Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pelatihan World Bank Guna Mempelajari Program Bantuan Pangan Non Tunai di Kota Yogyakarta
Dalam rangka pelaksanaan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) di kecamatan Gondokusuman kota Yogyakarta Kamis (15/3). World Bank bekerjasama dengan Dinas Sosial melaksanakan kunjungan Lapangan Pelatihan Word Bank. Anggota delegasi Word Bank dari berbagai negara antara lain Vietnam, Nepal, Timorleste, dan Srilangka. Perwakilan Dilegasi semua datang dari Pmerintah kota Dinas sosial masing-masing tiap negara. Salah satu terobosan terbaru dilakukan oleh pemerintah kota Yogyakarta melalui Dinas Sosial dengan mengubah pembayaran yang semula tunai menjadi nontunai. Hal ini dikarenakan melihat efektifitas warga yang semakin bertambah dari tahun ke tahun semakin banyak. Selain itu program yang sudah berjalan sejak 2016 ini digalakkan penyaluran bantuan pangan secara nontunai. Bantuan pangan ini diberikan untuk mengurangi beban pengeluaran dengan memberikan penerimaan bantuan dan memberikan nutrisi yang seimbang secara tepat waktu yang nantinya diberikan kepada warga. Sedangkan pihak PKH memberikan sosialiasi terhadap kecamatan untuk saling koordinasi dalam membuat suatu kegiatan yang berkaitan dengan BPNT. Salah satu Peserta Pelatihan ISPA Chang Qin Sun mengatakan cara kerja masyarakat di Indonesia yang membuat kami datang ke Indonesia, salah satunya dengan mendatangi kecamatan Gondokusuman. "alasan kami memilih dan datang ke indonesia adalah kami ingin meminta bantuan dari PKH terhadap kemajuan warga dan ibu sekalian, karena di indonesia sudah melalui kemajuan, mengubah tunai menjadi non tunai" Ungkapnya. Pada tahun 2018 sudah ada 14 kecamatan yang memiliki program nontunai bersama PKH. Selain itu dari pihak PKH menerima peserta setidaknya 95% dan memperoleh BPNT. PKH berupaya agar seluruh peserta memperoleh komunitas program seperti kartu Indonesia Pintar yaitu dikhususkan untuk program belajar anak. Semua berupaya memperoleh secara komplit baik dari pemerintah maupun swasta. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Yogyakarta Lakukan Penanggulangan Bencana Alam melalui Kampung Tangguh Bencana (KTB)
Pemkot Yogyakarta menyambut kunjungan kerja DPRD Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi rabu (14/3) di ruang bima. Dalam rangka mempelajari bagaimana Kota Yogyakarta menjadi salah satu kota penanggulangan bencana alam dengan membentuk Kampung Tangguh Bencana (KTB). Kunjungan kerja tersebut dihadiri oleh Staf Ahli Walikota Bidang Perekonomian Bejo Suwarno, Wakil ketua DPRD Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi Hardizal, rombongan anggota dari DPRD dan narasumber yang terkait dengan penanggulangan bencana alam. Staf Ahli Walikota, Bidang Perekonomian Bejo Suwarno mengatakan, seperti yang kita ketahui kejadian gempa bumi 27 mei 2006 lalu menunjukkan belum adanya keisap siagaan seluruh warga dalam menanggap bencana. Selain itu bencana juga terjadi pada tahun 2014 yaitu hujan abu vulkanik Gunung Kelud. Saat itu rumah sakit adalah salah satu yang berperan besar pada saat bencana alam terjadi. "pada tahun 2007 peran Rumah Sakit sangat besar pada saat bencana alam terjadi di DIY, bahkan korban juga ikut rekontruksi dalam penanganan bencana alam tersebut." ungkapnya. Melihat kota Yogyakarta menjadi kota penanggulangan bencana alam, Pemerintah kota Yogyakarta membuat Peraturan Daerah Kota Yogyakarta nomor 3 tahun 2011 tentang Penanggulangan Bencana Daerah, yang merupakan pengganti Peraturan Daerah Kota Yogyakarta nomor 15 tahun 2009, tentang penanggulangan bencana daerah yang sudah tidak relevan dengan kebutuhan masyarakat. Pasal dalam Perda tersebut memuat tentang forum untuk mengurangi risiko bencana. Dimana anggota yang terkait dalam penanggulangan bencana antara lain adalah unsur pemerintah daerah, TNI dan POLR, dunia pendidikan, media massa, organisasi masyarakat sipil, dan dunia usaha. Pemerintah juga membuat Kampung Tangguh Bencana (KTB) di wilayah kota Yogya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Yogya membentuk 75 kampung tangguh bencana dan di tahun 2018 akan menambahkan 15 KTB baru. Bejo Suwarno mengatakan, selain membentuk kampung KTB juga akan melakukan evaluasi terhadap KTB yang sudah di bentuk, guna mengetahui bagaimana perkembangan kampung tersebut dari sisi kesiapsiagaan masyarakat masyarakat menghadapi bencana dan kondisi peralatan yang sudah diberikan. "silahkan bisa di bandingkan dan diadobsi atau di replikasi mengenai cara kerja kami menangani bencana alam di kota Yogyakarta, salah satunya membentuk KTB yang ada di wilayah kota Yogya" ungkapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Indomarco Pratama Bantu Rehab SD Tukangan Jogja Melalui Program CSR
