Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Peduli Dengan Para Pedagang, Pemkot Yogya bagikan gerobak untuk berjualan
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta didukung oleh Yayasan Teratai Kasih Perempuan (YTKP) membagikan delapan unit gerobak untuk para pedagang yang berjualan di sepanjang jalan Masjid Pakualaman. Penyerahan gerobak dilakukan di kawasan Kampung Kepatihan Pakualaman, Kamis (5/4). Hadir dalam penyerahan tersebut Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi. Menurut Wawali ini adalah wujud kepedulian Pemkot Yogya dan YTKP kepada para Pedagang Kaki Lima (PKL). Pemberian gerobak tersebut, lanjutnya, akan semakin membuat wajah di sepanjang jalan Masjid Pakualaman terlihat indah, pasalnya semua gerobak didesain serupa dan menonjolkan item-item identitas Yogya "Ini adalah wujud dari program "Gandeng Gendong" agar tidak terjadi kesenjangan, dan menjadi bukti kepedulian Pemkot Yogya untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat. Bersama-sama kita harus mengangkat kesejahteraan warga Kota Yogya yang membutuhkan," ujar Wawali di lokasi. Ia pun menegaskan jika Pemkot Yogya tidak akan memusuhi para PKL yang kini disebut sebagai Pedagang Kreatif Lapangan. Ia mengungkapkan jika para pedagang kreatif lapangan ini dikelola dan ditata dengan baik, akan menjadi potensi bagi kemajuan Kota Yogyakarta. "Selain itu juga bisa meningkatkan geliat pariwisata di Kota Yogya" Ia berharap nantinya para pedagang bisa menjaga kebersihan dan kehigienisan. "Jangan sampai kuah di ember cucian lebih kental dari kuah soto yang disajikan" ungkapnya Salah seorang pedagang angkringan, Sukinem (59) mengatakan dirinya mendukung upaya yang dilakukan Pemkot Yogya dalam membenahi pariwisata. Ia mengaku sudah berjualan di lokasi tersebut lebih dari 20 tahun. Bahkan orangtuanya yang merintis berjualan di lokasi ini malahan sejak tahun 1958. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Buruh Gendong Pasar Beringharjo Jadi Model Dadakan
Biasanya Fashion Show kental dengan tampilan serba glamor diwarnai aksi para model cantik berlenggak-lenggok diatas panggung cat walk. Namun hal tesebut tidak berlaku di Pasar Tradisional Beringharjo Yogyakarta. Tak ingin kalah, para buruh gendong Pasar Beringharjo pun unjuk gigi layaknya peragawati dalam lomba fashion show buruh gendong, kamis (5/4) siang. Kegiatan yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) kerjasama dengan Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) inipun berhasil menyita perhatian pengunjung Pasar Beringharjo sekaligus mengundang gelak tawa di pendopo Pasar Beringharjo. Sebanyak 51 buruh gendong pun tak tanggung-tanggung menjadi peragawati dadakan. Ibu-ibu yang rata-rata berusia antara 50-70 tahun itupun tampil penuh percaya diri. Tidak ada panggung cat walk pun aksi tersebut dilakukan di tangga Pendapa Pasar Beringharjo yang ada disisi timur. Namun jangan dikira mereka beraksi pamer mode pakaian layaknya model di ajang fashion show festival , para buruh gendong yang kesehariannya tidak lepas dari hiruk pikuk Pasar Beringharjo inipun memperagakan aksi bagaimana teknik gendong yang benar. Mereka pun bergaya bak model di panggung cat walk. Unik namun juga menggelitik melihat aksi para buruh gendong ini. Mereka menggendong menaikki tangga kemudian kembali turun, berjalan penuh senyum lebar di muka. Sesekali mereka pun bergaya didepan kamera alias narsis. Ketua Panitia acara Ryan Budi Nuryanto pun mengklaim acara yang ia gawangi tersebut menjadi yang pertama di Yogyakarta bahkan di Indonesia. Penilaian pun bukan didasarkan pada kecantikan atau penampilan modelnya. Jadi yang dinilai adalah teknik gendong yang benar serta penampilannya saat menggendong. Mereka tampil secara natural tanpa riasan, jelas Ryan saat ditemui di Pendopo Timur Pasar Beringharjo Yogyakarta. Acara unik yang dihelat dalam rangka Milad ke-22 Fakultas Farmasi UAD inipun juga dikelangkapi dengan Beberapa kegiatan seperti periksa kesehatan gratis, pijat refleksi gratis dan fashion show digagas khusus untuk para wanita perkasa tersebut. Dekan Fakultas Farmasi UAD, Dyah Aryani Perwitasari mengatakan pihaknya sengaja memilih mendatangi buruh gendong sebagai wujud pengabdian masyarakat. Maka tema kegiatan inipun "Bakti Farmasi Untuk Para Kartini Perkasa dari Beringharjo,. "Selain dalam rangka memperingati Milad ke-22 Fakultas Farmasi UAD, ivent ini sekaligus untuk memperingati hari kesehatan sedunia dan hari kartini," jelasnya. "Buruh gendong adalah salah satu pekerjaan yang kurang banyak mendapat perhatian dan kita lihat ada banyak perempuan lansia yang seharusnya tak boleh bekerja berat secara kesehatan. Kami ingin memberikan perhatian pada komunitas yang belum banyak tersentuh dengan pemeriksaan kesehatan gratis meliputi tekanan darah, asam urat, gula darah dan pijat refleksi dan pengobatan gratis," ungkapnya. Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi yang juga ikut menyaksikan aksi para buruh gendong itu pun mengapresiasi kegiatan tesebut. Ia berharap acara yang digagas Farmasi UAD membawa manfaat bagi para buruh gendong. "Kami mengapresiasi dan semoga bisa membawa manfaat bagi para buruh. Bisa menyegarkan sekaligus memberikan manfaat," ucapnya. (Tam).
