Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Gelar Forum Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Sosial Kota Yogyakarta menggelar Workshop Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Ruang Bima, Balaikota Yogyakarta, Senin (19/3). Kegiatan ini sekaligus mendatangkan masyarakat dalam penerimaan bantuan dari Pemerintah Kota Yogyakarta. Komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan warga Kota Yogyakarta dalam melaksanakan program Gandheng Gendhong terus dilakukan bersama-sama, sehingga program ini berjalan dengan lancar. Ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menentaskan kemiskinan, dengan dibentuknya KUBE. Saat ini sudah lebih dari 400 KUBE yang di bentuk oleh Dinsos Kota Yogyakarta dan Pemerintah akan terus mengembangkan KUBE. Kube merupakan penenentasan kemiskinan terpadu dari Program Keluarga Harapan (PKH). Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan Program KUBE ditujukan khusus untuk masyarakat yang memiliki usaha. "Program ini ditujukan untuk masyarakat yang sudah memiliki usaha, sehingga melalui penanaman modal dalam Kube yang diharapkan ekonomi keluarga berjalan lebih baik" katanya. Heroe Poerwadi juga berharap, dengan adanya KUBE masyarakat diharapkan semakin terbantu. "komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan semakin kuat, dengan adanya KUBE masyarakat akan semakin terbantu, yang lemah menjadi lebih kuat sehingga bisa bergandengan tangan saling membantu satu sama lain" ungkapnya. Melalui workshop ini masyarakat mendapatkan manfaat dan memperhatikan syarat-syarat administrasi salah satunya pembuatan Rencana Anggaran Belanja (RAB) yang dibutuhkan untuk usahanya. Heroe Poerwadi menambahkan, Pemerintah yakin dan selalu optimis dalam program-program yang diberikan ke masyarakat salah satunya melalui Gandheng Gendhong. "Kami yakin dan optimis melalui workshop KUBE serta program-program yang telah diaplikasikan dengan dilandasi semangat Gandeng Gendong akan memberikan manfaat yang sangat baik bagi warga penerima bantuan serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di Kota Yogyakarta" ungkapnya (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Sulap Selokan Jadi Destinasi Wisata Edukasi
Pemandangan berbeda terlihat di Kampung Dukuh, RW 14 Gedongkiwo Kecamatan Mantrijeron Kota Yogyakarta. Warga mempercantik selokan yang dulunya kumuh menjadi kolam ikan yang indah dan menyenangkan. Kawasan yang terletak di Jalan Pranpanca ini sekarang mendadak menjadi tersohor di Yogyakarta dan sekitarnya. Ingin mengalahkan rasa penasaran, tidak sedikit kelompok masyarakat maupun lembaga pendidikan yang telah bertolak ke tempat ini. Dikelola oleh Kelompok Mina Julantoro Asri, Selokan ikan ini kini dibuka sebagai destinasi wisata edukasi terbaru di Yogyakarta. Tidak hanya asik untuk memanjakan mata, swafoto dan bermain ikan, berwisata ditempat ini juga akan mendapatkan sederet pengalaman baru terkait dengan ilmu budidaya ikan dan pemanfaatannya. "Sejauh ini memang sebagian besar yang berkunjung ke seni adalah kalangan anak-anak dari PAUD dan SD, namun ada juga yang dari perguruan tinggi dan kelompok masyarakat," ucap Pengelola Mina Julantoro Asri Umi Yulianto, Selasa (19/3/2019). Ada beberapa paket yang ditawarkan yakni, paket wisata minjul minimal dengan pemesanan 15 paket dengan harga Rp.5000 dan Rp.10.000 setiap paket, masing-masing akan mendapatkan fasilitas mulai dari proses pemberian pakan ikan, baby nila, hingga panduan budidaya dan pemanfaatan ikan. Namun bagi anda yang ingin berkinjung sendiri atau hanya bersama keluarga saja tidak perlu cemas, tempat ini selalu terbuka untuk bagi siapa saja yang ingin menikmatinya. "Kami ingin setiap yang berkunjung ke tempat ini memiliki semangat baru untuk menjaga dan mempercantik lingkungannya, tidak hanya selokan saja," ujar Umi. Umi mencertikan, selokan yang berada persis di tengah-tengah pemukiman warga ini awalnya juga kotor dan tidak menyenangkan, namun warga kemudian memiliki ide kreatif agar selokan tersebut lebih bermanfaat dan indah. "Kami sengaja mempercantik selokan disini sebenarnya untuk menggugah warga agar tidak membuang sampah sembarangan diselokan, namun menghadirkannya sebagai tempat yang menyenangkan dan enak dilihat," ujarnya. Kini sekitar 15 ribu ikan nila berhasil dibudidayakan di selokan ini. Bahkan hingga saat ini sudah berhasil memanen tiga kali dengan hasil yang sangat memuaskan. "Ternyata selokan ini juga bisa membawa dampak ekonomi bagi warga disekitar sini, selain mendapatkan hasil dari para wisatawan juga dari hasil panen ikan," paparnya. Bahkan Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi pun mengapresiasi ide kreatif warga Gedong kiwo ini. Heroe berharap selokan ikan ini bisa menjadi salah satu paket kampung wisata di Gedongkiwo. "Kami akan terus mendorong agar selokan ikan ini bisa berkembang dan pada akhirnya bisa memberikan dampak perekonomian dan kesejahteraan bagi masyarakat," ucap Heroe Poerwadi saat meninjau selokan ikan di Kampung Dukuh, RW 14 Gedong Kiwo Kecamatan Mantrijeron Kota Yogyakarta. Pihaknya pun akan terus melakukan penataan dan akan ditindak lanjuti dengan program yang pasti sekaligus pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan untuk menumbuhkan potensi-potensi yang ada di sekitarnya. "Masyarakat memiliki semangat yang luar biasa, dan kami akan terus mendorongnya dan menatanya. Dan akan memaksimalkan anggaran disini," imbuhnya.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