Gedung Sekolah Dasar Negeri Tukangan Kota Yogyakarta telah selesai direnovasi dan diserahkan kepada Pemerintah kota Yogyakarta melalui Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Dana renovasi berasal dari bantuan program CSR PT. Indomarco Prismatama (Indomaret). Dengan selesainya renovasi diharapkan proses belajar mengajar di sekolah itu berjalan lebih baik, lancar dan aman bagi para siswa dan guru. Walikota Yogyakarta dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Umum , Dra. MK. Pontjosiwi menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasihnya kepada PT. Indomarco Prismatama yang telah menjawab kebutuhan sarana pendidikan yang memadahi di SD Tukangan. Dikatakan Renovasi SD Negeri Tukangan melalui program CSR ini merupakan bantuan yang sangat berharga bagi seluruh warga SD Negeri Tukangan Yogyakarta. Walikota berharap manfaatnya akan dirasakan oleh kurang lebih 243 peserta didik. Sejalan dengan semangat Segoro Amarto dan Gandeng Gendong yang mengedepankan sinergi antara 5K (Kampung, Kampus, Komunitas, Pemkot dan Korporat), tanggung jawab sosial korporat yang dilakukan oleh PT. Indomarco untuk memupuk kepedulian dan tanggung jawab sosial pelaku usaha utnk berpartisipasi dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat sekitar. Dikatakan semangat korporat untuk ikut berbagi dan terlibat kedalam dunia pendidikan juga semakin banyak. Hal itu, menurut Haryadi, merupakan upaya bersama untuk peningkatan pendidikan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dimulai dari Kota Yogyakarta untuk Indonesia. Manejer PT. Indomarco Prismatama Cabang Yogyakarta Sanjaya Trio Purnomo mengatakan renovasi sekolah SD Negeri Tukangan Kota Yogyakarta ini diharapkan dapat memberi rasa aman dan nyaman bagi para guru, anak didik dan orangtua. "Karena mereka dapat dapat belajar dan mengajar dengan aman tentunya kalau tempatnya bersih, tempatnya terjaga. Mudah mudahan anak didik kita lebih berkembang, lebih baik," ujar Sanjaya. PT. Indomarco telah membantu merenovasi 15 sekolah dan memebrikan bantuan beasiswa kepada 400-an anak didik. Untuk tahun 2018, diawali dengan perbaikan 5 sekolah, dan pemberian beasiswa kepada 233 siswa. Sejumlah 70 siswa diantaranya berada di Kota Yogyakarta. Sanjaya menjelaskan pekerjaan renovasi di SD Tukangan meliputi perbaikan dan bongkar atap, mengecat dinding dan interior dalam, perbaikan instalasi listrik berupa stop kontak, lampu dan CCTV serta teralis pagar pembatas gedung sekolah. Sanjaya berharap kedepan kerjasama PT. Indomarco Prismatama dengan Pemkot Yogyakarta terus diberlangsung. " Kami berharap kerjasama ini tidak berhenti sampai disini saja tetapi betul-betul bisa kita kembangkan lagi, dalam bentuk investasi di kota Yogyakarta dan dapat menyerap tenaga kerja lokal di kota Yogyakarta," imbuhnya. Sementara itu, AS. Windiyanto Kepala Sekolah SD Tukangan menjelaskan proses renivasi gedung sekolah dilakukan kurang lebih tiga minggu. Dirinya mengatakan kondisi atap SD Tukangan sebelumnya mengalami kerusakan yakni pada bagian atap melengkung dan kayu mengalami keropos. "Ada dua uang kelas dan satu ruang kelas yang diperbaiki. Sebelumnya atapnya melengkung dan kayunya sudah kerops semua," jelas Windiyanto. Windiyanto berharap setelah perbaikan gedung sekolah ini proses belajar mengajar di sekolah asuhannya berjalan baik dan lancar serta para guru dan siswa tidak merasa was was akan terjadi atap runtuh yang membahayakan mereka. Renovasi gedung ini menghabiskan dan sebesar Rp. 70 juta lebih. Selain serah terima hasil renovasi gedung SD Tukangan diserahkan pula beasiswa kepada 70 anak didik dari Kota Yogyakarta. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Yogyakarta Targetkan 4500 Bidang Tanah Disertifikasi Tahun Ini
Kota Yogyakarta memulai program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) 2018 di seluruh kecamatan. Melalui program tersebut, Pemkot menargetkan sebanyak 4500 bidang tanah yang tersebar di 14 kecamatan mendapat sertifikat tahun ini. "Hingga tahun 2017 dari total 2,28 juta bidang tanah yang ada di DIY 1.76 juta bidang telah disertifikat dan di tahun 2020 DIY akan menjadi DIY lengkap," ungkap Kepala Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta Sumardiyono saat sosialisasi Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Balaikota, Rabu (14/3). Ia menjelaskan, untuk Kota Yogyakarta dari 14 desa terdapat 88.288 bidang tanah dengan total 83.867 buku tanah. Sementara tanah yang belum terdaftar masih tersisa 4.421. Ia pun menegaskan tahun ini menargetkan 4.500 bidang tanah tersertifikasi melalui PTSL. Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengapresiasi program PTSL yang sudah berjalan sejak tahun 2017 lalu. Menurutnya program ini patut didorong semua pihak demi tercapainya kepastian hukum sekaligus menjadi solusi atas maraknya sengketa hak atas tanah belakangan ini. "Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pertanahan dan Tata Ruang bersama BPN Kota Yogyakarta terus melakukan langkah strategis yang meliputi legalisasi dan re-distribusi aset tanah serta penaatan ruang yang berkelanjutan," jelasnya. Walikota mengaku di Kota Yogyakarta belum semua bidang tanah memiliki sertifikat atau Alas Hak yang pasti. Hal tersebut, menurutnya akan berimplikasi pada pendapatan asli daerah dari Pajak Bumi dan Bangunan. Terkait dengan biaya pendaftaran tanah, Walikota menegaskan, Pemkot sedang merumuskan Rancangan Peraturan Walikota Tentang Pembebanan Pembiayaan Persiapan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap. Walikota berharap Rancangan Perwal tersebut memberikan kemudahan serta fasilitasi bagi kelompok masyarakat pemohon PTSL agar mendapatkan sertifikat tanah tepat waktu dan tepat sasaran. Ditambahkan Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kota Yogyakarta Hari Setya Wacana, Proses sertifikasi tanah melalui PTSL akan dilakukan untuk semua jenis tanah termasuk rumah peribadatan dan tanah berstatus Sultan Ground. Terkait beban pembiayaan Hari menjelaskan, pembiayaan PTSL sebenarnya dibebankan pada APBN kecuali untuk pembiayaan persiapan. "Kami sedang menyiapkan mekanisme pembiayaan tersebut melalui Perwal Petunjuk Teknis dan maret ini kami tergetkan sudah siap," imbuhnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kini SDN Glagah Miliki Lapangan Olahraga
Ada yang berbeda di lapangan olahraga di SDN Glagah. Tak hanya lebih nyaman tapi SDN Glagah kini sudah memiliki tiga fasilitas olahraga. Ya sekitar dua bulan terakhir ini lapangan SDN tersebut sudah semakin nyaman, bersih dan rapi. Ini tidak lain karena Lapangan yang luas tersebut sudah diberi paving block alias lantai batako. Inilah tampilan baru yang diberikan oleh pihak sekolah, sehingga kesan lapangan yang dulu kotor dan berdebu sekarang sudah tidak ada lagi. Hal itu juga menyebabkan teras sekolah dan kamar kecil (toilet) semakin bersih dari pasir yang terbawa oleh sepatu para siswa atau debu yang berterbangan. --Ya Alhamdulillah. Anak-anak juga semakin nyaman berolahraga di lapangan,-- ujar Kepala Sekolah SDN Glagah, Sugeng Lestari. Kini para siswa dapat menggunakan lapangan tersebut sebagai tempat mereka berolahraga, lapangan yang memiliki luas 800m2 ini dapat digunakan untuk bernbagai macam olahraga seperti olahraga bulutangkis, olahraga voli, dan sepakbola. Ditemui usai meresmikan lapangan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogya, Edy Heri Suasana mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya telah melakukan berbagai upaya untuk memajukan pendidikan di Kota Yogya. Salah satunya dengan membuatkan lapangan olahraga bagi para siswa SDN Glagah. "Ini adalah bentuk komitmen Pemkot Yogya di bidang pendidikan guna memberikan kenyamanan saranan dan prasarana dalam proses belajar mengajar" ungkapnya di lokasi, Selasa (13/3) Salah satu murid kelas 5 SDN Glagah, Rena Milenia mengaku senang, karena kini ia dan teman- temannya bisa memanfaatkan lahan yang tadinya tidak berfungsi, sekarang bisa digunakan untuk berbagai kegiatan sekolah. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Lemdiklat POLRI Kagum Dengan Inovasi Daerah yang dilakukan Kota Yogyakarta
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyambut kunjungan kerja Benchmarking To The Best Practices Diklatpim TK. IV Pusat Pendidikan Administrasi Lemdiklat POLRI, dalam rangka mempelajari inovasi pelayanan publik di Kota Yogyakarta, selasa (13/3) di ruang Bima. Kunjungan kerja tersebut di hadiri oleh Staf Ahli Walikota, Bidang Perekonomian Bejo Suwarno dan Wakil Kepala Pusat Pendidikan Administrasi Lemdiklat POLRI, Muhammad Rois dan narasumber terkait dengan inovasi daerah di Kota Yogyakarta. Kesadaran pentingnya inovasi daerah saat ini ditandai dengan terbitnya Undang-Undang no. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang memberikan peluang pemerintah daerah untuk melakukan inovasi. Dalam rangka peningkatan inovasi daerah di Kota Yogyakarta memiliki delapan inovasi yang diusulkan dalam Penghargaan Pemerintah Inovasi, Innovative Government Award (IGA) Tahun 2017. Penghargaan Pemerintah Inovasi IGA meliputi, KBS Online, Keluarga Bersama di Kecamatan Danurejan, Rumah Terampil Keparakan, Public Safety Center (PSC) 119, Rumah Sehat Lansia, Penataan Penerangan Jalan Umum (PJU) Lingkungan, serta Unit Pelayanan Informasi dan kelurahan (UPIK). Setiap inovasi memiliki latar belakang permasalahan secara spesifik. Namun Pemerintah Daerah berpedoman pada prinsip sebagai bentuk peningkatan inovasi daerah yang dimiliki Kota Yogyakarta. Wakil Kepala Pusat Pendidikan Administrasi Lemdiklat POLRI, Muhammad Rois mengatakan pembaharuan inovasi daerah memerlukan persiapan yang cukup panjang. Hal ini yang membuat Diklatpim TK. IV Pusat Pendidikan Administrasi Lemdiklat POLRI berkunjung ke Kota Yogyakarta. "kami semua sudah sering mengunjungi di kota yogyakarta. Kami menilai kota yogyakarta adalah salah satu kota yang layak Benchmarking. Yang terpenting kami bisa mengadobsi, memberikan inspirasi positif dan mengambil yang terbaik. Siapa tahu bisa di aplikasikan di kota kami," ucapnya. Sedangkan Staf Ahli Walikota, Bidang Perekonomian Bejo Suwarno mengatakan tujuan inovasi pelayanan publik untuk mempebaiki kinerja dan meningkatkan pelayanan publik yang ada di Kota Yogyakarta. "ditujukan untuk meningkatkan keunggulan yang kompetitif dengan memperbaiki kinerja administrasi melalui peningkatan produktifitas, yaitu dengan cara memperbaiki mutu produk dan pelayanan, dimana diberikan praktek-praktek terbaik yang nantinya akan digunakan pada tugas pokok mereka" ucapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Evaluasi Reformasi Birokrasi, Yogyakarta Raih nilai BB