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wakil Walikota Kukuhkan Pengurus Dan Pengawas Koperasi Wiwara Periode 2018-2020
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengukuhkan Pengurus dan Pengawas Koperasi Pegawai Republik Indonesia Wiwara periode 2018-2020. Pengambilan sumpah kesembilan orang pengurus dan pengawas tersebut dilakukan di Ruang Yudistira Balaikota Yogyakarta, kamis (5/4) siang. Pengurus Koperasi Pegawai Republik Indonesia Wiwara periode 2018-2020 diketuai Hari Mochtar didampingi Kadri Renggono sebagai Wakil Ketua, Dwi Aryani sebagai Sekretaris Umum dan Supati sebagai Bendara Umum. Heroe Poerwadi meminta para Pengurus dan Pengawas Koperasi Pegawai Republik Indonesia Wiwara periode 2018-2020 untuk bisa semakin memperluas manfaat Koperasi. Sehingga Koperasi benar-benar bisa memberikan manfaat dan solusi bagi para anggotanya. "Keberadaan Pengawas dan Pengurus Koperasi yang professional mempunyai posisi penting dalam memajukan dinamika organisasi, mencapai visi misi organisasi, serta dalam menanamkan budaya ber-Koperasi bagi setiap anggota maupun calon anggota," jelasnya. Selain itu, Heroe juga meminta para Pengurus dan Pengawas baru agar mempunyai komitmen yang tinggi untuk memajukan koperasi Wiwara, sehingga Wiwara dapat dikelola dengan benar, amanah, profesional dan transparan guna meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Heroe mengingatkan agar para Pengurus dan Pengawas Koperasi Wiawara dapat mengatur waktu sebaik mungkin disela-sela tugas pekerjaan di kantor. Sebab, menurutnya antara pekerjaan dinas di kantor dengan jabatan sebagai Pengurus dan Pengawas Koperasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. "Manjemen waktu menjadi kunci utama sehingga dua hal tersebut dapat berjalan seiring sejalan, sehingga tidak mempengaruhi kualitas pekerjaan," imbuhnya. Terkait dengan perkembangan dunia usaha dan ekonomi belakangan ini, Heroe meminta agar pengurus Koperasi mampu berinovasi tanpa meninggalkan nuansa Kekeluargaan yang merupakan salah satu ciri khas Koperasi. "Responsivitas terhadap segala kebutuhan konsumen Koperasi harus ditingkatkan sehingga mampu mengakomomdir dan memenuhi keinginan serta kebutuhan para anggota," ucapnya. Demikian pula Aspek Pemasaran juga perlu ditingkatkan, dalam hal ini target jumlah keanggotaan perlu terus digalakkan, mengingat Wiwara merupakan Koperasi Plat Merah sehingga sangat dianjurkan bagi setiap Karywan untuk menjadi bagian didalamnya. "Sehingga melalui Koperasi yang unggul, profesional, sehat dan sejahtera akan menjadi magnet yang besar bagi setiap anggota dalam memenuhi segala kebutuhannya," pungkasnya. Ketua Pengurus Koperasi Pegawai Republik Indonesia Wiwara periode 2018-2020 Hari Mochtar menjelaskan, Pengurus dan Pengawas periode 2018-2020 berdasarkan hasil Rapat Anggota Tahunan bulan Maret lalu telah dipilih secara demokratis melalui pemungutan suara secara langsung. Ia bertekad untuk kerjas maksimal dan profesional untuk mendorong kemajuan Koperasi Wiwara. "Semoga Kepengurusan baru ini mampu membawa koperasi Wiwara labih maju dan lebih baik lagi," kata Hari. (Wis/Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Tim Penilai PIK-R Provinsi DIY kunjungi PIK- R Kapak Gunungketur
Senin (03/04/2018), rombongan Tim Penilai PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja) tingkat Provinsi DIY tiba di Gedung YPKY RW 09 Kelurahan Gunungketur disambut dangan tarian nusantara adik-adik dari sanggar Kapayo. Rombongan berjumlah 6 orang tersebut terdiri dari BKKBN (Badan Kependudukandan Keluarga Berencana Nasional) DIY, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) DIY, Forum GenRe DIY dan Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO). Dalam sambutannya, Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ( DPPKB ) Kota Yogyakarta, Eny Retnowati mengatakan, PIK- R Kapak ini merupakan juara satu tingkat Kota Yogyakarta, dan mewakili Kota di Tingkat Provinsi. PIK-R Kapak ini memiliki beberapa prestasi baik di tingkat Kota Yogyakarta maupun DIY. Ia berharap, kegiatan ini bisa memberikan pembinaan dan membawa kemajuan pada PIK-R Kapak ke tingkat yang lebih tinggi. Tak lupa kami ucapkan terimakasih pada Kecamatan Pakualaman, bapak RW 09 Gunungketur serta peran aktif masyarakat dalam mendukung kegiatan hari ini, ucapnya. Sementara itu Ketua Tim Penilai ujar Didik Sudarmaji mengatakan, Berani dan mau berbuat itu lah yang terpenting untuk remaja- remaja kita. Didik menambahkan, Kota Yogyakarta yang merupakan bagian kota wisata sangat penting untuk terus membentengi para remaja kita dari dampak negatif dari luar dan keberadaan PIK- R ini sebagai bagian solusi meski dari sepersekian ribu solusi yang ada. Monggo kita sama- sama support kepada anak- anak kita ini yang dengan penuh kemauan berbuat sesuatu untuk para remaja dibawah wadah PIK-R, tutup Didik Dalam kesempatan yang sama, Camat Pakualaman Sumargandi menuturkan, Lomba bukanlah tujuan, tujuannya adalah untuk generasi mudanya, mudah- mudahan PIK-R Kapak bisa berkelanjutan dan semakin berprestasi. Profil PIK-R Kapak PIK- R Kapak merupakan singkatan Kauman Pakualaman, Filosofi KAPAK yaitu sebagai penghancur dan pemusnah bahaya TRIAD KRR yaitu Seksualitas,HIV AIDS dan NAPZA Bermarkas di Jl Masjid No 44 Gunungketur Pakualaman Yogyakarta, PIK-R Kapak Berdiri tanggal 23 Januari 2012, berdasarkan SK Lurah Gunungketur no 17/KEP/Tahun 2012. Beragam kegiatan disana seperti Pertemuan rutin, Yandu Remaja, Life Skills, Olahraga, Konseling PIK-R Kapak, Inovasi dan Pembinaan PIK-R Jembatan Prestasi MAN 2 Yogyakarta PIK-R RW 02 Kel Gunungketur Sejak 2012 PIK-R Kapak berhasil meraih sederet prestasi, yakni Juara kelompok terbaik, Juara I Kampanye Kesehatan 2012, Favorit Duta Remaja GenRe Kota tahun 2013, Juara III Duta GenRe DIY 2013, Juara II Evaluasi KB- KS Kota Yogyakarta tahun 2013, Harapan I PIK-R Tahap Tumbuh 2014, Juara III lomba Administrasi PIK-R Kota Yogyakarat 2017, Juara Harapan I Duta Remaja GenRe Kota Yogyakarta 2017, Juara II Duta GenRe DIY 2017, Juara I Ajang Kreatifitas GenRe Jogja 2017, Juara I Lomba Administrasi PIK-R Tingkat Kota Yogyakarta tahun 2018. (Hardiana Pratiwi/Kec Pakualaman).
