Senin 00/00/0000 00:00 WIB |
Annual General Meeting Southeast Asia Humanitarian Committee (SEAHUM) Dihadiri Wakil Walikota
Wakil Walikota, Heroe Poerwadi dalam hal ini berkesempatan mengikuti acara Pembukaan 3rd Annual General Meeting Southeast Asia Humanitarian atau SEAHUM Committee, Dengan tema "Energy of Humanitarian Strengthening Partnership in Humanitarian Diplomacy and Disaser Management" di Ballroom Borobudhur, Hotel Inna Garuda Malioboro, Kamis (21/2).
Dalam kesempatan kali ini, Heroe Poerwadi menceritakan Kota Yogyakarta pernah mengalami beberapa kali kejadian bencana alam. Di antaranya adalah gempa bumi tahun 2006, letusan erupsi Gunung Merapi tahun 2010, serta abu Gunung Kelud tahun 2014, serta beberapa kali bencana banjir, tanah longsor, angin kencang dan sebagainya.
Pada beberapa peristiwa tersebut membuktikan bahwa masyarakat Kota Jogja memiliki ketahanan, solidaritas, kewaspadaan, maupun kesadaran akan mitigasi bencana alam serta kemampuan untuk bangkit kembali yang tinggi.
Tak hanya itu, Kota Yogyakarta telah terbentuk Kampung Tangguh Bencana (KTB) yang tersebar di 14 kecamatan, jumahnya sampai saat ini mencapai 97 KTB dari 170 kampung di Kota Jogja. Kampung Tangguh Bencana terbentuk dari masyarakat, sebagai aksi dan kesadaran warga akan pentingnya melakukan mitigasi bencana serta antisipasi penanggulangan terhadap dampak yang mungkin ditimbulkan dari bencana alam itu sendiri.
"Hal ini penting agar apabila terjadi bencana, maka masalah yang timbul dapat ditanggulangi dengan cepat dan tepat sasaran, dengan partisipasi masyarakat yang tergabung dalam Kampung Tangguh Bencana dapat dimobilisasi berbagai sumber daya, meminimalkan jumlah korban, baik jiwa maupun material memberikan bukti hidupnya jiwa sosial kemanusiaan, kuatnya kerjasama mengurangi penderitaan sesama dan mewujudkan ketangguhan masyarakat menghadapi bencana" ungkapnya.
Heroe Poerwadi mengatakan, pihaknya mengapresiasi kepada segenap organisasi dan kelompok-kelompok tanggap bencana, serta berbagai stakeholder yang peduli, ikut dalam bergotong-royong sehingga Kota Jogja, pada saat bencana terjadi, selalu dapat bangkit kembali.
"Dalam kesempatan acara ini, kami sampaikan apresiasi kepada segenap organisasi dan kelompok-kelompok tanggap bencana, serta berbagai stakeholder yang peduli, yang ikut bahu-membahu dalam bergotong-royong sehingga Kota Jogja, pada saat bencana terjadi, selalu dapat bangkit kembali, perekonomian masyarakat dapat kembali pulih seperti sedia kala, dan berbagai lapisan masyarakat dapat melakukan usaha kembali untuk menggerakkan roda perekonomian dan kesejahteraan" katanya saat memberikan sambutan.
Heroe Poerwadi menambahkan, marilah kita bersama melakukan diskursus, dialog yang produktif, untuk mencapai suatu kesepahaman bersama dalam memperkuat program kemanusiaan. "Melalui kegiatan ini, marilah kita bersama melakukan diskursus, dialog yang produktif, untuk mencapai suatu kesepahaman bersama akan pentingnya Energi untuk kemanusiaan, memperkuat kemitraan dalam diplomasi kemanusiaan dan manajemen kebencanaan"ungkapnya. (Hes)