28 Bumil di Yogyakarta Ikuti Penilaian Kesehatan Kehamilan
Menekan angka kematian karena kehamilan sekaligus meningkatkan kepedulian untuk mewujudkan ibu hamil yang sehat anak selamat, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menggelar Lomba Ibu Hamil Sehat Tingkat Kota Yogyakarta, Kamis (21/3/2019). Digelar di RS Pratama, lomba yang sudah digelar untuk kedua kalinya ini berhasil menarik perhatian warga, terbukti 28 ibu hamil yang berasal dari 18 puskesmas berkompetisi menjadi ibu hamil paling sehat. Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Fita Yulia Kisworini menyatakan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menekan angka kematian karena kehamilan dengan memberikan pemahaman yang benar melalui buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Memelihara kesehatan bagi ibu hamil sangat diharuskan sekali agar anak dan ibunya bisa dijaga kesehatanya dari semenjak mengandung sampai melahirkan, ucapnya. Dan yang tidak kalah pentingnya dari acara ini adalah agar masyarakat bisa meningkatkan kepedulian, kesadaran untuk mewujudkan ibu hamil yang sehat sehingga melahirkan generasi yang hebat. Menurutnya Kesehatan ibu berpengaruh pada kondisi bayi dalam kandungan. Karena itu, diperlukan motivasi dan pemahaman agar kesehatan ibu hamil tetap terjaga. Namun disamping menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita, serta permasalah gizi, pihaknya juga memperhatikan masalah stunting. Mengatasi stunting harus dilakukan sejak awal kehamilan. "Jangan sampai ada bayi lahir dengan panjang badan yang tidak sesuai standart, karena dapat dipastikan anak tersebut tumbuh kembangnya tidak maksimal," cetusnya. Mengatasi tantangan tersebut, Fita meminta kepada para ibu hamil untuk terus merekam setiap perkembangan kesehatannya melalui Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). "Setiap ibu hamil harus memiliki KIA, buku KIA adalah rapot kesehatan bagi ibu hamil sampai ke anaknya. Sehingga riwayat kesehatan bisa terdeteksi," ujarnya. Dengan mengetahui riwayat kesehatan tersebut, sambung Fita, dokter akan lebih mudah dalam memberikan tindakan sehingga diharapkan Ibu hamil selamat, anak pun sehat. Fita menegaskan bagi fasilitas kesehatan yang tidak menyedikan buku KIA akan dikenakan sanksi sesuai Peraturan Walikota yang berlaku. Ia juga mengingatkan apabila buku KIA tidak dimanfaatkan dengan baik maka dikhawatirkan akan memberikan dampak negatif terhadap ibu dan anak yang bersangkutan. Dalam kesempatan yang sama Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Riska Novriana menjelaskan substansi penilaian terdiri dari umur ibu hamil, status kesehatan, dan jarak kehamilan. Ada pula tinggi fundus uteri, lingkar lengan atas, kadar hemoglobin, dan status imunisasi. Selain itu, ketepatan pemeriksaan K1-K4, ANC terpadu, pengetahuan tentang buku KIA, KB, kesehatan gizi, kesehatan gigi, kesehatan umum PKK, dan psikologi, kata Riska. Satu persatu ibu hamil diperiksa oleh bidan dan dokter spesialis mulai dari kesehatan gigi hingga kadar hemoglobin. Dari hasil pemeriksaan itu, Ibu hamil yang paling sehat akan didaulat menjadi jawara. Tim juri berasal dari dokter spesialis obstetri gynekologi dari RSUP Dr Sardjito dan RS Pratama Kota Yogyakarta. Juri lain berasal dari berbagai latar seperti psikolog, dokter umum, dokter gigi, bidan, dan nutrionis TP PKK Kota Yogyakarta. Sementara ibu hamil yang berhasil keluar sebagai juara pada tahun ini yakni, Dwi Hartati dari Kecamatan Wirobrajan, terpilih sebagai juara satu. Disusul Eiodia Geovani dari Kecamatan Gondomanan, dan Putri Hanisari dari Kecamatan Wirobrajan, yang meraih juara dua dan tiga. Ia berharap para peserta tahun ini bisa menjadi pelopor sekaligus inspirator bagi ibu hamil lainnya agar lebih termotivasi lagi untuk menjaga kesehatan kehamilannya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Jogja Mantapkan Langkah Perangi TBC