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
TMMD Reguler 101 Tahun Anggaran 2018 Tingkat Kota Jogja Resmi Dibuka
Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) reguler ke " 101 Tahun Anggaran 2018 Kodim 0734/ Yogyakarta resmi dibuka. Upacara pembukaannya digelar di halaman Balaikota Yogyakarta, Jl. Kenari No.56 Yogyakarta, Rabu,(04/04/2018). Drs.Sulistyo SH, CN, M.Si Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra DIY bertindak selaku inspektur upacara dan Komandan Upacara Mayor CHB M.Munasik. Sedangkan Dandim 0734/Yogyakarta Letkol Inf Rudy Firmansyah S.E, M.M. bertugas membacakan laporan kegiatan TMMD Gubernur DIY dalam sambutannya yang dibacakan oleh Drs, Sulistyo, mengatakan Program TMMD masih sangat dibutuhkan, karena keterlibatan TNI dalam ikut membangun sarana dan prasarana serta infrastruktur wilayah sekiranya sangatlah relevan dengan kebutuhan masyarakat di wilayah ini. Seperti pada sasaran fisik berupa pembangunan dan perbaikan infrastruktur. Sedangkan pada sararan non fisik berupa penyuluhan kepada masyarakat. Semua itu kita lakukan agar kita bangkit dan terhindar dari ancaman disintegrasi bangsa, dengan menerapkan nilai-nilai luhur bangsa. Pembukaan TMMD Reguler ke-101 tahun anggaran 2018 itu dimeriahkan dengan penampilan sosiotrical tentang perebutan kemerdekaan dan pengisian kemerdekaan RI, drumband dan Bazar. Usai upacara pembukaan, dilanjutkan dengan peninjauan ke lokasi TMMD di wilayah Gambiran, Kelurahan Pandean, Umbulharjo. Letkol Inf Rudy Firmansyah S.E, M.M. mengatakan kegiatan TMMD, TNI sangat dibantu oleh semua elemen masyarakat lain seperti Polri, Hansip, Menwa, LSM dan lainnya. Program TMMD Reguler ke-101 kali ini meliputi kegiatan fisik dan non fisik. Kegiatan fisiknya, kata Rudi, adalah pembuatan talud sepanjang 147 meter dengan ketinggian 3 meter di sepanjang sungai Gajah Wong. TNI juga membantu merehab i unit Balai Rukun Warga, 10 unit rumah, 1 MCK dan lantainisasi gedung PAUD. Sedangkan kegiatan non fisik, TNI dibantu Polri, dan warga melakukan sosialisasi penyakit masyarakat (Pekat) dengan nara sumber Polresta Yogyakarta, sosialiasi menangkal fanatisme agama yang sempit dari Kemenag Kota Yogyakarta, sosialisasi belanegara dan cinta tanah air dari Kodim 0734, dan dari dinas terkait di lingkungan Pemkot Yogyakarta. Rudi menambahkan pertisipasi warga dalam program TMMD ini sangat baik. Dalam sehari sekitar 40 hingga 50 warga ikut membantu para TNI. Jumlah mereka akan bertambah hingga 100 sampai 120 saat hari libur. "Pada saat libur bisa sampai 100 orang. Dan ini terjadi pada saat long week end kemarin Jumat, Sabtu, Minggu kurang lebih 100 samapi 120 orang membantu pekerjaan di talud bronjong ini," terang Rudi. Sementara itu, Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti mengatakan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 101 Reguler Kodim Kota Yogyakarta 2018 berlangsung dari tanggal 04 April - 03 Mei 2018. Penentuan lokasi sasaran berdasarkan aspirasi masyarakat. Aspirasi ini lalu disaring di tingkat kecamatan dan Koramil, kemudian dibawa ke Kodim dan Pemkot dalam hal ini Walikota. "Jadi, bukan karena pak Dandim yang milih atau pak Wali yang milih atau Pemkot yang milih. Tetapi ini masukan buton up dari masukan masyarakat. Masuk melalui pak Danramil dan pak Camat. Nanti disaring pada level Kodim. Pak Dandim berkoordinasi dengan kami. Jadi urgensitasnya adalah urgensitas masyarakat," jelas Walikota di RTHP Taman Legawong . Walikota berharap masyarakat dapat merawat hasil pekerjaan yang dilakukan dalam program TMMD ini. Untuk itu Walikota akan membuatkan sebuah tetenger agar warga tetap mengingatnya. "Makanya diusulkan ada tetenger, setelah nanti ditutup diberi tetenger agar masyarakat mengingat bahwa dulu saya ikut nyambut gawe disini, sehingga masyrakat ikut merasa memiliki dan mau merawatnya dengan baik," kata Walikota. Pembukaan TMMD dihadiri oleh Kasrem 072/Pamungkas Kolonel Inf Ida Bagus, Kolonel Lek M.Ikhsan Lo Ahli Dam IV, Maryadi Kejari DIY, Mayor Pas Indra P Lanud Adisucipto, Mayor Cpm Suwati Kaminvet Yogyakarta, Letkol CAJ Rifa Ka Ajen Rem 072/Pmk, Letkol Arh Ananta Kodam IV/Dip, Sugito Ketua Pengadilan Negeri DIY, Andi BPPM DIY,.Arif S Faktori Sarihusada, Kolonel Arm Gatot Dam IV/Dip, Unsur Muspida Kota Yogyakarta, Ketua Persit KCK Cabang XXXIV Ny. Rudy Firmansyah, Kapolresta Yogyakarta, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Aparatur Desa dan masyarakat. Upacara juga diikuti oleh personil Kodim 0734/Yogyakarta 65 Orang, Polresta Yogyakarta 30 orang, Yonif 403/Wp 53 orang, Kav 2 Tank 12 orang, Paskhas AU 40 orang, Yon Armed 18 orang,Den Zibang 8 orang, Yon Zipur 2 orang,Bimob Polda DIY 30 orang, Tim SAR Kota Yogyakarta, FKPPI, Pemuda Pancasila, Banser Kota Yogyakarta, Hamka Darwis, Ormas Relawan MTA, Ormas FKWA, URC Kota Yongyakarta, Paksikaton Kota Yogyakarta, FAKI Kota Yogyakarta, Menwa Kota Yogyakarta, perwakilan Pelajar SMA dan Pamuka. Tema TMMD kali ini : "TNI Manunggal Rakyat Membanggun Karakter dan Kemandirian Bangsa". (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Sosialisasi IUMK Sebagai Izin Legalitas UMK, di Kecamatan Gondomanan