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta meraih predikat BB alias sangat baik dari hasil evaluasi reformasi birokrasi yang dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB). Rapor Evaluasi Reformasi Birokrasi tersebut diserahkan langsung oleh Sekretaris Deputi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan (RB Kunwas) Didid Noordiatmoko kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta Titik Sulastri di Hotel Tentrem, Senin (12/3). Evaluasi dilakukan terhadap delapan area perubahan reformasi birokrasi, yaitu Mental Aparatur, Pengawasan, Akuntabilitas, Kelembagaan, Tatalaksana, SDM Aparatur, Peraturan Perundang-Undangan, dan Pelayanan Publik. "Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap indeks reformasi birokrasi serta tanggapan masyarakat pengguna layanan, yang dilakukan dengan penilaian lapangan," Ucap Sekretaris Deputi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan (RB Kunwas) Didid Noordiatmoko saat penyerahan hasil evaluasi reformasi birokrasi di Hotel Tentrem, Senin (12/3). Lebih jauh Didid menuturkan, Evaluasi ini berbeda dengan evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), yang juga dilakukan setiap tahun. Ia menambahkan, bobot untuk delapan area perubahan sebesar 50 persen, sedangkan indeks reformasi birokrasi dan tanggapan masyarakat 40 persen. "Survei itu dilakukan untuk mengetahui seberapa besar masyarakat merasakan perubahan-perubahan serta pelaksanaan Reformasi Birokasi di Pemerintahan Daerah (Pemda). Hasil penilaian itu kita gabung, sehingga mucul indeks Reformasi Birokrasi," tendasnya. Ia mengatakan berbagai upaya dilakukan pihaknya untuk mempercepat reformasi, baik di pusat maupun daerah. Caranya dengan coaching serta bimbingan teknis. Melalui upaya tersebut diharapkan aparatur sipil negara dapat lebih reform yang bukan sekadar membuat dokumen, tapi jelas kinerja dan manfaatnya, sehingga bisa dirasakan oleh masyarakat. Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta Titik Sulastri mengaku cukup puas dengan capaian tersebut. Meski begitu pihaknya akan terus melakukan perbaikan terhadap upaya yang telah dilakukan sejauh ini. Dalam rapor tersebut, Pemkot Yogyakarta berhasil meraih predikat BB atau sangat baik dengan mengantongi nilai indeks reformasi birokrasi 70,63. Angka tersebut lebih besar dibanding capaian tahun 2016 yakni 69,85 dengan predikat B. "Kini parameternya tidak hanya pada upaya perubahan yang telah dilakukan saja, namun juga harus menyasar kepuasan masyarakat terhadap perubahan tersebut," jelasnya. Langkah perbaikan tersebut sambungnya, menyasar pada tiga point penting reformasi birokrasi yakni, Birokrasi yang bersih dan akuntabel, Birokrasi yang efektif dan efisien, serta Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Menanam Padi di Polybag, Mengapa Tidak?
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyambut baik keterlibatan Persatuan Perusahaan Penggilingan Padi (Perpadi) Yogyakarta dalam rangka memberikan edukasi pengenalan metode penanaman padi menggunakan polybag. Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya sengaja menggandeng Perpadi sebagai mitra dalam menumbuhkan kesadaran budidaya bercocok tanam untuk masyarakat Kota Yogya khususnya bagi generasi muda. Menurut Wawali dengan memberi pemahaman kepada masyarakat tentang menanam padi dengan metode polybag dapat menumbuhkan hobi berkebun meskipun masyarakat hanya memiliki lahan yang sempit. "Menanam padi tidak harus di sawah, menanam padi juga bisa menggunakan lahan sempit sekalipun seperti di pekarangan rumah," katanya usai memberikan edukasi budidaya tanaman dengan metode polybag di kawasan titik nol, Sabtu pagi (10/3). Kali ini yang jadi sasaran Perpadi adalah siswa Sekolah Dasar. Anak anak sekolah sengaja dipilih karena menurut mereka anak " anak harus di berikan kesadaran bercocok tanam sejak dini. Wawali berharap generasi muda dapat memanfaatkan metode ini sebagai salah satu solusi agar Kota Yogya bisa berswasembada beras dan tidak bergantung pada wilayah lain. "Apabila setiap siswa menanam satu polybag padi, bila dijajarkan bisa mencapai hektaran polybag padi." jelasnya. Sementara itu Ketua Perpadi, Arif Yuniarto Kurniawan menjelaskan, menanam padi dalam polybag selain murah juga perawatannya yang lebih mudah. "Dengan metode polybag ini kebutuhan air juga tidak terlalu banyak, meminimalisir serangan hama, dan juga mudah dalam monitoring" ujarnya. Salah satu peserta sosialisasi tersebut adalah Suhadi, warga Kadipaten ini mengaku sudah mencoba menanam padi dengan metode Polybag di rumahnya, hasilnya memuaskan. Bahkan Ia sekrang jarang membeli beras untuk kebutuhan makan keluraganya. Dari mulai tanam hingga bisa dipanen memerlukan waktu 109 hari. Dari 1,5 kilogram bibit padi, diperkirakan bisa menghasilkan sekitar dua kuintal gabah, katanya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wawali : Drone Pintu Masuk Anak kepada Cinta Teknologi, Taman Pintar dan UGM Wacanakan Lomba Robot Terbang