Penularan penyakit Tuberkulosis di Indonesia tidak bisa dianggap remeh. Saat ini Indonesia merupajkan salah satu Negara dengan jumlah penderita TBC terbanyak di dunia, yakni peringkat tiga setelah Cina dan India. Hal ini menjadikan Pemkot melalui Dinas Kesehatan semakin serius dalam menanggulangi TBC, salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui kegiatan screening ketuk pintu ke sejumlah KK di Kota Yogyakarta pada tanggal 4-15 Maret kemarin. "Kami melakukan deteksi dini melalui ketuk pintu ke 381 KK dengan screening terhadap 1.071 orang dan menemukan 81 orang dengan gejala TB, dari 81 orang tersebut 71 di antaranya telah dirujuk ke Puskesmas untuk dilakukan Pemeriksaan," Ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, dr. Fita Yulia Kisworini di sela-sela Workshop Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia, Kamis (21/3) pagi di Ruang Bima Balaikota. Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta juga menyasar warga binaan di Lapas Wirogunan Yogyakarta, dari hasil screening di Lapas, ditemukan 66 warga binaan yang terdeteksi gejala TB. "15 di antaranya telah diperiksa lab dengan tes cepat molekuler atau TCM dan dari tes tersebut, Alhamdulillah semua sehat" Imbuh Fita. Selain kegiatan ketuk pintu, Dinas Kesehatan juga terus melakukan tindakan preventif dan edukatif terkait penanggulangan TBC. Bersamaan dengan momentum hari TBC yang jatuh pada tanggal 24 Maret mendatang, Dinas Kesehatan telah melaksanakan kegiatan berupa dialog interaktif di radio dan workshop yang dihadiri para anggota Tim Penggerak PKK Kelurahan dan Kecamatan, Pengurus Kelurahan Siaga, dan para kader TB Kota Yogyakarta. Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan, arus informasi yang saat ini berkemabng pesat serta kecanggihan teknologi dan pengobatan kedokteran diharap dapat mengurangi jumlah penderita TB, namun hal tersebut juga harus didukung oleh peran aktif masyarakat sebagai kekuatan sosial yang mendukung upaya penyebar luasan penyakit TB. "Untuk itu kami mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan gerakan sosial membebaskan Yogyakarta dari TBC. Harapannya, workshop ini dapat meningkatkan kerjasama lintas sektor serta merangkul kader kesehatan wilayah. Dengan melibatkan kader, maka jangkauan deteksi dini kasus TB akan lebih besar kemungkinannya ditemukan" Tutur Walikota dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Staf Ahli Waliktoa Bidang Kesejahteraan Masyarakat, Wirawan Hario Yudo. Lebih lanjut, Walikota mengajak agar setiap individu dapat menjadi pemimpin di bidangnya masing-masing untuk turut serta dalam mengakhiri epidemi Tuberkulosis. "Setiap hal kecil akan menjadi langkah besar jika dilakukan bersama-sama dilandasi semangat gotong royong mewujudkan predikat Yogyakarta sebagai Kota Sehat Bebas TBC," Tambah Walikota. Senada dengan hal tersebut, Dr. Andajani Woerjandari M.Kes, Ketua Perkumpulan Tuberkulosis Indoensia (PPTI) Wilayah DIY menjelaskan, komunikasi antara kader dengan pasien dan keluarga pasien TB sangat penting untuk mengenali dan memecahkan masalah penyakit serta evaluasi hasil pengobatan. "TBC bukan penyakit keturunan atau kutukan dan TBC bisa disembuhkan, maka dari itu jangan kucilkan penderita TBC," Katanya. (ams)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Tumbuhkan Minat Baca dengan Lomba Bercerita
Untuk melestarikan kekayaan nusantara sekaligus menumbuhkan minat baca Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta menggelar lomba bercerita, Kamis (21/3/2019). Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko menuturkan, Lomba ini bertujuan untuk memberdayakan perpustakaan dan menumbuhkan minat membaca serta menanamkan rasa cinta tanah air dan bangsa melalui berbagai bacaan dan media. "Sebanyak 20 anak Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah mengikuti final lomba bercerita ini," kata Wahyu. Tradisi cerita lisan telah banyak dituangkan dalam bentuk tulisan dan dikemas menjadi buku koleksi pustaka. Cerita lisan ini telah berkembang di wilayah nusantara dalam bentuk legenda, mitos, fable, dongeng, epos, dan menjadi bagian dari kekayaan sejarah dan budaya di Indonesia. Tujuan kegiatan ini juga untuk melestarikan kekayaan nusantara sekaligus merayakan world story telling day", jelas Wahyu. Berlangsung di PEVITA Jl Mayjen Sutoyo 32 Yogyakarta, babak final lomba cerita ini diikuti oleh 10 peserta putri dan 10 peserta putra. Sebelumnya mereka telah menyisihkan ratusan peserta lain pada babak penyisihan yang sudah dilaksanakan pada Rabu 13 Maret 2019 lalu. Wahyu mengklaim Kegiatan yang mengusung tema Ekspresi Cerita Legenda Wujud Cinta terhadap Budaya Indonesia ini telah rutin menghasilkan finalis yang berhasil menjuarai lomba serupa di tingkat nasional. Pada tahun 2018 lalu utusan Perpustakaan Kota Yogyakarta atas nama Rr.Nadia Marfath Khairunnisa berhasil meraih juara pertama lomba bercerita tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional RI, bebernya. Pihaknya berharap lomba ini mampu melahirkan bibit-bibit baru pendongeng cilik berprestasi dari Kota Yogyakarta. Dan bisa berprestasi pada pada level nasional. Sementara peserta yang berhasil keluar sebagai juara kategori perempuan pada tahun ini yakni, Medina Kamil Hersta dari SD Muhammadiyah Sapen, terpilih sebagai juara satu. Disusul Magenta Anisa Sakaratri dari SD N Glagah, dan Katarina Artanti Indria Larasati dari SD Pangudi Luhur 3, yang meraih juara dua dan tiga. Sementara Kategori Putra berhasil diraih, M. Paco Tyrone Khaijizi dari SD Kotagede 3, terpilih sebagai juara satu. Disusul Afif Heza Putra dari MIN I Yogyakarta, dan Athaya Putra Satria Ramadhan dari SD N Timuran, yang meraih juara dua dan tiga. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Anniversary 3th Lions Club Yogyakarta
