Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
1340 Peserta Ikut Senam Sehat PKH di Lapangan Karangwaru Yogya
1340 peserta dalam 52 kelompok se Kota Yogyakarta mengikuti Senam Sehat bersama Program Keluarga Harapan (PKH) yang dilaksanakan oleh Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Kricak Tegalrejo di lapangan Karangwaru Yogyakarta, pada hari Minggu (21/4). Acara ini khusus dibuat untuk memperingati hari Kartini. Kegiatan ini rutin dilaksanakan oleh PKH Kecamatan Tegalrejo guna bersilaturahim kepada warga sekitar. Acara ini juga dilaksanakan dengan ratusan doorprice yang sudah disediakan oleh pihak panitia. Doorprice meliputi 500 ribu, Televisi, dan ratusan hadiah lainnya yang diberikan oleh warga untuk warga. Dalam kesempatan ini Wakil Walikota ikut menyumbangkan Doorprice berupa uang tunai untuk diberikan oleh warga tegalrejo. Kegiatan PKH Tegalrejo ini juga memberikan hadiah dan penghargaan bagi warga yang sudah mampu dan di katakan mampu untuk mengundurkan diri dari PKH Tegalrejo. dalam kesempatan kali ini Wakil Walikota juga ikut berpartisipasi menyerahkan penghargaan yang sudah di siapkan oleh pihak panitia. Koordinator PKH Tegalrejo, Siti Murbani mengatakan semoga warga Tegalrejo sejahtera serta terus menerus melestarikan kuliner dengan ikut program pemerintah gandeng gendong. "Kami berharap semuanya terus mandiri dan maju kelompoknya bisa menambah usahanya semkin berkembang" Selain itu, Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, dalam kesempatan kali ini memberikan arahan serta mendukung kegiatan PKH. "PKH ini adalah tempat kita bersama-sama bergandengan semuanya bisa berjalan. Kita semua bisa mandiri membawa sejahtera anak pinter dan sehat" ungkapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Dana Kelurahan di Kotabaru Sasar Permasalahan Kampung
Kotabaru mendapakan alokasi dana kelurahan sebesar Rp.352 juta dari Pemerintah Pusat, rencananya dana tersebut akan digunakan untuk sejumlah program mulai dari pembangunan fisik hingga pemberdayaan UMKM. Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengaku optimis dana tersebut dapat dikelola dengan baik dan ujungnya adalah membawa manfaat bagi warga di Kotabaru pada khususnya. Heroe berharap dana tersebut bisa menyelesaikan sejumlah permasalahan yang ada di kampung. "Pembangunan wilayah berbasis kampung akan terus kita dorong, karena kampung memiliki peran strategis," ucap Heroe Poerwadi dalam Wokshop "Peranan Kampung Dalam Pembangunan Wilayah Kotabaru," di Balai Gotong Royong Kotabaru, Senin (22/4/2019). Pihaknya pun meminta Kelurahan dan LPMK untuk memetakan berbagai permasalahan yang ada di kampung agar dapat dibuat rencana strategis penyelesaian dari semua permasalahan tersebut. "Baik masalah sarana prasarana dalam bentuk fisik maupun .program-program non fisik, missal ada masalah genangan air, pengembangan UMKM, hingga bank sampah, Penyelesaian berbagai masalah tersebut disusun berdasarkan skala prioritas," tandasanya. Disisi lain, Heroe mengaku Pemerintah Kota Yogyakarta akan melakukan sejumlah pengembangan wawasan mulai dari Kridosono hingga Sudirman. "Setelah membenahi area pedestrian Suroto, tahun ini akan kami lakukan revitalisasi di Sudirman. Kawasan itu nantinya akan dipenuhi banyak lampu sehingga menjadi salah satu kawasan yang terang di pusat kota," ucap Heroe. Terkait pengembangan stadion Kridosno Heroe mengaku akan segera melakukan pembahasan, Ia membeberkan sejumlah titik yang akan dikembangkan disana mulai dari parker bawah tanah hingga renovasi tembok pembatas. "Tapi untuk implementasinya baru bisa dua tahun ke depan, ini sedang kami bahas. Kami juga ingin agar nantinya warga yang ada di sekitar Kridosono bisa menyiapkan diri, agar tidak hanya jadi penonton namun bisa ambil bagian dari revitalisasi ini," jelas Heroe. Dalam kesempatan yang sama, Lurah Kotabaru Supardi menerangkan, dana kelurahan yang diterima oleh Kelurahan Kotabaru seluruhnya berada di Pemerintah Kota Yogyakarta, yakni di Badan Perencanaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Kota Yogyakarta. "Jadi untuk pencairan dana kelurahan ini, pihak kelurahan yang harus aktif. Setelah menyerahkan SPJ, maka dana kelurahan bisa dicairkan," imbuhnya. Lebih jauh Supardi menjelasakan, dana kelurahan tersebut akan digunakan untuk pemberdayaan masyarakat serta pembangunan fisik di wilayah Kotabaru. "Terkait dengan pembangunan fisik ini salah satu prioritas kami adalah pembangunan jalan inspeksi di RT 1 dan RW 1 Kotabaru, karena disana terdapat kantong kemiskinan," jelasnya. Pembangunan ini sangat penting, di samping sebagai jalur evakuasi, pihkanya juga berharap jalan tersebut nantinya bisa untuk sirkulasi pemberdayaan masyarakat dan peningkatan perekonomian. "Selain berfungsi sebagai jalan, nantinya juga sebagai lorong sayur," imbuhnya. (Oni)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Berbalut Baju Adat, Anak-anak Rayakan Hari Kartini Kirab Andong Keliling Yogya
Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April, dirayakan secara unik oleh anak-anak di Kota Yogyakarta. Mengenakan baju adat, ratusan anak anak konvoi menggunakan andong keliling Kota Yogyakarta, Selasa (23/4/2019) pagi. Kirab andong mengambil start dari Balikota menuju Jl Mataram, kemudian melewati Jl Malioboro ke Taman Pintar dan berakhir kembali di Balaikota melalui Jl Kusumanegara. Aksi lucu dan menggemaskan anak-anak ini tidak berhenti sampai disitu, usai kirab mereka berjalan lenggak-lenggok di catwalk memamerkan busana adat yang mereka kenakan. Aksi inipun mengundang gelak tawa penonton yang merupakan orang tua dan guru para guru. Ikut dalam kecerian tersebut, Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi larut dalam suasana itu. Menurutnya Kartini adalah sosok pahlawan yang harus diteladani oleh generasi muda saat ini. "Ibu Kartini sosok perempuan hebat yang selalu mengutamakan kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi," ucapnya sebelum melepas Kirab Andong di Balaikota pagi ini. Pihaknya pun berpesan kepada para guru untuk terus mengulang-ulang semangat Kartini tersebut. Keteladanan dalam mengutamakan kepentingan bangsa tersebut harus bisa diterima dengan baik oleh anak-anak. "Semangat perjuangan itulah yang harus ditanamkan pada anak-anak, ini juga menjadi modal besar dalam membangun sumber daya manusia melalui pendidikan usia dini," jelas Heroe. Dalama kesempatan yang sama Kepala TPA dan KB Ari Nunik Kurniawati menerangkan, aksi anak-anak untuk memperingati hari Kartini tahun ini diikuti oleh Taman Penitipan Anak (TPA) Beringharjo, serta TPA Beringharjo, KB Kirana, TPA Praba Dharma, serta Ruang Sahabat Ibu dan Anak (RSIA) binaan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPMPPA). Mengambil tema "Dengan Jiwa Kartini Kita Siapkan Generasi Berbudi Luhu", peringatana hari kartini ini diikuti 110 anak dan 150 orang tua wali dan para guru. Acara ini, sambungnya, bertujuan untuk mengenalkan kepada peserta didik terhadap pahlawan perempuan yang berjuang dalam kemajuan pendidikan, khususnya bagi anak perempuan, juga mengenalkan cinta budaya, nilai-nilai luhur dan semangat perjuangan Kartini dalam mengisi kemerdekaan dan melanjutkan pembanguan. "Selain itu kita juga berupaya mengenalkan pakaian adat, alat transportasi tradisional, serta memberikan kesempatan kepada anak untuk berekspresi dengan tampil percaya diri di atas panggung" imbuhnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Tanamkan Nasionalisme Pelajar Yogyakarta
Guna meningkatkan rasa cinta tanah air di kalangan pelajar, Kantor Kesatuan Bangsa (Kesbang) Kota Yogyakarta mengundang sejumlah pelajar dari 20 SMP di Kota Yogyakarta untuk mengikuti kegiatan Pemantapan Cinta Tanah Air bagi Pelajar di Ruang Bima, Balaikota Yogyakarta, Selasa (23/04/2019). Dalam kesempatan ini, Komandan Kodim 0734 Yogyakarta, Letkol. Inf Wiyata Sempana Aji, SE, MDS mengingatkan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki beranekaragam suku, ras, dan agama. Keanekaragaman ini harus dijadikan sebagai pemersatu dan kekuatan bagi bangsa Indonesia. "Wawasan kebangsaan adalah bagaimana kita melihat bangsa kita sendiri. Jangan biarkan perbedaan menjadi pemecah bangsa. Kita tidak boleh mudah diadu domba," kata Wijaya. Lebih lanjut, Wijaya menyebutkan, bahwa wawasan kebangsaan terbagi menjadi tiga aspek yakni wilayah, landasan, dan implementasi. Ketiga aspek ini saling terikat satu sama lain. Memiliki landasan adalah hal yang penting untuk menentukan tujuan hidup. "Jika Indonesia memiliki Pancasila, NKRI, UUD45, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan dalam membangun bangsa, maka setiap individu terutama pemuda juga harus memiliki landasannya masing-masing. "Bermimpilah yang tinggi dan kejar mimpi-mimpi itu," imbuhnya. Wijaya meminta agar para generasi muda juga dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam setiap tingkah lakunya. Sikap-sikap seperti rela berkorban, berbuat baik, dan gotong royong harus selalu tertanam dalam diri para pemuda. "Pemuda adalah harapan bangsa," tegas Wijaya. Hal senada disampaikan oleh Kepala Seksi Kesiswaan SMP Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Sumarwartini, Ia mengatakan setiap warga Indonesia harus memiliki karakter yang mencerminkan Bangsa Indonesia. Selain itu, sebagai penerus bangsa, generasi muda juga