Taman Pintar Yogyakarta bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta akan mengembangkan dan mengenalkan tehnologi robotik khususnya Unamanned Aerial Vehicle atau Drone kepada warga masyarakat terutama kepada anak sekolah. Salah satu kegiatan yang akan digelar adalah kegiatan lomba robotik terbang (drone) di tahun 2018 ini. Kerja sama ini telah dituangkan dalam sebuah nota kesepahaman (MOU) antara Taman Pintar Yogyakarta ( Pemkot Yogyakarta) dan UGM, pada Jumat, (09/03/2018) di Balaikota Yogyakarta. Selain penantanganan MOU juga dilaksanakan workshop tentang drone dan peserta diberi kesempatan praktek mengemudikan drone. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi juga ikut memraktekkan cara mengemudikan drone. Usai praktek mengemudikan drone Wakil Walikota Heroe Poerwadi berkomentar bahwa dalam bermain drone dibutuhkan perasaan dan keterampilan. Menurut Heroe permainan drone telah banyak dilakukan oleh warga masyarakat. Akan tetapi yang perlu mendapatkan perhatian adalah setiap orang yang memainkan itu mengerti akan kemanfaatan drone dan harus mengetahui etika bermainnya. "Banyak dari kita juga sudah terbiasa melakukan permainan permainan seperti ini. Tapi dengan main drone inikan kita bicara tentang disamping soal rasa dan keterampilan tetapi juga kemanfaatan dan etika bermainnya. Yang selama ini kita mainkan masih baru sebatas hobi tetapi yang belum kita lakukan adalah drone ini bisa dipakai untuk apa dan lain sebagainya," ujarnya. Heroe menambahkan permainan drone ini merupakan pintu masuk untuk membuat anak anak atau warga masyarakat memiliki minat dan kecintaan terhadap dunia teknologi. "Nah, kalau kita berani main drone itu adalah pintu masuk kita mengenal tehnologi. Karena kemudian kita akan terbiasa utak atik merakit ini, merakit itu dan segala macam. Jadi permainan drone ini sebenarnya pintu masuk untuk kita supaya cinta teknologi dan kemudian kita pelajari," imbuhnya. Heroe berharap banyak dari warga masyarakat terutama anak anak sekolah berminat menggeluti dunia ini agar memiliki keterampilan dan ilmu untuk membuat dan mengembangkan drone dengan rakitan yang lebih baik dan banyak lagi. Tentang kemanfaatan drone khususnya bagi Pemkot Yogyakarta sendiri Heroe mengatakan bahwa sebagai kota pariwisata drone bisa dimanfaatkan untuk menampilkan gambar suasana Kota Yogyakarta dari sudut yang berbeda yang tidak dijangkau dengan memotret dengan cara yang alamiah . "Drone ini akan memberikan kekuatan kepada kita untuk mengambil sudut yang berbeda yang tidak bisa diambil (dipotret) secara alamiah. Dan akan membantu kita untuk manyajikan Jogja dari sudut pandang drone. Drone inilah kemudian bisa membawa orang bisa lebih memahami. Saya kira semua orang juga akan senang kalau melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda," kata Heroe. Workshop menghadirkan nara sumber Dr. Gesang Nugroho ketua GR. Aeronautika UGM Yogyakarta. Gesang menjelaskan Unamanned Aerial Vehicle atau yang biasa dikenal dengan drone merupakan suatu pesawat yang dilengkapi dengan mikroprosesor, sensor-sensor, aktuator, GPS, sistem komunikasi data dan lainnya sehingga dapat terbang secara otommatis mengikuti program yang diberikan atau dapat dikendalikan dari jarak jauh. Dijelaskan, drone terdiri dari dua tipe yakni Fixed Wing dan Rotary Wing. Untuk bisa terbang, kata Gesang, sebuah pesawat dipengaruhi beberapa gaya seperti gaya berat (weight force), gaya angkat (lift force) gaya dorong (thrust) dan gaya hambat (drag force). Pesawat juga harus memiliki perangkat kendali pesawat yakni Elevator, di bagian sirip horisontal ekor pesawat, berfungsi sebagai mengendalikan pesawat naik dan turun (pitch). Rudder, bagian sirip vertikal ekor pesawat difungsikan untuk membelokkan pesawat ke kiri dan ke kanan. Aileron, terletak di bagian kiri dan kanan sayap berfungsi mengendalikan pesawa agar dapat berguling (roll) ke kiri dan ke kanan. Dr. Gesang menambahkan drone ini difungsikan untuk kepentingan hiburan (entertainment) seperti TV dan film. Selain itu, untuk kegiatan Mapping dan monitoring, penyemprotan, keperluan militer dan juga membantu dalam dunia kesehatan sebagai pengantar perlengkapan P3K. Dr. Gesang juga menyampaikan dalam bermain drone harus juga memperhatikan etika. Meskipun diakui hingga saat ini belum ada aturan detail tentang penggunaan drone. Namun dia mengingatkan agar pecinta drone tidak bermain di daerah atau areat terlarang atau tidak diperbolehkan. Sementara itu , Plt. Kepala Pariwisata Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono mengatakan dari sisi Taman Pintar teknologi drone akan menjadi salah satu pengembangan di Taman Pintar. Dikatakan, selama ini di Taman Pintar sudah ada kegiatan lomba roket air dan lomba robotik. Drone ini menurut Yunianto sudah menjadi wacana yang akan dikembangkan dan akan menjadi agenda reguler kegiatan di