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Kecamatan Gondomanan mengadakan Sosialisasi Perundangan Tentang IUMK bersama UMK wilayah Gondomanan. Dalam kesempatan ini Wakil Walikota Heroe Poerwadi, Kepala Kecamatan Gondomanan , dan Konsultan Manajemen dan Bisnis UMKM Kota Yogyakarta, Wiji Nurastuti menghadiri acara ini kamis (5/4). Kegiatan ini membahas mengenai pengarahan dan wawasan perundangan tentang IUMK bagi pemilik UMK yang berada di wilayah Kecamatan Gondomanan.Pengurusan IUMK sangat mudah, pemilik UMK bisa melaksanakan di kecamatan setempat. Dalam pembuatan izin IUMK merupakan "tiket" untuk mendapatkan akses fasilitas-fasilitas lain yang menunjang bagi UMK. Dengan memiliki legalitas yang jelas, pemilik UMK akan memiliki lembaga keuangan baik bank maupun nonbank untuk membantu permodalam usaha. Disamping itu Konsultan Manajemen dan Bisnis UMK Kota Yogyakarta, Wiji Nurastuti mengatakan yang memiliki IUMK bisa digunakan seumur hidup. "yang sudah memiliki IUMK bisa digunakan seumur hidup. Diharapkan UMK mampu memperluas penjualan tingkat nasional bahkan ke international dan UMK mau berinovasi dalam usahanya" katanya. Selain itu sudah ditetapkan peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 8 Tahun 2016 tentang pendelegasian kepala camat untuk melaaksanakan sebagian urusanke Pemerintah Daerah. Dengan ini UMK yang sudah terdaftar memiliki IUMK, otomatis terdaftar dalam database yang dimiliki Pemerintah Daerah sehingga berkesempatan untuk mendapatkan pendamping maupun program bantuan dari Pemerintah. Kepala Camat Gondomanan Agus Arif Nugroho dalam Kesempatan ini mengatakan, UMK yang berada di wilayah Kecamatan Gondomanan diharapkan kedepannya mampu membuka usahanya tidak hanya satu usaha tetapi mampu bersaing dengan pelaku ekonomi yang lain. "UMK Gondokusuman cukup luarbiasa, saya berharap kedepannya UMK tidak hanya satu, dua, tiga tetapi seterusnya agar mampu bersaing dengan pelaku ekomomi yang lain" ungkapnya. Pada bulan januari 2018 terdapat sekitar 22.707 UMK di kota Yogyakarta, tetapi yang baru tercatat yaitu sekitar 1.629 pelaku usaha serta jumlah pengelola yang telah memiliki IUMK masih yang terendah yaitu hanya sejumlah 16 izin yang memperoleh IUMK di Kecamatan Gondomanan. Oleh sebab itu Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, pihaknya berharap sosialisasi IUMK yang dilaksanakan hari ini mampu mengelompokkan pelaku usaha dalam kebersamaan gandeng gendong yang ada di kota Yogyakarta. "saya berharap para UMK mampu berkoordinasi dengan pengurus IUMK agar memiliki sertifikat usaha yang layak. Yang terpenting UMK sanggup mengelompokkan pelaku usaha dalam kebersamaan gandeng gendong" ungkapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Satu Hari Menjelang Pembukaan TMMD Walikota Meninjau Lokasi TMMD
Sehari sebelum pembukaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti melakukan peninjauan lokasi TMMD di Taman Legawong Kampung Gambiran Kelurahan Pandean, kecamatan Umbulharjo, Selasa, (03/04/2018) sore. Walikota didampingi Komandan Kodim 0734 dan Kepala OPD di Lingkungan Pemkot Yogyakarta meninjau pembangunan talud sepanjang 40 meter di pinggir sungai Gajah Wong yang sudah mulai dibangun meskipun program TMMD nya belum dibuka. Usai peninjauan Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti mengatakan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 101 Reguler Kodim Kota Yogyakarta 2018 berlangsung dari tanggal 04 April - 03 Mei 2018. Penentuan lokasi sasaran berdasarkan aspirasi masyarakat. Aspirasi ini lalu disaring di tingkat kecamatan dan Koramil, kemudian dibawa ke Kodim dan Pemkot dalam hal ini Walikota. "Jadi, bukan karena pak Dandim yang milih atau pak Wali yang milih atau Pemkot yang milih. Tetapi ini masukan buton up dari masukan masyarakat. Masuk melalui pak Danramil dan pak Camat. Nanti disaring pada level Kodim. Pak Dandim berkoordinasi dengan kami. Jadi urgensitasnya adalah urgensitas masyarakat," jelas Walikota saat beristirahat di RTHP Taman Legawong . Walikota menambahkan, yang harus digarisbawahi adalah urgensitas program TMMD adalah masyarakat. "Ini adalah urgensitas masyarakat. Memang namanya program TMMD namun urgensitasnya adalah masyarakat karena apa, tujuan TMMD ini adalah untuk mempercepat peningkatan kesejahteraaan masyarakat," tambahnya. Dikatakan, ada masukan dari masyarakat dari 14 kecamatan. Dari situ kemudian berdasarkan urgensitasnya. Setelah dipilih lokasinya kemudian direncanakan dan diprogram dan dianggarkan. Program TMMD seperti ini, menurut Walikota sudah direncanakan setahun sebelumnya. Jadi, walaupun tahun ini ada talud di wilayah kecamatan Danurejan mengalami kelongsoran pada musim penghujan lalu, tidak serta merta dikerjakan dalam program TMMD kali ini. Karena pnegerjaan talud di kelurahan Pandean merupakan program yang telah ditentukan tahun sebelumnya. Sementara perbaikan talud di Danurejan akan diprogramkan lagi pada TMMD berikutnya. "Timbul pertanyaan di Danurejan pada musim hujan kemarin ada Talud yang longsor, ini tidak bisa dipindah kesana kerena sudah diprogram setahun yang alu. Mungkin di TMMD yang berikutnya. Jadi warga jangan kuatir kenapa kok hanya di Umbulharjo. Memang saat ini TNI hadir di kecamatan Umbuharjo di kelurahan Pandean Kampung Gambiran , Taman Legawong," terang Walikota. Walikota berharap masyarakat dapat merawat hasil pekerjaan yang dilakukan dalam program TMMD ini. Untuk itu Walikota akan membuatkan sebuah tetenger agar warga tetap mengingatnya. "Makanya diusulkan ada tetenger, setelah nanti ditutup diberi tetenger agar masyarakat mengingat bahwa dulu saya ikut nyambut gawe disini, sehingga masyrakat ikut merasa memiliki dan mau merawatnya dengan baik," kata Walikota. Sementara itu, Dandim 0734 Letkol Infantri Rudi Firmansyah mengatakan ada 4 sasaran yang dikerjakan dalam kegiatan TMMD kali ini. Keempat sasaran itu adalah pembangunan talud bronjong sepanjang 147 meter lebih, merehap rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni, merehab MCK yang yang tadinya tidak bisa terpakai dan akan dibangun kembali biar bisa digunakan oleh masyarakat kembali, dan merehab Balai desa. "Inilah empat sasaran yang harus dikerjakan dan semuanya urgensi, dan harus selesai dalam jangka waktu 30 hari , mulai dibuka besok tanggal 4 April sampai 3 Mei 2018," ujar Dandim. Rudi menambahkan , kerena talud bronjong yang lumayan panjang dan harus membutuhkan waktu yang cukup, mengharuskan mereka melakukan pra atau menyicil pengerjaan terlebih dahulu."Dari target yang 147 ini , tadi sudah kita lihat bersama, kurang lebih 40 meter yang sudah kita bangun, insya" allah 107 meternya lagi akan kita selesaikan dalam waktu 30 