harus terus belajar dan bekerja keras. "Tidak ada tugas yang lebih baik daripada mengembangkan warga negara yang bertanggung jawab, efektif, dan terdidik," ucapnya. Pihaknya menambahkan, ada banyak tantangan dalam meningkatkan cinta tanah air dalam diri pelajar. Tantangan-tangan tersebut yakni globalisasi, terpaan media, tayangan televisi yang tidak mendidik, dan penyalahgunaan handphone. "Seorang warga negara yang cerdas, harus memiliki kemampuan dalam melihat dan mendekati masalah," tambahnya. Sementara itu, Wahyu Bintari, Dosen Psikologi Politeknik Negeri Teknologi Kulit Yogyakarta mengakui adanya tantangan-tatangan tersebut. Menurunya, gejala-gejala yang banyak dihadapi oleh generasi muda adalah sifat hedonisme, hilangnya jati diri, dan gejala tidak memiliki rasa kepercayaan diri. Gejala-gejala tersebut menjadi tantangan bagi peningkatan rasa cinta tanah air di hari para pemuda. "Sudah menjadi tugas kita semua untuk mengantisipasi hal ini," tandasnya. Menurut Wahyu, Penanaman cinta tanah air dapat dimulai dari diri sendiri. Hal ini dilakukan dengan menanamkan sikap patriotik, mencintai produk dalam negeri,tidak melupakan budaya dan tradisi, serta meningkatkan kerukunan sesama warga masyarakat. (Almira)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pentingnya Perlindungan dan Pengelolaan Data dan Informasi JKS
Pengamanan informasi di Pemerintah Kota Yogyakarta dari tahun ke tahun perlu terus menerus di tingkatkan, agar kemanan informasi ini dinilai penting dan rahasia. Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian hari ini, Selasa (23/4) menggelar Jaring Komunikasi Sandi Internal Pemerintah Kota Yogyakarta yang bertempat di Hotel Royal Darmo Kota Yogyakarta. Dalam kesempatan ini, Staf Ahli Walikota Bagian Umum, Tri Widayanto mengatakan, kegiatan ini khusus membahas tentang bagaimana menjaga keamanan informasi. "Dengan kegiatan ini diharapkan mampu menjaga keamanan informasi yang dapat melalui persandian, pembatasan akses dan penerapan keamanan atas jaringan internet serta keamanan secara fisik" katanya saat memberikan sambutan. Namun Tri Widayanto mengungkapkan, dari semua yang di ungkapkan adalah yang paling utama tentang bersikap mental positif. "Dari semua aspek yang paling utama adalah sikap mental positif dan kesadaran Sumber Daya Manusia dari seluruh elemen yang ada untuk selalu menjaga kemanan informasi penting dan rahasia tersebut" ungkapnya. Dalam hal ini Tri Widayanto menambahkan, sikap positif individu maupun dari pihak managemen sangat diperlukan untuk menjaga agar penerapan sistem kemanan informasi sesuai dengan tingkatannya dan berjalan terus menerus. "informasi menjadi bagian yang sangat penting untuk mendukung proses kerja administrasi dan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dari birokrasi dalam menghadapi perubahan situasi dan kondisi yang berkembang saat ini" ungkapnya. Workshop JKS tahun ini tidak lepas dari upaya peningkatan kompetisi dan Security Awareness kepada seluruh aparatur di Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. Diharapkan dapat terselenggara secara menyeluruh untuk meningkatkan pengetahuan dan kualitas pemahaman tentang pentingnya perlindungan dan pengelolaan data dan Informasi. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wawali Dorong Peningkatan Kinerja PMI Yogyakarta
Waki Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mendorong peningkatan kinerja karyawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Yogyakarta, Hal itu dinilainya penting mengingat peran PMI yang begitu besar bagi masyarakat. Untuk itulah Heroe menegaskan pentingnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia mulai dari proses perekrutan yang matang hingga penempatan karyawan sesuai dengan kompetensinya. "Dalam penentuan karyawan baik dalam struktural maupun staf hendaknya mengacu pada kompetensi yang bisa didapat melalui serangkaian tes. Kesesuaian antara job diskripsi dan sosok yang akan duduk akan berpengaruh pada kinerja individu, unit kerja dan PMI secara keseluruhan," jelas Heroe saat memberikan pengarahan peningkatan kinerja karyawan PMI di Aula PMI Kota Yogyakarta, Kotagede, Selasa (23/4/2019). Sedangkan untuk mengantisipasi keterbatasan karyawan dan pelayanan yang prima meski di hari libur dibutuhkan karyawan yang memiliki semangat rela berkorban, peduli, berdedikasi dan loyal. "Sistem shif dapat diterapkan untuk menutup celah pelayanan di hari libur, dengan sistem tersebut karyawan dapat secara bergantian bertugas dan libur sesuai dengan jadwalnya," ucap Heroe. Untuk mendorong komitmen dan loyalitas itu, Heroe menganggap perlu adanya penghargaan bagi karyawan yang memiliki