Taman Pintar. Yunianto berharap kegiatan robotik terbang (drone) ini akan diakui oleh tingkat pusat. "Kita wacanakan ada lomba robot terbang. Taman pintar sudah bekerja sama dengan UGM untuk merencanakan wacana lomba robot terbang. Dan ini akan menjadi agenda reguler kegiatan di Taman Pintar. Dan mudah-mudahan diakui ditingkat pusat. Sehingga kita bisa setiap tahunnya kita bisa mengadakan lomba roket, air, lomba robotik dan lomba robot terbang atau drone," ujar Yunianto. Yunianto menambahkan, rencana pelaksanaan robot terbang ini akan dilaksanakan pada awal tahun ini sebagai pemanasan pelaksanaan lomba robotik regular tahunan. "Saya berharap diawal tahun ini. Minimal di pertengahan ini. Sebagai pemanasan sebelum lomba robotik reguler," imbuhnya. Robot terbang ini, meurut Yunianto, sudah pernah didemokan pada saat pelaksanaan lomba roket air tahun kemarin (2017). Workshop pemanfaatn drone diikuti oleh peserta dari Dinas Kominfo dan Persandian Kota Yogyakarta, Dinas Arpusda, Taman Pintar dan beberapa instansi terkait. Selain demo pera peserta juga diajak untuk mencoba mengemudikan drone dari yang berukuran kecil hingga besar. Terlihat ada beberapa kepala OPD ikut asyik bermain drone ini. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pawai Budaya Ogoh-Ogoh Di Sepanjang Malioboro
Sepanjang jalan Malioboro diselenggarakan Pawai Budaya Ogoh-Ogoh sabtu, (10/3). Pawai berlangsung mulai pukul 15.00-18.00 WIB. Pawai ini sebagian dari rangkaian kegiatan menjelang perayaan Hari Raya Nyepi yang dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2018. Sebelumnya sudah berlangsung rangkaian kegiatan Hari Raya Nyepi yang dimulai tanggal 29 Desember 2017 yaitu dengan menggelar bakti sosial, donor darah dan ceramah keagamaan. Rangkaian ini diakhir dengan kegiatan yang akan dilaksanakan di Pantai Parangkusumo, Bantul. Ketua Panitia Perayaan Hari Raya Nyepi DIY, I Komang Kesuma mengatakan, Pawai Budaya Ogoh-ogoh adalah sebagian Rangkaian kegiatan yang selalu di tunggu-tunggu masyarakat Yogyakarta, terutama warga di sekitar pura disetiap menjelang perayaan Nyepi. I Komang Kesuma mengatakan pawai budaya ogoh-ogoh ini dihadiri oleh 15 peserta yang ikut berpartisipasi khususnya Keluaga Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD) dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta " pawai ini di meriahkan oleh keluarga mahasiswa hindu dharma dari perguruan tinggi yang ada di DIY. Ada sekitar 15 peserta yang ikut memeriahkan acara ini," ungkapnya Menurut dia, kegiatan pawai budaya ini ditujukan untuk memperkenalkan budaya Bali kepada semua generasi muda dan ikut melestarikan salah satu kebudayaan yang ada di Indonesia. Selain ogoh-ogoh yang bertemakan kerukunan dan persaudaraan sejati, juga menampilkan Kereta Jaganat dan gunungan yang diikuti oleh kelompok lintas agama. Ogoh-ogoh yang ditampilkan nantinya akan diarak di 3 pura yaitu pura Widyadarma, Pura Padmabuwana dan Pura Widyadarma pada 16 maret yang kemudian akan di bakar. Saat umat Hindu membakar ogoh-ogoh ini, sebagai simbol menghilangkan seluruh sifat buruk atau negatif manusia. I Komang Kesuma mengatakan harapan untuk tahun kedepan agar event ini terus menerus dilaksanakan di berbagai kota, tidak hanya di Yogyakarta tetapi di seluruh Indonesia. " saya berharap, semua masyarakat semakin memperkenalkan kebudayaan dan pariwisata yang sekarang ini sudah berkembang khususnya pada unsur budaya, sosial, agama," ungkapnya (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Memahami Pendapatan Pajak dan Aset Daerah, Komisi III DPRD Kota Tangerang berkunjung ke Pemkot Yogyakarta
Komisi III Kota Tangerang melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kota Yogyakarta, jum"at (9/3). Kunjungan kerja tersebut di ruang Yudhistira. Dihadiri oleh 10 anggota dari rombongan Komisi III DPRD kota Tangerang. Dalam kunjungan tersebut dihadiri oleh, Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang Dedi Chandarawijaya dan jajaran staf dari berbagai fraksi Komisi III DPRD Kota Tangerang, serta Staf Ahli Pemkot Tri Widiyanto, mewakili Walikota Yogyakarta. Topik pembicaraan kunjungan kerja adalah mempelajari Pengelolaan Keuangan, PAD, Pajak Daerah dan Aset Daerah di kota Yogyakarta. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Bayu Switana mengungkapkan memang kota Yogyakarta sebagai salah satu kota budaya dan pariwisata. Bayu Switana juga mengungkapkan, Banyaknya obyek wisata di kota Yogyakarta membuat perkembangan hotel semakin meningkat pesat. Namun pembangunan hotel di kota Yogyakarta kini sudah banyak yang di Moratorium sejak tahun 2015. Staf Ahli Pemkot Tri Widiyanto, mewakili Walikota Yogyakarta mengungkapkan saat ini Yogyakarta menerapkan wajib pajak, diantaranya adalah pajak Bumi dan Bangunan (PBB), pajak hotel, pajak restoran, pajak reklame, pajak kartu, pajak air tanah dan pajak burung wallet. Pajak Mall di Yogyakarta pada tahun 2017 memiliki kenaikan yang cukup signifikan yaitu awal mula target hanya 50 Miliar tapi di akhir tahun bisa mencapai angka 104 miliar rupiah pada perkembangan Mall yang berada di Kota Yogyakarta. Bayu Switana mengungkapkan setiap reklame yang memiliki permohonan sudah di ijinkan, namun untuk tahun ini reklame semakin diperketat. "reklame setiap pemohon diijinkan sekarang, namun di perketat, untuk permohonanan di reklame tidak semua di ijinkan. Untuk reklame yang besar seperti perusahaan rokok yang ingin menyelenggarakan acara, tempat dan jaraknya harus sesuai ketentuan yang ada, seperti jauh dari tempat ibadah, pemukiman dan lain sebagainya" ucapnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Siap Bertugas, 42 PPK dan 135 PPS Di lantik