hari sampai dengan tanggal 03 Mei nant," ujar Rudi. Dandim mengatakan dalam mengerjkan talud dan lainnya mereka tidak menemukan kendala. Kendalanya hanya cuaca karena bertepatan dengan musim penghujan. "Selama mengerjakan talud tidak ada. Kendalanya hanyalah cuaca atau hujan. Karena kali Gajah wong ini akalu hujan arusnya deras dan besar. Namun sampai detik ini , alham"dulillah tidak ada yang terkendala. Ini berkat kerjasama dan bahu membahu antara TNI, masyarakat , Tokoh dan semua stake holder yang ada. Sudah Kita lihat hasilnya tadi semua sudah sangat baik memuaskan,"katanya. Rudi menambahkan pertisipasi wrag dalam program TMMD ii sangat baik. Dalam sehari sekitar 40 hingga 50 warga ikut membantu para TNI. Jumlah mereka akan bertambah hingga 100 sampai 120 saat hari libur. "Pada saat libur bisa sampai 100 orang. Dan ini terjadi pada saat long week end kemarin Jumat, Sabtu, Minggu kurang lebih 100 samapi 120 orang membantu pekerjaan di talud bronjong ini," terang Rudi. Program TMMD yang rencananya berjalan sebulan penuh ini akan dibuka pada tanggal 04 April 2018 dan berakhir 03 Mei 2018. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Menko Puan Berikan Bantuan PMT dan PKH di Kota Yogya
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani membagikan bantuan Pembagian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan balita serta bantuan sosial Program Keluarga Harapan PKH nontunai di Kota Yogya dengan jumlah penerima 12.122 keluarga. Penyerahan bantuan ini di selenggarakan di Madrasah Mualimat, Selasa (3/4). Pemberian bantuan ini dalam rangka penguatan kepada ibu-ibu untuk mendidik anak sebagai generasi masa depan Pada kesempatan tersebut Puan menyampaikan bahwa Pemerintah melalui Kementrian PMK secara konsisten akan terus memastikan program ini terlaksana dengan baik dengan target penyaluran kepada Ibu-ibu penerima manfaat sebagai pendidik terbaik putra putri calon penerus bangsa. Puan juga meminta agar pedanping PKH menggencarkan sosialisasi dan edukasi penyaluran bantuan sosial nontunai. Menurutnya penerima manfaat tidak hanya diberikan bantuan tetapi juga harus terus menerus diberikan sosialisasi dan edukasi mengenai program bantuan sosial yang kini mulai disalurkan secara nontunai. Bimbing mereka bagaimana menggunakan rekening bantuan sosial, bagaimana merencanakan keuangan keluarga, apa manfaat menabung dan yang tidak kalah penting adalah juga cara menyampaikan pengaduan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, katanya. Ia berharap agar penyaluran bansos nontunai berjalan lancar dan diterima dengan baik oleh penerima manfaat, upaya sosialisasi harus terus dilakukan sehingga akses masyarakat kepada jasa layanan keuangan menjadi terbuka, kegiatan ekonomi meningkat dan masyarakat sejahtera. Ini tugas pendamping PKH untuk sosialisaikan. Harus aktif mendatangi dan memberi sosialisasi kepada ibu-ibu penerima bantuan. Jangan sampai salah karena satu pendamping harus memberikan sosialisasi kepada paling sedikit 200 penerima PKH, kata Menko PMK. Kedatangan Puan kali ini didampingi oleh Menteri Pendidikan, Muhadjir Effendy, Wakapolri, Syafruddin, dan Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti Sementara itu Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan jika di Kota Yogyakarta, PKH telah dilaksanakan sejak tahun 2011 dengan menyasar lima Kecamatan yakni Umbulharjo, Mantrijeron, Gedongtengen, Mergangsan dan Tegalrejo. Namun hingga kini, lanjutnya telah menjangkau empat belas kecamatan di kota Yogyakarta dengan jumlah total keluarga peserta PKH sebanyak 12.122 KPM. "Program tesebut kami rasakan sangat efektif guna memotivasi warga masyarakat untuk hidup lebih layak dan mandiri, sehingga menjadi warga yang lebih berdaya" ungkapnya Menurutnya keberadaan PKH mampu menjadi perpanjangan tangan Pemerintah dan para penggiat sosial dalam memecahkan problematika sosial di masyarakat. "Pemerintah memiliki kewajiban untuk melaksanakan berbagai upaya untuk mewujudkan kondisi tersebut, salah satunya melalui PKH" katanya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kelurahan Giwangan Ikuti Lomba Evaluasi Perkembangan Tingkat Kota
Kota Yogyakarta sebagai kota yang berkembang tentu tidak lepas dari peran kelurahan. Untuk melihat perkembangan kelurahan yang ada di Kota Yogya, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menggelar seleksi Lomba Kelurahan Terbaik 2018 tingkat kota. Kali ini giliran Kelurahan Giwangan yang berkesempatan untuk mewakili Kecamatan Umbulharjo Kota Yogya untuk mengikuti lomba tersebut. Penilaian lomba tersebut dilaksanakan pada hari ini, Rabu (4/4) bertempat di halaman kantor Kelurahan stempat. Ketua Tim Juri perlombaan tersebut, Zenni Lingga mengatakan tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk melihat profil kelurahan yang ideal sesuai dengan perkembangan nyata. "Lomba tersebut juga untuk melihat kelurahan mana saja yang nantinya dapat menjadi lab site atau kelurahan percontohan di masing-masing wilayah di Kota Yogya. Untuk proses penjurian, lanjutnya, akan dilihat berdasarkan tiga indikator utama yakni pemerintahan, masyarakat dan wilayah. "Penilaiannya meliputi evaluasi bidang pemerintahan, bidang kewilayahan dan bidang kemasyarakatan," katanya. Sementara pelaksanaan evaluasi perkembangan Kelurahan dilaksanakan secara berjenjang, dimulai dari tingkat Kecamatan, tingkat Kota sampai dengan tingkat Provinsi. "Kelurahan Giwangan sudah masuk 5 besar dari 45 Kelurahan se Kota Yogya, setelah ini akan di saring lagi menjadi 2 besar, dan selanjutnya akan di ikutkan lomba tingkat provinsi" kata Zenni. Menurutnya evaluasi atau lomba kelurahan ini tidak hanya ditujukan untuk meraih hasil akhir, tetapi jauh lebih penting dari itu, adalah agar kinerja dan sinergi aparatur pemerintah dan masyarakat dapat terjalin dengan baik dan berkesinambungan. Evaluasi perkembangan kelurahan ini juga sangat relevan dengan program