prestasi kerja yang baik, dan sistem penggajian yang berbasis kinerja. "Sudah pasti hal itu diawal akan menjadi sulit bagi mereka yang malas namun akan menjadi cambuk untuk ke depan lebih baik melalui peningkatan pendapatan," imbuhnya. Lebih lajut Heroe mengingatkan, peningkatan kinerja sekaligus pelayanan ini sangat penting mengingat perkembangan arus infromasi melalui media online belakangan yang sangat masif. di era informasi ini, sambungnya, setiap aktifitas baik instansi atau badan selalu mendapatkan pengawasan dari masyarakat, sekarang dengan adanya media sosial masyarakat bisa memotret dan mengupload ketidak puasannya. "Akibat kesalahan kecil bisa berdampak pada hancurnya prestasi dan kerja keras yang telah dibangun bertahun-tahun. Sebuah kesalahan kecil akan diviralkan sebagai bentuk ungkapan kekecewaan melalui media sosial," tandasnya. Oleh karena itu Pihaknya meminta agar PMI bisa menunjukkan prestasi kerja dan layanan yang prima guna menutup celah yang mungkin ada dari proses kerja atau proses pelayanan. Dalam kesempatan yang sama, Ketua PMI Kota Yogyakarta, Adi Heru menerangkan bahwa pelatihan kegiata ini merupakan program pengurus PMI Kota Yogyakarta dalam meningkatkan kinerja dan produktifitas. "Oleh karena itu peran serta karyawan dalam membangun kebersamaan dalam upaya meningkatkan pelayan PMI Kota Yogyartarta sangat penting," tutur Adi. Demikian juga dengan karyawan PMI, Ia akan mengoptimalkan kinerja agar PMI Kota Yogyakarta mampu memberikan layanan yang terbaik dan dapat bertahan dalam menghadapi berbagai tantangan di era informasi ini. (Oni)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Walikota Pantau USBN
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengunjungi Sekolah Dasar (SD) Unggaran I untuk melihat sejauh mana pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandart Nasional (USBN) yang serentak dilakukan di seluruh Kota Yogyakarta, Selasa (23/4). Hasil pantauan di hari kedua pelaksanaan USBN, Walikota mengatakan, USBN berjalan lancar. Walikota menjelaskan hasil pantauan monitoring ditingkat SD baik negeri dan swasta, pihaknya telah mendata sebanyak 7346 siswa yang terbagi dalam 166 sekolah di Kota yang mengikuti USBN. Selama dua hari pelaksanaan Ujian, pihaknya belum menerima laporan kendala. Artinya UN pada tingkat SD tahun 2019 untuk dua hari ini berjalan dengan baik dan lancar. Haryadi pun meminta agar Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dan instansi terkait seperti kecamatan agar turut memantau pelaksanaan USBN. Kecamatan agar monitor sekolah dalam wilayahnya. Lurah juga monitor. Karena SD kan setiap pagi masih ada distribusi soal dan jangan sampai ada gangguan yang tidak diperlukan, ujarnya. Ia juga mengimbau masyarakat untuk turut serta menciptakan kondisi aman, tertib dan lancar selama pelaksanaan USBN berlangsung. Sementara Kepala SDN Ungaran 1 Yogyakarta, Dwi Atmi Sutarini menambahkan, pelaksanaan USBN di SDN Ungaran 1 Yogyakarta diikuti oleh 127 siswa. Ujian berjalan lancar. Di hari pertama dan hari kedua ini seluruh siswa masuk semua, tuturnya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wakil Walikota Berikan Motivasi Peserta UNBK
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyambangi para siswa siswi peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMP N 8 Yogyakarta, Rabu (24/4/2019) pagi. Selain melakukan monitoring, kehadirannya kali ini sekaligus untuk memberikan semangat dan motivasi para peserta. Bisa bertatap muka langsung dengan Wakil Walikota, para peserta UNBK di SMP N 8 Yogyakarta pun mengaku bisa menjalani UNBK dengan lancar dan tanpa hambatan hingga sampai hari ketiga ini. Meski begitu, mereka mengeluhkan bobot soal bahasa indonesia yang dinilai paling sulit di bandingkan mata pelajaran lain. Namun secara keseluruhan proses UNBK di SMP N 8 Yogyakarta berjalan lancar. "UNBK tingkat SMP ini lancar-lancar semua tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena untuk di Yogyakarta mengerjakan ujian dengan komputer ini sudah ada pelatihan beberapa kali, bahkan sudah latihan hingga 12 kali untuk membiasakan diri," ucap Heroe Poerwadi disela-sela pantauannya pagi ini. Dengan begitu pihaknya pun optimis di Yogyakarta bisa berjalan dengan lancar. Meskipun beberapa hari lalu pihaknya mengakui ada beberapa masalah seperti sinyal internet, namun bisa segera diatasi. "Yang kemarin hanya itu saja, ada satu sekolahan yang internetnya sempat drop tapi tidak laam bisa diatasi, kalau pagi ini semua laporan lanacar tidak ada keluhan," imbuhnya. Dalam kesempatan yang sama Kepala Sekolah SMP N 8 Yogyakarta, Ratna Wuryaningsih menyampaikan bahwa pihaknya menyediakan enam