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogya melantik Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk pemilihan umum tahun 2019, Jumat (9/3) pagi di Gowongan Inn Hotel. Total ada 44 anggota PPK dan 135 Anggota PPS. Ketua KPU Kota Yogya, Wawan Budiawan mengaku pelantikan anggota PPS dan PPK kali ini merupakan momentum yang bersejarah. Ia mengungkapkan jika tantangan anggota PPS dan PPK kali ini lebih berat dari periode sebelumnya. "Karena kali ini kita mengelola dua jenis pemilihan sekaligus yakni pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan Presiden (Pilpres) di tahun 2019." Katanya. Meski beban kerja lebih berat, lanjutnya, Ia meminta komitmen anggota PPK dan PPS untuk melaksanakan tugas dengan dedikasi tinggi. Jaga netralitas, jaga integritas, kerja secara profesional, karena kita sebagai pejuang demokrasi dituntut berdedikasi tinggi, ujarnya. Wawan juga meminta anggota PPS dan PPK agar bekerja profesional dan mengerti regulasi yang digunakan dalam Pilkada 2019. " Saya berharap para anggota PPS dan PPK betul-betul mempelajari dan menyimak seluruh regulasi yang berkenaan dengan Pilkada serentak ini, tutur Hal senada di ungkapkan oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Ia berharap pelaksanaan Pemilu 2019 di Kota Yogya berjalan lancar. Ia menegaskan dalam bertugas nantinya PPK dan PPS harus membagun sinergitas dengan panwaslu. "Sinergitas juga dibangun dengan kelurahan dan kecamatan. Karena, disitulah tempat bekerjanya nanti." imbuhnya Untuk mencapai cita-cita demokrasi, Wawali juga mengingatkan agar PPK dan PPS yang telah dilantik bekerja secara profesional. "Hal yang harus anda pegang adalah profesionalisme, yang kedua harus independen, panjenengan harus netral betul, dan imparsial, tidak ada lagi yang parsial tersekat-sekat, karena anda semua sudah disumpah," katanya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Sekda Optimis Pemkot Yogya Raih Adipura Tahun 2018
Usai lolos dalam penilaian pantau I Adipura tahap pertama, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya makin optimis akan meraih penghargaan adipura pada 2018. Hal tersebut disampaikan Sekda Kota Yogyakarta, Titik Sulastri saat membuka Workshop Persiapan Penilaian Adipura tahap II di ruang Bima, Kamis (8/3). Untuk itu, Ia mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penanggung jawab titik pantau agar mencermati dengan sungguh-sungguh hasil ekspose nilai pantau I Adipura sebagai strategi persiapan penilaian Pantau II Adipura. Ia menjelaskan banyak komponen yang menjadi perhatian dalam penilaian Adipura. "Salah satu komponen yang menjadi perhatian khusus adalah masalah sampah, sebab berpengaruh besar dalam mendongkrak nilai minimal yaitu 73 untuk Kategori Kota Besar dan sampai saat ini perolehan nilai masih 72" katanya. Selain itu, lanjutnya, partisipasi masyarakat adalah salah satu komponen yang sangat dibutuhkan.Partisipasi masyarakat juga sangat berpengaruh dalam penilaian ini, untuk itu kami juga menghimbau agar masyarakat dapat mengelola dan menjaga lingkungannya, disamping peran aparat pemerintah, dunia usaha, unsur pendidikan, kampus serta komunitas juga sangat berpengaruh ujarnya. Sekda menegaskan bahwa meraih piala Adipura bukanlah tujuan akhir, namun yang terpenting adalah pola kolaborasi dan adanya partisipasi masyarakat untuk menciptakan lingkungan agar terjaga kebersihan dan keindahannya. Ia berharap seluruh warga Kota Yogya menunjukkan komitmen, semangat, serta bersungguh-sungguh dalam program Adipura 2018. Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogya, Suyana menuturkan jika pihaknya intens membagi tugas bagi sejumlah OPD. "Jadi kami saling kerjasama antara sesama OPD untuk saling membantu pengelolaan bank sampah, Ini menjadi tugas kita bersama untuk mendidik masyarakat agar mau menabung sampah dan membiasakan mengelola sampah menjadi sumber daya ekonomi baru bagi masyarakat."katanya. Ia mengaku, sampai saat ini dinasnya intens melakukan pengelolaan limbah sampah yang ada di setiap titik tempat yang ada, termasuk bagaimana melakukan pengelolaan limbah sampah. Tak sampai disitu, DLH ota Yogya juga bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Yogya dalam meningkatkan dan mengembangkan Sekolah Adiwiyata. Pihaknya sudah meminta seluruh kepala sekolah untuk mengevaluasi kegiatan dalam menghadapi penilaian program Adipura 2018. Melalui evaluasi, kekurangan bisa dibenahi dan melalui strategi yang terukur serta matang mampu meraih nilai maksimal sehingga bisa kembali berprestasi, katanya. Menurutnya program adiwiyata sangat efektik, karena selain bisa mendongkrak penilaian, juga mempunyai beberapa keuntungan bagi sekolah. "Antara lain menciptakan suasana belajar yang nyaman dan sehat, meningkatkan rasa kebersamaan sesama warga sekolah" katanya. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Ulang Tahun Pol. PP, Damkar dan Satlinmas Dipusatkan Di Kota Jogja, Banyak Kegiatan Akan digelar