pembangunan yang sedang dijalankan Pemkot Yogya saat ini, yakni menjadikan Kecamatan dan Kelurahan sebagai pusat layanan masyarakat sebagai bentuk perbaikan kualitas pelayanan publik. Ia menambahkan jika evaluasi perkembangan kelurahan merupakan salah satu upaya untuk memotivasi dan mengukur kinerja aparatur pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam rangka menyempurnakan data administrasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di lingkup kelurahan. "Selain itu,juga sebagai bentuk upaya peningkatan daya saing, inovasi dan motivasi kelurahan dalam memberdayakan berbagai potensi di lingkungannya" katanya. Ia berharap Kelurahan Gambiran dapat meraih prestasi terbaiknya pada lomba tersebut. Pada kesempatan ini Lurah Giwangan, Suradi memaparkan tentang situasi yang ada di kelurahannya tersebut, selain prestasi, juga masyarakat di Kelurahannya banyak melakukan inovasi, sehingga kawasan sekitar menjadi lebih dikenal. Selain itu dari segi kesehatan Kelurahan Giwangan sudah tersedia Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di setiap rumah. "Untuk pemberdayaan di Kelurahan ini juga sering diadakan pelatihan, seperti membuat abon kluwih, ayam kremes dan roti kering" katanya. Sementara untuk system pemerintahannya, Ia mengatakan di Kelurahan Giwangan sudah terlaksana dengan baik seperti pelaksanaan laporan online, pembinaan kedisiplinan pegawai, penataan kearsipan dan pembahasan pendidikan. Melihat semangat dan program kerja kelurahan Giwangan yang penuh dengan persiapan secara matang, Suradi mengaku optimis kelurahannya mampu meraih juara 1 dalam lomba tersebut sehingga bisa mewakili Kota Yogya di tingkat provinsi. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Antusiasme Warga dalam Pembukaan TMMD Reguler ke – 101
Upacara pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-101 Kodim 0734/Yogyakarta berlangsung meriah. Upacara yang digelar di Lapangan Balaikota Yogyakarta tersebut sudah selesai dilaksanakan, namun hal tersebut masih menyisakan sedikit cerita. Antusiasme warga yang terlihat pada upacara pembukaan TMMD tersebut. Meskipun cuaca panas terik menyengat, Warga tumpah ruah di lapangan bersama sanak keluarga mereka untuk menyaksikan aneka hiburan yang di sajikan oleh panitia usai digelarnya upacara. Pasalnya kegiatan/acara seperti ini jarang dan belum pernah ada sebelumnya digelar di Balaikota. Usai pelaksanaan upacara pembukaan, ditampilkan Mancing Band dari SMP Muhammadiya 7 Kotagede yang melibatkan 50 orang siswa/siswi sekolah menengah tersebut, dan Sosiodrama yang mana melibatkan komonitas Jogja 45 dan Anggota Kodim 0734/Yogyakarta lebih kurang 40 orang dan Bergodo dari Kelurahan Pandeyan, acara tersebut mampu menghibur dan memukau para tamu undangan serta masyarakat yang hadir. Pembina Marcind Band SMP Muhammadiyah 7 Kotagede Bapak Jongky menyampaikan, bahwa ia merasa sangat bangga dapat menghibur tamu undangan dan warga masyarakat yang menonton terutama tamu kehormatan serta tamu undangan lainya." Bangga dapat Tampil di acara besar ini," ungkapnya. Sementara itu, Dandim 0734/Yogyakarta dalam kesempatan tersebut menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada tim marcing band dari SMP Muh 7 Kotagede dan Komonitas Jogja 45, yang sudah ikut ambil bagian dalam memeriahkan pembukaan TTMD Reguler ke " 101 Tahun 2018. " Ini bukti kemanunggalan antra TNI dan rakyat sehingga acara ini dapat berlangsung sukses dan meriah sekali," Ungkap Letkol Rudy Firmansyah S.E, M.M. Disamping pelaksanaan pembukaan TMMD Ke 101, Kodim 0734/Yogyakarta pada kesempatan itu juga menyelenggarakan bazar murah yang berkerjasama dengan Dinas terkait. selain itu juga ada aneka pameran produk unggulan masyarakat khas yogyakarta. (Tim TMMD)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Sosialisasi Program PT TASPEN Kepada ASN Yang Memasuki Usia Pensiun
Pemerintah Kota Yogya bekerjasama dengan PT Taspen (Persero) regional Yogya menyelenggarakan sosialisasi program dan layanan PT Taspen bagi Pegawai Lingkup Pemkot Yogya yang memasuki usia pensiun. Sosialisasi ini dimaksudkan agar para Aparatur Sipil Negara (ASN) mengetahui syarat-syarat memasuki pensiun dan mengetahui hak-haknya. Sekda Kota Yogya, Titik Sulastri saat membuka acara tersebut menyatakan beberapa bulan ini ASN di lingkungan Pemkot Yogya yang telah pensiun lebih kurang 100 orang, namun belum semua ASN memahami tentang program taspen. Oleh karena itu, dengan sosialisasi ini semua bisa mengerti dan mengetahui apa saja hak dan kewajiban sebagai ASN. Ia berharap kepada seluruh peserta usai sosialisasi ini ilmu yang telah diperoleh bisa mengaplikasikannya kepala seluruh ASN yang tidak dapat hadir pada kegiatan ini. "Semoga kegiatan ini bisa memberikan informasi bagaimana taspen, bisa memfasilitasi para ASN baik masih menjabat maupun sudah pensiun," katanya di ruang bima, Rabu (4/4). Dalam sosialisi ini juga memaparkan satu program baru dari taspen yakni Taspen Save. Kepala PT Taspen (Persero) regional Yogya, I Gede Agus menjelaskan Taspen Save merupakan produk Asuransi yang sifat kepesertaannya sukarela dari individu ASN dan dirancang khusus untuk ASN karena mengingat permintaan tinggi dari ASN terhadap peningkatan manfaat program THT (Tabungan Hari Tua) yang dikelola oleh PT Taspen sendiri. Taspen Save menjadi Tabungan pendamping THT Taspen karena pencairannya diterima bersamaan ketika ASN memasuki masa pensiun tanpa pengajuan berkas lagi ke Taspen Life, cukup klim Pensiun dan THT di Taspen, maka secara otomatis manfaat Taspen Save juga akan diterima (Layanan One Stop Service). Ia mengilustrasikan jika pseserta usia 23 tahun dengan premi minimal Rp100.000/bln akan memperoleh Rp.121.560.384, sedangkan dengan premi maksimal Rp2.000.000,-/bln akan memperoleh Rp. 2.434.505.408 saat pensiun. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Camat Gedongtengen Lantik Pengurus RT,RW, dan LPMK di Wilayahnya.