Bertambahnya usia Tahun ke-3, Lions Club Yogyakarta Manggala Mataram merayakan hari jadinya di Sahid Jaya Hotel and Conventio, di Jalan Babarsari, Caturtunggal, Depok, Janti, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (21/3). Sejak didirikan pada 2016 tahun yang lalu, Lions Club Yogyakarta Manggala Mataram telah banyak berkontribusi bagi keberdayaan masyarakat melalui kegiatan sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat Yogyakarta. Lions Club sebelumnya menggelar kegiatan Amal yang dimulai pada tanggal 16 Maret 2019 kemarin dengan menggelar aksi donor darah. Pada kegiatan ini, darah yang terkumpul hingga 70 kantong. Tak hanya itu, Lions Club juga gelar penanaman bibit pohon jeruk, kemudian mengadakan Challage bagi anggota Lions Club untuk mengumpulkan beras yang nantinya akan diberikan kepada yang masyarakat yang membutuhkan, sehingga terkumpul sebanyak 35 Ton beras. Dalam kegiatan ini, Pemerintah Kota Yogyakarta, Walikota Yogyakarta beserta istri ikut berpartisipasi menghadiri Anniversary Lions Club dan secara simbolis memberikan kantong beras kepada 12 peserta yang mendapatkan Rice Bag secara gratis yang diberikan Lions Club Yogyakarta Manggala Mataram. Precident Lions, Tersierra Rosa dalam memberi sambutan mengatakan, bahwa pihaknya senang dan bangga atas pencapaian di usia tiga tahun dalam merangkul saudara-saudara yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial ini. "Kami sedang belajar untuk bisa mengabdi dengan sepenuh hati terhadap orang-orang yang membutuhkanm, adanya keberadaan kami ini diharapkan mampu membantu lebih banyak lagi di masyarakat" ungkapnya. Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan, syukur atas usia 3 tahun Lions Club Yogyakarta Manggala Mataram dan berharap lancar dalam kegiatan tugas mulia yang selalu menjadi kegiatan Lions Club. "Malam hari ini bersama-sama kita memanjatkan puji syukur kehadirat Sang Pencipta atas usia 3 tahun kebersamaan yang telah dilalui oleh Lions Club Yogyakarta Manggala Mataram dalam mengemban tugas mulia membangun kekuatan sosial di masyarakat" katanya. Haryadi Suyuti berharap, Lions Club Yogyakarta Manggala Mataram semakin mantap dan solid. "Kita semua berharap, semoga tahun-tahun kedepan Lions Club Yogyakarta Manggala Mataram semakin mantap dan solid dalam mengabdikan diri penuh keikhlasan dilandasi semangat tanpa pamrih serta ketulusan mulia memberikan uluran tangan kepada sesama melalui berbagai kegiatan dan forum-forum kerjasama" ungkapnya. Pemerintah Kota Yogyakarta dalam hal ini memang memerlukan mitra yang kuat dalam upaya memberikan kontribusi nyata bagi pengentasan masalah sosial. Yakni Lions Club sebagai organisasi yang terdiri para relawan, volunteer kemanusiaan, orang-orang yang memiliki jiwa pengabdian tinggi, telah banyak berperan dalam menjadi mitra pemerintah dalam kontribusinya menanggulangi pengentasan masalah sosial. Melalui kegiatan bakti sosial ini, diharapkan selalu meningkatkan kualitas lingkungan hidup, menggelar pengobatan gratis, serta kegiatan kemanusiaan lainnya hingga kini keberadaan Lions Club Yogyakarta Manggala Mataram tetap diharapkan masyarakat. "Selamat atas perayaan ke 3 tahun eksistensi Lions Club Yogyakarta Manggala Mataram, teruslah berjuang, berkarya ditengah masyarakat menjadi kader-kader sosial membantu meringankan beban penderitaan masyarakat luas dengan penuh keikhlasan, dedikasi dan tanggung jawab" tambahnya. (Hes)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Mampu Sajikan 1500 Porsi Makanan, Humanity Food Truck Hadir di Yogyakarta
Berbeda dengan food truck pada umumnya, Truk berdapur yang satu ini tampil lebih besar, elegan dan menarik, namun yang lebih membedakan lagi, truk ini didesain untuk misi kemanusiaan. Humanity Food Truck 2.0 mampu menyajikan makanan hingga 1500 porsi dalam waktu yang lebih singkat. Tidak tanggung-tanggung makanan yang disajikan Humanity Food Truck 2.0 diolah langsung oleh koki sekelas hotel bintang lima. Meski didesain untuk misi kemanusiaan, Humanity Food besutan Aksi Cepat Tanggap (ACT) ini tidak kalah dengan food truck pada umumnya, dari penampilan hingga cita rasa kuliner yang disajikan pun boleh diadu. Humanity Food Truck 2.0 secara resmi diluncurkan di Balaikota oleh Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti, Jum"at (22/3/2019). Pihaknya berharap hadirnya Humanity Food Truck 2.0 bisa memberikan sentuhan yang berbeda kepada masyarakat untuk melakukan misi kemanusian. Pihaknya berharap masyarakat Yogyakarta bisa berlomba-lomba menyewa Humanity Food Truck 2.0 ini. Terlebih pada bulan Ramadhan yang tidak lama lagi akan dating, Humanity Food Truck 2.0 bisa dimaksimalkan untuk berbuka puasa bersama. "Harapan saya selama sebulan lebih food truck ini sudah tersewa di Yogyakarta, bahkan sejak sebelum puasa," ucap Haryadi Suyuti. Haryadi menegaskan, kehadiran food truck ini agar bisa memberikan semangat untuk berbagi bukan sebaliknya, Ia