Peringatan hari ulang tahun Satuan Polisi Pamong Praja (Pol.PP) ke-68, Pemadam Kebakaran (Damkar) ke-99 dan Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) ke- 56 se-DIY dipusatkan di Kota Yogyakarta. Rangkaian kegiatan diawali dengan gelar penegakan Peraturan Daerah (Perda) pada Selasa, (06/03) bertempat di jalan Diponegoro Yogyakarta dengan sasaran perparkiran liar, PKL, dan reklame yang tidak berijin. Panitia juga menggelar senam sehat dan jalan sehat pada hari Kamis, (14/03), bertempat di halaman Balaikota Yogyakarta. Jalan sehat dilepas oleh Plt. Kepala Sat. Pol PP DIY, Drs. Sulistyo, SH CN, Msi. Namun sebelumnya para peserta yang terdiri dari personil Satpol PP, Damkar, dan Linmas dari Propinsi DIY, kabupaten dan kota se-DIY itu melakukan senam sehat bersama. Sulistyo mengingatkan seluruh anggota Satpol PP, Linmas dan Damkar untuk selalu melaksanakan ketugasannya dengan baik untuk menjaga ketenteraman, kedamaian dan upaya perlindungan kepada masyarakat sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Sulistyo juga mengajak Satpol PP dan Linmas unutk ikut menykuseskan gelaran Pemilu Legislatif dan Presiden pada tahun 2019 nanti . " ini merupakan ketugasan kita bersama, dan harus kita jaga betul netralitas kita sebagai ASN. Saya juga berharap kita melakukan pengamanan dengan sebaik baiknya, supaya pemilu yang akan datang bisa berjalan dengan lancar," nasehat Sulistyo. Sementara itu, kepala Sat. Pol PP Kota Yogyakarta Nur Widdihartana melaporkan bahwa rangkaian kegiatan HUT Pol PP dan Linmas juga akan diisi dengan menggelar Marching Band "Agita Abdi Praja" (14/03). Pada tanggal 15 maret 2018 siang akan digelar Upacara Apel HUT dan seminar dengan menghadirkan nara sumber Menteri Dalam Negeri, Gubernur DIY, Walikota Yogyakarta dan Rektor IPDN. Kemudian pada sore harinya (15/03) akan digelar devile konvoi Marching Band Gita Abdi Praja IPDN" yang berangkat dari taman parkir Abu Bakar Ali melewati sepanjang Malioboro menuju titik nol kota Yogyakarta. Pada malam harinya kan dilangsungkan Penganugerahan Si Pantib Award di Air Mancur Kompleks Balaikota Yogyakarta. Selurh rangkaian acara akan diakhri dengan kegiatan bhakti sosial yakni membersihkan kawasan Malioboro hingga Titik Nol Yogyakarta. Nurwiddi berharap rangkaian kegiatan ini dapat menjadi wahana Sat.Pol PP, Linmas dan Damkar untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat dan berkontribusi nyata kepada masyarakat Yogyakarta. (@mix)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kunjungan Dubes India, Tawarkan Kerjasama pada Pemkot Yogyakarta
Duta Besar (Dubes) India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat, mengunjungi Pemkot Yogyakarta kamis (8/2). Kedatangan Dubes India di sambut oleh Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti diruang kerja. Dubes India menawarkan kerjasama dua Negara yaitu Indonesia khususnya Kota Yogyakarta dengan India. Dalam kunjungan tersebut Pradeep mengatakan, ingin menawarkan kerjasama dengan Kota Yogyakarta dalam kegiatan kebudayaan maupun pendidikan. Kerjasama yang di tawarkan salah satunya dengan menggelar acara India Kuliner Festival dalam waktu dekat. "saya ingin menawarkan kerjasama antara India dan Yogyakarta dalam bidang kuliner, budaya dan pendidikan, salah satunya india kuliner festival dalam waktu dekat ini, sekitar bulan september" ungkapnya. Selain di bidang kuliner, Pradeep juga mengatakan adanya potensi untuk bekerjasama di bidang budaya, pendidikan dan tekhnologi. Pradeep menganggap budaya di Indonesia tidak jauh berbeda dengan negaranya yaitu India. Pradee juga menawarkan kerjasama arkeologi tetang kebudayaan jawa dengan india. Nantinya India akan ikut berpartisipasi, mengirim kesenian india yang dihadirkan pada HUT Kota Yogyakarta pada bulan Oktober mendatang. Pradeep menawarkan kerjasama dalam bidang pendidikan yaitu beasiswa mhasiswa Indonesia sebanyak 120 orang yang akan di berikan pendidikan di bidang Internet Engineering Task Force (IETF), merupakan organisasi yang menjaring banyak pihak, baik itu individual ataupun organisasi, yang tertarik dalam pengembangan jaringan komputer dan Internet. Selain itu Haryadi Suyuti mengungkapkan akan menyiapkan Sumber daya manuasia dalam mengikuti program yang akan di selenggarakan di india maupun di Kota Yogyakarata. "Ijinkan kami mempersiapkan sumber daya manusia, untuk bisa mengikuti program yang ada di india. Kami lebih suka seperti itu karena dengan waktu yang cukup akan memberikan pengalaman bagi pegawai kami atau siapapun yang berangkat ke india" ungkapnya. (Hes)