Camat Gedongtengen, Agus Antariksa melantik seluruh pengurus Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW) masa bhakti 2018 " 2021, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) masa bakti tahun 2018-2023 di pendopo Kecamatan setempat, pada Senin, (2/4). Pengurus RT/RW/LPMK Se kecamtan Gedongtengen mulai bertugas terhitung mulai 1 Arpril 2018. Agus Antariksa mengatakan para pengurus RT, RW dan LPMK merupakan mitra kerja kelurahan dalam membangun wilayahnya. Menurut Agus, ketua RT, RW, dan LPMK harus terus memberikan pelayanan terbaik, sehingga menjadi perpanjangan tangan Pemerintah Kota, sekaligus penyalur aspirasi warganya. Karena mereka adalah mitra kerja kelurahan dan memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai pelayan kepada masyarakat, memelihara kerukunan warga, dan menggerakkan swadaya gotong royong, katanya. Ia menjelaskan selain menyusun rencana dan melaksanakan pembangunan berdasarkan aspirasi dan swadaya murni masyarakat, para pengurus RT dan RW, juga harus bersinergi untuk membantu kelancaran tugas pokok LPMK dalam bidang pembangunan di wilayahnya. "Maka tugas dan tanggung jawab tersebut hendaknya dapat dilaksanakan dengan penuh kesungguhan serta keikhlasan" katanya. Ia meyadari untuk mewujudkan hal tersebut tidaklah semudah membalik telapak tangan, karena menurutnya hal tersebut merupakan sebuah proses yang terencana dan berkelanjutan. "Dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat mengingat keberhasilan pembangunan bukan ditentukan oleh pemerintah, akan tetapi justru partisipasi masyarakat menjadi kunci utama" katanya. Untuk itu, lanjutnya, Ia mengajak para pengurus RT dan RW se-Kecamatan Gedongtengen beserta seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama satukan tekad untuk memberikan yang terbaik bagi Kota Yogya. Agus berharap pengurus RT, RW dan LPMK bisa memberikan motivasi dan menjadi panutan masyarakat untuk berkiprah lebih giat lagi dalam mensukseskan program-program Pemerintah Kota Yogyakarta. Ia optimis pengurus RT, RW dan LPMK di Kecamatan Gedongtengen ini dapat memaksimalkan fungsi kelembagaannya dalam mengidentifikasi masalah yang ada serta mengakomodir berbagai peluang dan kebutuhan masyarakat di lingkungannya. "Serta mencari alternatif solusi pemecahan kendala, hambatan serta tantangan dalam rangka pemberdayaan masyarakat untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik" ujarnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Ketua RT, RW dan LPMK Sekecamatan Wirobrajan Dikukuhkan, Wawali: Kedepan Kelurahan Harus Punya Program Pembangunan Jangka Menengah
Ketua Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW) dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) sekecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta masa bhakti 2018-2021 dikukuhkan oleh Camat Wirobrajan Drs, Rumpis Triwintarta disaksikan oleh Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, SH. MA. Pengukuhan digelar di Pendopo kecamata Wirobrajan, Minggu, 01/03/2018) malam. Drs, Rumpis Trimintarta melaporkan kecamatan Wirobrajan memiliki tiga kelurahan yakni kelurahan Wirobrajan, Patang Puluhan, dan Pakuncen . Kelurahan Wirobrajan dibagi dalam 12 Rukun Warga dan 58 Rukun Tetangga. Kelurahan Patang Puluhan mempunyai 10 RW dan 51 RT, sedagkan kelurahan Pakuncen terdiri dari 12 RW dan 56 RT. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi di depan ratusan para ketua RT, RW dan LPMK mengatakan basis kegiatan di masyarakat didasarkan pada kampung. Sekarang ini kota Yogyakarta memiliki 226 kampung . Kampung menurut Heroe pada umumnya terdiri dari RT dan RW. Namun untuk di Kotagede didasarkan pada Rukun Kampung yang lama. Mengapa dasarnya harus kampung? Menurutnya, kegiatan berbasis kampung memiliki banyak hal positip misalnya, apabila diadakan suatu kegiatan akan menampilkan kemasan yang lebih variatif dan keterlibatan warganya juga akan lebih banyak. Proses pembangunan juga akan lebih cepat mencapai ke masyarakat. " Kampung biasanya jumlah warganya banyak. Proses pembangunan juga akan lebih cepat menjangkau ke masyarakat dengan hanya 226 kampung dibanding ke 616 rw. Dan intervensi pemerintah pada pembangunan masyarakat akan lebih cepat," ujar Heroe. Heroe mengatakan untuk kedepan, setiap kelurahan harus memiliki Program Pembangunan Jangka Menengah. "Kita ingin setiap kelurahan punya pembangunan jangka menengah. Kita ingin setiap kelurahan sudah punya harapan kira-kira mau dibawa kemana kelurahan itu kedepannya. Kita bisa melihat (rencana pembangunan) kelurahan sampai 2022 nanti," tambah Wawali. Inilah pekerjaan rumah yang akan dikerjakan oleh para lurah dibantu oleh LPMK dan warga masyarakat di wilayah. Sehingga diharapkan setiap kelurahan akan mengacuh kepada pembangunan menengah kelurahan itu. Hal ini dimaksud agar pengalokasian dana pembangunan bisa lebih baik, terarah dan terukur. Di depan para ketua RT, RW dan LPMK Wakil Walikota kembali menyosialisasikan program Gandeng Gendong yang segera direalisasikan. Melalui program Gandeng Gendong yang merupakan turunan dari Segoro Amarto itu Wawali ingin membangun kekuatan bersama yang melibatkan 5 K (Pemerintah Kota Yogyakarta, Korporasi, Kampus, Kamung dan Komunitas). Heroe mengatakan Pemerintah Kota Yogyakarta mempunyai anggaran makan dan minum sebesar Rp. 38 miliar. Anggaran sebesar itu harus dibelanjakan untuk membeli makan dan minum yang diproduksi oleh warga masyarakat di wilayah. Dirinya menyontohkan, ada kelurahan yang akan mengadakan kegiatan dengan menganggarkan makan dan minum wajib membeli di wilayah yang dekat dengan keluarahan itu. Namun Heroe menegaskan produsen makanan dan minuman wajib memiliki ijin Pangan Indutri Rumah Tangga (PIRT) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Juga, semua produk makanan dan minuman, menurut Heroe, harus didaftarkan di Dalbang Pemkot Yogyakarta, dan Dalbang akan membuatkan Sim Snack untuk memudahkan mereka yang akan membeli. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Kukuhkan Ketua RT, RW, dan LPMK Sekecamatan Tegalrejo