mengingatkan agar masyarakat tidak memanfaatkan hanya sekedar untuk bagi-bagi makanan gratis saja. "Di Yogyakarta sudah memiliki kebiasaan bagus, setiap hari Jum"at masjid-masjid menyediakan makanan dan minuman bagi para jama"ah, semoga foof truck ini juga bisa menjadi bagian dari itu kedepannya," imbuhnya. Dalam kesempatan yang sama Vice President ACT Ibnu Khajar menjelaskan, Humanity Food Truck 2.0 ini merupakan yang kedua di Indonesia, diluncurkan sebagai salah satu bentuk implementasi zakat dari masyarakat yang dikelola ACT. "Kehdarian Humanity Food Truck 2.0 menjadi program yang disiapkan untuk menjadi solusi masalah pangan bagi penerima zakat salah satunya fakir miskin," tandasnya. Lebih lanjut Ia menjelaskan, Humanity Food Truck 2.0 digagas untuk memberikan layanan terbaik secara massif dan aktif. Sebab itulah, armada Humanity Food Truck 2.0 harus mampu memberikan layanan terbaik secara mobile untuk menjangkau para mustahik di berbagai wilayah. "Maka dibuatlah food truck dengan armada yang besar supaya kapasitasnya besar dengan kualitas makanan yang baik dan higienis," imbuhnya. Humanity Food Truck 2.0 hadir dengan sejumlah keunggulan dibanding dengan armada sebelumnya. Truck berdapur ini diarmadai Hino 500 FG 235 JL. Dilengkapi chiller 2 pintu, penanak nasi tiga tingkat hingga mampu memasak dengan kapasitas 21 kilogram beras dalam sekali masak. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Masyarakat Diminta Bersinergi Amankan Pemilu di Yogyakarta
Menyambut Pemilu Legislatif, pemilihan DPD serta Pemilihan Presiden, yang akan dilaksanakan secara serentak, pada 17 April 2019 mendatang, Kota Yogyakarta mendeklarasikan kampanye damai di Balikota, Jum"at (23/3/2019). Masyarakat di Yogyakarta pun diminta untuk bersinergi mengamankan pemilu agar berjalan dengan lancar, aman dan damai, serta tidak meninggalkan masalah sekecil apapun di tingkat bawah. Deklarasi yang dihadiri DPC Partai peserta Pemilu 2019, perwakilan pasangan Calon Presiden serta perwakilan Calon Anggota DPD ini bertujuan untuk menyatukan komitmen untuk menjaga keamanan selama proses kampanye hingga pelaksanaan pemilu. "Tahapan pemilu berjalan dengan tertib dan damai, membuktikan bahwa masyarakat Kota Yogyakarta telah memiliki kesadaran demokrasi yang tinggi dan komitmen yang kuat untuk menjaga Kota Yogyakarta tetap dalam situasi dan kondisi yang kondusif," ucap Walikota Yogyakarta dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daerah Titik Sulastri. Berkenaan dengan hal itu, lanjutnya, ke depannya situasi aman, tertib, damai dan kondusif ini hendaknya tetap kita jaga, kita pertahankan sembari kita tingkatkan semangat berdemokrasi kita secara sehat, santun, konstruktif, berbudaya. "Serta tetap menjaga tali silaturahim dalam wadah persatuan dan kesatuan NKRI, walaupun mungkin kita berada pada kubu yang berbeda dalam Pemilu tersebut," paparnya. Pihaknya pun meminta masyarakat menghindari dan mewaspadai segala kemungkinan black campaign, hoax, maupun segala upaya-upaya provokatif yang bertujuan untuk menggoyang stabilitas keamanan Kota Yogyakarta dan Indonesia pada umumnya. "Apabila terjadi satu dua gesekan maupun isu-isu yang menyesatkan, jangan ditanggapi dengan reaktif dan anarkhis atau membalas dengan perbuatan serupa melainkan harus diselesaikan melalui mekanisme yang ada melalui lembaga independen Bawaslu dan KPU," tandasnya. Pihaknya berharap massa pendukung masing-masing Parpol, Capres dan Cawapres, DPD, serta Calon Legislatif, terutama dari kalangan grass root maupun masing-masing tim Pemenangan Pemilu juga senantiasa mengedepankan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan silaturahmi yang baik dalam seluruh tahapan Pemilu ini. "Oleh karena itu, dengan niat baik untuk mengawal masa kampanye dengan aman dan lancar, kita sungguh bersyukur bahwa siang ini semua pihak yang memiliki perhatian besar terhadap kesuksesan Pemilu di Kota Yogyakarta, memiliki komitmen yang sama untuk melaksanakan Pemilu yang damai dan berintegritas," terangnya. Sementara itu, Ketua KPU Kota Yogyakarta, Hidayat Widodo menerangkan bahwa pada tanggal 24 Maret hingga 13 April 2019 mendatang tahapan Pemilu 2019 telah memasuki kampanye terbuka. "Deklarasi tidak hanya seremoni belaka tapi merupakan komitmen bersama penyelanggara pemilu, peserta pemilu, dan Pemkot Yogyakarta," ucap Hidayat. Pihaknya menegaskan agar seluruh elemen masyarakat di Kota Yogyakarta bersatu menciptakan sekaligus menjaga agar situasi tetap aman dan kondusif. "Jangansampai karena perbedaan pilihan akhirnya akan memecah belah keharmonisan yang selama ini sudah terjaga di Kota Yogyakarta," imbuhnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Urus Akte Kematian dan Validasi Data Kependudukan Dua Jam Langsung Jadi
