkan lahan sempit untuk menanam.
"Saat ini lahan pertanian di Kota Yogyakarta hanya tersisa 52 hektare. Inovasi penanaman padi di dalam box atau polybag menjadi salah satu solusi keterbatasan lahan," ucap Sugeng.
Selain itu, Sugeng juga menyinggung inovasi yang dilakukan kelompok tani perkotaan Sidodadi di Tompeyan, Kecamatan Tegalrejo. Disana ada kampung pangan lestari yang telah berhasil menanam padi belut di pot berbentuk persegi panjang.
"Bahkan mereka sudah melakukan dua kali panen, dan hasil padinya pun bagus masuk dalam kategori beras organik karena selama proses penanaman hingga panen tidak tersentuh pupuk kimia," ujarnya.
Selain menonjolkan tanaman yang bisa dikonsumsi, Gelar Potensi Pertanian Yogyakarta 2018 juga memamerkan tanaman hias.
Ia berharap beragam inovasi menanam yang dipamerkan bisa menjadi pendorong masyarakat memanfaatkan lahan yang ada disekitar rumahnya. Dengan begitu Sugeng optimis ketahanan pangan bisa dilakukan karena masyarakat melakukannya sendiri.
Sehingga harapannya adalah warga tidak perlu berorientasi membeli kebutuhan pangan di luar karena sudah menanamnya sendiri di rumah.
"Misalkan saja cabe. Kalau satu rumah punya pohon cabe, ketika cabe mahal pun tidak ada kendala. Mereka bisa memetik langsung," imbuhnya.
Walikota Yogyakarta dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daeah Titik Sulastri mengatakan pembangunan pertanian dan pangan diharapakan dapat mendukung peningkatan kualitas lingkungan hidup serta perekonomian.
"Gelar potensi pertanian merupakan sebuah sarana strategis untuk mengembangkan pemasaran dan produksi hasil pertanian dan pangan," jelasnya.
Selain itu juga sebagai sarana menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai teknik dan metode-metode terbaru dalam perkembangan pertanian dan pangan.
"Kemajuan sektor pertanian dan pangan sangat ditentukan oleh kemampuan membuat inovasi atau mengadopsi teknologi di masyarakat, baik dalam budidaya pertanian dan pangan maupun dalam proses pasca panen dan pengolahannya," paparnya. (Tam)