Walikota Yogyakarta mengukuhkan ketua Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW) untuk masa bhakti 2018-2021, dan Lembaga Pemberdayaan Masayarakat Kelurahan (LPMK) sekecamatan Tegalrejo masa bhati 2018-2013, Minggu, (01/04/2018). Pengukuhan dilakukan di Pendopo Kecamatan Tegalrejo dihadiri Camat Tegalrejo, Sutini dan Forkompica kecamatan Tegalrejo. Walikota Haryadi Suyuti memberi ucapan kepada segenap Ketua dan Jajaran Pengurus RT RW, serta LMPK se Kecamatan Tegalrejo yang telah dikukuhkan. Menurut Haryadi, kepercayaan itu merupakan amanah yang harus dilaksanakan sebaik-baiknya karena para ketua dan pengurus dipilih oleh warga karena dianggap memiliki kemapuan untuk memimpin. Walikota berpesan agar amanah itu dijalankan dengan iklas. "Saudara-saudara dipilih oleh warga, karena dipandang memiliki kemampuan memimpin dan membimbing warga dalam kehidupan bermasyarakat dan berpartisipasi dalam pembangunan. Maka tugas dan tanggung jawab tersebut hendaknya dapat dilaksanakan dengan penuh kesungguhan serta keikhlasan," ujar Haryadi. Ditambahkan, kedudukan RT,RW dan LPMK merupakan potensi pembangunan dan mitra kerja pemerintah khususnya di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota. Oleh karena itu, seyogyanya perlu ditingkatkan peran sertanya bukan lagi sebagai obyek melainkan juga subyek pelaku pembangunan (stakeholder) dalam memberikan masukan, saran, dan konsultasi kepada pemerintah, sebagai wujud pembangunan partisipatif. "Maka dari itu saya harap, para Pengurus RT, RW dan LPMK di Kecamatan Tegalrejo dapat memaksimalkan fungsi kelembagaannya dalam mengakomodir berbagai kebutuhan masyarakat di lingkungannya untuk dikembangkan dan mencari alternatif solusi pemecahan kendala, hambatan serta tantangan dalam rangka pemberdayaan masyarakat," harap Haryadi. Walikota menambahkan pada 2017-2022 Pemerintah Kota Yogyakarta telah menetapkan 7 Misi Pembangunan yaitu, Meningkatkan Kesejahteraan, Memperkuat Ekonomi Kerakyatan, Memperkuat Moral Etika, Memperkuat Tata Kota, Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Membangun Sarana Publik, dan Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Bersih. Untuk itu, sekali lagi kami mengajak peran aktif masyarakat yang terwadahi dalam RT, RW dan LPMK agar bersinergi saling melengkapi, memberikan penguatan satu dengan yang lain demi tercapainya Misi Pembangunan tersebut Mengingat, keberhasilan pembangunan bukan ditentukan oleh pemerintah, akan tetapi justru partisipasi masyarakat menjadi kunci utama. "Untuk itu saya harapkan kepada para Pengurus RT, RW dan LPMK di Kecamatan Tegalrejo, agar lebih memotivasi masyarakat untuk lebih giat lagi dalam menyukseskan program-program pembangunan kota Yogyakarta," imbuhnya. Salah seorang ketua RW terpilih yang tidak mau menyebut identitasnya mengatakan dirinya siap membantu Pemerintah Kota Yogyakarta untuk mewujudkan program-program pembangunan di wilayah. Dirinya juga akan mendorong warganya untuk terus terlibat dan ambil bagian dalam pembangunan, sekaligus berharap kehidupan warganya semakin hari semakin maju dan sejahtera. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Hari Peduli Sampah, Ribuan Masyarakat Kota Yogya Turun Kejalan Bersihkan Sampah
Dalam memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2018 ribuan warga Kota Yogya melakukan aksi pungut sampah. Kegiatan bersih-bersih sampah ini digelar di sepanjang jalan Margoutomo mulai dari simpang empat tugu pal putih hingga Stasiun Tugu Yogya. Kegiatan ini dimulai dengan menyapu sampah yang berserakan di tepi jalan, membersihkan saluran air, serta memilah sampah sesuai jenisnya. Aksi pungut sampah yang dimulai sejak pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB ini telah berhasil mengumpulkan puluhan kantong plastik. Aksi ini mendapat respon positif dari masyarakat, ini dibuktikan banyak warga yang sedang melintas di jalan tersebut langsung berhenti dan ikut serta dalam aksi tersebut. Turut Hadir dalam aksi tersebut, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Dirjen Pengelolaan Sampah,Limbah dan Bahan Beracin Berbahaya, Rosa Vivien Ratnawati dan Direktur Pengelolaan Sampah, Novrizal. Pada kesempatan tersebut Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan jika Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogya sengaja melibatkan masyarakat dalam aksi tersebut karena untuk mengajak masyarakat terlibat untuk bersama-sama peduli sampah. Tujuannya untuk mengajak semua masyarakat terlibat untuk bersama-sama peduli sampah. Jadi persoalan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, namun seluruh masyarakat Kota Yogya, katanya di lokasi, Minggu (1/4). Pihaknya mengaku jika Pemkot Yogya selalu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah. Dengan pemberian pemahaman secara terus menerus, Ia optimis ke depan masyarakat semakin paham tentang persoalan sampah. Ia menghimbau masyakarat Kota Yogya agar mengurangi timbunan sampah dengan cara memilah sampah lalu kemudian memanfaatkannya sehingga bernilai ekonomis. Cara mudahnya, mulai memilah sampah berdasar jenisnya lalu juga mendaur ulangnya jadi benda berguna dan bernilai ekonomis, jelasnya. Usai aksi pungut sampah ini dilanjutkan dengan deklarasi dan penandatanganan komitmen Program Jemput Sampah dari Bank Sampah Induk Yogya bersama Wakil Walikota Yogyakarta serta stakeholder terkait. Wawali yakin, apa yang dideklarasikan, jika dilaksanakan berkelanjutan akan membuat Kota Yogya bebas dari sampah. "Kota Yogyakarta pada tahun 2017 berhasil meraih Piala Adipura, untuk itu kita harus bekerjasama agar prestasi membanggakan ini dapat kita raih lagi di tahun ini" ujarnya. Menanggapi persoalan sampah, Dirjen Pengelolaan Sampah,Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya, Rosa Vivien Ratnawati mengatakan jika belum semua masyarakat yang paham. "Buktinya sebagian masyarakat masih banyak membuang sampah sembarangan" katanya. Ia mengajak semua pihak mengampanyekan gerakan peduli sampah di media sosial melalui tagar #BersihBisaKok. Ia berharap HPSN bisa menjadi tonggak perubahan demi mewujudkan Indonesia yang bersih dari sampah. "Mudah-mudahan dengan aksi ini, sedikit demi sedikit masyarakat semakin paham dan mau membuang sampah di tempat yang telah disediakan," harapnya. (Han)