Pemerintah Kota Yogyakarta kembali melakukan terbosan dengan mengeluarkan program Percepatan Pelayanan Akta Kematian, KK dan KTP (Pramu Nawolo Loyo). Hemat tenaga dan waktu program ini memungkinan pengurusan dokumen kematian hanya dengan waktu kurang lebih dua jam. Pramu Nawolo Loyo merupakan program Pemerintah Kota melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang memberikan kemudahan pelayanan pengurusan dokumen terhadap anggota keluarga yang baru saja meninggal dunia. Dengan Program ini, Warga tidak harus kesulitan mengurus dokumen kematian anggota keluargannya sendiri karena akan dibantu Kader Masyarakat Tertib Gerakan Indonesia Sadar Administrasi Kependudukan (GISA). Hemat tenaga dan Waktu, hanya membutuhkan waktu kurang lebih dua jam setelah kematian maka dokumen kependudukan yang baru sudah terbit dan bisa dipegang langsung oleh keluarga. Dokumen yang diberikan berupa Akte Kematian, KTP, Kartu Keluarga yang terbaru. Dan Santunan Kematian bagi pemegang KMS. Dengan Program ini Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi berharap masyarakat bisa terbantu dalam proses pengurusan dokumen kependudukan sekaligus mewujudkan masyarakat tertib administrasi. Meskipun program Pramu Nawolo Loyo baru bisa diterapkan di Kelurahan Cokrodiningratan, pihaknya tetap berharap kelurahan lain di Kota Yogyakarta akan segera menyusul menerapkan program tersebut. "Kebetulan Kelurahan Cokrodiningaratan yang dinilai paling siap untuk menjalankan program ini, dan kami harapkan kelurahan lain bisa segera koordinasi dengan Disdukcapil," ucap Heroe Poerwadi saat launching program Pramu Nawolo Loyo di Kelurahan Cokrodiningratan. Selain Cokrodiningratan, Kelurahan Danurejan dan Mantirjeron sebenarnya juga sudah melakukan akselerasi yang sama. Program ini akan terus didorong ke seluruh wilayah karena semua kelurahan sudah memiliki kader masyarakat tertib Gerakan Indonesia Sadar Administrasi Kependudukan (GISA). "Ketika seluruh kelurahan sudah siap maka akan mudah untuk mewujudkan empat dokumen kelahiran dan tiga dokumen kematian secara bersama," imbuhnya. Heroe pun meminta masyarakat untuk mendorong program ini, masyarakat diminta lapor pada kelurahan maka semua dokumen akan dikerjakan oleh pihak kelurahan. Sehingga sebelum proses pemakaman paling tidak tiga dokumen tersebut sudah bisa diserahkan kepada keluarga. Kepala Disdukcapil Kota Yogyakarta, Sisruwadi menegaskan bahwa dokumen kependudukan sangat penting. "Dokumen administrasi kependudukan penting karena semua kepengurusan pelayanan publik pemerintah membutuhkannya. Makanya perlu tertib administrasi kependudukan," tandasnya. Terlebih dengan keberadaan Kader Masyarakat Tertib Gerakan Indonesia Sadar Administrasi Kependudukan (GISA) ini maka masyarakat akan terbantu sehingga Yogyakarta tertib adminduk akan segera terwujud. Terutama terkait dengan kepengurusan akte kematian yang masih dianggap kurang begitu penting. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Gudeg Jadi Ikon Wonderful Otentik Jogja
Gudeg menjadi ikon dalam perhelatan Festival Kuliner Wonderful Otentik Jogja yang digelar pada hari Sabtu (23/3) di Selasar Mal Malioboro. Kegiatan yang dibesut oleh Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta bersama Indonesia Food Beverage Executive Association (IFBE) DIY ini dimaksudkan untuk menjadikan makanan tradisional khas Jogja tersebut sebagai daya tarik wisata. "Kegiatan ini di harapkan akan meningkatkan citra dan kunjungan estinasi Pariwisata di Kota Yogyakarta sebagai salah satu lokomotif perekonomian , serta mendukung perkembangan kuliner tradisional Kota Yogyakarta sebagai Daya Tarik Wisata," Ungkap Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Maryustion Tonang. Senada dengan hal tersebut, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi berharap agar pengusaha kuliner tradisional, khususnya Gudeg terus memberi nilai tambah pada produknya kuliner tradisional Yogyakarta semakin mendunia dan memperkokoh predikat Kota Yogyakarta sebagai kota gudeg. Untuk itu Heroe mengajak mereka untuk berinovasi memanfaatkan perkembangan teknologi "Seiring dengan tumbuh kembangnya pariwisata di Yogyakarta dan berkembangnya bisnis kuliner, maka perlu ada upaya untuk menjadikan jajanan tradisional menjadi home industry yang memiliki nilai lebih. Kuliner tradisional dalam perkembangnannya mengalami modernisasi dalam cara olah, cara saji, maupun cara mengemasnya, oleh karena itu kehadiran teknologi tepat guna akan sangat membantu tumbuh kembangnya industry kuliner tradisional dala menghaadpi tantangan yang dinamis." Tutur Wawali. Lebih lanjut, Wawali yang berkesempatan berkeliling mengunjungi berbagai stand yang ada dalam acara tersebut mengapresiasi kreatifitas para pelaku usaha kuliner tradisional dalam mengemas produknya. Tidak hanya dikemas sebagai makanan pelengkap nasi, namun dalam perhelatan ini beberapa peserta pameran juga menampikan berbagai inovasi berbahan dasar gudeg seperti abon gudeg, roti gudeg, dan pastel gudeg. Dalam acara ini dua ribu gudeg dibagikan secara cuma-cuma kepada masyarakat. Tak hanya pembagian gudeg, kegiatan ini juga dimeriahkan oleh bazaar, lomba memasak jajajan otentik Jogja, lomba ukir buah, dan hiburan musik dari Voice of Citizens, Candra and Friends dan Jasmine Electric.