ruangan untuk 11 kelas. Termasuk juga melayani gabungan dari sekolah lain. "Sejauh ini pelaksanaan UNBK di SMP N 8 Yogyakarta berjalan lancar, para siswa juga kami siapkan sebelumnya agar bisa menjalani ujian dengan tenang dan rileks," paparnya. Sementara itu Kabag Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Dedi Budiono menguraikan, peserta UNBK terdiri dari 8003 siswa-siswi SMP baik negeri maupun swasta yang tersebar di 58 sekolah yang ditunjuk sebagai penyelenggara UNBK. "Seperti tahun lalu, dilakukan dalam dua sesi saja. Sekolah dan siswa sudah siap. Komputer juga sudah cukup. Hanya ada beberapa sekolah yang masih menumpang. Sekolah-sekolah yang siswanya tidak terlalu banyak," kata Dedi. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
59 Peserta mengikuti Lomba Merangkai Buah
59 peserta ikut meramaikan Lomba Merangkai Buah dalam Memperingati Hari Kartini Tahun 2019. Kegiatan ini digelar di Grha Pandawa Balaikota Yogyakarta, Rabu (24/4). Acara ini terselenggara rutin setiap tahunnya. Setiap Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unsur pelaksana wajib mengirimkan satu tim yang terdiri dari dua orang. Jenis lomba dalam merangkai buah ini bebas sesuai kreatifitas masing-masing peserta. Setiap buah harga bahan maksimal sekitar Rp 100 ribu dan ini semua di tanggung oleh pihak DWP. Salah satu juri dalam ajang lomba merangkai buah, Idayati mengatakan penilaian tidak memerlukan banyak criteria, namun dilihat dari tingkat kreatifitasnya. "Kriteria penilaian ini meliputi kreatifitas, kesesuaian Tema dan Keindahan dalam merangkai buah yang sudah di siapkan oleh masing-masing peserta" katanya. Bahan dasar buah masih berbentuk utuh. Selain itu bahan dirangkai di lokasi lomba yang di taruh diatas meja peserta. Sebelumnya, Panitia atau juri lomba sudah melakukan pengecejan bahan sebelum lomba dimulai. Pelaksanaan lomba ini memakan waktu hingga 60 menit. Hadiah yang di dapatkan bagi peserta yang memenangkan lomba merangkai buah tinggi meliputi, Juara pertama yang dimenangkan oleh Dinas Pertanian dan Pangan mendapatkan hadiah Rp 2 Juta, Juara kedua oleh Kementrian mendapatkan uang tunai sebesar Rp 1,7 jutaan, juara ke tiga dari Kecamatan Umbulharjo mendapatkan hadiah uang tunai senilai Rp 1,5 Juta rupiah. Tidak hanya itu, peserta juga mendapatkan juara harapan satu dan dua juga mendapatkan hadiah yakni, juara harapan satu dimenangkan oleh Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil mendapatkan hadiah Rp 1,2 Jutaan, Harapan ke dua dari Lapas Wirogunan mendapatkan Rp 1 Juta. Penasehat DWP, Poerwati Soetji Rahajoe berharap dengan adanya kegiatan lomba ini mampu bemberikan sifat positif dan keratif bagi warga kota Yogyakarta. "Ini merupakan salah satu dibidang pendidikan dan ketrampilan, kita memang memberikan failitas kepada anggota. Saya kirra ini adalah suatu ilmu untuk memotifasi selalu berperan aktif dalam kegiatan" ungkapnya Soetji Rahajoe menambahkan, keuntungan yang didapatkan tidak hanya untuk ibu-ibu yang terbiasa dengan merangkai buah, namun juga untuk ibu-ibu pemula. "Kegiatan ini keuntungannya tidak pribadi, untuk ibu-ibu yang memiliki usaha bisa menambah skill yang di punya, selain itu untuk ibu-ibu bisa menarik minat di bidang ini. Kita disini hanya memfasilitasi memicu ibu-iubu untuk mendalami lagi" ungkapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
UMKM didorong Miliki Izin P-IRT
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan terus mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah khususnya yang bergerak di bidang kuliner untuk memiliki Izin Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT). Langkah tersebut dilakukan salah satunya dengan menggelar penyuluhan keamanan pangan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Para pelaku juga disosialisasikan prosedur mengurus P-IRT oleh Dinas Kesehatan. Wakil Waliota Yogyakarta Heroe Poerwadi pun mengapresiasi langkah tersebut, Ia menilai Yogyakarta memiliki potensi pasar kuliner yang cukup besar. Dengan kondisi itu, Ia meminta para pelkau UMKM untuk bisa mengambil keuntungan. "Industri kuliner atau makanan telah menjadi salah satu pilar penyumbang PDRB Kota Yogyakarta. Berbagai kuliner baik yang tradisonal maupun modern ada dan tersaji di Kota Yogyakarta," ucap Heroe Poerwadi dalam Pelatiahan Sertifikat Industri Rumah tangga Pangan di RS Pratama Yogyakarta, Rabu (24/4/2109). Sebagai Kota tujuan wisata dengan ragam kuliner maka, menurutnya, pelatihan standardisasi pengolahan pangan atau yang sering di sebut PIRT merupakan suatu keharusan mengingat wisatawan yang berkunjung dan berbelanja di Kota Yogyakarta membutuhkan kepastian bahwa produk olahan pangan yang dibeli telah memenuhi standar kualitas produk, standar kesehatan produk, dan halal serta kemasan yang baik. "Dari pelatihan yang telah diselenggarakan yang ke sekian kali ini, membuktikan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta peduli dan memprioritaskan program yang berpihak pada pelaku industri olahan pangan berbasis rumah tangga," ucapnya. Selain itu, masih kata Heroe, juga sebagai upaya untuk membangun branding Kota Yogyakarta sebagai destinasi wisata kuliner yang berkualitas, sehat dan halal. Berdasarkan data yang diperolehnya dari pihak penyelenggara layanan belanja hantaran kuliner, bahwa belanja kuliner di Yogyakarta bisa sampai milyaran dalam sebulan dengan pelaku usaha sekitar 6000 pengusaha, bahkan untuk ranking pertama bisa meraup Rp.450 juta sebulan melalui layanan hantaran makanan berbasis online. "Angka tersebut belum termasuk pelanggan yang langsung beli ke tempat tersebut. Manisnya potensi pasar kuliner tersebut bias juga dunikmati para pelaku industri olahan pangan rumah tangga sepanjang mampu memenuhi standar mutu dan layanan," tandasnya. Lebih lanjut Heroe menuturkan, Pemerintah Kota Yogyakarta juga memiliki Jogja Smart Service yang di dalamnya terdapat konten Dodolan dan Nglarisi, dari konten tersebut diharapakan pelaku UMKM di Kota Yogyakarta dapat melakukan promosi dan penjualan produknya. "Selain itu melalui program gandeng gendong Pemerintah Kota Yogyakarta juga memiliki program fasilitasi dan pemberdayaan melalui program pembelian produk olahan pangan warga Kota Yogyakarta melalui APBD yang berkisar pada angka 38 milyar tiap tahun," terangnya. Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Fita Yulia Kisworini menambahkan, bahwa pelatihan ini merupakan program rutin Dinas Kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas produk dari mulai pemilihan bahan baku, cara mengolah yang hygenis, cara menyajikan dan kemasan yang memenuhi standar mutu. "Dengan terpenuhinya standar mutu produksi maka produk makanan olahan akan aman untuk dikonsumsi dan halal. Pencantuman PIRT dan halal dalam sebuah produk olahan akan memberikan rasa aman bagi pelanggan dan mampu bersaing di pasar," tandasnya. (Oni)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pastikan Berjalan Lancar, Walikota Pantau Langsung UN
Guna memastikan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP/MTS berjalan dengan baik, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, melakukan peninjauan lansung pelaksanaan UN tersebut di SMP Negeri 9 Yogyakarta. Dalam kunjungannya di hari ketempat UNBK tersebut, proses ujian berjalan dengan baik. "Kami melakukan kunjungan ke beberapa sekolah untuk melihat secara langsung pelaksanaan UN dan semua sekolah tidak ada yang mengalami kendala di hari pertama pelaksanaan UN," tandas Walikota di sela sela pantauannya, Kamis (25/4/2019). Ia mengimbau kepada para guru pengawas untuk tidak memberikan ketegangan kepada para siswa yang mengikuti ujian. "Saya harap para pengawas melaksanakan tugas dengan penuh integritas dan tanggung jawab, tapi jangan buat anak-anak jadi panik. Tetap mengawasi dalam kerangka melayani. Saya harap kehadiran pengawas di tengah anak-anak saat ujian bisa membuat mereka jadi lebih percaya diri, tuturnya. Ia berpesan agar siswa dapat mengerjakan soal dengan percaya diri dan tidak percaya pada bocoran jawaban UN. Anak-anak harus konsentrasi mengerjakan soal untuk mendapatkan hasil terbaik, harus percaya diri, jangan percaya dengan bocoran jawaban, dan tidak lupa untuk berdoa agar kalian dapat mengisi jawaban dengan lancar, katanya. Selain melakukan monitoring, kehadirannya kali ini sekaligus untuk memberikan semangat dan motivasi para peserta. Dengan begitu pihaknya pun optimis UNBK di Kota Yogya bisa berjalan dengan lancar. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Dorong Pembangunan Infastruktur Kota Yogya Dengan Program Padat Karya
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta selalu berkomitmen untuk serius menangani kawasan kumuh di wilayahnya. Penangangannya dengan melibatkan warga setempat dengan program padat karya. Program ini diharapkan mampu menekan angka kemiskinan. Pada Tahun 2019 ini program Padat Karya Infrastruktur difokuskan pada Kelurahan Giwangan dan Kelurahan Pandeyan yakni berupa pembuatan jalan paving blok. "Program Padat karya infrastruktur di Kelurahan Giwangan berupa paving block di RW 6 dengan ukuran 56x3m dan di Pandeyan terdapat dua titik yakni di RW 5 dengan ukuran 146x1,1m dan RW 7 dengan ukuran 158x1,5m" Kata Kepala Dinas Koperasi UKM, Nakertrans Kota Yogya, Christina Lucy Irawati di lokasi, Jumat (26/04/2019). Pada pengerjaan