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
345 CPNS Kota Jogja Terima SK Pengangkatan.
Sebanyak 345 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemerintah Kota Yogyakarta menerima Surat Keputusan (SK) Walikota tentang Pengangkatan sebagai CPNS formasi tahun 2018. SK tersebut diserahkan oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi kepada tiga CPNS di Grha Pandawa Balaikota, Senin (25/3) pagi. Wawali, dalam arahannya meminta segenap CPNS untuk terlebih dahulu membaca dan mencermati seluruh aturan perundangan mengenai PNS dan Aparatur Sipil Negara (ASN), baik terakit dengan tugas, kewajiban maupun sanksi, hal tersebut menurut Heroe dimaksudkan agar CPNS dapat memahami apa yang menjadi hak dan kewajibannya "Jangan sampai nanti dalam bekerja terperosok dalam kesalahan-kesalahan yang anda tidak tahu kalau itu termasuk pelanggaran. Karena ada sebagian pegawai yang mendapatkan hukuman disiplin, baik berupa pemecatan, penurunan jabatan, maupun penundaan kenaikan pangkat tapi mereka tidak sadar bahwa yang dilakukannya melanggar peraturan" Pinta Heroe. Lebih lanjut, Heroe mengungkapkan, menjadi bagian dari Pemerintah Kota Yogyakarta berarti siap untuk memberikan yang terbaik bagi Kota Yogyakarta. Untuk itu CPNS yang baru bergabung diharap bisa segera menyesuaikan diri dengan irama kerja di unit kerjanya. "Yogyakarta merupakan Kota dengan Indeks Prestasi Manusia tertinggi di Indonesia. Kita tentu tidak ingin nilai tersebut turun, namun terus meningkat, oleh karena itu saya minta saudara-saudara untuk secepatnya menyesuaikan diri dan menunjukkan kemampuan kapasitas pribadi serta sikap perilaku secara penuh" Imbuh Heroe. Sementara itu, Plt. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan, Sarwanto mengatakan, proses seleksi CPNS yang dimulai sejak bulan September 2018 ini telah berhasil dilaksanakan secara efektif, efisien, dan transparan. "Ada 345 CPNS yang diterima, terdiri dari tiga formasi disabilitas, tiga formasi pengankatan honorer, dan 339 formasi umum yang terdiri dari tenaga kesehatan, pendidikan, dan kesehatan, dari 345 CPNS yang berhasil lulus tahapan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) hingga pemberkasan, semuanya sudah 100% divalidasi oleh BKN" Katanya. (ams)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pemkot Bagikan 1000 Akta Kelahiran
Untuk mendorong masyarakat tertib administrasi kependudukan (Adminduk) Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dindukcapil) membagikan 1000 akta kelahiran. Pembagian akta kelahiran ini secara simbolis diserahkan oleh Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi di kelurahan cokrodiningratan, kecamatan jetis, Minggu (24/3/2019). Pihaknya menyebut pembuatan akta kelahiran di kota Yogyakarta semakin mudah karena akan dibantu Kader Masyarakat Tertib Gerakan Indonesia Sadar Administrasi Kependudukan (GISA). Kader tersebut sudah disebar di seluruh wilayah kota Yogyakarta melalui kampung panca tertib, keberadaan mereka akan sangat membantu warga dalam proses pembuatan dokumen kependudukan. Kader Dermatib GISA ini tugasnya mendorong dan memberikan contoh tertib adminduk. Selain itu membantu masyarakat jika ada yang kesulitan mengurus adminduk, ucap Heroe Poerwadi. Dengan begitu, Ia memastikan setiap ada warga yang melahirkan akan langsung mendapatkan empat dokumen yakni akte kelahiran, KIA, Kartu Keluarga, dan KMS dari dinas kesehatan. Sementara itu Kepala Dindukcapil Kota Yogyakarta Sisruwadi menuturkan, tingkat pengurusan akta kelahiran di Kota Yogyakarta mencapa 96 persen untuk 0-8 tahun dan 78 persen untuk semua usia. Angka tersebut sudah melampaui angka target nasional yakni 75 persen. Ini membuktikan bahwa masyarakat Yogyakarta semakin menganggap penting dokumen kependudukan, urainya. Dengan kesadaran masyarakat tersebut, pihaknya optimis bahwa Yogyakarta tertib adminduk akan terwujud dengan capaian angka 100 persen. Ia meminta masyarakat agar meningkatkan kesadarannya dalam mengurus dokumen pendudukan yakni ktp kk dan akte kelahiran. Karena, menurutnya, saat ini semua kebutuhan dasar masyarakat mengacu pada dokumen tersebut. Ia mencontohkan, dalam pengurusan bpjs, KMS hingga membuat paspor pun pasti akan membutuhkan dokumen dasar tersebut. Salah satu penerima akta kelahiran Sri Wartini mengaku puas dengan pelayanan tersebut, menurutnya proses pengurusan akat kelahiran saat ini sangat mudah. Ia juga mengaku terbantu dengan adanya kader Dermatib GISA yang berada di di Kelurahan Cokrodiningratan. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Kelurahan Purbayan Miliki RT RW Siaga
Kelurahan Purbayan, Kecamatan Kotagede membentuk Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) siaga, pembentukan RT/RW siaga tersebut sepenuhnya dilakukan atas inisiatif warga di wilayah tersebut. Lurah Purbayan, Suradi mengungkapkan pembentukan RW dan RT Siaga tersebut dimaksudkan agar masyarakat memiliki kesiapan sumberdaya, kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegawat-daruratan kesehatan secara mandiri. "RW Siaga dan RT siaga merupakan kegiatan bakti masyarakat yang dimaksudkan untuk menata kesiapan warga dalam memberikan bantuan bencana alam dan kegawat-daruratan serta mengaktualisasi warga yang kompak dalam gotong royong dan tolong menolong" katanya usai acara di Aula Kelurahan Purbayan, Minggu (24/3/2019). Ia menjelaskan ketugasan RT/RW siaga nantinya adalah mengumpulkan sejumlah data diantaranya, data jumlah ibu hamil, jumlah bayi, jumlah balita, jumlah lansia, hingga kepemilikan hewan peliharaan. Pendataan dimutakhirkan sesuai dengan kondisi di lapangan. "Keberadaan RW siaga ini sangat penting, di antaranya pendataan mengenai kondisi kesehatan warga dan lingkungan. RW siaga juga akan mendukung kegiatan di kelurahan siaga," katanya. Menurutnya keberadaan RW dan RT siaga ini sangat penting, salah satu ketugasannya yaitu melakukan pendataan mengenai kondisi kesehatan warga dan lingkungan secara lengkap dan valid. Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Tri Mardaya mengatakan jika Dinkes Kota Yogya akan terus melakukan pendekatan diantaranya sosialisasi terkait Sistem Penguatan Kelurahan Siaga dalam rangka Penggerakan Masyarakat Hidup Sehat (Si Kesi Gemes) dan menerbitkan buku panduan pelaksaan kelurahan siaga untuk mendukung gerakan masyarakat hidup sehat. "Buku tersebut memuat 22 materi kesehatan yang sudah memenuhi standar untuk disosialisasikan ke masyarakat" ungkapnya. Pembentukan RT/RW siaga tersebut di hadiri Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, dalam kesempatan tersebut Ia mengatakan jika pengurus RT/RW merupakan mitra kerja pemerintah baik di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota Yogya. Oleh karena itu, lanjutnya, seyogyanya perlu ditingkatkan peran sertanya bukan lagi sebagai obyek melainkan juga subyek pelaku pembangunan dalam memberikan masukan, saran, dan konsultasi kepada pemerintah, sebagai wujud pembangunan partisipatif. Bisa dilakukan pemutakhiran setiap saat untuk kasus yang sangat penting, atau bisa satu tahun sekali misalnya data kepemilikan hewan, atau data golongan darah warga, katanya. Ia berharap keberadaan RT/RW Siaga menjadi sarana terdepan dalam menangani dan mengatasi kerawanan sosial dan kesehatan masyarakat di lingkungan RT dan RW. (Han)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Wawali Tekankan Pentingnya Latihan Terpadu Kampung Tangguh Bencana
Selain memperbanyak persebaran Kampung Tangguh Bencana (KTB) di Wilayah Kota Yogyakarta. Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menggelar latihan terpadu. "Latihan terpadu sangat dibutuhkan agar setiap kampung tangguh bencana memiliki skill yang merata," ucap Heroe saat deklarasi KTB di Prenggan, Kecamatan Kotagede, Minggu (25/3/2019). Dengan latihan bersama tersebut diharapkan setiap KTB bisa bekerjasama saling menyelamatkan. Sehingga KTB tersebut tidak terbatasi wilayah mereka. "Misal saja yang sedang terkena becana di wilayah satu, maka KTB yang berada di wilayah lainnya bisa ikut melakukan operasi penyelamatan," imbuhnya. Tidak hanya itu, bahkan masing-masing KTB bisa saling membantu untuk mengerahkan peralatan yang dibutuhkan wilayah lain. Ia pun meminta BPBD memastika peralatan KTB siap digunakan kapanpun. "Latihan dan simulasi memang harus dilaukan secara berkala, agar tidak lupa. Selain itu saya juga meminta agar selalu dilakukan pemeriksaan ulang terkait dengan peralatan yang mereka miliki," imbuhnya. Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Hari Wahyudi memastikan seluruh peralatan di KTB saat ini dalam kondisi siap digunakan. "Kami juga sudah melakukan uji kelayakan, dan semua dalam kondisi siap digunakan apabila terjadi bencana," ujarnya. Senada dengan Heroe Poerwadi, Hari mengaku akan segera menyusun untuk dilaksanakannya latihan bersama tersebut. Menurutnya latihan tersebut bisa meningkatkan kemampuan KTB. "Karena mereka nanti tidak hanya siaga dalam satu jenis bencana saja, bahkan akan memiliki skill untuk menghadapi beberapa jenis bencana seperti banjir, tanah longsor hingga gempa bumi," tandasnya. (Tam)
Senin 00/00/0000 00:00 WIB | oleh Warta
Pengukuhan Kampung Panca Tertib Karangkajen
Dalam rangka Kota Yogyakarta tertib diberbagai macam kegiatan, Pemerintah Kota Yogyakarta (Pemkot) Yogyakarta hingga kini terus berupaya mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi melalui pengukuhan beberapa kampung yang ada di wilayahnya yaitu menjadi Kampung Panca Tertib. Saat ini Kampung Karangkajen, kelurahan karangkajen , kecamatan gondokusuman, Kota Yogyakarta dikukuhkan sebagai Kampung Panca Tertib. Deklarasi ini dilaksanakan pada hari Minggu (24/3) di Balai Kampung. Acara ini di hadiri oleh Wakil Walikota Yogyakarta beserta jajaran RT RW serta camat , lurah dan masyarakat kampung. Dalam deklarasi ini Kampung Krangkajen berkomitmen mewujudkan kampungnya sebagai kampung tertib sosial, tertib lingkungan, tertib Damija, tertib usaha, dan tertib bangunan. Semua masyaraklat yang berada di kampung karangkajen ingin mewujudkan kampungnya dengan menjadi kampung tertib sosial, tertib lingkungan, tertib Damija, tertib usaha, dan tertib bangunan. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi yang pada kesempatan tersebut mengukuhkan kampung Karangkajen sebagai Kampung Panca Tertib menuturkan, tujuan dilaksanakannya gerakan kampung Panca Tertib adalah untuk mewujudkan lingkungan tempat tinggal yang nyaman dan tertib, serta untuk mewujudkan masyarakat yang peduli ketertiban dan kedisiplinan. Kampung panca tertib ini membawa dampak yang positif terhadap penegakan peraturan di daerah, sehingga diharapkan dapat ditambah ke depannya, ujarnya Ia mengatakan bahwa semua warga memiliki kewajiban untuk menjaga lingkungannya agar tetap tertib dari segala aspek agar terjalin suasana yang nyaman dan damai. "Kehidupan sosial bermasyarakat bisa tertib, saling tolong menolong, rukun, serta memiliki lingkungan tertata rapi merupakan kunci kebersamaan dalam sebuah lembaga dalam hal ini Rukun Warga" ungkapnya Ia pun meminta agar masyarakat dapat terus bersinergi bersama pemerintah untuk meneggakkan peraturan melalui gerakan tersebut. Dengan kampung panca tertib, strategi penertiban berbasis kampung jauh lebih efektif, ujarnya. Ia berharap gerakan tersebut bisa meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai ketertiban sehingga masyarakat memahami bahwa ketertiban adalah bagian dari kebutuhan dasar. Dengan kampung panca tertib, strategi penertiban berbasis kampung jauh lebih berkembang dan kampung karangkajen menjadi kampung yang dikagumi maysarakat sekitarnya" ungkapnya. (Hes)