padat karya infrastruktur tersebut, lanjutnya, melibatkan 24 orang di masing-masing kelurahan sehingga total ada 48 orang untuk Giwangan dan Pandeyan, sedangkan waktu pelaksanaan selama 30 hari, dimulai pada 20 Maret 2019 lalu. "Meskipun program ini dilakukan dalam waktu yang tidak lama tetapi diharapkan tetap dapat menjadi stimulus untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, sehingga kedepan program singkat ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi seluruh masyarakat di Kelurahan Giwangan dan Pandeyan" ungkapnya. Sementara itu menurut Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, pembangunan infrastruktur tersebut selain dapat bermanfaat bagi warga disekitar proyek, program ini juga dapat dirasakan oleh warga masyarakat secara luas dalam melaksanakan aktifitas keseharian, sehingga aktifitas masyarakat tidak terganggu dengan kondisi jalan yang tidak bagus. "Program infrastruktur Padat Karya dapat menciptakan budaya gotong royong dan kebersamaan yang ada di tengah masyarakat sebagai motor penciptaan lapangan pekerjaan bagi warga," ujarnya. Ia berharap bagi masyarakat Giwangan dan Pandeyan dengan diresmikannya jalan tersebut dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan perekonomian wilayah melalui kemudahan aksesibilitas, peningkatan produktifitas dan terkelolanya sumber daya lokal secara maksimal. "Warga masyarakat juga harus memelihara dan merawatnya sehingga segala fasilitas yang dibangun dapat terus dinikmati oleh generasi anak cucu kita nanti. Rasa handarbeni atau memiliki terhadap segala fasilitas umum hendaknya dapat kita pupuk sehingga keberadaan fasilitas umum senantiasa terawat dengan baik" katanya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Potensi Wisata Halal Yogyakarta Terus Didorong
Kota Yogyakarta dinilai sebagai salah satu Kota di Indonesia yang memiliki potensi pasar wisata halal yang cukup besar. Karena itulah Pusat Penelitian Badan Keahlian Sekretariat Jenderal DPR RI pun bertolak ke Yogyakarta untuk melakukan sebuah penelitian, kamis (25/4/2019). "Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan masukan terkait regulasi yang diperlukan dalam rangka mendorong potensi pariwisata halal di daerah," ucap salah satu peneliti Badan Keahlian Sekretariat Jenderal DPR RI, Hilma Meilani di Hotel Sofyan Inn Unisi. Potensi pariwisata halal secara nasional telah tercermin dalam keberhasilan Indonesia menempati peringkat pertama sebagai destinasi pariwisata halal berdasarkan Global Muslim Travel Index (GMTI) Tahun 2019. "Provinsi DI Yogyakarta juga menempati posisi keenam sebagai destinasi halal terbaik nasional setelah Lombok, Aceh, Jakarta, Sumatera Barat, dan Jawa Barat. Hal ini menunjukkan potensi pariwisata halal di Kota Yogyakarta sengat besar," jelasnya. Poin yang diperoleh antara lain, sambungnya, pendekatan moslem friendly di setiap obyek wisata. Penekanan ada pada perbaikan kualitas kebersihan dan ketertiban pada setiap obyek wisata di Yogyakarta dengan penyediaan sarana ibadah yang memadai. "Pemerintah Kota Yogyakarta sudah menerbitkan serangkaian Peraturan Daerah yang membatasi penjualan minuman beralkohol khusus untuk hotel bintang tiga ke atas dalam rangka menciptakan kenyamanan bagi wisatawan yang menginap," kata Hilmi. Hilmi kembali menjelaskan, Kebijakan ini ditempuh dalam rangka memastikan ketersediaan wisata kuliner halal bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta. Pemerintah juga perlu memikirkan kemudahan dalam penerbitan sertifikasi halal bagi pengusaha di industri pariwisata. Sertifikat halal selain akan meningkatkan omset bagi pengusaha, di level makro juga akan mendorong pendapatan devisa secara nasional. Dalam kesempatan itu, Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, di Perancis, Taiwan, jepang telah melaksanakan konsep wisata halal, dimana di negara tersebut terdapat hotel, kantor, sarana publik memiliki fasilitas ibadah dari mulai tempat wudhu, kamar mandi, Mushola dan Masjid, di kamar hotel terdapat sajadah, petunjuk arah kiblat, alat perlengkapan sholat, Al Qur"an dan menyediakan sajian masakan yang halal. Lebih lanjut Wakil Walikota menjelaskan bahwa wisata halal adalah segmen pasar, dimana ada pasar yang menuntut tersedianya destinasi wisata yang halal, agar warga dapat menjalankan ibadah sesuai agama dengan aman, nyaman, dan tertib. "Kata aman adalah tersedianya makanan halal yang tidak membuat wisatawan ragu dalam menyantap makanan, kata nyaman dapat menjalankan ibadah dengan sarana poreasarana yang memadai, sedangkan kata tertib adalah dalam melaksanakan wisata dan beribadah dijalani dengan tertib," jelasnya. Di Kota Yogyakarta, sambungnya, terdapat kampung internasional Pawirotaman dan Sosromenduran. Di kedua kampung tersebut terjadi benturan budaya akibat perilaku wisatawan mancanegara dengan warga lokal. "Meski demikian dengan kearifan lokal permasalahan tersebut dapat dikompromikan. Selain itu juga terdapat wisata religi, misal di Masjid Gede Kauman Kraton Yogyakarta," paparnya. Dalam kesempatan yang sama Toufik Ridwan, ketua Persatuan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) DIY, potensi wisata halal di Yogyakarta sangat potensial. Hal ini merujuk pada Jogja Festival Halal yang beberapa saat lalu diselenggarkan, dimana pesertanya mulai dari hotel syariah, Restoran dan makanan halal, spa dan pijat syariah, yang mana dari peserta tersebut telah memenuhi standar sebagai destinasi wisata halal. (Oni)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pembayaran Wajib Pajak PBB Targetkan Rp 82 Miliar
Acara pekan panutan pembayaran PBB tahun 2019 diadakan di Grha Pandawa Yogyakarta, Kamis (25/4). Kegiatan ini merupakan salah satu pembayaran pajak demi kelancaran, kesuksesan program dan kegiatan bangunan di segala bidang. Salah satu sumber pendapatan dalam pembiayaan pembangunan berasal dari penerimaan pajak daerah. Begitu pula dengan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai salah satu sector penerimaan Negara pemegang peran penting dalam pembiayaan pembangunan Kota Yogyakarta. Pimpinan BPD DIY Cabang Senopati, Wahyu Wijonarko mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan panutan kepada masyarakat dan karyawan yang ada di Kota Yogyakarta. "Saya berharap masyarakat, karyawan wajib membayar pajak dengan ketetapan yang sudah ditentukan" ujarnya. Tambahnya, penyediaa wajib pajak merupakan layanan dalam rangka terus berupaya meningkatkan inergitas kesadaran masyarakat dalam pembayaran wajib pajak. "Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan transparasi akredibilitas kecepatan dengan upaya yang di lakukan oleh PBB" katanya. Pada tahun ini telah diserahkan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun 2019 sebanyak Rp 95 Miliar. "Saya berharap dengan acara ini masyarakat akan tergugah hatinya untuk menunaikan kewajibannya membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebelum batas waktu terakhir pembayaran pajak" ungkapnya. PBB menargetkan pada tahun 2019 total pajak sebesar Rp 82 Miliar dapat terealisasikan dengan optimal, bahkan mampu melebihi target yang ditetapkan. Kegiatan ini tidak hanya sebagai pembayaran wajib pajak saja, namun panitia menyediakan berbagai doorprice berupa TV, Kulkas, dan lain sebagainya untuk diberikan kepada warga ataupun karyawan yang ikut serta dalam kegiatan ini. Pelayanan yang dilakukan oleh PBB ini didukung oleh Bank Pembangunan Daerah DIY. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Sambut Bulan Ramadhan, Karangwaru Gelar Kirab Budaya Merti Dusun
Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan warga Kelurahan Karangwaru Kota Yogyakarta menggelar kirab budaya merti dusun untuk kali pertama, Sabtu (27/4/2019). Mengambil start dari lapangan Karangwaru, kirab yang terdiri dari bregodo, barongsai, hingga gunungan sayuran bergerak mellintas jalan magelang. Berhasil menyita perhatian warga, acara Merti dusun Karangwaru juga diramaikan dengan pameran produk UMKM setempat, hingga pagelaran ketoprak di malam harinya. Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyambut hangat kirab budaya ini, pihaknya pun berharap kirab ini bisa menjadi agenda rutin di Karangwaru, sehingga bisa dilaksanakan setiap tahun menjelang Bulan Suci Ramadhan. "Aacara ini adalah bukti bahwa warga di Karangwaru selalu kompak dan mengutamakan kebersamaan dan gotong royong," ucap Heroe. Pihaknya berharap kirab ini bisa menjadi pemicu semangat baru warga karangwaru sekaligus menjadi media untuk mengeratkan kebersamaan antar warga sehingga tercipta karangwaru yang lebih baik lagi. "Karangwaru salah satu dari lima kelurahan terbaik di Kota Yogyakarta, ini adalah bukti bahwa karangwaru memang memiliki potensi yang bagus. Warganya pun memiliki perhatian yang besar terhadap kemajuan karangwaru," imbuhnya. Disis lain Heroe juga menuturkan, Budaya adalah modal untuk menyatukan, budaya menjadikan kita selalu merasa bersama. Ia juga mengingatkan, dengan menjaga dan melestarikan tradisi budaya maka kerukunan akan terus terjaga dan terpupuk dengan baik. Heroe mengajak warga Karangwaru untuk bersama-sama mendorong kemajuan Karangwaru. "Selain itu yang tidak kalah pentingnya semoga dengan merti budaya ini, kita nanti bisa memasuki bulan ramdhan dengan penuh khusyuk dan memberikan berkah bagi kita semua," pungkasnya. (Tam)